managemen farmasi

18
 Rumah Sakit adalah institusi pelayanan kesehatan yang menyelenggarakan pelayanan kesehatan perorangan secara paripurna yang menyediakan pelayanan rawat inap, rawat jalan, dan gawat darurat. PERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 340/MENKES/PER/III/2010  Berdasarkan fasilitas dan kemampuan pelayanan, Rumah Sakit Umum diklasifikasikan menjadi : a. Rumah Sakit Umum Kelas A; b. Rumah Sakit Umum Kelas B; c. Rumah Sakit Umum Kelas C; d. Rumah Sakit Umum Kelas D. Rumah Sakit Umum Kelas A harus mempunyai fasilitas dan kemampuan pelayanan medik paling sedikit 4 (empat) Pelayanan Medik Spesialis Dasar, 5 (lima) Pelayanan Spesialis Penunjang Medik, 12 (dua belas) Pelayanan Medik Spesialis Lain dan 13 (tiga belas) Pelayanan Medik Sub Spesialis. (2) Kriteria, fasilitas dan kemampuan Rumah Sakit Umum Kelas A sebagaimana dimaksud pada ayat (1) meliputi Pelayanan Medik Umum, Pelayanan Gawat Darurat, Pelayanan Medik Spesialis Dasar, Pelayanan Spesialis Penunjang Medik, Pelayanan Medik Spesialis Lain, Pelayanan Medik Spesialis Gigi Mulut, Pelayanan Medik Subspesialis, Pelayanan Keperawatan dan Kebidanan, Pelayanan Penunjang Klinik, dan Pelayanan Penunjang Non Klinik. (3) Pelayanan Medik Umum terdiri dari Pelayanan Medik Dasar, Pelayanan Medik Gigi Mulut dan Pelayanan Kesehatan Ibu Anak /Keluarga Berencana. (4) Pelayanan Gawat Darurat harus dapat memberikan pelayanan gawat darurat 24 (dua puluh empat) jam dan 7 (tujuh) hari seminggu dengan kemampuan melakukan pemeriksaan awal kasus-kasus gawat darurat, melakukan resusitasi dan stabilisasi sesuai dengan standar. (5) Pelayanan Medik Spesialis Dasar terdiri dari Pelayanan Penyakit Dalam, Kesehatan  Anak, Bed ah, Obst etri dan Gi nekologi . (6) Pelayanan Spesialis Penunjang Medik terdiri dari Pelayanan Anestesiologi, Radiologi, Rehabilitasi Medik, Patologi Klinik dan Patologi Anatomi. (7) Pelayanan Medik Spesialis Lain sekurang-kurangnya terdiri dari Pelayanan Mata, Telinga Hidung Tenggorokan, Syaraf, Jantung dan Pembuluh Darah, Kulit dan Kelamin, Kedokteran Jiwa, Paru, Orthopedi, Urologi, Bedah Syaraf, Bedah Plastik dan Kedokteran Forensik. (8) Pelayanan Medik Spesialis Gigi Mulut terdiri dari Pelayanan Bedah Mulut, Konservasi/Endodonsi, Periodonti, Orthodonti, Prosthodonti, Pedodonsi dan Penyakit Mulut. (9) Pelayanan Keperawatan dan Kebidanan terdiri dari pelayanan asuhan keperawatan dan asuhan kebidanan. (10) Pelayanan Medik Subspesialis terdiri dari Subspesialis Bedah, Penyakit Dalam, Kesehatan Anak, Obstetri dan Ginekologi, Mata, Telinga Hidung Tenggorokan, Syaraf, Jantung dan Pembuluh Darah, Kulit dan Kelamin, Jiwa, Paru, Orthopedi dan Gigi Mulut. (11) Pelayanan Penunjang Klinik terdiri dari Perawatan Intensif, Pelayanan Darah, Gizi, Farmasi, Sterilisasi Instrumen dan Rekam Medik. (12) Pelayanan Penunjang Non Klinik terdiri dari pelayanan Laundry /Linen, Jasa Boga/ Dapur, Teknik dan Pemeliharaan Fasilitas, Pengelolaan Limbah, Gudang,  Ambulanc e, 4 Komunikasi, Pemulasaraan Jenazah, Pemadam Kebakaran, Pengelolaan Gas Medik dan Penampungan Air Bersih. Rumah Sakit Umum Kelas B harus mempunyai fasilitas dan kemampuan pelayanan medik paling sedikit 4 (empat) Pelayanan Medik Spesialis Dasar, 4 (empat) Pelayanan Spesialis Penunjang Medik, 8 (delapan) Pelayanan Medik Spesialis Lainnya dan 2 (dua) Pelayanan Medik Subspesialis Dasar. (2) Kriteria, fasilitas dan kemampuan Rumah Sakit Umum Kelas B sebagaimana dimaksud pada ayat (1) meliputi Pelayanan Medik Umum, Pelayanan Gawat Darurat, Pelayanan Medik Spesialis Dasar, Pelayanan Spesialis Penunjang Medik, Pelayanan Medik Spesialis Lain, Pelayanan Medik Spesialis Gigi Mulut, Pelayanan Medik Subspesialis, Pelayanan Keperawatan dan Kebidanan, Pelayanan Penunjang Klinik dan Pelayanan Penunjang Non Klinik.

Upload: phiapiaphia

Post on 31-Oct-2015

56 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

farmasi

TRANSCRIPT

Page 1: managemen farmasi

7/16/2019 managemen farmasi

http://slidepdf.com/reader/full/managemen-farmasi 1/17

 Rumah Sakit adalah institusi pelayanan kesehatan yang menyelenggarakan pelayanan kesehatan

perorangan secara paripurna yang menyediakan pelayanan rawat inap, rawat jalan, dan gawat

darurat. PERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA

NOMOR 340/MENKES/PER/III/2010 Berdasarkan fasilitas dan kemampuan pelayanan, Rumah Sakit Umum diklasifikasikanmenjadi :a. Rumah Sakit Umum Kelas A;b. Rumah Sakit Umum Kelas B;c. Rumah Sakit Umum Kelas C;d. Rumah Sakit Umum Kelas D.

Rumah Sakit Umum Kelas A harus mempunyai fasilitas dan kemampuan pelayananmedik paling sedikit 4 (empat) Pelayanan Medik Spesialis Dasar, 5 (lima) PelayananSpesialis Penunjang Medik, 12 (dua belas) Pelayanan Medik Spesialis Lain dan 13(tiga belas) Pelayanan Medik Sub Spesialis.(2) Kriteria, fasilitas dan kemampuan Rumah Sakit Umum Kelas A sebagaimana dimaksudpada ayat (1) meliputi Pelayanan Medik Umum, Pelayanan Gawat Darurat, PelayananMedik Spesialis Dasar, Pelayanan Spesialis Penunjang Medik, Pelayanan MedikSpesialis Lain, Pelayanan Medik Spesialis Gigi Mulut, Pelayanan Medik Subspesialis,Pelayanan Keperawatan dan Kebidanan, Pelayanan Penunjang Klinik, dan PelayananPenunjang Non Klinik.(3) Pelayanan Medik Umum terdiri dari Pelayanan Medik Dasar, Pelayanan Medik GigiMulut dan Pelayanan Kesehatan Ibu Anak /Keluarga Berencana.(4) Pelayanan Gawat Darurat harus dapat memberikan pelayanan gawat darurat 24 (duapuluh empat) jam dan 7 (tujuh) hari seminggu dengan kemampuan melakukanpemeriksaan awal kasus-kasus gawat darurat, melakukan resusitasi dan stabilisasisesuai dengan standar.(5) Pelayanan Medik Spesialis Dasar terdiri dari Pelayanan Penyakit Dalam, Kesehatan

 Anak, Bedah, Obstetri dan Ginekologi.(6) Pelayanan Spesialis Penunjang Medik terdiri dari Pelayanan Anestesiologi, Radiologi,Rehabilitasi Medik, Patologi Klinik dan Patologi Anatomi.(7) Pelayanan Medik Spesialis Lain sekurang-kurangnya terdiri dari Pelayanan Mata,Telinga Hidung Tenggorokan, Syaraf, Jantung dan Pembuluh Darah, Kulit dan Kelamin,Kedokteran Jiwa, Paru, Orthopedi, Urologi, Bedah Syaraf, Bedah Plastik danKedokteran Forensik.(8) Pelayanan Medik Spesialis Gigi Mulut terdiri dari Pelayanan Bedah Mulut,Konservasi/Endodonsi, Periodonti, Orthodonti, Prosthodonti, Pedodonsi dan PenyakitMulut.(9) Pelayanan Keperawatan dan Kebidanan terdiri dari pelayanan asuhan keperawatandan asuhan kebidanan.

(10) Pelayanan Medik Subspesialis terdiri dari Subspesialis Bedah, Penyakit Dalam,Kesehatan Anak, Obstetri dan Ginekologi, Mata, Telinga Hidung Tenggorokan, Syaraf,Jantung dan Pembuluh Darah, Kulit dan Kelamin, Jiwa, Paru, Orthopedi dan Gigi Mulut.(11) Pelayanan Penunjang Klinik terdiri dari Perawatan Intensif, Pelayanan Darah, Gizi,Farmasi, Sterilisasi Instrumen dan Rekam Medik.(12) Pelayanan Penunjang Non Klinik terdiri dari pelayanan Laundry /Linen, Jasa Boga/Dapur, Teknik dan Pemeliharaan Fasilitas, Pengelolaan Limbah, Gudang, Ambulance,

4Komunikasi, Pemulasaraan Jenazah, Pemadam Kebakaran, Pengelolaan Gas Medikdan Penampungan Air Bersih.

Rumah Sakit Umum Kelas B harus mempunyai fasilitas dan kemampuan pelayanan

medik paling sedikit 4 (empat) Pelayanan Medik Spesialis Dasar, 4 (empat) PelayananSpesialis Penunjang Medik, 8 (delapan) Pelayanan Medik Spesialis Lainnya dan 2(dua) Pelayanan Medik Subspesialis Dasar.(2) Kriteria, fasilitas dan kemampuan Rumah Sakit Umum Kelas B sebagaimana dimaksudpada ayat (1) meliputi Pelayanan Medik Umum, Pelayanan Gawat Darurat, PelayananMedik Spesialis Dasar, Pelayanan Spesialis Penunjang Medik, Pelayanan MedikSpesialis Lain, Pelayanan Medik Spesialis Gigi Mulut, Pelayanan Medik Subspesialis,Pelayanan Keperawatan dan Kebidanan, Pelayanan Penunjang Klinik dan PelayananPenunjang Non Klinik.(3) Pelayanan Medik Umum terdiri dari Pelayanan Medik Dasar, Pelayanan Medik GigiMulut dan Pelayanan Kesehatan Ibu Anak /Keluarga Berencana.(4) Pelayanan Gawat Darurat harus dapat memberikan pelayanan gawat darurat 24 (dua

Page 2: managemen farmasi

7/16/2019 managemen farmasi

http://slidepdf.com/reader/full/managemen-farmasi 2/17

puluh empat) jam dan 7 (tujuh) hari seminggu dengan kemampuan melakukanpemeriksaan awal kasus-kasus gawat darurat, melakukan resusitasi dan stabilisasisesuai dengan standar.(5) Pelayanan Medik Spesialis Dasar terdiri dari Pelayanan Penyakit Dalam, Kesehatan

 Anak, Bedah, Obstetri dan Ginekologi.(6) Pelayanan Spesialis Penunjang Medik terdiri dari Pelayanan Anestesiologi, Radiologi,Rehabilitasi Medik dan Patologi Klinik.

(7) Pelayanan Medik Spesialis Lain sekurang-kurangnya 8 (delapan) dari 13 (tiga belas)pelayanan meliputi Mata, Telinga Hidung Tenggorokan, Syaraf, Jantung dan PembuluhDarah, Kulit dan Kelamin, Kedokteran Jiwa, Paru, Orthopedi, Urologi, Bedah Syaraf,Bedah Plastik dan Kedokteran Forensik.(8) Pelayanan Medik Spesialis Gigi Mulut terdiri dari Pelayanan Bedah Mulut,Konservasi/Endodonsi, dan Periodonti.(9) Pelayanan Keperawatan dan Kebidanan terdiri dari pelayanan asuhan keperawatandan asuhan kebidanan.

Pelayanan Medik Subspesialis 2 (dua) dari 4 (empat) subspesialis dasar yang meliputi :Bedah, Penyakit Dalam, Kesehatan Anak, Obstetri dan Ginekologi.(11) Pelayanan Penunjang Klinik terdiri dari Perawatan intensif, Pelayanan Darah, Gizi,

Farmasi, Sterilisasi Instrumen dan Rekam Medik.(12) Pelayanan Penunjang Non Klinik terdiri dari pelayanan Laundry /Linen, Jasa Boga /Dapur, Teknik dan Pemeliharaan Fasilitas, Pengelolaan Limbah, Gudang, Ambulance,Komunikasi, Pemulasaraan Jenazah, Pemadam Kebakaran, Pengelolaan Gas Medikdan Penampungan Air Bersih.Pasal 11(1) Ketersediaan tenaga kesehatan disesuaikan dengan jenis dan tingkat pelayanan.(2) Pada Pelayanan Medik Dasar minimal harus ada 12 (dua belas) orang dokter umumdan 3 (tiga) orang dokter gigi sebagai tenaga tetap.(3) Pada Pelayanan Medik Spesialis Dasar masing-masing minimal 3 (tiga) orang dokter spesialis dengan masing-masing 1 (satu) orang sebagai tenaga tetap.(4) Pada Pelayanan Spesialis Penunjang Medik harus ada masing-masing minimal 2 (dua)

orang dokter spesialis dengan masing-masing 1 (satu ) orang dokter spesialis sebagaitenaga tetap.(5) Pada Pelayanan Medik Spesialis Lain harus ada masing-masing minimal 1 (satu) orangdokter spesialis setiap pelayanan dengan 4 orang dokter spesialis sebagai tenaga tetappada pelayanan yang berbeda.(6) Pada Pelayanan Medik Spesialis Gigi Mulut harus ada masing-masing minimal 1 (satu)orang dokter gigi spesialis sebagai tenaga tetap.(7) Pada Pelayanan Medik Subspesialis harus ada masing-masing minimal 1 (satu) orangdokter subspesialis dengan 1 (satu) orang dokter subspesialis sebagai tenaga tetap.(8) Perbandingan tenaga keperawatan dan tempat tidur adalah 1:1 dengan kualifikasitenaga keperawatan sesuai dengan pelayanan di Rumah Sakit.(9) Tenaga penunjang berdasarkan kebutuhan Rumah Sakit.

Pasal 12(1) Sarana prasarana Rumah Sakit harus memenuhi standar yang ditetapkan oleh Menteri.(2) Peralatan yang dimiliki Rumah Sakit harus memenuhi standar yang ditetapkan olehMenteri.(3) Peralatan radiologi dan kedokteran nuklir harus memenuhi standar sesuai denganketentuan peraturan perundang-undangan.

7(4) Jumlah tempat tidur minimal 200 (dua ratus) buah.Pasal 13(1) Administrasi dan manajemen terdiri dari struktur organisasi dan tata laksana.(2) Struktur organisasi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) paling sedikit terdiri atasKepala Rumah Sakit atau Direktur Rumah Sakit, unsur pelayanan medis, unsur 

keperawatan, unsur penunjang medis, komite medis, satuan pemeriksaan internal,serta administrasi umum dan keuangan.(3) Tata laksana sebagaimana dimaksud pada ayat (1) meliputi tatalaksana organisasi,standar pelayanan, standar operasional prosedur (SPO), Sistem Informasi ManajemenRumah Sakit (SIMRS), hospital by laws dan Medical Staff by laws.Bagian KetigaRumah Sakit Umum Kelas CPasal 14(1) Rumah Sakit Umum Kelas C harus mempunyai fasilitas dan kemampuan pelayananmedik paling sedikit 4 (empat) Pelayanan Medik Spesialis Dasar dan 4 (empat)Pelayanan Spesialis Penunjang Medik.(2) Kriteria, fasilitas dan kemampuan Rumah Sakit Umum Kelas C sebagaimana dimaksud

Page 3: managemen farmasi

7/16/2019 managemen farmasi

http://slidepdf.com/reader/full/managemen-farmasi 3/17

pada ayat (1) meliputi Pelayanan Medik Umum, Pelayanan Gawat Darurat, PelayananMedik Spesialis Dasar, Pelayanan Spesialis Penunjang Medik, Pelayanan MedikSpesialis Gigi Mulut, Pelayanan Keperawatan dan Kebidanan, Pelayanan PenunjangKlinik dan Pelayanan Penunjang Non Klinik.(3) Pelayanan Medik Umum terdiri dari Pelayanan Medik Dasar, Pelayanan Medik GigiMulut dan Pelayanan Kesehatan Ibu Anak /Keluarga Berencana.(4) Pelayanan Gawat Darurat harus dapat memberikan pelayanan gawat darurat 24 (dua

puluh) jam dan 7 (tujuh) hari seminggu dengan kemampuan melakukan pemeriksaanawal kasus-kasus gawat darurat, melakukan resusitasi dan stabilisasi sesuai denganstandar.(5) Pelayanan Medik Spesialis Dasar terdiri dari Pelayanan Penyakit Dalam, Kesehatan

 Anak, Bedah, Obstetri dan Ginekologi.

(6) Pelayanan Medik Spesialis Gigi Mulut minimal 1 (satu) pelayanan.(7) Pelayanan Spesialis Penunjang Medik terdiri dari Pelayanan Anestesiologi, Radiologi,Rehabilitasi Medik dan Patologi Klinik.(8) Pelayanan Keperawatan dan Kebidanan terdiri dari pelayanan asuhan keperawatandan asuhan kebidanan.(9) Pelayanan Penunjang Klinik terdiri dari Perawatan intensif, Pelayanan Darah, Gizi,Farmasi, Sterilisasi Instrumen dan Rekam Medik

8(10) Pelayanan Penunjang Non Klinik terdiri dari pelayanan Laundry /Linen, Jasa Boga /Dapur, Teknik dan Pemeliharaan Fasilitas, Pengelolaan Limbah, Gudang, Ambulance,Komunikasi, Kamar Jenazah, Pemadam Kebakaran, Pengelolaan Gas Medik danPenampungan Air Bersih.Pasal 15(1) Ketersediaan tenaga kesehatan disesuaikan dengan jenis dan tingkat pelayanan.(2) Pada Pelayanan Medik Dasar minimal harus ada 9 (sembilan) orang dokter umum dan2 (dua) orang dokter gigi sebagai tenaga tetap.(3) Pada Pelayanan Medik Spesialis Dasar harus ada masing-masing minimal 2 (dua)orang dokter spesialis setiap pelayanan dengan 2 (dua) orang dokter spesialis sebagaitenaga tetap pada pelayanan yang berbeda.

(4) Pada setiap Pelayanan Spesialis Penunjang Medik masing-masing minimal 1 (satu)orang dokter spesialis setiap pelayanan dengan 2 (dua) orang dokter spesialis sebagaitenaga tetap pada pelayanan yang berbeda.(5) Perbandingan tenaga keperawatan dan tempat tidur adalah 2:3 dengan kualifikasitenaga keperawatan sesuai dengan pelayanan di Rumah Sakit.(6) Tenaga penunjang berdasarkan kebutuhan Rumah Sakit.Pasal 16(1) Sarana prasarana Rumah Sakit harus memenuhi standar yang ditetapkan oleh Menteri.(2) Peralatan yang dimiliki Rumah Sakit harus memenuhi standar yang ditetapkan olehMenteri.(3) Peralatan radiologi harus memenuhi standar sesuai dengan ketentuan peraturanperundang-undangan.

(4) Jumlah tempat tidur minimal 100 (seratus) buah.Pasal 17(1) Administrasi dan manajemen terdiri dari struktur organisasi dan tata laksana.(2) Struktur organisasi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) paling sedikit terdiri atasKepala Rumah Sakit atau Direktur Rumah Sakit, unsur pelayanan medis, unsur keperawatan, unsur penunjang medis, komite medis, satuan pemeriksaan internal,serta administrasi umum dan keuangan.(3) Tata laksana sebagaimana dimaksud pada ayat (1) meliputi tatalaksana organisasi,standar pelayanan, standar operasional prosedur (SPO), Sistem Informasi Manajemen

9Rumah Sakit (SIMS) dan hospital by laws dan Medical Staff by laws.Bagian Keempat

Rumah Sakit Umum Kelas DPasal 18(1) Rumah Sakit Umum Kelas D harus mempunyai fasilitas dan kemampuan pelayananmedik paling sedikit 2 (dua) Pelayanan Medik Spesialis Dasar.(2) Kriteria, fasilitas dan kemampuan Rumah Sakit Umum Kelas D sebagaimana dimaksudpada ayat (1) meliputi Pelayanan Medik Umum, Pelayanan Gawat Darurat, PelayananMedik Spesialis Dasar, Pelayanan Keperawatan dan Kebidanan, Pelayanan PenunjangKlinik dan Pelayanan Penunjang Non Klinik.(3) Pelayanan Medik Umum terdiri dari Pelayanan Medik Dasar, Pelayanan Medik GigiMulut dan Pelayanan Kesehatan Ibu Anak /Keluarga Berencana.(4) Pelayanan Gawat Darurat harus dapat memberikan pelayanan gawat darurat 24 (duanpuluh empat) jam dan 7 (tujuh) hari seminggu dengan kemampuan melakukan

Page 4: managemen farmasi

7/16/2019 managemen farmasi

http://slidepdf.com/reader/full/managemen-farmasi 4/17

pemeriksaan awal kasus-kasus gawat darurat, melakukan resusitasi dan stabilisasisesuai dengan standar.(5) Pelayanan Medik Spesialis Dasar sekurang-kurangnya 2 (dua) dari 4 (empat) jenispelayanan spesialis dasar meliputi Pelayanan Penyakit Dalam, Kesehatan Anak,Bedah, Obstetri dan Ginekologi.(6) Pelayanan Spesialis Penunjang Medik yaitu laboratorium dan Radiologi.(7) Pelayanan Keperawatan dan Kebidanan terdiri dari pelayanan asuhan keperawatan

dan asuhan kebidanan.(8) Pelayanan Penunjang Klinik terdiri dari Perawatan High Care Unit, Pelayanan Darah,Gizi, Farmasi, Sterilisasi Instrumen dan Rekam Medik(9) Pelayanan Penunjang Non Klinik terdiri dari pelayanan Laundry /Linen, Jasa Boga /Dapur, Teknik dan Pemeliharaan Fasilitas, Pengelolaan Limbah, Gudang, Ambulance,Komunikasi, Kamar Jenazah, Pemadam Kebakaran, Pengelolaan Gas Medik danPenampungan Air Bersih.Pasal 19(1) Ketersediaan tenaga kesehatan disesuaikan dengan jenis dan tingkat pelayanan.(2) Pada Pelayanan Medik Dasar minimal harus ada 4 (empat) orang dokter umum dan 1(satu) orang dokter gigi sebagai tenaga tetap.(3) Pada Pelayanan Medik Spesialis Dasar harus ada masing-masing minimal 1 (satu)

orang dokter spesialis dari 2 (dua) jenis pelayanan spesialis dasar dengan 1 (satu)orang dokter spesialis sebagai tenaga tetap.(4) Perbandingan tenaga keperawatan dan tempat tidur adalah 2:3 dengan kualifikasitenaga keperawatan sesuai dengan pelayanan di Rumah Sakit.

10(5) Tenaga penunjang berdasarkan kebutuhan Rumah Sakit.Pasal 20(1) Sarana prasarana Rumah Sakit harus memenuhi standar yang ditetapkan oleh Menteri.(2) Peralatan yang dimiliki Rumah Sakit harus memenuhi standar yang ditetapkan olehMenteri.(3) Peralatan radiologi harus memenuhi standar sesuai dengan ketentuan peraturanperundang-undangan.

(4) Jumlah tempat tidur minimal 50 (lima puluh) buah.Pasal 21(1) Administrasi dan manajemen terdiri dari struktur organisasi dan tata laksana.(2) Struktur organisasi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) paling sedikit terdiri atasKepala Rumah Sakit atau Direktur Rumah Sakit, unsur pelayanan medis, unsur keperawatan, unsur penunjang medis, komite medis, satuan pemeriksaan internal,serta administrasi umum dan keuangan.(3) Tatakelola sebagaimana dimaksud pada ayat (1) meliputi tatalaksana organisasi,standar pelayanan, standar operasional prosedur (SPO), Sistem Informasi ManajemenRumah Sakit (SIMS), hospital by laws dan Medical Staff by laws.Pasal 22Kriteria klasifikasi Rumah Sakit Umum sebagaimana tercantum dalam lampiran I Peraturan

The Journal of Quality Assurance Institute, Vol. 14, No. 1, January 2000, pp. 4-6 & 35-41.1

Total Quality Management in Software Development ProcessEldon Y. Li, California Polytechnic State University, USAHoun-Gee Chen, National Chung Cheng University, Taiwan

Waiman Cheung, The Chinese University of Hong Kong, PRC  

Penyebab-dan-efek diagram. Diagram ini juga

disebut "fishbone diagram" atau "Ishikawa

diagram. "Ini mengidentifikasi, mengeksplorasi, dan menampilkan semua

kemungkinan penyebab atau faktor-faktor dari

masalah atau peristiwa.

2. Checksheet. Dokumen ini dirancang untuk

tabulasi hasil melalui pemeriksaan rutin

situasi. Hal ini melewati antara besar

pos pemeriksaan selama proses produksi dan

bertindak sebagai perlindungan dari cacat.

3. Kontrol grafik. Tabel ini berfungsi untuk mendeteksi

khusus penyebab variasi. Grafik memiliki kontrol

batas garis di pusat, restoran, dan tingkat bawah.

Page 5: managemen farmasi

7/16/2019 managemen farmasi

http://slidepdf.com/reader/full/managemen-farmasi 5/17

Data sampel yang diplot di titik-titik pada grafik untuk

mengevaluasi situasi proses dan tren.

4. Histogram. Diagram ini menampilkan grafis

set data frekuensi dalam grafik bar dan memungkinkan

evaluator untuk menentukan masalah dengan memeriksa

dispersi bentuk, nilai tengah, dan alam

dispersi.

5. Grafik. Ada banyak jenis grafik yang

berguna untuk evaluator. Baris grafik, juga disebut dijalankan

grafik, yang digunakan untuk menggambarkan variasi atas

periode waktu. Grafik batang membandingkan kategoris

nilai-nilai melalui paralel bar. Lingkaran grafik, atau pie

grafik, menunjukkan rincian kategoris dari

relatif terhadap nilai total nilai. radar grafik

membantu dalam menganalisis item sebelumnya dievaluasi

masing-masing memiliki porosnya sendiri pengukuran.

6. Diagram pareto. Bagan ini mengklasifikasikan masalah

sesuai dengan penyebab dan fenomena. itu membuat

penggunaan grafik batang diurutkan dalam urutan yang ditentukan untuk

menampilkan kepentingan relatif dari masalah dengan

dipilih kategori.

7. Tebar diagram. Diagram ini juga dikenal sebagai

X-Y grafik. Ini menampilkan apa yang terjadi pada salah satu

variabel ketika variabel lain perubahan dalam rangka

untuk menguji teori atau membuat perkiraan.

The Total Quality Management : The Knowledge, Adoption and

Implementation of Contractors in SemarangTHESIS

Submitted as Partial fulfillment of the Requirements for 

the Degree of Master of Civil Engineering Diponegoro UniversityByAIUOB MOHAMED SALEH ALI MATOUG NLM: L4A909008

POST GRADUATE

DIPONEGORO UNIVERSITYSEMARANG, INDONESIA

2011 

TQM adalah suatu filosofi manajemen, paradigma, pendekatan perbaikan terus-menerus

untuk melakukan bisnis melalui model manajemen baru. Filosofi TQM berkembang dari

filosofi perbaikan terus-menerus dengan fokus pada kualitas sebagai dimensi utama

bisnis. Dalam TQM, menekankan kualitas dari produk atau jasa mendominasi.

TQM memperluas luar kendali proses statistik untuk merangkul lingkup yang lebih luas dari manajemen

kegiatan bagaimana kita mengelola orang dan organisasi dengan berfokus pada seluruh proses,

tidak hanya pengukuran sederhana.

TQM adalah pendekatan managemen pada suatu organisasi, berfokus pada kualitas dan didasarkan atas

partisipasi dari keselurahan sumber daya manusia dan ditujukan pada kesuksesan jangka panjang melalui

kepuasan pelnaggan dan member manfaat pada anggota organisasi (prof dr kartawan. Universitas

gunadarma)

Standar-standar termasuk hak

pasien / pengguna jasa untuk:

Page 6: managemen farmasi

7/16/2019 managemen farmasi

http://slidepdf.com/reader/full/managemen-farmasi 6/17

• martabat dan rasa hormat

• privasi

• kerahasiaan dan

• keselamatan dan keamanan.

Persyaratan dapat mencakup

organisasi:

) yang mendokumentasikan pasien / pengguna jasa

hak dan tanggung jawab;

b) melaksanakan kegiatan pelatihan

mereka untuk staf.

Standar tersebut mengharuskan sistem untuk

menerima, menyelidiki dan menyelesaikan

pasien / keluhan pengguna jasa dan

keprihatinan dengan cara yang adil dan tepat waktu.

Standar memerlukan staf untuk melibatkan

pasien / pengguna jasa dalam mereka sendiri

perawatan dan jasa oleh:

• menghormati preferensi mereka dan

pilihan;

• menginformasikan mereka tentang pilihan mereka

untuk perawatan dan pengobatan, dan

• memperoleh informed consent mereka.

Pilihan mungkin termasuk apakah atau tidak

diperlakukan, jenis pengobatan,

yang mereka ingin terlibat dalam perawatan mereka ataupelayanan dan akhir keinginan hidup.

Preferensi mungkin berhubungan dengan

a) bagaimana mereka ditangani

b) pribadi efek

c) pakaian dan perawatan diri rutinitas

d) makanan, minuman dan makanan

e) kegiatan, minat, privasi pengunjung.

Persetujuan tertulis diperoleh untuk seperti

kegiatan sebagai:

a) partisipasi dalam penelitian ataueksperimental prosedur 

 b) semua operasi dan invasif 

 prosedur, anestesi dan

moderat / mendalam sedasi dan

c) di mana ada risiko yang signifikan dari

efek samping.

Standar mengharuskan

penilaian pasien / layanan

pengguna:• yang komprehensif 

• melibatkan disiplin ilmu yang relevan

• selesai dan didokumentasikan dalam

secara tepat waktu.

Penilaian dapat mencakup:

a) pasien / pengguna jasa kebutuhan dan

sesuai dengan jenis risiko

layanan dan pasien / pengguna jasa;

b) unsur-unsur seperti:

Page 7: managemen farmasi

7/16/2019 managemen farmasi

http://slidepdf.com/reader/full/managemen-farmasi 7/17

- medis

- fisik

- Mental, perilaku dan

emosional

- gizi

- fungsional

- nyeri

- Penyalahgunaan dan penelantaran.

Standar tersebut mengharuskan individu yang

perawatan / jasa rencana dipersiapkan dan

didokumentasikan:

• berdasarkan pada penilaian

pasien / pengguna jasa kebutuhan,

termasuk hasil diagnostik

tes mana yang relevan

• melibatkan pasien / layananpengguna dan keluarga mereka

• termasuk tujuan atau diinginkan

Hasil dari perawatan, pengobatan atau

layanan.

Standar membutuhkan kesehatan yang

profesional:

• mengikuti perawatan / jasa rencana

• memantau kemajuan pasien /

pengguna jasa dalam mencapaitujuan atau hasil yang diinginkan dari

pengobatan, perawatan atau layanan

• menilai kembali pasien / pengguna jasa '

kebutuhan ketika diindikasikan

• merevisi rencana perawatan / layanan

menurut hasil.

2.9 Standar memerlukan rujukan itu,

transfer perawatan, debit atau akhir

layanan direncanakan.

Persyaratan dapat mencakup:a) perencanaan dimulai pada awalnya

kontak dengan organisasi dan

yang berkelanjutan;

b) perencanaan termasuk pasien / layanan

pengguna dan keluarga mereka;

c) perencanaan yang melibatkan membuat link

dengan lembaga rujukan, lainnya

tingkat pelayanan kesehatan dan lainnya

organisasi;

d) jika kematian adalah hasil yang diharapkan darilayanan, termasuk perencanaan

persiapan pasien dan mereka

keluarga untuk kematian, manajemen

rasa sakit dan gejala, hubungan dengan

kelompok dukungan, konseling, dan

menangani spiritual dan budaya

kebutuhan.

prinsip

3

Page 8: managemen farmasi

7/16/2019 managemen farmasi

http://slidepdf.com/reader/full/managemen-farmasi 8/17

ORGANISASI PERENCANAAN

DAN KINERJA

Standar menilai kapasitas

dan efisiensi kesehatan

organisasi.

3.1 Standar tersebut mengharuskan

organisasi menggunakan proses perencanaan

untuk menentukan tingkat staf dan

campuran keterampilan yang diperlukan untuk memenuhi kebutuhan

dari layanan yang diberikan.

Persyaratan dapat mencakup:

a) rencana mempertimbangkan jumlah

Staf dan praktisi independen

dibutuhkan, tingkat senioritas

dan pengalaman yang diperlukan, dan

berbeda disiplin dan peran untuk

sesuai dengan kebutuhan pelayanan menjadi

tersedia;

b) proses perencanaan yang

didokumentasikan

Standar tersebut mengharuskan, untuk

posisi yang mereka pegang, staf,

independen praktisi dan

relawan mana yang berlaku, harus

relevan dan saat ini:

• orientasi dan pelatihan

• pendidikan

• pengetahuan

• keterampilan dan

• pengalaman.

3.3 Standar tersebut mengharuskan

yang diizinkan oleh hukum dan oleh

organisasi untuk berlatih adalah

terpercaya dan memiliki ruang lingkup mereka

berlatih didefinisikan.

Persyaratan dapat mencakup:

a) prosedur untuk menilai atau

menerima profesional kesehatan

pelatihan;

b) kredensial dan cakupan praktik

didokumentasikan dan teratur

Ulasan.

3.4 Standar membutuhkan staf itu,

independen praktisi dan

relawan yang berlaku:

a) memiliki kinerja dan

kompetensi dievaluasi

rutin secara

b) menerima berkelanjutan yang relevan

pendidikan dan pelatihan ketrampilan dan

c) disediakan dengan internal

dan pengembangan eksternal

peluang.

Persyaratan dapat mencakup

kompetensi penilaian dan

Page 9: managemen farmasi

7/16/2019 managemen farmasi

http://slidepdf.com/reader/full/managemen-farmasi 9/17

evaluasi kinerja yang

didokumentasikan dan berbagi dengan staf 

anggota (atau praktisi atau sukarelawan)

terlibat.

3,5 Standar membutuhkan staf untuk

mengikuti standar yang diterima saat ini,

protokol dan berdasarkan bukti klinis

Praktek pedoman.

3.6 Standar tersebut mengharuskan kesehatan

organisasi untuk melibatkan pasien /

pengguna jasa, keluarga mereka, staf dan

mana mungkin masyarakat luas

dalam perencanaan untuk penyediaan

layanan.

Persyaratan dapat mencakup

dokumentasi perencanaan

proses dan mereka yang terlibat di dalamnya.

Standar tersebut mengharuskan organisasi

berencana untuk mengidentifikasi diinginkan atau

diharapkan pelayanan dan organisasi

hasil dan mengukur kemajuan

mencapainya.

Persyaratan dapat mencakup:

a) rencana strategis dan operasional

termasuk jangka panjang dan pendek

 jangka tujuan dan sasaran untukorganisasi dan layanannya;

b) kemajuan dalam mencapai tujuan-tujuan

dan tujuan melalui didefinisikan

kegiatan yang diukur dan

melaporkan secara teratur.

3.8 Standar memerlukan layanan

perencanaan harus didasarkan pada

organisasi arah strategis

dan untuk mempertimbangkan lingkungan dan

keuangan faktor.

3.9 Standar memerlukan perencanaan yang

fungsi, kegiatan dan

pengembangan departemen dan

layanan yang meliputi ketentuan untuk

koordinasi dengan satu sama lain dan

dengan layanan eksternal yang relevan.

3.10 Standar tersebut mengharuskan bahwa

penggunaan sumber daya yang efisien secara teratur

ditinjau dan dievaluasi terhadap

organisasi rencana dan anggaran.

Ulasan mungkin termasuk pemanfaatan

Staf, peralatan, perlengkapan dan ruang.

KESELAMATAN

Standar termasuk langkah-langkah untuk

melindungi dan meningkatkan keamanan

pasien pengguna jasa /, staf dan

pengunjung ke organisasi.

4.1 Standar memerlukan direncanakan

Page 10: managemen farmasi

7/16/2019 managemen farmasi

http://slidepdf.com/reader/full/managemen-farmasi 10/17

dan pendekatan terstruktur untuk risiko

manajemen yang membahas

semua signifikan risiko yang dihadapi oleh

organisasi dan layanannya.

Sebuah rencana manajemen risiko dapat mencakup

unsur-unsur seperti:

a) kebijakan

b) konteks

c) ruang lingkup dan tujuan dan kriteria

untuk menilai risiko

d) manajemen risiko tanggung jawab

dan fungsi

e) pelatihan staf 

f) daftar risiko yang teridentifikasi - strategis,

operasional, keuangan, dan bahaya

g) sebuah register resiko atau mirip dengan

analisis risiko dan tingkat

h) ringkasan rencana perawatan risiko

untuk risiko besar

i) proses untuk berkomunikasi dengan

stakeholder.

4.2 Standar tersebut mengharuskan risiko

rencana pengelolaan yang akan dimonitor

dan terakhir untuk efektivitas dan

Hasil dikomunikasikan dalam

organisasi.

Persyaratan dapat mencakup

organisasi:

a) pengawasan usaha rutin

kinerja aktual dibandingkan dengan

kinerja yang diperlukan;

b) menyelidiki situasi saat ini

dan isu-isu spesifik secara berkala;

c) menggunakan hasil dari pemantauan

dan proses review untuk membuat

perbaikan.

4.3 Standar tersebut mengharuskan kesehatan

organisasi untuk memiliki proses untuk

melaporkan dan menyelidiki keselamatan

insiden, efek samping dan dekat

merindukan mempengaruhi pasien / layanan

pengguna, staf atau pengunjung dan untuk menggunakan

Temuan untuk meningkatkan pelayanan.

Sistem ini dapat mencakup:

a) pelatihan untuk staf 

b) berarti untuk mendokumentasikan dan

melaporkan insiden / kejadian

c) akar penyebab analisis

d) proses untuk menginformasikan pasien /

pengguna jasa efek samping.

Standar tersebut mengharuskan

organisasi untuk melindungi kesehatan dan

keselamatan staf.

Kesehatan dan program keselamatan untuk

Staf harus sesuai dengan

Page 11: managemen farmasi

7/16/2019 managemen farmasi

http://slidepdf.com/reader/full/managemen-farmasi 11/17

risiko di sektor perawatan tertentu dan

mungkin termasuk:

a) pakaian pelindung dan peralatan

untuk staf 

b) penilaian kerja

c) beban kerja monitoring dan stres

pengelolaan

d) Staf vaksinasi

e) pencegahan dari jarum suntik atau

penanganan manual cedera

f) perlindungan dari pekerjaan

bahaya.

4,5 Standar membutuhkan kesehatan

organisasi untuk

• melatih staf pada operasi yang aman

peralatan, termasuk medis

perangkat, dan

• memastikan hanya dilatih dan

orang yang kompeten menangani

khusus peralatan.

4.6 Standar membutuhkan kesehatan

organisasi untuk memastikan bahwa:

• hukum keselamatan yang relevan dan

peraturan terpenuhi

• bangunan, ruang, peralatan

dan perlu untuk persediaan

 jasa menyatakan disediakan dan

• fasilitas dan peralatan yang

diperiksa, diuji, dan dipelihara

diperbarui atau diganti secara terencana

dan cara sistematis.

4.7 Standar tersebut mengharuskan kesehatan

organisasi untuk melakukan klinis

penilaian risiko untuk menjaga

pasien / pengguna jasa dari

yang tidak diinginkan akibat perawatan /

pengobatan.

Penilaian risiko dapat diperlukan

meliputi:

a) obat manajemen, meliputi

isu-isu seperti pasien / pengguna jasa

alergi dan resistensi antibiotik;

b) peralatan risiko, misalnya kebakaran / cedera

risiko dari penggunaan laser;

c) risiko akibat jangka panjang

kondisi.

Standar tersebut mengharuskan kesehatan

organisasi untuk memiliki direncanakan dan

sistematis program untuk mencegah

dan mengendalikan infeksi yang

termasuk setidaknya mencuci tangan dan

Persyaratan pembersihan.

Persyaratan lain dapat mencakup, sebagai

sesuai dengan perawatan atau pelayanan

disediakan:

Page 12: managemen farmasi

7/16/2019 managemen farmasi

http://slidepdf.com/reader/full/managemen-farmasi 12/17

a) struktur dan sumber daya

b) penggunaan isolasi dan pencegahan

teknik

c) penggunaan antibiotik

d) sterilisasi kegiatan

e) pemantauan

f) pengumpulan, analisis dan penggunaan

Infeksi acara Data

g) pelaporan

h) Staf pendidikan.

4.9 Standar memberikan pedoman

untuk membantu organisasi untuk mengelola

masalah pasien / pelayanan keselamatan pengguna

relevan dengan sektor perawatan, termasuk

setiap daerah keselamatan yang tepat prioritas

dari Patient Safety WHO global

inisiatif.

Untuk layanan akut dan lain-lain di mana

berlaku, hal ini akan mencakup standar

meliputi proses untuk:

a) pengelolaan yang aman dan penggunaan

darah dan produk darah

b) hak pasien / kanan / situs yang tepat

intervensi

c) praktek yang aman sebelum, selama

dan setelah operasi, anestesi,

moderat / mendalam sedasi dan

prosedur invasif 

d) pengelolaan yang aman obat,

termasuk:

- Resep / memesan

- Transportasi, penyimpanan dan

pembuangan

- Mencegah, pemantauan dan

mendokumentasikan

- Segera menanggapi merugikan

efek dan kesalahan pengobatan.

Standar tersebut mengharuskan pasien / layanan

catatan pengguna untuk saat ini, lengkap,

akurat dan aman untuk membantu

keselamatan dan kelangsungan perawatan dan

pengobatan.

Dalam kasus kedua elektronik dan

catatan hard copy, persyaratan dapat

termasuk, sebagai relevan dengan layanan

yang disediakan:

a) dibaca, tanggal, tepat waktu dan ditandatangani

entri

b) mengingatkan notasi

c) kemajuan catatan, observasi,

konsultasi laporan, diagnostik

hasil

d) semua yang signifikan acara-acara seperti

perubahan ke / pasien 'layanan

pengguna kondisi dan tanggapan terhadap

Page 13: managemen farmasi

7/16/2019 managemen farmasi

http://slidepdf.com/reader/full/managemen-farmasi 13/17

pengobatan dan perawatan

e) setiap near miss, insiden atau

Efek samping

f) prosedur untuk kerahasiaan,

keamanan dan penyimpanan

g) penggunaan hanya diakui

singkatan

h) prosedur untuk mempertahankan dan

menghancurkan catatan.

prinsip

5

STANDAR PENGEMBANGAN

Standar direncanakan, dirumuskan

dan dievaluasi melalui didefinisikan

dan proses yang ketat.

5.1 Kebutuhan baru atau direvisi

standar dan prioritas yang

didirikan dengan mencari pandangan

pengguna potensial, profesional,

pembeli, penyedia dan pasien /

pengguna jasa kelompok dan

pemerintah dan pemangku kepentingan lainnya

dan menggunakan data evaluasi dari

penggunaan standar sebelumnya.

5.2 Hubungan dengan standar

organisasi dan profesional

dan persyaratan peraturan yang

dipertimbangkan.

Link atau tumpang tindih dengan lainnya

standar dapat diidentifikasi untuk membantu

penerapan standar dan

menghindari duplikasi jika memungkinkan.

5.3 Standar dikembangkan atau direvisi

sesuai dengan rencana yang

meliputi tujuan, sumber daya dan

 jangka waktu.

Standar didasarkan pada:

• penelitian yang tersedia saat ini,

bukti dan pengalaman

• diakui secara internasional

pedoman

• rekomendasi dari WHO dan

nasional / internasional profesional

organisasi dan

• masukan dari para ahli teknis dan

• persyaratan hukum.

Standar didasarkan pada orang-orang lain

organisasi / negara bisa

disesuaikan dengan budaya lokal dan kesehatan

persyaratan layanan.

5,5 Pemerintah, profesional,

pembeli, penyedia dan pengguna jasa

kepentingan memiliki kesempatan yang memadai

untuk input ke dalam standar

pengembangan dan proses revisi

Page 14: managemen farmasi

7/16/2019 managemen farmasi

http://slidepdf.com/reader/full/managemen-farmasi 14/17

melalui perwakilan langsung dan

resmi konsultasi.

Peluang bagi yang berminat lainnya

pihak untuk berpartisipasi dapat mencakup

penerbitan standar draft

komentar, seperti posting di

internet.

5.6 Ruang lingkup dan tujuan

standar yang jelas dalam hal:

• jenis kesehatan

organisasi yang mereka terapkan;

• apakah mereka dirancang untuk digunakan

oleh seluruh organisasi;

• apa berbagai layanan yang mereka

meliputi;

• alasan standar yang

dibutuhkan dan digunakan.

Tujuan atau alasan untuk

mungkin standar:

a) untuk menetapkan tingkat minimal dapat diterima

prestasi

b) untuk memfasilitasi peningkatan kualitas

c) untuk akreditasi atau sertifikasi

d) untuk lisensi atau

e) untuk kelayakan asuransi.

5.7 Ada kerangka yang jelas untuk

standar yang membuat mereka mudah untuk

organisasi dan penilai untuk digunakan.

Kerangka kerja dapat mencakup:

a) standar yang dikelompokkan secara logis,

misalnya dengan fungsi atau sistem;

b) standar dicap sehingga

bahwa konten mereka dapat dengan mudah

diidentifikasi;

c) sistem penomoran untuk

standar dan kriteria mereka atau

elemen yang memungkinkan mereka untuk menjadi

mudah diidentifikasi;

d) Sebuah gambaran yang jelas tentang standar

Kerangka dalam dokumentasi

diberikan kepada pengguna

Kata-kata dari standar jelas

dan tidak ambigu.

Kata-kata yang jelas dapat dicapai dengan:

a) kalimat yang memiliki subjek yang jelas

dan benda-benda sehingga jelas apa yang

diperlukan atau yang bertanggung jawab;

b) kata-kata yang mungkin memiliki lebih dari

satu makna atau interpretasi

yang jelas, misalnya baik,

baik atau memadai;

c) suatu proses formal review untuk

mengidentifikasi dan mengklarifikasi kata-kata yang

ambigu atau tidak jelas;

d) bahan yang tersedia untuk membantu

Page 15: managemen farmasi

7/16/2019 managemen farmasi

http://slidepdf.com/reader/full/managemen-farmasi 15/17

pengguna dalam penafsiran

standar.

5,9 Standar diuji / dikemudikan

dan dievaluasi oleh penyedia dan

penilai sebelum persetujuan untuk

memastikan mereka dimengerti,

terukur, relevan dan dapat dicapai.

5.10 Standar baru dan revisi yang

disetujui oleh pengaturan standar

tubuh atau otoritas yang tepat sebelum

umum pelaksanaan di sektor ini.

5.11 Ada suatu proses untuk menentukan

kondisi di mana standar

dapat digunakan oleh independen

penilaian organisasi, lainnya

daripada tubuh yang mengembangkan

standar.

Persyaratan meliputi:

a) proses yang didokumentasikan;

b) ekspektasi yang didefinisikan dan

setuju, mis bahwa standar

digunakan sebagaimana dimaksud dan bahwa

organisasi independen menyediakan

umpan balik pada standar dan

Hasil dari menggunakan mereka.

5.12 Informasi dan pendidikan

diberikan kepada pengguna dan penilai

dari standar baru dan revisi

untuk memungkinkan interpretasi dan

implementasi.

5.13 Parameter, jangka waktu dan setiap

transisi pengaturan untuk

penerapan standar revisi

 jelas diidentifikasi dan diikuti.

Persyaratan dapat mencakup revisi

standar yang dipublikasikan dan

didistribusikan kepada pengguna dan penilai di

cukup waktu bagi mereka untuk mengembangkan

pemahaman tentang standar sebelum

tanggal pelaksanaan.

Standar memungkinkan konsisten

dan transparan rating dan

pengukuran prestasi.

6.1 Ada sistem yang transparan untuk

Peringkat kinerja organisasi

pada setiap kriteria, standar atau

elemen.

6.2 Pedoman atau informasi lainnya

disediakan untuk membantu penilai

untuk menilai secara konsisten dan kesehatan

organisasi untuk menilai sendiri

kinerja pada standar.

Bimbingan dapat diberikan pada bagaimana

kriteria atau standar tertimbang atau

bagaimana peringkat harus diterapkan di mana

Page 16: managemen farmasi

7/16/2019 managemen farmasi

http://slidepdf.com/reader/full/managemen-farmasi 16/17

terdapat risiko yang teridentifikasi atau keselamatan

masalah.

6.3 Ada metodologi yang ditetapkan untuk

mengukur pencapaian keseluruhan dari

set standar dalam cara yang konsisten.

a) Contoh penerapan metodologi

dapat menentukan prestasi termasuk

Prestasi pada semua wajib

standar, atau semua standar yang

dicapai pada tingkat yang ditetapkan, atau tidak

standar yang dinilai di bawah

didefinisikan tingkat.

b) Metodologi ini dapat digunakan

oleh organisasi untuk menilai

mereka keseluruhan pencapaian

standar sebagai bagian dari sebuah selfassessment

proses.

c) Secara keseluruhan kinerja pada

standar dapat digunakan untuk

tujuan sertifikasi atau

akreditasi, namun proses ini

dapat menggunakan kriteria tambahan yang

tidak relevan di sini.

Kepuasan kesehatan

organisasi dan penilai dengan

 pengukuran dan penilaian sistemdievaluasi dan hasilnya digunakan untuk membuat

 perbaikan.

Proses dapat mencakup:

a) umpan balik pada sistem ratingdiperoleh setelah penilaian

dari organisasi dinilai

dan penilai, misalnya -nyakegunaan dan kemudahan penggunaan;

 b) analisis data umpan balik padarutin dasar, misalnya per tahun;

c) menggunakan data tersebut untuk meningkatkansistem rating dengan cara yang dapat

ditunjukkan.

PERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIANOMOR 417/MENKES/PER/II/2011TENTANGKOMISI AKREDITASI RUMAH SAKIT Komisi Akreditasi Rumah Sakit, yang selanjutnya disingkat KARS adalah lembaga independen pelaksana akreditasirumah sakit yang bersifat fungsional, non-struktural, dan bertanggung jawab kepada Menteri.

KARS mempunyai fungsi perencanaan, pelaksanaan, pengembangan, pembimbingan dan pelatihan serta monitoring

dan evaluasi dalam bidang akreditasi rumah sakit di Indonesia, sesuai dengan ketentuan peraturanperundangundangandan perkembangan akreditasi rumah sakit secara internasional.

KARS dapat bekerja sama dengan Dinas Kesehatan Provinsi, Perhimpunan Rumah Sakit Seluruh Indonesia danKomite Akreditasi Nasional dalam melakukan monitoring dan evaluasi kinerja rumah sakit pasca akreditasi dan untukmembina rumah sakit dalam upaya meningkatkan mutu layanannya.(4) Dalam pelaksanaan monitoring dan evaluasi kinerja rumah sakit pasca akreditasi sebagaimana dimaksudkan padaayat (3) Perhimpunan Rumah Sakit Seluruh Indonesia mengikutsertakan asosiasi perumahsakitan lainnya.

TANGGUNG JAWAB APOTEKERTERHADAP KESELAMATAN PASIEN

Page 17: managemen farmasi

7/16/2019 managemen farmasi

http://slidepdf.com/reader/full/managemen-farmasi 17/17

(PATIENT SAFETY )DIREKTORAT BINA FARMASI KOMUNITAS DAN KLINIKDITJEN BINA KEFARMASIAN DAN ALAT KESEHATANDEPARTEMEN KESEHATAN RITAHUN 2008 

Badan akreditasi dunia The Joint Commision on Accreditation of HealthcareOrganizations (JCAHO) mensyaratkan tentang kegiatan keselamatan pasienberupa identifikasi dan evaluasi hendaknya dilakukan untuk mengurangi risikocedera dan kerugian pada pasien, karyawan rumah sakit, pengunjung danorganisasinya sendiri.Berdasarkan analisis kejadian berisiko dalam proses pelayanankefarmasian, kejadian obat yang merugikan (adverse drug events), kesalahanpengobatan (medication errors) dan reaksi obat yang merugikan (adverse drug reaction) menempati kelompok urutan utama dalam keselamatan pasien yangmemerlukan pendekatan sistem untuk mengelola, mengingat kompleksitasketerkaitan kejadian antara ”kesalahan merupakan hal yang manusiawi” ( to err ishuman) dan proses farmakoterapi yang sangat kompleks. Faktor lain yangmempengaruhi terjadinya risiko obat tersebut adalah multifaktor dan multiprofesi

yang kompleks; jenis pelayanan medik, banyaknya jenis dan jumlah obat per pasien, faktor lingkungan, beban kerja, kompetensi karyawan, kepemimpinan dansebagainya.