manajemen sdm
DESCRIPTION
previewTRANSCRIPT
ANALISIS HUBUNGAN DESAIN PEKERJAAN
DENGAN KEPUASAN KERJA KARYAWAN
PADA DEPARTEMEN PENERBITAN
PT. YUDHISTIRA GHALIA INDONESIA
Oleh
DADAN HAMDANI
H24102134
DEPARTEMEN MANAJEMEN
FAKULTAS EKONOMI DAN MANAJEMEN
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
2006
ANALISIS HUBUNGAN DESAIN PEKERJAAN
DENGAN KEPUASAN KERJA KARYAWAN
PADA DEPARTEMEN PENERBITAN
PT. YUDHISTIRA GHALIA INDONESIA
SKRIPSI
Sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar
SARJANA EKONOMI
pada Departemen Manajemen
Fakultas Ekonomi dan Manajemen
Institut Pertanian Bogor
Oleh DADAN HAMDANI
H24102134
DEPARTEMEN MANAJEMEN
FAKULTAS EKONOMI DAN MANAJEMEN
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
2006
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
FAKULTAS EKONOMI DAN MANAJEMEN
DEPARTEMEN MANAJEMEN
ANALISIS HUBUNGAN DESAIN PEKERJAAN
DENGAN KEPUASAN KERJA KARYAWAN
PADA DEPARTEMEN PENERBITAN
PT. YUDHISTIRA GHALIA INDONESIA
SKRIPSI
Sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar
SARJANA EKONOMI
pada Departemen Manajemen
Fakultas Ekonomi dan Manajemen
Institut Pertanian Bogor
Oleh DADAN HAMDANI
H24102134
Menyetujui, November 2006
Dra. Hj. Siti Rahmawati, M. Pd Dosen Pembimbing
Mengetahui,
Dr. Ir. Jono M. Munandar, M.Sc Ketua Departemen
Tanggal Ujian : 8 Desember 2006 Tanggal Lulus :
ABSTRAK
Dadan Hamdani. H24102134. Analisis Hubungan Desain Pekerjaan dengan Kepuasan Kerja Karyawan Departemen Penerbitan PT. Yudhistira Ghalia Indonesia. Di bawah bimbingan Siti Rahmawati.
PT. Yudhistira Ghalia Indonesia (PT. YGI) merupakan perusahaan yang bergerak dalam bidang penerbitan dan percetakan buku-buku pelajaran. PT. YGI sudah berdiri sejak tahun 1978 dan termasuk penerbit buku pelajaran yang sudah lama berdiri di Indonesia. Departemen penerbitan merupakan departemen yang memiliki tugas dan karyawan paling banyak dibanding departemen-departemen lainnya pada PT. YGI. Departemen penerbitan memiliki tanggung jawab yang besar atas kualitas buku yang diterbitkan. Desain pekerjaan pada Departemen Penerbitan pada PT. YGI tidak teridentifikasi dengan jelas sehingga perusahaan tidak dapat mengetahui kepuasan karyawan terhadap pekerjaannya dengan baik.
Tujuan penelitian ini adalah (1) Mengidentifikasi desain pekerjaan pada Departemen Penerbitan PT. Yudhistira Ghalia Indonesia. (2) Mengetahui kepuasan kerja karyawan PT. Yudhistira Ghalia Indonesia. (3) Menganalisa hubungan antara desain pekerjaan dengan kepuasan kerja karyawan PT. Yudhistira Ghalia Indonesia. Desain pekerjaan diidentifikasi dengan menganalisis uraian pekerjaan persyaratan pekerjaan dan karakteristik pekerjaan. Kepuasan kerja dianalisis dengan menggunakan Teori Dua Faktor Herzberg.
Analisis uraian pekerjaan dan persyaratan pekerjaan menggunakan metode deskriptif kualitatif. Analisis karakteristik pekerjaan dan kepuasan kerja menggunakan metode deskriptif kuantitatif. Analisis hubungan desain pekerjaan dengan kepuasan kerja menggunakan uji korelasi Rank Spearman.
Pekerjaan-pekerjaan pada departemen penerbitan PT. YGI didesain berdasarkan jenis pekerjaan dan keahlian. Desain pekerjaan yang digunakan termasuk jenis desain pekerjaan otonom. Karyawan menyatakan setuju terhadap keanekaragaman keterampilan dan identitas tugas paling besar yaitu 52% dan 50,5%. Persentase karakteristik pekerjaan lainnya adalah signifikansi tugas (43,8%), otonomi (36,7%) dan umpan balik (43,3%). Karyawan mempunyai tingkat kepuasan kerja yang sedang. Karyawan menyatakan puas terhadap faktor prestasi kerja (32,5%), kondisi kerja (26,9%), dan hubungan antar pribadi (40%). Karyawan menyatakan biasa saja terhadap faktor pengakuan (49,4%), pekerjaan itu sendiri (46,7%), tanggung jawab (41,3%), pengembangan diri (38,3%), gaji (50,8%), peraturan dan kebijakan perusahaan (45%), dan pengawasan (42,5%). Oleh karena itu, faktor yang paling mempengaruhi kepuasan kerja karyawan pada departemen penerbitan PT. YGI adalah faktor ekstrinsik, yaitu kondisi kerja dan hubungan antasr pribadi. Karakteristik pekerjaan yang memiliki hubungan sedang dan nyata dengan kepuasan kerja adalah keanekaragaman keterampilan (0,409), otonomi (0,513) dan umpan balik (0,402). Karakteristik pekerjaan lainnya memiliki hubungan rendah dan tidak nyata, yaitu identitas tugas (0,311) dan signifikansi tugas (0,308). Desain pekerjaan memiliki hubungan yang sedang dan nyata dengan kepuasan kerja dengan nilai koefisien korelasi sebesar 0,514.
iii
RIWAYAT HIDUP
Penulis dilahirkan di Bogor, Jawa Barat pada tanggal 10 Juli 1983. Penulis
merupakan anak ke delapan dari sembilan bersaudara pasangan Hilman Adhi
Putra dan Yayah Rogayah. Penulis menyelesaikan pendidikan di Sekolah Dasar
Negeri Telukpinang 02 pada tahun 1996, lalu melanjutkan pendidikan ke Sekolah
Lanjutan Tingkat Pertama Negeri 02 Ciawi dan lulus pada tahun 1999. Pada tahun
yang sama, penulis melanjutkan pendidikan ke Sekolah Menengah Umum Negeri
01 Ciawi dan lulus pada tahun 2002. Penulis melanjutkan pendidikan ke Institut
Pertanian Bogor dan diterima di Departemen Manajemen Fakultas Ekonomi dan
Manajemen (FEM) IPB melalui jalur Seleksi Penerimaan Mahasisiwa Baru
(SPMB) pada tahun 2002.
Penulis aktif di berbagai organisasi dan kepanitiaan baik internal maupun
eksternal kampus selama menempuh pendidikan di IPB. Penulis menjadi staf
eksekutif Direktorat SDM Center of Management (COM@) IPB pada periode
2004/2005, staf Biro Science dan kajian islam DKM Al-Ghiffari IPB, pada
periode 2004/2005, ketua Departemen Pers dan Komunikasi Forum Mahasiswa
Muslim dan Studi Islam(FORMASI) IPB pada periode 2005/2006 dan staf Divisi
Ekonomi DKM Al-Hurriyah IPB pada periode 2005/2006. Kepanitiaan yang
pernah diikuti penulis adalah kegiatan studi banding ke Himpunan Profesi
Manajemen UI pada tahun 2004, Festival Nasyid Nusantara pada tahun 2005 dan
kegiatan bedah buku “Jangan Mau Seumur Hidup Jadi Orang Gajian” pada tahun
2005.
iv
KATA PENGANTAR
Segala puji dan syukur, penulis panjatkan kepada Allah Swt, Rob semesta
alam yang telah menganugerahkan segala rahmat dan ridho-Nya, sehingga penulis
dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul “ Analisis Hubungan Desain Pekerjaan
dengan Kepusan Kerja Karyawan pada Departemen Penerbitan PT. Yudhistira
Ghalia Indonesia “.
Skripsi ini merupakan buah karya yang tercipta dengan penuh perjuangan
dan pengorbanan pikiran, tenaga, waktu dan materi, baik penulis sendiri maupun
pihak-pihak lain yang terlibat. Penulis menyadari akan besarnya partisipasi dari
berbagai pihak yang telah membantu dan mendukung dalam penulisan skripsi ini,
baik secara langsung maupun tidak langsung. Oleh karena itu, penulis
mengucapkan banyak terima kasih dengan penuh penghargaan kepada :
1. Dra. Hj. Siti Rahmawati, M.Pd, selaku dosen pembimbing yang telah
memberikan bimbingan dan motivasi kepada penulis dari awal hingga
akhir penulisan skripsi ini.
2. Hardiana Widyastuti, S.Hut., MM. dan Beatrice Mantoroadi, SE, AK,
MM. selaku dosen penguji yang telah memberikan bimbingan dan
masukan untuk penyempurnaan skripsi penulis.
3. Wiwit Dwiharsono, SH., selaku manager personalia PT. Yudhistira Ghalia
Indonesia yang telah memberikan izin dan membantu penulis dalam
mengakses data-data yang diperlukan dalam penulisan skripsi ini.
4. Dwitania N., SIP, selaku asisten manager personalia PT. Yudhistira Ghalia
Indonesia yang telah melayani dan memfasilitasi penulis dalam
pengumpulan data-data yang diperlukan.
5. Gusniwan Trinandi, Amd, selaku petugas perpustakaan FEM IPB yang
telah banyak membantu penulis dalam pencarian literatur untuk
menunjang penulisan skripsi ini.
6. Segenap staf pengajar Departemen Manajemen FEM IPB yang telah
menyumbangkan ilmu dan pemikirannya kepada penulis yang menjadi
bekal dalam penulisan skripsi.
v
7. Segenap staf Tata Usaha Departemen Manajemen dan Fakultas Ekonomi
Manajemen IPB, khususnya Pak Acep dan Pak Adi yang telah
memberikan pelayanan administrasi untuk menunjang kelancaran studi
penulis.
8. Segenap pengurus Yayasan Mitra Neta, khususnya Pak Tolhas, Mba Rini,
Mba Yani, dan Mba Indah yang melayani dan memfasilitasi penulis
sehubungan dengan keterbatasan fisik yang dimiliki.
9. Ayah dan Bunda tercinta yang telah memberikan do’a, motivasi dan
dukungan baik moral maupun materi kepada penulis sehingga skrispsi ini
dapat terselesaikan.
10. Kakak, Adik dan keponakan khususnya Teteh dan Mohammad Yanuar
yang telah membantu dan memfasilitasi penulis dalam penyelesaian
skripsi ini.
11. Sahabat-sahabat manajemen angkatan 39 khususnya Sri Setyaningsih
Hendra, Dana, Fachri, Asep, Eko, Joko, Hannanto, Rizal, Faisal, Ridlo,
dan Wildan yang telah menyumbangkan waktu, pikiran, tenaga dan materi
kepada penulis.
12. Segenap penghuni Pondok Assalam, khususnya Boy, Dodi dan Yayan
yang telah memfasilitasi penulis dalam penulisan skripsi ini.
13. Segenap DKM Al Muhajirin, khususnya Jumadi dan Fachri yang telah
memfasilitasi penulis dalam penulisan skripsi ini.
14. Semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu yang telah
membantu penulis dalam penulisan skripsi ini.
Akhirnya, penulis menghaturkan permohonan maaf atas segala kesalahan
dan kelemahan dalam penulisan skripsi ini. Besar harapan penulis atas saran dan
kritik yang membangun dari segenap pihak. Semoga skripsi ini dapat bermanfaat
dan diimplikasikan oleh semua pihak.
Bogor, November 2006
Penulis
vi
DAFTAR ISI
Halaman
ABSTRAK
RIWAYAT HIDUP ......................................................................................... iii
KATA PENGANTAR..................................................................................... iv
DAFTAR ISI.................................................................................................... vi
DAFTAR TABEL ........................................................................................... viii
DAFTAR GAMBAR....................................................................................... ix
DAFTAR LAMPIRAN ................................................................................... x
I. PENDAHULUAN. ....................................................................................... 1
1.1. Latar Belakang ....................................................................................... 1 1.2. Perumusan Masalah................................................................................ 2 1.3. Tujuan Penelitian.................................................................................... 3 1.4. Manfaat Penelitian.................................................................................. 3
II. TINJAUAN PUSTAKA............................................................................. 4
2.1. Desain Pekerjaan .................................................................................. 4 2.1.1. Pengertian Desain Pekerjaan ..................................................... 4 2.1.2. Teori Karakteristik Kerja ........................................................... 6 2.1.3. Proses Desain Pekerjaan ............................................................ 8 2.1.4. Jenis-jenis Desain Pekerjaan...................................................... 9 2.1.5. Teknik-teknik Desain Pekerjaan................................................ 10
2.2. Kepuasan Kerja .................................................................................... 12 2.2.1. Pengertian Kepuasan Kerja........................................................ 12 2.2.2. Teori-teori Kepuasan Kerja ....................................................... 14 2.2.3. Variabel-variabel Kepuasan Kerja............................................. 17 2.2.4. Aspek-aspek Kepuasan Kerja .................................................... 17 2.2.5. Faktor-faktor Kepuasan Kerja ................................................... 18
2.3. Hasil Penelitian Terdahulu .................................................................. 19 III. METODOLOGI PENELITIAN ............................................................. 20
3.1. Kerangka Pemikiran ............................................................................ 20 3.2. Metode Penelitian................................................................................ 22
3.2.1. Lokasi dan Waktu Penelitian .................................................... 22 3.2.2. Metode Pengumpulan Data....................................................... 22 3.2.3. Metode Pengambilan Sampel ................................................... 25 3.2.4. Metode Skala Pengukuran ........................................................ 26 3.2.5. Metode Pengolahan dan Analisis Data ..................................... 27
vii
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN................................................................. 30
4.1. Gambaran Umum Perusahaan ............................................................ 30 4.1.1. Sejarah dan Perkembangan Perusahaan ................................... 30 4.1.2. Struktur Organisasi .................................................................. 30 4.1.3. Gambaran Umum Personalia ................................................... 32
4.2. Uji Validitas dan Reliabilitas Kuesioner ............................................. 34 4.2.1. Uji Validitas Kuesioner ........................................................... 34 4.2.2. Uji Reliabilitas Kuesioner ........................................................ 34
4.3. Analisis Desain Pekerjaan ................................................................... 35 4.3.1. Analisis Uraian Pekerjaan......................................................... 35 4.3.2. Analisis Persyaratan Pekerjaan ................................................. 39 4.3.3. Analisis Karakteristik Pekerjaan............................................... 41
4.4. Analisis Kepuasan Kerja ..................................................................... 46 4.5. Analisis Hubungan Desain Pekerjaan dengan Kepuasan Kerja .......... 55
KESIMPULAN DAN SARAN ....................................................................... 59
Kesimpulan ...................................................................................................... 59 Saran ................................................................................................................ 59
DAFTAR PUSTAKA...................................................................................... 61
LAMPIRAN..................................................................................................... 64
viii
DAFTAR TABEL
No Halaman 1. Interpretasi koefisien korelasi Rank Spearman ........................................... 29 2. Jumlah karyawan PT. YGI per departemen ................................................ 32 3 Uraian pekerjaan dan keahlian karyawan departemen penerbitan PT. YGI........................................................................................................ 37 4. Penilaian responden terhadap karakteristik pekerjaan ................................. 44 5. Penilaian responden terhadap faktor intrinsik kepuasan kerja..................... 47 6. Penilaian responden terhadap faktor ekstrinsik kepuasan kerja................... 52 7. Hasil uji korelasi Rank Spearman desain pekerjaan dengan kepuasan kerja.............................................................................................. 57
ix
DAFTAR GAMBAR
No Halaman 1. Model karakteristik pekerjaan....................................................................... 8 2. Kerangka proses desain pekerjaan ................................................................ 9 3. Model reaksi karyawan terhadap kepuasan kerja.......................................... 14 4. Kerangka pemikiran ...................................................................................... 21
x
DAFTAR LAMPIRAN
No Halaman 1. Kuesioner penelitian ..................................................................................... 65 2. Daftar pertanyaan wawancara ....................................................................... 69 3. Struktur organisasi PT. Yudhistira Ghalia Indonesia.................................... 70 4. Nomogram Herry King ................................................................................. 71 5. Hasil uji validitas kuesioner .......................................................................... 72 6. Hasil uji reliabilitas kuesioner....................................................................... 73 7. Hasil uji korelasi Rank Spearman ................................................................. 74
I. PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Organisasi merupakan sekumpulan orang-orang yang saling bekerja
sama secara terstruktur untuk mencapai tujuan-tujuan tertentu. Tugas-tugas
tersebut akan menjadi landasan terbentuknya pekerjaan dan kedudukan dalam
sebuah organisasi (Cushway dan Lodge, 2002). Pekerjaan merupakan entitas
organisasional yang harus dirancang dalam upaya mencapai tujuan-tujuan
organisasi. Desain pekerjaan merupakan pengorganisasian kerja ke dalam
tugas-tugas yang harus dilaksanakan dalam sebuah pekerjaan (Simamora,
2001).
Desain pekerjaan bertujuan untuk memenuhi kebutuhan organisasional,
teknologi, dan keprilakuan (Handoko, 2001). Desain pekerjaan yang efektif
harus dilihat dari berbagai sudut pandang yaitu memadukan pekerjaan
dengan tujuan organisasional, meningkatkan motivasi karyawan, mencapai
standar-standar kinerja, serta menyesuaikan keahlian dan kemampuan
karyawan dengan persyaratan pekerjaan. Pengabaian terhadap salah satu dari
aspek-aspek tersebut akan mengurangi efektivitas dan efisiensi
organisasional, serta kepuasan kerja. Sikap karyawan terhadap desain
pekerjaan akan tercermin dari produktivitas kerja, kepuasan kerja, tingkat
ketidakhadiran dan perputaran karyawan (Simamora, 2001).
PT. Yudhistira Ghalia Indonesia (PT. YGI) merupakan perusahaan
yang bergerak dalam bidang penerbitan dan percetakan. PT. YGI sudah
berdiri sejak tahun 1978 dan termasuk penerbit buku pelajaran yang sudah
lama berdiri di Indonesia. Perusahaan ini mengkhususkan diri menerbitkan
buku-buku dan majalah pendidikan. PT. YGI memiliki 5 departemen, yaitu
departemen penerbitan, departemen produksi, departemen pemasaran,
departemen keuangan dan departemen umum dan personalia. Departemen
penerbitan berkaitan dengan pekerjaan pengeditan naskah, pendesainan isi
dan pemberian ilustrasi buku dan majalah yang akan dicetak. Departemen
produksi bertugas mencetak dan memperbanyak naskah buku dan majalah
2
yang sudah diproses pada departemen penerbitan. Departemen pemasaran
bertugas mengatur penjualan, distribusi dan promosi buku dan majalah yang
sudah dicetak ke seluruh cabang PT. YGI. Departemen keuangan bertugas
menyusun anggaran dan laporan keuangan, serta mengatur pemrosesan data
keuangan dari cabang secara elektronik. Departemen umum dan personalia
bertanggung jawab atas inventarisasi dan pemeliharaan aset-aset milik
perusahaan, serta penggajian karyawan.
Departemen penerbitan merupakan departemen yang memiliki tugas
dan karyawan paling banyak dibanding departemen-departemen lainnya pada
PT. YGI. Departemen ini memiliki tanggung jawab yang besar atas kualitas
buku yang diterbitkan. Departemen ini memiliki tiga jenis pekerjaan, yaitu
mengedit, mendesain, dan memberi ilustrasi pada buku. Desain dari
pekerjaan-pekerjaan tersebut tidak teridentifikasi dengan jelas selama ini. PT.
YGI menentukan pekerjaan-pekerjaan tersebut berdasarkan kebutuhan
produksi dan ketersediaan keahlian di pasar tenaga kerja. Hal ini
menyebabkan perusahaan tidak mengetahui bagaimana kepuasan karyawan
terhadap pekerjaan yang sudah ada selama ini pada Departemen Penerbitan
PT. YGI.
Berdasarkan uraian diatas, penelitian mengenai desain pekerjaan dan
kepuasan kerja perlu dilakukan karena kedua variabel tersebut memiliki
peran yang sangat penting dalam pencapaian tujuan organisasi. Desain
pekerjaan dikaji berdasarkan uraian pekerjaan, persyaratan pekerjaan dan
karakteristik pekerjaan, sedangkan kepuasan kerja dikaji menurut Teori Dua
Faktor Herzberg lalu menganalisis hubungan antara kedua variabel tersebut.
1.2. Perumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah di atas maka dapat dirumuskan
masalah penelitian sebagai berikut:
1. Bagaimana desain pekerjaan pada departemen penerbitan PT. Yudhistira
Ghalia Indonesia?
2. Bagaimana kepuasan kerja karyawan pada departemen penerbitan PT.
Yudhistira Ghalia Indonesia?
3
3. Bagaimana hubungan desain pekerjaan dengan kepuasan kerja karyawan
pada departemen penerbitan PT. Yudhistira Ghalia Indonesia?
1.3. Tujuan Penelitian
Berdasarkan perumusan masalah di atas, maka tujuan dari penelitian ini
adalah:
1. Mengidentifikasi desain pekerjaan pada departemen penerbitan PT.
Yudhistira Ghalia Indonesia.
2. Mengetahui kepuasan kerja karyawan PT. Yudhistira Ghalia Indonesia.
3. Menganalisa hubungan antara desain pekerjaan dengan kepuasan kerja
karyawan PT. Yudhistira Ghalia Indonesia.
1.4. Manfaat penelitian
Manfaat penelitian yang diharapkan dari penelitian adalah:
1. Bagi Perusahaan
Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat memberikan masukan kepada
perusahaan mengenai desain pekerjaan yang efektif dan faktor-faktor
kepuasan keja yang perlu diperhatikan untuk meningkatkan produktivitas
kerja karyawan.
2. Bagi Penulis
Penelitian ini diharapkan dapat memperluas pengetahuan, pengalaman dan
wawasan mengenai ilmu yang diperoleh selama kuliah khususnya
Manajemen Sumber Daya Manusia terutama yang berkaitan dengan
desain pekerjaan dan kepuasan kerja, serta dapat mengaplikasikannya
dalam dunia kerja.
II. TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Desain Pekerjaan
2.1.1. Pengertian Desain Pekerjaan
Desain pekerjaan adalah fungsi penetapan kegiatan kerja
seorang individu dalam kelompok karyawan secara organisasional
yang bertujuan untuk mengatur penugasan-penugasan kerja yang
memenuhi kebutuhan–kebutuhan organisasi, teknologi dan
keprilakuan (Handoko, 2001). Desain pekerjaan sangat
mempengaruhi kualitas kehidupan kerja yang tercermin pada
kepuasan individu para pemegang jabatan.
Menurut Simamora (2001), desain pekerjaan adalah proses
penentuan tugas-tugas yang akan dilaksanakan, metode-metode
yang digunakan untuk melaksanakan tugas-tugas tersebut dan
bagaimana pekerjaan tersebut berkaitan dengan pekerjaan lainnya
didalam organisasi. Desain pekerjaan, memanipulasi aspek-aspek
pekerjaan sebagai berikut:
1. Muatan pekerjaan (job contain) yaitu keanekaragaman
tugas yang dilaksanakan, otoritas pemangku jabatan,
rutinitas tugas yang dilaksanakan, kesulitan-kesulitan tugas,
identitas pemangku jabatan dan kadar terhadapnya
keseluruhan pekerjaan dilakukan oleh orang yang terlibat.
2. Fungsi-fungsi pekerjaan (job function) yaitu metode-
metode kerja yang digunakan, koordinasi pekerjaan,
tanggung jawab, arus informasi dan otoritas pekerjaan.
3. Hubungan pekerjaan (job relationship) yaitu aktivitas-
aktivitas kerja yang dimiliki bersama antara pemangku
jabatan dan orang-orang lainnya dalam organisasi.
Menurut Mathis dan Jackson (2001), desain pekerjaan
berkaitan dengan mengatur pekerjaan, tugas dan tanggung jawab
dalam suatu unit kerja yang produktif yang melibatkan isi dari
5
pekerjaan dan pengaruhnya terhadap tenaga kerja. Desain
pekerjaan perlu mendapatkan perhatian lebih karena alasan-alasan
berikut:
1. Desain pekerjaan dapat mempengaruhi kinerja untuk
pekerjaan tertentu khususnya untuk motivasi tenaga kerja
yang dapat membuat perbedaan besar pada kinerjanya.
2. Desain pekerjaan dapat mempengaruhi kepuasan kerja
karena seorang tenaga kerja yang puas dengan konfigurasi
pekerjaan tertentu belum tentu memuaskan bagi yang
lainnya.
3. Desain pekerjaan dapat mempengaruhi kesehatan fisik
maupun mental.
Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam mendesain sebuah
pekerjaan (Cushway dan Lodge, 2002) yaitu bahwa pekerjaan
harus:
1. Memberikan keragaman dalam hal jenis pekerjaan yang
dilaksanakan, langkah, lokasi dan sebagainya.
2. Memungkinkan orang mendapatkan umpan balik langsung
dari hasilnya.
3. Menyediakan ruang lingkup bagi perkembangan dengan
memberi kemungkinan pekerjaan menjadi lebih besar pada
waktu orang-orang yang menanganinya menjadi lebih ahli
dan berpengetahuan.
4. Mempunyai tujuan dan keluaran yang jelas.
5. Mempunyai alur-alur pekerjaan yang jelas.
6. Memberi kemungkinan mengawasi keluaran dan tahap
penyelesaiannya.
7. Memberi peluang untuk mengemukakan pendapat dan
menyarankan perubahan-perubahan pada proses pekerjaan.
8. Didukung oleh tingkat sumber daya dan proses yang
efektif.
6
2.1.2. Teori Karakteristik Kerja
Teori karakteriststik kerja merupakan teori yang berupaya
mengidentifikasi karakteristik-karakteristik tugas dari pekerjaan,
bagaimana karakteristik-karakteristik ini digabung untuk
membentuk pekerjaan yang berbeda dan hubungan karakteristik
tugas ini dengan motivasi, kinerja dan kepuasan kerja karyawan.
Teori karakteristik kerja terdiri dari 3 teori yaitu teori atribut tugas
wajib, model karakteristik pekerjaan dan teori pemrosesan
informasi sosial (Robbins, 2002).
1. Teori Atribut Tugas Wajib (Requiste Task Atribute Theory)
Teori yang dikemukakan oleh Turner dan Lowrence ini
meramalkan karyawan akan lebih menyukai pekerjaan yang
rumit (kompleks) dan menantang, artinya pekerjaan-
pekerjaan semacam itu akan meningkatkan kepuasan kerja
dan tingkat kemangkiran yang lebih rendah. Turner dan
Lowrence menetapkan kompleksitas pekerjaan dalam enam
karakteristik tugas yaitu (1) varietas, (2) otonomi, (3)
tanggung jawab, (4) pengetahuan dan keterampilan, (5)
interaksi sosial yang diperlukan dan (6) interaksi sosial
pilihan.
2. Model Karakteristik Pekerjaan (Job Characteristic Model )
Model ini dikemukakan oleh Hackman dan Oidham. Model
karakteristik pekerjaan mengidentifikasi lima karakteristik
pekerjaan dan hubungannya dengan hasil pribadi dan hasil
kerjanya Kelima karakteristik pekerjaan tersebut adalah
sebagai berikut:
a. Keanekaragaman keterampilan yaitu sejauhmana
pekerjaan itu menuntut keragaman kegiatan yang
berbeda, sehingga pekerjaan itu dapat menggunakan
sejumlah keterampilan dan bakat yang berbeda.
7
b. Identitas tugas yaitu sejauhmana pekerjaan itu
menuntut diselesaikannya seluruh potongan kerja
secara utuh dan dapat dikenali.
c. Signifikansi tugas yaitu sejauhmana pekerjaan itu
mempunyai dampak yang cukup besar pada
kehidupan suatu pekerjaan orang lain.
d. Otonomi yaitu sejauhmana pekerjaan itu
memberikan kebebasan, ketidaktergantungan dan
keleluasaan yang cukup besar pada individu dalam
menjadwalkan pekerjaan itu dan menentukan
prosedur yang digunakan dalam menyelesaikan
kerja itu.
e. Umpan balik yaitu sejauh mana pelaksanaan
kegiatan pekerjaan yang dituntut oleh pekerjaan itu
menghasilkan diperolehnya informasi yang langsung
dan jelas oleh individu mengenai keefektifan
kinerjanya .
Model karakteristik pekerjaan yang menggambarkan
bagaimana hubungan kelima karakteristik pekerjaan berhubungan
dengan motivasi kerja internal, kualitas kinerja, kepuasan kerja,
kemangkiran dan tingkat keluarnya karyawan dapat dilihat pada
Gambar 1.
3. Model Pemerosesan Informasi Sosial (Social Information
Processing Model)
Teori ini menyatakan bahwa para karyawan
mengambil sikap dan prilaku sebagai tanggapan terhadap
isyarat-isyarat sosial yang diberikan oleh orang lain dengan
siapa mereka mengadakan kontak baik rekan sekerja,
penyelia, teman, anggota keluarga maupun pelanggan.
Model ini didasari oleh fakta bahwa orang-orang
menganggap pekerjaannya sesuai dengan yang
dipersepsikannya tetapi tidak menanggapi pekerjaan itu
8
Gambar 1. Model Karakteristik Pekerjaan
secara obyektif. Model ini menunjukkan bahwa motivasi
dan kepuasan karyawan dapat dimanipulasi oleh komentar
rekan sekerja atau atasan mengenai adanya atau tiadanya
ciri pekerjaan seperti kesulitan tantangan dan otonomi.
Sumber : Hackman dan Oldham dalam Robbins (2002)
2.1.3. Proses Desain Pekerjaan
Menurut Arep dan Tanjung (2003), proses desain
pekerjaan terdiri dari input, proses dan output. Input dari desain
pekerjaan adalah elemen organisasional, elemen lingkungan dan
elemen perilaku. Prosesnya adalah merancang pekerjaan dari input-
input yang ada dan umpan yang diperlukan untuk mendesain ulang
pekerjaan. Sebagai output dari desain pekerjaan adalah pekerjaan-
pekerjaan yang produktif dan memuaskan. Kerangka proses desain
pekerjaan dapat dilihat pada Gambar 2 berikut:
Dimensi Pekerjaan inti
Keadaan psikologis
kritis
Hasil pribadi dan kerja
Keragaman keterampilan Identitas tugas Signifikansi tugas
Pengalaman akan arti penting dari pekerjaan
Otonomi
Pengalaman akan tanggung jawab yang dialami untuk hasil kerja itu
Umpan balik
Pengetahuan akan hasil yang sebenarnya dari kegiatan kerja
Motivasi kerja
internal tinggi
Kinerja berkualitas-ti i Kepuasan tinggi dengan kerja itu Kemangkiran dan tingkat keluarnya karyawan rendah
Kekuatan Kebutuhan pertum-
buhan karyawan
9
Sumber : Werther dan Davis dalam Arep dan Tanjung (2003)
2.1.4. Jenis-jenis Desain Pekerjaan
Ada beberapa jenis desain pekerjaan yang dapat dipilih oleh
sebuah organisasi (Nawawi, 2003) antara lain sebagai berikut:
1. Desain pekerjaan mekanistik yaitu desain pekerjaan yang
menggunakan pendekatan spesialisasi untuk meminimalkan
waktu pelaksanaan pekerjaan. Desain pekerjaan ini
menghimpun pekerjaan-pekerjaan yang sejenis agar dapat
dilaksanakan secara mekanis dengan pola waktu yang tetap
dan dalam batas waktu yang minimum.
Umpan balik
Elemen Organisasi ♦ Pendekatan mekanistik ♦ Aliran kerja ♦ Praktek kerja ♦ Ergonomi
Elemen Lingkungan ♦ Kemampuan dan
ketersediaan karyawan ♦ Harapan sosial dan
budaya
Elemen Perilaku ♦ Otonomi ♦ Keragaman ♦ Identifikasi tugas ♦ Signifikasnsi tugas ♦ Umpan balik
Rancangan pekerjaan
Produktif & kepuasan kerja
INPUT PROSES TRANSFORMASI OUTPUT YANG DIINGINKAN
Gambar 2. Kerangka Proses Desain Pekerjaan
10
2. Desain pekerjaan berurutan secara berkesinambungan yaitu
desain pekerjaan yang menggunakan pendekatan dengan
mengatur dua atau lebih tugas/pekerjaan yang saling
tergantung satu dengan yang lain dalam satu urutan yang
bertahap. Desain ini bertujuan untuk menghemat waktu dan
ruang gerak dalam melaksanakan pekerjaan yang berangkai
atau berurutan.
3. Desain pekerjaan ergonomik yaitu desain pekerjaan yang
menggunakan pola keserasian antara kondisi fisik pekerja
dengan peralatan kerja agar dapat dilaksanakan secara
cepat, nyaman dan mudah.
4. Desain pekerjaan berdasarkan jenis kegiatan yaitu desain
pekerjaan yang menggunakan pola yang memisahkan
pekerjaan/jabatan yang membutuhkan keterampilan fisik
dengan yang membutuhkan keterampilan mental dari yang
terendah sampai yang tertinggi. Pemisahan yang paling
banyak dilakukan adalah antara pekerjaan manajerial dan
pekerjaan profesional.
5. Desain pekerjaan otonom (individual) yaitu desain
pekerjaan yang menekankan pada kemampuan perseorangan
untuk melaksanakan pekerjaan dengan pelimpahan
tanggung jawab dan wewenang pada seseorang dalam
melaksanakan pekerjaan dari awal sampai akhir dengan
menghasilkan sesuatu yang berhubungan dengan bisnis
organisasi atau perusahaan.
6. Desain pekerjaan tim yaitu desain pekerjaan yang
dilakukan dengan membentuk tim kerja (team work) baik
yang bersifat permanen maupun sementara untuk
menyelesaikan serangkaian pekerjaan tertentu.
2.1.5. Teknik-teknik Desain Pekerjaan
Simamora (2001) membagi teknik desain pekerjaan ke
dalam dua kategori yaitu teknik desain individual dan teknik
11
desain kelompok. Uraian masing-masing teknik desain pekerjaan
tersebut adalah sebagai berikut:
1. Teknik desain individual
a. Simplifikasi pekerjaan (job simplification) yaitu
membagi pekerjaan ke dalam tugas-tugas yang
sederhana dan berulang-ulang yang
memaksimalkan efisiensi. Teknik ini
mengasumsikan bahwa aspek pemikiran seperti
perencanaan dan pengorganisasian menjadi tugas
manajemen, sedangkan karyawan hanya melakukan
tugas-tugas berdasarkan metode-metode yang sudah
ditetapkan manajemen. Simplifikasi pekerjaan
dapat memanfaatkan pekerjaan secara lebih efektif
guna menghasilkan produk yang terstandarisasi.
b. Rotasi pekerjaan (job rotation) yaitu memindahkan
karyawan dari satu posisi ke posisi yang lainnya
dalam sebuah perusahaan, sehingga memungkinkan
karyawan mempelajari tugas-tugas, fungsi dan
keterampilan baru dari setiap unit kerja dalam
sebuah perusahaan. Rotasi pekerjaan menghindari
kemonotonan dan spesialisasi dalam pekerjaan
karena menuntut banyak keahlian dan keterampilan.
c. Pemekaran pekerjaan (job enlargement) yaitu
menambah lebih banyak tugas yang berkaitan
kedalam sebuah pekerjaan. Teknik ini menambah
tanggung jawab yang serupa dalam rangka
memberikan variasi yang lebih besar dengan
menambah siklus kerja yang lebih panjang.
d. Pemerkayaan pekerjaan (job enrichment) yaitu
merancang pekerjaan dengan cara meningkatkan
tanggung jawab, otonomi dan kendali bagi para
pemangku jabatan, sehingga membantunya dalam
12
memuaskan kebutuhan pengakuan dan
pertumbuhan. Teknik ini mencakup tiga elemen
dalam menyelesaikan sebuah pekerjaan, yaitu
perencanaan, pelaksanaan dan pengendalian.
2. Teknik desain pekerjaan kelompok
a. Tim kerja (team work) yaitu sekelompok karyawan
yang diminta untuk merampungkan sebuah tugas
besar dalam bentuk penugasan-penugasan khusus
dari perusahaan.
b. Kelompok kerja otonom (autonomus team work)
yaitu tim-tim kerja yang diberikan tujuan-tujuan
khusus dan kendali atas pencapaian tujuan tersebut.
c. Lingkaran-lingkaran mutu (quality circles) yaitu
sekelompok karyawan dan penyelia bertemu secara
rutin guna membahas masalah-masalah mutu dan
solusi-solusinya.
2.2. Kepuasan Kerja
2.2.1. Pengertian Kepuasan Kerja
Kepuasan kerja adalah suatu perasaan yang menyokong
atau tidak menyokong diri pegawai yang berhubungan dengan
pekerjaannya maupun kondisi dirinya. Perasaan yang berhubungan
dengan pekerjaan melibatkan aspek-aspek seperti upah, atau gaji
yang diterima, kesempatan pengembangan karir, hubungan dengan
pegawai lainnya, penempatan kerja, jenis pekerjaan, struktur
organisasi perusahaan dan mutu pengawasan, sedangkan perasaan
yang berhubungan dengan dirinya antara lain umur, kondisi
kesehatan, kemampuan dan pendidikan (Mangkunegara, 2004)
Menurut Hasibuan (2003), kepuasan kerja dapat diartikan
sebagai sikap emosional yang mencintai dan menyenangi
pekerjaannya. Kepuasan kerja dalam pekerjaan adalah kepuasan
kerja yang dinikmati dalam pekerjaan dengan memperoleh pujian
13
hasil kerja penempatan pekerjaan, pelatihan dan suasana dalam
lingkungan kerja, sedangkan kepuasan diluar pekerjaan merupakan
kepuasan kerja karyawan kepuasan kerja yang dinikmati diluar
pekerjaan dengan besarnya balas jasa yang akan diterima dari hasil
kerjanya, sehingga kebutuhan-kebutuhannya dapat terpenuhi.
Kepuasan kerja adalah keadaan emosional yang
menyenangkan atau tidak menyenangkan dimana para karyawan
memandang pekerjaan mereka (Handoko, 2001). Kepuasan kerja
mencerminkan perasaan seseorang terhadap pekerjaannya yang
tampak dari sikap karyawan terhadap pekerjaan dan segala sesuatu
yang dihadapi di lingkungan kerjanya. Pengertian lain dari
kepuasan kerja adalah suatu sikap yang positif yang menyangkut
suatu penyesuaian diri yang sehat dari pekerjaan terhadap kondisi
dan situasi kerja termasuk didalamnya masalah upah, kondisi
sosial, kondisi fisik dan kondisi psikologis (Anoraga, 2001).
Burt dan Lowery dalam Robbins (2001) mengemukakan
empat reaksi karyawan berkenaan dengan kepuasan kerja sebagai
berikut:
1. Keluar (exit) yaitu perilaku yang mengalah untuk
meninggalkan organisasi mencakup pencarian posisi baru
atau meminta berhenti.
2. Suara (voice) yaitu karyawan aktif dan konstruktif mencoba
memperbaiki kondisi mencakup saran perbaikan,
membahas usaha-usaha dengan atasan dan beberapa bentuk
serikat buruh.
3. Kesetiaan (loyalty) yaitu karyawan yang pasif dan optimis
menunggu membaiknya kondisi mencakup berbicara
membela organisasi menghadapi berbagai kritik dari luar,
serta mempercayai organisasi dan manajemennya untuk
melakukan hal yang tepat.
4. Pengabaian (neglect) yaitu karyawan yang secara pasif
membiarkan kondisi memburuk termasuk ketidakhadiran
14
dan datang terlambat yang kronis, upaya yang dikurangi
dan tingkat kekeliruan yang meningkat.
Keempat reaksi karyawan tersebut jika digambarkan
secara grafis terlihat seperti pada Gambar 3.
2.2.2. Teori-teori Kepuasan Kerja
Ada berbagai macam teori yang berhubungan dengan
kepuasan kerja karyawan. Masing-masing teori tersebut berupaya
menghubungkan antara kepuasan dengan ketidakpuasan seseorang
dalam pelaksanaan pekerjaannya (Mangkunegara, 2004)
diantaranya adalah :
1. Teori perbedaan (Discrepancy Theory).
Teori ini pertama kali dipelopori oleh Porter. Ia
berpendapat bahwa mengukur kepuasan dapat dilakukan
dengan cara menghitung selisih antara apa yang seharusnya
dengan kenyataan yang dirasakan pegawai. Locke (1996)
mengemukakan kepuasan kerja pegawai bergantung pada
perbedaan antara apa yang didapat dengan apa yang
diharapkan oleh pegawai. Apabila yang didapat pegawai
ternyata lebih besar daripada apa yang diharapkan maka
pegawai tersebut menjadi puas. Sebaliknya, apabila yang
Aktif
Pasif
Destruktif Konstruktif
KELUAR (EXIT)
SUARA (VOICE)
KESETIAAN (LOYALTY)
PENGABAIAN (NEGLECT)
Gambar 3. Model Reaksi Karyawan terhadap Kepuasan Kerja
15
didapat pegawai lebih rendah daripada yang diharapkan,
akan menyebabkan pegawai tidak puas.
2. Teori Keseimbangan (Equity Theory).
Teori ini dikembangkan oleh Adam. Adapun komponen
dari teori ini adalah input, outcome, comparison person dan
equity-in-equity. Input adalah semua nilai yang diterima
karyawan yang dapat menunjang pelaksanaan kerja.
Outcome adalah semua nilai yang diperoleh dan dirasakan
karyawan, sedangkan comparison person adalah seorang
karyawan dalam organisasi yang sama, seorang karyawan
dalam organisasi yang berbeda atau dirinya sendiri dalam
pekerjaan sebelumnya. Menurut teori ini puas atau tidak
puasnya karyawan merupakan hasil dari membandingkan
antara input-outcome dirinya dengan perbandingan input-
outcome karyawan lain (comparison person). Jika
perbandingan tersebut dirasakan seimbang (equity) maka
karyawan tersebut akan merasa puas, tetapi apabila terjadi
ketidakseimbangan (inequity) dapat menyebabkan dua
kemungkinan, yaitu over compensation inequity
(ketidakseimbangan yang menguntungkan dirinya) dan
sebaliknya, under compensation inequity
(ketidakseimbangan yang menguntungkan karyawan lain
yang menjadi pembanding atau comparison person).
3. Teori Pemenuhan Kebutuhan (Need Fulfillment Theory).
Menurut teori ini, kepuasan kerja karyawan bergantung
pada terpenuhi atau tidaknya kebutuhan karyawan.
Karyawan akan merasa puas apabila ia mendapatkan apa
yang dibutuhkannya. Makin besar kebutuhan karyawan
terpenuhi, makin puas pula karyawan tersebut. Begitu pula
sebaliknya apabila kebutuhan karyawan tidak terpenuhi,
karyawan itu akan merasa tidak puas.
16
4. Teori Pandangan Kelompok (Social Reference Group
Theory).
Menurut teori ini kepuasan kerja karyawan bukanlah
bergantung pada pemenuhan kebutuhan saja, tetapi sangat
bergantung pada pandangan dan pendapat kelompok yang
oleh para karyawan dianggap sebagai kelompok acuan.
Kelompok acuan tersebut oleh karyawan dijadikan tolak
ukur untuk menilai dirinya maupun lingkungannya. Jadi,
karyawan akan merasa puas apabila hasil kerjanya sesuai
dengan minat dan kebutuhan yang diharapkan oleh
kelompok acuan.
5. Teori Dua Faktor dari Herzberg.
Teori dua faktor dikembangkan oleh Frederick Herzberg. Ia
menggunakan teori Abraham Maslow sebagai titik
acuannya. Dua faktor yang dapat menyebabkan timbulnya
rasa puas dan tidak puas menurut Herzberg, yaitu faktor
pemeliharaan (Maintenance Factor) dan faktor motivasi
(Motivational Factor). Faktor pemeliharaan meliputi
administrasi dan kebijakan perusahaan, kualitas
pengawasan, hubungan dengan pengawas, hubungan
dengan subordinat, upah, keamanan kerja, kondisi kerja dan
status, sedangkan faktor motivasi meliputi dorongan
berprestasi, pengenalan, kemajuan, work it self, kesempatan
berkembang dan tanggung jawab.
2.2.3. Variabel-variabel Kepuasan Kerja
Panggabean (2004) membagi variabel-variabel kepuasan
kerja dalam tiga kelompok yaitu:
1. Karakteristik pekerjaan terdiri dari keanekaragaman
keterampilan, identitas tugas, keberartian tugas, otonomi
dan umpan balik.
2. Karakteristik organisasi mencakup skala usaha,
kompleksitas, komunikasi, sentralisasi, jumlah anggota
17
kelompok, anggaran, lamanya beroperasi, usia kelompok
kerja dan kepemimpinan.
3. Karakteristik individu terdiri dari jenis kelamin, tingkat
pendidikan, usia, masa kerja, status perkawinan dan jumlah
tanggungan.
2.2.4. Aspek-aspek Kepuasan Kerja
Kreiner dan Kiricki dalam Panggabean (2004)
mengemukakan bahwa aspek-aspek kepuasan kerja yang relevan
terdiri atas kepuasan kerja terhadap pekerjaan, gaji, promosi, rekan
kerja dan penyelia. Blau dalam Panggabean (2004) menambahkan
aspek-aspek kepuasan kerja yang relevan yaitu kepuasan kerja
terhadap penilaian prestasi. Hal ini berarti bahwa (Panggabean,
2004):
1. Kepuasan kerja adalah kepuasan terhadap perlakuan yang
mereka terima ditempat kerja, termasuk kepuasan terhadap
evaluasi pekerjaan, seleksi, pemberian fasilitas dan
tunjangan, insentif atau pemberhentian.
2. Kepuasan kerja bukan merupakan konsep yang berdimensi
tunggal melainkan berdimensi jamak. Seseorang bisa puas
dengan dimensi yang satu namun belum tentu puas dengan
dimensi lainnya.
2.2.5. Faktor-faktor Kepuasan Kerja
Faktor-faktor yang menentukan kepuasan kerja adalah
sebagai berikut (Robbins, 2001):
1. Pekerjaan yang menantang, yaitu pekerjaan-pekerjaan yang
memberikan kesempatan kepada pekerja untuk
menggunakan keterampilan dan kemampuan serta
menawarkan beragam tugas, kebebasan dan umpan balik
mengenai seberapa baik mereka bekerja.
2. Ganjaran yang pantas, yaitu sistem upah dan kebijakan
promosi yang adil, tidak meragukan dan sesuai dengan
18
pengharapan pekerja dalam hal tuntutan kerja, tingkat
keterampilan dan standar pengupahan komunitas.
3. Kondisi kerja yang mendukung, yaitu lingkungan kerja
yang memberikan kenyamanan pribadi dan memudahkan
dalam pengerjaan tugas dilihat dari tata letak ruang kerja,
temperatur dan peralatan kerja.
4. Rekan sekerja yang mendukung, yaitu atasan dan rekan
kerja yang bersikap ramah dan penuh pengertian,
memberikan pujian atas kinerja yang baik bersedia
mendengarkan pendapat dan keluhan serta menunjukkan
minat pribadi yang tulus.
Menurut Hasibuan (2003), faktor-faktor yang
mempengaruhi kepuasan kerja adalah:
1. Balas jasa yang adil dan layak
2. Penempatan yang tepat sesuai dengan keahlian
3. Berat ringannya pekerjaan
4. Suasana dan lingkungan pekerjaan
5. Peralatan yang menunjang pelaksanaan pekerjaan
6. Sikap pimpinan dan kepemimpinannya
7. Sifat pekerjaan monoton atau bervariasi
2.3. Hasil Penelitian Terdahulu
Risnawati (2005) dalam penelitiannya yang berjudul “Analisis
Hubungan Desain Pekerjaan dengan Motivasi Kerja Karyawan Harian
Ekonomi Bisnis Indonesia PT. Jurnalindo Aksara Grafika” menemukan
bahwa terdapat perbedaan dimensi-dimensi inti pekerjaan antara direktorat
PT. JAG yang menggunakan desain pekerjaan mekanistik dan yang
menggunakan desain pekerjaan organik. Direktorat Produksi dan SDM
yang menggunakan desain pekerjaan organik mempunyai nilai otonomi dan
keragaman keterampilan yang lebih besar dibanding Direktorat Keuangan
dan Umum dan Direktorat Pemasaran. Hal ini disebabkan oleh adanya
fleksibilitas dalam penyelesaian pekerjaan. Direktorat Keuangan dan Umum
dan Direktorat Pemasaran yang menggunakan desain pekerjaan mekanistik
19
mempunyai nilai identitas tugas, signifikansi tugas dan umpan balik yang
lebih tinggi karena adanya tugas yang lebih spesifik dari setiap karyawan
dan hierarki otoritas yang jelas sehingga terdapat kejelasan pada prosedur
kerja, hubungan antar pekerjaan dan umpan balik berdasarkan tingkat
hierarki pada kedua direktorat tersebut.
Perbedaan jenis desain pekerjaan juga menyebabkan perbedaan pada
nilai MPS (Motivating Potential Score) dan GNS (Growth Needs Strength).
Direktorat yang menggunakan desain pekerjaan organik mempunyai nilai
MPS dan GNS yang lebih besar dibanding direktorat yang menggunakan
desain pekerjaan mekanistik. Hal ini menunjukkan bahwa desain pekerjaan
organik dapat menciptakan pekerjaan yang mampu memotivasi dan
memenuhi kebutuhan karyawan akan pertumbuhan karena adanya
keanekaragaman keterampilan dan otonomi yang tinggi. Sebaliknya, desain
pekerjaan mekanistik yang menekankan pada umpan balik yang tinggi
menyebabkan sedikitnya rasa puas dan pengalaman karyawan akan
pemerkayaan pekerjaan, sehingga kurang memotivasi karyawan untuk
tumbuh dan mengembangkan diri.
III. METODOLOGI PENELITIAN
3.1. Kerangka Pemikiran
Setiap perusahaan memiliki visi dan misi yang ingin dicapainya.
Pencapaian visi dan misi tersebut dilakukan dengan menyusun berbagai tugas
dan peran yang membentuk sebuah struktur organisasi. Pekerjaan dan
karyawan merupakan bagian dari struktur organisasi untuk melaksanakan
tugas dan peran yang ada dalam masing-masing unit kerja perusahaan
tersebut. Setiap unit kerja memiliki tugas-tugas spesifik yang harus
dilaksanakan oleh karyawan dalam perusahaan tersebut. PT. Yudhistira
Ghalia Indonesia (PT. YGI) dalam mewujudkan visi dan misinya memiliki
lima depatemen yang memiliki tugas dan peran masing-masing, yaitu
departemen penerbitan, departemen produksi, departemen pemasaran,
departemen keuangan, serta departemen umum dan personalia. Departemen
penerbitan merupakan departemen yang memiliki pekerjaan dan karyawan
paling banyak dibanding departemen-departemen lainnya. Oleh karena itu,
desain pekerjaan dan kepuasan kerja pada departemen ini perlu menjadi
perhatian.
Desain pekerjaan merupakan proses menentukan pembagian pekerjaan,
metode pengerjaan pekerjaan, hubungan dengan satu pekerjaan dengan
pekerjaan lainnya dan hubungan pekerjaan dengan karyawan. Desain
pekerjaan mengandung tiga elemen, yaitu elemen organisasi, lingkungan dan
prilaku. Elemen organisasi dapat dianalisis melalui uraian pekerjaan ditinjau
dari pembagian tugas dan hubungan tugas. Elemen lingkungan dapat dianalisi
melalui persyaratan pekerjaan dilihat kesesuaian antara tugas dengan
keahlian atau keterampilan karyawan. Elemen prilaku dapat dianalisis
melalui lima karakteristik tugas berdasarkan persepsi karyawan. Ketiga
analisis ini akan mengidentifikasi gambaran mengenai desain pekerjaan pada
Departemen Penerbitan PT. YGI
Kepuasan kerja menunjukkan sikap karyawan terhadap suatu
pekerjaannya. Kepuasan kerja karyawan dipengaruhi oleh faktor intrinsik
21
(prestasi kerja, pengakuan, pekerjaan itu sendiri, tanggung jawab dan
pengembangan diri) maupun ekstrinsik (gaji, kondisi kerja, peraturan dan
kebijakan, hubungan antar pribadi dan pengawasan) dari pekerjaan itu sendiri
seperti yang dikemukakan dalam Teori Dua Faktor Herzberg. Analisis Dua
Faktor Herzberg akan memberikan gambaran mengenai kepuasan kerja
karyawan pada departemen penerbitan PT. YGI. Akhirnya desain pekerjaan
yang efektif akan menimbulkan rasa puas pada karyawan, sehingga mereka
bekerja lebih produktif dan penuh motivasi, sehingga tujuan-tujuan
perusahaan dapat tercapai. Kerangka pemikiran dari penelitian dapat terlihat
seperti pada Gambar 4.
Keterangan :
: Ruang lingkup penelitian
Gambar 4. Kerangka Pemikiran
Elemen Organisasional
Persyaratan Pekerjaan
Karakteristik pekerjaan : ♦ Keragaman
keterampilan ♦ Identitas tugas ♦ Signifikansi tugas ♦ Otonomi ♦ Umpan balik
Visi dan Misi PT Yudistira Ghalia Indonesia
Departemen Produksi
Departemen Pemasaran
Departemen Penerbitan
Departemen Umum dan personalia
Departemen Keuangan
Kepuasan Kerja
Tujuan Perusahaan
Uraian Pekerjaan
Elemen Lingkungan Elemen Perilaku
Desain Pekerjaan
22
3.2. Metode Penelitian
3.2.1. Lokasi dan Waktu Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan pada PT. Yudhistira Ghalia
Indonesia yang berlokasi di Jalan Rancamaya Km. 1 No. 47 Ciawi,
Bogor. Penelitian ini dilakukan pada bulan Juni 2006 sampai bulan
September 2006
3.2.2. Metode Pengumpulan Data
Data yang digunakan dalam penelitian ini berupa data primer
dan data sekunder. Instrumen penelitian yang digunakan dalam
pengumpulan data ini adalah:
1. Kuesioner dalam penelitian ini digunakan untuk memperoleh
data mengenai uraian pekerjaan keahlian atau keterampilan yang
dimiliki karyawan dan persepsi karyawan terhadap karakteristik
pekerjaan dan faktor-faktor kepuasan kerja. Kuesioner diberikan
secara langsung kepada karyawan Departemen Penerbitan yang
menjadi responden. Kuesioner terdiri atas dua bagian, yaitu
bagian identitas responden dan bagian pernyataan sikap
responden. Bagian identitas responden terdapat 10 pertanyaan
diantaranya terdapat dua pertanyaan terbuka yang menanyakan
tentang uraian pekerjaan dan keahlian atau keterampilan
karyawan. Bagian pernyataan sikap responden terdiri atas 50
pertanyaan tertutup yang terbagi atas tiga kelompok, yaitu 20
pertanyaan mengenai karakteristik pekerjaan dan 30 pertanyaan
mengenai faktor-faktor kepuasan kerja. Pertanyaan-pertanyaan
pada bagian ini disusun dalam bentuk checklist. Bentuk dan isi
kuesioner dapat dilihat pada Lampiran 1.
2. Teknik wawancara dalam penelitian ini digunakan sebagai studi
pendahuluan untuk memperoleh informasi mengenai deskripsi
perusahaan terutama yang terkait dengan desain pekerjaan dan
kepuasan kerja karyawan pada PT. YGI. Wawancara dilakukan
dengan manajer personalia PT. YGI. Pertanyaan-pertanyaan
wawancara dapat dilihat pada Lampiran 2.
23
3. Studi kepustakaan digunakan untuk memperoleh data sekunder
mengenai landasan teoritis dan gambaran umum perusahaan
dengan cara membaca dan mengutip dari berbagai sumber
literatur berupa buku-buku, skripsi dan dokumen perusahaan
yang berhubungan dengan penelitian ini.
Kualitas pengumpulan data dalam penelitian yang
menggunakan metode kuantitatif ditentukan oleh instrumen
pengumpul datanya. Instrumen itu dikatakan berkualitas dan dapat
dipertanggungjawabkan pemakaiannya bila sudah diuji validitas dan
reliabilitasnya (Usman dan Purnomo, 2003). Instrumen penelitian
yang diuji validitas dan reliabilitas dalam penelitian ini adalah
kuesioner.
1. Uji Validitas
Uji validitas menurut Usman dan Purnomo (2003), adalah
mengukur apa yang ingin diukur. Instrumen penelitian dikatakan
valid apabila instrumen tersebut dapat digunakan untuk
mengukur yang seharusnya diukur (Sugiyono, 2004). Langkah-
langkah dalam menguji validitas kuesioner adalah sebagai
berikut :
a. Mendefinisikan secara operasional konsep yang akan
diukur dengan cara:
1) Mencari definisi dan rumusan konsep dari literatur,
jika sekiranya sudah ada rumusan yang cukup
operasional, maka rumusan tersebut dapat langsung
dipakai. Tetapi bila rumusan tersebut belum
operasional, maka peneliti harus merumuskan
seoperasional mungkin.
2) Jika dalam literatur tidak diperoleh definisi atau
rumusan konsep yang akan diukur, peneliti harus
mendiskusikannya dengan para ahli lain. Pendapat
para ahli ini kemudian disarikan ke dalam rumusan
yang operasional.
24
( ) ( )( ){ } ( ){ }∑ ∑∑ ∑
∑ ∑∑−−
−=
2222 YYNXXN
YXXYNr
3) Menanyakan langsung kepada calon responden
penelitian mengenai aspek-aspek konsep yang akan
diukur. Dari jawaban yang diperoleh, peneliti
membuat kerangka konsep dan menyusun
pertanyaan yang operasional.
b. Melakukan uji coba skala pengukur pada sejumlah
responden. Jumlah responden untuk uji coba adalah 30
orang, karena distribusi skor atau nilai akan lebih
mendekati kurva normal. Selain itu, dikarenakan jumlah
responden yang diambil sebanyak 40 orang.
c. Mempersiapkan Tabel tabulasi jawaban.
d. Menghitungkan korelasi antara masing-masing pertanyaan
dengan skor tiap-tiap pertanyaan dengan menggunakan
rumus teknik korelasi Product Moment. Yang rumusnya
adalah sebagai berikut:
. ......................(1)
Keterangan :
N = Jumlah responden
X = Skor masing-masing pertanyaan
Y = Skor total.
e. Membandingkan angka korelasi yang diperoleh dengan
angka kritik Tabel korelasi nilai r. Bila nilai r > r Tabel,
maka pertanyaan tersebut valid atau signifikan dalam
penelitian ini, angka kritik Tabel korelasi untuk nilai r
adalah r(N-2;α).
2. Uji Reliabilitas
Reliabilitas adalah derajat ketepatan, ketelitian atau
keakuratan yang dimiliki oleh instrumen penelitian (Seville
25
dalam Umar, 2005). Pengujian reliabilitas dalam penelitian ini
menggunakan uji Alpha Cronbach. Alpha Cronbach digunakan
untuk menguji reliabilitas instrumen Skala Likert (1 sampai 5)
atau instrumen yang item-itemnya dalam bentuk esai. Instrumen
dikatakan reliabel jika nilai ralpha lebih besar dari 0,8 (Usman
dan Purnomo, 2003). Rumus untuk menghitung koefisien
reliabilitas Alpha Cronbach (ri) adalah sebagai berikut:
⎟⎟⎠
⎞⎜⎜⎝
⎛−⎟
⎠⎞
⎜⎝⎛
−= ∑
2
2
11 11 t
i
S
Sk
kr ............. ........................................2)
Keterangan :
11r = koefisien reliabilitas Alpha Cronbach k = jumlah item pertanyaan
2∑ iS = jumlah varians item
2iS = varians total
3.2.3. Metode Pengambilan Sampel
Responden dalam penelitian ini adalah karyawan pada
Departemen Penerbitan PT. YGI. Metode pengambilan sampel
yang digunakan adalah non probability sampling dengan sampling
aksidental (convenience sampling). Sampling aksidental adalah
teknik pengambilan sampel berdasarkan kebetulan, maksudnya
siapa saja yang secara kebetulan bertemu dengan peneliti bisa
dijadikan sampel bila dipandang orang yang kebetulan ditemui tadi
cocok sebagai sumber data (Sugiyono, 2004). Peneliti
menggunakan teknik pengambilan sampel ini karena melihat
kesibukan dan kesediaan karyawan sebagai responden.
Ukuran populasi dalam penelitian ini adalah 125 orang
sesuai dengan jumlah karyawan Departemen Penerbitan PT. YGI.
Ukuran sampel ditentukan berdasarkan pendapat Herry King
dalam Sugiyono (2003), yaitu jumlah sampel dihitung
menggunakan nomogram dimana jumlah populasi maksimal 2000
26
dengan taraf kesalahan bervariasi sampai 15%. Ukuran sampel
diperoleh dengan cara menarik garis dari diagram ukuran populasi
ke diagram persentase populasi yang diambil sebagai sampel
melalui diagram tingkat kesalahan yang diinginkan. Ukuran
populasi sebesar 125 dengan tingkat kesalahan 10% diperoleh
ukuran sampel sebesar 30% dari ukuran populasi. Jadi, sampel
yang diambil dalam penelitian ini sebesar 30% x 125 = 37,5
dibulatkan menjadi 40 yang terdiri dari 24 responden dari 78
karyawan pada divisi editor, 14 responden dari 21 karyawan pada
divisi desain isi dan dua responden dari enam karyawan pada
divisi ilustrator orang. Bentuk Nomogram Herry King dapat dilihat
pada Lampiran 4.
3.2.4. Metode Skala Pengukuran
Skala pengukuran yang digunakan untuk menilai jawaban
responden dalam kuesioner adalah Skala Likert. Skala Likert
digunakan untuk mengukur sikap, pendapat atau persepsi
seseorang terhadap variabel penelitian yang telah dijabarkan dalam
item-item pertanyaan. Jawaban setiap item pertanyaan yang
menggunakan Skala Likert merupakan gradasi dari sangat positif
sampai sangat negatif (Sugiyono, 2004). Kuesioner dalam
penelitian ini menggunakan lima skala yang diberi bobot tertentu
sesuai dengan tingkat skalanya. Selanjutnya bobot ini akan
dihitung untuk memperoleh skor nilai jawaban-jawaban responden.
Rincian bobot dan skala yang digunakan adalah sebagai berikut:
Bobot nilai = 5 Sangat setuju/Sangat puas
Bobot nilai = 4 Setuju/Puas
Bobot nilai = 3 Ragu-ragu/Biasa saja
Bobot nilai = 2 Tidak setuju/Tidak puas
Bobot nilai = 1 Sangat tidak setuju/Sangat tidak puas
27
3.2.5. Metode Pengolahan dan Analisis Data
Metode pengolahan dan analisis data yang digunakan
dalam penelitian ini adalah metode deskriptif dan statistika. Metode
deskriptif yang digunakan meliputi:
1. Analisis deskriptif kualitatif digunakan untuk menganalisis
uraian pekerjaan dan keahlian karyawan yang diperoleh
dari hasil ringkasan jawaban-jawaban responden dalam
kuesioner. Analisis dilakukan dengan cara menelaah
pembagian tugas, hubungan tugas dan kesesuaian antara
tugas dengan keahlian atau keterampilan yang dimiliki
karyawan. Analisis dilakukan pada masing-masing divisi.
2. Analisis deskriptif kuantitatif digunakan untuk
menganalisis persepsi karyawan terhadap karakteristik
pekerjaan dan faktor-faktor kepuasan kerja. Langkah-
langkah pengolahan dan analisis datanya sebagai berikut:
a. Memberi skor pada setiap jawaban responden sesuai
dengan bobot yang telah ditentukan dalam Skala
Likert.
b. Membuat tabulasi dari skor-skor nilai yang telah
diperoleh dari jawaban responden.
c. Responden-responden yang memiliki skor nilai
yang sama untuk setiap item pertanyaan
dikelompokkan berdasarkan kategori jawaban
(skala 1 sampai 5), lalu dihitung jumlah dan
persentasenya. Kesimpulan diambil berdasarkan
persentase terbesar dari setiap persentase jawaban
responden yang telah dihitung.
d. Jumlah responden per item pertanyaan
dikelompokkan dan dijumlahkan menjadi per
indikator sesuai kategori jawaban. Persentase
jumlah responden dihitung untuk memperoleh
kesimpulan pada tiap indokator berdasarkan
28
)1(6
1 2
2
−−= ∑
nnd
r is
persentase terbesar. Perhitungan pada metode ini
menggunakan Microsoft Excel 2000.
Metode statistika digunakan untuk menganalisis hubungan
antara variabel desain pekerjaan dengan kepuasan kerja. Alat
analisis yang digunakan adalah uji korelasi rank Spearman.
Menurut Usman dan Purnomo (2003), korelasi rank Spearman
digunakan apabila (1) kedua variabel yang akan dikorelasikan itu
mempunyai tingkatan data ordinal, (2) jumlah sampel dibawah 30
(sampel kecil), (3) data tersebut memang telah diubah dari interval
ke ordinal dan (4) data interval tersebut ternyata tidak terdistribusi
normal. Langkah-langkah dalam pengujian korelasi rank Spearman
adalah sebagai berikut:
1. Menentukan hipotesis
Hipotesis yang digunakan dalam penelitian ini
adalah sebagai berikut:
Ho : Tidak ada hubungan antara desain pekerjaan dengan
kepuasan kerja karyawan.
H1 : Ada hubungan positif antara desain pekerjaan
dengan kepuasan kerja karyawan.
2. Menghitung koefisien korelasi Rank Spearman
menggunakan rumus sebagai berikut:
..................................................(3)
Keterangan :
sr = koefisien korelasi Rank Spearman
2id = selisih antara rank bagi X dan Y
n = banyaknya pasangan data
Besarnya nilai r terletak antara -1 < r < 1, artinya :
r = +1 Hubungan X dan Y sempurna positif ( mendekati 1,
hubungan sangat kuat dan positif ).
29
r = -1 Hubungan X dan Y sempurna negatif (mendekati -1,
hubungan sangat kuat dan negatif ).
r = 0 Hubungan X dan Y lemah sekali atau tidak ada hubungan.
Jika r antara 0 sampai 1, maka kedua variabel berkorelasi
dengan keeratan relatif. Semakin mendekati 1, maka keeratan
hubungan semakin kuat. Perhitungan korelasi Rank Spearman
dilakukan dengan menggunakan SPSS 11.5 for windows.
Interpretasi koefisien korelasi Rank Spearman terlihat pada Tabel
1 berikut:
Tabel 1. Interpretasi Koefisien Korelasi Rank Spearman Interval Koefisien Keeratan Hubungan
0,00 < r < 0,20 Sangat rendah
0,20 ≤ r < 0,40 Rendah
0,40 ≤ r < 0,60 Sedang
0,60 ≤ r < 0,80 Kuat
0,80 ≤ r < 1,00 Sangat kuat
Sumber Sugiyono, 2003
3. Menguji hipotesis dengan ketentuan sebagai berikut:
Tolak H0 jika nilai peluang < tingkat signifikansi, artinya
terdapat hubungan yang nyata antara desain pekerjaan
dengan kepuasan kerja. Tolak H1 jika nilai peluang >
tingkat signifikansi, artinya tidak terdapat hubungan yang
nyata antara desain pekerjaan dengan kepuasa.0n kerja.
Tingkat signifikansi yang dipilih adalah 0,05 (5%) karena
angka ini dinilai cukup ketat untuk mewakili hubungan
antara dua variabel.
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1. Gambaran Umum Perusahaan
4.1.1. Sejarah dan Perkembangan Perusahaan
PT. Yudhistira Ghalia Indonesia (PT. YGI) didirikan pada
tanggal 4 April 1978 dengan Akte Pendirian Notaris No. 10. Pada
awal pendiriannya PT. YGI berkantor pusat di Jalan Pramuka Raya
No. 4 Jakarta Timur. Setelah tahun 1993, Kantor Pusat PT. YGI
pindah ke Jalan Rancamaya Km. 1 No. 47 Ciawi Bogor. PT. YGI
merupakan perusahaan yang bergerak dalam bidang penerbitan buku-
buku pelajaran baik buku Sekolah Dasar (SD), Sekolah Lanjutan
Tingkat Pertama (SLTP) maupun Sekolah Menengah Umum (SMU).
Perusahaan ini memiliki kantor-kantor cabang sebagai saluran
distribusi yang tersebar di seluruh Indonesia.
Pada awalnya, PT. YGI merupakan anak perusahaan dari
Penerbit Ghalia Indonesia yang didirikan pada tahun 1971 oleh
Bapak Lukman Saad. Perusahaan ini menerbitkan buku-buku di
bidang umum seperti manajemen, ekonomi dan hukum. Pada
perkembangannya, Penerbit Ghalia Indonesia mencoba melayani
segmen baru yang sebelumnya tidak pernah digarap. Penerbit ini
pun menerbitkan dan mencetak buku pelajaran SD, SLTP dan SMU
dengan menggunakan nama Yudhistira sehingga berdirilah CV.
Yudhistira pada tahun 1978. Selanjutnya, CV. Yudhistira berubah
status menjadi PT. Yudhistira Ghalia Indonesia dan lepas dari
Penerbit Ghalia Indonesia pada tahun 2003. Pada tahun 2005, PT.
YGI mulai menerbitkan dan mencetak majalah pendidikan, yaitu
Zona (SD), Taplus (SLTP) dan Skala (SMU).
4.1.2. Struktur Organisasi
PT. Yudhistira Ghalia Indonesia memiliki struktur
organisasi berbentuk lini staf, yaitu struktur organisasi yang
pendelegasian wewenangnya langsung dari puncak pimpinan kepada
31
kepala-kepala bagian yang bertanggung jawab atas bidang-bidang
pekerjaan tertentu. Struktur organisasi PT. YGI dapat dilihat pada
Lampiran 3.
Pucuk pimpinan PT. YGI dipegang oleh seorang direktur
utama yang membawahi lima departemen, yaitu departemen
penerbitan, departemen produksi, departemen pemasaran,
departemen keuangan, serta departemen umum dan personalia.
Direktur utama dalam menjalankan tugas-tugasnya dibantu oleh
bagian sekretariat, staf ahli dan audit internal. Bagian sekretariat
bertugas mengatur administrasi dan birokrasi yang berkaitan dengan
tugas-tugas direktur utama. Staf ahli bertugas memberikan
pertimbangan-pertimbangan terhadap kebijakan dan keputusan-
keputusan yang akan diambil direktur utama. Staf ahli terdiri atas 4
orang sesuai dengan bidang keahliannya, yaitu produksi, pemasaran,
keuangan dan sumber daya manusia. Bagian audit internal bertugas
mengevaluasi kinerja perusahaan berdasarkan kinerja masing-masing
departemen untuk mengidentifikasi masalah-masalah yang dihadapi
perusahaan.
Setiap departemen dikepalai oleh seorang kepala bagian
yang membawahi beberapa divisi. Departemen dan divisi pada PT.
YGI adalah sebagai berikut:
1. Departemen penerbitan memiliki 3 divisi, yaitu editor, desain isi
dan ilustrator.
2. Departemen produksi memiliki 3 divisi, yaitu pra cetak, proses
cetak dan penjilidan.
3. Departemen pemasaran memiliki 3 divisi, yaitu promosi penjualan
dan cabang.
4. Departemen keuangan memiliki 3 divisi, yaitu EDP (Electronic
Data Prosess), akuntansi dan bendahara.
5. Departemen umum dan personalia memiliki 3 divisi, yaitu
pemeliharaan/teknisi, keamanan dan penggajian.
32
4.1.3. Gambaran Umum Personalia
1. Jumlah karyawan
Jumlah karyawan PT. YGI adalah 302 orang. Perincian
jumlah karyawan setiap departemen dapat dilihat pada
Tabel 2 berikut ini:
Tabel 2. Jumlah Karyawan PT. YGI Per Departemen No Departemen Jumlah Karyawan
1 Penerbitan 125
2 Produksi 43
3 Pemasaran 68
4 Keuangan 15
5 Umum dan Personalia 51
Total 302
2. Status Karyawan
Karyawan PT. YGI memiliki 3 status, yaitu:
a. Karyawan tetap adalah karyawan kontrak yang
sudah melalui masa training selama 3-6 bulan dan
memenuhi persyaratan menjadi karyawan tetap.
b. Karyawan kontrak adalah karyawan yang menerima
surat kontrak dan menjalani masa training 3-6
bulan.
c. Karyawan harian, yaitu karyawan yang direkrut
sesuai dengan kebutuhan produksi dan tidak
menerima surat kontrak. Karyawan harian hanya ada
pada departemen produksi.
3. Sistem kompensasi
Kompensasi yang diterima karyawan PT. YGI
terdiri atas beberapa macam meliputi:
a. Gaji pokok
b. Tunjangan terdiri atas
33
- Tunjangan karyawan berupa uang makan,
JAMSOSTEK dan tunjang ibadah haji.
- Tunjangan keluarga berupa tunjangan kematian
dan kesehatan.
c. Upah lembur dengan perhitungan sebagai berikut:
- Pada hari kerja kurang dari 8 jam
Upah lembur = 2 x upah /jam lembur
- Pada hari kerja lebih dari 8 jam
Upah lembur = 3 x upah/jam lembur
- Pada hari libur
Upah lembur = 4x upah/jam lembur
d. Bonus yaitu tambahan penghasilan yang diperoleh
karyawan berdasarkan laba yang diperoleh
perusahaan yang perhitungannya sebagai berikut:
Bonus = persentase laba x gaji pokok x masa kerja
4. Jam Kerja
Hari keja ⇒ Senin-Jumat
Jam kerja ⇒ 08.00 WIB-10.00 WIB
Jam istirahat ⇒ 11.30 WIB-12.30 WIB
11.30 WIB-13.30 WIB (Hari Jumat)
5. Seragam Kerja
Hari Senin ⇒ seragam biru tua
Hari Kamis ⇒ seragam coklat
6. Fasilitas Karyawan
Karyawan memperoleh fasilitas-fasilitas dari perusahaan
berupa ruang kerja ber- AC, mushola, kantin, sarana
olahraga dan koperasi karyawan.
7. Kegiatan Karyawan
Perusahaan berkoordinasi dengan serikat pekerja
mengadakan kegiatan-kegiatan rutin karyawan berupa
perayaan ulang tahun perusahaan, perayaan hari besar Islam
dan rekreasi tahunan.
34
4.2. Uji Validitas dan Uji Reliabilitas Kuesioner
4.2.1. Uji Validitas Kuesioner
Uji validitas dilakukan untuk mengetahui sejauhmana
pertanyaan-pertanyaan yang diajukan dapat mewakili obyek yang
diamati. Uji validitas menentukan kelayakan dan kualitas dari
kuesioner yang akan digunakan sebagai instrumen pengumpul data.
Uji validitas dilakukan dengan menggunakan rumus korelasi Product
Moment dan hasilnya akan dibandingkan dengan angka kritis
korelasi nilai r Tabel.
Kuesioner yang akan diuji validitasnya dalam penelitian ini
terdiri atas 50 pertanyaan yang terbagi atas 3 bagian, yaitu 20
pertanyaan desain pekerjaan, 15 pertanyaan faktor intrinsik kepuasan
kerja dan 15 pertanyaan faktor ekstrinsik kepuasan kerja. Kuesioner
disebarkan sebanyak satu kali kepada 40 orang responden. Hasil uji
validitas menunjukkan 49 pertanyaan valid dan 1 pertanyaan tidak
valid (lihat Lampiran 5). Pertanyaan yang tidak valid adalah
pertanyaan nomor 2 bagian faktor intrinsik kepuasan kerja.
Pertanyaan tersebut tidak valid karena r hitung lebih kecil daripada r
Tabel dimana r Tabel yang digunakan adalah 0,312 dengan n-30 dan
α = 0,05 (rhitung=0,281<rTabel=0,312). Akhirnya, pertanyaan
tersebut dibuang dan tidak diolah lebih lanjut sehingga tidak masuk
dalam pembahasan.
4.2.2. Uji Reliabilitas Kuesioner
Uji reliabilitas dilakukan untuk mengetahui sejauh mana
hasil pengukuran dapat diandalkan untuk dijadikan sebagai alat ukur
apabila pengukuran diulangi. Uji reliabilitas dilakukan dnegan
menghitung koefisien reliabilitas Alpha Cronbach (ralpha) lalu
membandingkannya dengan nilai r Tabel. Pengujian dilakukan
dengan menggunakan SPSS 11.5 for windows. Seluruh skor nilai
jawaban dipindahkan ke lembar kerja SPSS. Lalu diolah dengan
analisis Alpha Cronbach. Hasil analisis menunjukkan nilai ralpha
sebesar 0,9365. Ternyata nilai ralpha jauh lebih besar dari nilai r
35
Tabel dimana r Tabel yang digunakan adalah 0,312 dengan n-30
dan α = 0,05. Jadi, kuesioner ini dapat diandalkan sebagai alat ukur
dalam penelitian ini. Hasil uji realibilitas dapat dilihat pada Lampiran
6.
4.3. Analisis Desain Pekerjaan
Desain pekerjaan merupakan upaya mengelompokkan dan membagi
pekerjaan yang akan dilaksanakan oleh seorang atau sekelompok karyawan,
menentukan metode-metode untuk melaksanakan pekerjaan tersebut,
mengatur hubungan antar pekerjaan dan hubungan karyawan dengan
pekerjaannya. Desain pekerjaan bertujuan mensinergikan kebutuhan
organisasi, kebutuhan teknologi dan kebutuhan individu, sehingga tujuan
perusahaan dapat tercapai. Tanpa mengabaikan tujuan individu. Oleh karena
itu, desain pekerjaan perlu memperhatikan tiga elemen, yaitu elemen
organisasi yang berkaitan dengan kebutuhan organisasi, elemen lingkungan
yang berkaitan dengan kebutuhan teknologi dan elemen prilaku yang
berkaitan dengan kebutuhan individu. Analisis desain pekerjaan dalam
penelitian ini dilakukan dengan menganalisis elemen organisasi, elemen
lingkungan dan elemen prilaku. Analisis elemen organisasi dilakukan
dengan menganalisis uraian pekerjaan. Analisis elemen lingkungan
dilakukan dengan menganalisis persyaratan pekerjaan. Analisis elemen
perilaku dilakukan dengan menganalisis karakteristik pekerjaan. Hasil ketiga
analisis akan menghasilkan gambaran mengenai desain pekerjaan pada
Departemen Penerbitan PT. YGI.
4.3.1. Analisis Uraian Pekerjaan
Uraian pekerjaan merupakan informasi yang berisi rincian
tugas dan tanggung jawab yang harus dikerjakan oleh seorang
karyawan. Uraian pekerjaan menjelaskan bagaimana suatu pekerjaan
berhubungan dengan pekerjaan lainnya dalam satu unit kerja
maupun di luar unit kerja dalam satu organisasi. Tabel 3
menunjukkan uraian pekerjaan dan keahlian atau keterampilan
karyawan Departemen Penerbitan PT. YGI berdasarkan ringkasan
jawaban responden dalam kuesioner. Uraian-uraian tugas tersebut
36
dianalisis berdasarkan pembagian tugas dan hubungan tugas pada
setiap divisi.
1. Pembagian tugas dan tanggung jawab
a. Divisi editor
Divisi editor merupakan divisi yang tugas-tugas dan
tanggung jawab paling dominan pada Departemen
Penerbitan PT. YGI. Divisi ini memiliki tugas lebih
banyak dibanding divisi-divisi lainnya seperti
terlihat pada Tabel 3. Tugas-tugas divisi editor
berkaitan dengan isi dan bentuk materi naskah
mulai dari penyuntingan sampai penyajian naskah.
Tugas-tugas pada divisi editor cenderung tidak
terspesialisasi walaupun tugas pokoknya sudah
spesifik, yaitu mengedit naskah. Tanggung jawab
divisi editor tidak hanya mencakup materi naskah
tetapi juga desain naskah. Hal ini terlihat dari tugas
divisi editor yang mengoreksi pekerjaan divisi
desain isi dan mengkoordinasikan penyiapan
naskah mulai dari naskah mentah dari penulis
sampai naskah yang siap dicetak menjadi buku.
Oleh karena itu, tanggung jawab divisi editor
mencakup kualitas isi materi dan desain naskah dari
buku yang akan akan diterbitan.
b. Divisi desain isi
Divisi desain isi mengerjakan tugas-tugas yang
berkaitan dengan pengaturan tata letak isi naskah.
Divisi ini bertugas melanjutkan pekerjaan divisi
editor untuk menyempurnakan desain isi naskah.
Tugas-tugas divisi ini lebih terspesialisasi pada
desain naskah walaupun masih ada tugas-tugas
lainnya seperti terlihat pada Tabel 3. Oleh karena
itu, tanggung jawab divisi desain isi hanya
37
mencakup kualitas desain buku yang akan
diterbitkan.
Tabel 3. Uraian Pekerjaan dan Keahlian Karyawan Departemen Penerbit PT. YGI
Divisi Uraian Tugas Keterampilan/keahlian Editor • Menerima naskah dari penulis
• Menyunting naskah dari penulis secara keseluruhan baik isi materi, tata bahasa maupun gambar • Menambah atau mengurangi isi materi yang dianggap perlu • Melengkapi naskah dengan gambar dan memesan gambar tersebut pada bagian ilustrator • Merancang tata letak (layout) isi buku untuk disempurnakan oleh bagian desain isi • Merancang sampul (cover) buku • Melengkapi naskah dengan rubrik-rubrik tertentu seperti kuis, pengetahuan tambahan, cerita dan lain-lain • Menyesuaikan naskah dengan kurikulum • Merevisi naskah-naskah yang sudah tidak sesuai dengan kurikulum • Menentukan kelayakan terbit sebuah naskah • Mengoreksi pekerjaan bagian desain isi • Mengkoordinasi kegiatan penyiapan naskah sampai siap cetak.
• Mampu menggunakan aplikasi komputer pengolah kata dengan baik • Mampu membaca dengan cepat • Mempunyai keterampilan menulis • Mengerti tata bahasa dengan baik • Menguasai materi yang diedit • Mempunyai kemampuan berkomunikasi • Mempunyai kemampuan mengajar
Desain Isi • Mengatur tata letak (layout) isi buku sesuai dengan rancangan yang telah dibuat oleh editor • Mengatur letak teks dan gambar • Menginput dan mengoreksi naskah dari editor. • Menerima dan memperbaiki hasil desain yang telah dikoreksi oleh editor. • Membuat film positif sebagai bahan yang akan dicetak menjadi buku dan diperbanyak di bagian percetakan
• Mempunyai daya kreativitas yang tinggi • Mampu menggunakan aplikasi komputer yang berhubungan dengan desain grafis • Memiliki pengetahuan yang memadai tentang desain grafis
Ilustrator • Merancang bentuk, model, posisi dan pewarnaan gambar • Menerima dan membuat gambar sesuai pesanan dari editor. • Menyediakan dan merevisi gambar yang sering digunakan dalam naskah.
• Mampu menggunakan aplikasi terutama yang berkaitan dengan desain gambar. • Memiliki keterampilan menggambar • Mempunyai daya kreativitas dan imajinasi.
38
c. Divisi ilustrator
Divisi ilustrator merupakan divisi yang paling
sedikit tugas-tugasnya Divisi ini dapat dikatakan
sebagai bagian penunjang pada Departemen
Penerbitan PT. YGI karena tugasnya membantu
divisi editor untuk melengkapi naskah dengan
gambar. Tugas-tugas divisi ilustrator sangat
terspesialisasi pada pembuatan gambar sehingga
tanggung jawabnya hanya sebatas pada penyediaan
gambar untuk melengkapi naskah buku.
2. Hubungan tugas
a. Divisi editor
Berdasarkan uraian-uraian tugas pada Tabel 3 diidentifikasi
bahwa divisi editor mempunyai hubungan tugas dengan
divisi ilustrator dan desain isi. Hubungan tugas dengan
divisi ilustrator berupa hubungan dua arah (timbal balik).
Divisi editor memesan gambar kepada divisi ilustrator lalu
menerima gambar yang dipesan tersebut dari divisi
ilustrator dan menyerahkannya kembali bila gambar yang
diperoleh belum sesuai. Hubungan dengan divisi desain isi
berupa hubungan dua arah. Divisi editor menyerahkan
materi naskah yang sudah diedit kepada divisi desain isi
untuk diatur tata letaknya. Naskah yang sudah didesain
diterima oleh divisi editor lalu dikoreksi apakah sudah
sesuai dengan rancangan yang dibuatnya. Desain naskah
yang sudah dikoreksi akan diserahkan kembali kepada
divisi desain isi untuk diperbaiki bila belum sesuai dengan
rancangan yang dibuat dan dibuat film positifnya untuk
dicetak bila desain naskah tersebut sudah sesuai. Proses ini
terjadi berulang-ulang sampai desain naskah yang diperoleh
sesuai.
39
b. Divisi desain isi
Berdasarkan uraian tugas pada Tabel 3 dapat diidentifikasi
dua hubungan tugas yang dimiliki oleh divisi desain isi
yaitu hubungan tugas dengan divisi editor dan divisi cetak
pada departemen produksi. Hubungan tugas dengan divisi
editor berupa hubungan dua arah. Divisi desain isi
menerima naskah yang sudah diedit untuk didesain tata
letaknya sesuai dengan rancangan yang dibuat oleh divisi
editor. Naskah yang sudah didesain diserahkan kembali
kepada divisi editor untuk dikoreksi dan menerima kembali
desain naskah tersebut untuk diperbaiki bila tidak sesuai
dengan rancangan. Proses ini terjadi berulang-ulang hingga
desain naskah yang dihasilkan sesuai dengan rancangan.
Hubungan tugas dengan divisi cetak berupa hubungan satu
arah. Divisi desain cetak membuat film positif dari desain
naskah yang sudah sesuai lalu diserahkan kepada divisi
cetak pada departemen produksi untuk dicetak menjadi
buku.
c. Divisi ilustrator
Berdasarkan uraian tugas pada Tabel 3 dapat diidentifikasi
satu hubungan tugas pada divisi ilustrator, yaitu hubungan
tugas dengan divisi editor. Hubungan ini berupa hubungan
dua arah. Divisi ilustrator menerima pesanan gambar dari
divisi editor untuk melengkapi naskah. Gambar pesanan
yang sudah selesai dibuat diserahkan kepada divisi editor.
Gambar yang belum sesuai dengan pesanan akan
diserahkan kembali kepada divisi ilustrator untuk
diperbaiki.
4.3.2. Analisis Persyaratan Pekerjaan
Analisis persyaratan pekerjaan menggambarkan kemampuan
dan keterampilan yang harus dimiliki seorang karyawan untuk
melaksanakan suatu pekerjaan. Persyaratan pekerjaan
40
menghubungkan keahlian atau keterampilan dengan pekerjaan yang
sesuai. Karyawan akan mengalami frustasi bila mengerjakan tugas-
tugas yang tidak sesuai dengan kemampuannya dan menyebabkan
penurunan produktivitas kerja. Analisis persyaratan pekerjaan dalam
penelitian ini dilakukan dengan menelaah kesesuaian antara uraian
pekerjaan dengan keahlian yang dimiliki karyawan.
a. Divisi editor
Divisi editor mengerjakan tugas-tugas yang berkaitan dengan
materi naskah Tugas pokok divisi ini adalah menyesuaikan materi
naskah dari penulis dalam hal isi dan tata bahasa, sehingga mudah
dipahami dan sesuai dengan kurikulum yang berlaku. Oleh karena
itu, keterampilan pokok yang dimiliki oleh seorang editor adalah
menulis. Disamping itu, seorang editor harus menguasai materi
naskah yang diedit dan mampu menggunakan aplikasi komputer
terutama aplikasi pengolah kata untuk menunjang pekerjaannya.
Pada Tabel 3 terlihat bahwa keahlian dan keterampilan yang
dimiliki karyawan divisi editor sudah sesuai dengan tuntutan
tugas-tugasnya karena sebagian besar karyawannya lulusan sarjana
pendidikan. Karyawan sudah memiliki keterampilan menulis dan
penguasaan terhadap materi naskah yang diedit. Disamping
keahlian dan keterampilan lainnya. Keterampilan yang belum
dimiliki divisi editor adalah keterampilan desain grafis.
Keterampilan ini diperlukan untuk mengoreksi pekerjaan divisi
desain isi. Karyawan tidak harus terampil, tetapi sebatas
pengetahuan saja karena tugas tersebut akan disempurnakan oleh
bagian desain isi.
b. Divisi desain isi
Tugas pokok divisi desain isi adalah mendesain naskah dan buku.
Karyawan divisi ini dituntut mampu menggunakan komputer
terutama aplikasi desain grafis karena tugas-tugasnya
membutuhkan sarana komputer. Pada Tabel 3 terlihat bahwa
keahlian dan keterampilan karyawan divisi desain isi PT. YGI
41
sudah sesuai dengan tuntutan tugas-tugasnya karena sebagian
besar karyawannya adalah lulusan diploma desain grafis.
c. Divisi ilustrator
Keterampilan spesifik yang dimiliki seorang ilustrator adalah
menggambar. Keterampilan ini perlu ditunjang dengan
keterampilan menggunakan aplikasi komputer khususnya aplikasi
desain gambar. Pada Tabel 3 terlihat bahwa karyawan divisi
ilustrator PT. YGI sudah memiliki keterampilan yang sesuai
dengan tuntutan tugas-tugasnya.
4.3.3. Analisis Karakteristik Pekerjaan
Karakterisitik pekerjaan merupakan unsur-unsur prilaku
yang melekat pada suatu pekerjaan. Karakteristik pekerjaan sering
disebut sebagai dimensi inti pekerjaan yang mempunyai hubungan
dengan kepuasan kerja. Model Karakteristik Pekerjaan Hackman
dan Oldham mengidentifikasi lima karakteristik tugas, yaitu
keanekaragaman keterampilan, identitas tugas, signifikansi tugas,
otonomi dan umpan balik. Kelima karakteristik tugas ini menjadi
pertimbangan dalam mendesain suatu pekerjaan agar dihasilkan
pekerjaan-pekerjaan yang dapat memuaskan dan memotivasi
karyawan. Setiap jenis desain pekerjaan memiliki proporsi yang
berbeda dari kelima karakteristik tugas tersebut tergantung dari
karakteristik mana yang palimg dominan dari jenis desain
pekerjaan tersebut. Analisis desain pekerjaan dilakukan dengan
menelaah penilaian karyawan Departemen Penerbitan PT. YGI
terhadap lima karakteristik tugas sesuai dengan jawaban-jawaban
responden dalam kuesioner seperti terlihat pada Tabel 4.
1. Keanekaragaman keterampilan
Keanekaragaman keterampilan adalah karakteristik
pekerjaan yang menggambarkan sejauhmana berbagai macam
keterampilan dan keahlian diperlukan dalam mengerjakan suatu
pekerjaan. Tugas-tugas yang beragam dalam suatu pekerjaan
akan menuntut keterampilan yang berbeda-beda untuk
42
menyelesaikannya. Karyawan yang mengerjakan tugas yang
beragam akan merasa tertantang untuk menggunakan berbagai
keterampilan dan keahlian yang dimilikinya sehingga
menimbulkan motivasi dan menghilangkan kebosanan.
Pada Tabel 4 terlihat bahwa tugas-tugas yang
mereka kerjakan beragam, merasa lebih kreatif dan terampil
dalam bekerja, merasa membutuhkan banyak keterampilan
dalam menyelesaikan tugas-tugasnya, keterampilan yang
dimiliki sudah sesuai dengan tuntutan tugas dan merasa sangat
berkeinginan untuk mempelajari keterampilan baru. Total yang
dapat diambil secara umum bahwa karyawan merasa tugas-
tugas yang dikerjakan dan keterampilan yang dimiliki sudah
beragam. Hal ini terlihat dari banyaknya responden yang
menjawab setuju (52%) dan sangat setuju (25,5%), sedangkan
yang menjawab ragu-ragu (14%), tidak setuju (6,5 %) dan
sangat tidak setuju (2%).
2. Identitas tugas
Identitas tugas adalah karakteristik pekerjaan yang
menggambarkan sejauhmana suatu pekerjaan menuntut
penyelesaian secara sistematis dari awal hingga akhir sesuai
prosedur. Identitas tugas menunjukkan kejelasan dari tugas-
tugas yang harus dikerjakan, prosedur kerja yang harus dilalui
dan hasil kerja yang akan dicapai. Tugas-tugas, prosedur kerjas
dan hasil kerja yang teridentifikasi dengan jelas akan
mendorong karyawan untuk lebih bertanggung jawab atas
pekerjaannya.
Pada Tabel 4 terlihat bahwa karyawan merasa
mengetahui tugas yang harus yang dikerjakannya, mengerjakan
tugas-tugas sesuai prosedur, mengetahui hasil kerja yang harus
dicapai, sangat mampu menunjukkan hasil kerjanya dan
bersedia bertanggung jawab atas hasil kerjanya tersebut. Total
yang dapat diambil secara umum bahwa karyawan merasa
43
identitas tugas dari pekerjaannya sudah jelas. Hal ini dari
banyaknya responden yang menjawab setuju (50%) dan sangat
setuju (38%), sedangkan yang menjawab ragu-ragu (8,5%),
tidak setuju (2%) dan sangat tidak setuju (1%).
3. Signifikansi tugas
Signifikansi tugas adalah karakteristik pekerjaan
yang menunjukkan sejauhmana pekerjaan mempunyai
dampak terhadap orang lain, di dalam maupun di luar
organisasi dan organisasi itu sendiri. Pekerjaan dengan
tingkat signifikansi yang tinggi akan menimbulkan rasa
bangga dan puas pada diri karyawan yang mengerjakan
pekerjaan tersebut karena mereka merasa berarti bagi
orang lain maupun organisasi.
Pada Tabel 4 terlihat bahwa karyawan merasa pekerjaan mereka
berpengaruh terhadap pekerjaan orang lain, sangat berpengaruh
terhadap kualitas buku yang akan diterbitkan, sangat berarti
bagi pembaca dan berpengaruh terhadap kemajuan perusahaan.
Total yang dapat diambil secara umum bahwa karyawan merasa
mengerjakan tugas-tugas yang signifikan bagi orang lain dan
perusahaan. Hal ini terlihat dari banyaknya responden yang
menjawab setuju (43,8%) dan sangat setuju (40,6%)
sedangkan yang menjawab ragu-ragu (10%), tidak setuju
(3,8%) dan sangat tidak setuju (1,9%).
4. Otonomi
Otonomi adalah karakteristik pekerjaan yang
menunjukkan sejauhmana pekerjaan memberikan
kewenangan dan keleluasaan dalam menentukan prosedur
kerja dan mengambil keputusan. Pekerjaan dengan
otonomi yang luas akan menyebabkan karyawan memiliki
tanggung jawab yang besar terhadap pekerjaannya
sehingga mereka menjadi lebih tertantang dan termotivasi
dengan pekerjaannya.
44
Tabel 4. Penilaian Responden terhadap Karakteristik Pekerjaan Skor Nilai
1 2 3 4 5 Indikator N % N % N % N % N %
Kesimpulan
Keanekaragaman Keterampilan Tugas-tugas yang bervariasi 4 10.0 6 15.0 7 17.5 16 40.0 7 17.5 Setuju Bekerja lebih terampil dan kreatif 0 0.0 1 2.5 7 17.5 25 62.5 7 17.5 Setuju Kebutuhan akan banyak keterampilan 0 0.0 5 12.5 5 12.5 18 45.0 12 30.0 Setuju Kesesuaian keterampilan dengan tuntutan tugas 0 0.0 1 2.5 3 7.5 29 72.5 7 17.5 Setuju Keinginan mempelajari keterampilan baru 0 0.0 0 0.0 6 15.0 16 40.0 18 45.0 Sangat Setuju
Total 4 2.0 13 6.5 28 14.0 104 52.0 51 25.5 Setuju
Identitas Tugas Pengetahuan akan tugas yang dikerjakan 0 0.0 0 0.0 2 5.0 20 50.0 18 45.0 Setuju Pengerjaan tugas sesuai prosedur 1 2.5 1 2.5 2 5.0 24 60.0 12 30.0 Setuju Pengetahuan akan hasil kerja 0 0.0 1 2.5 3 7.5 20 50.0 16 40.0 Setuju Kemampuan menunujukkan hasil kerja 0 0.0 2 5.0 6 15.0 14 35.0 18 45.0 Sangat SetujuKesediaan bertanggung jawab atas hasil kerja 1 2.5 0 0.0 4 10.0 23 57.5 12 30.0 Setuju
Total 2 1.0 4 2.0 17 8.5 101 50.5 76 38.0 Setuju
Signifikansi Tugas Pengaruh pekerjaan terhadap orang lain 1 2.5 4 10.0 4 10.0 24 60.0 7 17.5 Setuju Pengaruh pekerjaan terhadap buku yang diterbitkan 0 0.0 1 2.5 5 12.5 13 32.5 21 52.5 Sangat SetujuPengaruh hasil kerja terhadap pembaca 1 2.5 0 0.0 3 7.5 17 42.5 19 47.5 Sangat SetujuPengaruh hasil kerja terhadap kemajuan perusahaan 1 2.5 1 2.5 4 10.0 16 40.0 18 45.0 Setuju
Total 3 1.9 6 3.8 16 10.0 70 43.8 65 40.6 Setuju
Otonomi Tanggung jawab yang besar akaan pekerjaan 1 2.5 4 10.0 4 10.0 15 37.5 16 40.0 Sangat SetujuKeleluasaan dalam bekerja 0 0.0 6 15.0 12 30.0 17 42.5 5 12.5 Setuju Keleluasaan dalam membuat keputusan 1 2.5 9 22.5 15 37.5 12 30.0 3 7.5 Ragu-ragu
Total 2 1.7 19 15.8 31 25.8 44 36.7 24 20.0 Setuju
Umpan Balik Intensitas evaluasi hasil kerja 2 5.0 2 5.0 13 32.5 19 47.5 4 10.0 Setuju Evaluasi dari atasan 2 5.0 2 5.0 10 25.0 19 47.5 7 17.5 Setuju Evaluasi dari rekan sekerja 3 7.5 5 12.5 18 45.0 14 35.0 0 0.0 Ragu-ragu
Total 7 5.8 9 7.5 41 34.2 52 43.3 11 9.2 Setuju Keterangan : 1 = Sangat Tidak Setuju 3 = Ragu-Ragu 5 = Sangat Setuju 2 = Tidak Sertuju 4 = Setuju
45
Pada Tabel 4 terlihat bahwa karyawan merasa
memiliki tanggung jawab yang sangat besar terhadap
pekerjaannya , leluasa dalam cara mengerjakan tugas-
tugasnya dan cukup leluasa leluasa dalam membuat
keputusan. Total yang dapat diambil secara umum bahwa
karyawan merasa diberikan otonomi yang luas dalam
melaksanakan pekerjaannya. Hal ini terlihat dari
banyaknya karyawan yang menjawab setuju (36,4%) dan
sangat setuju (20%), sedangkan yang menjawab ragu-ragu
(25,8%), tidak setuju (15,8%) dan sangat tidak setuju
(1,7%).
5. Umpan Balik
Umpan balik adalah karakteristik pekerjaan yang
menunjukkan sejauhmana karyawan memperoleh informasi
spesifik yang berkaitan dengan efektivitas pelaksanaan
pekerjaannya. Umpan balik memberikan informasi tentang
seberapa baik karyawan mengerjakan tugas-tugasnya.
Karyawan yang sering mendapat umpan balik akan lebih
termotivasi untuk melaksanakan pekerjaannya lebih baik
lagi. Umpan balik berupa evaluasi yang berasal dari atasan
maupun rekan kerja.
Pada Tabel 4 terlihat bahwa karyawan merasa
sering menerima saran, kritik dan pujian atas hasil kerja,
sering mendapat evaluasi dari atasan dan jarang mendapat
evaluasi dari rekan kerja. Total yang dapat diambil secara
umum bahwa karyawan merasa sering mendapat umpan
balik terhadap pekerjaannya. Hal ini terlihat dari banyaknya
karyawan yang menjawab setuju (43,3%) dan sangat setuju
(9,2%), sedangkan yang menjawab ragu-ragu (34,2%),
tidak setuju (7,5%) dan sangat tidak setuju (5,8%).
46
4.4. Analisis Kepuasan Kerja
Kepuasan kerja menggambarkan sikap karyawan terhadap
pekerjaannya. Kepuasan kerja berkaitan dengan perasaan seorang karyawan
yang timbul saat melaksanakan suatu pekerjaan dan berinteraksi dengan
lingkungan kerjanya. Karyawan yang puas dengan pekerjaannya akan
memberikan dampak yang positif berupa peningkatan produktivitas kerja dan
penurunan tingkat absensi dan keluar masuknya karyawan. Kepuasan kerja
dapat dipengaruhi oleh faktor-faktor dari luar maupun dalam pekerjaan. Teori
Dua Faktor Herzberg mengidentifikasi dua kelompok faktor yang dapat
mempengaruhi kepuasan kerja karyawan, yaitu faktor intrinsik (faktor dalam
pekerjaan) dan faktor ekstrinsik (faktor luar pekerjaan). Analisis kepuasan
kerja dalam penelitian ini dilakukan dengan menganalisis faktor intrinsik dan
faktor ekstrinsik untuk memperoleh gambaran mengenai kepuasan kerja
karyawan pada Departemen Penerbitan PT. YGI. Analisis dilakukan
berdasarkan penilaian karyawan terhadap dua faktor tersebut sesuai dengan
jawaban-jawaban responden dalam kuesioner.
1. Faktor Intrinsik
Faktor intrinsik sering disebut sebagai faktor motivator dan
mencerminkan isi pekerjaan yang akan memberikan rasa puas pada
karyawan bila kebutuhan akan faktor ini terpenuhi. Faktor intrinsik akan
tetap menimbulkan kepuaan kerja pada karyawan meskipun kebutuhan
akan faktor ini tidak terpenuhi secara optimal. Semakin optimal
pemenuhan kebutuhan faktor ini maka semakin tinggi tingkat kepuasan
kerjanya. Oleh karena itu, faktor ini dapat memotivasi kerja karyawan
sehingga faktor ini disebut faktor motivator. Faktor intrinsik meliputi
prestasi kerja, pengakuan, pekerjaan itu sendiri, tanggung jawab dan
pengembangan diri. Penilaina responden terhadap faktor intrinsik
kepuasan kerja dapat dilihat pada Tabel 5.
a. Prestasi Kerja
Prestasi kerja merupakan hasil kerja yang telah dicapai sesuai
dengan yang diharapkan. Karyawan akan merasa berprestasi bila telah
mencapai hasil kerja yang diharapkan dirinya dan perusahaan.
47
Karyawan yang memiliki prestasi kerja yang tinggi akan memiliki
kebanggaan dalam dirinya sehingga menimbulkan rasa puas terhadap
pekerjaannya. Perusahaan yang mampu menilai prestasi kerja
karyawannya dengan baik akan memotivasi karyawan untuk bekerja
lebih baik.
Tabel 5. Penilaian Responden terhadap Faktor Intrinsik Kepuasan Kerja Skor Nilai
Indikator 1 2 3 4 5 Kesimpulan N % N % N % N % N %
Prestasi Pencapaian hasil kerja 0 0,0 5 12,5 11 27,5 19 47,5 5 12,5 Puas
Pencapaian target perusahaan 1 2,5 7 17,5 15 37,5 10 25,0 7 17,5
Biasa Saja Total 1 1,3 12 15,0 26 32,5 29 36,3 12 15,0 Puas
Pengakuan Penghargaan perusahaan 5 12,5 5 12,5 21 52,5 8 20,0 0 0,0 Biasa Saja Penghargaan dari atasan 4 10,0 7 17,5 19 47,5 10 25,0 0 0,0 Biasa Saja Perhatian dari rekan kerja 2 5,0 6 15,0 21 52,5 11 27,5 0 0,0 Biasa Saja Pendapat/keluhan 7 17,5 6 15,0 18 45,0 9 22,5 0 0,0 Biasa Saja
Total 18 11,3 24 15,0 79 49,4 38 23,8 0 0,0 Biasa Saja
Pekerjaan itu sendiri Rutinitas tugas-tugas 2 5,0 3 7,5 25 62,5 10 25,0 0 0,0 Biasa Saja Keterampilan dan keahlian yang dimiliki 2 5,0 4 10,0 13 32,5 18 45,0 3 7,5 Puas Pembagian kerja 5 12,5 8 20,0 18 45,0 8 20,0 1 2,5 Biasa Saja
Total 9 7,5 15 12,5 56 46,7 36 30,0 4 3,3 Biasa Saja
Tanggung Jawab Besarnya tanggung jawab 1 2,5 7 17,5 18 45,0 13 32,5 1 2,5 Biasa Saja Kesediaan bertanggung jawab 2 5,0 3 7,5 15 37,5 17 42,5 3 7,5 Puas
Total 3 3,8 10 12,5 33 41,3 30 37,5 4 5,0 Biasa Saja
Pengembangan Diri Kesempatan mengembangkan pengetahuan dan keterampilan 5 12,5 8 20,0 15 37,5 11 27,5 1 2,5 Biasa Saja Kesempatan memegang tanggung jawab yang lebih besar 5 12,5 8 20,0 15 37,5 11 27,5 1 2,5 Biasa Saja Kesempatan mengembangkan karir 9 22,5 11 27,5 16 40,0 3 7,5 1 2,5 Biasa Saja
Total 19 15,8 27 22,5 46 38,3 25 20,8 3 2,5 Biasa Saja Keterangan : 1 = Sangat Tidak Puas 3 = Biasa Saja 5 = Sangat Puas 2 = Tidak Puas 4 = Puas
48
Pada Tabel 5 terlihat bahwa karyawan merasa puas dengan hasil
kerja yang dicapainya selama ini dan target-target perusahaan yang
dicapainya biasa saja. Kesimpulan secara umum bahwa karyawan
merasa puas dengan prestasi kerja yang dicapainya selama ini. Hal ini
terlihat dari banyaknya responden yang menyatakan puas (36,3%),
sedangkan sisanya menyatakan biasa saja (32,5%), sangat puas (15%),
tidak puas (15%) dan sangat tidak puas (1,3%).
b. Pengakuan
Bentuk penghargaan yang diterima oleh karyawan atas hasil kerja
yang dicapai berupa materi maupun non materi disebut sebagai
pengakuan. Pengakuan mencerminkan bentuk perhatian yang diberikan
kepada karyawan atas pendapat dan keluhan karyawan terhadap
pekerjaan maupun perusahaan. Karyawan yang merasa puas dengan
pengakuan yang diberikan oleh perusahaan, atasan maupun rekan kerja
akan meningkatkan loyalitasnya terhadap perusahaan. Hal ini terjadi
karena mereka merasa diakui dan menjadi bagian dari perusahaan.
Disamping itu, pengakuan yang memuaskan akan memotivasi untuk
bekerja lebih baik karena mereka merasa dihargai dan diperhatikan
hasil kerjanya
Pada Tabel 5 terlihat bahwa karyawan merasa penghargaan yang
diberikan perusahaan biasa saja, penghargaan yang diberikan atasan
biasa saja dan penghargaan yang diberikan rekan kerja biasa saja, serta
perhatian yang biasa saja terhadap pendapat dan keluhannya.
Kesimpulan yang dapat dicapai secara umum bahwa karyawan merasa
pengakuan yang diterimanya tidak berpengaruh terhadap kepuasan
kerja. Hal ini terlihat dari banyaknya responden yang menyatakan biasa
saja (49,4%), sedangkan sisanya menyatakan puas (23,8%), tidak puas
(15%), sangat tidak puas (11,3%) dan tidak ada responden yang
menyatakan sangat puas.
c. Pekerjaan itu Sendiri
Pekerjaan itu sendiri merupakan jenis pekerjaan yang dikerjakan
oleh karyawan. Setiap karyawan menyikapi pekerjaannya secara
49
berbeda-beda. Karyawan yang bersikap positif terhadap pekerjaannya,
berarti memiliki kepuasan kerja yang tinggi. Karyawan yang puas
terhadap pekerjaannya akan menunjukkan motivasi kerja yang tinggi.
Hal ini terjadi karena karyawan tidak merasa jenuh dengan rutinitas
kerjanya sehari-hari, memiliki keahlian dan keterampilan yang sesuai
dengan pekerjaannya dan merasa adil dengan pembagian kerja yang
ditetapkan perusahaan. Oleh karena itu, pekerjaan perlu didesain
sedemikian rupa agar karyawan tidak merasa jenuh maupun frustasi
dengan pekerjaannya.
Pada Tabel 5 terlihat bahwa karyawan merasa rutinitas kerjanya
sehari-hari biasa saja, keahlian dan keterampilan yang dimilikinya
sudah memuaskan dan pembagian kerja yang ditetapkan perusahaan
biasa saja. Kesimpulan secara umum bahwa karyawan merasa
pekerjaann yang dilaksanakannya tidak berpengaruh terhadap kepuasan
kerja. Hal ini terlihat dari banyaknya responden yang menyatakan biasa
saja (46,7%), sedangkan sisanya menyatakan puas (30%), tidak puas
(12,5%), sangat tidak puas (7,5%) dan sangat puas (3,3%).
d. Tanggung Jawab
Tanggung jawab merupakan kewajiban yang harus dipenuhi oleh
karyawan sehubungan dengan pekerjaannya. Karyawan akan bersedia
bertanggung jawab bila tanggung jawab tersebut sesuai dengan
kemampuannya. Besarnya tanggung jawab dan kesediaan karyawan
dalam memikul tanggung jawab tersebut akan mempengaruhi kepuasan
kerjanya. Tanggung jawab yang tidak sesuai dengan kemampuan akan
menimbulkan rasa frustasi dan tidak puas pada karyawan. Karyawan
akan merasa puas dan bangga bila merasa bersedia bertanggung jawab
sepenuhnya atas pekerjaan yang dibebankan perusahaan.
Pada Tabel 5 terlihat bahwa karyawan merasa besarnya tanggung
jawab yang dibebankan biasa saja dan puas dengan kesediaannya
bertanggung jawab. Kesimpulan secara umum bahwa karyawan
merasa tanggung jawab yang dibebankan perusahaan tidak
berpengaruh terhadap kepuasan kerja. Hal ini terlihat dari banyaknya
50
responden yang menyatakan biasa saja (41,3%), sedangkan sisanya
menyatakan puas (37,5%), tidak puas (12,5%), sangat puas (5%) dan
sangat tidak puas (3,8%).
e. Pengembangan Diri
Pengembangan diri merupakan kesempatan yang diberikan
kepada karyawan untuk mengembangkan potensi yang ada pada
dirinya. Potensi tersebut adalah pengetahuan dan keterampilan yang
dimiliki oleh karyawan. Karyawan akan merasa puas dan bangga bila
pengetahuan dan keterampilannnya dapat berkembang sehubungan
dengan pekerjaan yang dilaksanakannya. Karyawan yang diberi
kesempatan untuk memegang tanggung jawab yang lebih besar akan
termotivasi untuk mengembangkan pengetahuan dan keterampilannya
sesuai tuntutan pekerjaan. Kesempatan mengembangkan karir juga
akan memotivasi karyawan untuk meningkatkan prestasi kerjanya.
Kesempatan yang diberikan dapat berupa pendidikan dan pelatihan,
serta promosi jabatan.
Pada Tabel 5 terlihat bahwa karyawan merasa biasa saja dengan
kesempatan yang diberikan perusahaan untuk mengembangkan
pengetahuan dan keterampilannya, biasa saja dengan kesempatan yang
diberikan perusahaan untuk memegang tanggung jawab yang lebih
besar dan biasa saja dengan kesempatan pengembangan karir yang
dibuka perusahaan. Kesimpulan secara umum bahwa karyawan merasa
pengembangan diri yang diberikan oleh perusahaan tidak berpengaruh
terhadap kepuasan kerja. Hal ini terlihat dari banyaknya responden
yang menyatakan biasa saja (38,3%), sedangkan sisanya menyatakan
tidak puas (22,5%), puas (20,8%), sangat tidak puas (15,8%) dan
sangat puas ( 2,5%).
2. Faktor Ekstrinsik
Faktor ekstrinsik merupakan faktor diluar pekerjaan yang masih berkaitan
dengan pekerjaan. Faktor ini sering disebut sebagai faktor pemelihara
(faktor higiene). Pemenuhan kebutuhan akan faktor ini dapat memelihara
perilaku yang positif pada karyawan. Apabila kebutuhan akan faktor
51
ekstrinsik tidak terpenuhi akan menimbulkan ketidakpuasan pada
karyawan, tetap bila terpenuhi tidak akan menimbulkan kepuasan kerja.
Karyawan yang merasa puas terhadap pemenuhan faktor ekstrinsik, berarti
memiliki tingkat ketidakpuasan yang rendah. Oleh karena itu, faktor ini
perlu dipelihara agar ketidakpuasan karyawan tetap rendah sehingga tidak
menimbulkan dampak yang negatif terhadap perusahaan maupun
karyawan itu sendiri. Faktor ini terdiri dari gaji, kondisi kerja, peraturan
dan kebijakan, hubungan antar pribadi dan pengawasan. Penilaian
responden terhadap faktor ekstrinsik kepuasan kerja dapat dilihat pada
Tabel 6.
a. Gaji
Gaji adalah imbalan langsung yang diberikan perusahaan
kepada karyawan dalam bentuk uang. Karyawan menilai gaji tidak hanya
dari besarnya, tetapi juga keadilannya. Gaji yang adil adalah gaji yang
diterima sesuai dengan hasil kerja yang dicapai dan sesuai dengan yang
diterima rekan kerja. Gaji yang tidak adil akan menyebabkan
ketidakpuasan pada karyawan yang berakhir dengan keluarnya karyawan
dari perusahaan. Gaji yang diterima karyawan biasanya terdiri atas gaji
pokok, tunjangan dan insentif. Pada Tabel 4 terlihat bahwa karyawan
merasa besarnya gaji yang diterima biasa saja, gaji yang diterima tidak
berhubungan dengan hasil kerja yang dicapai dan gaj yang diterima tidak
berhubungan dengan gaji yang diterima rekan kerja. Kesimpulan secara
umum bahwa karyawan merasa gaji yang diterima tidak berpengaruh
terhadap kepuasan kerja. Hal ini terlihat dari banyaknya responden yang
menyatakan biasa saja (50,8%), sedangkan sisanya menyatakan tidak puas
(30,8%), puas (7,5%), sangat tidak puas (10,8%) dan tidak ada karyawan
yang menyatakan sangat puas.
52
Tabel 6. Penilaian Responden terhadap Faktor Ekstrinsik Kepuasan Kerja Skor Nilai
1 2 3 4 5 Indikator N % N % N % N % N %
Kesimpulan
Gaji Besarnya gaji dan tunjangan 4 10,0 15 37,5 16 40,0 5 12,5 0 0,0 Biasa Saja Kesesuaian dengan hasil kerja 5 12,5 12 30,0 20 50,0 3 7,5 0 0,0 Biasa Saja Kesesuaian dengan yang diterima rekan kerja 4 10,0 10 25,0 25 62,5 1 2,5 0 0,0 Biasa Saja
Total 13 10,8 37 30,8 61 50,8 9 7,5 0 0,0 Biasa Saja
Kondisi Kerja Kenyamanan ruang kerja 6 15,0 7 17,5 10 25,0 16 40,0 1 2,5 Puas Suasana kerja 5 12,5 6 15,0 11 27,5 17 42,5 1 2,5 Puas Kelengkapan fasilitas kerja 5 12,5 3 7,5 13 32,5 19 47,5 0 0,0 Puas Kelengkapan fasilitas umum 1 2,5 1 2,5 9 22,5 26 65,0 3 7,5 Puas
Total 16 10,0 17 10,6 43 26,9 78 48,8 5 3,1 Puas
Peraturan dan Kebijakan Kebijakan-kebijakan perusahaan 1 2,5 8 20,0 21 52,5 9 22,5 1 2,5 Biasa Saja Peraturan-peraturan perusahaan 5 12,5 7 17,5 14 35,0 11 27,5 3 7,5 Biasa Saja Prosedur-prosedur administrasi 3 7,5 8 20,0 19 47,5 10 25,0 0 0,0 Biasa Saja
Total 9 7,5 23 19,2 54 45,0 30 25,0 4 3,3 Biasa Saja
Hubungan Antar Pribadi
Hubungan dengan rekan kerja 1 2,5 2 5,0 12 30,0 20 50,0 5 12,5 Puas Hubungan dengan atasan 1 2,5 5 12,5 20 50,0 13 32,5 1 2,5 Biasa Saja
Total 2 2,5 7 8,8 32 40,0 33 41,3 6 7,5 Puas
Pengawasan
Intensitas pengawasan 2 5,0 2 5,0 21 52,5 14 35,0 1 2,5 Biasa Saja Cara pengawasan 3 7,5 10 25,0 17 42,5 10 25,0 0 0,0 Biasa Saja Pengaruh pengawasan 2 5,0 2 5,0 13 32,5 22 55,0 1 2,5 Puas
Total 7 5,8 14 11,7 51 42,5 46 38,3 2 1,7 Biasa saja Keterangan : 1 = Sangat Tidak Puas 3 = Biasa Saja 5 = Sangat Puas 2 = Tidak Puas 4 = Puas
53
b. Kondisi Kerja
Kondisi kerja merupakan lingkungan fisik yang menjadi
tempat di mana karyawan bekerja. Kondisi kerja menyangkut
ruang kerja, suasana kerja, fasilitas kerja dan fasilitas umum yang
disediakan perusahaan. Ruang dan suasana kerja yang nyaman,
fasilitas kerja yang lengkap dan fasilitas umum yang memadai
akan menunjang karyawan dalam melaksanakan pekerjaannya
sehari-hari, sehingga mereka dapat bekerja lebih produktif.
Kondisi kerja yang baik merupakan salah satu faktor yang
mempengaruhi keamanan dan kesehatan kerja karyawan.
Karyawan yang tidak puas dengan kondisi kerjanya akan
terganggu kesehatan fisik dan mentalnya sehingga produktivitas
kerjanya menurun. Oleh karena itu, faktor ini perlu dipelihara
dengan baik.
Pada Tabel 5 terlihat bahwa karyawan merasa puas dengan
kenyamanan ruang kerja, suasana kerja, fasilitas kerja dan fasilitas
umum yang disediakan perusahaan. Kesimpulan yang dapat
diambil secara umum bahwa karyawan merasa puas dengan
kondisi kerjanya saat ini. Hal ini terlihat dari banyaknya responden
yang menyatakan puas (48,8%), sedangkan sisanya menyatakan
biasa saja (26,9 %), tidak puas (10,6%), sangat tidak puas (10%)
dan sangat puas (3,1%).
c. Peraturan dan Kebijakan Perusahaan
Peraturan dan kebijakan merupakan ketentuan-ketentuan
yang dibuat perusahaan untuk dipatuhi oleh seluruh karyawan baik
tertulis maupun tidak tertulis. Karyawan akan merasa tidak puas
dengan peraturan dan kebijakan perusahaan bila terlalu
mengekang atau merugikan mereka. Oleh karena itu, peraturan dan
kebijakan yang dibuat harus berdasarkan kesepakatan antara
perusahaan dan serikat pekerja sehingga mewakili kepentingan
kedua belah pihak. Peraturan-peraturan berkaitan dengan disiplin
54
kerja karyawan, sedangkan kebijakan-kebijakan perusahaan
berkaitan dengan hak dan kewajiban karyawan.
Pada Tabel 5 terlihat bahwa karyawan merasa biasa saja
dengan kebijakan-kebijakan, peraturan-peraturan dan prosedur-
prosedur administrasi yang dibuat perusahaan. Kesimpulan yang
dapat diambil secara umum bahwa peraturan dan kebijakan
perusahaan tidak mempengaruhi kepuasan kerja. Hal ini terlihat
dari banyaknya responden yang menyatakan biasa saja (45%),
sedangkan sisanya menyatakan puas (25 %), tidak puas (19,2%),
sangat tidak puas (7,5%) dan sangat puas (3,3%).
d. Hubungan Antar Pribadi
Hubungan antar pribadi menyangkut hubungan karyawan
dengan atasan dan rekan kerja baik secara formal maupun non-
formal. Hubungan dapat berlangsung di dalam maupun di luar
pekerjaan. Hubungan antara pribadi yang akrab akan timbul bila
terjadi saling pengertian dan saling mendukung satu sama lain.
Karyawan yang memiliki hubungan yang akrab dengan atasan dan
rekan kerjanya akan mengurangi ketidakpuasan mereka terhadap
faktor-faktor ekstrinsik lainnya.
Pada Tabel 5 terlihat bahwa karyawan merasa memiliki
hubungan yang biasa saja dengan atasan dan hubungan yang
memuaskan dengan rekan kerjanya. Kesimpulan yang dapat
diambil secara umum bahwa karyawan memiliki hubungan antar
pribadi yang memuaskan. Hal ini terlihat dari banyaknya
responden yang menyatakan puas (41,3%), sedangkan sisanya
menyatakan biasa saja (40%), tidak puas (8,8%), sangat puas
(7,5%), dan sangat tidak puas (2,5%).
e. Pengawasan
Pengawasan adalah pemantauan yang dilakukan oleh atasan
terhadap pekerjaan bawahannya agar tidak menyimpang dari
prosedur dan rencana kerja yang sudah ditetapkan. Karyawan
yang jarang diawasi akan memiliki motivasi kerja yang rendah
55
karena mereka merasa tidak diperhatikan. Sebaliknya, karyawan
yang terlalu sering diawasi akan merasa frustasi karena merasa
dibatasi ruang geraknya. Pengawasan yang sesuai dengan jenis
pekerjaan dan kondisi kerja karyawan akan menimbulkan dampak
yang positif terhadap kepuasan kerja karyawan dalam hal
intensitas, cara dan pengaruh dari pengawasan tersebut.
Pada Tabel 5 terlihat bahwa karyawan merasa tidak
terpengaruh dengan intensitas pengawasan yang diberikan oleh
atasan, tidak terpengaruh dengan cara pengawasan yang diberikan
oleh atasan dan puas dengan pengaruh pengawasan yang
diberikan oleh atasan. Kesimpulan yang dapat diambil secara
umum bahwa pengawasan yang diberikan oleh atasan tidak
mempengaruhi kepuasan kerja. Hal ini terlihat dari banyaknya
responden yang menyatakan biasa saja (42,5%), sedangkan
sisanya menyatakan puas (38,3%), tidak puas (11,7%), sangat
tidak puas (5,8%), dan sangat puas (1,7%).
4.5 Analisis Hubungan Desain Pekerjaan Dengan Kepuasan Kerja
Desain pekerjaan merupakan sebuah proses yang melibatkan elemen
organisasional, elemen lingkungan dan elemen perilaku didalamnya. Elemen
organisasional dan elemen lingkungan berhubungan dengan efisiensi dan
produktivitas kerja, sedangkan elemen perilaku berhubungan dengan
kepuasan kerja. Elemen perilaku perlu menjadi perhatian karena elemen ini
menghubungkan karyawan dengan pekerjaannya. Elemen perilaku
mencakup lima karakteristik pekerjaan yang mempunyai hubungan dengan
kepuasan kerja, yaitu keanekaragaman keterampilan, identitas tugas,
signifikansi tugas, otonomi dan umpan balik.
Desain pekerjaan berupaya mengatur komposisi lima karakteristik
pekerjaan agar sesuai dengan kebutuhan organisasi dan kebutuhan karyawan.
Pekerjaan yang banyak berhubungan dengan aktivitas fisik dan mesin
memerlukan tingkat identitas tugas, signifikansi tugas dan umpan balik yang
tinggi. Sedangkan pekerjaan dengan aktivitas mental yang dominan
membutuhkan tingkat keanekaragaman keterampilan dan otonomi yang
56
tinggi. Komposisi yang tidak tepat dari lima kerakteristik pekerjaan ini akan
berdampak negatif terhadap kepuasan kerja karyawan, yaitu produktivitas
kerja yang rendah serta tingkat absensi dan keluar-masuknya karyawan yang
tinggi. Oleh karena itu, desain pekerjaan mempunyai hubungan yang positif
dengan kepuasan kerja karyawan. Desain pekerjaan yang sesuai dengan
tuntutan pekerjaan dan individu akan meningkatkan kepuasan kerja. Desain
pekerjaan yang efektif dan kepuasan kerja yang tinggi akan mendorong
tercapainya tujuan perusahaan.
Analisis hubungan desain pekerjaan dengan kepuasan kerja dalam
penelitian ini menggunakan uji korelasi Rank Spearman. Pengujian
dilakukan dengan menghubungkan score total jawaban responden setiap
indikator desain pekerjaan (karakteristik pekerjaan) dengan score total
indikator kepuasan kerja (faktor intrinsik dan ekstrinsik) secara keseluruhan.
Tabel 7 menunjukkan hasil pengujian korelasi Rank Spearman antara
karakteristik pekerjaan dengan faktor-faktor kepuasan kerja berdasarkan
output SPSS 11.5.
Berdasarkan hasil uji korelasi Rank Spearman pada Tabel 7 terlihat
bahwa nilai koefisien korelasi keanekaragaman keterampilan dengan
kepuasan kerja adalah sebesar 0,409. Nilai koefisien korelasi ini berada pada
selang 0,40 ≤ r < 0,60. Hal ini menunjukkan bahwa keanekaragaman
keterampilan memiliki hubungan yang sedang dengan kepuasan kerja. Nilai
peluang yang diperoleh lebih kecil daripada tingkat signifikansi yang
ditetapkan, yaitu 0,009<0,05, sehingga H0 ditolak dan H1 diterima. Hal ini
berarti bahwa ada hubungan yang nyata antara keanekaragaman
keterampilan dengan kepuasan kerja. Jadi, hubungan antara keanekaragaman
keterampilan dengan kepuasan kerja adalah hubungan yang sedang dan
nyata.
Berdasarkan hasil uji korelasi Rank Spearman pada Tabel 7 terlihat
bahwa nilai koefisien korelasi identitas tugas dengan kepuasan kerja adalah
sebesar 0,311. Nilai koefisien korelasi ini berada pada selang 0,20 ≤ r < 0,40.
Hal ini menunjukkan bahwa identitas tugas memiliki hubungan yang rendah
dengan kepuasan kerja. Nilai peluang yang diperoleh sama dengan daripada
57
tingkat signifikansi yang ditetapkan, yaitu 0,05, sehingga H0 diterima dan
H1 ditolak. Hal ini berarti bahwa ada hubungan yang tidak nyata antara
identitas tugas dengan kepuasan kerja. Jadi, hubungan antara identitas tugas
dengan kepuasan kerja adalah hubungan yang rendah dan tidak nyata.
Tabel 7. Hasil Uji Korelasi Rank Spearman Desain Pekerjaan dengan Kepuasan Kerja
Kepuasan Kerja
Indikator Nilai Korelasi
Spearman
Nilai Probability
(P)
Tingkat Signifika
nsi Keanekaragaman Keterampilan 0,409 0,009 0,05
Identitas Tugas 0,311 0,050 0,05 Signifikansi Tugas 0,308 0.053 0,05 Otonomi 0,513 0,001 0,05
Desain
Pekerjaan
Umpan Balik 0,420 0,007 0,05
Berdasarkan hasil uji korelasi Rank Spearman pada Tabel 7 terlihat
bahwa nilai koefisien korelasi signifikansi tugas dengan kepuasan kerja
adalah sebesar 0,308. Nilai koefisien korelasi ini berada pada selang 0,20 ≤ r
< 0,40. Hal ini menunjukkan bahwa signifikansi tugas memiliki hubungan
yang rendah dengan kepuasan kerja. Nilai peluang yang diperoleh lebih
besar daripada tingkat signifikansi yang ditetapkan, yaitu 0,053>0,05,
sehingga H0 diterima dan H1 ditolak. Hal ini berarti bahwa ada hubungan
yang tidak nyata antara signifikansi tugas dengan kepuasan kerja. Jadi,
hubungan antara signifikansi tugas dengan kepuasan kerja adalah hubungan
yang rendah dan tidak nyata.
Berdasarkan hasil uji korelasi Rank Spearman pada Tabel 7 terlihat
bahwa nilai koefisien korelasi otonomi dengan kepuasan kerja adalah
sebesar 0,513. Nilai koefisien korelasi ini berada pada selang 0,40 ≤ r < 0,60.
Hal ini menunjukkan bahwa otonomi memiliki hubungan yang sedang
dengan kepuasan kerja. Nilai peluang yang diperoleh lebih kecil daripada
tingkat signifikansi yang ditetapkan, yaitu 0,001<0,05, sehingga H0 ditolak
58
dan H1 diterima. Hal ini berarti bahwa ada hubungan yang nyata antara
otonomi dengan kepuasan kerja. Jadi, hubungan antara otonomi dengan
kepuasan kerja adalah hubungan yang sedang dan nyata.
Berdasarkan hasil uji korelasi Rank Spearman pada Tabel 7 terlihat
bahwa nilai koefisien korelasi umpan balik dengan kepuasan kerja adalah
sebesar 0,420. Nilai koefisien korelasi ini berada pada selang 0,40 ≤ r < 0,60.
Hal ini menunjukkan bahwa umpan balik memiliki hubungan yang sedang
dengan kepuasan kerja. Nilai peluang yang diperoleh lebih kecil daripada
tingkat signifikansi yang ditetapkan, yaitu 0,007<0,05, sehingga H0 ditolak
dan H1 diterima. Hal ini berarti bahwa ada hubungan yang nyata antara
umpan balik dengan kepuasan kerja. Jadi, hubungan antara umpan balik
dengan kepuasan kerja adalah hubungan yang sedang dan nyata.
Kesimpulan yang dapat diambil bahwa desain pekerjaan memiliki
hubungan dengan kepuasan kerja. Pada Lampiran 7 terlihat bahwa nilai
koefisien korelasi desain pekerjaan dengan kepuasan kerja adalah sebesar
0.514 dengan nilai peluang sebesar 0,001. Hal ini berarti bahwa hubungan
antara desain pekerjaan dengan kepuasan kerja karyawan departemen
penerbitan PT. YGI merupakan hubungan yang sedang dan nyata.
KESIMPULAN DAN SARAN
Kesimpulan
1. Pekerjaan-pekerjaaan pada Departemen Penerbitan PT. YGI didesain
berdasarkan jenis pekerjaan dan keahlian. Hal ini terlihat dari tugas-tugas
pada Departemen Penerbitan yang dibagi berdasarkan jenis pekerjaannya
serta adanya kesesuaian antara keahlian dan keterampilan karyawan dengan
tuntutan pekerjaan.
2. Desain pekerjaan yang digunakan termasuk jenis desain pekerjaan otonom.
Hal ini terlihat dari tingkat keanekaragaman keterampilan yang tinggi pada
pekerjaan-pekerjaan Departemen Penerbitan PT. YGI. Karyawan mendapat
keleluasaan dalam menggunakan berbagai keterampilan yang dimiliki untuk
menyelesaikan tugas-tugasnya.
3. Pada umumnya, karyawan mempunyai tingkat kepuasan kerja yang sedang.
Karyawan menyatakan puas terhadap faktor prestasi kerja, kondisi kerja, dan
hubungan antar pribadi. Karyawan menyatakan biasa saja terhadap faktor
pengakuan, pekerjaan itu sendiri, tanggung jawab, pengembangan diri, gaji,
peraturan dan kebijakan perusahaan, serta pengawasan.
4. Desain pekerjaan memiliki hubungan yang sedang dan nyata dengan
kepuasan kerja karyawan. Karakteristik pekerjaan yang memiliki hubungan
sedang dan nyata dengan kepuasan kerja adalah keanekaragaman
keterampilan, otonomi, dan umpan balik. Karakteristik pekerjaan lainnya
memiliki hubungan rendah dan tidak nyata, yaitu identitas tugas dan
signifikansi tugas. Hal ini menunjukkan karyawan membutuhkan otonomi
yang lebih luas dan keterampilan yang lebih beragam dalam menyelesaikan
tugas-tugasnya.
Saran
1. Karyawan sebaiknya memperoleh otonomi yang lebih luas terutama otonomi
dalam membuat keputusan. Hal ini dapat diwujudkan dengan pembentukan
tim-tim kerja yang anggotanya merupakan perwakilan dari tiap divisi di
bawah koordinasi departemen penerbitan PT. YGI. Desain pekerjaan tim akan
mendorong karyawan untuk menggunakan seluruh keterampilan dan keahlian
60
yang dimilikinya secara optimal karena setiap karyawan akan memberikan
kontribusi yang nyata dalam tim kerja. Karyawan akan memperoleh otonomi
lebih luas dalam pekerjaannya tanpa dibatasi oleh ruang lingkup divisi.
2. Perusahaan perlu memperhatikan faktor-faktor intrinsik dari kepuasan kerja
terutama faktor pengembangan diri. Perusahaan dapat memberikan
pendidikan dan pelatihan untuk mengembangkan keterampilan dan keahlian
yang dimiliki karyawan. Karyawan akan merasa puas bila keahlian dan
keterampilannya dapat berkembang sesuai dengan tuntutan pekerjaan.
3. Penelitian lanjutan mengenai desain pekerjaan dan kepuasan kerja hendaknya
dilakukan pada departemen-departemen lain sehingga dapat diperoleh
gambaran mengenai desain pekerjaan dan kepuasan kerja pada PT. YGI.
DAFTAR PUSTAKA
Anoraga, P. 2001. Psikologi Kerja. Rhineka Cipta, Jakarta.
Arep, I dan H. Tanjung. 2003. Manajemen Sumber Daya Manusia. Universitas Trisakti, Jakarta.
Cushway, B dan Derek Lodge. 2002. Perilaku dan Desain Organisasi. PT. Elex Media Komputindo, Jakarta.
Handoko, H. 2001. Manajemen Personalia dan Manajemen Sumber Daya Manusia. Edisi Kedua. FE UGM, Yogyakarta.
Hasibuan, M.S.P. 2003. Manajemen Sumber Daya Manusia. Bumi Aksara, Jakarta.
Mangkunegara, A.A.A.P. 2004. Manajemen Sumber Daya Manusia Perusahaan. PT. Remaja Rosda Karya, Bandung.
Mathis, R dan John H. Jackson. 2001. Manajemen Sumber Daya Manusia. Jilid 1. Salemba Empat, Jakarta.
Nawawi, H. 2003. Perencanaan SDM. Cetakan Kedua. Gajah Mada University Pers, Yogyakarta.
Panggabean, M. 2004. Manajemen Sumber Daya Manusia. Ghalia Indonesia, Bogor.
Risnawati, I. 2005. Analisis Hubungan Desain Pekerjaan dengan Motivasi Kerja Karyawan Harian Ekonomi Bisnis Indonesia PT. Jurnalindo Aksara Grafika. Skripsi pada Fakultas Ekonomi dan Manajemen. Institut Pertanian Bogor, Bogor.
Robbins, S. 2001. Perilaku Organisasi. Edisi Bahasa Indonesia Jilid 1. PT. Prenhalindo, Jakarta.
Robbins, S. 2002. Perilaku Organisasi. Edisi Bahasa Indonesia Jilid 2. PT. Prenhalindo, Jakarta.
Simamora, H. Manajemen Sumber Daya Manusia. STIE YKPN.
Sugiyono, 2003. Statistika untuk Penelitian. Alfabeta. Bandung
Sugiyono, 2004. Metode Penelitian Bisnis. Alfabeta, Bandung
Umar, H. 2005. Riset Sumber Daya Manusia dalam Organisasi. PT. Gramedia Pustaka Umum, Jakarta.
Usman, H dan R. Purnomo. S. A 2003. Pengantar Statistika. Balai Aksara. Jakarta.
65
Lampiran 1. Kuesioner Penelitian
KUESIONER PENELITIAN Yth. Bapak/Ibu/Sdr/i Karyawan PT. Yudistira Ghalia Indonesia
Saya ucapkan terima kasih atas kesediaan Bapak/Ibu/Sdr/i mengisi kuesioner ini. Saya memahami bahwa waktu yang Bapak/Ibu/Sdr/i miliki terbatas dan sangat berharga. Oleh karena itu, Saya mohon kesediaan Bapak/Ibu/Sdr/i untuk meluangkan sedikit waktu dalam menjawab pertanyaan-pertanyaan kuesioner ini. Judul dalam penelitian ini adalah “ Analisis Hubungan Desain Pekerjaan dengan Kepuasan Kerja Karyawan pada PT. Yudistira Ghalia Indonesia pada departemen Penerbitan”. Kuesioner ini akan mengukur karakteristik pekerjaan dan faktor-faktor kepuasan kerja. Jawaban yang Bapak/Ibu/Sdr/i berikan akan dijamin kerahasiaannya dan sama sekali tidak mempengaruhi karir dan pekerjaan. Oleh karena itu, saya mengharapkan kesungguhan dan kejujuran Bapak/Ibu/Sdr/i dalam mengisi kuesioner ini
Dadan Hamdani H24102134 Mahasiswa Departemen Manajemen Fakultas Ekonomi dan Manajemen Institut Pertanian Bogor
BAGIAN 1 : IDENTITAS RESPONDEN Petunjuk Pengisian : Berilah tBapak/Ibu/Sdr/i silang (X) pada jawaban yang Bapak/Ibu/Sdr/i anggap paling sesuai. 1. Jenis Kelamin : a. Laki-laki b. Perempuan 2. Usia Bapak/Ibu/Sdr/i saat ini :
a. < 20 tahun c. Antara 31-40 tahun b. Antara 20-30 tahun d. Antara 41-50 tahun e. > 50 tahun
3. Pendidikan terakhir : a. SMU/ sederajat atau dibawahnya d. S-2 b. Diploma e. S-3 c. S-1
4. Lamanya bekerja pada perusahaan ini : a. < 5 tahun. b. Antara 5-10 tahun. c. > 10 tahun.
5. Status karyawan: a. Tetap b. Kontrak c. Harian 6. Besarnya pendapatan Bapak/Ibu/Sdr/I perbulan :
a. Dibawah Rp. 500.000 c. Rp. 1 juta - Rp. 1,5 juta b. Rp. 500.000 - Rp. 1 juta d. Diatas 1,5 juta
7. Jabatan Bapak/Ibu/Sdr/I bekerja sekarang: 8. Unit kerja tempat Bapak/Ibu/Sdr/I bekerja sekarang:
Depertemen:………………………….Divisi………………………….. 9. Uraikan tugas-tugas yang harus Bapak/Ibu/Sdr/i kerjakan di perusahaan! 10. Sebutkan keterampilan dan keahlian yang Bapak/Ibu/Sdr/I miliki saat ini!
66
Lanjutan lanjutan 1
BAGIAN 2: PERNYATAAN SIKAP RESPONDEN Petunjuk pengisian: Berilah Bapak/Ibu/Sdr/i silang (X) pada jawaban yang Bapak/Ibu/Sdr/i
rasakan paling sesuai dengan pernyataan-pernyataan dibawah ini Keterangan Jawaban: STS = Sangat Tidak Setuju STP = Sangat Tidak Puas TS = Tidak Setuju TP = Tidak Puas R = Ragu-ragu BS = Biasa Saja S = Setuju P = Puas SS = Sangat Setuju SP = Sangat Puas a. Karakteristik Pekerjaan
JAWABAN NO PERNYATAAN STS TS R S SS
1 Bapak/Ibu/Sdr/i merasa mengerjakan tugas-tugas yang lebih bervariasi
2 Bapak/Ibu/Sdr/i merasa lebih terampil dan kreatif dalam mengerjakan tugas-tugas
3 Bapak/Ibu/Sdr/i memerlukan lebih banyak keterampilan untuk mengerjakan tugas-tugas
4 Keterampilan yang Bapak/Ibu/Sdr/i miliki saat ini sesuai dengan tuntutan tugas
5 Bapak/Ibu/Sdr/i ingin mempelajari lebih banyak keterampilan untuk mengerjakan tugas-tugas
6 Bapak/Ibu/Sdr/i tahu dan mengerti dengan tugas-tugas yang harus dikerjakan
7 Bapak/Ibu/Sdr/i mengerjakan tugas-tugas sesuai dengan prosedur kerja yang telah ditentukan
8 Bapak/Ibu/Sdr/i tahu dan mengerti tentang hasil kerja yang seharusnya dicapai
9 Bapak/Ibu/Sdr/i mampu menujukkan hasil kerja yang telah dicapai
10 Bapak/Ibu/Sdr/i bersedia bertanggung jawab atas hasil kerja yang dicapai
11 Bapak/Ibu/Sdr/i merasa pekerjaan Bapak/Ibu/Sdr/i sangat berpengaruh terhadap pekerjaan orang lain
12 Bapak/Ibu/Sdr/i merasa pekerjaan Bapak/Ibu/Sdr/i menentukan kualitas buku yang akan diterbitkan perusahaan
13 Bapak/Ibu/Sdr/i merasa hasil kerja Bapak/Ibu/Sdr/i akan berarti bagi pembaca yang menggunakan produk perusahaan
14 Bapak/Ibu/Sdr/i merasa hasil kerja menentukan kemajuan perusahaan
15 Bapak/Ibu/Sdr/i merasa diberi tanggung jawab yang besar atas pekerjaan
16 Bapak/Ibu/Sdr/i mempunyai kebebasan dalam cara mengerjakan tugas-tugas
17 Bapak/Ibu/Sdr/i mempunyai kebebasan dalam memutuskan segala sesuatu yang berkenaan dengan pekerjaan
18 Bapak/Ibu/Sdr/i sering menerima saran, kritik atau pujian atas hasil kerja yang telah dicapai
19 Atasan selalu mengevaluasi hasil kerja yang telah dicapai
67
Lanjutan lanjutan 1 JAWABAN NO PERNYATAAN
STP TP BS P SP 20 Rekan sering memberikan penilaian atas hasil
kerja yang telah dicapai
b.. Kepuasan Kerja Faktor Intrinsik
JAWABAN NO PERNYATAAN STP TP BS P SP
1 Pencapaian hasil kerja Bapak/Ibu/Sdr/i selama ini
2 Pencapaian Bapak/Ibu/Sdr/i atas kinerja yang telah ditentukan perusahaan
3 Pencapaian Bapak/Ibu/Sdr/i atas target-target yang telah ditetapkan perusahaan
4 Penghargaan perusahaan atas hasil kerja Bapak/Ibu/Sdr/i
5 Penilaian yang diberikan atasan atas hasil kerja Bapak/Ibu/Sdr/i
6 Perhatian yang diberikan rekan kerja atas hasil kerja Bapak/Ibu/Sdr/i
7 Perhatian atasan atas pendapat dan keluhan Bapak/Ibu/Sdr/i
8 Rutinitas tugas-tugas yang Bapak/Ibu/Sdr/i kerjakan selama ini
9 Keterampilan dan keahlian yang Bapak/Ibu/Sdr/i miliki untuk mengerjakan tugas-tugas Bapak/Ibu/Sdr/i
10 Pembagian kerja/tugas yang dibuat perusahaan 11 Besarnya tanggung jawab yang diberikan
perusahaan kepada Bapak/Ibu/Sdr/i
12 Kesediaan Bapak/Ibu/Sdr/i menerima tanggung jawab yang diberikan perusahaan
13 Kesempatan yang diberikan perusahaan untuk mengembangkan pengetahuan dan keterampilan Bapak/Ibu/Sdr/i
14 Kesempatan yang diberikan perusahaan untuk memegang tanggung jawab atau jabatan yang lebih tinggi
15 Kesempatan yang diberikan perusahaan terhadap pengembangan karir Bapak/Ibu/Sdr/i
Faktor ekstrinsik
JAWABAN NO PERNYATAAN STP TP BS P SP
1 Besarnya gaji dan tunjangan yang Bapak/Ibu/Sdr/i terima
2 Kesesuaian gaji dan tunjangan dengan hasil kerja Bapak/Ibu/Sdr/i
3 Kesesuaian gaji dan tunjangan yang Bapak/Ibu/Sdr/i terima dengan yang diterima rekan kerja
4 Kenyamanan ruang kerja yang Bapak/Ibu/Sdr/i rasakan
68
Lanjutan lanjutan 1 JAWABAN NO PERNYATAAN
STP TP BS P SP 5 Kondisi kerja yang Bapak/Ibu/Sdr/i rasakan
(suhu, kebisingan, posisi kerja)
6 Kelengkapan fasilitas-fasilitas kerja yang disediakan perusahaan
7 Kelengkapan fasilitas-fasilitas yang disediakan perusahaan (toilet, mushola, kantin, tempat parkir, dll)
8 Kebijakan-kebijakan yang ditetapkan perusahaan (upah, tunjangan, jam kerja, cuti, dll)
9 Peraturan-peraturan kedisiplinan yang ditetapkan perusahaan saat ini (seragam, jam kerja, absensi, dll)
10 Prosedur-prosedur administrasi yang ditetapkan perusahaan
11
Kerjasama dan keakraban yang terjalin dengan rekan kerja
12 Kerjasama dan keakraban yang terjalin dengan atasan Bapak/Ibu/Sdr/i
13 Tingkat pengawasan yang diberikan perusahaan terhadap pekerjaan Bapak/Ibu/Sdr/i
14 Cara pengawasan yang dilakukan terhadap pekerjaan Bapak/Ibu/Sdr/i
15 Pengaruh pengawasanyang Bapak/Ibu/Sdr/i rasakan terhadap pekerjaan Bapak/Ibu/Sdr/i
69
Lampiran 2. Pertanyaan wawancara
DAFTAR PERTANYAAN WAWANCARA Gambaran umum perusahaan 1. Kapan PT. Yudhistira Ghalia Indonesia (YGI) berdiri? Bagaimana
perkembangan sampai sekarang? 2. Bagaiman posisi perusahaan disbanding penerbit-penerbit lainnya? 3. Apakah yang diterbitkan PT. YGI? 4. Mengapa PT. YGI hanya menerbitkan buku-buku pelajaran? Apakah unit-unit
kerja yang terdapat pada PT. YGI? 5. Unit-unit kerja mana yang memiliki peran penting terhadap kualitas buku
yang diterbitkan? 6. Bagaimana gambaran umum personalia pada PT. YGI? Desain pekerjaan 1. Bagaimana proses pengolahan naskah sampai menjadi sebuah buku? 2. Pekerjaan-pekerjaan apa yang berkaitan dengan kegiatan penerbitan? 3. Bagaimanakah pekerjaan-pekerjaan tersebut didesain? 4. Apakah yang menjadi dasar dalam mendesain pekerjaan-pekerjaan tersebut? 5. Apakah pernah terjadi desain pekerjaan pada departemnen penerbitan PT.
YGI? 6. Apakah keterampilan dan keahlian yang perlu dimiliki karyawan dalam
menyelesaikan pekerjaan-pekerjaan pada PT. YGI? 7. Nagaiman mechanise rekrutmen dan seleksi pada departemen penerbitan PT.
YGI ? Kepuasan Kerja 1. Bagaimana kepuasan kerja karyawan PT. YGI? 2. Apakah yang mempengaruhi kepuasan kerja karyawan PT. YGI? 3. Apakah peran perusahaan dalam meningkatkan kepuasan kerja karyawan PT.
YGI? 4. Apakah dampak dari peran tersebut terhadap kepuasan kerja karyawan
PT.YGI?
70
Lampiran 3. Sruktur Organisasi PT. Yudhistira Ghalia Indonesia (YGI)
71
Lampiran 4. Diagram Nomogram Herry King
72
Lampiran 5. Hasil Uji Validitas Kuesioner
No r-Hitung
r-tabel Validitas No r-
Hitung r-
tabel Validitas
A1 0.427 0.312 Valid B6 0.501 0.312 Valid A2 0.459 0.312 Valid B7 0.527 0.312 Valid A3 0.586 0.312 Valid B8 0.405 0.312 Valid A4 0.458 0.312 Valid B9 0.376 0.312 Valid A5 0.430 0.312 Valid B10 0.484 0.312 Valid A6 0.450 0.312 Valid B11 0.488 0.312 Valid A7 0.509 0.312 Valid B12 0.543 0.312 Valid A8 0.518 0.312 Valid B13 0.539 0.312 Valid A9 0.445 0.312 Valid B14 0.640 0.312 Valid A10 0.520 0.312 Valid B15 0.556 0.312 Valid A11 0.579 0.312 Valid B16 0.513 0.312 Valid A12 0.612 0.312 Valid B17 0.608 0.312 Valid A13 0.557 0.312 Valid B18 0.505 0.312 Valid A14 0.614 0.312 Valid B19 0.540 0.312 Valid A15 0.612 0.312 Valid B20 0.482 0.312 Valid A46 0.690 0.312 Valid B21 0.509 0.312 Valid A17 0.544 0.312 Valid B22 0.442 0.312 Valid A18 0.524 0.312 Valid B23 0.419 0.312 Valid A19 0.589 0.312 Valid B24 0.509 0.312 Valid A20 0.420 0.312 Valid B25 0.517 0.312 Valid B1 0.374 0.312 Valid B26 0.357 0.312 Valid B2 0.281 0.312 Tidak Valid B27 0.450 0.312 Valid B3 0.483 0.312 Valid B28 0.518 0.312 Valid B4 0.530 0.312 Valid B29 0.684 0.312 Valid B5 0.406 0.312 Valid B30 0.496 0.312 Valid
73
Lampiran 6. Hasil Uji Reliabilitas kuesioner Reliability ****** Method 1 (space saver) will be used for this analysis ****** _ R E L I A B I L I T Y A N A L Y S I S - S C A L E (A L P H A) Reliability Coefficients N of Cases = 40.0 N of Items = 50 Alpha = .9365
74
Lampiran 7. Hasil Uji Korelasi Rank Spearman
Correlations No. Alat Ukur Indikator Keterangan Kepuasan Kerja
1 Spearman's rho
Keanekaragaman ketrampilan
Correlation Coefficient .409(**)
Sig. (2-tailed) .009 N 40
2 Spearman's rho Identitas tugas Correlation
Coefficient .311
Sig. (2-tailed) .050 N 40
3 Spearman's rho
Signifikansi tugas
Correlation Coefficient .670(**)
Sig. (2-tailed) .000 N 40
4 Spearman's rho Otonomi Correlation
Coefficient .513(**)
Sig. (2-tailed) .001 N 40
5 Spearman's rho Umpan balik Correlation
Coefficient .402(**)
Sig. (2-tailed) .007 N 40
Kepuasan Kerja
6 Spearman's rho
Desain Pekerjaan
Correlation Coefficient .514(**)
Sig. (2-tailed) .001 N 40
** Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed). * Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).