manajemen energi pada chiller dan penerangan

45
TUGAS MANAJEMEN ENERGI Dosen Pembimbing: Conny K. Wachjoe, Ir., M. Eng., Ph. D Disusun untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Manajemen Energi Disusun oleh: Anne Anugrah Dwiratna (121711036) Asep Nurul Aprianto (121711005) Wulan Purnamasari (121711031) 3A – Konservasi D3 – Teknik Konversi Energi DEPARTEMEN TEKNIK KONVERSI ENERGI POLITEKNIK NEGERI BANDUNG

Upload: anne-anugrah-dwiratna

Post on 27-Sep-2015

321 views

Category:

Documents


48 download

TRANSCRIPT

TUGASMANAJEMEN ENERGI

Dosen Pembimbing: Conny K. Wachjoe, Ir., M. Eng., Ph. D

Disusun untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliahManajemen Energi

Disusun oleh:Anne Anugrah Dwiratna (121711036)Asep Nurul Aprianto (121711005)Wulan Purnamasari (121711031)3A KonservasiD3 Teknik Konversi Energi

DEPARTEMEN TEKNIK KONVERSI ENERGIPOLITEKNIK NEGERI BANDUNG2015BAB IPENDAHULUAN1.1 Latar Belakang.Gedung merupakan salah satu bangunan yang banyak mengkonsumsi energi. Gedung ini banyak dimanfaatkan sebagai tempat perkuliahan, perkantoran, hotel dan lain-lain. Konsusmsi energi pada setiap bengunan mempunyai standar masing-masing, sehingga perlu dilakukan penghematan dalam hal penggunaan energi listrik maupun yang lainnya.Dalam penggunaan energi yang ada pada bangunan itu terdiri dari beberapa kegunaan yakni untuk penerangan, AC, Chiller, dan lain-lain. Hal ini menyebabkan konsusmsi energi yang ada pada gedung sangat besar. Untuk itu diperlukan cara-cara penghematan pada konsumsi energi pada gedung dengan cara melakukan manjemen energi dengan mengaudit terlebih dahulu. Audit tersebut meliputi audit di bidang listrik, penerangan, chiller, AC dan lain-lain.Dalam proses pengauditan bidang energi pada bangunan maka hal yang diproritaskan dalam hal pengauditan yakni di bidang chiller/pendingin dan penerangan, hal tersebut dikarenakan bidang ini mengkonsumsi energi paling besar pada bangunan. Sehingga kemungkinan adanya pemborosan energi itu sangat besar .

1.2 Tujuan.1. Untuk mengetahui efektivitas pada kondensor dan evaporator.2. Untuk mengetahui COP pada chiller.3. Untuk mengetahui konsumsi energi listrik pada sistem penerangan.4. Untuk menentukan solusi penghematan energi pada sektor chiller.5. Untuk menentukan solusi penghematan energi pada sistem penerangan.

1.3 Rumusan Masalah1. Berapa besar efektivitas pada kondensor dan evaporator?2. Berapa besar COP pada chiller?3. Berapa besar konsumsi energi listrik pada sistem penerangan?4. Bagaimana solusi penghematan energi pada sektor chiller?5. Bagaimana solusi penghematan energi pada sistem penerangan?

1.4 Batasan Masalah1. Mengingat luasnya permasalahan maka batasan masalah dalam laporan manajemen energi ini hanya akan membahas pada solusi manajemen energi di PT. Telkom Jl. Lembong No. 11 Bandung pada tanggal 1-9 Oktober 2009. 2. Standarisasi sistem tata udara berpedoman kepada SNI 03-6190-2000 tentang Konservasi Energi Sistem Tata Udara Pada Bangunan Gedung.3. Standarisasi sistem pencahayaan berpedoman kepada SNI 03-6197-2000 tentang Konservasi Energi Sistem Pencahayaan Pada Bangunan Gedung.

1.5 Profil Perushaan Sebagai perusahaan yang bergerak dibidang industri Telekomuniasi bertaraf nasional, PT. Telkom tentu tidaklah mampu bila dalam hal ini mengurus segala pengaturan dan ruang lingkup kerja lainnya hanya mengandalkan kantor pusat. Oleh karena itu, ruang lingkup PT. Telkom dibagi kedalam tujuh Divisi Regional (DIVRE) yang kantor perwakilannya ditempatkan di kota-kota besar. Kemudian setiap Divisi Regional itu dibagi kembali menjadi Kantor Daerah Telekomunikasi (Kandatel) yang kantor perwakilannya ditunjuk berdasarkan ukuran luas daerah dan populasinya. Salah satunya adalah Kandatel Bandung.Gedung yang dipilih untuk objek manajemen energi adalah gedung kandantel milik PT. Telekomunikasi Indonesia, Tbk., yang berada di Jl. Lembong No. 11 Bandung. Bangunan ini mempunyai enam gedung dan menghadap keselatan; masing-masing gedung memiliki satu sampai tiga lantai. Gedung kandatel ini digunakan selama lima hari, yaitu hari senin sampai dengan jumat mulai pukul 08:00-16:00. Kandatel Bandung adalah unit organisasi yang dibentuk pada tahun 1991 dan merupakan gabungan dari unit sebelumnya yang sudah ada 3 yaitu terdiri dari lima Unit Pelaksanaan Teknis (UPT). Kelima komunikasi yang dimaksud meliput : Kantor Daerah Telepon (Kandapan), Kantor Daerah Telegraf dan telex (Kandatex), Stasiun Bumi Besar (SBB), StasiunTransmisi Teresterial (SENTRA Teresterial) dan Kantor Interlokal (KIN).

1.6 Audit Energi di PT. Telkom Jalan Lembong, BandungPencahayaan

Evaporator

PLNBEBAN

KondensorChiller

Gambar diagram 1.6.1 distribusi di gedung A Gedung Kandatel yang akan di manajemen

Gambar 1.6.2 Diagram disribusi listrik di gedung A Gedung KandatelKeterangan:MDP = Main Distribution Panel SDP = Sub Distribution Panel P1= Titik Pengukuran SDP pada MDP I P2= Titik Pengukuran SDP pada MDP IIP3= Titik Pengukuran SDP pada MDP III

BAB IIPROFIL ENERGI

2.1 Intensitas Konsumsi Energi (April 2007 Maret 2008)Tabel 2.1 data konsumsi energi pada April 2007-Maret 2008BulankWh

Apr-079445,65

Mei-079400,83

Jun-079679,98

Jul-079690,73

Agu-079494,84

Sep-079412,67

Okt-079656,73

Novf-079615,45

Des-079729,65

Jan-089689,48

Feb-089665,29

Mar-089597,43

Total konsumsi energi = 115078,7 kWhLuas bangunan = 403,5 m2.Sehingga, nilai Intensitas Konsumsi Energi (IKE) listrik = 285,2013 kwh/m2/tahun.Dari tabel 2.1 dapat diketahui bahwa total konsumsi energi sebesar 115078,7 kWh, luas bagunan sebesar 403,5 m2, dan didapatkan nilai IKE sebesar 285,2013 kWh/m2/tahun. Sedangkan nilai standar IKE untuk perkantoran (komersil) adalah 240 kWh/m2/tahun. Maka, gedung PT. Telkom termasuk gedung yang boros energi.

2.6 Presentase Konsumsi Eenergi Listrik

Gambar 2.6 presentase konsumsi energi listrik di PT. Telkom Bandung

Dari gambar di atas diketahui nilai presentase konsumsi energi listrik pada AC sebesar 26,68 %, penerangan sebesar 15,58 %, alat elektronik sebesar 50,7 %, dan lain-lain sebesar 7,04 %. Nilai presentase konsumsi energi listrik pada alat elektronik lebih besar dari nilai presentase konsumsi energi listrik pada AC, penerangan, dan lain-lain. Hal ini disebabkan karena di PT. Telkom banyak menggunakan alat elektronik, misalnya komputer server. lain-lain misalnya yaitu motor, pompa, dan genset.Dalam hal ini, alat elektronik tidak bisa diaudit karena keterbatasan data dan metoda. Sehingga prioritas untuk manajemen energi di PT. Telkom adalah Sistem Pengkondisi Udara (AC) dan Sistem Penerangan gedung.

BAB IIIANALISIS DATA

3.1 Chiller Metode Perhitungan Pada Chiller1. Metode Untuk Menghitung Efektivitas Pada Evaporator.........................................................................................................(1.1)...................................................................................(1.2)

..............................................................................................(1.3)2. Metode Untuk Menghitung Efektivitas Pada Kondensor

............................................................................................(1.4)3. Metode Untuk Menghitung COP...............................................................................................................(1.5)4. Neraca Energi

Gambar 3.1.1 Penyerapan Kalor di Evaporator

Gambar 3.1.2 Pelepasan Kalor di Kondensor

Wc

Gambar 3.1.3 neraca energi pada chiller

5. Standar Audit ChillerPada audit chiller, salah satu yang menjadi standar acuan dalam proses pengauditan selain dari name plate dari chiller tersebut , standar lain yang digunakan adalah standar-standar yang dikeluarkan oleh badan-badan yang menangani bidang ini. Salah satu standar mengenai chiller ini adalah standar yang dikeluarkan oleh ASHRAE, dan standar mengenai chiller ini tertuang dalam ASHRAE Std. 90.1. Berikut isi dari standar tersebut.

Tabel 3.1.1 Stndar Untuk ChillerEquipment TypeSize CategoryMinimum EfficientTest Procedure

Air cooled, with condenser, electrically operated< 150 Tons2,8 COP3,5 IPLVARI 550/590

Air cooled, with condenser, electrically operatedAll capacities3,10 COP3,45 IPLVARI 550/590

Water cooled, Electrically Operated, Positive Displacement (reciprocating)All capacities4,20 COP5,20 IPLVARI 550/590

Water cooled Electrically Operated, Positive Displacement (rotary screw and scroll)