manajemen proyek dayat

32
LAPORAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN (PKL) BAB III MANAJEMEN PROYEK 3.1 UMUM Menurut Saldjana ( 1997 ), manajemen proyek terdiri dari dua suku kata yaitu “Manajemen” dan “Proyek”. Oleh karena itu sebelum kita memahami tentang pengertian manajemen proyek, terlebih dahulu perlu memahami tentang pengertian kata manajemen dan proyek itu sendiri. Manajemen adalah suatu proses merencanakan, memimpin, mengatur dan mengendalikan suatu kegiatan untuk mencapai tujuan dengan cara efisien sehingga akan memperoleh hasil yang baik dan bermanfaat. Proyek adalah suatu rangkaian kegiatan yang harus dikerjakan yang mempunyai saat awal dan saat akhir dengan menggunakan sumber daya dan waktu yang terbatas, dan juga bermanfaat untuk kepentingan masyarakat dan makhluk hidup lainnya serta dilindungi oleh peraturan dan hukum yang telah dinyatakan dalam kontrak yang telah disepakati. Dari pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa manajemen proyek adalah usaha mengkoordinasikan, dan mengawasi kegiatan dalam suatu proyek sedemikian rupa PROYEK PEMBAMGUNAN JEMBATAN SICINCIN - MALALAK 3-1

Upload: alfin-remon

Post on 30-Nov-2015

328 views

Category:

Documents


5 download

DESCRIPTION

aaaaaa

TRANSCRIPT

LAPORAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN (PKL)

BAB IIIMANAJEMEN PROYEK

3.1 UMUM

Menurut Saldjana ( 1997 ), manajemen proyek terdiri dari dua suku kata yaitu

“Manajemen” dan “Proyek”. Oleh karena itu sebelum kita memahami tentang

pengertian manajemen proyek, terlebih dahulu perlu memahami tentang

pengertian kata manajemen dan proyek itu sendiri.

Manajemen adalah suatu proses merencanakan, memimpin, mengatur dan

mengendalikan suatu kegiatan untuk mencapai tujuan dengan cara efisien

sehingga akan memperoleh hasil yang baik dan bermanfaat.

Proyek adalah suatu rangkaian kegiatan yang harus dikerjakan yang

mempunyai saat awal dan saat akhir dengan menggunakan sumber daya dan

waktu yang terbatas, dan juga bermanfaat untuk kepentingan masyarakat dan

makhluk hidup lainnya serta dilindungi oleh peraturan dan hukum yang telah

dinyatakan dalam kontrak yang telah disepakati.

Dari pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa manajemen proyek adalah

usaha mengkoordinasikan, dan mengawasi kegiatan dalam suatu proyek

sedemikian rupa sehingga sesuai dengan jadwal waktu, dan anggaran yang telah

ditetapkan.

Mutu dan kelancaran suatu proyek sangat tergantung pada sistem dan metode

serta manajemen pelaksanaan yang digunakan.

Unsur - unsur manajemen proyek terbagi atas 5 (lima) M, yaitu :

Man (manusia)

Machine (Peralatan)

Materials (Bahan)

Money (Uang)

Method (Cara Kerja)

Sehingga dapat dikatakan manajemen proyek mempunyai tujuan sebagai

berikut:

PROYEK PEMBAMGUNAN JEMBATAN SICINCIN - MALALAK 3-1

LAPORAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN (PKL)

1. Mewujudkan pelaksanaan dan penyelesaian proyek dalam waktu yang

telah ditentukan.

2. Mewujudkan suatu suasana kerja yang harmonis serta memberikan

rangsangan dan motifasi kerja kepada seluruh pihak yang terkait pada

proyek tersebut.

3. Mewujudkan satu kesatuan kerja yang padu.

Dalam hal ini manajemen proyek dapat diartikan suatu struktur pengatur

atau pengendalian proyek dengan tujuan agar proyek dapat berjalan lancar,

terkontrol dan sesuai dengan rencana yang telah ditetapkan.

3.2 Penunjukan Kontraktor

3.2.1 Pembentukkan Panitia Lelang

Proses pengadaan barang dan jasa yang dilakukan oleh Dinas Pekerjaan

Umum Satker Pelaksanaan Jalan Nasional Wilayah II Provinsi Sumatera Barat

selaku pemilik (owner) pada proyek ini, berupa pelelangan umum untuk proyek

pembangunan jembatan Sicincin - Malalak dengan pagu dana sebesar

Rp13.966.100.00,00 dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara anggaran

2012.

Sebagai petugas yang berwenang dalam pengadaan kontraktor maka

Pemilik Proyek membentuk Panitia Pelelangan yang terdiri dari seorang ketua,

seorang wakil ketua, seorang sekretaris dan beberapa orang anggota. Unsur–unsur

yang terlibat dalam panitia berasal dari: pihak owner, konsultan perencana

konsultan pengawas.

Tugas dan tanggung jawab panitia lelang adalah :

a. Menyusun jadwal dan menetapkan cara pelaksanaan serta lokasi

pengadaan.

b. Menyusun dan menyiapkan harga perkiraan sendiri (HPS).

c. Menyiapkan dokumen pengadaan.

d. Mengumunkan pengadaan barang/jasa melalui media cetak dan papan

pengumuman resmi untuk penerangan dan jika memungkinkan melalui

media elektronik.

PROYEK PEMBAMGUNAN JEMBATAN SICINCIN - MALALAK 3-2

LAPORAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN (PKL)

e. Menilai kualifikasi penyedia barang/jasa melalui pasca kualifikasi atau

prakualifikasi.

f. Melakukan evaluasi terhadap penawaran yang masuk.

g. Mengusulkan calon pemenang.

h. Membuat laporan mengenai proses dan hasil pengadaan kepada pengguna

barang/jasa.

i. Menandatangani fakta integritas sebelum pelaksanan pengadaan

barang/jasa dimulai.

3.2.2 Penyiapan Dokumen Tender

Sebagai pedoman bagi penawar dalam mengajukan penawarannya, maka

pihak panitia menyiapkan Buku Dokumen Tender yang memuat hal-hal sebagai

berikut :

a. Syarat-syarat Umum dan Khusus, antaralain: administrasi,

bentuk surat penawaran dan sarat – sarat peserta lelang.

b. Syarat-syarat Teknis, antaralain: jenis dan uraian

pekerjaan yang akan dilaksankan, sarat dan mutu bahan yang akan

digunakan, tenaga ahli, daftar peralatan dan cara pelaksanaan atau

metode kerja.

c. Gambar Bestek dan RKS (Rencana Kerja dan Syarat-

Syarat).

Dokumen tersebut diberikan kepada rekanan calon peserta lelang yang akan

mengikuti pelelangan pekerjaan.

3.2.3 Sistem Pelelangan

Sistem dalam pelelangan ini yang dipakai adalah sistim pelelangan pasca

kualifikasi dan penawaran dimasukkan dengan sistem satu sampul. Penyampaian

dapat dilakukan dengan cara sebagai berikut:

a. Langsung

Peserta lelang secara langsung menyampaikan dokumen penawaran ke

dalam kotak/tempat pemasukan dokumen penawaran yang telah disediakan

oleh panitia pengadaan.

b. Melalui Pos/Layanan Hantaran

PROYEK PEMBAMGUNAN JEMBATAN SICINCIN - MALALAK 3-3

LAPORAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN (PKL)

Dokumen penawaran yang dikirim melalui pos/layanan

hantaran/expedisi menggunakan sampul dalam dan sampul luar. Panitia

pengadaan langsung memberi catatan tanggal dan jam penerimaan pada

sampul luar.

Pada sampul dalam dan sampul luar harus ditulis:

1. Alamat Kuasa Pengguna Anggaran, sesuai dengan ketentuan dalam

data lelang;

2. Jenis pekerjaan, tempat, hari, tanggal, bulan, tahun, jam pemasukkan,

sesuai ketentuan dalam data lelang, pada sudut kiri atas;

3. ”JANGAN DIBUKA SEBELUM WAKTU PEMBUKAAN

PENAWARAN”, pada sudut kanan atas.

3.2.4 Peserta Lelang

Peserta lelang adalah kontraktor yang telah memenuhi persyaratan dan

kelengkapan administrasi maupun teknik untuk mengikuti pelelangan tersebut.

Adapun peserta yang mengikuti penawaran atau pelelangan ini adalah sebagai

berikut :

1. PT. HANDARU ADHIPUTRA

2. PT. MAIDAH REKAJAYA

3. PT. PRIMA JASA TIRTA LIMA

4. PT. DAYATAMA BETA MULYA

5. PT. NINDYA KARYA

Penjaringan calon peserta lelang dilakukan dengan ketat dimana hanya

perusahaan yang berpengalaman dan mempunyai tenaga ahli dibidang bangunan.

Salah satu persyaratan yang harus dipenuhi oleh calon peserta lelang antara lain

adalah yang bersangkutan dengan kualifikasi perusahaannya dan pernah

mengerjakan pekerjaan sejenis sebelumnya.

3.3 TATA CARA PELAKSANAAN TENDER

PROYEK PEMBAMGUNAN JEMBATAN SICINCIN - MALALAK 3-4

LAPORAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN (PKL)

Kegiatan tender proyek pemerintah, sesuai Keppres No.80 tahun 2003:

1. Pengumuman pascakualifikasi

2. Pengambilan dokumen pascakualifikasi

3. Pemasukan dokumen pascakualifikasi

4. Evaluasi dokumen pascakualifikasi

5. Penetapan hasil pascakualifikasi

6. Pengumuman hasil pascakualifikasi

7. Masa sanggah pascakualifikasi

8. Undangan peserta yang lulus

9. Pengambilan dokumen lelang umum

10. Penjelasan

11. Berita acara penjelasan dokumen lelang

12. Pemasukan penawaran

13. Pembukaan penawaran

14. Evaluasi penawaran

15. Penetapan pemenang

16. Pengumuman pemenang

17. Masa sanggah

18. Penunjukan pemenang

19. Penandatanganan kontrak

PROYEK PEMBAMGUNAN JEMBATAN SICINCIN - MALALAK 3-5

Penjelasan dan BAPP

Penetapan pemenang

Pemasukkan penawaran

Pembukaan penawaran

Evaluasi penawaran

Pengumuman pemenang

Masa sanggahPenunjukkan pemenangPenandatangan kontrak

Pengumuman adanya pelelangan barang dan jasa (Pascakualifikasi)

LAPORAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN (PKL)

Gambar 3.1 Proses Pelelangan Pascakualifikasi

3.3.1 Pengumumam Pelelangan

Panitia/pejabat pengadaan harus mengumumkan tentang adanya pelelangan

melalui media cetak, papan pengumuman resmi serta melalui media elektronik.

Berdasarkan Surat Perjanjian Pemborongan (Kontrak) Kegiatan Pembangunan

Jembatan Pada Dinas Pekerjaan Umum Satker Pelaksanaan Jalan Nasional

Wilayah II Provinsi Sumatera Barat. Maka dari itu panitia pelelangan

mengumumkan jadwal pengambilan dokumen tanggal 27 Desember 2011 dan

jadwal pemasukan penawaran tanggal 28 Desember 2011, berdasarkan surat

keputusan Nomor : 01/PJ-WIL2/SBR/XII/2011. Proses pengadaan barang dan

jasa yang dilakukan oleh Dinas Pekerjaan Umum Satker Pelaksanaan Jalan

Nasional Wilayah II Provinsi Sumatera Barat selaku pemilik (owner) pada proyek

ini, berupa pelelangan umum untuk proyek pembangunan jembatan pada ruas

strategis Sicincin-Malalak dengan pagu dana sebesar Rp 13.966.100.00,00 dari

Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara tahun anggaran 2012.

3.3.2 Penjelasan Lelang (Aanwijizing)

PROYEK PEMBAMGUNAN JEMBATAN SICINCIN - MALALAK 3-6

LAPORAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN (PKL)

Acara rapat penjelasan ini merupakan kesempatan yang sangat berharga dan

harus dimanfaatkan sebaik-baiknya oleh peserta tender, terutama untuk

mempertanyakan tentang ketentuan dalam dokumen tender yang kurang jelas, dan

yang dirasakan memberatkan. Hasil rapat ini akan didokumentasikan menjadi

Berita Acara Penjelasan Pekerjaan (BAPP) yang akan bersifat mengikat serta

menjadi satu kesatuan dengan Surat Perjanjian Pemborongan (Kontrak), apabila

peserta sebagai pemenang tender.

Berdasarkan Surat Undangan Rapat Penjelasan Pekerjaan (Aanwijzing) No.

200 /KPTS/Bx/XI/2011, Penjelasan Lelang (Aanwijzing) akan dilakukan pada

tanggal 19 Januari 2012. Dalam acara penjelasan lelang, harus dijelaskan kepada

calon peserta lelang:

1. Lingkup pekerjaan;

2. Resiko dan bahaya yang timbul dalam pekerjaan;

3. Metoda pengadaan/penyelenggaraan pelelangan;

4. Metoda penyampaian penawaran;

5. Metoda evaluasi;

6. Dokumen yang harus dilampirkan dalam dokumen penawaran

7. Acara pembukaan dokumen penawaran;

8. Hal-hal yang menggugurkan penawaran;

9. Jenis kontrak yang digunakan

10. Ketentuan dan cara subkontrak sebagian pekerjaan kepada usaha kecil

termasuk koperasi kecil; dan

11. Besaran, masa berlaku, dan penjamin yang dapat mengeluarkan jaminan

penawaran.

3.3.3 Pemasukkan Surat Penawaran

Pemasukan dokumen penawaran dilakukan sampai tanggal 30 Januari 2012.

Dokumen penawaran pada jadwal yang ditentukan disampaikan langsung kepada

panitia dan dimasukkan kedalam kotak penawaran yang disediakan oleh panitia.

Surat Penawaran diajukan dalam rangkap 3 (tiga), 1 (satu) asli dan 2 (dua)

fotocopy, yang dimasukkan dalam amplop tertutup. Surat Penawaran dibuat

diatas kertas berkop perusahaan yang bersangkutan, bernomor surat, bertanggal,

PROYEK PEMBAMGUNAN JEMBATAN SICINCIN - MALALAK 3-7

LAPORAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN (PKL)

dicap dan ditanda tangani oleh Pimpinan Perusahaan atau orang lain yang

mewakili perusahaan dengan dibekali surat kuasa berdasarkan akta notaris, dan

penerima kuasa adalah orang yang terdaftar dalam akta perusahaan atau akta

perubahan, serta dibubuhi materai Rp. 6.000,- (Enam Ribu Rupiah).

Adapun dokumen yang harus dilampirkan dalam dokumen penawaran

pekerjaan fisik adalah :

1. Surat Penawaran.

2. Jaminan penawaran

3. Daftar Kuantitas Dan Harga.

4. Daftar harga satuan bahan, upah dan peralatan

5. Analisa harga satuan pekerjaan

6. Foto copy SBU yang masih berlaku

7. Foto copy IUJK yang masih berlaku

8. Foto copy akta pendirian perusahaan dan perubahan bagi badan

usaha yang mengalami perubahan.

9. Surat keterangan telah melunasi pajak tahun terakhir, dan memiliki

laporan bulan PPh pasal 25 atau pasal 21/ pasal23 atau PPN 3

bulan terakhir.

10. Time schedulle.

11. Metoda pelaksanaan

12. Dokumen kualifikasi

13. Surat dukungan bank. (untuk gred 5,6,7).

3.3.4 Pembukaan Penawaran

Pembukaan penawaran dilakukan pada tanggal 31 Januari 2012, dengan

no. 77/PJ-WIL2/SBR/I/2012. Pembukaan dokumen penawaran yang masuk

dilaksanakan sesuai aturan sebagai berikut :

1. Panitia meminta sekurang-kurangnya dua wakil dari peserta

pelelangan yang hadir sebagai saksi.

2. Panitia meneliti kotak/tempat pemasukan dokumen penawaran dan

menghitung jumlah sampul penawaran yang masuk (tidak dihitung surat

PROYEK PEMBAMGUNAN JEMBATAN SICINCIN - MALALAK 3-8

LAPORAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN (PKL)

pengunduran diri) dan bila penawaran yang masuk kurang dari tiga peserta,

pelelangan tidak dapat dilanjutkan dan harus diulang, kemudian

mengumumkan kembali dengan mengundang peserta lelang yang baru.

3. Panitia memeriksa, menunjukkan dan membacakan dokumen

penawaran dihadapan para peserta pelelangan.

4. Penawaran dinyatakan gugur apabila pada saat pembukaan, salah

satu dari persyaratan administrasi tidak dipenuhi atau tidak memenuhi

syarat, yaitu :

a. Surat Penawaran

Tidak berasal dari peserta lelang yang lulus pascakualifikasi.

Jangka waktu berlakunya surat penawaran kurang dari yang

ditetapkan dalam dokumen pelelangan.

Jangka waktu pelaksanaan pekerjaan yang ditawarkan melebihi

waktu yang ditetapkan dalam dokumen pelelangan.

Tidak dibubuhi materai, tanggal, ditandatangani oleh yang berhak

dan dicap.

Tidak dilengkapi dengan jaminan penawaran asli.

Tidak memenuhi ketentuan dokumen Pelelangan

b. Jaminan Penawaran

Tidak dikeluarkan oleh bank umum atau oleh perusahaan asuransi

yang mempunyai program asuransi kerugian.

Besaran jaminan kurang dari nominal yang dipersyaratkan dalam

dokumen lelang.

Masa berlakunya tidak sesuai dengan yang disyaratkan dalam

dokumen pelelangan.

Jika peserta berkedudukan di luar negeri, surat jaminan penawaran

diterbitkan oleh bank devisa di Indonesia atau bank di luar negeri yang

direkomendasikan oleh Bank Indonesia

3.3.5 Evaluasi Penawaran

PROYEK PEMBAMGUNAN JEMBATAN SICINCIN - MALALAK 3-9

LAPORAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN (PKL)

Pelaksanaan evaluasi penawaran dilakukan oleh panitia terhadap semua

penawaran yang dinyatakan lulus pada saat pembukaan penawaran. Evaluasi

penawaran tersebut meliputi evaluasi administrasi, teknis dan harga berdasarkan

kriteria, metoda dan tata cara evaluasi yang telah ditetapkan dalam dokumen

lelang. Panitia tidak diperkenankan mengubah, menambah dan mengurangi

kriteria dan tatacara evaluasi tersebut dengan alasan apa pun.

Metoda evaluasi penawaran untuk Paket Pekerjaan Pembangunan / Peningkatan

jalan, Rehabilitasi / Pemeliharaan jalan dan Rahabilitasi / Pemeliharaan Jembatan

dan Rehabilitasi menggunakan system gugur seperti yang diatur Keputusan

Menteri Kimpraswil Nomor : 339/KPTS/M/2003 tanggal 31 Desember 2003

tentang petunjuk Pelaksanaan Pengadaan Jasa Konstruksi Oleh Instansi

Pemerintahan.

Adapun hal-hal yang dievaluasikan adalah :

a. Evaluasi Administrasi

Dilakukan terhadap kebenaran persyaratan administrasi sebagai dokumen

administrasi yang ditetapkan.

b. Evaluasi Teknis

Dilakukan penilaian terhadap:

1. Dokumen Teknis : Metodelogi Pelaksanaan Pekerjaan

2. Personil/Tenaga Ahli

3. Daftar Peralatan

4. Pengalaman Pekerjaan

5. Syarat-syarat teknis lainnya sesuai dengan dokumen lelang.

c. Dokumen Penawaran Harga

3.3.6 Penetapan Pemenang

Panitia membuat kesimpulan dari hasil evaluasi harga dan dituangkan dalam

Berita Acara Hasil Pengadaan Barang/Jasa(P2BJ). Berita Acara Hasil Pengadaan

Barang/Jasa(P2BJ) memuat hasil pelaksanaan pelelangan, termasuk cara penilaian,

rumus - rumus yang digunakan, sampai penetapan urutan pemenangnya berupa

daftar peserta pelelangan yang dimulai dari harga penawaran terendah. BAHP

PROYEK PEMBAMGUNAN JEMBATAN SICINCIN - MALALAK 3-10

LAPORAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN (PKL)

ditandatangani oleh ketua dan semua anggota panitia atau sekurang-kurangnya dua

pertiga dari jumlah anggota panitia.

Panitia menetapkan calon pemenang lelang yang menguntungkan bagi negara

dalam arti :

1. Penawaran secara administratif dan teknis dapat

dipertanggungjawabkan.

2. Perhitungan harga yang ditawarkan dapat dipertanggung jawabkan.

3. Telah memperhatikan penggunaan semaksimal mungkin hasil

produksi dalam negeri.

4. Penawaran tersebut adalah terendah di antara penawaran yang

memenuhi syarat.

Berdasaarkan hasil evaluasi administrasi, evaluasi teknis, evaluasi harga dan

evaluasi kualifikasi maka Kelompok Kerja(Pokja) Pengadaan Pekerjaan

Konstruksi Satuan Kerja Pelaksanaan Jalan Nasional Wilayah II, ULP Balai Besar

Pelaksana Jalan Nasional II berkesimpulan dan memutuskan untuk mengusulkan

peserta yang memenuhi syarat untuk ditunjuk sebagai pemenang lelang serta calon

pemenang cadangan 1 dan 2 adalah:

1. Pemenang Lelang

Nama Perusahaan : PT. MAIDAH REKAJAYA

Alamat : Jalan Pemuda No. 11 Padang

Harga penawaran : Rp. 12.217.480.490,35 ,-

2. Calon Pemenang Cadangan I

Nama Perusahaan : PT. PRIMA JASA TIRTA LAMA

Alamat : Jalan Angkasa Puri No. 5 Padang

Harga penawaran : Rp. 12.381.003.535,92,-

3. Calon Pemenang Cadangan II

Nama Perusahaan : PT. NINDYA KARYA

Alamat : Jalan Sisingamangaraja Km 07 Medan

Harga penawaran : Rp. 12.812.711.414,21,-

3.3.7 Masa Sanggah

PROYEK PEMBAMGUNAN JEMBATAN SICINCIN - MALALAK 3-11

LAPORAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN (PKL)

Kepada peserta lelang yang berkeberatan atas penetapan pemenang lelang,

diberikan kesempatan untuk mengajukan sanggahan secara tertulis, selambat-

lambatnya dalam waktu lima hari kerja setelah pengumuman pemenang

lelang. Dalam hal peserta tidak mengajukan sanggahan, maka penyedia jasa

diartikan telah menyetujui/menerima pemenang lelang (PT. MAIDAH

REKAJAYA)

3.3.8 Penandatanganan Kontrak

Sebelum pelaksanaan pekerjaan dimulai, harus dikeluarkan Surat Perintah

Mulai Kerja (SPMK) untuk selanjutnya penandatanganan kontrak antara

pemilik dengan kontraktor pelaksana yang dilakukan selambat-lambatnya 14

hari kerja setelah penerbitan Surat Perintah Mulai Kerja (SPMK).

Setelah dikeluarkan Surat Pengumuman Pemenang Pengadaan

Barang/Jasa (P2BJ). Selanjutnya dilakukan penandatanganan Surat Perjanjian

Pelaksanaan Pekerjaan (Kontrak) No.

KU/08.08/KTR.03.PPK-06-PJN.II/III/2012 tanggal 12 Maret 2012 yang akan

melaksanakan Proyek tersebut.

Jenis kontrak yang digunakan pada proyek ini adalah kontrak harga satuan

(Unit Price).

3.3.9 Jenis – Jenis Kontrak

Ada beberapa sifat kontrak yang dipakai dalam pelaksanaan suatu

pelelangan atau tender pada suatu proyek, yaitu :

1. Kontrak “Lump Sum Fixed Price”

Kontrak “Lump Sum Fixed Price” adalah suatu perjanjian kontrak

dimana kontraktor setuju melaksanakan pekerjaan yang dimintakan

dan/atau seperti yang diisyaratkan, dengan pembayaran sejumlah uang

yang tepat (fixed) tanpa berubah, yaitu sebesar harga penawaran kontraktor

yang menang pelelangan atau harga penawaran waktu negosiasi dengan

penawar tunggal.

Hal ini pemilik proyek menunjuk konsultan perencana untuk

menghitung dan membuat bestek dari proyek yang akan dibangun, lalu

PROYEK PEMBAMGUNAN JEMBATAN SICINCIN - MALALAK 3-12

LAPORAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN (PKL)

menawarkan kepada kontraktor untuk melaksanakan bestek tersebut.

Pemilik proyek (dengan nasehat dari konsultan), memilih kontraktor yang

akan melaksanakan proyek berdasarkan harga penawaran terendah yang

akan dipertanggung jawabkan, dalam system ini yang penting adalah harga

penawaran total tetapi kontraktor diwajibkan membuat anggaran biaya

untuk perhitungan presentasi kerja sehubungan dengan penetapan jumlah

angsuran yang akan dibayar oleh owner.

Kontrak Lump Sum Fixed Price biasanya diterapkan pada kondisi - kondisi

sebagai berikut :

Pekerjaan tidak begitu luas atau besar.

Pekerjaan dapat dideskripsikan pada bagian yang sekecil-kecilnya

dan mendetail.

Tidak terjadi perubahan yang besar, baik harga satuan maupun

volume pekerjaan selama pelaksanaan.

2. Kontrak “Unit Price” (Harga Satuan)

Kontrak “Unit Price” adalah kontrak yang didasarkan pada harga

satuan setiap volume pekerjaan yang tertera dalam Bill of Quantities (BQ)

atau measured contract. rencana anggaran biaya yang telah dihitung dan

ditambah 10% keuntungan kontraktor dari masing - masing pekerjaan

terlebih dahulu mendapat persetujuan dari dinas Pu atau jawatan gedung-

gedung kemudian jadikan harga lelang

Kelebihan dari kontrak Unit Price ini adalah :

Terdapat kebebasan untuk merubah bagian pekerjaan pada waktu

pelaksanaan meskipun tetap terdapat dasar - dasar pembayaran yang

fair antara pemilik dan kontraktor.

Pembayaran (payment) pada Kontraktor disesuaikan dengan

kuantitas pekerjaan yang telah dilaksanakan.

Terdapat batasan harga yang harus dibayar (Unit Price) atau harga

satuan yang pasti.

PROYEK PEMBAMGUNAN JEMBATAN SICINCIN - MALALAK 3-13

LAPORAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN (PKL)

Semua harga penawaran berpedoman pada dasar yang sama, oleh

karena itu penawaran - penawaran tersebut biasanya mempunyai harga

yang hampir sama.

Daftar Kuantitas Pekerjaan (Bill of Quantities) memberikan

pedoman yang cukup jelas tentang banyak, jenis dan uraian pekerjaan

yang akan dilaksanakan.

Kelemahan dari kontrak unit price adalah :

Memerlukan banyaknya pengukuran dan perhitungan setiap jenis

pekerjaan yang dilaksanakan.

Pemilik proyek tidak dapat mengetahui harga pasti proyeknya

sebelum proyek ini selesai dilaksanakan.

3. Kontrak “Cost Plus Free Price”

Pada kontrak “Cost Plus Free Price” ini, kontraktor dibayar

berdasarkan biaya kontruksi (bahan-bahan, upah pekerjaan dan peralatan

yang dipakai) ditambah biaya pengawasan, keuntungan dan biaya untuk

kontraktor (fee). Fee tersebut biasanya berupa biaya untuk membayarkan

bunga uang pinjaman untuk pelaksanaan proyek tersebut.

Sistem kontrak ini dibedakan atas 3 (tiga) cara pembayaran fee, yaitu :

Kontrak Cost Plus Percentage Fee

Harga yang akan dibayarkan Owner kepada Kontraktor, menurut

harga nyata biaya dasar ditambah dengan jumlah persentase biaya dasar

yang telah disetujui bersama pada permulaan sebagai fee untuk menutupi

biaya pengawasan, keuntungan dan biaya tak terduga/overhead. Kontrak

ini hanya sesuai untuk keadaan darurat dimana tidak cukup waktu untuk

mempersiapkan gambar-gambar dan spesifikasi untuk tender. Tetapi

diperlukan pengawasan yang sangat ketat dimana terdapat kemungkingan

untuk menaikkan keuntungannya dengan memperlambat penyelesaian

pekerjaan dan memperbanyak biaya dasar, hal mana mungkin karena tidak

PROYEK PEMBAMGUNAN JEMBATAN SICINCIN - MALALAK 3-14

LAPORAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN (PKL)

ada tambahan untung yang diterima Kontraktor, apabila pekerjaan cepat

selesai.

Kontrak Cost Plus Fixed Fee

Harga yang akan dibayar Owner kepada Kontraktor, sebesar harga

nyata biaya dasar ditambah dengan fee yang tetap (fixed) dalam bentuk

lumpsum, dimana besarnya fee telah disetujui sebelumnya. Jadi, besar fee

tidak berubah menurut biaya dasar.

Hal ini mempunyai dampak positif, karena apabila kontraktor dapat

menyelesaikan pekerjaannnya lebih cepat dari jadwal, berarti ia akan dapat

membebaskan peralatan dan tenaga kerjanya untuk pekerjaan lain yang

berarti dapat menghemat pengeluaran.

Kontrak Plus Fluctuating Fee

Harga pekerjaan yang dibayarkan Owner kepada Kontraktor, sebesar

harga biaya dasar ditambah biaya dasar untuk fee. Perhitungan fee

dihubungkan dengan biaya pekerjaan yang diizinkan dalam skala meluncur

(Sliding scale). Dengan demikian lebih rendah biaya nyata pekerjaan atau

lebih cepat pekerjaan, maka lebih banyak fee yang diterima oleh

Kontraktor.

Sistem Kontrak yang dipakai pada pelaksanaan proyek ini adalah Unit

Price, dimana yang mengikat adalah harga satuan, sedangkan nilai kontrak

yang sesungguhnya adalah jumlah hasil perkalian antara harga satuan dan

volume yang benar-benar dilaksanakan di lapangan (Actual Check),

memenuhi persyaratan spesifikasi dan diterima pengguna jasa.

3.4 Unsur – Unsur Yang Terlibat Dalam Pelaksanaan Proyek

Adapun unsur - unsur yang ikut terlibat dalam manajemen proyek adalah:

3.4.1 Pemilik Proyek/Owner (Dinas Pekerjaan Umum Satker Pelaksanaan

Jalan Nasional Wilayah II Provinsi Sumatera Barat )

Dalam hubungannya dengan organisasi proyek,pemilik proyek

mempunyai tugas-tugas dan tanggung jawab. adalah :

PROYEK PEMBAMGUNAN JEMBATAN SICINCIN - MALALAK 3-15

LAPORAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN (PKL)

a. Memberi tugas kepada perencana untuk membuat gambar rencana dan

hitungan rencana serta menyetujuinya bila telah disepakati.

b. Menetapkan lokasi proyek

c. Menentukan harga borongan yang disesuaikan melalui konsultan

perencana dan mengadakan lelang atas proyek tersebut.

d. Membayar seluruh biaya yang diperlukan untuk mewujudkan rencana

sesuai dengan persetujuan pemborong.

e. Memberi gambaran atau pedoman-pedoman dan konsultasi mengenai

perencanaan yang akan dibuat perencana.

f. Memberikan surat perintah kerja kepada pelaksana/kontraktor

g. Menolak hasil kerja bila tidak sesuai dengan bestek

h. Menerima pekerjaan yang telah selesai dan menyetujuinya.

3.4.2 Konsultan Perencana

Konsultan perencana adalah badan usaha baik perorangan maupun

instansi pemerintah atau swasta yang menerima penunjukan dan

permintaan dari pemilik proyek untuk merencanakan suatu jenis

pekerjaan(arsitektur,struktur dan anggaran biaya), yang sesuai dengan

standar dan persyaratan. Konsultan perencana pada proyek ini adalah CV.

MISUDA ENGINEERING CONSULTANT

Tugas dan tanggung jawab konsultan perencana adalah:

a. Melakukan perencanaan arsitektur secara keseluruhan sesuai dengan ide

dan persyaratan lainnya.

b. Merencanakan gambar - gambar detail atau penjelasan lengkap dengan

perhitungan konstruksi

c. Bertanggung jawab penuh atas segala apa yang direncanakan termasuk

perhitungan konstruksi.

d. Memberikan estimasi anggaran biaya bangunan yang akan digunakan

oleh pemilik proyek sebagai patokan pelelangan.

e. Memberikan penjelasan terperinci kepada kontraktor tentang segala

sesuatu yang dianggap kurang jelas dan meragukan

PROYEK PEMBAMGUNAN JEMBATAN SICINCIN - MALALAK 3-16

LAPORAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN (PKL)

f. Mengadakan revisi, perubahan dan penyesuaian atas segala sesuatu

yang telah direncanakan, baik atas permintaan pemilik proyek maupun

karena alasan dan pertimbangan tertentu.

g. Menentukan standar dan peraturan serta material yang dipakai dalam

pelaksanaan konstruksi.

3.4.3 Konsultan Pengawas

Konsultan pengawas pada proyek ini adalah PT. MAHA

KHARISMA ADIGUNA. Tugasnya antara lain :

a. Mengkoordinasikan, mengarahkan dan mengendalikan pelaksanaan

kontraktor dalam aspek mutu, biaya, waktu dan keselamatan dalam

pekerjaan.

b. Memeriksa gambar detail pelaksanaan (shop drawing)

c. Memeriksa laporan dan hasil pekerjaan kontraktor

d. Mengadakan rapat koordinasi yang dihadiri oleh pemberi tugas(owner),

konsultan perencana dankontraktor, biasanya rapat diadakan seminggu

sekali.

e. Membuat laporan kemajuan pekerjaan dilapangan

3.4.4 Kontraktor

Kontraktor ialah pihak yang ditunjuk oleh pemilik proyek dengan

perjanjian kontrak setelah melalui proses pelelangan untuk melaksanakan

pekerjaan sesuai dengan gambar - gambar kerja, peraturan - peraturan dan

syarat - syarat yang telah ditetapkan oleh pihak perencana.

Apabila pekerjaan telah selesai dikerjakan oleh kontraktor sesuai

dengan perjanjian kontrak maka hasil pekerjaan itu diserahkan kepada

pemilik.

Pada proyek Pembangunan jembatan Ruas Sicincin-Malalak ini yang

bertindak sebagai kontraktor adalah PT. MAIDAH REKAJAYA.

Wewenang Kontraktor adalah :

Berhak untuk menanyakan atau mengkonsultasikan kepada owner

dan konsultan perncana jika ada sesuatu pekerjaan yang

PROYEK PEMBAMGUNAN JEMBATAN SICINCIN - MALALAK 3-17

LAPORAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN (PKL)

direncanakan, seperti gambar rencana tidak sesuai dengan kondisi

lapangan, atau jika ditemukan kejanggalan dalam pelaksanaan yang

tidak sesuai dengan gambar kerja/kontrak.

Membentuk struktur organisasi di lingkungan sendiri.

Menjaga keamanan dan ketertiban umum ditempat pekerjaan dan

memberikan jaminan keselamatan kerja kepada staf atau pekerja

yang mempunyai hubungan dengan kontraktor, seperti Asuransi

Tenaga Kerja (ASTEK).

Mempunyai hak untuk menerima pembayaran menurut peraturan

yang berlaku dalam Perjanjian Kontrak.

Tanggung jawab Kontraktor adalah sebagai berikut:

1. Melaksanakan pekerjaan sesuai dengan perjanjian

kontrak beserta lampirannya.

2. Bertanggung jawab atas waktu penyelesaian

pekerjaan tanpa mengurangi kualitas pekerjaan.

3. Menyerahkan hasil pekerjaan yang telah selesai

dikerjakan kepada pemberi tugas sesuai dengan perjanjian kontrak.

4. Bertanggung jawab atas semua peralatan

konstruksi, metode pelaksanaan, urutan pekerjaan dan prosedur

pengkoordinasian semua bagian pekerja yang tercantum dalam kontrak.

5. Menyediakan tempat rapat direksi serta fasilitas dan

menyerahkan hasil pekerjaan sesuai dengan ketentuan yang ditetapkan.

6. Bertanggung jawab atas kegagalan pelaksanaan

pekerjaan akibat kelalaian sendiri.

7. Membuat laporan kepada pemilik proyek atas

kemajuan dan kendala suatu pekerjaan.

3.4.5 Hubungan Kerja Antar Organisasi Proyek

PROYEK PEMBAMGUNAN JEMBATAN SICINCIN - MALALAK 3-18

LAPORAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN (PKL)

Secara skematis unsur-unsur yang terkait dalam proyek dapat dilihat

dari gambar 3.2 dibawah ini :

Gambar 3.2: Hubungan Kerja Secara umum

(Sumber Buku Manajemen Proyek, Iman Soeharto)

Keterangan :

Garis Hubungan Kontraktual

Garis Hubungan Fungsional

Hubungan antara pp dengan pemilik proyek, konsultan pengawas, dan

kontraktor merupakan hubungan dalam yang diatur peraturan –

peraturan /UU dan persyaratan - persyaratan yang harus dipatuhi oleh

ketiga unsur diatas, dan berdasarkan perjanjian antara masing - masing

pihak. Pemerintah mengeluarkan peraturan yang mengatur perihal antara

owner, konsultan pengawas dan kontraktor, sesuai dengan Keputusan

Menteri Pekerjaan Umum No. 45/PRT/M//2007 tanggal 27 Desember

2007 tentang Pedoman Teknis Pembangunan Bangunan Gedung Negara.

Adapun penjelasan hubungan dari ketiga unsur utama pengelola

pelaksanaan proyek pada gambar tersebut adalah sebagai berikut :

1. Hubungan Antara Pemilik (Owner) dan

Kontraktor

Hubungan kerja antara pemilik proyek (Satker Pelaksanaan Jalan

Nasional Wilayah II Provinsi Sumatera Barat) dan kontraktor pelaksana

(PT.Maidah Rekajaya) adalah hubungan kerja yang bersifat kontraktual

PROYEK PEMBAMGUNAN JEMBATAN SICINCIN - MALALAK 3-19

PP

Pemilik Proyek

KontraktorKonsultan

LAPORAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN (PKL)

dan fungsional. Kedua belah pihak diikat dengan kontrak, dimana

kontraktor berkewajiban menjalankan semua pekerjaan yang tertulis

dalam kontrak sesuai dengan spesifikasi dan gambar rencana. Pemilik

proyek memperoleh pelaksanaan proyek yang sebaik - baiknya tepat

waktu dengan harga yang ekonomis.

Dalam pelaksanaan proyek, kontraktor dapat melakukan koordinasi

kepada pemilik proyek, dan mengusulkan perubahan desain berikut

metode pelaksanaan dan perhitungannya, jika dianggap perencanaan

awal kurang tepat ataupun jika ada pekerjaan yang dianggap perlu

dalam penyelesaian proyek yang belum ada dalam kontrak.

Kontraktor berhak atas jasa yang harus diterimanya dari Pemilik

sesuai dengan kontrak yang telah ditandatangani.

2. Hubungan Pemilik Proyek (Owner) Dengan Konsultan Pengawas

Konsultan yang ditunjuk oleh pemilik proyek diikat dengan

suatu ikatan kerja (kontrak kerja), antara lain berisikan

kewajiban dari konsultan pengawas untuk melaksanakan tugas

yang diberikan pemilik dengan baik dan penuh tanggung jawab.

Sedangkan pemilik berkewajiban memberikan imbalan jasa

kepada konsultan berupa pembayaran yang diatur dalam

perjanjian kontrak kerja.

Dalam melaksanakan tugasnya apabila konsultan menemui

permasalahan pekerjaan yang dilaksanakan kontraktor maka

konsultan mengkoordinasikan kepada pemilik proyek dan

pemilik proyek dapat mengambil suatu keputusan pemecahan

masalah.

1. Hubungan Konsultan Pengawas Dengan Kontraktor

Hubungan Konsultan dengan Kontraktor adalah hanya sebatas

hubungan fungsional dalam pelaksanaan pekerjaan dimana

konsultan berhak menyetujui/menolak sesuatu bahan/material

ataupun berupa usulan dan kontraktor wajib mematuhinya bila

tidak menyimpang dari kontrak yang telah disepakati.

PROYEK PEMBAMGUNAN JEMBATAN SICINCIN - MALALAK 3-20

LAPORAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN (PKL)

Adapun antara konsultan pengawas dengan kontraktor

melakukan hubungan fungsional dimana konsultan pengawas

melakukan pengawasan sesuai dengan bestek dan gambar yang

mengikat kepada kontrak masing-masing, sedangkan kontraktor

menjalankan tugasnya sesuai dengan kontrak dan bestek yang

ada.

PROYEK PEMBAMGUNAN JEMBATAN SICINCIN - MALALAK 3-21