manajemen operasi lanjut week 4

Upload: rizal-m-muhammad

Post on 06-Jan-2016

227 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

supply chain management

TRANSCRIPT

Manajemen Operasi Lanjut

METODOLOGI PERALIHAN MANAJEMEN PERSEDIAAN YANG KONVENSIONAL MENUJU MANAJEMEN PERSEDIAAN BERBASIS JIT/LEAN PRODUCTIONManajemen persediaan berbasis JIT dapat dikatakan sebagai manajemen persediaan yang sempurna mengingat target yang dicapai adalah penghilangan persediaan (zero inventory)Perusahaan yang telah menerapkan sistem manajemen persediaan secara konvensional harus secara bertahap dan konsisten menerapkan prinsip-prinsip manajemen persediaan berbasis JIT apabila ingin mencapai mengurangi persediaannya menuju zero inventory.

4.1. KHARAKTERISTIK HUBUNGAN DENGAN PEMASOK Peralihan manajemen persediaan secara konvensional menuju yang berbasis JIT dapat berjalan dengan baik apabila didukung oleh adanya hubungan antara pemasok dan perusahaan yang memiliki kharakteristik: 1. Adanya kontrak jangka panjang antara keduanyaKontrak jangka panjang harus menjamin ketersinambungan pemasok sebagai rekanan perusahaan Kontrak jangka panjang memungkinkan perusahaan untuk mendominasi/mendikte pemasok dalam penentuan harga maupun kebutuhan pelayanan selama pemesanan/pengadaan bahan

2. Adanya perbaikan akurasi pemenuhan pesananPemasok harus selalu bersedia memperbaiki pemenuhan pesanan baik dalam hal kuantitas yang dipesan maupun pengurangan waktu tunggu (lead time) 3. Adanya perbaikan kualitas bahan yang dipesanPerbaikan kualitas bahan yang dipesan harus mampu mengurangi frekuensi inspeksi yang dibutuhkan untuk menguji kualitas bahan yang datang

4. Adanya fleksibilitas pemesananFleksibilitas waktu pemesanan/pengadaan dan pengiriman bahan sangat dibutuhkan untuk memenuhi permintaan aktual (bukan hasil ramalan permintaan) yang sangat fluktuatif Dibutuhkan sistem komunikasi yang cepat (contoh, dengan penerapan EDI) untuk merespon permintaan aktual yang selalu berubah 5. Kuantitas pemesanan (lot) yang semakin kecil dengan frekuensi pemesanan yang meningkatPemasok harus bersedia untuk mengirimkan pesanannya dalam kuantitas yang semakin kecil dengan frekuensi yang semakin sering.

6. Perbaikan hubungan bisnis secara kontinyu Pemasok harus dapat membantu mengatasi permasalahan yang berhubungan dengan pengadaan bahan seperti metode penanganan bahan, problem pengiriman, problem perbaikan kualitas.Perusahaan harus memberikan informasi kepada pemasok tentang sejauh mana penerapan sistem JIT berjalan maupun dampak usaha yang telah dilakukan pemasok dalam pengiriman bahan

4.2. ELECTRONIC DATA INTERCHANGE (EDI)EDI merupakan suatu teknologi yang digunakan untuk menukar informasi pemesanan secara elektronik (melalui sistem jaringan komputer) antara pihak perusahaan dengan pemasokTiga (3) elemen utama EDI:Pesan Terstandar: Suatu format informasi pemesanan yang sudah distandarisasi (mengandung informasi yang sama) untuk semua jenis pemesanan:

Software penterjemah: Suatu perangkat lunak yang menterjemahkan suatu pesanan yang dikirim oleh perusahaan (sesuai dengan kode-kode yang digunakan oleh perusahaan) menjadi suatu pesanan yang harus dilayani oleh pemasok (dengan kode-kode yang digunakan oleh pemasok)Jaringan telekomunikasi: Terminal komputer perusahaan pembeli/pemasok yang dapat menerima atau mengirim pesan kepada terminal komputer pemasok/perusahan pembeli melalui jaringan teleponTeknologi lain yang dapat dipakai: RFID = Radio Frequency Identification INTERNET

4.3. IMPLEMENTASI PERALIHAN MANAJEMEN PERSEDIAAN SECARA KONVENSIONAL KE DALAM MANAJEMEN BERBASIS JIT

Dalam sistem manajemen persediaan konvensional dengan pendekatan EOQ:

Kuantitas pesan ekonomis EOQ = Q* =

Total beaya pengelolaan persediaan (T*) = Sehingga:Dimana:k = Beaya u/ setiap pemesanan/pengadaan D = Permintaan selama siklus pengelolaan h = Beaya setiap unit bhn/produk yang disimpan selama siklus pengelolaan

Dengan menggunakan pendekatan JIT maka peralihan manajemen persedian dari sistem EOQ ke sistem JIT akan mendapatkan formula:

Catatan: 1. n adalah jumlah pengiriman pesanan yang optimal selama siklus persediaan (biasanya per tahun) 2. n dapat diganti dengan nm, na, atau np sesuai dengan batasan optimasi yang diinginkan

Contoh: Suatu perusahaan yang sekarang ini sedang menerapkan manajemen persediaan berbasis EOQ menginginkan untuk beralih menuju manajemen persediaan berbasis JIT. Produk perusahaan tersebut dijual dengan sistem kontrak dengan tingkat permintaan selama satu tahun sebesar 40.000 unit. Beaya penyimpanan sebesar $1 per produk selama satu tahun sedangkan beaya pemesanan sebesar $50 untuk setiap pemesanan yang dilakukan. Perusahaan telah menandatangani kontrak dengan pemasok yang bersedia mendukung penerapan manajemen persediaan berbasis JIT.

Kuantitas pesan JIT/EOQ = (Qn) = . Q*

Total beaya JIT/EOQ = Tjit = = ( T*)

Kuantitas pengiriman JIT/EOQ = (q) =

Penghematan beaya (S) = (1 - ) .(T*)

_1173117844.unknown

_1173117878.unknown

_1173118365.unknown

_1173117779.unknown

Jumlah pengiriman pesanan yang optimal u/ kapasitas persediaan

sebesar m = (nm) =

Jumlah pengiriman pesanan yang optimal u/ target rata-rata persediaan sebesar a = na =

Jumlah pengiriman pesanan yang optimal u/ prosentase penghematan beaya total sebesar p = (np) =

_1173118100.unknown

_1173118155.unknown

_1173117985.unknown

Analisis hasil penerapan manajemen berbasis JIT adalah:

Kuantitas pesan ekonomis EOQ = Q* =

=

= 2.000 unit

Total beaya pengelolaan persediaan (T*) =

=

= $2.000

_1173206624.unknown

_1173208313.unknown

_1173208458.unknown

_1123737244.unknown

Jika perusahaan menguinginkan bahwa bahan yang dipesan dikirimkan dalam dua kali pengiriman (n = 2) maka:

Kuantitas pesan JIT/EOQ = (Qn) = . Q*

= . 2.000

= 2.828 unit

Total beaya JIT/EOQ = Tjit = = ( T*)

= = ( $2.000)

= $1.414

_1173117844.unknown

_1173208815.unknown

_1173209002.unknown

_1173209035.unknown

_1173118365.unknown

_1173117779.unknown

Kuantitas pengiriman JIT/EOQ = (q) =

=

= 1.414 unit per pengiriman

Penghematan beaya (S) = (1 - ) .(T*)

= (1 - ) .(2.000)

= (0,293) . (2.000)

= $586

Dari hasil perhitungan menunjukkan bahwa kuantitas pemesanan meningkat dari 2.000 unit menjadi 2.818 unit yang terbagi dalam 2 kali pengiriman (masing-masing pengiriman sebesar 1.414 unit)

_1173117878.unknown

_1173253622.unknown

_1173255278.unknown

_1173117844.unknown

Keputusan manajemen akan menjadi berbeda jika optimasi pemesanan didasarkan pada pertimbangan atau batasan yang berbeda

Sebagai contoh:

Jika maximum tempat persediaan hanya terbatas pada penyimpanan sebanyak 500 unit maka:

Jumlah pengiriman pesanan yang optimal u/ kapasitas persediaan

sebesar 500 unit = (nm) =

=

= 16 kali pengiriman

_1173117985.unknown

_1173254381.unknown

Kuantitas pesan JIT/EOQ = (Q) = . Q*

= . 2.000

= 8.000 unit

Kuantitas pengiriman JIT/EOQ = (q) =

= = 500 unit

Total beaya JIT/EOQ =Tjit = ) .(T*)

= ) .(2.000)

= $500

_1173254904.unknown

_1173255036.unknown

_1173255247.unknown

_1173255303.unknown

_1173254955.unknown

_1173254570.unknown

_1173254881.unknown

_1173254559.unknown

Jika target rata-rata persediaan yang ada tidak boleh lebih dari 200 unit maka:

Jumlah pengiriman pesanan yang optimal u/ rata-rata persedian tidak lebih dari 200 unit: = (na) =

=

= 25 kali pengiriman

Kuantitas pesan JIT/EOQ = (Q) = . Q*

= . 2.000

= 10.000 unit

_1173270227.unknown

_1173270390.unknown

_1173270404.unknown

_1173270369.unknown

_1173118100.unknown

Kuantitas pengiriman JIT/EOQ = (q) =

= = 400 unit

Total beaya JIT/EOQ =Tjit = ) .(T*)

= ) .(2.000)

= $400

Jika target penghematan total beaya persediaan yang diinginkan adalah 30 % dari total beaya saat sebelum menerapkan metode berbaisis JIT maka:

_1173270545.unknown

_1173270689.unknown

_1173270700.unknown

_1173270563.unknown

_1173270511.unknown

Jumlah pengiriman pesanan yang optimal u/ prosentase penghematan beaya total sebesar 30 % = (np) =

=

= 2 kali pengiriman

Kuantitas pesan JIT/EOQ = (Q) = . Q*

= . 2.000

= 2.828 unit

Kuantitas pengiriman JIT/EOQ = (q) =

= = 1.414 unit

Total beaya JIT/EOQ =Tjit = ) .(T*)

= ) .(2.000)

= $1.414

_1173271073.unknown

_1173271117.unknown

_1173271175.unknown

_1173271222.unknown

_1173271233.unknown

_1173271130.unknown

_1173271084.unknown

_1173270953.unknown

_1173271057.unknown

_1173118155.unknown