manajemen produksi dan operasi

15
Manajemen Produksi dan Operasi Material Requirement Planning ( MRP ) M- 8 1

Upload: malaya

Post on 24-Feb-2016

42 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

Manajemen Produksi dan Operasi. Material Requirement Planning ( MRP ) M- 8. 1. Netting : Proses mencari jumlah kebutuhan bersih dari komponen , yang didapat dengan mengurangi kebutuhan kotor dengan inventory yang ada - PowerPoint PPT Presentation

TRANSCRIPT

Page 1: Manajemen Produksi dan Operasi

Manajemen Produksi dan Operasi

Material Requirement Planning ( MRP )

M- 8

1

Page 2: Manajemen Produksi dan Operasi

LOGIKA PERENCANAAN KEBUTUHAN MATERIAL:

1. Netting : Proses mencari jumlah kebutuhan bersih dari komponen, yang didapat dengan mengurangi kebutuhan kotor dengan inventory yang ada

2. Lot Sizing : Proses mendapatkan jumlah ukuran lot untuk memenuhi Net Requirement ( NR )

3. Offsetting : Proses menetapkan waktu kapan suatu order harus dilakukan ( berhubungan dengan Lead Time )

4. Explosion : Proses menghitung kebutuhan komponen- komponen yang mempunyai level di bawahnya ( berikutnya )

2

Page 3: Manajemen Produksi dan Operasi

Suatu metode perhitungan yang digunakan untuk menentukan jumlah order suatu material sehingga biaya inventori dapat diminimumkan.

Penentuan Lot Sizing ini dipengaruhi oleh dua komponen biaya utama : Order Cost ( kalau pemesanan ke suplier ) , Set Up Cost ( kalau

diproduksi sendiri ) Holding Cost ( biaya simpan )

LOT SIZING

Beberapa teknik (metode) Lot Sizing :

1. Lot for Lot 2. Economic Order Quantity ( EOQ ) 3. Period Order Quantity ( POQ ) 4. Part Period Balancing ( PPB ) 5. Least Unit Cost ( LUC ) 6. Minimum Cost per Period atau Algoritma Silver Meal .

3

Page 4: Manajemen Produksi dan Operasi

Untuk penjelasan masing-masing metode Lot Sizing tersebut digunakan tabel & data-data sebagai berikut :

Periode 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

GR 35 30 40 0 10 40 30 0 30 55

OHI 35

Diketahui:Lead Time = 1 minggu Holding Cost = $2 /unit / minggu , Order Cost = $ 200

Page 5: Manajemen Produksi dan Operasi

4. Part Period Balancing (PPB)

Yaitu teknik Lot Sizing yang berusaha menyeimbangkan antara biaya order (setup) dan biaya holding dengan penggunaan Economic Part Period (EPP).

EPP didefinisikan sebagai rasio dari biaya order (setup) terhadap biaya holding. Teknik PPB ini mengkombinasikan periode-periode kebutuhan sehingga jumlah part period mendekati nilai EPP .

Page 6: Manajemen Produksi dan Operasi

Kombinasi Periode

Lot Size Part Period (Inventori)

2 30 02,3 30+40=70 40*1p = 40

2.3.4 30+40+0=70 40*1p+0*2p = 402,3,4,5 30+40+0+10=80 40*1p+0*2p+10*3p = 70

2,3,4,5,6 30+40+0+10+40=120 40*1p+0*2p+10*3p+40*4=230Karena Part Period yang paling dekat dengan EPP adalah 80 ,maka replenishment kedua pada perode 2 sejumlah 80 unit untuk memenuhi demand pada periode 2 ,3,4,5

6 40 0

6,7 70 30

6,7,8 70 30

6,7,8,9 100 120

Karena Part Period yang paling dekat dengan EPP adalah 120 ,maka replenishment kedua pada perode 6 sejumlah 100 unit untuk memenuhi demand pada periode 6 ,7,8,9

10 55 0

EPP = 200 / 2 = 100 , sehingga perhitungan metode PBB sebagai berikut :

Page 7: Manajemen Produksi dan Operasi

Per. 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

GR 35 30 40 0 10 40 30 0 30 55SR OHI 35 0 50 10 10 0 60 30 30 0 0NR 30 40 55POR 80 100 55PORel 80 100 55

Total biaya inventori :

> Biaya order = 3 * $ 200 = $ 600 > Biaya holding = ( 50+10+10+60+30+30 ) * $ 2 = $ 380 Total = $ 600 + $ 380 = $ 980

Dengan metode lot sizing PPB diperoleh hasil MRP sbb :

Page 8: Manajemen Produksi dan Operasi

5. Least Unit Cost ( LUC ) Yaitu teknik lot sizing yang menetapkan Lot Size dengan memperhitungkan sejumlah periode demand sedemikian sehingga total biaya per unit minimum.

Jika suatu order tiba atau datang pada awal periode pertama dan mampu memenuhi kebutuhan sampai akhir periode T, maka :

Total Biaya per unit = (Biaya Order + Biaya Holding sampai akhir periode T) / kumulatif demand sampai akhir periode T

Periode pengisian kembali ( replenisment period direncanakan pada periode pertama dan selanjutnya pada periode-peride dimana total biaya per unit naik untuk pertama kali )

Page 9: Manajemen Produksi dan Operasi

Kombinasi Periode

Lot Size Kumulatif

Kumulatif Cost Total Cost Per Unit

2 30 $ 200 200/30 =$ 6.672,3 30+40=70 $200+(40*1p) * $2= $280 280/70 = 4

2.3.4 30+40+0=70 200+(40*1p+0*2p)*2=280 280/70 = 42,3,4,5 30+40+0+10=80 200+(40*1p+0*2p+10*3p)*2=340 340/80 4,25

Replenishment pd awal periode 2 digunakan utk memenuhi periode 2,3,4 dengan lot size=70

5 10 200 200/10=205,6 10+40=50 200+(40*1p)*2=280 280/50=5.6

5,6,7 10+40+30=80 200+(40*1p+30*2p)*2=400 400/80=5

5,6,7,8 10+40+30+0=80 200+(40*1p+30*2p+0*3p)*2=400 400/80=5

5,6,7,8,9 10+40+30+0+30=110 200+(40*1p+30*2p+0*3p+30*4p)*2 = 640

640/110= 5,62

Replenishment pd awal periode 5 digunakan utk memenuhi periode 5–8 dengan lot size=80

9 30 200 200/30=6,67

9,10 30+55=85 200+(55*1p)*2=310 310/85=3,65

Perhitungan metode LUC

Page 10: Manajemen Produksi dan Operasi

Per. 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

GR 35 30 40 0 10 40 30 0 30 55SR OHI 35 0 40 0 0 70 30 0 0 55 0NR 30 10 30POR 70 80 85PORel 70 80 85

Total biaya inventori :

> Biaya order = 3 * $ 200 = $ 600 > Biaya holding = ( 40+70+30+55 ) * $ 2 = $ 390 Total = $ 600 + $ 390 = $ 990

Dengan metode lot sizing LUC diperoleh hasil MRP sbb :

Page 11: Manajemen Produksi dan Operasi

6. Minimum Cost per Period ( MCP ) atau Algoritma Silver Meal

yaitu teknik lot sizing yang mencoba mengkombinasikan beberapa periode perencanaan untuk memperoleh rata-rata total biaya yang minimum.

Rata-rata biaya di sini adalah Jumlah Order Cost dan Holding Cost dari n periode dibagi dengan n .

Page 12: Manajemen Produksi dan Operasi

Kombinasi

Periode

Lot Size Kumulatif

Kumulatif Cost Rata-rata Total Cost per periode

2 30 $ 200 200/1= $200

2,3 30+40=70 $200+(40*1p)*$2=$280 280/2 = 1402.3.4 30+40+0=70 200+(40*1p+0*2p)*2=280 280/3 = 93,33

2,3,4,5 30+40+0+10=80 200+(40*1p+0*2p+10*3p)*2=340 340/4 = 852,3,4,5,6 30+40+0+10+40=120 200+(40*1p+0*2p+10*3p+40*4p)*2=660 660/5 = 132

Peride 2,3,4,5 dikombinasikan didapatkan total biaya inventory minimum

6 40 200 200/1 = 200

6,7 40+30=70 200+(30*1p)*2=260 260/2 = 130

6,7,8 40+30+0=70 200+(30*1p+0*2p)*2 = 260 260/3 = 86,67

6,7,8,9 40+30+0+30=100 200+(30*1p+0*2p+30*3p)*2 = 440 440/4 = 110

Peride 6,7,8 dikombinasikan didapatkan total biaya inventory minimum

9 30 200 200/1 = 200 9,10 30+55=85 200+(55*1p)*2=310 310/2 = 155

Peride 9,10 dikombinasikan didapatkan total biaya inventory minimum

Perhitungan metode Silver Meal

Page 13: Manajemen Produksi dan Operasi

Per. 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

GR 35 30 40 0 10 40 30 0 30 55SR OHI 35 0 50 10 10 0 30 0 0 55 0NR 30 40 30POR 80 70 85PORel 80 70 85

Total biaya inventori :

> Biaya order = 3 * $ 200 = $ 600 > Biaya holding = ( 50+10+10+30+55 ) * $ 2 = $ 310 Total = $ 600 + $ 310 = $ 910

Dengan metode lot sizing Silver Meal diperoleh hasil MRP sbb :

Page 14: Manajemen Produksi dan Operasi

Apabila dilakukan evaluasi terhadap perhitungan metode-metode Lot Sizing di atas diperoleh hasil sebagai berikut :

Metode Total Biaya Inventory

Lot for Lot 1.400

EOQ 1.590 POQ 980 PPB 980 LUC 990 Silver Meal 910

Dalam hal ini yang paling baik adalah metode Silver Meal karena biaya inventori-nya paling kecil .

Page 15: Manajemen Produksi dan Operasi

end

15