panduan sedasi

Upload: wanita00007

Post on 02-Jun-2018

271 views

Category:

Documents


2 download

TRANSCRIPT

  • 8/10/2019 panduan sedasi

    1/42

    BAB I

    PENDAHULUAN

    A. Latar Belakang

    Penggunaan anestesi, sedasi, dan intervensi bedah adalah proses yang umum dan

    kompleks di rumah sakit. Tindakan-tindakan ini membutuhkan asesmen pasien yang

    lengkap dan komprehensif, perencanaan asuhan yang terintegrasi, monitoring pasien yang

    berkesinambungan dan kriteria transfer untuk pelayanan berkelanjutan, rehabilitasi,

    akhirnya transfer maupun pemulangan (discharge). Anestesi dan sedasi umumnya

    dipandang sebagai suatu rangkaian kegiatan (continuum) dari sedasi minimal sampai

    anestesi penuh. Karena respons pasien dapat berada pada sepanjang kontinuum, maka

    penggunaan anestesi dan sedasi dikelola secara terintegrasi.

    B. Ruang Lingkup

    . Batasan !perasional

    . !edah

    Pembedahan merupakan cabang dari ilmu medis yang ikut berperan terhadap

    kesembuhan dari luka atau penyakit melalui prosedur manual atau melalui operasi

    dengan tangan. "al ini memiliki sinonim yang sama dengan kata #$hirurgia% (dibaca&

    K'-)-*'A+. alam bahasa unani #$heir% artinya tangan& dan #ergon% artinya

    kerja.

    !edah atau operasi merupakan tindakan pembedahan cara dokter untuk mengobati

    kondisi yang sulit atau tidak mungkin disembuhkan hanya dengan obat-obatan

    sederhana (Potter, //0+

    Perkembangan baru juga terjadi pada pengaturan tempat untuk dilaksanakan prosedur

    operasi. !edah sehari (am"ulator# surger#+, kadangkala disebut pembedahan tanpa

    ra1at inap (outpatient surger#+ atau pembedahan sehari (one$da# surger#+.

    . *enis Pembedahan

    A.!edah 2inor

    !edah minor merupakan pembedahan dimana secara relatif dilakukan secara

    sederhana, tidak memiliki risiko terhadap nya1a pasien dan tidak memerlukan

    Panduan Sedasi %

  • 8/10/2019 panduan sedasi

    2/42

    bantuan asisten untuk melakukannya, seperti3 membuka abses superficial,

    pembersihan luka, inokulasi, superfisial neuroktomi dan tenotomi

    Panduan Sedasi &

  • 8/10/2019 panduan sedasi

    3/42

    !. !edah 2ayor

    !edah mayor merupakan pembedahan dimana secara relatif lebih sulit untuk

    dilakukan daripada pembedahan minor, membutuhkan 1aktu, melibatkan risiko

    terhadap nya1a pasien, dan memerlukan bantuan asisten, seperti3 bedah caesar,

    mammektomi, bedah torak, bedah otak.

    $. !edah Antiseptik

    !edah antiseptik merupakan pembedahan yang berhubungan terhadap penggunaan

    agen antiseptik untuk mengontrol kontaminasi bakterial.

    . !edah konservatif

    !edah konservatif merupakan pembedahan dimana dilakukan berbagai cara untuk

    melakukan perbaikan terhadap bagian tubuh yang diasumsikan tidak dapat

    mengalami perbaikan, daripada melakukan amputasi, seperti3 koreksi dan

    imobilisasi dari fraktur pada kaki daripada melakukan amputasi terhadap kaki.

    4. !edah adikal

    !edah radikal merupakan pembedahan dimana akar penyebab atau sumber dari

    penyakit tersebut dibuang, seperti3 pembedahan radikal untuk neoplasma,

    pembedahan radikal untuk hernia.

    5. Pembedahan ekonstruktif

    Pembedahan rekonstruktif merupakan pembedahan yang dilakukan untuk

    melakukan koreksi terhadap pembedahan yang telah dilakukan pada deformitas atau

    malformasi, seperti3 pembedahan terhadap langit-langit mulut yang terbelah, tendon

    yang mengalami kontraksi.

    6. !edah Plastik

    !edah plastik merupakan pembedahan dimana dilakukan untuk memperbaiki defek

    atau deformitas, baik dengan jaringan setempat atau dengan transfer jaringan

    dari bagian tubuh lainnya.

    7. 8ifat 9perasi3

    A.!edah 4lektif

    !edah elektif merupakan pembedahan dimana dapat dilakukan penundaan tanpa

    membahayakan nya1a pasien.

    !.!edah 4mergensi

    !edah emergensi merupakan pembedahan yang dilakukan dalam keadaan sangat

    Panduan Sedasi '

  • 8/10/2019 panduan sedasi

    4/42

    mendadak untuk menghindari komplikasi lanjut dari proses penyakit atau untuk

    menyelamatkan ji1a pasien.

    Panduan Sedasi (

  • 8/10/2019 panduan sedasi

    5/42

    D. Landasan Hukum

    Penyelenggaraan pelayanan bedah umah 8akit #:AA8 :''8% sesuai dengan3

    . Peraturan 2enteri Kesehatan epublik 'ndonesia ;omor . )ndang-)ndang Kesehatan ;omor 70 tahun // 8et "ernia Anak

    8et

    Panduan Sedasi %%

  • 8/10/2019 panduan sedasi

    12/42

  • 8/10/2019 panduan sedasi

    13/42

    < 8et "ernia e1asa 8et

    / 8et 9rtopedi 8et

    8et 8truma 8et

    8et Tonsilektomi 8et

    7 8et Pediatri ' 8et

    ? 8et Pediatri '' 8et

    8et Plastik ' 7 8et

    0 8et Trepanasi 8et

    C 8et 9nkologi 8et

    > 8et ;eurologi 8et

    < 8et Kuretase 8et

    / 8et 6all blass atau 6injal 8et

    8et 8ectio $aesaria ? 8et

    eseksi )sus Anak 8et

    7 eseksi )sus e1asa 8et

    ? 8et "isterektomi 8et

    8et Tambahan 8et

    0 8et 8pinal 0 8et

    C 8et 2angkok 9perasi 8et

    > 8et !angkok 8ikat 0 8et

    < 8et Kocker 8et

    7/ 8et Dena 8eksi 8et

    7 Liposuction 8et

    7 !uka 6ip 8et

    C

  • 8/10/2019 panduan sedasi

    14/42

    BAB I8

    ,A,A LA-+ANA PELA9ANAN

    Tata laksana pelayanan bedah meliputi3

    A. Persiapan Instrumen

    . Persiapan operasi 4Eterpasi

    Persiapan alat menggunakan 8et kecil

    8et mangkok

    8et Binen

    8uction

    kauter

    . Persiapan kuretase

    Persiapan alat menggunakan 8et kuret

    8et mangkok

    8et Binen

    8uction

    kauter

    7. Persiapan operasi T) (eseksi Prostat Transuretra+

    Persiapan alat menggunakan 8et tambahan.

    8et mangkok.

    8et Binen.

    8uction

    kauter

    ?. Persiapan operasi apendiktomi.

    Persiapan alat menggunakan 8et dasar.

    8et mangkok

    8et Binen

    8uction

    kauter

    . Persiapan operasi hernia

    Persiapan alat menggunakan 8et "ernia.

    8et mangkok

    8uction

    8et Binen

  • 8/10/2019 panduan sedasi

    15/42

    >

  • 8/10/2019 panduan sedasi

    16/42

    kauter

    0. Persiapan 9perasi struma

    Persiapan alat menggunakan 8et 8truma

    8et mangkok

    8et Binen

    8uction

    Kauter

    C. Persiapan 9perasi 8ectio caesaria.

    Persiapan alat menggunakan 8et dasar dan 8et 8$

    8et mangkok

    8et Binen

    8uction

    kauter

    >. Persiapan alat "emoroid

    Persiapan alat menggunakan 8et asar.

    8et mangkok

    8et Binen

    8uction

    kauter

  • 8/10/2019 panduan sedasi

    17/42

    8et Binen

    8uction

    kauter

    .Persiapan 9perasi holesistectom#

    Persiapan alat menggunakan 8et asar dan 6alblaas.

    8et mangkok

    8et Binen

    8uction

    Kauter

    7.Persiapan operasi neprectomi

    Persiapan alat menggunakan 8et dasar dan 6alblass.

    8et mangkok

    8et Binen

    8uction kauter

    ?.Persiapan operasi ortopedi

    Persiapan alat menggunakan 8et 9rthopedi dan 8et dasar= 8et kecil .

    8et mangkok

    8et Binen

    8uction

    Kauter

    .Persiapan 9perasi 5raktur mandibula

    Persiapan alat menggunakan 8et Plastik dan 8et kecil

    8et mangkok

    8et Binen.

    8uction

    kauter

    0.

    Persiapan operasi skin gra1t

    Persiapan alat menggunakan 8et Plastik dan 8et kecil

    8et mangkok

    8et Binen

    8uction

    Kauter

    /

  • 8/10/2019 panduan sedasi

    18/42

    C.

    Persiapan Trepanasi

    Persiapan alat menggunakan 8et neurologi dan set kecil.

    8et mangkok

    8et Binen

    8uction

    kauter

    !.Persiapan Linen

    Linen packingsesuai dengan kebutuhan operasi.

    $.,ata Laksana Anggota ,im Asuhan Pasien Intra !perati1

    Anggota tim asuhan pasien intra operatif dibagi dalam dua bagian yang terdiri dari3

    . Anggota steril.

    Ahli bedah utama = operator

    Asisten ahli bedah

    +cru" Nurse= Pera1at 'nstrumen

    . Anggota tim yang tidak steril

    Ahli atau pelaksana anaesthesi.

    Pera1at sirkulasi

    Anggota lain (teknisi yang mengoperasikan alat-alat pemantau yang rumit+

    .Prinsip ,indakan +elama Pelaksanaan !perasi

    Persiapan psikologis pasien

    Pengaturan posisi

    5aktor yang penting untuk diperhatikan dalam pengaturan posisi pasien adalah3

    Betak bagian tubuh yang akan dioperasi

    )mur dan ukuran tubuh pasien

    Tipe anestesi yang digunakan

    8akit yang mungkin dirasakan oleh pasien bila ada pergerakan (artritis+.

    Prinsip-prinsip di dalam pengaturan posisi pasien 3

    Atur posisi pasien dalam posisi yang nyaman

    8edapat mungkin jaga privasi pasien, buka area yang akan dibedah dan kakinya

    ditutup dengan duk

  • 8/10/2019 panduan sedasi

    19/42

    Amankan pasien di atas meja operasi dengan lilitan sabuk yang baik yang

    biasanya dililitkan di atas lutut. 8araf, otot dan tulang dilindungi untuk menjaga

    kerusakan saraf dan jaringan.

    *aga pernafasan dan sirkulasi vaskuler pasien tetap adekuat, untuk meyakinkan

    terjadinya pertukaran udara.

    "indari tekanan pada dada atau bagian tubuh tertentu, karena tekanan dapat

    menyebabkan perlambatan sirkulasi darah yang merupakan faktor predisposisi

    terjadinya trombus.

    *angan iFinkan ekstremitas pasien terayun di luar meja operasi karena hal ini dapat

    melemahkan sirkulasi dan menyebabkan terjadinya kerusakan otot.

    "indari penggunaan ikatan yang berlebihan pada otot pasien.

    akinkan bah1a sirkulasi pasien tidak berhenti di tangan atau di lengan.

    )ntuk posisi litotomi, naikkan dan turunkan kedua ekstremitas ba1ah secara

    bersamaan untuk menjaga agar lutut tidak mengalami dislokasi.

    2embersihkan dan 2enyiapkan Kulit

    Penutupan aerah 8teril

    2empertahankan 8urgical Asepsis

    2enjaga suhu tubuh pasien dari kehilangan panas tubuh

    Penutupan luka pembedahan

    Pera1atan drainase

    Pengangkatan pasien ke uang Pemulihan, 'nstalasi Pelayanan 'ntensif

    4.,ata Laksana Pera:atan Pasien di Ruang Pulih +adar

    Posisi kepala pasien lebih rendah dan kepala dimiringkan pada pasien dengan

    pembiusan umum, sedang pada pasien dengan anestesi regional posisi kepala pasien

    semi fo1ler.

    Pasang pengaman pada tempat tidur.

    2onitor tanda vital3 Tekanan darah, ;adi, respirasi setiap menit.

    Penghisapan lendir daerah mulut dan trakea

    !eri 9 sesuai program.

    9bservasi adanya muntah.

    $atat intake dan output cairan.

  • 8/10/2019 panduan sedasi

    20/42

    5.,ata Laksana Pengeluaran Pasien dari Ruang Pulih

    +adar

    Kriteria umum yang digunakan dalam mengevaluasi pasien3

    Pasien harus pulih dari efek anestesi

    Tanda-tanda vital harus stabil

    Tidak ada drainase yang berlebihan dari tubuh.

    4fek fisiologis dari obat bius harus stabil

    Pasien harus sudah sadar kembali dan tingkat kesadaran pasien telah sempurna.

    Penga1asan pasca operasi selanjutnya diserahkan pada pera1at unit.

  • 8/10/2019 panduan sedasi

    21/42

    7

  • 8/10/2019 panduan sedasi

    22/42

    BAB 8

    L!I+,I-

    ?

  • 8/10/2019 panduan sedasi

    23/42

    BAB 8I

    -E+ELA0A,AN PA+IEN

    A. Pengertian

    Keselamatan pasien adalah suatu sistem di mana rumah sakit membuat asuhan pasien

    lebih aman. "al ini termasuk asesmen risiko, identifikasi dan pengelolaan hal yang

    berhubungan dengan risiko pasien, pelaporan dan analisis insiden, kemampuan belajar dari

    insiden dan tindak lanjutnya serta implementasi solusi untuk meminimalkan timbulnya risiko.

    8edangkan insiden keselamatan pasien adalah setiap kejadian atau situasi yang dapat

    mengakibatkan atau berpotensi mengakibatkan harm(penyakit, cidera, cacat, kematian, dan

    lain-lain+ yang tidak seharusnya terjadi.

    B. ,u;uan

    Tujuan sistem ini adalah mencegah terjadinya cidera yang disebabkan oleh kesalahan

    akibat melaksanakan suatu tindakan atau tidak mengambil tindakan yang seharusnya diambil.

    8elain itu sistem keselamatan pasien ini mempunyai tujuan agar tercipta budaya keselamatan

    pasien di rumah sakit, meningkatkannya akuntabilitas rumah sakit terhadap pasien dan

    masyarakat, menurunnya kejadian tidak diharapkan di rumah sakit, dan terlaksananya

    program-program pencegahan sehingga tidak terjadi pengulangan kejadian tidak diharapkan.

    . ,ata Laksana -eselamatan Pasien

    alam melaksanakan keselamatan pasien terdapat tujuh langkah menuju keselamatan

    pasien rumah sakit. Adapun tujuh langkah tersebut adalah3

    .

    2embangun kesadaran akan nilai keselamatan pasien. 2enciptakan kepemimpinan

    dan budaya yang terbuka dan adil.

    .

    2emimpin dan mendukung karya1an. 2embangun komitmen dan fokus yang kuat

    dan jelas tentang keselamatan pasien.

    7. 2engintegrasikan aktivitas pengelolaan risiko. 2engembangkan sistem dan proses

    pengelolaan risiko, serta melakukan identifikasi dan asesmen hal potensial

    bermasalah.

    ?. 2engembangkan sistem pelaporan. 2emastikan karya1an agar dengan mudah dapat

    melaporkan kejadian atau insiden, serta rumah sakit mengatur pelaporan kepada KKP-

    8 (Komite Keselamatan Pasien umah 8akit+.

  • 8/10/2019 panduan sedasi

    24/42

    . 2elibatkan dan berkomunikasi dengan pasien. 2engembangkan cara-cara komunikasi

    yang terbuka dengan pasien.

    0. !elajar dan berbagi pengalaman tentang keselamatan pasien. 2endorong karya1an

    untuk melakukan analis akar masalah untuk belajar bagaimana dan mengapa kejadian

    itu timbul.

    C. 2encegah cidera melalui implementasi sistem keselamatan pasien. 2enggunakan

    informasi yang ada tentang kejadian atau masalah untuk melakukan perubahan pada

    sistem pelayanan.

    alam melaksanakan keselamatan pasien standar keselamatan pasien harus diterapkan.

    8tandar tersebut adalah3

    . "ak pasien

    . 2endidik pasien dan keluarga

    7. Keselamatan pasien dan kesinambungan pelayanan

    ?. Penggunaan metode-metode peningkatan kinerja untuk melakukan evaluasi dan

    program peningkatan keselamatan pasien

    . Peran kepemimpinan dalam meningkatan keselamatan pasien

    0. 2endidik karya1an tentang keselamatan pasien

    C.

    Komunikasi yang merupakan kunci bagi karya1an untuk mencapai keselamatan

    pasien.

    Bangkah-langkah penerapan keselamatan pasien rumah sakit3

    .

    2enetapkan unit kerja yang bertanggung ja1ab mengelola program keselamatan

    pasien rumah sakit.

    . 2enyusun program keselamatan pasien rumah sakit jangka pendek - tahun

    7.

    2ensosialisasikan konsep dan program keselamatan pasien rumah sakit

    ?. 2engadakan pelatihan keselamatan pasien rumah sakit bagi jajaran manajemen dan

    karya1an

    .

    2enetapkan sistem pelaporan insiden (peristi1a keselamatan pasien+

    0. 2enerapkan tujuh langkah menuju keselamatan pasien rumah sakit seperti tersebut di

    atas

    C. 2enerapkan standar keselamatan pasien rumah sakit (seperti tersebut di atas+ dan

    melakukan sel1 assessmentdengan instrument akreditasi pelayanan

    keselamatan

    pasien rumah sakit

  • 8/10/2019 panduan sedasi

    25/42

    0

  • 8/10/2019 panduan sedasi

    26/42

    >.

    Program khusus keselamatan pasien rumah sakit

  • 8/10/2019 panduan sedasi

    27/42

    0.

    Pengurangan risiko pasien jatuh

    Pengurangan risiko pasien jatuh adalah pengurangan pengalaman pasien yang

    tidak direncanakan untuk terjadinya jatuh, suatu kejadian yang tidak disengaja

    pada seseorang pada saat istirahat yang dapat dilihat atau dirasakan atau kejadian

    jatuh yang tidak dapat dilihat karena suatu kondisi adanya penyakit seperti stroke,

    pingsan, dan lainnya.

    >

  • 8/10/2019 panduan sedasi

    28/42

    BAB 8II

    -E+ELA0A,AN DAN -E+EHA,AN -ER7A

    )ndang-)ndang ;omor 70 tahun //< pasal 0? ayat (+ menyatakan bah1a upaya

    kesehatan kerja ditujukan untuk melindungi pekerja agar hidup sehat dan terbebas dari

    gangguan kesehatan serta pengaruh buruk yang diakibatkan oleh pekerjaan. umah 8akit

    adalah tempat kerja yang termasuk dalam kategori seperti disebut di atas, berarti 1ajib

    menerapkan upaya keselamatan dan kesehatan kerja. Program keselamatan dan kesehatan

    kerja di tim pendidikan pasien dan keluarga bertujuan melindungi karya1an dari

    kemungkinan terjadinya kecelakaan di dalam dan di luar rumah sakit.

    alam )ndang-)ndang asar

  • 8/10/2019 panduan sedasi

    29/42

    - uang kerja terlalu sempit, ventilasi udara kurang memadai, ruangan terlalu panas

    atau terlalu dingin

    - Tidak tersedia alat-alat pengaman

    - Kurang memperhatikan persyaratan penanggulangan bahaya kebakaran dan lain-lain.

    a. Perlindungan -eselamatan -er;a Dan -esehatan Petugas -esehatan

    Petugas kesehatan yang mera1at pasien menular harus mendapatkan pelatihan

    mengenai cara penularan dan penyebaran penyakit, tindakan pencegahan dan

    pengendalian infeksi yang sesuai dengan protokol jika terpajan.

    Petugas yang tidak terlibat langsung dengan pasien harus diberikan penjelasan umum

    mengenai penyakit tersebut.

    Petugas kesehatan yang kontak dengan pasien penyakit menular melalui udara harus

    menjaga fungsi saluran pernapasan (tidak merokok, tidak minum dingin+ dengan baik

    dan menjaga kebersihan tangan.

    ". Petun;uk Pencegahan in1eksi untuk Petugas -esehatan

    )ntuk mencegah transmisi penyakit menular dalam tatanan pelayanan kesehatan,

    petugas harus menggunakan AP (Alat Pelindung iri+ yang sesuai untuk

    ke1aspadaan 8tandar dan Ke1aspadaan 'solasi (berdasarkan penularan secara kontak,

    droplet, atau udara+ sesuai dengan penyebaran penyakit.

    8emua petugas kesehatan harus mendapatkan pelatihan tentang gejala penyakit

    menular yang sedang dihadapi.

    8emua petugas kesehatan dengan penyakit seperti flu harus dievaluasi untuk

    memastikan agen penyebab. an ditentukan apakah perlu dipindah tugaskan dari

    kontak langsung dengan pasien, terutama mereka yang bertugas di instalasi pera1atan

    intensif ('P'+, ruang ra1at anak, ruang bayi.

    /

  • 8/10/2019 panduan sedasi

    30/42

    BAB 8III

    PENENDALIAN 0U,U

    Prinsip dasar upaya peningkatan mutu pelayanan adalah pemilihan aspek yang akan

    ditingkatkan dengan menetapkan indikator, kriteria, serta standar yang akan digunakan untuk

    mengukur mutu pelayanan. 'ndikator 2utu pada Pelayanan !edah 8 #:AA8 :''8%

    mengacu pada Pedoman 'ndikator 2utu 8 #:AA8 :''8% yaitu3

    %. -e;adian -ematian Di -amar !perasi

    uang lingkup 3 Kejadian Kematian i Kamar 9perasi

    imensi mutu 3 Keselamatan, efektivitas dan kompetensi

    Tujuan 3 Tergambarkannya efektivitas pelayanan bedah dan anestesi dan

    kepedulian terhadap keselamatan pasien

    efinisi operasional 3 Kematian di meja operasi adalah kematian yang terjadi di kamar

    operasi pada saat operasi berlangsung, atau selama pasien di

    ruang sadar pulih, yang diakibatkan oleh tindakan anestesi

    maupun tindakan pembedahan

    Kriteria inklusi 3

    Kriteria eksklusi 3

    ;umerator 3 *umlah pasien yang meninggal di kamar operasi dalam satu

    bulan

    enominator 3 *umlah pasien yang dilakukan tindakan pembedahan dalam satu

    bulan

    8tandar 3 /,G

    &. -eterlam"atan =aktu !perasi

    uang lingkup 3

    imensi mutu 3

    Tujuan 3

    efinisi operasional 3

    Kriteria inklusi 3

    Kriteria eksklusi 3

    Keterlambatan :aktu 9perasi

    4fektivitas

    Tergambarkannya efektivitas pelayanan bedah

    Angka Kejadian Tertundanya 9perasi Bebih ari 7/ menit

    8emua pasien yang saat mulainya operasi tertunda lebih dari

    7/ menit yang bukan disebabkan oleh karena faktor pasien atau

    keluarganya

    8emua pasien yang saat mulainya operasi tertunda lebih dari 7/

  • 8/10/2019 panduan sedasi

    31/42

  • 8/10/2019 panduan sedasi

    32/42

    menit yang disebabkan oleh faktor pasien dan atau keluarganya

    ;umerator 3 *umlah pasien yang operasinya tertunda 7/ menit per bulan

    enominator 3 *umlah pasien operasi dalam bulan tersebut

    8tandar 3 G

    '. -etidaklengkapan Laporan !perasi

    uang lingkup 3 Ketidaklengkapan Baporan 9perasi

    imensi mutu 3 4fektivitas

    Tujuan 3 Tergambarkannya efektivitas pelayanan bedah dan kepedulian

    terhadap keselamatan pasien

    efinisi operasional 3 Ketidaklengkapan penulisan laporan operasi setelah pasien

    keluar dari kamar operasi

    Kriteria inklusi 3 8emua laporan tindakan operasi

    Kriteria eksklusi 3 -

    ;umerator 3 *umlah ketidaklengkapan laporan operasi pada bulan tersebut

    enominator 3 *umlah pasien operasi pada bulan tersebut

    8tandar 3 G

    (. -etidaklengkapan Laporan Anestesi

    uang lingkup 3 Ketidaklengkapan Baporan Anestesi

    imensi mutu 3 4fektivitas

    Tujuan 3 Tergambarkannya efektivitas pelayanan anestesi dan kepedulian

    terhadap keselamatan pasien

    efinisi operasional 3 Ketidaklengkapan penulisan laporan anestesi setelah pasien

    keluar dari kamar operasi

    Kriteria inklusi 3 8emua laporan tindakan anestesi di kamar operasi

    Kriteria eksklusi 3 -

    ;umerator 3 *umlah ketidaklengkapan laporan anestesi pada bulan tersebut

    enominator 3 *umlah pasien anestesi pada bulan tersebut

    8tandar 3 G

  • 8/10/2019 panduan sedasi

    33/42

    . 'nsiden-etidaktepatan Identi/kasi Pasien Ra:at Inap

    uang lingkup 3 Ketidaktepatan identifikasi pasien yang dira1at umah 8akit

    imensi mutu 3 Keselamatan pasien

    Tujuan 3 Tercapainya Keselamatan Pasien ra1at inap

    efinisi operasional 3 Ketidaktepatan identifikasi pasien adalah kesalahan penentuan

    identitas pasien sejak a1al pasien masuk sampai dengan pasien

    keluar terhadap semua pelayanan yang diterima oleh pasien.

    Kriteria inklusi 3 - Ketidaktepatan penulisan identitas (nama, tanggal lahir,

    alamat, nomor 2+

    - Ketidaktepatan pemilihan gelang identitas

    - Ketidaktepatan prosedur konfirmasi identitas pasien (antara

    lain konfirmasi dengan pertanyaan terbuka+

    Kriteria eksklusi 3 -

    ;umerator 3 *umlah ketidaktepatan identifikasi pasien

    enominator 3 *umlah pasien yang menggunakan gelang identitas

    8tandar 3 / G

    *. 'nsiden-omunikasi 9ang -urang E1ekti1

    uang lingkup 3 Komunikasi lisan =melalui telepon yang kurang efektif antar

    pemberi pelayanan tentang pelaporan kembali hasil pemeriksaan

    dan kondisi pasien.

    imensi mutu 3 Keselamatan pasien

    Tujuan 3 Tercapainya Keselamatan Pasien melalui komunikasi lisan

    yang efektif

    efinisi operasional 3 Komunikasi yang kurang efektif adalah komunikasi lisan yang

    tidak menggunakan prosedur3 =rite "ack? Read "ack danRepeat

    Back @recon/rm)

    Kriteria inklusi 3 - Kesalahan Prosedur komunikasi lisan=via telepon3 =rite

    "ack? Read "ackdan Repeat Back(recon/rm+

    - Pelaporan secara lisan yang tidak menggunakan prosedur

    8!A

    - Prosedur spelling =ejaan tidak digunakan untuk obat yang

    bersifat BA8A = ;9)2

    7

  • 8/10/2019 panduan sedasi

    34/42

    Kriteria eksklusi 3 Komunikasi non lisan = tertulis

    ;umerator 3 *umlah ketidaktepatan komunikasi lisan = via telepon

    enominator 3 -

    8tandar 3 /

    (+BAR +ituation? Background? Assessment? Recommendation+

    2. 'nsiden-eamanan !"at 9ang -urang Di:aspadai

    uang lingkup 3 Kurangnya keamanan pengelolaan obat-obatan yang bersifat

    ;9)2 atau BA8A dan elektrolit konsentrat

    imensi mutu 3 Keselamatan Pasien

    Tujuan 3 Tercapainya keselamatan pasien melalui peningkatan keamanan

    obat

    efinisi operasional 3 9bat yang perlu di1aspadai adalah obat yang sering

    menyebabkan KT atau kejadian sentinel

    Kriteria inklusi 3 -

    Penyimpanan obat ;9)2 atau BA8A dan elektrolit

    konsentrat tidak sesuai prosedur (penyimpanan terpisah,

    elektrolit konsentrat diberi stiker orange, obat ;9)2 atau

    BA8A diberi stiker hijau+

    -

    Pemberian obat ;9)2 atau BA8A dan elektrolit

    konsentrat tidak menggunakan prosedur 0 !

    - Tidak ada daftar obat ;9)2 atau BA8A dan elektrolit

    konsentrat di masing-masing unit.

    -

    Prosedur ejaan tidak digunakan untuk obat yang bersifat

    BA8A atau ;9)2

    Kriteria eksklusi 3 9bat-obatan yang tidak tergolong elektrolit konsentrat dan

    ;9)2 atau BA8A

    ;umerator 3 'nsiden kejadian kesalahan yang terkait dengan obat yang perlu

    di1aspadai (high alert medications+

    enominator 3 -

    8tandar 3 /

    3. 'nsiden-e;adian ,idak ,epat Lokasi? Prosedur? dan Pasien !perasi

    uang lingkup 3 Kejadian tidak tepat lokasi, tidak tepat prosedur operasi dan

    ?

  • 8/10/2019 panduan sedasi

    35/42

    tidak tepat pasien pada tindakan operasi

    imensi mutu 3 Keselamatan Pasien

    Tujuan 3 Tercapainya keselamatan pasien melalui prosedur tepat lokasi,

    prosedur dan pasien operasi.

    efinisi operasional 3 Kesalahan lokasi, kesalahan prosedur operasi dan kesalahan

    pasien pada tindakan operasi.

    Kriteria inklusi 3 - Tidak dilakukan penandaan lokasi operasi atau kesalahan

    penandaan lokasi operasi

    -

    Tidak dilakukannya checklist keselamatan bedah pada pasien

    yang akan dilakukan tindakan operasi

    -

    Tidak dilakukan,I0E !U,pada pasien operasi sebelum

    dilakukan incisi

    - Kesalahan pasien pada tindakan operasi

    Kriteria eksklusi 3 Pasien yang tidak dilakukan tindakan operasi

    ;umerator 3 'nsiden kejadian kesalahan yang terkait dengan lokasi, prosedur

    dan pasien operasi pada bulan tersebut.

    enominator 3 *umlah pasien operasi pada bulan tersebut.

    8tandar 3 /G

    4. 'nsiden-etidakpatuhan uci ,angan

    uang lingkup 3 Ketidakpatuhan cuci tangan oleh petugas kesehatan.

    imensi mutu 3 Keselamatan Pasien

    Tujuan 3 Tercapainya Keselamatan Pasien melalui kegiatan mencuci

    tangan.

    efinisi operasional 3 Ketidakpatuhan mencuci tangan meliputi ketidakpatuhan 1aktu

    atau momen cuci tangan dan ketidakpatuhan 0 langkah cuci

    tangan

    Kriteria inklusi 3 - Tidak melakukan cuci tangan pada momen cuci tangan

    - Tidak melakukan cuci tangan sesuai 0 langkah cuci tangan

    Kriteria eksklusi 3 -

    ;umerator 3 'nsiden kejadian ketidakpatuhan cuci tangan oleh petugas

    kesehatan

    enominator 3 -

  • 8/10/2019 panduan sedasi

    36/42

    8tandar 3 /

    %5. 'nsidenAngka -e;adian Pasien 7atuh

    uang lingkup 3 Terjadinya pasien jatuh di lingkungan rumah sakit

    imensi mutu 3 Keselamatan Pasien

    Tujuan 3 Tercapainya keselamatan pasien melalui pengurangan risiko

    jatuh.

    efinisi operasional 3 Pasien jatuh di lingkungan rumah sakit oleh sebab apa pun.

    Kriteria inklusi 3 Tidak melakukan pengkajian 8kala 2orse 6all Riskpada pasien

    de1asa, skala Humpth# Dumpt#pada pasien pediatrik, skala

    !ntario-+idne# +coringpada pasien geriatri yang menjalani

    a1at 'nap

    Kriteria eksklusi 3 -

    ;umerator 3 Angka kejadian pasien jatuh

    enominator 3 -

    8tandar 3 /

    %%. Insiden -esalahan 7enis !perasi

    uang lingkup 3 Terjadinya 'nsiden kesalahan jenis operasi pada pasien.

    imensi mutu 3 Keselamatan Pasien

    Tujuan 3 Tercapainya Keselamatan Pasien dengan tidak terjadinya

    'nsiden salah jenis operasi.

    efinisi operasional 3 Terjadinya 'nsiden Kesalahan jenis operasi pada saat pasien

    dilakukan tindakan operasi.

    Kriteria inklusi 3 Tidak melakukan prosedur insiden keselamatan pasien yang ke

    empat3 kepastian tepat lokasi, tepat prosedur, tepat pasien

    operasi dan tidak melakukan time outdikamar operasi.

    Kriteria eksklusi 3 -

    ;umerator 3 'nsiden kejadian salah jenis operasi.

    enominator 3 -

    8tandar 3 /

    0

  • 8/10/2019 panduan sedasi

    37/42

    %&. Insiden -esalahan Posisi

    uang lingkup 3 Terjadinya 'nsiden kesalahan Posisi 9perasi pada pasien.

    imensi mutu 3 Keselamatan Pasien

    Tujuan 3 Tercapainya keselamatan pasien dengan tidak terjadinya 'nsiden

    salah posisi operasi.

    efinisi operasional 3 Terjadinya 'nsiden Kesalahan posisi pada saat pasien dilakukan

    tindakan operasi.

    Kriteria inklusi 3 Tidak melakukan prosedur insiden keselamatan pasien yang ke

    empat3 kepastian tepat lokasi, tepat prosedur, tepat pasien

    operasi dan tidak melakukan time outdikamar operasi.

    Kriteria eksklusi 3 -

    ;umerator 3 'nsiden kejadian salah posisi operasi.

    enominator 3 -

    8tandar 3 /

    %'. Insiden ,ertinggaln#a -ain -assa

    uang lingkup 3 Terjadinya insiden tertinggal kain kasa pada pasien operasi.

    imensi mutu 3 Keselamatan Pasien

    Tujuan 3 Tercapainya keselamatan pasien dengan tidak terjadinya insiden

    tertinggal kain kassa.

    efinisi operasional 3 Terjadi 'nsiden tertinggalnya kain kassa pada luka operasi, pada

    saat pasien dilakukan tindakan operasi.

    Kriteria inklusi 3 Tidak melakukan prosedur insiden keselamatan pasien yang ke

    empat3 kepastian tepat lokasi, tepat prosedur, tepat pasien

    operasi dan tidak melakukan time outdikamar operasi.

    Kriteria eksklusi 3 -

    ;umerator 3 'nsiden kejadian tertinggalnya kain kassa

    enominator 3 -

    8tandar 3 /

    %(. Insiden ,ertinggaln#a Instrumen

    uang lingkup 3 Terjadinya insiden tertinggal instrumen pada pasien operasi

    imensi mutu 3 Keselamatan Pasien

    C

  • 8/10/2019 panduan sedasi

    38/42

    Tujuan 3 Tercapainya keselamatan pasien dengan ketidakterjadinya

    insiden tertinggalnya intrumen.

    efinisi operasional 3 Terjadi 'nsiden tertinggalnya instumen pada luka operasi, pada

    saat pasien dilakukan tindakan operasi.

    Kriteria inklusi 3 Tidak melakukan prosedur insiden keselamatan pasien yang ke

    empat3 kepastian tepat lokasi, tepat prosedur, tepat pasien

    operasi dan tidak melakukan time outdi kamar operasi.

    Kriteria eksklusi 3 -

    ;umerator 3 'nsiden kejadian tertinggalnya 'nstrumen.

    enominator 3 -

    8tandar 3 /

    %. Insiden !perasi ,anpa +pesialis Anestesi

    uang lingkup 3 Terjadinya 'nsiden operasi tanpa spesialis anestesi

    imensi mutu 3 Keselamatan Pasien

    Tujuan 3 Tercapainya keselamatan pasien dengan tidak terjadinya insiden

    operasi tanpa spesialis anestesi.

    efinisi operasional 3 Terjadinya insiden dilakukan tindakan pembiusan pada pasien

    yang dioperasi tanpa dokter spesialis anestesi.

    Kriteria inklusi 3 Tidakan operasi dilakukan pembiusan tanpa dokter anestesi,

    hanya oleh asisten atau operator saja.

    Kriteria eksklusi 3 -

    ;umerator 3 'nsiden kejadian operasi tanpa spesialis anestesi.

    enominator 3 -

    8tandar 3 /

    %*. Insiden !perasi Dengan -ekurangan Darah

    uang lingkup 3 Terjadinya 'nsiden operasi kekurangan darah

    imensi mutu 3 Keselamatan Pasien

    Tujuan 3 Tercapainya keselamatan pasien dengan mengurangi terjadinya

    risiko insiden operasi dengan kekurangan darah

    efinisi operasional 3 Terjadinya 'nsiden kekurangan darah yang dibutuhkan pada saat

    pasien dilakukan tindakan operasi.

    >

  • 8/10/2019 panduan sedasi

    39/42

    Kriteria inklusi 3 Kekurangan darah yang disebabkan oleh apapun pada saat

    pasien dilakukan tindakan operasi.

    Kriteria eksklusi 3 -

    ;umerator 3 'nsiden kejadian operasi kekurangan darah.

    enominator 3 -

    8tandar 3 /

    %2. -onsultasi Durante !perasi

    uang lingkup 3 Terjadinya 'nsiden konsultasi durante operasi

    imensi mutu 3 Keselamatan Pasien.

    Tujuan 3 Tercapainya keselamatan pasien dengan mengurangi terjadinya

    insiden konsultasi durante operasi.

    efinisi operasional 3 Terjadinya 'nsiden konsultasi durante operasi kepada dokter

    spesialis = sub spesialis lain untuk penanganan pasien lebih

    lanjut.

    Kriteria inklusi 3 Terjadinya konsultasi pada dokter spesialis = sub spesialis lain

    pada saat durante operasi yang disebabkan oleh apapun.

    Kriteria eksklusi 3 -

    ;umerator 3 'nsiden kejadian konsultasi durante operasi.

    enominator 3 -

    8tandar 3 /

    %3. Insiden Perluasan !perasi

    uang lingkup 3 Terjadinya 'nsiden perluasan operasi

    imensi mutu 3 Keselamatan Pasien

    Tujuan 3 Tercapainya keselamatan pasien dengan mengurangi terjadinya

    insiden perluasan operasi.

    efinisi operasional 3 Terjadinya 'nsiden perluasan luka operasi yang disebabkan oleh

    kondisi penyakit yang ditemukan pada durante operasi.

    Kriteria inklusi 3 Terjadinya tindakan perluasan luka operasi pada saat durante

    operasi yang disebabkan oleh penyakit pasien.

    Kriteria eksklusi 3 -

    ;umerator 3 'nsiden kejadian perluasan operasi.

  • 8/10/2019 panduan sedasi

    40/42

    enominator 3 -

    8tandar 3 /

    %4. Insiden -esalahan Diagnosis Pra !perasi

    uang lingkup 3 Terjadinya 'nsiden Kesalahan agnosis Pra 9perasi

    imensi mutu 3 Keselamatan Pasien

    Tujuan 3 Tercapainya keselamatan pasien dengan mengurangi terjadinya

    insiden kesalahan diagnosis pra operasi.

    efinisi operasional 3 Terjadinya insiden kesalahan diagnosis pada pasien pra operasi,

    yang baru diketahui oleh operator pada saat durante tindakan

    operasi.

    Kriteria inklusi 3 Terjadinya insiden kesalahan diagnosis pra operasi yang

    disebabkan oleh apapun.

    Kriteria eksklusi 3 -

    ;umerator 3 'nsiden kesalahan diagnosis pra operasi.

    enominator 3 -

    8tandar 3 /

    &5. -esalahan Persiapan !perasi

    uang lingkup 3 Terjadinya 'nsiden Kesalahan Persiapan 9perasi.

    imensi mutu 3 Keselamatan Pasien

    Tujuan 3 Tercapainya keselamatan pasien dengan mengurangi terjadinya

    insiden kesalahan persiapan operasi pada pasien.

    efinisi operasional 3 Terjadinya 'nsiden kesalahan persiapan operasi oleh petugas

    rumah sakit terhadap program dokter kepada pasien, sehingga

    dapat menunda dan membatalkan tindakan operasi yang telah di

    rencanakan terhadap pasien tersebut.

    Kriteria inklusi 3 Terjadinya insiden kesalahan persiapan operasi yang dapat

    disebabkan oleh apapun.

    Kriteria eksklusi 3 -

    ;umerator 3 *umlah 'nsiden kesalahan persiapan pemeriksaan penunjang

    enominator 3 -

    8tandar 3 /

    7/

  • 8/10/2019 panduan sedasi

    41/42

    BAB IC

    PENU,UP

    engan dikeluarkannya Pedoman Pelayanan !edah ini maka setiap petugas umah 8akityang terkait agar senantiasa memperhatikan dan menjalankan pelayanan bedah sebaik-

    baiknya.

    8enantiasa mematuhi prosedur dan mengembangkan pelayanan berbasis keselamatan dan

    kepuasan pasien.

    7

  • 8/10/2019 panduan sedasi

    42/42