manajemen ambulasi fobia dental melalui penggunaan inhalasi sedasi intravena
TRANSCRIPT
-
7/24/2019 Manajemen Ambulasi Fobia Dental Melalui Penggunaan Inhalasi Sedasi Intravena
1/6
-
7/24/2019 Manajemen Ambulasi Fobia Dental Melalui Penggunaan Inhalasi Sedasi Intravena
2/6
termasuk kemampuan untuk mempertahankan jalan napas, dan yang mampu memberi respon
rasional terhadap pertanyaan dan perintah6. &etika situasi tersebut telah tercipta, seseorang
dapat mengubah mood pasien dan reaksi mereka selanutnya terhadap nyeri dan stimulus luar,
baik melalui sugesti ataupun penggunaan obat. Perubahan mood pasien akan memiliki e!ek
besar pada respon terhadap nyeri. Pasien yang tenang jarang salah menanggapi stimulus non1
nyeri sebagai nyeri. %edasi sebaiknya menghilangkan rasa takut dan mengontrol kecemasan,
seiring penggunaan anestesi dapat mengontrol nyeri. #al ini akan mengi+inkan dilakukannya
prosedur operati! rutin pada pasien yang tidak tidur tapi tenang dan nyaman serta rileks.
7ujuan dari sedasi sadar adalah8
'. Mengubah mood pasien
2. Mencapai kooperasi yang lebih baik dengan menghilangkan rasa takut
9. Mempertahankan semua re!leks protekti! akti! dan intak
3. Mempertahankan tanda "ital yang stabil*. %edasi dilakukan oleh dokter gigi yang hadir
). Penggunaan peralatan secara minimal
:. Waktu penyembuhan yang tidak memanjang
. 7idak puasa total
(. 7eknik pilihan untuk pasien dengan risiko jelek
';. Dibutuhkan pengaalan
&emampuan pasien untuk bereaksi terhadap sugesti "erbal merupakan metode
terbaik bagi operator untuk menentukan le"el kesadaran dan keaspadaan pasien. #al
tersebut telah menunjukkan baha 2 pertimbangan tersebut paling dapat dipercaya dalam
menentukan dosis tepat yang dibutuhkan kapanpun. &etika semua re!leks masih intak,
parameter !isiologis normal akan berlanjut untuk bekerja setiap aktu selama prosedur.
7anda1tanda "ital akan tetap stabil dan berada dalam batas normal ketika re!leks protekti!
intak dan pasien dapat merespon terhadap perintah "erbal dalam keadaan tenang dan nyaman.
Metode intra"ena memiliki keuntungan daripada yang lain8
'. &enaikan yang pasti dapat digunakan untuk uji dosis
2. Dapat dilakukan titrasi yang lambat dan akurat
9. terbuka dan => drip yang berkelanjutan
*. Pasien yang pengertian menerima teknik tersebut dengan cepat.
&erugian utama dari medikasi tersebut adalah setelah diberikan tidak dapat
dikembalikan. &arena hal ini, diperlukan pemantauan rutin terhadap tingkat keaspadaan dan
kesadaran pasien, bersama dengan jantung, nadi dan laju respirasi.
Riwayat Sebelum Perawatan
%eperti pada semua tipe peraatan medis dan gigi, riayat penyakit dahulu dansekarang harus diperoleh secara lengkap, bersama dengan obat1obat yang diminum dan
-
7/24/2019 Manajemen Ambulasi Fobia Dental Melalui Penggunaan Inhalasi Sedasi Intravena
3/6
riayat alergi pasien. Adanya abnormalitas metabolik maupun sistemik akan memiliki
kemungkinan e!ek kardio"askular dan respirasi. =n!ormasi mengenai hal ini sangat penting,
baik untuk keamanan pasien maupun dan kesuksesan peraatan. &arena ekstrimnya "ariasi
obat dan rami!ikasi lanjutannya, keberadaan Physician?s Deks $e!erence sebaiknya telah siap
tersedia. #al ini akan memperbolehkan dokter gigi mendapatkan in!ormasi tambahan, bila
kebutuhan tertentu pasien harus dipenuhi.
Farmakologi
Dia+epam >alium- merupakan ben+odia+epin *@ lebih potensial daripada 0ibrium.
Dia+epam merupakan relaksan skeletal dan antikkon"ulsan dengan si!at an@iolitik. Dia+epam
beraksi di dalam otak pada sistem limbik dan area1area yang berhubungan dengan emosi.
Dia+epam menyebabkan depresi sistem sara! pusat yang lebih kecil dibandingkan dengan0ibrium dan memiliki batas keamanan yang luas. $eaksi puncaknya berlangsug dalam jangka
9;13* menit dan e!ek psikomotornya, seperti yang diukur dengan Modi!ied /ender Motor
Gestalt 7est berangsung kira1kira '.* jam, sebuah alasan untuk diperlukannya pengaalan.
Penggunaannya kontraindikasi pada kasus alergi yang diketahui, glaukoma sudut dangkal atau
kehamilan, dan pada adanya inhibitor monoamin oksidan MA-dan abnormalitas ginjal.
Nitrus OksidaOksigen
&ombinasi gas1gas ini mungkin salah satu yang paling aman. Bitrus oksida pada
dasarnya hampir tidak beraroma dengan rasa manis yang sangat sedikit. Gas ini tidak
bergabung dengan elemen lain yang diketahui di dalam tubuh. Gas ini memiliki tingkat dilusi
yang tinggi dan larut dalam cairan tubuh. Gas ni tidak menyebabkan re!leks batuk. Paramater
!luktuasi dari kardiak output, laju nadi,"olume sekuncup, mean arterial pressure dan
pernapasan adalah minimal. 7empat utama aksinya berada di hipotalamus. #al ini
dikontraindikasikan pada keadaan pasien hamil, =%PA dan dan adanya MA inhibitor.
!eknik Ambulasi "antor
%ejak artikel sebelumnya yang dimuat di jurnal ini telah mendiskusikan metode non1
obat yang digunakan pada "isite kantor aal mengengai manajemen gangguan rasa takut,
kecemasan dan !obia. Mengasumsikan baha rencana peraatan, sinar C dan pro!ilaksis telah
dilakukan dan pasien telah ditunjukkan dan dijelaskan mengenai semua detail dan
peralatannya, pasien pertama1tama akan dipasang peralatan monitoring8
'. %tetoskop precordal utnuk memantau pernapasan2. u!! tekanan darah
9. Monitor elektrokardioskop yang punya de!ibrilator
-
7/24/2019 Manajemen Ambulasi Fobia Dental Melalui Penggunaan Inhalasi Sedasi Intravena
4/6
errills signsdan kemalasan berbicara merupakan tanda de!initi! dari tingkat sedasi-. 7idak ada dalam
prosedur di mana kelopak mata pasien melebihi titik tengah, bila terjadi demikian, sedasi
pasien terlalu dalam.
Prosedur Intravena
&etika permintaan emosional pasien membutuhkan rute intra"ena, maka prosedur ini
dilakukan. %ebuah jarum ' guage ' inci dalam kateter dimasukkan ke dalam "ena radialis
super!icialis, atau sebuah set in!us Abbot /utter!ly 2' @ ' '26 digunakan pada salah satu
pembuluh "ena pada permukaan dorsal tangan. %ebelum ini, semua tanda "ital telah diperiksa,
sehingga dapat ditentukan tingkat baseline dari parameter yang ada. Pemberian jarum =>
dilakukan dalam pengaruh analgesik nitrus oksida1oksigen. &etika jarum telah dimasukkan,
nitrus oksida1oksigen dimatikan dan dalam 2 menit pasien kembali normal, yaitu bebas dari
sedasi. %ejumlah dosis ujicoba dia+epam diberikan ke dalam selang => pada percabangan E
dan masuk ke dalam aliran "ena. Walaupun demikian pemilik pabrik mensugestikan untuk
tidak mencampur dia+epam dengan salin manual. 7rieger et al menyatakan baha mereka
tidak menemukan e!ek samping yang merugikan. Dia+epam setelah periode ujicoba selama 2
menit, diberikan pada kecepatan 2;mg 9; detik hingga tercapai e!ek yang diinginkan. %aya
tidak memberikan dia+epam dengan total lebih dari 2;mg. /ila pasien sangat menderita
secara emosional karena rasa takut, mungkin ditambahkan sodium penobarbital hingga 2*mg.
#al ini bukanlah hal yang diharapkan, karena meningkatkan aktu penyembuhan, tetapi harus
diingat untuk berhasil menangani !obia pasien, dokter gigi harus memenuhi kebutuhan pada
situasi tersebut. 7anda1tanda "ital dan tracing
-
7/24/2019 Manajemen Ambulasi Fobia Dental Melalui Penggunaan Inhalasi Sedasi Intravena
5/6
yang benar dair jarum di "ena, cukup dengan menjepit selang, hal ini akan menyebabkan
sedikit aliran "ena balik. &ursi kontur dipertahankan pada keadaan kaki sedikit lebih tinggi.
%etelah prosedur operati! rutin dilakukan, oksigenasi 219 menit diberikan sebelum menaikkan
kursi. #al ini akan mencegah hipertensi postural. =nstruksi post1operasi !ig 2- diberikan pada
pendamping pasien. Mereka dinasihati pasien untuk menahan diri dair minum alkohol dan
mengemudi.
Mengeluarkan pasien setelah sedasi dia+epam => membutuhkan banyak perhatian.
&ecacatan psikomotor, seperti yang diukur oleh /ender Motor Gestalt 7est, bertahan selama
'.*12 jam. 7iap pasien diberikan sebuah test, di mana mereka harus menghubungkan
serangkaian titik sebelum sedasi dan sebelum meninggalkan kantor sampai kedua sisi hampir
paralel satu sama lain !ig 9-.
Walaupun dia+epam telah diketahui untuk batas amannya, bersama dengan medikasilainnya, dapat menyebabkan situasi mengancam nyaa. Pada keadaan langka, dia+epam dapat
menyebabkan koma dan henti napas, bahkan dengan dosisi yang paling sederhana. Dokter
yang menggunakan teknik ini pada kantor mereka sebaiknya benar1benar mengenali tanda dan
gejala dari sindroma antikolinergik sentral dan mani!estasi reaksi ekstra piramidalnya.
Physostiganne telah terbukti berguna sebagai antikolinesterase untuk delirium, apnea dan
koma. Dosis la+imnya ;.*mg sampai 2.;mg => diberikan perlahan dan bila keadaan seperti
yang disebutkan di atas terjadi, dokter dapat melihat nilai dari drip saline terbuka selama
prosedur ini.
Fig #$ Instruksi %re dan %osto%erasi
%edasi intra"ena didesain untuk membuat Anda lebih mudah melakukan prosedur
dental kon"ensional, Anda tidak tidur, tetapi Anda akan merasa nyaman, tenang dan rileks.
Anda harus menyetujui untuk8
A. Menyediakan pendamping atau pengantar yang bertanggungjaab, lebih baik
menggunakan mobil
/. 7idak mengemudi selama hari ini
. Menunda pekerjaan yang rumit, atau keputusan apapun yang membutuhkan
pertimbangan yang baik selama hari ini
D. 7idak minum minuman beralkohol selama 2 hari
Makanan
-
7/24/2019 Manajemen Ambulasi Fobia Dental Melalui Penggunaan Inhalasi Sedasi Intravena
6/6
&arena bukan anestesi umum yang akan dilakukan pada Anda, makanan ringan diperbolehkan
3 jam sebelum prosedur dental
Diet
Pagi8 '. us pel atau cranberry 3 o+
2. teh
9. roti panggang 2 potong dan jelly
%iang '. %up campbells- atau mi
2. jus apel
9. crackers 9 atau 3 buah, atau 2 potong roti panggang
Post operasiAnda akan merasa sangat rileks selama sisa hari setelah prosedur dan Anda diminta untuk
beristirahat
$eaksi
$eaksi alergi sangat jarang terjadi dengan medikasi yang dipakai. Akan tetapi, Anda diminta
untuk melapor ke kantor bila Anda merasakan abnormalitas
Medikasi
>isteril, minum ' kapsul 2; menit sebelum bertemu dokter gigi
Penutu%
&arena !aktanya adalah pada aalnya dalam penanganan rasa takut pasien yang
sangat cemas, desensitasi tingkah laku non1obat mungkin perlu ditambahkan dengan obat
psiko!armakologi, kombinasi inhalasi B, analgesi dan dia+epam => menunjukkan selama
bertahun1tahun menjadi teknik yang paling sukses dengan tingka keamanan yang tinggi. #al
ini menciptakan mode peraatan yang membantu pasien menghadapi rasa takut dan
kecemasan mereka, sementara masih dalam sadar dengan lingkungan sekitar 5keasdapaan
sadar6 dan 5saya tidak peduli6. 7ujuan utama dari hal ini untuk meningkatkan anestesi lokal
dengan cara mengurangi aprehensi. Dokter gigi yang menggunakan teknik tersebut dalam
praktik mereka sebaiknya memiliki pengetahuan dan pemahaman mengenai !isiologi, patologi
dan aspek psikologi dari nyeri, bersama dengan pengetahuan !armakologi dari semua obat
yang digunakan dan tujuannya untuk mengatasi tiap situasi yang mengancam nyaa yang
mungkin akan terjadi nanti.