manajemen farmasi
DESCRIPTION
bagaimana cara memanajemenTRANSCRIPT
LOGO
MANAJEMEN FARMASIMANAJEMEN FARMASIFA 5171
By: Dra.Ambarsundari M.M.,Apt
PROGRAM STUDI PROFESI APOTEKER ANGKATAN XIX
FAKULTAS FARMASIUNIVERSITAS JENDERAL ACHMAD YANI
Curriculum VitaeCurriculum Vitae
Nama : Ambarsundari Tempat & Tgl.Lahir: Bandung,20 Maret’58 Suami: Drs.Bambang Sugyanto,Apt Anak : Sasti Rizjani (1992) dan Regi
Dwi Septio (1993) No.HP : 085659345656
Riwayat pendidikanRiwayat pendidikan
SD St.Angela: ’64- ’70 SMP St.Angela :’71 -’73 SMA St.Angela : ’74 - ’76 1977:Mhs.FKG UNPAD 1977 -1978:Woy Woy High School
(NSW – Australia) ’78 – ’84: S1 jrsn Farmasi-
FMIPA UNPAD
Juara I Mahasiswa Teladan
FMIPA UNPAD
Juara Harapan Mahasiswa
Teladan tingkat Univ- UNPAD
Juli’85 : Apoteker UNPAD
Des’12 : Pasca Sarjana Magister manajemen STIE PAS
RIWAYAT KERJARIWAYAT KERJA JULI 1985 : LULUS APOTEKER UNPAD DESEMBER 1985 :MULAI BEKERJA DI PT KIMIA FARMA APOTEK JAN’86-MEI’88 :APOTEKER PEN.JAWAB NARKOTIKA Ap annex PBF KF 46 – Tj.PRIOK JKT MEI’88 – OKT’88 :Apt.Pendamping di Ap.Plngkp RSAL dr.Mintoharjo Nop’88 – Jan’90 : Apt.PENDAMPING KF B.Aceh Jan’90 – AGUST’ 99 : Kepala Apotek di Ap.Pel.RSU dr.Zainoel Abidin –B.Aceh Agust’99 – Maret’02 : Kepala Apotek KF 11 –Bandung April’02 –Feb’03 : Kepala Apotek KF 14 – Bandung Maret’03 – Juni’06 : Kepala Apotek Administrator mrngkp Kepala Apotek KF 10 Juli’06 – Maret’07 : Manajer Apotek Pelayanan KF 11- jl. Diponegoro Maret’07 – Maret ’12 : Manajer Apotek Pelayanan KF 43-Bubat April ‘12- 31 Maret’13: Manager Apotek Pelayanan KF 51- jl.Ir. H.juanda N0.69 Per 1 April
2013 : masa purna bakti Mei’13- 20 Agustus’13: Kontrak Profesi Per 1 Oktober 2013 : Dosen SPKPA FF UNJANI
SINOPSIS
Tak seorang pun bisa berkembang apabila tidak memiliki kebanggaan terhadap dirinya maupun apa yang dilakukannya.
Perumusan karakter merupakan pencarian jati diri seseorang maupun sebuah institusi atau perusahaan terhadap apa yang ingin dicapai dan bagaimana cara meraihnya dengan cerdas, penuh komitmen, dan terhormat
Diagram “ GROW WITH CHARACTER”Diagram “ GROW WITH CHARACTER”
1.EXCELLENCE
2. PROFESIONALISME
3.ETIKA
3 KOMPONEN PENUNJANG
untuk membangun
karakter dengan baik
Individu harus punya ambisi untuk maju (excellence), dengan cara yang sistematis dan profesional (professionalism) disertai dengan etika
Seorang entrepreneur murni,sering kali tidak profesional ????
ENTREPRENEURSHIP:SEORANG YANG MENGELOLA BISNIS,BERANI MENGHADAPI BERAGAM RESIKO,UNTUK MENCAPAI PEROLEHAN LABA/PROFIT
ENTREPRENEURSHIP:SEORANG YANG MENGELOLA BISNIS,BERANI MENGHADAPI BERAGAM RESIKO,UNTUK MENCAPAI PEROLEHAN LABA/PROFIT
BISNIS : seluruh kegiatan yang diorganisasikan oleh orang-orang yang berkecimpung di dalam bidang perniagaan (produsen, pedagang,Konsumen, dan industri di mana perusahaan berada) dalam rangka memperbaiki standar serta kualitas hidup mereka
Perusahaan :Organisasi yang memproses perubahan
keahlian dan sumber daya ekonomi menjadi barang dan atau jasa untuk
memuaskan atau memenuhi kebutuhan pembeli , dengan harapan memberi
laba bagi para pemiliknya.
4 Kriteria profesional sejati :4 Kriteria profesional sejati :
1.HASRAT UNTUK
MENINGKATKAN PENGETAHUAN
NYA4. Sikap peduli dan
Mengayomi orang-
Orang disekitar kita
2.Apapun tugasnya
Harus mampu “menjual”
Perusahaannya(salesmanship)
3.HARUS BERANI
MENGKOMUNIKASIKAN LAYANANAPA YANG AKAN ANDA BERIKAN
KEPADA PELANGGAN
Company Logo
Jembatan Emas Indonesia versi Hermawan Kertajaya
Lantas apa yang harus dikerjakan para Marketer di Jembatan Emas ini dari tahun 2011 sampai 2014 supaya siap menyongsong Asean Free Trade Area di tahun 2015?
Company Logo
Dan tidak jarang orang beli mobile gadget model baru tiap tiga bulan sekali. Orang Indonesia senang sekali “Connected” pada orang lain dan pada dunia lewat internet!
Indonesia memasuki suatu situasi yang “Credible” secara politik, ekonomi, maupun sosial.
Indonesia sudah jadi a “Creative” market baik dari sisi supply maupun demand.
LOGO
PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA No.51 tahun 2009 ttg PEKERJAAN KEFARMASIAN
Apotek adalah :sarana pelayanan kefarmasian tempat dilakukan praktek kefarmasian oleh apoteker
PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA No.51 tahun 2009 ttg PEKERJAAN KEFARMASIAN
Apotek adalah :sarana pelayanan kefarmasian tempat dilakukan praktek kefarmasian oleh apoteker
APOTEKER SEBAGAI PENANGGUNG JAWAB FARMASI KOMUNITAS dan/atau PEMILIK mempunyai
peran ganda:pebisnisprofesi
EntrepreneurshipEntrepreneurship
FIP:kemauan individu farmasis untuk melakukan praktek kefarmasian sesuai syarat legal minimum yang berlaku serta mematuhi standar profesi dan etik kefarmasian
PROFESIONAL-ISME
( KARAKTER )
Apoteker menurut PP 51/2009 :Sarjana farmasi yang telah lulus sebagai apoteker dan telah mengucapkan Sumpah jabatan apoteker
Bagaimana mengelola apotek sebagai sarana pelayanan kefarmasian ??
mengenal dunia bisnis apotek
Bagaimana mengelola apotek sebagai sarana pelayanan kefarmasian ??
mengenal dunia bisnis apotek
Dunia bisnis apotek (drug store,chemist shop atau apotheek) merupakan dunia ritel.
Fungsi apotek = fungsi ritel/toko pengecer lainnya yang bertugas menjual barang dan jasa secara eceran kepada konsumen akhir (end user)
Drug store is a speciality store that concentrates on health and personal grooming merchandise
FUNGSI APOTEK SEBAGAI RITEL & PRICING POLICYFUNGSI APOTEK SEBAGAI RITEL & PRICING POLICY
RITEL menurut Berman dan Evans (2001:3)Ritel terdiri dari aktifitas bisnis yang terlibat dalam menjual barang dan jasa kepada konsumen untuk kepentingan sendiri,keluarga maupun rumah tangga
MANAJEMEN :menurut Malatu S.P.Hasibuan (1995:9);
Ilmu dan seni,mengatur proses pemanfaatan sumber daya manusia dan sumber-sumber daya lainnya secara efektif dan efesien untuk mencapai suatu tujuan tertentu.
18
The World of RetailingThe World of Retailing
What is Retailing
RetailingStrategy
StoreManagement
MerchandiseManagement
• Types of retailing• Multi channel Retailing• Customer Buying Behavior
• Retail Location • Site Location• Organization Structure• HR Management• Financial Strategy• Information system• Customer Relationship Management
• Planning Merchandise Assortments• Buying system• Buying merchandise• Pricing• Retail Communication Mix
• Managing the store• Store layout, design• Customer service• Professional services
Perbedaan Paradigma Pengelolaan Ritel Tradisional dan Ritel Modern
Perbedaan Paradigma Pengelolaan Ritel Tradisional dan Ritel Modern
Paradigma Ritel Tradisional Kurang memilih lokasi Tidak memperhitungkan
potensi pembeli
Jenis barang dagangan
tidak terarah Tidak ada seleksi merek Kurang memperhatikan
pemasok Pencatatan penjualan
sangat sederhana
Paradigma Ritel Modern
Pemilihan lokasi sangat penting
Potensi pembeli diprediksi dan dievaluasi
Seleksi merek barang dagangan sangat ketat
Ketat seleksi pemasok Penjualan dicatat dan
dipelajari
Ritel tradisonal vs ritel modernRitel tradisonal vs ritel modern
Profit per produk tidak dievaluasi
Melayani hutang Kurang memperhatikan
efesiensi Arus kas tidak terencana Keuangan tercampur
dengan keuangan keluarga Pengembangan bisnis
tidak terencana
Profit per produk dievaluasi utk penetapan strategi bauran ritel
Penjualan tunai atau kartu kredit
Sangat memperhatikan efesiensi
Arus kas sangat terencana Keuangan terpisah jelas Pengembangan bisnis
terencana
Fungsi Ritel :Fungsi Ritel :
1.Meyediakan berbagai macam produk dan jasa2.Memecah ukuran produk menjadi lebih kecil3.Perusahaan menyimpan stok atau persediaan dengan ukuran kecil4. Menyediakan jasa (providing service) spt delivery service atau pelayanan kefarmasian oleh apoteker5.Meningkatkan nilai produk dan jasa Pembelian salah satu barang ke ritel tersebut akan menambah nilai barang tsb terhadap kebutuhan konsumen
Kelompok RitelKelompok Ritel
Karakteristik dasar :♥ berdasarkan unsur-unsur yang digunakan untuk memuaskan kebutuhan konsumen
Unsur tersebut adalah sebagai berikut :1.Jenis barang dagangan yang dijual2.Perbedaan dan banyaknya barang yang dijual3.Tingkat layanan konsumen4.Harga barang dagangan5.Fisik gedung
LOGO
♣ obat-obatan yang diresepkan (customer must be advised on the proper way to consume or use them)
♣ Obat-obatan tanpa resep (individual preference)
♣ produk komoditi non obat ( consumers are familiar,less effort/services)
PRICING :proses menetapkan hargaPRICING :proses menetapkan harga
Apoteker harus menetapkan harga berdasarkan “ professional judgement”, karena untuk masing2 kategori tsb seharusnya dibedakan
TUJUAN PRICING :TUJUAN PRICING :
1. Memberikan nilai produk kepada pelanggan ketika membeli barang dagangan atau jasaNilai : hubungan antara apa yang diperoleh pelanggan (barang dan jasa) dan apa yang harus dia bayar untuk mendapatkan manfaat barang tsb
V (Value) = FB (Functional Benefit) + EB (Emotional Benefit) P (Price) + OE (Other Expenses)
2. Memaksimalkan perolehan profit
Strategi Penetapan Harga :1.Market oriented pricing a. Pricing below market b. Above market pricing ( home care supplies, delivery service and extended store hours2. Discount pricing (leader and loss leader)3, Traditional pricing (markup on cost and grand margin pricing)
PRICING POLICYPRICING POLICY
1. Market oriented pricing a. Pricing below market - kebijakan menberi diskon untuk menarik pengunjung dan meningkatkan sales
b. Above market pricing - kebijakan untuk produk yang spesifik/unik ,yang tidak didapat ditempat lain dan berikut jasa home care supplies, delivery service and extended store hours
2. Discount pricing (leader and loss leader) ♣ tujuan kebijakan memberi diskon untuk volume maupun nominal penjualan meningkat (no services)
PRICING POLICYPRICING POLICY
3, Traditional pricing (markup on cost and grand margin pricing) Grand/Gross margin pricing adalah kebijakan harga yang banyak dipakai di bisnis ritel farmasi, berdasarkan: harga pokok pembelian/harga perolehan ( termasuk diskon atau tidak) one price policy for consumers Label HET tercantum pada setiap kemasanContoh :Misal : Berapa harga jual obat (x) bila HNA/Harga pokok: Rp.1000,- dan ingin mendapat gross margin 30% ? Rp.1000,- + 0,30 X = X Rp.1000,- = x – 0,30 x X = 1000 = Rp, 1428 Rp.1430,- 0,70
Harga jual eceran : Rp. 1430 tidak sama dengan margin yang diperoleh bila “mark up” adalah 43%, karena HNA/Harga Beli dianggap sebagai biaya
DASARNYA:% PENAMBAHAN DARI HARGA BELI TSBCONTOH :MARKUP COST : 43%HARGA JUAL : RP.1000,- + (0,43 X RP.1000,) = RP.1430,- MARKUP = MENAIKAN HARGA SAJA
♣ GRAND MARGIN PRICING
DASARNYA:% PENAMBAHAN DARI HARGA BELI TSBCONTOH :MARKUP COST : 43%HARGA JUAL : RP.1000,- + (0,43 X RP.1000,) = RP.1430,- MARKUP = MENAIKAN HARGA SAJA
♣ GRAND MARGIN PRICING
MARKUP COST :
Surat Keputusan Menteri Kesehatan No. 069/MenKes/SK/II/2006
Tentang Pencantuman Harga Eceran Tertinggi (HET) pada label obat
Memutuskan :Harga Eceran Tertinggi (HET) yang dicantumkan pada label obat adalah Harga Netto Apotek (HNA) ditambah PPN 10% ditambah margin apotik 25%
HNA + PPN 10% + Margin apotek 25%
PELAJARI REGULASI
RUMUS & PERHITUNGAN FAKTOR JUAL
HARGA JUAL APOTEK = ( HARGA BELI + % MARGIN dari HJA) + PPN 10% (X) = (Rp.1000,- + 25% dari X ) + PPN 10% X – 0,25X = Rp.1000,- + PPN 10% 0,75 X = Rp.1000,- X = Rp.1000,- = Rp.1333,33 = Rp.1333,33 + PPN 10% 0,75HJA + PPN 10% = Rp.1466,66= Rp.1467 FAKTOR JUAL = Rp.1333,33 = 1,33 Rp.1000,-
COGS (COST OF GOOD SOLD) = HARGA POKOK PENJUALAN:
PEMBELIAN + STOK AWAL – STOK AKHIR X 100 % P E N J U A L A NMARGIN = PENJUALAN – HPP atau MARGIN = Biaya operasional + Profit 25 % = 100 % - HPPHPP = 75% Faktor Jual : 100 = 1,33 75
PPENJUALAN = HPP + MARGIN LABA = MARGIN – B.OPERASIONAL
MARGIN = PENJUALAN – HPPLABA = PENJUALAN – HPP – B.OPERASIONAL
PPENJUALAN = HPP + MARGIN LABA = MARGIN – B.OPERASIONAL
MARGIN = PENJUALAN – HPPLABA = PENJUALAN – HPP – B.OPERASIONAL
APAKAH MARGIN = LABA/PROFIT ?
uraian FRONT SHOP(OTC)
DISPENSARY(RESEP)
total (%)
PENJUALAN 600.000. 400.000. 1.000.000. 100,00
COST OF GOOD SOLD(HPP)
450.000.
( 75 % )
240.000
( 60 %)
690.000. 69,00
GROSS MARGIN 150.000. 160.000. 310.000. 31,00
(25%) (40%) (31%)
WAGES(Gaji PEGAWAI)
140.000. 14,00
Occupancy (sewa gedung)
30.000. 3,00
BIAYA LAIN2 80.000. 8,00
Total biaya 250.000. 25,00
NET PROFIT 60.000. 6,00
Rencana Anggaran Perusahaan ( A )
SIMSIM
Suatu alat yang bisa menghasilkan informasi dalam mengambil keputusan
SIM Informasi Keputusan
Manager(DecisionMaker)
Decision
Information + Model
SIM
DATA
Explicit Implicit
Planning
Organizing
Executing
Controlling
CLOSING REMARKSCLOSING REMARKS
The first major lesson in life is understand and beliefs why you do what you do.(IQ,EQ,SQ)
Company Logo
Add Your TextAdd Your TextAdd Your TextAdd Your Text
Add Your Text
conceptconcept ConceptConcept ConceptConcept ConceptConcept