man a jemen transport as i

48
MANAJEMEN TRANSPORTASI MANAJEMEN LALU LINTAS MANAJEMEN JALAN MANAJEMEN ANGKUTAN UMUM

Upload: mutiara-mendopa

Post on 15-Oct-2015

30 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • MANAJEMEN TRANSPORTASIMANAJEMEN LALU LINTAS

    MANAJEMEN JALAN

    MANAJEMEN ANGKUTAN UMUM

  • TEKNIK MANAJEMEN LALU LINTASMANAJEMEN KAPASITAS

    MANAJEMEN PERMINTAAN

    MANAJEMEN PRIORITAS

  • TEKNIK MANAJEMEN KAPASITAS(Tindakan Pengelolaan Lalu Lintas Untuk Meningkatkan Kapasitas Jalan) Pelebaran badan jalanSimpang tidak sebidang Perbaikan geometrik simpangParking Off StreetParking On Street (approved Government)Koordinasi simpang berlampu Penerapan ATCSPenerapan UTMS Pembangunan fasilitas Transit (Halte, Bus Bay)Jembatan Penyeberangan

  • TEKNIK MANAJEMEN PERMINTAAN(Tindakan Pengelolaan Lalu Lintas Untuk Mengendalikan Permintaan Lalu Lintas) Pembatasan jumlah penumpang (3 in 1)Pembatasan tahun kendaraanPembatasan pemilkan kendaraanPembatasan ruang parkirFasilitas Park and RidePembatasan fisik kawasanPembatasan kawasan dengan tarifPembatasan ruas dengan tarifPenerapan pajak progresif

  • TEKNIK MANAJEMEN PRIORITAS(Tindakan Pengelolaan Lalu Lintas Untuk Meningkatkan Efisiensi dan Keselamtan Lalu Lintas) Jalur BuswayJalur KA (Konvensional, Light Rail, Monorel)Jalur Khusus kendaraan lambat/ tidak bermotorJalur khusus sepeda motorJalur khusus angkutan barangPengaturan khusus lampu lalu lintas utk angkutan umumPengaturan lalu lintas utk pejalan kaki (penyeberang jalan) spt: Zebra cross, pelican crossing, jembatan/ terowongan penyeberanganPengaturan akses keluar masuk peruntukan lahanSirkulasi ruang parkirManajemen antrianManajemen tiketManajemen terminalPenataan trayek busPenataan modaPenataan trayek angkutan barang

  • MANAJEMEN SISTEM TRANSPORTASI Tujuan :

    1.Efisiensi biaya transportasi dan meningkatkan mobilitas pengguna transportasi kota pada sistem yang ada2.Menghindari biaya pembangunan yang besar3.Mengantisipasi peningkatan perjalanan saat ini dan masa akan datang

  • Lingkup TSMKonstruksiOperasionalKelembagaanKebijakan (TGL, Transportasi)

  • INTEGRATED URBAN TRAFFIC MANAGEMENTIdentifikasi konflik dan group konflikFormulasi Ukuran FeasibelPrediksi konsekuensiPilih alternatif terbaikImplementasiEvaluasi

  • GROUP KONFLIKPergerakan- Lalu Lintas Langsung- Berhenti- Berputar

    Kendaraan: Antara Kendaraan Pribadi dengan:Kendaraan Umum, kendaraan Emergensi, kendaraan hantaran, sepeda motor, pejalan kaki,orang cacat, lingkungan, akses, rumah sakit dan parkir

  • ELEMEN IUTMTempat dan Waktu TGMSTAPenggunaan jalanKontrol simpangKontrol parkirKeselamatanLingkungan

  • STRATEGI TSM

    KORIDOR

    PUSAT AKTIVITAS

  • STRATEGI TSMSISI PENYEDIAAN: - SARANA (PRIORITAS)- PRASARANA (KAPASITAS)SISI PERMINTAAN

  • TINDAKAN TSMPERBAIKAN REKAYASA LALU LINTASPERBAIKAN PENGENDALIAN LALU LINTASMANAJEMEN JALAN BEBAS HAMBATANPRIORITAS KENDARAAN BERMUATAN TINGGIPROGRAM RIDE SHARINGMANAJEMEN PARKIRPENINGKATAN PELAYANAN TRANSIT

  • ORGANISASIPEMERINTAH PUSAT

    PEMERINTAH PROPINSI

    PEMERINTAH KOTA

  • FASILITAS DAN PEMBIAYAANPERENCANAAN

    PEMBANGUNAN

    PELAKSANAAN

    OPERASI DAN PEMELIHARAAN

  • TRAFFIC MANAGEMENT TEAMBINA MARGA

    PERHUBUNGAN

    KEPOLISIAN LALU LINTAS

    SEKTOR SWASTA

  • TRAFFIC MANAGEMENT TEAMDepartemen PU Dinas PU Subdin PU Departemen PERHUBUNGANDinas PERHUBUNGAN/ DLLAJSubdin PERHUBUNGANDinas KEBAKARANKEPOLISIAN LALU LINTASPakar TRANSPORTASISektor SWASTA (Perusahaan Angkutan)

  • TRANSPORTATION MANAGEMENT ASSOCIATIONPRIVATE PUBLIC PARTNERSHIP:MEMFASILITASI FORUM PERTEMUANLEMBAGA KONSULTASIMEMBANTU PENGUMPULAN DANAMEMPROMOSIKAN MANAJEMEN TRANSPORTASIMELAYANI KOMUTER (SHUTTLE BUS)MEMBANTU ANGGOTA TMA

  • UKURAN EFEKTIFITAS (MOE)WAKTU TEMPUHVOLUME LLKELAMBATAN (KEND/PENGGUNA)JUMLAH PENUMPANG DIANGKUTKEND-KMKEND-JAMORANG-KMORANG-JAMPENUMPANG TRANSITPENUMPANG TRANSIT-KMKONSUMSI ENERGIEMISI POLUSI UDARABIAYA

  • TEKNIK ANALISIS TSMNETWORK BASED HIGHWAY AND TRANSIT PLANNING MODELSQUICK RESPONSE ESTIMATION TECHNIQUEHIGHWAY CAPACITY ANALYSIS PROCEDURETRAFFIC SIMULATION MODELSTRAFFIC OPTIMIZATION MODELS

  • NETWORK BASED HIGHWAY AND TRANSIT PLANNING MODELSTrip Assignment & Moda Split Analysis yg dibutuhkan untuk menganalisis perubahan pola perjalanan akibat penerapan TSM pada koridor tertentu atau pada jaringan jalan

  • QUICK RESPONSE ESTIMATION TECHNIQUE

    Teknik penyederhanaan (asumsi pada TD,MS,TA) dengan prosedur yang aplikasi ketika data, dana, sumber daya lainnya sangat terbatas dan waktu analisis yang dibutuhkan sangat singkat.

  • HIGHWAY CAPACITY ANALYSIS PROCEDURE Prosedur untuk mengestimasi kapasitas jalan atau angkutan umum. Pendekatan ini juga digunakan untuk mengestimasi ukuran efektifitas operasional yang meliputi Tingkat Pelayanan Jalan, V/C serta Kecepatan.

  • TRAFFIC SIMULATION MODELSModel yang digunakan untuk mengestimasi kondisi lalu lintas, mengestimasi ukuran efektifitas operasional atau ekonomi, khususnya jika lalu lintas sangat berfluktuasi terhadap waktu atau geometrik jalan sangat kompleks

  • TRAFFIC OPTIMIZATION MODELS

    Model yang digunakan untuk estimasi dampak dari proses untuk meningkatkan dan memperbaiki perencanaan jalan atau rute tertentu. Estimasi meliputi MOE operasional dan ekonomi

  • PERTIMBANGAN DLM PEMILIHAN TEHNIK PERENCANAANKompleksitas Proyek (peraturan dan ketentuan)Tipe fasilitas : Arteri dan Bebas HambatanKetersediaan waktu dan Tingkat akurasi yang dibutuhkanUkuran wilayah studi (koridor/ jaringan)Kompleksitas koridor atau jaringanKetersediaan dan Pengalaman Tenaga AhliKetersediaan DataKetersediaan Dana

  • APLIKASI TEKNOLOGI TSM

    Intelegent Vehicle Highway System (IVHS)- Advanced Traffic Management Systems (ATMS)- Advanced Traveler Information Systems (ATIS)- Commercial Vehicle Operations (CVO)- Advanced Vehicle Control Systems (AVCS)

    Intelligent Transport Systems (ITS)

  • Pilihan TeknologiDapat direncanakan dengan logisDapat dilakukan integrasi sistem (INTEGRATED)Mempunyai karakteristik yang sesuai dengan kondisi lalu lintas maupun kondisi lingkungan (KOMPATIBEL)Mempunyai tingkat kinerja yang sesuai dengan kebutuhan (COST-EFFECTIVE)Mudah untuk dioperasikan dan dikelolaMudah untuk dilakukan perawatanMudah untuk dikembangkan sesuai dengan yang diinginkan pengguna (FLEKSIBEL)DINAMISREAL-TIME

  • Intelegent Vehicle Highway System (IVHS)

    Manajemen Transportasi pada prasarana yang ada dengan menyediakan real time information untuk kendaraan pribadi dan kendaraan umum sehingga pergerakan menjadi lebih efisien dan lebih aman

  • Intelligent Transport Systems (ITS)Atau Transport Telematic Systems, include a wide range of tools and services derived from information and communications technologies.These systems have the potential to deliver significant benefits for the operational efficiency and reliability of transport; improved management of the infrastructure;relevant and timely information for users;enhanced safety features and reduced environmental impact.

  • DASAR PEMANFAATAN TEKONOLOGI INFORMATIKA DALAM TRANSPORTASIEfficient and sustainable mobilityIn todays economy, the guarantee of smooth and efficient transportationof people and goods is a fundamental requirement. Failure to achieve thisleads to a poor use of the transport infrastructure, and represents a threatto economic efficiency and competitiveness.

    The use of Intelligent Transport Systems (ITS) has been shown to be avalid and cost-efficient way of supporting the management and operationof transport services.

    Meningkatkan 20% kapasitas sistem jaringan jalan tanpa pembangunan jalan baruMenuruinkan secara siginifikan kecelakaan lalu lintasMenurunkan total waktu perjalanan secara signifikanMenurunkan secara signifikant emisi CO2[Sumber: ERTICO]

  • CONTOH ARSITEKTUR ITS

  • KONFIGURASI ITS

  • CONTOH KONSEP PENGOPERASIAN

  • ATCS JAKARTA

  • KONSEP PENGEMBANGAN ITS JAKARTA

  • PENGEMBANGAN BUS LOCATION SYSTEM

  • Konfigurasi

    ADVANCED MOBILE INFORMATION SYSTEM /SISTEM INFORMASI KENDARAAN MUTAHIR (AMIS) PUBLIC TRANSPORTATION PRIORITY SYSTEM/SISTEM PRIORITAS ANGKUTAN UMUM (PTPS) MOBILE OPERATION CONTROL SYSTEM/ SISTEM PENGENDALIAN OPERASI KENDARAAN (MOCS) DYNAMIC ROUTE GUIDANCE SYSTEM / SISTEM PETUNJUK RUTE DINAMIS (DRGS) HELP SYSTEM FOR EMERGENCY LIFE SAVING AND PUBLIC SAFETY/ SISTEM BANTUAN UNTUK KEADAAN DARURAT DAN KESELAMATAN UMUM (HELP) ENVIRONMENT PROTECTION MANAGEMENT SYSTEM/SISTEM MANAJEMEN PERLINDUNGAN LINGKUNGAN (EPMS) DRIVING SAFETY SUPPORT SYSTEM/SISTEM PENDUKUNG KESELAMATAN PENGEMUDI (DSSS) INTELLIGENT INTEGRATED ITV SYSTEM/ SISTEM ITV TERPADU MUTAHIR (IIIS)

  • STUDI KASUSIntegrated Traffic Control, the smart corridor in Los Angeles, CaliforniaFreeway Management Interstate In Seattle WashingtonPublic-Private Aggrements and Transportation Management Organizations in Montgomery County, Maryland

  • TRAVEL DEMAND MANAGEMENT

  • Travel Demand ManagementTravel Demand Management memfokuskan pengelolaan dari sisi permintaan perjalanan (bukan prasarana) dengan cara melarang, mengurangi, mengekang dan mempengaruhi pelaku perjalanan untuk melakukan perjalanan, menggunakan alat angkutan tertentu, menggunakan rute atau lintasan tertentu, menuju ke lokasi tertentu atau bepergian pada jam tertentu

  • TRAVEL DEMAND MANAGEMENT

    Contoh: kota Jakarta, setiap hari lebih 700 kendaraan baru, atau setara dengan 3 km lajur jalan jika kendaraan itu diparkir berjajar, atau sekitar 6 km jika semua kendaraan itu berjalan di jalan. Pilihan Strategi yang cocok: mengelola permintaan perjalanan.

  • Teknik TDM

    Charging or Access PolicyPemungutan biaya untuk memasuki kawasan atau jalan tertentu terutama kaitannya dengan tingginya volume lalu lintas kendaraan di kawasan atau jalan tersebut.Parking PolicyMengatur parkir berdasarkan waktu parkir dan lokasi parkirMultiservice and Multivendor Debiting System (Integrated Payment System(IPS))Sistem yang memudahkan pengguna jasa transportasi untuk berpindah dari satu moda ke moda lainnya dengan satu jenis pembayaran (sejenis karcis terusan yang mengintegrasikan beberapa moda untuk mencapai suatu tujuan tertentu), untuk menarik minat para pengguna kendaraan pribadi sehingga beralih ke moda angkutan umumRestraintMelakukan beberapa rintangan-rintangan bagi para pengemudi kendaraan pribadi yang hendak memasuki kawasan tertentu. Rintangan-rintangan tersebut dapat berupa rintangan fisik maupun aturan-aturan perundangan.IncentiveMemberikan insentif pada para pengguna kendaraan angkutan umum atau memberikan diskon-diskon khusus pada tarif kendaraan angkutan umum untuk menarik minat para pengguna kendaraan pribadi sehingga bersedia beralih ke kendaraan angkutan umum

  • Teknik-teknik manajemen lalu lintas ini akan berhasil jika dilakukan bersinergi dengan:

    Manajemen lalu lintas untuk prioritas angkutan umum dan pejalan kaki, serta skema park and ride.

  • BENTUK KEBIJAKAN PRICINGRoad Use ChargingTarif Parkir Pajak KendaraanPajak BBM, dsb

  • Dasar PenerapanSudut Pandang EkonomiSudut Pandang Keadilan dan Kepatutan (Fairness)Sudut pandang Finansial dan Administratif

  • PermasalahanDefinisi Jalan menurut UU > public goodsPricing tidak dikenal dalam undang-undang perpajakan dan retribusi

  • METODEMetode Manual (Manual Method)Metode Mekanis (Mechanical Method):Sistem Kamera Pengamat (Camera Surveillance System) seperti yang telah diterapkan di London, InggrisSistem ERP (Electronic Road Pricing System) seperti yang telah diterapkan di Singapura.