manajemen bp gigi smf.ppt

38
Manajemen BP Gigi Manajemen BP Gigi dan dan Praktek Dokter Gigi Praktek Dokter Gigi drg. Yenawati Hartanto, M.P.H Kamis, 18 Juni 2015

Upload: salvador-butler

Post on 11-Jul-2016

70 views

Category:

Documents


10 download

TRANSCRIPT

Manajemen BP Gigi Manajemen BP Gigi dandanPraktek Dokter GigiPraktek Dokter Gigi

drg. Yenawati Hartanto, M.P.HKamis, 18 Juni 2015

Manajemen BP GigiManajemen BP GigiRumah sakit sebagai salah satu

subsistem pelayanan kesehatan dengan 2 jenis pelayanan : pelayanan kesehatan dan pelayanan administrasi

Pelayanan kesehatan : Yan medik, penunjang medik, rehabilitasi medik dan perawatan

Yan kesehatan ini dilakukan melalui UGD, unit rawat jalan, unit rawat inap

Susunan Organisasi RSUSusunan Organisasi RSU(RSU Kelas A sesuai SK (RSU Kelas A sesuai SK Menkes)Menkes)DirekturWakil Direktur : Wadir Pelayanan Medik dan

Keperawatan Wadir Penunjang Medik dan Instalasi Wadir Umum dan Keuangan Wadir Komite Medik

RS Kelas C dan DRS Kelas C dan DLebih sederhana organisasinyaTidak ada wakil direkturDilengkapi staf khusus yang

mengurusi administrasi

Komite MedikKomite MedikJabatan non-struktural, yang

menghimpun anggota yang terdiri dari para kepala Staf Medik Fungsional (SMF)

2 tugas utama : menyusun standar pelayanan

medis memberikan pertimbangan

kepada direktur

Pertimbangan kepada Direktur Pertimbangan kepada Direktur oleh KM :oleh KM :

Pembinaan, pengawasan, dan penelitian mutu pelayanan medis, hak-hak klinis khusus kepada SMF, program pelayanan medis, pendidikan dan pelatihan (diklat), serta penelitian dan pengembangan (litbang).

Pembinaan tenaga medis dan bertanggung jawab terhadap pelaksanaan etika profesi.

SMFSMFSemua kepala SMF diangkat oleh Dirjen Yan Medik Depkes

RI berdasarkan usulan dari Direktur RS Terdiri dari dokter umum, dokter gigi, dokter spesialis, dan

dokter subspesialis.Memahami visi dan misi pengembangan RS serta kebijakan

operasional pimpinan.Menjaga mutu pelayanan RS harus diperhatikan staf SMF,

dengan memperhatikan standar profesi.

Tugas Pokok SMF :Tugas Pokok SMF :menegakkan diagnosis, memberikan pengobatan, pencegahan penyakit, peningkatan dan pemulihan kesehatan, penyuluhan, Pelatihan penelitian pengembangan pelayanan

medis

SMFSMFTugas istimewa : memberikan asuhan pelayanan medik

dan kesehatan kepada masyarakat yang menggunakan jasa pelayanan RS.

Mutu pelayanan medis dan kesehatan di RS sangat erat kaitannya dengan manajemen RS dan keprofesionalan kinerja SMF dan staf lainnya di RS.

Gugus kendali mutu dapat ditugaskan kepada komite medik RS karena mereka adalah staf fungsional (nonstruktural) yang membantu direktur RS dengan melibatkan semua SMF RS

BP GigiBP GigiKompetensi SDMProsedur kerjaSOPCheck ListSPMSurat TugasUraian TugasDaftar Inventaris Barang dan obat habis pakaiPencatatan dan Pelaporan

Manajemen Praktek Manajemen Praktek Dokter GigiDokter GigiManajemenPraktek Kedokteran Gigi ---- UU RI No 29 Tahun

2004

Manajemen Praktek Dokter GigiManajemen Praktek Dokter Gigi ProfesionalSikap mental bersaing dengan sehatDerajat kualitas unggulSikap dokter gigi yang sesuaiWaktu yang terbatasPerlu Tim (1 dan atau 2 orang perawat gigi), kompak,

efektif efisienPembagian tugas Tim, Protap, SOP ------- minimal resikoDisiplin yang tinggi ------ APDPencatatan dan Pelaporan

LanjutanLanjutan

Mengenali resiko yang ada di tempat kerjaPemeriksaan kesehatan secara rutin ImunisasiPendidikan dan PelatihanPengendalian Lingkungan KerjaPengelolaan sampah medis dan non medis dengan

benarPengelolaan alat dan obat dengan benarMenggunakan APD dengan benarCuci tangan dengan air bersih yang mengalir atau

dengan larutan alkohol setiap kali selesai bekerja, melepas sarung tangan dll

Resiko Bekerja di Klinik Resiko Bekerja di Klinik GigiGigiPraktek Gigi ditunjang dengan

peralatan dan teknologi Memerlukan SDMBeresiko untuk terjadinya penyakit

atau gangguan akibat pekerjaannyaKeluhan yang sering dialami

gangguan otot rangka pada punggung dan pinggang, nyeri pada pergelangan tangan, dermatitis.

Survei di Obatemi Awolowo Survei di Obatemi Awolowo University Nigeria University Nigeria (Pengalaman....)(Pengalaman....)13,2 % yang mempunyai asuransi

kesehatan68,4 % pernah mendapatkan vaksinasi

hepatitis B36,8 % pernah mengalami tertusuk

benda tajam dalam 6 bulan terakhir71,1 % kontak secara teratur dengan

amalgam47 % pernah mengalami sakit pinggangPenggunaan Alat Pelindung Diri (APD)

jarang dilakukan

Keracunan MerkuriKeracunan MerkuriTumor pada Wajah, tangan, kakiTulisan tangan sulit dibaca oleh

karena gemetarGangguan cara bicaraTimbul gejala mayor (emosi tidak

stabil, tremor, ginggivitis, gagal ginjal, merusak sistem kekebalan tubuh, serangan epilepsi)

Bahaya ErgonomiBahaya ErgonomiBekerja dengan posisi yang tetap Gerakan berulang dan tetap

keluhan nyeri pinggang, punggung, leher dan pergelangan tangan

Tugas-Tugas yang Didelegasikan kepada Asisten Tugas-Tugas yang Didelegasikan kepada Asisten

Persiapan kamar praktek sebelum pasien datangMeja kerja dibersihkan dan didesinfeksiStatus pasien disiapkanMemanggil pasien dan mengantar ke kamar praktek dan

mempersilahkan duduk di kursi gigi serta memakaikan apron

Mengatur posisi pasienMembantu mengambil instrumenMencatat hasil pemeriksaan pada status sesuai saran

dokter gigiMenggunakan penyedot air ludah pada mulut pasien,

penyedot darah bila diperlukan, membersihkan kaca mulut, mencuci dan mengeringkan gigi

LanjutanLanjutan Selama tahap restorasi, asisten harus mampu

menyediakan instrumen genggam, bahan diberikan kepada operator. Setelah selesai restorasi, asisten membuang kelebihan bahan tambalan dan isolasi kapas.

Mengukur tensi pasien, menyiapkan jarum suntik lengkap+anestesi serta siapkan instrumen pencabutan. Memberikan tampon dan spongostan.

Menyediakan sendok cetak, bahan cetak untuk cetak rahang + mengisi gips

Menyiapkan model kerja dan tang ortodontik bagi pasien orto yang akan kontrol

LanjutanLanjutan Akhir perawatan, asisten mengembalikan pasien pada

posisi duduk dan membersihkan mukanya, kemudian mengatur perjanjian / konsultasi untuk tindakan berikutnya serta pembayaran. Pasien diantar keluar ruang

Menerima telpon dari pasienMengirim model kerja ke lab/tekniker setelah ada

instruksi dari dokter gigi. Mendata bahan habis pakai dan instrumen yang akan

dipesan ke depotMembersihkan ruang praktek, mencuci dan mensterilkan

instrumen, membuat dan mensterilkan gulungan kapas dan kasa.

Bila asisten seorang perawat gigi dapat memberikan penyuluhan tentang kesehatan gigi

Keuntungan bagi dokter gigi dan asisten Keuntungan bagi dokter gigi dan asisten

Waktu lebih singkatMengurangi kelelahan Merasa tenang dalam bekerjaMenghindari stres karena bekerja

tidak terburu-buruApabila asisten yang satu tidak

berangkat masih ada asisten satu nya

Keuntungan bagi PasienKeuntungan bagi PasienTidak terlalu lama menungguTidak terlalu lama membuka

mulutnyaMendapat pelayanan yang memadai

Hubungan Dengan StafHubungan Dengan StafMerupakan salah satu faktor

pentingInteraksi yang mendukung dan

ramah dengan staf merupakan upaya aktif perawatan

Faktor Orang TuaFaktor Orang TuaOrang tua tipe disiplin ~ seberapa baik

seorang anak mengatasi situasi perawatan medis/gigi

Ibu dengan pendekatan baik dan selalu memberi contoh memiliki anak yang dapat mengatasi lebih efektif terhadap perawatan gigi daripada anak yang ibunya cenderung menggunakan hukuman dan ketergantungan dengan orang tua sebagai pengendali tingkah laku

Lanjutan...Lanjutan...Kaitan antara kecemasan orang tua

dan kecemasan anak di ruang praktek dokter gigi mendorong kondisi agar orang tua berada di luar ruang perawatan

Apakah kita mengizinkan orang tua berada di ruang perawatan ?

(Kadang orang tua dapat sangat mengganggu karena mengulang semua perkataan dokter gigi)

Faktor LingkunganFaktor LingkunganFaktor lingkungan situasi yang mempengaruhi

tingkat kecemasan anak kurang mendapat perhatian

Menunggu dapat meningkatkan kecemasanPerlu upaya mengurangi stres selama menunggu beraktifitas dan bermainMelakukan wawancara awal dengan anak-orang

tua di luar ruang perawatan dapat mengurangi kecemasan mereka

Beri salam perpisahan yang menyenangkan pada pasien, khusus pasien anak

Kondisikan pasien anak meninggalkan tempat praktek dengan kesan menyenangkan

Pasien Dengan Kebutuhan Pasien Dengan Kebutuhan KhususKhusus

Aktif mendengar karena berbicara sulit bagi penderita, perlu kesabaran dalam memahami

Tanyakan ke orang tua atau pengasuh, informasi tentang kemampuan intelektual dan fungsional penderita

Jelaskan prosedur perawatan sesuai kan dengan tingkat pemahaman kalimat sederhana dan diulang-ulang

Mendapatkan kepercayaan pasien adalah kunci keberhasilan perawatan

Jadwalkan perawatan pada pagi hari semua lebih waspada dan waktu tunggu berkurang

Lanjutan...Lanjutan...Kerjasama dental team diperlukan

mulai petugas front desk chairside ruang perawatan

Perawatan dilakukan secara bertahapUsahakan konsisten ---- dental team

yang sama dari waktu kunjunganMempertahankan ke familiar-an ---

pasien lebih kooperatifPasien diberi reward selama

perawatan

Kiat-KiatKiat-Kiat

Rencanakan seluruh kebutuhan praktekRencanakan segmen kelas konsumen mana yang akan

jadi target pelanggan, sesuai dengan lokasi-lingkungan tempat praktek, karakteristik masyarakat setempat

Keahlian dokter gigi / profesional / ramah / disiplin / telitiPenataan interior ruang tunggu dan ruang praktek /

bersih-sehat-segar. Tempat praktek!!!!!Melengkapi izin-izin, peraturan (SIP, NPWP, STR)

sehingga pasien jadi tenangMeningkatkan ketrampilan dan pengetahuan kedokteran

gigi melalui seminar-seminar dan kursus-kursus, baik nasional maupun internasional

Metode pelayanan praktek diubah dari kuratif ke preventif dan promotif serta rehabilitatif, sehingga jumlah kunjungan akan meningkat karena pelanggan yang sehat lebih banyak daripada yang sakit

Tarif yang wajarBekerja dengan hati nurani + kompetensi dan

kemampuan

UU RI No 29 Tahun 2004UU RI No 29 Tahun 2004Praktik Kedokteran GigiPraktik Kedokteran GigiPengaturan Praktik Kedokteran,

Pasal 6 : Konsil Kedokteran Indonesia mempunyai fungsi pengaturan, pengesahan, penetapan, serta pembinaan dokter dan dokter gigi yang menjalankan mutu pelayanan media. KONSIL KEDOKTERAN INDONESIA

Pasal 7:Pasal 7:Konsil Kedokteran Indonesia mempunyai

tugas : Melakukan registrasi dokter dan dokter gigi Mengesahkan standar pendidikan profesi

dokter dan dokter gigi Melakukan pembinaan terhadap

penyelenggaraan praktik kedokteran yang dilaksanakan bersama lembaga terkait sesuai dengan fungsi masing-masing

Registrasi Dokter dan Dokter Registrasi Dokter dan Dokter GigiGigiPasal 29 : setiap dokter dan

dokter gigi yang melakukan praktik kedokteran di Indonesia wajib memiliki surat tanda registrasi dokter dan surat tanda registrasi dokter gigi

Lanjutan....Lanjutan....SIP, Pasal 36 : Setiap dokter dan dokter gigi yang

melakukan praktik kedokteran di Indonesia wajib memiliki surat izin praktik.

PELAKSANAAN PRAKTIK, Pasal 40 : 1) dokter atau dokter gigi yang berhalangan praktik kedokteran harus membuat pemberitahuan atau menunjuk dokter atau dokter gigi pengganti. 2) Dokter atau dokter gigi pengganti sebagaimana dimaksud pada ayat (1) harus dokter atau dokter gigi yang mempunyai surat izin praktik.

PERSETUJUAN TINDAKAN KEDOKTERAN/KEDOKTERAN GIGI, Pasal 45 : Setiap tindakan kedokteran atau kedokteran gigi yang akan dilakukan oleh dokter atau dokter gigi harus mendapatkan persetujuan

REKAM MEDIK, Pasal 46 : Setiap dokter atau dokter gigi dalam menjalankan praktik kedokteran wajib membuat rekam medik.

RAHASIA KEDOKTERAN, Pasal 48 : Setiap dokter atau dokter gigi dalam melaksanakan praktik kedokteran wajib menyimpan rahasia kedokteran.

PENGADUAN, Pasal 66 : Setiap orang yang mengetahui atau kepentingannya dirugikan atas tindakan dokter atau dokter gigi dalam menjalankan praktik kedokteran dapat mengadukan secara tertulis pada ketua Majelis Kehormatan Disiplin Kedokteran Indonesia

KETENTUAN PIDANA, Pasal 75 : Setiap dokter atau dokter gigi yang dengan sengaja melakukan praktik kedokteran tanpa memiliki surat tanda registrasi sebagaimana dimaksud dalam pasal 29 (1) dipidana dengan pidana penjara paling lama 3 (tiga) tahun atau denda paling banyak Rp. 100.000.000,00 (seratus juta rupiah)

Daftar PustakaDaftar PustakaSarningsih, Endang; Six Handed Dentistry, Seminar

Dentistry PDGI jakarta Timur, Jakarta 2-3 juni 2007Emmyr F. Moeis. Quality Assesment dan Quality

Assurance di Bidang Pelyanan Kesehatan Gigi dan Mulut. Majalah Ilmiah Kedokteran Gigi FKG Trisakti Foril V, 1996; 2: 672-676

Itjingningsih Wangidjaja, Riang Gunawan W., Ergonomi pada four handed dentistry, KPPIKG VIII. 1988; I,15 : 137-163

Kepala Dinas Kesehatan PropinsiJawa Tengah (Pengarahan pada Rakor Kesehatan Gigi), Sikap Mental Menghadapi Masa Sulit. Semarang, 1999.

Warta Kesehatan Masyarakat, DirJend Bina Kesehatan Masyarakat DepKes RI, Edisi No. 14, Juli Tahun 2007.

Haryanto, A.G., Etika Sebagai bagian sikap pelayanan serta sikap hidup seorang dokter gigi. Dentist 2006, 4 Februari 2006

S.W. Prayitno, Persiapan Dokter Gigi dalam menghadapi Peluang dan Ancaman Sistem Pasar bebas. Diskusi Panel : Profil Dokter Gigi dalam Era Globalisasi, Foril V 1996 FKG USAKTI, Jakarta 7-10 Oktober 1996; Hal 10-15