managemen operasi 1

15
Perencanaan Kapasitas 1. Kapasitas Kapasitas (capacity) adalah hasil produksi atau volume pemprosesan (troughput) atau jumlah unit yang dapat ditangani, diterima, disimpan, atau diproduksi oleh sebuah fasilitas dalam suatu periode waktu tertentu. (Jay Heizer dan Barry Render Manajemen Operasi Edisi ketujuh 2006). Kapasitas menentukan : a. Persyaratan modal sehingga mempengaruhi sebagian besar biaya tetap. b. Menentukan apakah permintaan dapat dipenuhi atau apakah fasilitas yang ada berlebihan. Jika kapasitas terlalu besar, sebagian fasilitas akan menganggur dan akan terdapat biaya tambahan yang dibebankan pada produksi yang ada. Kapasitas dihitung berdasarkan = (jumlah dari mesin atau pekerja) x (jumlah waktu kerja) x (waktu penggunaan) x (efisiensi) Dalam produksi dan manajemen operasi, terdapat tiga tipe dari kapasitas yaitu: 1) Potential Capacity Kapasitas yang dapat dibentuk untuk membantu pimpinan untuk mengambil keputusan. Ini merupakan inti dari keputusan jangka panjang yang tidak akan terpengaruh oleh manajemen produksi per hari. 2) Immediate Capacity Jumlah dari kapasitas produksi yang dapat dibentuk menjadi tersedia dalam jangka waktu yang singkat. Ini merupakan kapasitas maksimum dari kapasitas Potensial (diasumsikan digunakan secara produktif). 3) Effective capacity Merupakan suatu konsep penting. Tidak seluruh kapasitas produksi sesungguhnya dapat digunakan atau terbuang. Ini merupakan hal penting untuk seorang manager produksi untuk apakah kapasitas sesungguhnya dapat tercapai. Perbedaan antara kapasitas dari sebuah organisani dan permintaan dari seluruh pelanggan adalah mengenai ketidakefisien, begitu juga ketika sumber tidak dapat digunakan atau tidak dapat dipenuhi oleh customer. Permintaan untuk kapasitas sebuah organisasi bervariasi

Upload: xiaotianz-donq

Post on 11-Apr-2017

39 views

Category:

Education


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: Managemen Operasi 1

Perencanaan Kapasitas

1. Kapasitas

Kapasitas (capacity) adalah hasil produksi atau volume pemprosesan (troughput) atau

jumlah unit yang dapat ditangani, diterima, disimpan, atau diproduksi oleh sebuah fasilitas dalam

suatu periode waktu tertentu. (Jay Heizer dan Barry Render Manajemen Operasi Edisi ketujuh

2006).

Kapasitas menentukan :

a. Persyaratan modal sehingga mempengaruhi sebagian besar biaya tetap.

b. Menentukan apakah permintaan dapat dipenuhi atau apakah fasilitas yang ada berlebihan. Jika

kapasitas terlalu besar, sebagian fasilitas akan menganggur dan akan terdapat biaya tambahan

yang dibebankan pada produksi yang ada.

Kapasitas dihitung berdasarkan = (jumlah dari mesin atau pekerja) x (jumlah waktu kerja) x

(waktu penggunaan) x (efisiensi)

Dalam produksi dan manajemen operasi, terdapat tiga tipe dari kapasitas yaitu:

1) Potential Capacity

Kapasitas yang dapat dibentuk untuk membantu pimpinan untuk mengambil keputusan.

Ini merupakan inti dari keputusan jangka panjang yang tidak akan terpengaruh oleh manajemen

produksi per hari.

2) Immediate Capacity

Jumlah dari kapasitas produksi yang dapat dibentuk menjadi tersedia dalam jangka waktu

yang singkat. Ini merupakan kapasitas maksimum dari kapasitas Potensial (diasumsikan

digunakan secara produktif).

3) Effective capacity

Merupakan suatu konsep penting. Tidak seluruh kapasitas produksi sesungguhnya dapat

digunakan atau terbuang. Ini merupakan hal penting untuk seorang manager produksi untuk

apakah kapasitas sesungguhnya dapat tercapai.

Perbedaan antara kapasitas dari sebuah organisani dan permintaan dari seluruh pelanggan

adalah mengenai ketidakefisien, begitu juga ketika sumber tidak dapat digunakan atau tidak

dapat dipenuhi oleh customer. Permintaan untuk kapasitas sebuah organisasi bervariasi

Page 2: Managemen Operasi 1

berdasarkan perubahan produk yang tersedia, seperti peningkatan dan penurunan kuantitas

produksi dari produk yang tersedia, atau menciptaka produk yang baru. Penggunaan yang terbaik

dari kapasitas yang tersedia dapat memenuhi pembaharuan dalam overall equipment

effectiveness (OEE). Kapasitas dapat meningkat melalui pengenalan teknik baru, peralatan dan

bahan, penambahan jumlah tenaga kerja atau mesin, peningkatan jumlah jam kerja, atau

penyediaan fasilitas produksi.

1.1 Pengertian Perencanaan Kapasitas

Perencanaan kapasitas adalah proses untuk memutuskan kebutuhan kapasitas produksi

oleh perusahaan untuk mempertemukan perubahan permintaan setiap produk.

(http://en.wikipedia.org/wiki/Capacity planning)

1.2 Tujuan Perencanaan Kapasitas

Tujuan perancanaan kapasitas adalah pencapaian tingkat utilitas tinggi dan tingkat

pengembalian investasi yang tinggi, dimana penetapan ukuran fasilitas sangatlah menentukan.

1.3 Perencanaan Kapasitas dapat Dilihat dalam tiga Horizon waktu:

a. Kapasitas jangka pendek (< 3 bulan)

Perencanaan kapasitas jangka pendek –kurang dari tiga bulan . ini dikaitkan pada proses

penjadwalan harian atau mingguan dan menyangkut pembuatan penyesuian –penyesuian untuk

menghapus ‘’ variance’’ antara keluaran yang direncanakan dan keluaran nyata . keputusan

perencanaan mencakup alternatif – alternatif seperti kerja lembur, pemindahan personalia,

penggantian routing produksi

b. Kapasitas jangka menengah (3-18 bulan)

Perencanaan kapasitas jangka menengah ( intermediet range) - rencana- rencana bulanan atau

kuartalan untuk 3 sampai 18 bulan yang atau yang akan datang. Dalam hal ini, kapasitas juga

bervariasi karena alternative – alternative seperti penarikan tenaga kerja, pemutusan kerja,

peralatan – peralatan bukan utama.

c. Kapasitas jangka panjang p (>1 tahun)

Perencanaan kapasitas jangka panjang (long time) – lebih dari satu tahun. Di mana sumber

daya produktif memakan waktu lama untuk memperoleh atau menyelesaikan, seperti bangunan,

peralatan atau fasilitas. Perencanaan kapasitas jangka panjang memerlukan partisipasi dan

persetujuan manajemen puncak.

Page 3: Managemen Operasi 1

PERENCANAAN KAPASITAS JANGKA PENDEK

Perncanaan kapasitas jangka pendek diguakan untuk menangani secara ekonomis

hal-hal yang sifatnya mendadak di masa yang akan datang, misalnya untuk memenuhi

permintaan yang bersifat mendadak atau seketika dalam jangka waktu pendek. Kebanyakan

perusahaan tidak beroperai penuh selama 24 jam per hari dan tidak pernah beroperasi penuh

tujuh hari per minggu. Jika perusahaan beroperasi penuh delapan jam per hari (satu shif) dan

lima hari per minggu, maka kapasitas normal jam kerja perusahaan adalah 40 jam per minggu.

Namun demikian 40 jam per minggu bukanlah kapasitas maksimum yang dimiliki. Dalam

banyak kasus perusahaan dimungkinkan untuk bekerja melebihi kapasitas norma;, sehingga

kapasitas output maksimumnya lebih dari 40 jam kerja.

Menghadapi kondisi seperti ini, untuk menambah atau menurunkan kapasitas

mungkin perusahaan melakukan penambahan dan pengurangan jam kerja, melakukan sub-

Kontrak dengan perusahaan lain apabila terjadi 1989.di perubahan permintaan. Untuk

meningkatkan kapasitas jangka pendek terdapat lima cara yang dapat digunakan perusahaan

(krajewzki & Ritzman),

1. Meningkatkan jumlah sumber daya;

a. Penggunaan kerja lembur

b. Penambahan regu kerja

c. Memerikan kesempatan kerja secara part-time

d. Sub-Kontrak

e. Kontrak kerja

2. Memperbaiki penggunaan sumber daya:

a. Mengatur regu kerja

b. Menetapkan skedul

3. Memodifikasi produk:

a. Menentukan standar produk

b. Melakukan perubahan jasa operasi

c. Melakukan pengawasan kualitas

4. Memperbaiki permintaan:

a. Melakukan perubahan harga

b. Melakukan perubahan promosi

Page 4: Managemen Operasi 1

5. Tidak memenuhi permintaan:

a. Tidak mensuplai semua permintaan

PERENCANAAN KAPASITAS JANGKA PANJANG

Perencanaan kapasitas jangka pajang merupakan strategi operasi dalam

menghadapi segala kemungkinan yang akan terjadi dan sudah dapat diperkirakan sebelumnya.

Misalnya, rencana untuk menurunkan biaya produksi per unit, dalam jangka pendek sangat sulit

utuk dicapai karena unit produk yang dihasilkan masih berskala kecil, tetapi dalam jangka

panjang rencana tersebut dapat dicapai dengan meningkatkan kapasitas produksi. Persoalan yag

timbul adalah berapa jumlah produk yang dihasilkan agar biaya produksi seminimum mungkin.

Penentuan jumlah produksi yang dapat menghasilkan biaya minimum perlu diperhatikan

berbagai faktor seperti:

a. Pola permintaan jangka panjang

b. Siklus kehidupan produk yan dihasilkan

Dalam kaitan dengan kapasitas jangka panjang, terdapat dua strategi yang dapat ditempuh

perusahaan:

a. Strategi melihat dan menuggu (wait and see strategy)

Strategi ini dapat dikatakan pula sebagai strategi hati-hati, karena kapasitas produksi akan

dinaikkan apabila yakin permintaan konsumen sudah naik. Strategi ini diperoleh dengan

pertimbangan bahwa, setiap kali terjadi kelebihan kapasitas perusahaan harus menanggung risiko

karena investasi yang dilakukan hanya ditanggung dalam unit yang sedikit, akibatnya biaya

produksi menjadi tinggi.

b. Strategi ekspansionis

Strategi ekspansionis yaitu kapasitas selalu melebihi atau diatas permintaan. Dengan strategi

perusahaan berharap tidak terjadi kekurangan produk di pasaran yang dapat menyebabkan

adanya peluang masuknya produsen lain. Selain itu perusahaan untuk memberikan pelayanan

terbaik dengan cara menjamin tersedianya produk di pasaran.

1.4.Perancanaan Kebutuhan Kapasitas

Agar dapat menyesuaikan tingkat kebutuhan kapasitas untuk menanggapi naik turunnya

permintaan pasar, perlu dilakukan forecast penjualan dan merencanakan perubahan – perubahan

cenderung terjadi tiba – tiba dan drastic, sehingga akan lebih memakan waktu.

Page 5: Managemen Operasi 1

Forecast dilakukan untuk menyusun skedul produksi induk (master production schedule)dan

untuk mengecek permintaan kapasitas diwaktu yang akan datang dibandingkan dengan kapasitas

yang tersedia. kapasitas menetapkan batasan –batasan atas bagi skedul – skedul produksi.

kapasitas juga memberikan batasan bahwa, karena selama periode penjualan rendah adalah tidak

ekonomik untuk mengurangi kapasitas secara dastik.

Kapasitas Tenaga Kerja dan Kerja Lembur untuk Perluasan Kapasitas

Bagi perusahaan biasanya adalah tidak ekonomik untuk menambah dan mengurangi tenaga

krja dengan naik dan turunnya penjualan. Ini bukan berarti bahwa jumlah karyawan adalah

sumber daya kapasitas yang tetap, tetapi penyesuaian-penyesuaian besar (substansial) dapat

dibuat tanpa harus menarik lebih banyak orang dan kemudian memutuskan hubungan kerja

dengan mereka.

Sebagai contoh, anggap bahwa suatu perusahaan untuk membuat produknya memerlukan

karyawan yang bekerja normal 5 hari selama 40 jam dengan jumlah sebagai berikut:

Juni ................ 300

Juli ................ 400

Agustus ............... 600

September ............... 450

Oktober ............... 400

Beban tenaga kerja dalam bulan Agustus adalah dua kali lipat bulan Juni. Bagaimanapun

juga, jumlah orang yang dibutuhkan adalah dalam artian “karyawan ekuivalen” yang bekerja 40

jam satu minggu. Tetapi jumlah jam per minggunya dapat diubah, dan kelebihan jumlah kerja

dapat sub kontrakkan atau dengan penimbunan persediaan.

Berikut ini merupakan sebuah rencana yang fleksibel bagi jam kerja pabrik untuk memenuhi

kebutuhan penjualan dengan menggunakan tenaga kerja konstan:

Bulan Jumlah

karyawan

Jumlah jam

per minggu

Karyawan ekuivalen yang

dikontrak dari luar.

Juni 350 34 -

Juli 350 46 -

Agustus 350 58 92

September 350 51 -

Oktober 350 46 -

Penggunaan kerja lembur, subkontrak dari luar, atau penimbunan persediaan merupakan

keputusan-keputusan manajerial dan tergantung pada biaya-biaya relatif masing-masing

alternatif.

Page 6: Managemen Operasi 1

Khusus tentang kerja lembur yang direncanakan untuk menghadapi periode-periode

penjualan puncak mempunyai berbagai kebaikan dan kelemahan. Kebaikan kerja lembur adalah

menaikkan upah karyawan sehingga akan membuat para karyawan lebih senang. Kerja lembur

meminimumkan kebutuhan penarikan lebih banyak karyawan dan memberhentikan mereka.

Perubahan jumlah karyawan, naik atau turun, biasanya menghasilkan produktifitas rendah.

Disamping itu, kadang-kadang perusahaan tidak dapat memperoleh cukup orang dengan

keterampilan-keterampilan yang disyaratkan.

Perencanaan tenaga kerja memerlukan pertimbangan-pertimbangan lain, seperti hilangnya

produksi karena kelelahan, tingkat absensi dan perputaran tenaga kerja. Disisi lain, karyawan

tidak langsung mendukung pekerjaan perlu juga direncanakan sebaik mungkin. Ini terutama

orang-orang tidak langsung mungkin merupakan para karyawan teknik yang sulit didapatkan

karena sulit untuk melakukan estimasi berapa banyak karyawan tidak langsung yang dibutuhkan.

Banyak perusahaan menggunakan suatu jenis rasio antara karyawan tidak langsung dengan

karyawan langsung atau dengan beban kerja pabrik untuk melakukan estimasi tersebut.

Page 7: Managemen Operasi 1

MENGELOLA KUALITAS

Definisi Kualitas

Kualitas merupakan kemampuan suatu produk atau jasa untuk memenuhi

kebutuhan pelanggannya. Terdapat tiga pendekatan dalam hal ini, yang

pertama kualitas berbasis pengguna dimana kualitas tergantung kepada audiensnya. Pendekatan ini biasanya digunakan oleh orang pemasaran dan

pelanggan. Yang kedua, kualitas berbasis manufaktur yang biasanya

diterapkan oleh manajer produksi. Dalam pendekatan ini kualitas suatu

barang berarti pemenuhan standar dan membuat produk dengan benar

sejak awal. Yang ketiga adalah kualitas itu berbasis produk yang

memandang bahwa kualitas sebagai variabel yang pesisi dan dapat dihitung.

Pengaruh Kualitas

Kualitas merupakan elemen yang penting dalam operasi, ada tiga alasan

kualitas itu penting, yaitu:

- Reputasi Perusahaan.

Kualitas akan muncul sebagai persepsi tentang produk baru perusahaan,

kebiasaan pekerjanya, dan hubungan pemasoknya.

- Kehandalan Produk. Pengadilan terus berusaha menghukum organisasi-organisasi yang

merancang, memproduksi, atau mengedarkan produk atau jasa yang

penggunaannya mengakibatkan kerusakan atau kecelakaan.

Contohnya:Consumer Product Safety Act.

- Keterlibatan global.

Kualitas adalah suatu perhatian internasional. Produk-produk perusahaan

yang akan bersaing di pasar internasional harus memenuhi ekspetasi akan

kualitas, desain, dan harganya secara global.

Biaya Kualitas

Adalah biaya akibat melakukan hal yang salah, yaitu harga yang harus

dibayar karena tidak sesuai dengan standar. Ada empat kategori utama

yang dikaitkan dengan biaya kualitas, yaitu:

- Biaya Pencegahan

Biaya yang terkait dengan mengurangi kemungkinan komponen atau jasa

mengalami kerusakan. Contoh: pelatihan, program peningkatan kualitas.

- Biaya Penaksiran

Page 8: Managemen Operasi 1

Biaya yang dikaitkan dengan proses evaluasi produk, proses, komponen,

dan jasa. Contoh: biaya pengujian, laboraturium, dan pemriksa.

- Kegagalan internal

Biaya yang diakibatkan oleh produksi komponen atau jasa yang rusak

sebelum diantarkan ke pelanggan. Contoh: rework, scrap, dan waktu tunggu

akibat mesin rusak

- Biaya eksternal Biaya yang terjadi setelah pengiriman barang atau jasa yang cacat.

Contoh:rework, barang yang dikembalikan, kewajiban, kehilangan

kepercayaan, dan biaya pada masyarakat.

Tiga biaya pertama yang disebutkan diatas dapat diperkirakan, namun untuk

biaya eksternal sangat sulit untuk dihitung. Pada kondisi keseimbangan,

biaya produk yang berkualitas hanyalah sebagian dari keuntungan. Philip

Crosby dan Genichi berpendapat bahwa organisasi yang kalah adalah

organisasi yang gagal berupaya agresif di bidang kualitas.

Etika dan Manajeman Kualitas

Bagi seorang manajer operasi, memberikan produk dan jasa yang sehat,

aman, dan berkualitas kepada pelanggan adalah salah satu pekerjaan yang

terpenting. Kurangnya proses desain dan produksi, pengembangan produk-produk berkualitas rendah tidak hanya mengakibatkan biaya produksi yeng

lebih tinggi tetapi juga dapat menimbulkan kecelakaan, tuntutan hukum,

dan bertambahnya peraturan pemerintah.

Jika sebuah perusahaan yakin telah memperkenalkan sebuah produk yang

layak dipertanyakan, maka tindakan tanggung jawab harus didasari oleh

perbuatan etis. Sebuah perusahaan manufaktur harus menerima tangggung

jawab untuk setiap produk berkualitas rendah atau produk-produk yang

terkontaminasi yang mereka pasarkan kepada masyarakat.

Ada banyak pihak berkepentingan yang terlibat dalam produksi dan

pemasaran produk-produk berkualitas rendah, termasuk pemegang saham,

para pekerja, pelangan, pemasok, distributor dan kreditor. Dalam hal etika,

setiap perusahaan harus mengembangkan nilai inti yang menjadi panduan

sehari-hari untuk semua orang.

Standar Kualitas Internasional

ISO 9000

Kualitas secara global sangat penting sehingga dunia bersatu menciptakan

kualitas, ISO 9000. ISO 9000 adalah kumpulan standar untuk sistem

manajemen mutu (SMM). ISO 9000 yang dirumuskan oleh TC 176 ISO, yaitu

organisasi internasional di bidang standardisasi. ISO 9000 pertama kali

dikeluarkan pada tahun 1987 oleh International Organization for

Page 9: Managemen Operasi 1

Standardization Technical Committee (ISO/TC) 176. ISO/TC inilah yang

bertanggungjawab untuk standar-standar sistem manajemen mutu. ISO/TC

176 menetapkan siklus peninjauan ulang setiap lima tahun, guna menjamin

bahwa standar-standar ISO 9000 akan menjadi up to date dan relevan

untuk organisasi.

Sertifikasi ISO 9000

Untuk memiliki sertifikat ISO 9000, suatu organisasi harus melalui proses selama 9 hingga 18 bulan yang mencakup dokumentasi prosedur kualitas,

penilaian lapangan, dan serangkaian audit yang terus berjalan terhadap

produk atau jasa yang dihasilkannya.

ISO 14000

Proses internasionalisasi kualitas yang terus terbukti dengan

dikembangkannya ISO 14000. ISO 14000 merupakan standar manajemen

lingkungan yang mengandung lima elemen pokok: manajemen lingkungan,

audit, evaluasi kinerja, pelabelan, dan penilaian siklus hidup.

TOTAL QUALITY MANAGEMENT (TQM)

Total Quality Management (TQM) mengacu pada penekanan kualitas yang

meliputi organisasi keseluruhan, mulai dari pemasok hingga pelanggan. TQM

menekankan komitmen manajemen untuk mendapatkan arahan perusahaan yang ingin terus meraih keunggulan dalam semua aspek produk dan jasa

penting bagi pelanggan. Ada beberapa elemen bahwa sesuatu dikatakan

berkualitas, yaitu

1) Kualitas meliputi usaha memenuhi atau melebihi harapan pelanggan

2) Kualitas mencakup produk, jasa, manusia, proses, dan lingkungan

3) Kualitas merupakan kondisi yang selalu berubah (apa yang dianggap

berkualitas saat ini mungkin dianggap kurang berkualitas pada saat yang

lain).

4) Kualitas merupakan suatu kondisi dinamis yang berhubungan dengan

produk, jasa, manusia, proses, dan lingkungan yang memenuhi atau

melebihi harapan.

Manfaat Program TQM

TQM sangat bermanfaat baik bagi pelanggan, institusi, maupun bagi staf

organisasi.

Manfaat TQM bagi pelanggan adalah:

1) Sedikit atau bahkan tidak memiliki masalah dengan produk atau

pelayanan.

2) Kepedulian terhadap pelanggan lebih baik atau pelanggan lebih

diperhatikan.

Page 10: Managemen Operasi 1

3) Kepuasan pelanggan terjamin.

Perbaikan Berkesinambungan

TQM membutuhkan perbaikan berkesinambungan yang tidak pernah

berhenti yang mencakup orang, peralatan, pemasok, bahan, dan prosedur.

Dasar filosofi ini adalah setiap aspek dari operasi perusahaan dapat

diperbaiki. Tujuan akhirnya adalah kesempurnaan yang tidak akan pernah

dapat diraih, tetapi selalu diupayakan.

Six Sigma

Six sigma adalah program untuk menghemat waktu, meningkatkan kualitas,

dan menurunkan biaya. Six sigma juga merupakan sebuah sistem yang

menyeluruh yaitu suatu strategi karena berfokus pada kepuasan pelanggan

total, disiplin karena mengikuti six sigma improvement model formal, dan

sekumpulan perangkat (lembar perangkat, diagram sebab-akibat, diagram

pareto, diagram alir, histogram, dan statistical process control/SPC) untuk

memperoleh dan mempertahankan kesuksesan dalam bisnis.

Pemberdayaan Pekerja

Pemberdayaan pekerja berarti melibatkan pekerja pada setiap langkah

proses produksi. Secara konsisten, literatur bisnis menyatakan 85%

permasalahan kualitas terletak pada bahan dan proses, bukan pada kinerja pekerja. Oleh karena itu, tugas yamg diperlukan adalah merancang

peralatan dan proses yang dapat memproduksi kualitas yang diinginkan.

Saat terjadi ketidakcocokan kualitas, kesalahannya jarang terletak pada

para pekerja. Entah produknya dirancang dengan salah atau pekerjanya

tidak dilatih dengan benar. Walaupun pekerja dapat membantu

menyelesaikan masalah, jarang terjadi kasus dimana pekerja yang

menyebabkan masalah tersebut.

Teknik untuk memberdayakan pekerja yaitu :

1.Membina jaringan komunikasi yang melibatkan pekerja

2.Membentuk para penyelia yang bersikap terbuka dan mendukung

3.Memindahkan tanggung jawab dari manajer dan tsaf kepada para pekerja

di bagian produksi 4.Membangun organisasi yang memiliki moral yang tinggi

5.Menciptakan struktur organisasi formal sebagai tim-tim dan lingkaran-

lingkaran kualitas

Benchmarking

Page 11: Managemen Operasi 1

Benchmarking merupakan pemilihan standar kinerja yang

mempresentasikan kinerja terbaik dari suatu proses atau aktivitas.

Benchmarking meliputi pemilihan standar produk, jasa, biaya atau kebiasaan

yang mewakili suatu kinerja terbaik dari proses atau aktivitas serupa dengan

proses atau aktivitas Anda. Langkah menetapkan benchmark antara lain:

1.Menetapkan apa yang akan dijadikan benchmark

2.Membentuk tim benchmark

3.Mengidentifikasi mitra-mitra benchmark

4.Mengumpulkan dan menganalisis informasi benchmark

5.Mengambil tindakan untuk menyamai atau melebihi benchmark

Ukuran-ukuran kinerja khusus yang digunakan dalam benchmark meliputi

persentase cacat, biaya per unit atau per pesanan, waktu proses per unit,

waktu respon layanan, imbal hasil investasi, tingkat kepuasan pelanggan,

dantingkat ingatan pelanggan.

Benchmarking internal dilakukan saat sebuah organisasi cukup dan memiliki

bayak divisi atau unit bisnis. datanya biasanya jauh lebih mudah diakses

daripada data dari luar perusahaan luar dan terdapat suatu unit internal

yang memiliki kinerja lebih tinggi dan dapat diteladani.

Just in Time (JIT)

Konsep JIT diadakan untuk perbaikan berkesinambungan dan penyelesaikan

masalah. Dalam konsep JIT, barang diproduksi dan diantarkan saat mereka

dibutuhkan (saat ada permintaan). JIT berkaitan dengan kualitas dalam tiga

hal:

1.JIT memangkas biaya kualitas. Hal ini terjadi karena rework, scrap,

investasi persediaan dan biaya akibat barang yang rusak berkaitan langsung

dengan persediaan yang ada. Dengan penerapan JIT berarti hanya terdapat

sedikit persediaan, biayanya juga lebih rendah. Selain itu, persediaan

menyembunyikan kualitas yang buruk.

2.JIT meningkatkan kualitas. Karena mempersingakat lead time, JIT juga

menjaga bukti kesalahan tetap baru dan membatasi jumlah sumber

kesalahan yang potensial. Oleh karena itu, JIT menciptakan sebuah sistem

peringatan akan adanya permasalahan kualitas, baik dalam perusahaan maupun dengan para penjual.

3.Kualitas yang lebih baik berarti persediaan yang lebih sedikit, serta sistem

JIT yang lebih baik dan mudah digunakan. Tujuan memiliki persediaan

adalah melindungi kinerja produksi yang buruk yang disebabkan oleh

kualitas yang tidak dapat diandalkan. Jika kualitasnya konsisten, maka JIT

membuat perusahaan dapat mengurangi semua biaya yang terkait pada

persediaaan.

Konsep Taguchi

Page 12: Managemen Operasi 1

Genichi Taguchi memberikan tiga konsep yang bertujuan memperbaiki

kualitas produk dan proses, yaitu ketangguhan kualitas (quality robustness),

fungsi kerugian kualitas (quality loss function-QLF) dan kualitas berorientasi

sasaran (target-oriented quality)

Produk berkualitas tangguh (quality robust) adalah produk yang dapat

diproduksi secara beragam dan konsisten dalan segala kondisi manufaktur

dan lingkungan yang kurang baik dan bukan menghilangkan penyebabnya. Taguchi menyarankan bahwa menghilangkan pengaruh biasanya lebih

murah daripada menghilangkan penyebab, dan lebih efektif dalam

memproduksi produk yang tangguh. Dengan cara ini, variasi kecil dalam

bahan dan proses tidak akan mengganggu kualitas produk.

Quality loss function (QLF) mengidentifikasikan semua biaya yang berkaitan

dengan kualitas rendah dan menunjukan bagaimana biaya ini meningkat jika

kualitas produk semakin jauh dengan keinginan pelanggan. Biaya ini tidak

hanya meliputi ketidakpuasan pelanggan, tetapi juga biaya garansi dan jasa,

biaya pemeriksaan internal, perbaikan, scrap, dan biaya-biaya yang

dianggap sebagai biaya bagi masyarakat. Kualitas berorientasi sasaran

(target-oriented quality) merupakan sebuah filosofi perbaikan terus menerus

untuk membuat kualitas produk tepat sesuai dengan sasaran.

Perangkat TQM

1.Lembar periksa, adalah suatu formulir yang dirancang untuk mencatat

data. Karakteristik

•Data dapat dicatat dengan mudah

•Data dapat dipahami dengan mudah

•Mencegah terjadinya data hilang (missing data)

•Dapat menentukan sumber persoalan

•Memungkinkan pemecahan persoalan dengan cepat

•Dipakai untuk memeriksa beberapa item secara bersamaan

•Memungkinkan pengklasifikasian/penstrataan data

1.Diagram sebar, menunjukkan hubungan antara dua pengukuran.

Langkah-langkah pembuatan Diagram Tebar

1.Langkah 1: Kumpulkan data dan masukkan dalam table

2.Langkah 2: Gambarkan sumbu tegak dan sumbu datar beserta skala dan

keterangannya

3.Langkah 3: Gambarkan titik-titik koordinat data tersebut

1.Diagram sebab-akibat (diagram Ishikawa/diagram tulang ikan), adalah

sebuah teknik skematik yang digunakan untuk mengetahu letak-letak

masalah kualitas yang mungkin.

Manfaat:

1.Mengorganisasikan dan menghubungkan faktor-faktor

Page 13: Managemen Operasi 1

2.Sebagai sarana untuk urun pendapat (brainstorming)

3.Melibatkan setiap orang yang terkait

Kekurangan:

1.sangat kompleks

2.Memerlukan dedikasi dan kesabaran

3.Bisa jadi sulit dalam memfasilitasinya

4.Diagram pareto, adalah sebuah metode untuk metode untuk mengelola kesalahan, masalah, atau cacat guna membantu memusatkan perhatian

untuk upaya penyelesaian masalahnya. Prosedur:

•Tetapkan klasifikasi data

•Tentukan kerangka waktu

•Kumpulkan data

•Rangking penyebab-penyebab (causes)

•Bangun Tabel

•Gambarkan Histogram

1.Diagram alir (flow chart), diagram kotak yang secara grafis

menggambarkan sebuah proses atau sistem. Manfaat:

•Untuk memahami proses

•Mengidentifikasi perbaikan yang mungkin dapat dilakukan

•Membantu pekerja untuk mengetahui, dimana posisi mereka di dalam

proses

•Membangkitkan dukungan melalui partisipasi

1.Histogram

Histogram merupakan alat yang menggambarkan penyebaran distribusi

frekuensi, yaitu pengaturan data berdasarkan magnitude, berupa grafik

balok. Balok-balok yang terdapat dalam histogram dihasilkan dari

persamaan sturge yang memberikan jumlah kelas-kelas data yang terdapat

dalam grafik histogram setelah kita mendapatkan perkiraan jumlah kelas,

dapat diperoleh interval kelas dengan membagi range data dengan jumlah

kelas yang diperoleh.

Statistical Process Control (SPC) atau Pengendalian Proses Statistikal adalah

seperangkat alat pemecahan masalah yang baik, berguna dalam mencapai stabilitas proses dan memperbaiki kapabilitas melalui pengurangan

variabilitas.

Peranan Inspeksi

Sebuah sistem operasi yang baik mempunyai suatu pengendalian atas

proses yang dilakukan. Tugas manajemen operasi bukan hanya membuat

sistem-sistem, namun juga memastikan sistem tersebut memenuhi standar

dengan inspeksi. Inspeksi ialah suatu cara memastikan operasi telah

mencapai kualitas yang diharapkan.

Page 14: Managemen Operasi 1

Inspeksi meliputi pengukuran, perasaan, perabaan, penimbangan, atau

pemeriksaan produk dengan tujuan menemukan proses yang buruk

sesegera mungkn. Perlu diingat, inspeksi tidak memperbaiki kekurangan

dalam sistem atau atau cacat pada produk atau mengubah suatu produk dan

meningkatkan nlainya. Inspeksi hanya berfungsi menemukan kekurangan

atau cacat.

Inspeksi utamanya berfokus pada dua masalah besar, yaitu (1) Kapan inspeksi dilakukan dan (2) Dimana inspeksi dilakukan. Memutuskan kapan

dan dimana inspeksi dilakukan bergantung pada jenis proses dan nilai

tambah pada setiap tahap. Inspeksi dapat dilakukan pada salah satu tuitik

berikut:

1.Di pabrik pemasok saat pemasok melakukan proses produksi

2.Saat menerima produk dari pemasok (supplier)

3.Sebelum melakukan proses yang mahal dan tidak dapat dikembalikan

4.Selama tahap-tahap proses produksi

5.Saat produk selesai dibuat

6.Sebelum pengantaran ke konsumen

7.Pada titik kontak dengan pelanggan

Meski begitu, inspeksi bukanlah solusi sempurna yang tidak memiliki kekurangan. Pada suatu percobaan, 110 produk cacat digabungkan dengan

lot produk yang sempurna kemudian dilakukan inspeksi. Hasilnya, pada

inspeksi pertama, pengawas hanya menemukan 68 barang cacat, tiga kali

tahap inspeksi untuk menemukan 30 barang cacat berikutnya, dan 2 barang

cacat tidak pernah ditemukan. Karena itu, proses yang baik dan

pemberdayaan pekerja merupakan solusi yang lebih baik daripada

melakukan inspeksi.

Inspeksi terbaik adalah inspeksi yang dilakukan pada sumber produksi. Hal

ini disebut inspeksi sumber. Idenya adalah setiap pemasok, proses, dan

pekerja memperlakukan langkah berikutnya dalam proses sebagai

pelanggan sehingga memastikan produknya tiba dengan sempurna di

pelanggan sebenarnya.

Inspeksi dapat dibantu dengan dengan penggunaan daftar periksa dan pengendalian seperti perangkat yang aman dari kesalahan yanag

disebutpoka-yoke. Poka-yoke adalah alat atau teknik bebas kesalahan yang

memastikan produksi produk yang baik setiap saat. Contohnya mulut selang

pompa bensin, ukuran standar kartos kentang gorang di McDonald’s, dan

perlatan paket operasi di rumah sakit.

Pada organisasi berorientasi jasa, titik inspeksi ditetapkan pada lokasi yang

luas. Inspeksi terbagi dua berdasarkan karakteristik kualitas. Inspeksi

atributadalah inspeksi yang menggolongkan barang cacat atau baik tanpa

mencantumkan keterangan derajat kecatatan. Inspeksi variabel adalah

inspeksi yang menggolongkan barang ke dalam suatu kontinum seperti

dimensi, ukuran, berat, kecepatan, dan kekuatan

Page 15: Managemen Operasi 1