manajemen mutu rs
DESCRIPTION
Tamfan Dan BeraniTRANSCRIPT
LBM 4
MANAJEMEN MUTU TERPADU (Total Quality Management) RUMAH SAKIT
STEP 1
1. Total Quality Management (TQM) : Suatu pendekatan manajemen untuk suatu organisasi yg terpusat pd kualitas berdasarkan partisipasi semua anggota dan bertujuan untuk kesuksesan jangka panjang melalui kepuasan pelanggan serta memberi keuntungan untuk organisasi dan masyarakat.
2. Continuous Quality Improvement (CQI) : Suatu sistem layanan yg berkesinambungan yg menekankan pd proses pelayanannya sehingga tercapai hasil yg maksimal
3. Quality Control : Pengawasan kualitas, biasanya dilakukan oleh perusahaan untuk menjaga kualitas dari produknya dengan standarisasi yg telah ditetapkan
STEP 2
TQM (Total Quality Management)
1. Definisi
Perpaduan semua fungsi dari perusahaan ke dalam falsafah holistik yang
dibangun berdasarkan konsep kualitas, teamwork, produktivitas, dan
pengertian serta kepuasan pelanggan (Ishikawa dalam Prawita, 1993, p.
135)
2. Tujuan
Menjadikan semua partisipan organisasi yaitu manajer, karyawan, dan pemasok memiliki kepedulian yg tinggi terhadap mutuMenjadikan semua partisipan organsiasi bersemangat tinggi untuk meningkatkan mutu mereka masing-masing secara berkelanjutanMenjadikan tuntutan kebutuhan customer sebagai pemacu untuk peningkatan mutu produk dan jasa yg dihasilkan oleh organisasiMenjadikan mutu produk dan jasa sarana utama untuk meningkatkan daya saing organisasiMenjadikan mutu sebagai upaya utk meningkatkan kemampuan organisasi dlama menghasilkan aliran dana yang sustainable
Total Quality Management ; Fandi Tjiptono&Anastasia Diana ;1998
3. Manfaat
dapat lebih meningkatkan efektifitas pelayanan kesehatandapat lebih meningkatkan efisiensi pelayanan kesehatandapat lebih meningkatkan penerimaan masyarakat terhadap pelayanan kesehatandapat melindungi pelaksana pelayanan dari kemungkinan munculnya gugatan hukumFandi Tjiptono&Anastasia Diana ;1998
4. Sasaran
Sasaran utama dalam peningkatan mutu pelayanan kesehatan adalah secara umum tercapainya derajat kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya melalui pelayanan kesehatan.Secara khusus, sasarannya adalah :
Menurunkan angka kematian Menurunkan angka kesakitan (re admission rate untuk rumah sakit) Menurunkan angka kecacatan Penggunaan obat secara rasional Meningkatkan efisiensi dan efektifitas pelayanan Efisiensi penggunaan tempat tidur, dan lain-lain.
Total Quality Management ; Fandi Tjiptono&Anastasia Diana ;1998
5. Unsur
(1) berfokus pada pelanggan,
(2) perbaikan pada proses secara sistematik,
(3) pemikiran jangka panjang,
(4) pengembangan sumberdaya manusia, dan
(5) komitmen pada mutu (Slamet,1999)
6. Prinsip
kepuasan pelanggan
pelanggan meliputi pelanggan internal dan pelanggan eksternal. Kebutuhan pelanggan
diusahakan untuk dipuaskan dalam segala aspek, termasuk didalamnya harga, keamanan
dan ketepatan waktu. Kualitas yang dihasilkan oleh suatu perusahaan sama dengan nilai
yang diberikan dalam rangka meningkatkan kualitas hidup para pelanggan. Semakin tinggi
nilai yang diberikan, makasemakin besar pula kepuasan pelanggan.
Respek tehadap setiap orang
Setiap orang dalam organisasi diperlakukan dengan baik dan diberi kesempatan untuk
terlibat dan berpartisipasi dalam tim pengambil keputusan
Menajemen berdasarkan fakta
Setiap keputusan didasarkan pada data, bukan sekedar pada feeling. Prioritas dan
variabilitas
Perbaikan yang berkesinambungan
Agar dapat sukses, setiap perusahaan perlu melakuakn proses secara sistematis dalam
melaksanakan perbaikan berkesinambungan. Konsep yang berlaku disini adalah siklus PDCA
(plan, do check, act), yang terdiri dari langkah2 perencanaan, pelaksanaan rencana,
pemeriksaan hasil pelaksanaan rencana, dan tindakan korektif terhadap hasil yang
diperoleh.
Total Quality Management, Fandy Tjiptono dan Anastia Diana, Andi Ofset Yogyakarta
7. Pelaksanaan
8. Karakteristik
Fokus pada pelanggan baik internal maupun eksternalMemiliki obsesi yg tinggi thd kualitasMenggunakan pendekatan ilmiah dalam pngambilan keputusan dan pemecahan masalahMembutuhkan kerjasama timMemperbaiki proses secara berkesinambunganMenyelenggarakan pendidikan dan pelatihanMemiliki komitmen jangka panjangMemberikan kebebasan yg terkendaliAdanya keterlibatan dan pemberdayaan karyawanMemiliki kesatuan tujuan
9. Faktor yang dapat menyebabkan kegagalan TQM
Factor yg dapat menyebabkan kegagalan TQM :
Delegasi dan kepemimpinan yg tidak baik dari manajemen seniorInisiatif upaya perbaikan kualitas secara berkesinambungan sepatutnya dimulai dari
pihak manajemen dimana mereka harus terlibat secara langsung dalam pelaksanaannya.
Bila tanggung jawab tsb didelegasikan kepada pihak lain(misalnya kepada pakar yg digaji) maka peluang terjadinya kegagalan sangat besar
Team mania Organisasi perlu membentuk beberapa tim yg melibatkan semua karyawan. Untuk menunjang dan menumbuhkan kerjasama dalam tim, paling tidak ada 2 hal yg perlu diperhatikan.
Pertama, baik penyelia maupun karyawan harus memiliki pemahaman yg babik thd perannya masing2. Penyelia perlu mempelajari cara menjadi pelatih yg efektif, sedangkan karyawan perlu mempelajari cara menjadi anggota tim yg baik
Kedua , organisasi harus melakukan perubahan budaya supaya kerjasama tim tsb dapat berhasil. Apabila kedua hal tsb dapat tidak dilakukan sebelum pembentukan tim maka hanya akan timbul masalah, bukannya pemecahan masalah
Proses penyebarluasan (deployment)Seharusnya pengembangan inisiatif kualitas juga melibatkan manajer, serikat pekerja, pemasok dan bidang produksi lainnya, karena usaha itu meliputi pemikiran mengenai struktur, penghargaan, pengembangan ketrampilan, pendidikan dan kesadaran
Menggunakan pendekatan yg terbatas dan dogmatisAda pula organisasi yg hanya menggunakan pendekatan Deming, pendekatan Juran atau pendekatan Crosby dan hanya menerapkan prinsip2 yg ditentukan di situ. Para pakar kualitas mendorong organisasi untuk menyesuaikan program2 kualitas dengan kebutuhan mereka masing2
Harapan yg terlalu berlebihan dan tidak realitisBila hanya mengirim karyawan untuk mengikuti suatu pelatihan selama bbrp hari, bukan berarti telah membentuk keterampilan mereka. Masih dibutuhkan waktu untuk mendidik, mengilhami dan membuat para karyawan sadar akan pentingnya kualitas. Selain itu dibutuhkan waktu yg cukup lama pula untuk mengimplementasikan perubahan2 proses baru, bahkan seringkali perubahan tsb memakan waktu yg sangat lama utnuk sampai terasa pengaruhnya thd peningkatan kualitas dan daya saing perusahaan
Empowerment yg bersifat prematureBanyak perusahaan yg kurang memahami makna dari pemberian empowerment kepada para karyawan. Mereka mengira bahwa bila karyawan telah dilatih dan diberi wewenang baru dalam mengambil suatu tindakan maka karyawan tsb akan dapat menjadi self-directed dan memberikan hasil2 positif. Seringkali dalam praktik, karyawan tidak tahu apa yg harus dikerjakan setelah suatu pekerjaan diselesaikan. Oleh karena itu sebenarnya mereka membutuhkan sasaran dan tujuan yg jelas shg tidak salah dalam melakukan sesuatu.
Total Quality Management, Fandy Tjiptono dan Anastia Diana, Andi Ofset Yogyakarta
10. Syarat
syarat-syarat berikut :
Setiap perusahaan/organisasi harus secara terus meneurus melakukan perbaikan mutu produk dan pelayanan, sehingga dapat memuaskan para pelanggan.
Memberikan kepuasan kepada pemilik, pemasok, karyawan dan para pemegang saham. Memiliki wawasan jauh kedepan dalam mencari laba dan memberikan kepuasan. Fokus utama ditujukan pada proses, baru menyusul hasil. Menciptakan kondisi di mana para karyawan aktif berpartisipasi dalam menciptakan
keunggulan mutu.Diana ;1998
11. Elemen pendukung TQM
CQI (Continuous Quality Improvement)
1. Definisi
system layanan yang berkesinambungan yang menekankan proses layanan untuk memberikan hasil yang optimal., suatu proses dimana mekanisme yang sudah mapan dipertahakan sehingga mutu dapat dicapai berkelanjutan.
2. Tujuan
Meningkatnya mutu yang tinggi dalam pelayanan kesehatan demikian pula lengkap dan bagus, tidak hanya memenuhi harapan pengaturan seperti standar yang diberikan.Tujuan :a) Tujuan antara : ialah keketahuannya mutu pelayanan.b) Tujuan akir : ialah makin meningkatnya mutu pelayanan.
3. Manfaat
Manfaat :1. Dapat lebih meningkatkan efektifitas pelayanan kesehatan.2. Dapat lebih meningkatkan efesiansi pelayanan kesehatan.
3. Dapat lebih meningkatkan penerimaan masyarakat terhadap pelayanan kesehatan4. Dapat melindungi pelaksanaan pelayanan dari kemungkinan munculnya gugatan hukum.
QC (Quality Control)
1. Definisi
2. Tugas
3. Tujuan
Menyumbangkan perbaikan mutu, efisiensi, produktivitas organisasi dan penghematan pembiayaan serta pencegahan pemborosan
Meningkatkan kemampuan manajemen dan kepemimpinan dan mendorong perbaikan terus menerus dengan cara mengembangkan diri
Menciptakan lingkungan kerja yang sadar mutu, sadar persoalan kerja dan berupaya memperbaikinya sekaligus meningkatkan mutu produk dan layanan
Sebagai kekuatan inti pengendalian mutu di organisasi
4. Peran
Tanggung jawab terpusatkan sekitar mutu mengikuti pengarahan atau petunjuk yang diberikan oleh bagian QA
Kegiatan QC diarahkan pada evaluasi dari produk dan pengendaian proses yang dipergunakan untuk mengahasilkan produk seperti :
Menetapkan kualifikasi dan latihan personil Meninjau catatan dan laporan Melakukan tes khusus Melakukan inspeksi :penerimaan, proses, inspeksi akhir dan inspeksi
penjaja Mengadakan surveilans, : waktu proses, peralatan dan kaliberasi alat
ukur, catatan mutu
5. Penerapan