instalasi penerangan

52
INSTALASI PENERANGAN

Upload: nana-meilida-astari

Post on 01-Jul-2015

986 views

Category:

Documents


68 download

TRANSCRIPT

Page 1: INSTALASI PENERANGAN

INSTALASI PENERANGAN

Page 2: INSTALASI PENERANGAN

Instalasi

“ Menurut Peraturan Umum Instalasi Listrik 1987 (LIPI, 1987:) Dapat didefinisikan sebagai susunan perlengkapan listrik yang bertalian satu dengan yang lain, serta memiliki ciri terkoordinasi, untuk memenuhi

satu atau sejumlah tujuan tertentu ”.

Penerangan Rumah

“ Penerangan rumah adalah penerangan listrik yang dimaksud untuk memberikan penerangan (lampu) dan sumber tenaga listrik untuk

keperluan alat-alat rumah tangga “.

Instalasi penerangan rumah

“ adalah susunan perlengkapan listrik yang berkaitan satu dengan lainnya, sertamemiliki ciri terkoordinasi, dan bertujuan untuk memberikan

penerangan (lampu) dan sumber tenaga listrik untuk keperluan alat-alat rumah tangga “.

DEFINISI :

Page 3: INSTALASI PENERANGAN

1. Instalasi listrik2. Instalasi Penangkap petir3. Instalasi mesin pendingin4. Instalasi air bersih/kotor5. Instalasi telepon6. Instalasi data7. Instalasi gas8. dll

Macam-macam Instalasi pada gedung/bangunan : ( 1 )

Page 4: INSTALASI PENERANGAN

Berdasarkan pemakaian tenaga listrik dan tegangannya, macam-macam instalasi listrik adalah :

a. Menurut arus listrik yang disalurkan :i. Instalasi arus searah ; Instalasi ini pada umumnya

bekerja bekerja pada tegangan 110V; 220V; atau 440V. Di Indonesia penggunaannya adalah industri yang bekerja berdasarkan elektronika, PT. Kereta Api Indonesia pada pelayanan KRL (Kereta Api Listrik).

ii. Instalasi arus bolak-balik ; Instalasi ini pada umumnya bekerja pada tegangan : 125V; 220V; 330V; 500V; 1000V; 3000V; 5000V; 6000V; 10.000V; 15.000V. Di Indonesia jaringan dari PT. PLN tegangan yang digunakan adalah 220V; 380V; 6.000V; dan 20.000V. Instalasi arus bolak-balik banyak dipakai untuk rumah tangga, industri maupun bangunan komersil.

Instalasi Listrik : ( 2 )

Page 5: INSTALASI PENERANGAN

b. Berdasarkan tegangan yang digunakan.i. Instalasi tegangan tinggi ; Dipergunakan pada

saluran transmisi, karena mengalirkan daya yang besar pada tegangan tinggi.

ii. Instalasi tegangan menengah ; Dipergunakan pada pusat pembangkit listrik arus bolak-balik ,pada saluran distribusi primer.

iii. Instalasi tegangan rendah ; Dipergunakan pada saluran distribusi, instalasi penerangan rumah tangga, PJU (Penerangan Jalan Umum), komersil.

Instalasi Listrik : ( 3 )

Page 6: INSTALASI PENERANGAN

c. Menurut pemakaian tenaga listriki. Instalasi penerangan / instalasi cahaya ; PT.PLN menggunakan arus

bolak-balik 127 Volt (sistem lama) dan mulai tahun 1980-an dengan sistem 220 Volt.

ii. Instalasi tenaga ; Sistem lama PT.PLN menggunakan arus bolak-balik 127 Volt dan sistem baru dengan tegangan 380 Volt, instalasi tenaga ini biasa dipakai bersama untuk penerangan maupun tenaga

d. Instalasi listrik khusus ; Dipergunakan pada alat-alat, atau pada industri-

industri yang memerlukan tenaga listrik untuk keperluan saluran seperti pada ;

i. Instalasi listrik pada kereta api, mobil, kapal laut, pesawat terbang

ii. Instalasi listrik pada pemancar radio, TV telepon, telegram, radar

iii. Instalasi listrik pada industri pertambangan dan lain-lain

Instalasi Listrik : ( 4 )

Page 7: INSTALASI PENERANGAN

Komponen Pokok InstalasiKomponen instalasi listrik merupakan perlengkapan yang paling pokok dalam suatu rangkaian instalasi listrik. Untuk memudahkan dalam pemasangan instalasi listrik komponen tersebut dikelompokan :a. Bahan Penghantarb. Kotak Kontakc. Fitingd. Saklare. Pengamanf. Peralatan Pelindung

Komponen instalasi listrik yang akan dipasang pada instalasi listrik harus memenuhi persyaratan sebagai berikut :1. Keandalan, menjamin kelangsungan kerja instalasi listrik pada

kondisi normal.2. Keamanan, komponen instalasi yang dipasang dapat menjamin

keamanan system instalasi listrik.3. Kontinuitas, komponen dapat bekerja secara terus menerus pada

kondisi normal.

KOMPONEN INSTALASI PENERANGAN :

Page 8: INSTALASI PENERANGAN

1. Jenis bahan penghantarPenghantar yang digunakan pada instalasi listrik Pada umumnya dari tembaga dan alumunium. Penghantar tembaga kemurniannya minimal

99,9%, tahanan jenis yang disyaratkan tidak melebihi 0,017241 ohm mm2/m pada suhu 20 C atau 58 siemens = 100 % IACS ( international annealed copper standard ) dan Koefisien suhu pada 20 C adalah 0,04% per derajat celcius. Bila terjadi kenaikan suhu 10 C akan terjadi kenaikan tahanan jenis 4%. Tembaga lunak dengan daya hantar 100 % IACS memiliki kekuatan tarik 195 – 245 N/mm2. Tembaga keras memiliki kekuatan tarik 390 – 440 N/mm2 atau 97 % IACS.

A. BAHAN PENGHANTAR ( 1 )

Page 9: INSTALASI PENERANGAN

Alumunium untuk penghantar kabel berisolasi harus memiliki kemurnian minimal 99,9%.Tahanan jenis alumunium lunak untuk hantaran listrik telah dibakukan, yaitu tidak boleh melebihi 0,028264 ohm mm2 /m pada suhu 20 C atau sebesar 61 % IACS. Daya hantar alumunium juga dipengaruhi oleh keadaan kekerasannya ,tetapi tak sebesar daya hantar tembaga. Alumunium lunak dengan daya hantar 61% IACS, memiliki kekuatan tarik 60-70N/mm2. Alumunium keras dengan kekuatan tarik 150-159N/mm2 . Karena daya hantar aluminium hanya 61 % IACS, maka untuk tahanan penghantar yang sama diperlukan luas penampang aluminium :

x luas penghantar tembaga = 1,64 x luas penghantar tembaga

Jadi untuk penghantar bulat diperlukan penghantar aluminium dengan diameter :

= 1.28 x diameter tembaga

Aluminium jauh lebih ringan dibandingkan tembaga, dimana berat jenis tembaga adalah 8.9 jauh lebih besar dari aluminium yaitu 2.7.

1,64 x (2,7/8,9) x 100% = 50% dari berat tembaga.

Jadi penghantar alumunium dibanding dengan tembaga akan 50% lebih ringan, tetapi diameter akan 28% lebih besar dari penghantar tembaga . Hal ini berarti penggunaan isolasi juga lebih besar 28 % dari tenbaga.

Bahan Penghantar ( 2 )

Page 10: INSTALASI PENERANGAN

2. Kabel instalasi 2.1 Kabel lampu

kabel lampu digunakan untuk instalasi dalam lampu dan armatur penerangan dalam keadaan yang terlindung dan bebas dari pengaruh tekanan atau puntiran ( PUIL 1987, ayat 502 B1) dengan luas penampang penghantarnya minimal 0.5 mm2. contoh kabel lampu berisolasi PVC : NYFA,NYFAF,NYFAZ dan NYFAD. Jenis kabel diatas bisa digunakan sampai temperatur 70o C dan jika kondisi armatur melebihi suhu tersebut maka bisa digunakan jenis :NYFAw,NYFAFw,NYFAZw dan NYFADw.

Bahan Penghantar ( 2 )

Page 11: INSTALASI PENERANGAN

2.2 Kabel rumah Untuk menghubungkan antar komponen instalasi dalam

rumah biasanya digunakan penghantar jenis NYA dan NGA.

Jenis NGA terdiri dari penghantar tembaga berlapis timah putih dengan isolasi karet yang dilindungi dengan anyaman benang. Jenis kabel ini sudah jarang digunakan dalam instalasi rumah.

Jenis NYA terdiri dari penghantar tembaga dengan isolasi PVC. Diameter NYA lebih kecil dibandingkan dengan NGA serta permukaan NYA lebih licin sehinggga mudah di masukan dalam pipa pvc.

Umur NYA lebih panjang, karena sifat isolasinya lebih kuat dibanding NGA yang terbuat dari karet. dan NYA lebih tahan terhadap bahan kimia dan tidak menjalarkan api serta tahan sampai temeperatur 70 o C.

Bahan Penghantar ( 2 )

Page 12: INSTALASI PENERANGAN

2.3 Kabel Instalasi Berselubung

Jenis kabel instalasi berselubung contohnya adalah NYM, dimana berselubung isolasi pvc dengan inti tembaga lebih dari satu. Penggunaan kabel instalasi berselubung jika dibandingkan dengan dalam pipa yaitu : Lebih mudah dibengkokan Lebih tahan terhadap pengaruh asam dan uap atau gas tajam Sambungan dengan alat pemakai dapat lebih rapat

Jenis NYM memiliki luas penampang tiap inti adalah dari 1.5 mm2 sampai 10 mm2 dan berbentuk kawat tunggal, dan luas penampang 16 mm2 dan diatasnya berbentuk sejumlah kawat dipilin.

Beberapa pengertian huruf yang digunakan pada kode kabel adalah :

◦ N : kabel standar dengan penghantar tembaga◦ A : Berisolasi tunggal◦ M : berselubung ◦ G : Isolasi karet◦ NA : kabel standar dengan penghantar aluminium◦ Y : Isolasi atau selubung PVC◦ F : Perisai kawat baja pipih◦ R : Perisai kawat baja bulat◦ Gb : Spiral pita baja◦ re : penghantar padat bulat◦ rm : penghantar bulat kawat banyak◦ se : penghantar padat bentuk sektor◦ sm : penghantar kawat banyak bentuk sektor

Bahan Penghantar ( 2 )

Page 13: INSTALASI PENERANGAN

Gambar jenis-jenis kabel :

Penghantar tembaga

Isolasi pvc :

Lapisan pembungkus inti

Selubung pvc :

NYA NYM NYY

Page 14: INSTALASI PENERANGAN

Gambar jenis-jenis kabel :

Penghantar tembaga

Isolasi XLPE

Lapisan pembungkus inti

Selubung PVC

PenghantarIsolasiLapisan pembungkusPerisai kawat baja berlapisSpiral pita baja berlapis sengSelubung PVC

Penghantar NYFGbYPenghantar N2XY

Page 15: INSTALASI PENERANGAN

contoh :o NYA : Jenis kabel bersisolasi pvc berinti satu dari

tembagao NGA : Jenis kabel berinti satu tembaga berisolasi

kareto NYM : Jenis kabel berselubung dengan inti lebih

dari satu dari tembaga berisolasi pvc o NAYFGbY 4 x 120 SM 0,6/1 kV

Artinya : kabel jenis standar dengan penghantar aluminium kawat banyak bentuk sektor, berisolasi dan berselubung PVC, dengan perisai kawat baja pipih dan spiral pita baja. Jumlah urat empat, luas penampang nominal masing-masing 120 mm2, dan tegangan kerja nominal 0,6/1 kV.

Bahan Penghantar ( 2 )

Page 16: INSTALASI PENERANGAN

Kemampuan menghantar arus dari kabel NYM dapat dijelaskan pada tabel 2,dimana ini berlaku untuk semua kabel instalasi yang berisolasi dan berselubung PVC termasuk kabel fleksibel dengan penghantar tembaga suhu maksimum 70oC pada suhukeliling 30oC.

Sedangkan warna selubung luar kabel PVC telah dibakukan sebagaimana ayat 720 G1 seperti dijelaskan pada tabel 3 berikut :

Bahan Penghantar ( 2 )

Page 17: INSTALASI PENERANGAN

Luas penampang nominal kabel

Kemampuan hantararus maksimum

Kemampuan hantar arus nominal

maksimum pengaman

mm2 Amper Amper

1,52,546

10162535507095

120150185240300

192534446182

108134167207249291334380450520

202535506380

100125160224250300355355425500

Tabel 2. Kemampuan hantar arus kabel instalasi

Page 18: INSTALASI PENERANGAN

Jenis kabel Tegangan nominal

Warna selubung

•Kabel berselubung PVC untuk instalasi tetap (misal NYM)•Hantaran udara berselubung PVC(misal NYMT)•Kabel berselubung PVC•Kabel berselubunh PVC

500 V

500 V

0,6 / 1 kVdi atas 1 kV

Putih

Hitam

HitamMerah

Tabel 3. Warna selubung luar kabel PVC

Page 19: INSTALASI PENERANGAN

1. Kotak-kontak (stop kontak) Kotak kontak merupakan tempat untuk

mendapatkan sumber tegangan listrik yang diperlukan untuk pesawat atau alat listrik. Tegangan Sumber listrik ini diperoleh dari hantaran fasa dan netaral yang berasal dari PLN. Simbol dan jenis kotak kontak dapat dilihat pada gambar 1.

B.Kontak Listrik ( 1 )

Page 20: INSTALASI PENERANGAN
Page 21: INSTALASI PENERANGAN
Page 22: INSTALASI PENERANGAN

B.Kontak Listrik ( 2)

2. Kontak Tusuk Kontak tusuk digunakan untuk menghubungkan pesawat atau alat listrik

yang dipasang tetap ataupun dapat dipindah-pindahkan. Jenis kontak tusuk dapat dilihat pada gambar 2. Penggunaan dan pemasangan kontak ada beberapa ketentuan antara lain :

a) Kotak-kontak dinding fasa satu harus dipasang hingga kontak netralnya ada disebelah kanan (ayat 206 B4).

b) Kotak-kontak dinding yang dipasang kurang dari 1,25 meter di atas lantai harus dilengkapi dengan tutup (ayat 840 C5)

c) Kotak-kontak yang dipasang dilantai harus tertutup (ayat 511 B4)d) Kotak-kontak dinding dengan pengaman harus dipasang hantaran

pengaman (ayat 321 B1 sub b4)e) Ruangan yang dilengkapi dengan kotak kontak dengan kotak

pengaman, tidak boleh dipasang kotak-kontak tanpa pengaman, kecuali kotak-kontak tegangan rendah dan untuk pemisahan pengaman (ayat 321 B1 sub b4)

f) Pada satu tusuk kontak, hanya boleh dihubungkan satu kabel yang dapat dipindahpindah (ayat 511 A9 sub c)

g) Kemampuan kotak-kontak harus sekurang-kurangnya sesuai dengan daya yang dihubungkan padanya, tetapi tidak boleh kurang dari 5 A (ayat 840 C6).

Page 23: INSTALASI PENERANGAN

3. Kontak hubung bagi ( 1 ) Kotak PHB harus dibuat dari bahan yang tidak dapat

terbakar, tahan lembab dan kukuh (ayat 610 A1). Pada setiap hantaran fasa keluar suatu perlengkapan

hubung bagi harus dipasang pengaman arus (ayat 602 D1). Pada hantaran netral tidak boleh dipasang pengaman arus,

kecuali bila potensial hantaran netralnya tidak selalu mendekati potensial tanah.

Setiap peralatan listrik, kecuali kotak -kontak dengan kemampuan hantar arus nominal 16 A atau lebih, harus merupakan rangkaian akhir tersendiri kecuali jika peralatan tersebut bagian yang tidak terpisahkan dari suatu unit instalasi (ayat 602 N1).

Gambar 3a memperlihatkan diagram rangkaian akhir sederhana untuk satu fasa, dan gambar 3b menunjukkan bentuknya.

B.Kontak Listrik ( 2)

Page 24: INSTALASI PENERANGAN

Komponen-komponen penting dari kontak hubung bagi adalah :

a. Kontak rel, (panel) berfungsi sebagai terminal untuk menyambungkan pada beberapa saluran ke beban.

b. Kotak pengamanc. Kotak Sakelar yang merupakan satu

kesatuan dari kontak hubung bagi.

3. Kontak hubung bagi ( 2 )

Page 25: INSTALASI PENERANGAN

Fiting adalah tempat memasang bola lampu listrik, dan menurut penggunaannya dapat dibagi menjadi tiga jenis : fiting langit-langit, fiting gantung, dan fiting kedap air.

1. Fiting langit-langit : Pemasangan fiting langit-langit ditempelkan pada langit-langit (eternit) dan dilengkapi dengan roset. Roset diperlukan untuk meletakan/penyekerupan fiting supaya kokoh kedudukannya pada langit-langit. ( gambar 4. )

2. Fiting gantung ; Pada fiting gantung dilengkapi dengan tali snur yang berfungsi sebagai penahan beban bola lampu dan kap lampu, serta untuk menahan konduktor dari tarikan beban tersebut. Konstruksi dari fiting gantung dapat dilihat pada gambar 5.

3. Fiting kedap air ; Fiting kedap air merupakan fiting yang tahan terhadap resapan/rembesan air. Fiting jenis ini dipasang di tempat lembab atau tempat yang mungkin bisa terkena air misalnya fiting untuk di kamar mandi. Konstruksi fiting ini terbuat dari porselin, dimana bagian kontaknya terbuat dari logam kuningan atau tenbaga dan bagian ulirnya dilengkapi dengan karet yang berbentuk cincin sebagai penahan air. Konstruksi fiting kedap air dapat dilihat apada gambar 6.

C. Fiting

Page 26: INSTALASI PENERANGAN
Page 27: INSTALASI PENERANGAN

Fiting gantungFiting kedap air

Page 28: INSTALASI PENERANGAN

Sakelar dan pemisah berfungsi untuk memutuskan dan menghubungkan rangkaian listrik. Sakelar dan pemisah harus memenuhi beberapa persyaratan antara lain :

1. Dapat dilayani secara aman tanpa harus memerlukan alat bantu2. Jumlahnya harus sesuai hingga semua pekerjaan pelayanan,

pemeliharaan, dan perbaikan instalasi dapat dilakukan dengan aman.

3. Dalam keadaan terbuka, bagian sakelar atau pemisah bergerak harus tidak bertegangan (ayat 206 B1).

4. Harus tidak dapat terhubungkan sendiri karena pengaruh gaya berat (ayat 206 B1).

5. Kemampuan sakelar minimal sesuai dengan gaya daya alat yang dihubungkannya, tetapi tidak boleh kurang dari 5 A (ayat 840 C6).

6. Simbol atau lambang dari alat pemutus/penghubung ini dapat dilihat pada gambar 7. Dari gambar tersebut dapat dilihat konstruksi berbagai jenis sakelar, bentuk, serta cara penggambarannya.

D. Sakelar ( 1)

Page 29: INSTALASI PENERANGAN

Menurut konstruksinya sakelar dikelompokkan menjadi : sakelar kontak, sakelar tumpuk atau sakelar paket, sakelar sandung, sakelar tuas, dan sakelar giling.

Sedangkan ditinjau dari cara kerjanya (jenis alat penghubungnya), dapat dikelompokkan menjadi :sakelar putar, sakelar balik, sakelar tarik, sakelar jungkit, dan sakelar tombol tekan.

Jika ditinjau dari hubungan dan jenis alat penghubung, sakelar dibedakan menjadi : sakelar tunggal, sakelar dwi-kutub (kutub ganda), sakelar tri-kutub, sakelar seri, sakelar tukar dan sakelar silang.

Penggolongan sakelar berdasarkan penyambungannya dapat dijelaskan pada gambar 8.

D. Saklar ( 2 )

Page 30: INSTALASI PENERANGAN

Macam-macam saklar :

Page 31: INSTALASI PENERANGAN

Penerangan listrik pada suatu bangunan dengan sistem 1 fasa, lampu-lampu listrik yang digunakan dikendalikan oleh saklar. Demikian juga peralatan listrik lainnya seperti pemanas, pendingin udara, pompa air dan lain-lain.

Beberapa saklar yang sering digunakan sebagai kendali peralatan listrik antara lain :

a. Saklar kutub tunggalb. Saklar kutub gandac. Saklar kutub tigad. Saklar serie. Saklar kelompokf. Saklar tukarg. Saklar silang

SAKLAR ( 3 )

Page 32: INSTALASI PENERANGAN

Saklar kutub tunggal

Gambar disamping menunjukan instalasi saklar kutub tunggal yang mengendalikan sebuah lampu listrik dan sebuah stop kontak yang menggunakan arde.

Saluran fasa disambungkan ke ujung saklar, dan ujung saklar lainnya disambungkan ke beban lampu listrik dan selanjutnya disambungkan ke saluran netral.

Page 33: INSTALASI PENERANGAN

Diagram pengawatan saklar kutub tunggal :

Saklar kutub tunggal mempunyai 1 tuas/ kontak dengan 2 posisi yaitu posisi sambung berarti lampu menyala dan sebaliknya lampu mati jika saklar dalam posisi lepas. Untuk penyambungan stop kontak satu fasa yang terdiri tiga terminal, masing masing disambungkan secara langsung pada saluran fasa (L), netral (N) dan arde (A). Dari gambar b, jumlah kabel yang diperlukan dapat dihitung.

Page 34: INSTALASI PENERANGAN

Gambar satu garis/single line diagram:

Pada gambar diatas jumlah kabel dinotasikan dalam angka

Page 35: INSTALASI PENERANGAN

Saklar Kutub Ganda

Untuk mengendalikan beban listrik seperti pemanas pada gambar di atas adalah menggunakan saklar kutub ganda. Saklar kutub ganda terdiri dari 4 terminal, dan beban pemanas listrik terdiri dari 3 terminal.

Page 36: INSTALASI PENERANGAN

Saklar Kutub Ganda

Pada saklar 2 terminal masuk masing-masing mendapatkan saluran fasa (L) dan saluran netral (N).

Sedangkan 2 terminal lainnya masingmasing disambungkan ke 2 terminal beban pemanas. Satu terminal lainnya pada bodi beban, disambungkan secara langsung ke saluran arde.

Page 37: INSTALASI PENERANGAN

Gambar satu garis/single line diagram:

Page 38: INSTALASI PENERANGAN

Saklar Kutub Tiga

Saklar kutub tiga terdiri dari 3 terminal masuk dan 3 terminal keluar. Saklar ini digunakan sebagai kendali beban tiga fasa.

Terminal masuk dihubungkan ke jaringan tiga fasa L1, L2 dan L3, sedangkan saluran keluar disambung-kan ke beban tiga fasa misalnya motor tiga fasa daya kecil.

Page 39: INSTALASI PENERANGAN

Saklar Kutub Tiga

Pada saklar ini terdapat 3 tuas / kontak yang dikopel, dengan dua posisi yaitu posisi lepas dan sambung. Beban motor tiga fasa yang dikendalikan sebelumnya sudah tersambung hubung Y dan delta (dalam gambar disamping dihubung Y), sehingga 3 ujung belitan lainnya disambungkan ke terminal saklar kutub tiga. Bodi dari motor dihubungkan ke arde, sebagai pengaman / proteksi arus bocor.

Page 40: INSTALASI PENERANGAN

Gambar satu garis/single line diagram:

Page 41: INSTALASI PENERANGAN

Saklar Seri

Saklar seri digunakan untuk mengendalikan dua lampu listrik. Terdiri dari 3 terminal, yaitu 1 terminal masuk yang disambung ke saluran fasa (L) dan 2 terminal keluar yang masing-masing disambungkan ke lampu L1 dan lampu L2.

Selanjutnya masing-masing ujung lainnya dari masing-masing lampu L1 dan L2 disambungkan ke netral (N).

Page 42: INSTALASI PENERANGAN

Saklar Seri

Kondisi kedua lampu L1 dan L2 bisa dikendalikan oleh saklar seri yaitu, :a. Pada posisi 1, saklar I pada kondisi on dan saklar II pada posisi

offb. Pada posisi 2, saklar I, II pada posisi onc. Pada posisi 3, saklar I off dan saklar II posisi on.

Page 43: INSTALASI PENERANGAN

Gambar satu garis/single line diagram

Page 44: INSTALASI PENERANGAN

Saklar Kelompok

Saklar kelompok mengendalikan dua lampu listrik secara bergantian. Terdiri dari 3 terminal, yaitu 1 terminal masuk yang disambung ke saluran fasa (L) dan 2 terminal keluar yang masing-masing disambungkan ke lampu L1 dan L2. Selanjutnya masing-masing ujunglainnya dari masing-masing lampu L1 dan L2 disambung ke netral (N).

Page 45: INSTALASI PENERANGAN

Saklar Kelompok

Berbeda dengan saklar seri yang menggunakan 2 tuas / kontak, saklar kelompok ini hanya memiliki 1 tuas / kontak. Jadi tidak ada posisi sambung semua atau lepas semua. Kondisi kedua lampu L1 dan L2 bisa dikendalikan oleh saklar kelompok seperti pada tabel berikut ini :a. Pada posisi 0, semua lampu matib. Pada posisi 1, kelompok lampu I onc. Pada posisi II, kelompok lampu II on

Page 46: INSTALASI PENERANGAN

Gambar satu garis/single line diagram

Page 47: INSTALASI PENERANGAN

Saklar Tukar

Sebuah saklar tukar tidak bisa digunakan untuk mengendalikan sebuah lampu, tetapi harus berpasangan artinya harus dengan 2 buah saklar tukar. Gambar diatas sebuah lampu yang dikendalikan oleh dua saklar tukar dari dua tempat yang berbeda.

Page 48: INSTALASI PENERANGAN

Saklar Tukar

Sepasang saklar tukar biasanya digunakan pada gang / koridor yaitu sebuah saklar tukar pada ujung gang masuk dan lainnya pada ujung gang keluar. Atau juga pada tangga dari lantai 1 ke lantai 2 dan seterusnya, dan juga pada garasi.

Saklar tukar sering disebut sebagai saklar hotel, karena didalam hotel banyak terdapat koridor yang lampu-lampunya dikendalikan dengan saklar tukar.

Page 49: INSTALASI PENERANGAN

Gambar satu garis/single line diagram

Page 50: INSTALASI PENERANGAN

Dalam penggunaannya saklar silang selalu dilengkapi dengan sepasang (dua buah) saklar tukar untuk mengendalikan sebuah lampu.

Bila dikehendaki perluasan / penambahan, tempat kendali lampu tinggal menambahkan sejumlah saklar silang saja, yang disambung secara serial diantara saklar-saklar silang dengan ujung awal dan ujung akhir yang merupakan pasangan saklar tukar.

Saklar Silang

Page 51: INSTALASI PENERANGAN

Saklar Silang

No Posisi Saklar KondisiL

A B C

1.2.3.4.5.6.7.

IIIIIIIIIIII

IIIIIIIIIIII

IIIIIIIIIIII

MatiNyalaMatiNyalaMatiNyalaMatiNyala

Page 52: INSTALASI PENERANGAN

Gambar satu garis/single line diagram

Penggunaan saklar-saklar silang dan sepasang saklar tukar ini biasa digunakan untuk mengendalikan lampu dari banyak tempat / posisi, seperti ruang tengah, mesjid dengan kendali lampu pada pintu-pintu depan, samping kiri dan samping kanan. Pada koridor yang panjang, penerangan lampunya juga sering menggunakan saklar-saklar ini.