manajemen retail modern edit

10
Manajemen Retail Modern Dalam konsep retail modern, entitas bisnis retail harus dipandang sebagai satu bagian atau mata rantai sistem distribusi barang dari hulu ke hilir. Sebagai perantara antar supplier / distributor dengan konsumen akhir. Karakteristik bisnis retail ditandai dengan adanya penjualan dalam unit terkecil dan dalam partai kecil (small enough quantity) dan adanya impulse buying, serta faktor kondisi toko yang sangat berpengaruh terhadap citra toko. Kesuksesan suatu entitas bisnis retail dalam penempatan posisinya dipasar, baik pasar konsumsi maupun pasar sumberdaya, sangat dipengaruhi kekuatan dalam faktor internalnya. Faktor internal tersebut, antara lain aspek asets, aspek financial, aspek human resources dan aspek mercendise. Keempat aspek tersebut saling terkait dan memperkuat satu sama lainnya sehingga tidak ada pilihan lain kecuali memperkuat performance kesemua aspek tersebut. Selain aspek keempat internal tersebut, posisi pasar entitas bisnis retail di kedua sisi pasar (pasar sumberdaya dan pasar konsumsi) juga sangat ditentukan oleh beberapa factor lainnya. Factor-faktor tersebut adalah (1) orientasi pasar, (2) kemampuan bersaing / posisi persaingan, (3) penguasaan informasi dan teknologi, dan (4) kemampuannya untuk menempatkan diri sesuai tuntutan pasar global.

Upload: ius696

Post on 24-Oct-2015

98 views

Category:

Documents


9 download

DESCRIPTION

tugas

TRANSCRIPT

Page 1: Manajemen Retail Modern Edit

Manajemen Retail Modern

Dalam konsep retail modern, entitas bisnis retail harus dipandang sebagai satu bagian atau mata rantai sistem distribusi barang dari hulu ke hilir. Sebagai perantara antar supplier / distributor dengan konsumen akhir. Karakteristik bisnis retail ditandai dengan adanya penjualan dalam unit terkecil dan dalam partai kecil (small enough quantity) dan adanya impulse buying, serta faktor kondisi toko yang sangat berpengaruh terhadap citra toko.

Kesuksesan suatu entitas bisnis retail dalam penempatan posisinya dipasar, baik pasar konsumsi maupun pasar sumberdaya, sangat dipengaruhi kekuatan dalam faktor internalnya. Faktor internal tersebut, antara lain aspek asets, aspek financial, aspek human resources dan aspek mercendise. Keempat aspek tersebut saling terkait dan memperkuat satu sama lainnya sehingga tidak ada pilihan lain kecuali memperkuat performance kesemua aspek tersebut.

Selain aspek keempat internal tersebut, posisi pasar entitas bisnis retail di kedua sisi pasar (pasar sumberdaya dan pasar konsumsi) juga sangat ditentukan oleh beberapa factor lainnya. Factor-faktor tersebut adalah (1) orientasi pasar, (2) kemampuan bersaing / posisi persaingan, (3) penguasaan informasi dan teknologi, dan (4) kemampuannya untuk menempatkan diri sesuai tuntutan pasar global.

Retail merchandising sebagai suatu pengejantawahan kekuatan internal entitas bisnis retail, dalam konteks kekinian didefinisikan sebagai rangkaian upaya peretail, untuk dalam penyaluran barang dan jasa dari produsen, supplier / distributor ke konsumen akhir sesuai dengan kebutuhannya. Pendekatan yang dilakukan adalah melalui suatu bentuk kolaborasi aksi secara simultan dengan supplier dalam format system pasokan dan pengelolaan kategori barang yang berorientasi pada kebutuhan konsumen.

Ada 4 fungsi dalam retail merchandising, yaitu pembelian (purchasing), kondifikasi (manajemen data), penanganan barang dagangan dan fingsi penjualan. Fungsi pembelian terkait dengan upaya pengadaan barang melalui hubungan bisnis yang dijalin dengan para supplier. Orientasi fungsi ini adalah pada sisi pasar sumberdaya. Fungsi kondifikasi terkait dengan segenap upaya pengelolaan data barang dengan prinsip category management. Fungsi penanganan barang dagangan terkait dengan segenap upaya yang dilakukan dalam proses keluar-masuknya

Page 2: Manajemen Retail Modern Edit

barang dalam inventory toko. Sedangkan fungsi penjualan berorientasi kepada pasar konsumsi yang merupakan sumber pendapatan dan keuntungan.

Fungsi penanganan barang dagangan meliputi segenap proses yang dimulai dengan proses pemesanan (ordering), penerimaan (receiving), pengambilan barang ke supplier (returning), pemusnahan barang tidak layak jual dan tidak bisa retur (un-saleable & returnable items), dan proses transaksi internal. Sebagai sebuah rangkaian proses, keseluruhan proses keluar-masuknya barang dapat diformulasi dalam konsep keseimbangan inventory, dan turunannya, yaitu konsep pengendalian inventory dan perumusan perhitungan jumlah order barang. Lebih lanjut lagi, konsep keseimbangan ini memungkinkan dilakukannya pengukuran terhadap keberhasilan proses penanganan barang.

Definisi Pasar Swalayan

Supermarket atau pasar swalayan adalah sebuah toko yang menjual segala kebutuhan sehari-hari. Kata yang secara harfiah yang diambil dari bahasa Inggris ini artinya adalah pasar yang besar. Barang barang yang dijual di supermarket biasanya adalah barang barang kebutuhan sehari hari. Seperti bahan makanan, minuman, dan barang kebutuhan seperti tissue dan lain sebagainya.

Jenis Pasar Swalayan

Selain supermarket dikenal pula minimarket, midimarket, dan hypermarket.

Perbedaan istilah minimarket, supermarket dan hypermarket adalah di format, ukuran dan fasilitas yang diberikan. Contohnya

- minimarket berukuran kecil (100m2 s/d 999m2)

- supermarket berukuran sedang (1.000m2 s/d 4.999m2)

- hypermarket berukuran besar (5.000m2 ke atas)

- grosir berukuran besar (5.000m2 ke atas)

Pasar Swalayan atau toko serba ada dibagi dalam jenis:

Page 3: Manajemen Retail Modern Edit

Minimarket

Sebuah minimarket sebenarnya adalah semacam “toko kelontong” atau yang menjual segala macam barang dan makanan, namun tidak selengkap dan sebesar sebuah supermarket. Berbeda dengan toko kelontong, minimarket menerapkan sistem swalayan, dimana pembeli mengambil sendiri barang yang ia butuhkan dari rak-rak dagangan dan membayarnya dikasir. Sistim ini juga membantu agar pembeli tidak berhutang.

Sebuah minimarket jam bukanya juga lain dari sebuah supermarket, minimarket circle K jam bukanya hingga 24 jam.

Minimarket yang ada di Indonesia adalah Alfamart, Indomaret, Ceriamart, Starmart, Circle K, dan lain-lain.

Midimarket

Ukuran lebih besar sedikit dari minimarket adalah midimarket, di sini sudah dijual daging dan buah2an. Buka bisa 24 jam atau hanya sampai jam 24 saja. Sebagai contoh adalah Alfa Midi, dan sebagian dari jaringan Giant yang dulunya bernama Hero.

Supermarket

Kalau Supermarket semua barang ada, dari kelontong, sepeda, TV dan camera, furnitur, baju, ikan dan daging, buah2an, minuman, pokoknya serba ada kebutuhan sehari-hari. Contohnya Giant Supermarket, Carrefour Express, Sinar Supermarket[Jawa Tengah], Macan Yaohan[Sumatera Utara], Foodmart, Foodmart Gourmet, Super Indo, dan lain-lain

Hypermarket

Di sini hypermarket adalah supermarket yang besar termasuk lahan parkirnya. Sebagai contoh Carrefour, Hypermart, Giant Hypermarket, dan lain-lain.

Grosir

Disini semua barang tersedia sehingga ada bongkar muat di dalam pusat grosir. Contoh Indo Grosir, Makro [Lotte Mart], dan lain-lain

Page 4: Manajemen Retail Modern Edit

6 Cara Minimarket dan Swalayan Membuat Anda Belanja Berlebihan

Bagi anda wanita karir, tentu saja informasi “6 Cara Minimarket dan Swalayan Membuat Anda Belanja Berlebihan” akan sangat penting. Info 6 Cara Supermarket Membuat Anda Belanja Berlebihan ini akan membantu anda untuk lebih maju lagi dalam berkarir. Saya doakan semoga karir anda semakin maju.

Judulnya belanja bulanan, tetapi ketika Anda keluar dari Minimarket dan Swalayan, trolley Anda ternyata dipenuhi barang-barang yang tak masuk daftar belanja tersebut. Pemborosan ini terjadi setiap bulan, tetapi Anda tak juga kuasa menghentikannya.

Perlu Anda ketahui, semua supermarket tentu memiliki store designer yang akan menata letak barang-barang sedemikian rupa sehingga menggiring Anda ke tempat-tempat yang menyimpan produk-produk menarik. Belum lagi berbagai promosi harga barang yang memengaruhi Anda untuk membeli barang di luar kebutuhan. Untuk menghindari pemborosan, Anda harus tahu bagaimana mereka mengecoh Anda selama ini.

1. Area pintu masuk dan kasir

Hati-hati dengan jebakan di area pintu masuk atau di kasir. Minimarket dan Swalayan biasanya meletakkan berbagai produk dengan cara yang menggoda iman seorang impulse buyer seperti Anda. Produk-produk, seperti majalah, CD, DVD, snacks, dan berbagai pernak-pernik lain, mungkin tak Anda perlukan, tetapi akan sulit Anda hindari, demikian menurut Kit Yarrow, psikolog dan profesor marketing di Golden Gate University di San Francisco.

Anda mungkin akan mencoba bergegas meninggalkan area tersebut agar tidak tergoda. Namun, Anda bisa juga sengaja berlama-lama di tempat tersebut. Jika Anda berhenti sekarang, Anda cenderung kurang membeli secara impulsif belakangan, ujar Art Markman, profesor ilmu kognitif di University of Texas di Austin.

Page 5: Manajemen Retail Modern Edit

2. Bahan makanan

Para ahli meyakini bahwa buah dan sayur-sayuran diletakkan di bagian depan supermarket karena membeli makanan yang sehat membuat Anda tidak begitu merasa bersalah. Namun, Paco Underhill, penulis Why We Buy, mengungkapkan alasan yang lebih jelas: Produk bahan makanan memiliki margin keuntungan yang tertinggi dan Anda akan cenderung segera ingin membelinya.

Agar tidak tergoda berbelanja terlalu banyak bahan makanan, lakukan pembelanjaan di area ini belakangan. Selain itu, bahan makanan juga tidak cacat karena tertindih barang-barang lainnya.

3. Penawaran khusus

Terlalu banyak penjualan bisa mendorong lebih banyak pembelian. Berbagai penawaran khusus, seperti beli mi instan lima dapat bonus satu atau beli sampo jenis tertentu bisa dapat sampo jenis lain ukuran kecil bisa mengganggu kemampuan kita menalar. Menurut Yarrow, penawaran semacam itu akan membuat kita tak dapat mempertimbangkan nilai yang sesungguhnya.

Untuk itu, pikirkan nilai benda tersebut yang sebenarnya dan apakah Anda memang membutuhkannya. Jika hal tersebut hanyalah bahasa marketing, tinggalkan saja.

4. Produk-produk tersembunyi

Supermarket biasanya meletakkan barang-barang yang paling laku di lorong bagian tengah. Dengan demikian, Anda harus melewati banyak produk lain sebelum mendapatkan apa yang Anda perlukan. Penelitian menunjukkan bahwa orang membeli apa yang ada di hadapannya, kata pakar ilmu ritel Herb Sorensen, yang juga penulis buku Inside the Mind of the Shopper.

Jika Anda melewati lorong-lorong yang menjebak ini, tetaplah berjalan. Jika barang yang ditawarkan memang tak ada dalam daftar belanjaan Anda, lewatkan saja. Kalau Anda masih menginginkannya sebelum keluar dari supermarket, kembali dan ambillah, tetapi Anda mungkin akan mendapati bahwa barang tersebut tak layak dibeli.

Page 6: Manajemen Retail Modern Edit

5. Produk private label

Produk-produk yang diberi merek sesuai tempat di mana Anda membelinya, misalnya dari minimarket, supermarket, hingga hipermarket, sering disebut lebih murah daripada produk sejenis dari merek lain. Namun, cara ini tak selalu berhasil. Banyak brand terkenal juga bersaing dengan menawarkan harga yang lebih murah daripada private label, ujar Yarrow.

Karena soal kualitas sebenarnya beda tipis, cara termudah untuk berhemat adalah dengan membandingkan harga.

6. Sampel makanan

Meski Anda tidak lapar, mencicipi sepotong makanan menunjukkan sinyal bahwa tubuh Anda siap makan, kata Markman. Penelitian pun menunjukkan bahwa perubahan fisiologis ini membuat Anda kurang teguh menahan keinginan belanja Anda. Tundalah mencoba sampel itu sampai sebelum keluar dari supermarket sehingga dorongan insulin tidak akan memengaruhi tujuan inti Anda, katanya.

METRO GROUP Siap Memasuki Pasar Indonesia

Sebagai divisi penjualan berskala internasional di bawah METRO GROUP, METRO Cash & Carry akan memperkenalkan konsep bisnis grosir B2B yang unik di pasar Indonesia dan akan melayani pelanggan profesional lokal seperti hotel, restoran, katering, kafe, toko makanan kecil dan badan usaha lainnya. Selama 15 tahun terakhir, METRO Cash & Carry telah berhasil membangun 80 jaringan di lima negara Asia, yaitu Cina, India, Jepang, Vietnam dan Pakistan.

Jika semua persyaratan seperti perizinan dan semua lisensi yang diperlukan telah terpenuhi serta lokasi telah ditentukan dan jika lingkungan ekonomi secara keseluruhan di Asia tetap stabil, METRO Cash & Carry melihat ada potensi untuk mendirikan lebih dari 20 toko di Indonesia dalam jangka menengah. Perusahaan berharap dapat membuka toko pertamanya di Indonesia pada 2012. Indonesia akan menjadi negara ke- 34 di mana METRO GROUP hadir dan menjadi anggota ke-31 dalam portofolio internasional METRO Cash & Carry.

Page 7: Manajemen Retail Modern Edit

“Dengan jumlah penduduk lebih dari 200 juta orang dan ekonomi yang tumbuh dengan cepat serta konsumsi domestik yang kuat, Indonesia menawarkan potensi kuat untuk bisnis swalayan grosir kami,” kata Frans WH Muller, anggota Dewan Manajemen METRO GROUP yang mengawasi METRO Cash & Carry di Asia, CIS dan pasar-pasar baru. “Keputusan strategis untuk memasuki pasar yang menjanjikan ini secara efektif menunjukkan ambisi kami untuk membangun sebuah bisnis organik di Asia Tenggara pada umumnya.”

METRO GROUP adalah salah satu perusahaan ritel terbesar dan berskala internasional. Pada 2010, grup ini meraih penjualan sekitar € 67 miliar. Perusahaan ini memiliki 290.000 karyawan tetap dan mengoperasikan lebih dari 2.100 toko di 33 negara. (*/AF)