laporan instalasi penerangan

20
LAPORAN PRAKTIKUM INSTALASI PENERANGAN Kelompok : 10 Nama Praktikan : 1. Ainun Nidhar 2. Jeffry Manatar Kelas : 2E Dosen Pembimbing : P. Janus, MT. Ir. Benhur Nainggolan, MT Tanggal Penyerahan : 3 Mei 2013 TEKNIK KONVERSI ENERGI POLITEKNIK NEGERI JAKARTA 1

Upload: ainun2412

Post on 29-Dec-2015

293 views

Category:

Documents


25 download

TRANSCRIPT

Page 1: LAPORAN INSTALASI PENERANGAN

LAPORAN PRAKTIKUM

INSTALASI PENERANGAN

Kelompok : 10

Nama Praktikan : 1. Ainun Nidhar

2. Jeffry Manatar

Kelas : 2E

Dosen Pembimbing : P. Janus, MT.

Ir. Benhur Nainggolan, MT

Tanggal Penyerahan : 3 Mei 2013

TEKNIK KONVERSI ENERGI

POLITEKNIK NEGERI JAKARTA

MEI 2013

1

Page 2: LAPORAN INSTALASI PENERANGAN

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar belakang

Sebagai mahasiswa/i jurusan Teknik Konversi Energi, dimana mahasiswa/i mempelajari

berbagai materi yang berhubungan dengan teknik mesin, dan teknik listrik. Salah satu kompetensi

yang harus dimiliki mahasiswa/i Teknik Konversi Energi ialah, memahami instalasi listrik.

Pada materi ini, sub bab instalasi yang di perlu dipahami ialah instalasi penerangan. Dan

mahasiswa/i di tuntut agar bisa memahami dan menerapkan gambar teknik instalasi penerangan,

serta teknik instalasi penerangan itu sendiri.

Diharapkan pula, mahasiswa/i dapat menerapkan prinsip-prinsip dalam perencanaan instalasi

listrik sesuai Peraturan Umum Instalasi Listrik (PUIL) 2000, dan menerapkan prinsip : keamanan,

keandalan, kemudahan tercapaian, ketersediaan, keindahan dan ekenomis.

B. Tujuan praktikum

1. Mahasiswa/i dapat mengenal peralatan instalasi listrik dan melaksanakan sesuai fungsinya.

2. Mahasiswa/i dapat melaksanakan hubungan pada listrik terminal yang diinginkan.

3. Mahasiswa dapat menginstalasi penerangan sesuai dengan peralatan dan komponen yang

dibutuhkan.

4. Mahasiswa/i dapat mengaplikasi informasi instalasi listrik.

5. Mahasiswa dapat mengenal jenis-jenis kabel instalasi listrik.

6. Mahasiawa/i dapat membuat diagram daya.

7. Mahasiswa/i dapat mengukur tahanan.

8. Mahasiswa/i dapat mengukur daya yang terdapat pada instalasi.

C. Pelaksanaan

Pelaksaan praktikum instalasi listrik Teknik Konversi Energi dilaksanakan secara bertahap.

Praktikum Instalasi listrik terbagi atas tiga kelompok berikut:

1. Kelompok terminal papan hubung

2

Page 3: LAPORAN INSTALASI PENERANGAN

2. Kelompok instalasi penerangan

3. Kelompok instalasi motor listrik

D. Standard Operational Procedur (SOP)

1. Harus sesuai layout

2. Pengawatan kabel

a. Jumlah kabel dan panjang kabel.

b. Masukan kabel secara bersamaan jika ada gunakan pegas penarik kabel.

c. Kupas kabel secukupnya kurang lebih 5 cm.

d. Hubungkan kabel sesuai dengan recana instalasi

3. Test

a. Ohmmeter

b. Isolasi

c. PLN

4. Pasang KWH meter :

a. Memasang beban

b. Mencatat beban

c. Menghitung putaran, waktu dan membandingkan putaran dengan beban.

3

Page 4: LAPORAN INSTALASI PENERANGAN

BAB II

DASAR TEORI

A. Jenis saklar dan cara kerjanya

Dalam praktikum instalasi penerangan ini, terdapat 3 saklar tunggal, 2 saklar dua arah, 2 saklar

seri, dan 3 stop kontak. Setiap saklar memiliki cara kerja yang berbeda beda, berikut cara kerjanya

:

1. Saklar tunggal

Fungsi sakelat tunggal adalah untuk menyalakan dan mematikan lampu. Pada sakelar ini

terdapat dua titik kontak yang menghubungkan hantaran fasa dengan lampu atau alat yang lain.

Gambar 2.1 Saklar tunggal

Gambar 2.2 simbol saklar tunggal

Gambar 2.3 Gambar pengawatan saklar satu arah

2. Saklar seri

Sakelar seri adalah sebuah sakelar yang dapat menghubungkan dan memutuskan dua lampu,

atau dua golongan lampu baik secara bergantian maupun bersama-sama. Sakelar seri sering

disebut pula sakelar deret.

4

Page 5: LAPORAN INSTALASI PENERANGAN

Gambar 2.4 Saklar seri

Gambar 2.5 Simbol saklar seri

Gambar 2.6 Gambar pengawatan saklar seri

3. Saklar dua arah

Sakelar tukar sering disebut dengan sakelar hotel karena banyak dipakai dipakai di hotel-hotel

untuk menyalakan dan memadamkan dua lampu atau dua golongan lampu secara bergantian.

Selain itu, sakelar dapat pula digunakan untuk menyalakan dan memadamkan satu lampu atau

satu golongan lampu dari dua tempat dengan menggunakan dua sakelar tukar.

Gambar 2.7 Saklar dua arah

Gambar 2.8 Simbol saklar dua arah

5

Page 6: LAPORAN INSTALASI PENERANGAN

Gambar 2.9 gambar pengawatan saklar dua arah

B. Megger

Mega Ohm Meter atau yang biasa disebut megger merupakan salah satu alat ukur yang

berfungsi untuk mengukur tahan isolasi dari suatu instalasi atau untuk mengetahui apakah

penghantar dari suatu instalasi terdapat hubung langsung, apakah antara fasa dengan fasa atau

dengan nol (tanah).

Gambar 2.10 Megger

C. Daya listrik

Daya listrik didefinisikan sebagai laju hantaran energi listrik dalam sirkuit listrik. Satuan SI

daya listrik adalah watt yang menyatakan banyaknya tenaga listrik yang mengalir per satuan waktu

(joule/detik). Rumus energi listrik adalah

W = V . I. T

W = energi ( Joule) I = kuat arus (Ampere)

V = tegangan (Volt) T = lama waktu (sekon)

6

Page 7: LAPORAN INSTALASI PENERANGAN

BAB III

PROSEDUR PRAKTIKUM

A. Lokasi dan Waktu

Lokasi : Laboratorium Teknik Konversi Energi, Politeknik Negeri Jakarta

*praktikum ini dilaksanakan secara bertahap, dimulia dari awal semester hingga minggu ke-10

masa perkuliahan.

B. Alat yang di butuhkan

No. Nama Alat Fungsi Jumlah

1. Junction box Sebagai terminal penyambungan kabel 5

2. Elbow Menyambung dua buah pipa 4

3. Pipa PVC 5/8 tempat yang digunakan untuk melindungi

kabel NYA

3 meter

4. Socket untuk menyambungkan arus listrik pada

peralatan listrik.

2

5. Socket AC untuk menyambungkan arus listrik pada

peralatan listrik.

1

6. Fitting lampu Tempat dudukan lampu 4

7. Klem pipa Untuk menepelkan pipa 26

8. Klem kabel Untuk menepelkan kabel 15

9. Saklar tunggal Untuk menyalakan dan mematikan lampu

hanya terdapat satu tombol.

3

10. Saklar seri Untuk menyalakan dan mematikan lampu

hanya terdapat dua tombol.

1

11. Saklar dua arah dapat menyalakan dan mematikan sebuah

lampu dari tempat yang berbeda

2

12. Lampu 100 watt ; 25

watt ; 75 watt ; 15 watt

Sebagai sumber cahaya 4;1;1;1

13. Stop kontak untuk menyambungkan arus listrik pada

peralatan listrik.

2

14. Kwh Meter Untuk mengukur besar daya yang mengalir 1

7

Page 8: LAPORAN INSTALASI PENERANGAN

tiap jam

15. Stopwatch Untuk mengukur lamanya waktu 1

16. Avometer Untuk mengukur arus, tegangan, dan

hambatan

1

17. Megger Untuk mengukur besar tahanan isolasi dari

suatu rangkaian.

1

18. MCB 6 A dan 2A Pemutus hubungan 1

19. MCB 4 A Pemutus hubungan 2

20. Kotak MCB Untuk melindungi MCB 1

21. Kabel NYA

line;grounding;netral

kabel yang digunakan untuk arus yang

kecil

5 meter

22. Kabel NYM kabel yang digunakan untuk arus yang

lebih besar. Apabila menggunakan kabel

NYM tidak perlu menggunakan pipa,

karena kabelnya sudah besar dan banyak

isolasinya

5 meter

23. Obeng (+) ; (-) Untuk membuka dan mengencangkan baut 1

24. Tang kupas Untuk mengupas isolasi kabel 1

25. Tang potong Untuk memotong kabel 1

26. Tang bulat Untuk membuat mata itik 1

27. Palu Untuk menempelkan paku pada bidang 1

28. Sekrup Untuk menahan elbow dan junction box,

agar tidak lepas dari bidang.

60

8

Page 9: LAPORAN INSTALASI PENERANGAN

C. Langkah Kerja

Gambar Rangkaian

Gambar 3.1 diagram kerja

Gambar 3.2 diagram pengawatan

9

Page 10: LAPORAN INSTALASI PENERANGAN

Gambar 3.4 diagram lokasi (single line)

Gambar 3.5 panel daya

1. Potong bidang kotak pada pojok kiri atas papan, kemudian pasang kotak MCB.

2. Gambarkan diagram lokasi (single line) pada bidang papan, dengan menggunakan kapur.

10

Page 11: LAPORAN INSTALASI PENERANGAN

3. Pasanglah pipa dan elbow, sesuai dengan yang telah digambarkan pada bidang papan,

kencangkan dengan dengan sekrup.

4. Kemudian pasang junction box.

5. Masukan kabel NYM dan NYA yang telah di pesan, pasang dan sambungkan masing-masing

kabel sesuai dengan gambar pengawatan (multi line). (Harap lebih teliti dalam membaca

gambar. Dan usahakan panjang kabel melebihi dari ukuran yang diperkirakan).

6. Selanjutnya, sambungkan kabel pada fiting lampu, dan stop kontak, dengan memperhatikan

gambar pengawatan (multi line). *saat di sambungkan ke kabel, kondisi semua stop kontak

dalam keadaan off*

7. Pasang kabel yang ada di kotak MCB dengan MCB 6 A; 4A; dan 2 A sesuai dengan gambar

pengawatan.

8. Pasang isolasi pada setiap sambungan kabel yang ada di junction box dan kotak MCB.

9. Lakukan test dengan menggunakan ohm meter, catat hasilnya. Test ohm meter dilakukan

dengan cara :

Mengkalibrasi ohmmeter terlebih dahulu.

Salah satu ujung ohmmeter diletakkan di kabel netral yang berada didalam MCB, lalu

ujung lainnya diletakkan di netral stopkontak A, lalu dipindahkan ke lampu C, stopkontak

AC, stopkontak B, lampu A dan lampu D. Apabila didapatkan hasil 0Ω maka alat tersebut

dalam keadaan baik.

Salah satu ujung ohmmeter diletakkan di kabel grounding yang berada didalam MCB, lalu

ujung lainnya diletakkan di grounding stopkontak A, lalu dipindahkan ke stopkontak AC,

dan stopkontak B. Apabila didapatkan hasil 0Ω maka alat tersebut dalam keadaan baik.

Salah satu ujung ohmmeter diletakkan di kabel line 6A yang berada didalam MCB, lalu

ujung lainnya diletakkan di line stopkontak A, lalu dipindahkan ke lampu A, saklar tukar A

dan saklar tukar A. Apabila didapatkan hasil 0Ω maka alat tersebut dalam keadaan baik.

Salah satu ujung ohmmeter diletakkan di kabel line 4A yang berada didalam MCB, lalu

ujung lainnya diletakkan di line stopkontak B, lalu dipindahkan ke lampu C, lampu C,

lampu D, saklar seri C, dan saklar tunggal B. Apabila didapatkan hasil 0Ω maka alat

tersebut dalam keadaan baik.

10. Lalu test lah instalasi penerangannya dengan menggunakan alat megger, catatlah datanya. Cara

untuk melakukan test megger ialah :

Pertama kita menjepit bagian (+) megger ke line1, dan bagian (-) megger ke kabel

grounding. Lalu bagian (+) megger dipindahkan ke line2 dan line3.

Untuk bagian kedua, menjepit bagian (+) megger ke line1, dan bagian (-) megger ke kabel

line2. Setelah itu line2 (-) megger dipindahkan ke line3.

11

Page 12: LAPORAN INSTALASI PENERANGAN

Untuk bagian ketiga, menjepit bagian (+) megger ke line2, dan bagian (-) megger ke kabel

line3.

Untuk bagian keempat, menjepit bagian (+) megger ke line1, dan bagian (-) megger ke

kabel netral. Setelah line1 mendapatkan hasil, lalu (+) megger dipendahkan ke line2. Setelah

line2 (+) megger dipindahkan ke line3.

Lalu yang terakhir menjepit bagian (+) megger ke netral, dan bagian (-) megger ke kabel

grounding.

11. Dan yang terakhir pasanglah KWH meter beserta kelengkapannya untuk pengujian setrum dari

sumber PLN, cek-lah peralatan-peralatan pada kelompok 1, kelompok 2, kelompok 3, apakah

berfungsi jika dialiri arus dari sumber PLN. Jika berfungsi semua, pasangkan lampu pada

masing-masing fitting. Hidupkan semua kelompok beban lalu perhatikan putaran pada KWH

meter sampai sepuluh kali putaran, lalu catat waktunya. Dan catat pula daya pada tiap-tiap

lampu dan jumlahkan.

12

Page 13: LAPORAN INSTALASI PENERANGAN

BAB IV

ANALISA DATA

A. Data hasil pengukuran (test)

1. Test ohm meter

Kelompok Stop kontak Saklar tukar Saklar tunggal Saklar seri Lampu

I √ √ √

II √ √ √ √

III √ (Ac)

2. Test megger

No. Hubungan Tahanan Tahanan Isolasi (MΩ)

1. L1 – L2 190

2. L1 – L3 200

3. L2 – L3 190

4. L1 – N 200

5. L2 – N 200

6. L3 – N 190

7. L1 – G 200

8. L2 – G 200

9. L3 – G 200

10. N – G 190

3. Test sumber tegangan PLN

Kelompok beban Nama komponen Keterangan

1

Stop kontak

Saklar tukar (A)

Lampu pijar (A)

13

Page 14: LAPORAN INSTALASI PENERANGAN

2

Saklar tunggal (B)

Stop kontak (B)

Saklar seri (C)

Lampu pijar (C)

Saklar tunggal (D)

Lampu pijar (D)

3 Socket AC

B. Hasil pengukuran

Dari test kWh meter, di dapat waktu yang dibutuhkan selama 9 putaran ialah 1 menit 11 detik =

71 detik. Pada kWh dengan 900 putaran/kWh. Total lampu yang digunakan ialah :

Lampu 100 watt x 4 = 400 watt

Lampu 25 watt x 1 = 25 watt

Lampu 75 watt x 1 = 75 watt

Lampu 15 watt x 1 = 15 watt

+

Total = 515 watt = 0,515 kWatt

Perhitungan secara praktek

total daya(kWatt) Xt

3600

0,515 x 71

3600 = 0,0101 kWh

Perhitungan secara teori

N (banyak putaran)spek kWh

9900

=0,01 kWh

14

Page 15: LAPORAN INSTALASI PENERANGAN

C. Pembagian daya

D. Analisa

1. Dari tes pengecekan dengan ohm meter dan megger dapat kami analisa bahwa semua

komponen berfungsi seperti yang seharusnya karena memiliki nilai hambatan lebih dari 150

MΩ. Sama halnya dari tes uji tegangan, dapat dilihat juga bahwa semua komponen berfungsi

dengan seharusnya juga. Namun, hasil perhitungan daya secara teori sedikit berbeda dengan

hasil praktek, praktikum kami menghasilkan selisih yang dapat dikatakan sedikit, adapun

alasan permasalahan tersebut diantaranya adalah :

2. Kemungkinan pada saat menghitung waktu yang dibutuhkan kami kurang tepat menekan

tombol start pada stopwatch dengan putaran pada kWh meter, sehingga terjadi selisih

perbedaan teori dan praktek.

3. Banyaknya isolasi yang kami sambung yang menghubungkan antar-kabel sehingga

menambah nilai hambatan kabel pada rangkaian listrik ini.

4. Kerja beberapa lampu yang ditunjukkan dengan nyala yang tidak normal dengan daya yang

sama pada lampu lainnya. Maksudnya, ada beberapa lampu ketika kami menyambung

15

Page 16: LAPORAN INSTALASI PENERANGAN

dengan sumber arus, beberapa lampu 100 Watt ada yang menyala tidak normal seperti

lampu 100 Watt lainnya. Dan hal ini mungkin yang menyebabkan ada nilai atau selisih

perbedaan daya pada praktek dan teori yang kami tunjukkan.

BAB VI

KESIMPULAN

A. Kesimpulan

Dari rangkaian proses praktikum instalasi penerangan hal yang dapat disimpulkan dari praktikum antara lain :

1. Dari hasil perhitungan teori dan praktek, yang hasilnya tidak berbeda jauh, kami dapat menduga tidak terjadi kesalahan ataupun gangguan yang menyebabkan perbedaan yang tidak signifikan dari hasil perhitungan kami

2. Keberhasilan pengerjaan instalasi harus sesuai dengan diagram kerja dan pengawatan.3. Setiap pengawatan harus dikerjakan secara teliti agar tidak terjadi hubungan singkat. Dan

melakukan megger test untuk menggecek keamanan instalasi.

B. Saran :

Setiap praktikan harap terlebih dulu memastikan alat-alat yang diorder berfungsi dengan baik, kerjasama tim yang baik akan mempercepat proses pemasangan instalasi penerangan.

16