manajemen sumberdaya manusiarepository.radenintan.ac.id/5246/2/bab i.doc · web viewmanajemen...
TRANSCRIPT
MANAJEMEN SUMBERDAYA MANUSIA
DALAM PERSPEKTIF ISLAM
DAN RELEVANSINYA DENGAN MANAJEMEN MODERN
Diajukan Kepada Program Pascasarjana
Universitas Islam Negeri Raden Intan Lampung
Guna Memenuhi Salah Satu Syarat Guna Memperoleh Gelar Doktor
Dalam Ilmu Manajemen Pendidikan Islam
OLEH
DHONI KURNIAWATINPM : 1403020036
PROGRAM DOKTOR MANAJEMEN PENDIDIKAN ISLAMPROGRAM PASCA SARJANA(PPS)
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI RADEN INTAN LAMPUNG1440 H/ 2018 M
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Manajemen sumber daya manusia merupakan bagian dari ilmu manajemen
yang memfokuskan perhatiannya pada pengaturan peranan sumber daya manusia
dalam kegiatan suatu organisasi.1 Sumber daya manusia (SDM) adalah faktor
sentral dalam suatu organisasi. Apapun bentuk serta tujuannya, organisasi dibuat
berdasarkan visi untuk kepentingan manusia dan dalam pelaksanaanya misinya
dikelola dan diurus oleh manusia. Manusia merupakan faktor strategis dalam
semua kegiatan institusi/organisasi.2
Meurut Gary Desseler “Human resource management is the policies and
practices involved in carrying out the people or human resource aspects of a
management position, including recruiting, training, rewarding and appraising”.
( Manajemen sumber daya manusia adalah kebijakan dan cara cara yang
dipraktekan dan berhubungan dengan pemberdayaan manusia atau aspek aspek
SDM dari sebuah posisi manajemen termasuk perekrutan, seleksi, pelatihan,
penghargaan dan penilaian).3
Menurut Hall T. Douglas dan Goodale G. James bahwa Manajemen sumber
daya manusia adalah the prosess through which optimal fit is achieved among the
1 ? Tjutju Yuniarsih dan Suwatno. Manajemen Sumberdaya Manusia : Teori, Aplikasi dan isu penelitian, (Bandung : Alfabeta,2013), h. 12 ? Ibid., h. 8
3 Gary Desseler, Human Resorce Management, Tenth Edition, ( New Jersey : Prentice Hall,2003), h. 2
2
employee, job, organization, and environment so that employees reach their
desired level of satisfaction and performance and the organization meets it’s
goals”.4 Manajemen sumber daya manusia adalah suatu proses melalui mana
kesesuaian optimal yang diperoleh di antara pegawai, pekerjaan organisasi dan
lingkungan sehingga para pegawai mencapai tingkat kepuasan dan performansi
yang mereka inginkan dan organisasi memenuhi tujuannya. Sedangkan Menurut
T. Hani Handoko Manajemen sumber daya manusia adalah penarikan, seleksi,
pengembangan, pemeliharaan, dan penggunaan sumber daya manusia untuk
mencapai baik tujuan-tujuan individu maupun organisasi.5
Di dalam organisasi, aktifitas sumber daya manusia (human resource
activities) adalah bagian tindakan yang diambil untuk menyediakan dan
mempertakahankan tenaga kerja yang efektif bagi organisasi.6 Menurut Mathis
dan Jackson bahwa manajemen sumber daya terdiri atas beberapa aktivitas, yaitu :
(1) Strategic HR Management (2) Equal Employment opportunity (3) Staffing
(4)Talent Management Development (5)Total Rewards (6) Risk Management and
Protection (7) Employee and Labor Relations. Menurut Henry Simamora untuk
mencapai tujuan organisasional manajemen sumber daya manusia, yaitu sasaran
formal organisasi yang dibuat untuk membantu organisasi mencapai tujuannya.
Ditunjang oleh Aktivitas : (1) perencanaan sumber daya manusia (2) rekrutmen
4 ? Hall T. Douglas & James Goodale G., Human Resources Management: Design and Implementation, (Glenview:Scott Foresman and Company, 1986), h.6.5 ? T. Hani Handoko, Manajemen Personalia dan Sumber Daya Manusia, ( yogyakarta:BPFE, 2001), h. 4.6 ? Henry Simamora, Manajemen Sumber daya Manusia, (Yogyakarta : Adiyta Media, 2014), h.40
3
(3) seleksi (4) pelatihan dan pengembangan (5) penilaian kinerja (6) penempatan
(7) aktivitas.7
Menurut Alip Winarto pada Fatah Syukur mengemukakan bahwa prinsip-
prinsip manajemen sumber daya manusia, yaitu : Human Resource Planning,
Recruitmen and Selection, Compensation and Benefit, Performance Evalution,
Human Resource Development, Career Development, Rewards System dan
Employee Management Relation.8
Dalam lembaga pendidikan Islam, asset paling penting yang harus dimiliki
dan harus diperhatikan dalam manajemen adalah manusia (SDM). Samsudin
mengatakan, mereka inilah yang merancang dan menghasilkan inovasi
pendidikan, mengawasi mutu, memasarkan produk, mengalokasikan sumberdaya
financial, serta merumuskan seluruh strategi dan tujuan organisasi. Sumber daya
manusia inilah yang membuat sumberdaya lainya dapat berjalan.9
Keberhasilan proses pendidikan bergantung juga pada pola manajemen
sumberdaya manusianya. Kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) terbukti menjadi
faktor determinan bagi keberhasilan pembangunan dan kemajuan suatu bangsa.
Pengalaman Negara-negara Asia seperti Jepang, Korea Selatan, Taiwan,
Hongkong dan Singapura membuktikan kebenaran hal tersebut.10 Guru di sekolah
merupakan ujung tombak pelaksanaan pembelajaran yang memegang peranan
penting guna mendukung terciptanya sumber daya manusia yang berkualitas.11
7 ? Ibid.8 ? Fatah Syukur, Manajemen Sumber Daya Manusia Pendidikan, (Semarang: PT. Pustaka rizki putra, 2012), h.. 25-279 ? Sadili Samsudin, Manajemen Sumberdaya Manusia, ( Bandung : Pustaka Setia, 2006), h.21.10 ? Hidayat Syarif, Op Cit., h.111 ? https://unnes.ac.id/berita, diakses tanggal 16 September 2016.
4
Penelitian terhadap kualitas pendidikan dasar dilakukan oleh Asian South
Pacific Beurau of Adult Education (ASPBAE) dan Global Campaign for
Education. Studi dilakukan di 14 negara pada bulan Maret-Juni 2005. Rangking
pertama diduduki Thailand, kemudian disusul Malaysia, Sri Langka, Filipina,
Cina, Vietnam, Bangladesh, Kamboja, India, Indonesia, Nepal, Papua Nugini,
Kep. Solomon, dan Pakistan. Indonesia mendapat nilai 42 dari 100 dan memiliki
rata-rata E. Untuk aspek penyediaan pendidikan dasar lengkap, Indonesia
mendapat nilai C dan menduduki peringkat ke 7. Pada aspek aksi negara, RI
memperoleh huruf mutu F pada peringkat ke 11. Sedangkan aspek kualitas
input/pengajar, RI diberi nilai E dan menduduki peringkat ke 14 (terakhir).12
Penelitian Bank Dunia 2012 di 12 negara Asia menunjukkan bahwa
kualitas guru Indonesia berada di urutan ke-12. Hasil uji kompetensi guru oleh
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan 2012 menunjukkan bahwa para guru
hanya mencapai nilai rata-rata 4,30 posisnya jauh di bawah nilai minimal yang
ditargetkan 7,00.13 Bank Dunia merilis hasil penelitiannya yang menemukan data
bahwa tidak ada perbedaan yang signifikan dalam nilai uji kompetensi guru
(UKG) antara guru yang sudah tersertifikasi dengan guru yang belum
tersertifikasi.14
Calon guru selama ini berasal dari generasi muda kelas bawah ( karena
gaji guru rendah ), walaupun diikutkan dalam berbagai kegiatan penataran dan
12 ? heruizzuddin.blogspot.com/2010/04/blog-post.html, diakses tanggal 16 September 2016.13 ? https://blog.djarumbeasiswaplus.org/2014fredickbro/pungguk-merindukan-bulan / diakses tanggal 16 September 2016.14 ? http://www.kemdikbud.go.id/main/blog/2016/09/dua-kebijakan-baru-dalam - program- sertifikasi-guru-tahun-2016. Di unduh tanggal 18 September 2016
5
lokakarya, mereka akan tetap tidak beranjak, karena secara akademik kemampuan
dasar mereka memang lemah.15 Pengamat pendidikan Darmaningtyas menilai,
sulitnya peningkatan kualitas guru adalah warisan masa Orde Baru. Pola
rekrutmen guru yang salah diteruskan meski sudah memasuki masa reformasi
"Guru-guru yang dulu itu direkrutnya juga salah. Dalam persyaratan menjadi
guru zaman itu adalah guru bersih diri dan bersih lingkungannya dari pengaruh
G-30S-PKI, guru yang kritis tidak bisa diterima pada saat itu. Pascareformasi
juga sama, banyak guru honorer yang secara otomatis bisa jadi PNS," ujar
Darmaningtyas di sela acara workshop 'Sarjana Mendidik Pelosok Negeri' di
Hotel Prasada Mansion, Jakarta Selatan, Rabu (21/11/2012).16 Menurut sekretaris
Komisi E DPR Aceh, Muhammad Ali Al-Fatah, menilai rendahnya mutu
pendidikan Aceh selama ini karena system rekrutmen guru yang salah sejak dulu.
Banyak guru di Aceh yang ternyata tidak bisa mengajar serta menguasai bahan
ajar.
“Selama ini, kata dia, system rekrutmen guru hanya melalui tes biasa seperti PNS lainnya. Padahal, lulusan yang cerdas dalam menjawab soal CPNS, belum tentu bisa mengajar. “Dampak dari pola rekrutmen yang salah ini, ya seperti sekarang. Imbasnya baru kita ketahui sekarang dan ini harus segera diperbaiki,”
ujar Al Fatah lagi.17 Pendidikan kita saat ini kita berada pada tingkat krisis yang
menghawatirkan dalam hal Sumber Daya Manusia.
15 ? Veithzal Rivai dan Sylviana Murni, Education Management ( analisis teori dan praktik), (Jakarta : Rajawali Pers, 2012), h.4916 ? http://edukasi.kompas.com/read/2012/11/22/09005236/Benahi.Pola.Rekrutmen.Guru diunduh 5 desember 201617 ? http://atjehpost.co/berita2/read/DPR-Aceh-Sistem-Rekrutmen-Guru-Salah-Imbasnya-Seperti-Ini-6428 diunduh 5 Desember 2016.
6
Berdasarkan peringkat Universitas terbaik di Asia versi majalah Asia
Week 2000, tidak satupun Perguruan Tinggi di Indonesia masuk dalam 20 terbaik.
Dari 77 Universitas yang di survey di Asia Pasifik, ternyata Universitas Indonesia
(UI) hanya mampu menempati peringkat ke-61 untuk kategori Universitas
multidisiplin. Universitas Gajah Mada (UGM) berada di peringkat 68, sementara
Universitas Diponegoro (UNDIP) dan Universitas Airlangga (UNAIR) berada di
peringkat 77 dan 75. Sedangkan Institut Teknologi Bandung (ITB) berada di
peringkat 21 untuk Universitas sains dan teknologi, kalah dibandingkan dengan
Universitas Nasional Sains dan Teknologi Pakistan.18
Daya saing SDM Indonesia jika dilihat dari indeks pertumbuhan manusia
(Human Development Index = HDI) menunjukkan bahwa di sepuluh tahun
pertama abad- 21, HDI SDM Idonesian diantara 187 negara dan teritori yang
diakui dunia masuk dalam kategori menengah.19 Tabel 1.1 dan tabel 1.2
menunjukkan nilai HDI Indonesia naik dari 0,422 pada tahun 1980 menjadi 0,629
pada tahun 2012. Akan terapi angka tersebut masih berada di bawah Filifina
(0,654), Tiongkok (0,600), Malaisya (0,769), negara negara Asia Timur (0,663),
Kolumbia(0,719), Korea Selatan (0,909) dan Turki (0,722).20
Jika dilihat dari perkembangan SDM indonesia melalui Multidimensional
Indeks Kemiskinan (Multidimensional Poverty Index = MPI), yang diukur melalui
dimensi-dimensi pendidikan, kesehatan dan standar kehidupan menunjukkan
bahwa dibandingkan dengan negara-negara lainnya, Indonesia nilai MPInya 2 18 ? Zulia Ilmawati, “Wajah Buruk Pendidikan di Indonesia”, al-wa’ie, 1-31 Juli 2005,h.12.19 ? Mirawan, Manajemen Sumber Daya Manusia Indonesia, (Jakarta : Raja Grafindon Persada,2015), h. 13
20 Ibid.
7
digit (0,066), lebih rendah jika dibandingkan dengan negara India (0,283),
Kamboja (0,212) lebih tinggi jika dibandingkan dengan Thailad (0,006), Vietnam
(0,017), Malaisya (0,017) dan Mesir (0,024).21 Semua indikator pertumbuhan
SDM tersebut menunjukkan SDM Indonesia telah berupaya untuk menjadi lebih
baik dari tahun ke tahun.
Tabel 1.1 Kecenderungan HDI SDM Indonesia 1980-201222
Tahun Harapan Hidup
Tahun Bersekolah yang diharapkan
Rata-Rata Tahun
Bersekolah
Gross National Income dalam
US$
Nilai HDI
1980 57,6 8,3 3,1 1,278 0,422
1985 60 9,3 3,5 1.478 0,456
1990 62,1 9,9 3,3 1.911 0,479
1995 64 9,9 4,2 2.630 0,525
2000 65,7 10,3 4,8 2,390 0,540
2005 67,1 11,2 5,3 2.950 0,575
2010 68 12,9 5,8 3.775 0,620
2011 69,4 12,9 5,8 3.973 0,624
2012 69,8 19,9 5,8 4.154 0,629
Tabel I.2 Indikator HDI Indonesia Relatif dengan Negara-negara dan Kelompok Tertentu Tahun 2012 23
Negara Nilai HDI
Tingkat Urutan HDI
Usia Harapan Hidup
Harapan bersekolah
Rata-Rata Tahun
bersekolah
GNI Per Kapita
(PPP US $
Indonesia 0,629 121 69,8 12,9 5,8 4,15421 Ibid., h. 1422 Ibid., h. 13
23 ? Ibid., h.13
8
Filipina 0,654 114 69 11,7 8,9 3,752
Tiongkok 0,600 101 73,7 11,7 7,5 7,945
AsiaTimur dan Pasifik
0,663 ---- 72,7 11,8 7,2 6,874
HDI Medium 0,64 ---- 69,9 11,4 6,3 5,428
Kolumbia 0,719 91 73,9 13,6 7,3 8,711
Mesir 0,662 121 69,8 12,9 5,8 4,154
Korea Selatan 0,909 12 80,7 17,2 11,6 28,231
Turki 0,722 90 74,2 12,9 6,5 13,710
Tantangan utama dunia pendidika dewasa ini dan di masa depan adalah
kemampuan untuk meningkatkan kualitas sumberdaya manusia.24 Dalam kaitan
ini menarik untuk dikaji bagaimana kualitas pendidikan kita dan upaya apa yang
dapat dilakukan untuk meningkatkan kualitas pendidikan sehingga bisa
menghasilkan sumberdaya manusia yang lebih berkualitas sebagaimana
diharabkan, agar bangsa Indonesia menjadi semakin produktif, efisien dan
memiliki kepercayaan diri yang kuat sehingga mampu bersaing dengan bangsa-
bangsa lain dalam kehidupan global ini.25 Disinilah peran ilmu manajemen dalam
me-manaj sumberdaya manusia.
Ilmu Manajemen sebagai disiplin ilmu pertama kali diperkenalkan oleh
Frederick W. Taylor dengan bukunya the Principle of Scientific Managemen
(1945), jauh sebelum keduanya, ajaran-ajaran Al-Qur`an dan hadis telah lebih
24 ? Aldillaa08’s.student.ipb.ac.id diunduh tanggal 3 Juli 201525 ? Aldillaa08’s.student.ipb.ac.id diunduh tanggal 3 Juli 2015
9
dulu menjelaskan pokok-pokok dan prinsip-prinsip manajemen. Sebagai contoh
dapat dikemukakan dalam Al-Qur`an surah Al-Isra’ ayat 36:
Artinya : “Dan janganlah kamu mengikuti apa yang kamu tidak mempunyai pengetahuan tentangnya. Sesungguhnya pendengaran, penglihatan dan hati, semuanya itu akan ditanya (diminta petanggungan jawabnya)”. (Q.S. Al-Isra,[17]:(36)) 26
Ayat diatas menjelaskan tentang sikap bertanggung jawab yang harus
dimiliki oleh setiap manusia. Sikap ini merupakan salah satu modal penting bagi
seseorang dalam mencapai kesuksesan, baik secara individu maupun kelompok
atau organisasi. Begitu pula George Terry mendefinisikan manajemen sebagai
”sesuatu tindakan atau perbuatan seseorang yang berhak menyuruh orang lain
mengerjakan sesuatu, sedang tanggung jawab (responbility) tetap di tangan yang
memerintah”.27
Ramayulis menyatakan pengertian yang sama dengan hakikat manajemen
adalah al-tadbir (pengaturan).28 Kata ini merupakan derivasi dari kata dabbara
(mengatur) yang banyak terdapat dalam Al-Qur`an seperti firman Allah :
Artinya : “Dia mengatur urusan dari langit ke bumi, kemudian (urusan) itu naik kepadanya dalam satu hari yang kadarnya seribu tahun menurut perhitunganmu”. (Q.S. As-Sajdah,[32]:(5)) 29
26 Al Qur’an dan Terjemah, Op Cit., h.28527 ? George R. Terry, Principle of Managemen, (New York : Irwin, 1956), h.6
28 ? Ramayulis, Ilmu Pendidikan Islam, (Jakarta : Kalam Mulia,2008), h.36229 Al-Qur’an dan Terjemah, Op. Cit., h. 415
10
Ayat diatas menjelaskan bahwa Allah SWT adalah pengatur (manajer) alam,
Keteraturan alam ini merupakan bukti kebesaran Allah dalam mengelola alam ini.
Namun, karena manusia telah dijadikan khalifah di bumi (QS.Fatir : 9), maka dia harus
mengatur dan me-manage bumi dengan sebaik-baiknya sebagaimana Allah telah
mengatur alam raya. Manajerial setiap manusi, baik dalam konsep secara umum, yakni
menjadi khalifah di bumi sebagaimana tersebut diayat diatas, maupun dalam konsep
khusus, yaitu mengelola sumberdaya manusia dibidang pendidikan, semuanya itu harus
dipertanggung jawabkan di hadapan Allah SWT maupun terhadap sesama manusia.
Dalam mengemban tugas tersebut, manusia diberikan potensi oleh Allah
SWT berupa naluri beragama sejak manusia itu dilahirkan. Potensi ini disebut
dengan fitrah, sebagaimana Allah telah berfirman dalam surat ar-Ruum ayat 30:
Artinya :“Maka hadapkanlah wajahmu dengan lurus kepada agama Allah; (tetaplah atas) fitrah Allah yang telah menciptakan manusia menurut fitrah itu, tidak ada perubahan pada fitrah Allah. (Itulah) agama yang lurus; tetapi kebanyakan manusia tidak mengetahui.” (Q.S. Ar-Rum,[30]:(30))30
Kesucian ini merujuk bahwa ruh manusia berasal dari zat yang Maha Suci
dan anak yang dilahirkan tidak membawa dosa turunan (dosa dari kedua orang
tuanya).31 Di samping fitrah sebagai salah satu potensi dasar manusia, manusia
juga memiliki potensi dasar yang lain yang dalam hal ini, disebut dengan
“hidayah”. Ahmad Mustafa al-Maragi menjelaskan, bahwa hidayah yaitu suatu
pertanda yang dapat mengantarkan seseorang kepada hal yang dituju.32
30 Al Qur’an dan Terjemah, Op Cit., h.40731 Achmadi, Ideologi Pendidikan Islam, (Yogyakarta: Pustaka Pelajar,2005), h.46
32 ? Ahmad Mustafa al-Maragi, Tafsir al-Maragi, juz I (Beirut Dar al-Fikr,t.t), h.35
11
Rasulullah SAW juga mempertegas bahwa selain memiliki potensi fitrah,
manusia juga memiliki potensi kesucian, yaitu bahwa manusia dilahirkan dalam
keadaan suci. Sebagaimana Rasulullah SAW bersabda:
��ه ق��ال ه عن ي الل ��رة رض�� بي عن أبي هري ق��ال الن��د على ��ود يول ��ل مول م ك ل ��ه وس�� ه علي لى الل ص��
الفطرة فأبواه يهودانه أو ينصرانه أو يمجسانه Artinya :“Dari Abu Hurairah, sesungguhnya dia berkata: Rasulullah SAW bersabda: setiap anak dilahirkan dalam keadaan suci, maka kedua orang tuanyalah yang menjadikan anak itu beragama Yahudi, Nasrani atau majusi.” (HR. Al-Bukhari)
Ayat-ayat Al-Qur`an juga menerangkan penciptaan manusia dengan
berbagai kemampuan, antara lain manusia diberi kemampuan untuk berbicara,
sebagaimana firman Allah:
Artinya : “Dia menciptakan manusia. Mengajarnya pandai berbicara.” (Q.S. Ar-Rahman,[55]:(3-4))33
Manusia juga dianugerahi kemampuan untuk menguasai ilmu pengetahuan
melalui proses tertentu, sebagaimana firman Allah:
Artinya :“Yang mengajar (manusia) dengan perantaran kalam.34 Dia mengajar kepada manusia apa yang tidak diketahuinya.” (Q.S. Al-Alaq,[96]:(4))35
Sehingga dengan berbagai potensi tersebut, manusia disebut-sebut sebagai
makhluk Tuhan yang diciptakan dengan bentuk yang sebaik-baiknya. Hal ini
sesuai dengan firman Allah dalam surat at-Tin ayat ayat 4:
33 Al Qur’an dan Terjemah, Op Cit., h.53134 Allah mengajar manusia dengan perantaraan tulis baca.35 Al Qur’an dan Terjemah, Op Cit., h. 596
12
Artinya :“Sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia dalam bentuk yang sebaik-baiknya.” (Q.S. At-Tin,[95]:(4))36
Dengan bentuk sebaik-baiknya, maka tujuan manusia dalam melakukan
pekerjaan adalah beribadah kepada Allah dan memakmurkan kehidupan dengan
mengelola bumi beserta isinya daiantaranya adalah sumber daya manusia
sebagaimana firman Allah dalam surah Adz-Dzariat ayat 56 :
Artinya :“Dan aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan supaya mereka mengabdi kepada-Ku. Aku tidak menghendaki rezki sedikitpun dari mereka dan aku tidak menghendaki supaya mereka memberi-Ku makan.” (Q.S. Adz-Dzariat,[51]:(56-57))37
Serta dalam ayat lain disebutkan:
Artinya :“Katakanlah: Sesungguhnya sembahyangku, ibadatku, hidupku dan matiku hanyalah untuk Allah, Tuhan semesta alam.” (Q.S. Al-An’am,[6]:(162))38
Sumber daya manusia yang baik adalah suatu individu muslim yang
memiliki dua sifat mendasar, yaitu kuat dan amanah. Sebagaimana dalam surat
Al-Qashash ayat 26, Allah berfirman:
Artinya :“Salah seorang dari kedua wanita itu berkata: "Ya bapakku ambillah ia sebagai orang yang bekerja (pada kita), karena sesungguhnya orang yang paling baik yang kamu ambil untuk bekerja (pada kita) ialah orang yang kuat lagi dapat dipercaya".(Q.S. Al-Qashas,[28]:(26))39
Ayat inilah yang menjadi dasar hukum dalam proses rekrutmen dan seleksi
calon pegawai yang dilakukan oleh suatu institusi.
36 Al Qur’an dan Terjemah, Op Cit., h. 59737 Al Qur’an dan Terjemah, Op Cit., h.52238 Al Qur’an dan Terjemah, Op Cit., h.15039 Al Qur’an dan Terjemah, Op Cit., h.388
13
Menurut Abu Sinn, prosesi pemilihan calon pegawai yang dilakukan institusi
dewasa ini merupakan pengembangan dan penyempurnaan prinsip-prinsip seleksi
di awal perkembangan Islam. Calon pegawai diseleksi pengetahuan dan
kemampuan teknisnya sesuai dengan beban dan tanggung jawab pekerjaannya.
Rasulullah dan Khulafaur Rasyidin senantiasa menerapkan prinsip untuk tidak
membebankan tugas dan tanggung jawab kepada orang yang tidak mampu
mengembannya.40
Selain itu, Sinn mengungkapkan, calon pegawai harus dipilih berdasarkan
kepatutan dan kelayakan.41 Persoalan ini pernah diingatkan oleh Rasulullah dalam
sabdanya:
��ذر ق��ال ح��دثنا محمد بن ��راهيم بن المن ح��دثني إب فليح ق��ال ح��دثني أبي ق��ال ح��دثني هلال بن علي
��رة ق��ال ار عن أبي هري بينم��ا عن عط��اء بن يس��م في مجلس يح��دث ل ��ه وس�� ه علي لى الل بي ص�� النى اعة فمض�� القوم ج��اءه أع��رابي فق��ال متى الس��م يح��دث فق��ال ل ��ه وس�� ه علي لى الل ه ص�� رسول الل��ره م��ا ق��ال وق��ال مع م��ا ق��ال فك بعض القوم س����ه ق��ال ى حديث ى إذا قض�� مع حت ��ل لم يس�� بعضهم بول ��ا رس�� اعة قال ها أنا ي ائل عن الس أين أراه الساعة ق��ال عت الأمانة فانتظر الس�� ه قال فإذا ضي الل��ه ��ر أهل د الأم��ر إلى غي كيف إضاعتها ق��ال إذا وس��
اعة فانتظر السArtinya : “Mengabarkan padaku Ibrahim Ibnu Mundzir, Dia berkata mengabarkan padaku Muhammad Ibnu Fulaih, mengabarkan padaku Hilal Ibnu
40 Ahmad Ibrahim Abu Sinn, Manajemen Syariah, (Jakarta : PT Raja Grafindo Persada, 2006), h.111
41 Ibid., h.107
14
Ali dari Atho Ibnu Yasar dari Abu Hurairah berkata Kami bersama nabi duduk bercakap-cakap kemudian datanglah seorang A’rab, Dia bertanya kapankah datangnya hari kiamat, kemudia Rasululallah berlalu begitu saja, maka berkata sebagian kaum beranggapan bahwa Rasulullah tidak menyukai pertanyaan tersebut dan sebagian yang lain beranggapan bahwa Rasulullah tidak mendengar pertanyaan itu sehingga selesai perbincangan Rasulullah, Rasulullah Bersabda dimana orang yang bertanya tadi tentang kiamat, yang bertanya berkata “ Saya ya Rasulullah” Rasulullah bersabda ketika suatu perkara diserahkan kepada orang yang bukan ahlinya, maka tunggulah kehancuran (Kiamat).” (H.R Bukhari).
Hadis ini menjadi menjadi salah satu landasan etis teologis kerja dan
pengembangan etos profesionalisme dalam manajemen Sumberdaya Manusia
pendidikan Islam, sehingga SDM pendidikan Islam menjadi profesional dalam
bidang kerjanya. Kualitas sumber daya manusia yang baik adalah manusia yang
memiliki etos kerja, seperti yang telah dijabarkan oleh Faisal Badroen.42 Al-
Munawi dalam kitab Faidl Qadir menjelaskan : Apabila hukum yang berkaitan
agama seperti kekhalifahan dan rangkaiannya berupa kepemimpinan, peradilan,
fatwa, pengajaran dan lainnya diserahkan kepada orang yang bukan ahlinya, maka
tunggulah kiamat, sebab itu sudah datang tanda-tandanya. Ini menunjukkan
dekatnya kiamat, sebab menyerahkan urusan dalam hal amar (perintah) dan nahi
(larangan) kepada yang tidak amanah, rapuh agamanya, lemah Islamnya,
mengakibatkan merajalelanya kebodohan, hilangnya ilmu dan lemahnya ahli
kebenaran untuk pelaksanaan dan penegakkannya, maka itu adalah sebagian
tanda-tanda kiamat.43
42 Faisal Badroen, Etika Bisnis dalam Islam, (Jakarta: Kencana, 2006), h. 145-157.43 Al- Munawi, Faidhul Qadir, juz 1, Darul Fikr, Beirut, cetakan 1, 1416 H/1996 M, h.
563-564.
15
Setelah proses rekrutmen, pegawai yang telah dimiliki lembaga pendidikan
Islam diberi wahana untuk proses pembinaan dan pengembangan44 agar
memberikan kontribusi yang sebaik-baiknya bagi lembaganya. Oleh karena itu,
Islam mendorong untuk melakukan pembinaan dan pengembangan sumber daya
manusia melalui pelatihan (training) terhadap para pegawai dengan tujuan
mengembangkan kompetensi dan kemampuan teknis pegawai dalam menunaikan
tanggung jawab pekerjaannya.45
Menurut Yusanto, SDM yang profesional adalah SDM yang kafa’ah
(memiliki keahlian), amanah (terpercaya), serta himmatul amal (memiliki etos
kerja yang tinggi). Untuk menciptakan SDM yang profesional tersebut, diperlukan
pembinaan yang bertumpu pada tiga aspek, yaitu: (1) Syakhshiyyah Islamiyyah
atau kepribadian Islamnya, (2) skill atau keahlian dan keterampilannya, dan (3)
kepemimpinan dan kerjasamanya dalam tim.46
Dalam hal manajemen sumberdaya manusia ini kita juga belajar dari
panutan kita yaitu nabi Muhammad SAW yang dikenal sebagai seorang yang
mempunyai moralitas tinggi. Tingginya moralitas Muhammad SAW diakui oleh
masyarakat Makkah dengan menggelari beliau sebagai Al-Amin (orang yang
terpercayai). Bukan hanya dari kalangan manusia, Allah pun memuji keluhuran
moral beliau. “ Sungguh, engkau mempunyai ahlak agung.” 47 Muhammad SAW
44 Pembinaan lebih berorientasi pada pencapaian standar minimal, yaitu diarahkan untuk dapat melakukan pekerjaan/tugasnya sebaik mungkin dan menghindari pelanggaran. Sedangkan pengembangan lebih berorientasi pada pengembangan karier para pegawai, termasuk upaya manajer untuk memfasilitasi pegawai supaya bisa mencapai jabatan yang lebih tinggi. Lihat Qomar, Manajemen Pendidikan Islam, h. 133-134.
45 Ahmad Ibrahim Abu Sinn, Manajemen Syariah, (Jakarta : PT Raja Grafindo Persada, 2006), h.117
46 Muhammad Ismail Yusanto & Muhammad Karebet Widjajakusuma, Manajemen Strategis Perspektif Syariah (Jakarta: Khairul Bayaan, 2003), h.8447 ? Qs. Al-Qolam (68) :4
16
adalah teladan yang baik dalam berbagai aspek kehidupan.48 Tidak ada manusia
yang demikian sempurna dapat diteladani karena dalam dirinya terdapat berbagai
sifat mulia
Rasulullah SAW dinobatkan sebagai orang berpengaruh nomor satu di dunia
oleh Michel Heart karena memegang teguh kejujuran dalam berbisnis.49 Dan
generasi terbaik umat ini adalah para sahabat Nabi SAW.50 Telah banyak lahir
sumber daya manusia berkualitas dimasa kejayaan Islam seperti : Umar bin
Khaththab, Khalid bin walid, Abu Ubaidah bin Al-Jarrah, Umar bin Abdul Aziz,
Harun Al-Rasyid, Shalahuddin Al-Ayubbi.51 Keberanian dan ketegasan Umar bin
Khatab dalam membedakan yang hak dan batil banyak mengundang kekaguman
dari kalangan para sahabat maupun musuhnya.52 Dalam salah satu riwayat,
Rasulullah Saw bersabda,
ي لأنظ��ر م إن ل ه عليه وس�� ه صلى الل قال رسول اللوا من عمر إلى شياطين الإنس والجن قد فر
Artinya : “Rasululloh SAW bersabda sesungguhnya aku melihat Setan-Setan dari golongan manusia dan jin pun lari dari Umar.” (HR. Tirmidzi).
Dalam riwayat lain, Rasulullah Saw bersabda,
“Sejak Umar masuk Islam, setiap setan yang bertemu dengannya akan tunduk.”(HR. Thabrani).
48 ? Muhammad Syafii Antonio. Muhammad SAW the Super Leader Super Manager, (ProLM Center : Jakarta, 2007), h. 2949 ? Abdullah Zein. Memikat Hati Pelanggan Ala Rasulullah, (Yogyakatra: Safirah,2016), h.3150 ? Quran dan sunnah.wordpress.com diunduh 3 juli 201551 ? Felix Y Siauw, Muhammad Al-Fatih 1453, ( Jakarta : AlFatih-Press,2013), h. 4752 ? Zen Abdurrohman, Ilham Keberanian Umar bin Khatab, (Jogjakarta : DIVA Press,2014), h.9
17
Umar bin Khatab berhasil menaklukkan Jerusalem dengan damai, tanpa
setitik darahpun keluar dari kulit atau runcingnya ujung pedang maupun tombak.53
Sophronius, yang pada saat itu menjabat sebagai uskup agung, menyerahkan kota
suci Jerusalem kepada sang Khalifah. Sophronius tertegun, penuh takjub melihat
kepribadian Umar bin Khatab. Bukan hanya keberanian, kewibawaan dan
ketegasan yang dimiliki, tetapi juga pada keshalihan dan kebersahajaanya, semua
tampak sempurna keagungan sifat dan kepribadian yang dimilikinya54 Umar bin
Khatab datang dengan menunggang unta sendirian ke jerusalem, tanpa iring-
iringan ajudan maupun pasukan berbaju zirah dengan penutup kepala baja. Jubah
yang dikenakannya sudah teramat lusuh dan dipenuhi jahitan.55
Setelah masa sahabat, Berikutnya terdapat tokoh Spanyol Islam yang
berpengaruh terhadap pemikiran di Eropa adalah Ibnu Rusdy, yang dikenal di
Eropa dengan Averros ( 1120-1198 M).56 Pengaruh Averros demikian besar di
Eropa, sehingga muncul gerakan Averroeisme yang menuntut kebebasan
berfikir.57 Dari gerakan Averroeisme inilah di Eropa kemudian lahir reformasi
pada abad ke-16 M dan Rasionalisme pada abad ke-17 M.58 Ilmuan-ilmuan
muslim di Andalusia menghantarkan kejayan Islam dan meletakkan dasar
keilmuan bagi dunia barat sehingga menimbulkan gerakan kebangkitan
kembali(renaissance), sehingga Negara barat menjadi bangkit dan maju dalam
bidang sains dan teknologi sperti saat ini. Dengan Bersumberkan Al-qu'ran dan 53 ? Ibid., h.9654 ? Ibid., h. 9755 ? Ibid., h. 9756 ? Samsudin Amin, Sejarah Peradaban Islam. (Jakarta : Amzah, 2009), h. 17757 ? Ibid., h. 17758 ? S.I Poeradisastra, Sumbangan Islam kepada Ilmu dan Peradaban Modern, (Jakarta : P3M,1986), h. 67
18
hadis telah banyak lahir ulama-ulama besar seperti Imam syafi, Imam Malik,
Imam Hambali, Imam Ghazali dan ulama besar lain yang kualitas keilmuanya
masih sulit ditandingi hingga saat ini. Kekuatan sistem pendidikan Islam terletak
pada bidang –bidang sebagai berikut : Menghasilkan cendikiawan-cendikian besar
hampir di segala bidang, mengembangkan program bebas huruf dalam skala
universal, ketika buta huruf menguasai Eropa.59
Sejarah peradaban Islam telah membuktikan telah banyak lahir sosok
manusia berkualitas dalam sistem pendidikan Islam dan ini lahir ketika mereka
berpegang teguh pada ilmu Allah yaitu Al-Qur`an dan menjadikannya menjadi
rujukan utama dalam seluruh aspek kehidupan. Rasulullah dan sahabat nabi SAW
adalah orang orang orang yang kembali kepada Allah dan menjadikan Al-Qur`an
sebagai pedoman hidupnya. Al-Qur`an juga menuntun ilmuan Muslim menuju
kejayaan Islam. Hal ini tak lepas dari penggalian ilmu yang bersumber dari
penjiwaan terhadap Al-Qur`an.60
Pada hakikatnya, Al-Qur`an merupakan mukjizat dengan segala makna
yang dibawakan dan dikandung oleh lafaz-lafaznya.61 Mukjizat ini hanya bisa
diketahui oleh orang-orang yang berilmu pengetahuan.62 Dan yang mampu
menilai keagungan mukjizat ini hanyalah orang-orang yang memiliki disiplin ilmu
pengetahuan atau orang yang mencari kebenaran dengan menggunakan akal
fikiranya untuk berfikir.63 Kemukjizatan Al-Qur`an merupakan suatu hal yang
59 ? Mehdi Nakosteen. Kontribusi Islam atas Dunia Intelektual Barat ( Deskripsi Analisis Abad keemasan Islam), (Surabaya : Risalah Gusti,1995), h. 8560 ? Divroh-himakom.blogspot.com diunduh 10 juli 201561 ? Manaa al-Qattan, Maba hit Fi ulum Al-Qur`an, h. 37762 ? Izlamic.ctgem.com diunduh 10 juni 201563 ? Izlamic.ctgem.com diunduh 10 juni 2015
19
memiliki banyak perspektif dan beragam sudut pandang. Tidak ada seorangpun
yang mungkin bisa untuk mengeksploitasi secara menyeluruh kemukjizatan Al-
Qur`an ini.64 Bahkan hingga secara kolektif, kapan pun mereka berada, dan
berasal dari berbagai macam keilmuannya, wawasanya, dan berasal dari berbagai
macam keahlian, tetap mereka mustahil melakukanya.65 Mereka hanya mampu
menjelaskan sedikit saja rahasia-rahasia Al-Qur`an dengan berbagai macam
perspektif sesuai dengan zaman mereka berada. Allah berfirman dalam surah
Luqman : 27
Artinya : “Dan seandainya pohon-pohon di bumi menjadi pena dan laut(menjadi tinta). Ditambahkan kepadanya tujuh laut (lagi) sesudah(kering)nya, niscaya tidak akan habis-habisnya(dituliskan) kalimat Allah).66 Sesungguhnya Allah Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana.” (Q.S. Lukman,[31]:(27))67
Luasnya sumber pengetahuan dari Allah juga dinyatakan dalam surah Al-
Kahfi ayat : 109
Artinya : “ Katakanlah : sekiranya lautan menjadi tinta untuk (menulis) kalimat-kalimat Tuhanku, sungguh habislah lautan itu sebelum habis (ditulis) kalimat-kalimat Tuhan-ku, Meskipun Kami datangkan tambahan sebanyak itu(pula(Q.S. Al-kahfi,[18]:(109))68
Menurut Amsal, ilmu pengetahuan tidak dapat dipisahkan dari agama.
Sebagaimana Al-Qur`an merupakan sumber intelektualitas, ia merupakan sumber
64 ? Hisyam Thalbah (et.al). Ensiklopedia Mukjizat Al-Qur`an dan hadis(Kemukjizatan sastra dan bahasa Al-Qur`an) jilid 7, h. 26765 ? Ibid., h.4166 ? Yang dimaksud dengan “Kalimat Allah” ialah Ilmu-Nya dan Hikmah-Nya.67 ? Al Qur’an dan Terjemah, Op Cit., h.41368 ? Al Qur’an dan Terjemah, Op Cit., h.304
20
rujukan bagi agama dan segala pengembangan ilmu pengetahuan.69. Al –Qur'an
merupakan firman Allah yang azali, yang membicarakan semua aspek kehidupan
masyarakat di setiap masa.70 Dengan begitu Al-Qur`an tetap terbuka untuk diamati oleh
siapa saja yang datang setelah kita pada masa yang akan datang.71 Ayat-ayat Al-Qur`an
dan hadis di atas apabila di telaah lebih teliti dan mendalam menunjukkan adanya nilai-
nilai manajemen dalam Islam. Manajemen dalam sumber daya manusia perspektif Islam
sangat dibutuhkan apalagi dalam aspek pendidikannya. Pendidikan Islam yang di-manage
secara baik dan teratur akan mencapai hasil maksimal. Sebalikknya pendidikan yang
tidak di-manage secara baik tentu akan menghasilkan sesuatu yang tidak menentu pula.
Menurut Aisha Salim Juma dalam Internasional Journal of Information and
Busines Managemen, yang berjudul Islamic and Western approaches to human resource
management in organizations : a practical approach bahwa Manajemen SDM dalam
Islam berasal dari prinsip-prinsip Islam yang dituntun oleh Al-Qur`an dan Sunnah. Secara
umum manusia tidak bisa dintuntun oleh apa yang mereka pikir benar tetapi mereka
membutuhkan tuntunan ilahiah dari Allah SWT dalam manajemen organisasi mereka.
Saat ini, kebanyakan dari organisasi dalam manajemen SDM menggunakan pendekatan
barat daripada pendekatan-pendekatan Islam.72
Ditinjau dari perspektif sistem filsafat, rumusan definitif manajemen pendidikan
lslam telah mencakup sisi : ontologi, epistemologi, dan aksiologi. Ontologi sebagai objek
pengelolaan, dalam hal ini berupa lembaga pendidikan Islam, sumber-sumber belajar, dan
hal hal lain yang terkait; epistemologi sebagai “ cara atau metode” pengelolaan, dalam
hal ini berupa proses pengelolaan dan cara menyiasati; sedangkan aksiologi sebagai hasil
69 ?Amsal Bachtiar, Filsafat Ilmu, (Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2004), h.1670 ? Hisyam Thalbah, Op Cit., h. 22571 ? Hisyam Thalbah, Op Cit., h. 4172 ? www. Jitbm.com diunduh 10 April 2016
21
pengelolaan berupa pencapaiaan tujuan pendidikan Islam. Adapun istilah efektif dan
efisien merupakan keterangan yang menjelaskan aksiologi sedangkan efisien menitik
beratkan pada epistemologi.73
Nanang Fattah menjelaskan bahwa filsafat manajemen yang termasuk didalamnya
adalah filsafat Manajemen Sumber Daya Manusia (MSDM) bahwa yang dijadikan dasar
filsafat manajemen dibedakan dalam tiga jenis hakikat, yaitu: Hakikat tujuan, hakikat
manusia dan hakikat kerja.74 Jadi, Filsafat manajemen SDM adalah sebuah dasar atau
beberapa dasar yang digunakan sebagai pijakan untuk mencapai tujuan, baik itu dari
aspek tujuan, aspek pelaku (manusia) maupun aspek aktifitas yang dilakukan.
Berdasarkan pemaparan diatas, mendorong penulis untuk mencoba mengkaji
term manajemen sumberdaya manusia serta hal-hal yang berkaitan dengannya dan
menjadi dasar ketertarikan penulis untuk meneliti “ Manajemen Sumberdaya
Manusia Dalam Perspektif Islam Dan Relevansinya Dengan Teori Manajemen
Modern”.
B. Fokus dan Sub Fokus Penelitian
1. Fokus Penelitian
Fokus penelitian ini adalah SDM ditinjau dari Perspektif Islam dikaji
dalam kajian ( Al-Qur`an dan Hadis).
2. Sub Fokus Penelitian
Adapun yang menjadi Sub Fokus dalam penelitian ini adalah sebagai
73 Mujamil Qomar, Manajemen pendidikan Islam : Strategi baru Pengelolaan Lembaga Pendidikan Islam, (Jakarta: Erlangga,2008), h.1374 ? Nanang fattah, Landasan Manajemen Pendidikan, (Bandung : Remaja Rosyda Karya, 2004), h.15
22
berikut :
a. Perencanaan sumberdaya manusia dalam perspektif Islam.
b. Pengadaan sumberdaya manusia dalam perspektif Islam.
c. Pelatihan dan pengembangan Sumberdaya manusia dalam perspektif
Islam.
d. Pemeliharaan sumberdaya manusia dalam Perspektif Islam.
e. Penilaian sumberdaya manusia dalam perspektif Islam.
C. Rumusan Masalah
1. Bagaimanakah perencanaan sumberdaya manusia dalam perspektif Islam?
2. Bagaimanakah pengadaan sumberdaya manusia dalam perspektif Islam?
3. Bagaimanakah pelatihan dan pengembangan Sumberdaya manusia dalam
perspektif Islam ?
4. Bagaimanakah pemeliharaan sumberdaya manusia dalam Islam ?
5. Bagaimanakah penilaian sumberdaya manusia dalam perspektif Islam ?
D. Tujuan dan Kegunaan penelitian
Berdasarkan fokus penelitian dan rumusan masalah seperti digambarkan
sebelumnya, maka tujuan penelitian ini adalah :
1. Mengetahui dan menganalisis perspektif Islam tentang perencanaan
sumberdaya manusia.
2. Mengetahui dan menganalisis perspektif Islam tentang pengadaan
sumberdaya manusia.
23
3. Mengetahui dan menganalisis perspektif Islam tentang pelatihan dan
pengembangan Sumberdaya manusia.
4. Mengetahui dan menganalisis pemeliharaan sumberdaya manusia dalam
Islam.
5. Mengetahui dan menganalisis penilaian sumber daya manusia dalam
perspektif Islam.
Penelitian ini mempunyai kegunan sebagai berikut :
1. Kegunaan secara teoretik
Secara teoritik, penelitian ini diharapkan dapat menawarkan konsep
manajemen sumberdaya manusia sesuai dengan tuntunan Allah di dalam
Al-Qur`an dan praktek Nabi Muhammad SAW atau dengan kata lain,
penelitian ini diharabkan dapat menawarkan konsep manajemen sumber
daya manusia berbasis Islam (Al-Qur`an dan Hadis).
2. Kegunaan secara Praktis
Adapun kegunaan secara praktis adalah sebagai berikut :
a. Penelitian ini diharabkan memberikan kontribusi ilmiah bagi
peningkatan kualitas pendidikan Islam, baik dari sisi manajemen
lembaga/organisasi pendidikan maupun dalam proses transfer of
knowledge antara guru dan peserta didik sehingga menghasilkan output
yang bermutu.
b. Penelitian ini diharabkan berguna bagi usaha kristalisasi nilai-nilai
keislaman ke dalam konsep-konsep manajemen modern yang selama ini
berkembang di barat dan kemudian Indonesia mengadopsinya, serta
24
berlaku di lembaga-lembaga bisnis atau perusahaan dan usaha
penerapanya di dalam lembaga pendidikan, khususnya lembaga
pendidikan Islam.
c. Penelitian ini diharabkan dapat memberikan sumbangsih pemikiran dan
pengetahuan positif kepada masyarakat, khususnya insan akademis
yang senantiasa ingin memperdalam ilmu-ilmu pengetahuan, khususnya
ilmu Al-Qur`an, ilmu hadis dan ilmu manajemen.
E. Kerangka Fikir
Manajemen berperan penting dalam keberhasilan suatu organisasi dalam
mencapai tujuannya. Dengan manajemen, daya guna dan hasil guna unsur
manajemen akan dapat ditingkatkan. Banyak faktor penunjang yang turut
menyebapkan suksesnya suatu organisasi, tetapi hampir boleh dikatakan secar
pasti bahwa manajemen yang efektif dan efisienlah yang sangat dominan dalam
perumusan keberhasilan tersebut.
Menurut Parker (Stoner & Freeman) Manajemen adalah Seni
melaksanakan pekerjaan melalui orang – orang ( the art of getting things done
through people).75 Sapre menyatakan bahwa “ manajemen adalah serangkaian
kegiatan yang diarahkan langsung untuk penggunaan sumberdaya oganisasi secara
efektif dan efisien dalam rangka mencapai tujuan organisasi.76 Efisien disini
berarti memperoleh out put terbesar dengan input terkecil atau digambarkan
dengan melakukan segala sesuatu secara benar. Dan efektifitas adalah
75 ? Husaini Isman, Manajemen : Teori, Praktik, dan Riset Pendidikan,(Jakarta : Bumi Aksara, 2013), h.676 ? Ibid.
25
menyelesaikan kegiatan-kegiatan sehingga sasaran oganisasi dapat tercapai atau
digambarkan sebagai melakukan sesuatu yang benar. Sedangkan Malayu S.P
Hasibuan mengemukakan bahwa : Manajemen adalah ilmu dan seni mengatur
proses pemanfaatn sumberdaya manusia dan sumber daya lainnya secara efektif
dan efisien untuk memcapai suatu tujuan tertentu yang terdiri dari 6 unsur yaitu :
man, money, materials, machines dan market.77
Unsur men (manusia) ini berkembang menjadi suatu bidang ilmu manajemen
yang disebut Manajemen Sumber Daya Manusia. Malayu.S.P Hasibuan
menyatakan : “ Manusia selalu berperan aktif dan dominan dalam setiap kegiatan
organisasi, karena manusia menjadi perencana, Pelaku dan penentu terwujudnya
tujuan organisasi”.78 Tujuan organisasi tidak mungkin terwujud tanpa peran aktif
sumber daya manusia, meskipun alat alat yang dimiliki organisasi tersebut
berteknologi tinggi. Alat alat berteknologi tinggi yang dimiliki tidak ada
manfaatnya bagi organisasi jika peran aktif SDM tidak diikutsertakan. Mengatur
SDM sangat sulit dan kompleks, karena mereka memiliki pikiran, perasaan,
status, keinginan, dan latar belakang yang heterogen yang dibawa kedalam
organisasi. SDM tidak dapat diatur dan dikuasai sepenuhnya seperti mesin, modal,
gedung dan unsur manajemen lainnya.
Manajemen sumber daya manusia (human resource managemen) adalah
serangkaian kegiatan pengelolaan sumberdaya manusia yang memusatkan kepada
praktek dan kebijakan, serta fungsi-fungsi manajemen untuk mencapai tujuan
77 ? Malayu S.P Hasibuan, Manajemen Sumberdaya Manusia, ( Jakarta : Bumi Aksara, 2007), h.1
78 Ibid., h.10
26
organisasi79. Menurut Mondy, Noe dan Premeaux, “Human resourses
managemen( HRM ) is the utilization of human resourses to achieve
organizational objectives”.80 Edwin B. Flippo menyatakan bahwa, “Personnal
management is the planning, competatation, integration, maintenance and
separation of human resources to the and that individual, organization and
societal objectives are accomlised”.81 Sumber daya manusia adalah faktor sentral
dalam suatu organisasi.82
Sumber daya manusia merupakan kekuatan terbesar dalam pengelolaan
seluruh sumber daya yang ada di bumi. Oleh karena itu sumber daya yang ada
harus dikelola dengan benar karena merupakan amanah yang diemban manusia
yang akan dimintai pertanggung jawaban di akhirat kelak. Untuk mendapatkan
pengelolaan yang baik, manusia dituntut untuk menguasai ilmu pengetahuan. Di
dalam surah ar-Rahman ayat 33, Allah telah menganjurkan manusia untuk
menuntut ilmu seluas-luasnya tanpa batas dalam rangka membuktikan Ke-
Mahakuasaan Allah SWT. Dan ilmu pengetahuan yang dimaksut harus diarahkan
kepada pengkajian terhadap Al-Qur`an dan Al-hadist.
Disadari sepenuhnya bahwa manajemen sumber daya manusia pada masa
Rasulullah SAW, belum mempunyai bentuk yang formal dan sistematis, Kendati
demikian Rasullullah SAW telah melakukan strategi pengembanga sumber daya
manusia, meliputi : (1) Merencanakan dan menarik sumberdaya manusia yang
79 ? Tjuju Yuniarsih, Manajemen Sumber Daya Manusia,(Bandung,: Alfabeta, 2011), h.380 ? Mondy, R.W, &Noe, R. M , Human Resource Managemen (9th Ed.)., (Massachusetts : Pearson Education, Inc. 2005), h.3.81 ? Edwin B. Flippo, Personal Managemen, McGraw-Hill, Inc., Singapore, 1980, h.5.82 ? Tjuju Yuniarsih, Op Cit., h.8
27
berkualitas (2) Menilai kinerja sumberdaya manusia (3) Menilai kinerja sumber
daya manusia (4) Memberikan motivasi (5) Memelihara sumber daya
berkualitas.83 Keberhasilan tersebut bukan semata-mata disebabkan Muhammad
SAW adalah utusan Allah yang setiap gerak-gerik kehidupanya berdasar
petunjuk-Nya (Al-Qur`an). Muhammad adalah sosok manusia luar biasa yang
mampu menjadi pemimpin, manajer sekaligus pendidik masyarakat dan
keluarganya tanpa menimbulkan ketimpangan hasil antara keduanya.
Keberhasilanya tersebut dapat diketahui melalui ayat-ayat Al-Qur`an serta
riwayat-riwayat atau hadis-hadis yang secara turun temurun telah diceritakan para
ulama dalam berbagai karya mereka.
Untuk Mengetahui bagaimana manajemen sumberdaya manusia dalam
perspektif Islam, penulis akan mencoba menelusuri ayat-ayat Al-Qur`an yang
berkaitan dengannya, serta berbagai hadis yang dijadikan sebagai data sekunder
atau data pendukung. Mengingat Al-Qur`an dan hadis Rasulullah SAW tersusun
dalam bahasa arab, maka penelusuran ayat-ayat dan hadis-hadis yang berkaitan
dengan manajemen sumberdaya manusia dalam penelitian ini akan menggunakan
istilah yang mempunyai kedekatan makna terhadap manajemen sumber daya
manusia.
Dari sisi Al-Qur`an, konsep manajemen sumberdaya manusia yang akan
merujuk pada kitab-kitab tafsir, seperti Tafsir Al-Maragi, Tafsir Ar-Razi, Tafsir fi
Zilali Al-Qur`an, Tafsir At-Tabari, dan lain-lain. Disertasi ini merupakan
penelitian dan pembahasan tentang konsep manajemen sumberdaya dalam 83 ? M.Suyatno, Muhammad Business Strategy &Ethics : Etika dan Strategi Bisnis Nabi Muhammad SAW, (Yogyakarta : Andi Offset, 2008), h.223
28
perspektif Islam yang hasilnya akan direlevansikan dengan teori-teori manajemen
modern. Manajemen modern dibangun atas dua konsep utama yaitu teori tentang
perilaku organisasi (organizational behavior) dan manajemen kuantitatif
(management science).84 Beberapa nama yang menganut teori perilaku antara lain:
Douglas McGregor, Abraham Maslow, Frederich Herzberg, Chris Arghris, Edgar
Schein, Edhar Schein, Rensis Likert, Robert Blake dan jane.85
Adapun kerangka pemikirannya dirangkum dalam sebuah bagan kerangka
berfikir sebagai berikut :
Gambar 1.1 Bagan Kerangka fikir
84
? Priyono, Pengantar manajemen, (Zifatama: Surabaya,2007), h.1785 ? Ibid., h.17
29
Sumber Daya
Manusia
Nilai-nilai
Al-Qur`an dan Hadis
Hadis
Perspektif Islam
Input Proses Output