mal prak tek

7
Malpraktek, standard profesi, standard pelayanan medisPresentation Transcript 1. “ Add your company slogan ”Malpraktek,Standard Profesi,dan StandarPelayanan Medis Dr. dr. Imran, SpS, M.Kes LOGO 2. Pendahuluan Tuntutan hukum terhadap dokter meningkat Penyebab: Kesadaran hukum pasien meningkat Kesadaran tentang hak-hak pasien meningkat Interpretasi yang salah bahwa kegagalan dokter mengobati pasien dianggap malpraktek (kegagalan tindakan medik) Seorang dokter tidak bisa disalahkan bila tindakan yang dilakukan sudah sesuai Standard Operational Procedure (SOP) 3. Pendahuluan Dokter tidak bisa dituntut bila: Berusaha mengobati pasiennya secara sungguh- sungguh Tidak menelantarkan pasien Meringankan penderitaan pasien Bekerja secara tulus ikhlas Menggunakan ilmu dan keterampilan secara maksimal Berusaha menyelamatkan pasien Walaupun pasiennya cacat atau meninggal dunia 4. Siapa itu Dokter? Seseorang yang: Memiliki pengetahuan kedokteran Tamat FK Dapat melakukan Pertolongan Medik Mampu mempraktekkan ilmu & ketrampilannya kepada orang sakit UU No.29/2004 tentang Praktik Kedokteran dokter harus: Mengucapkan sumpah dokter & mematuhi etika profesi Memiliki Ijazah Dokter (Umum/Spesialis) Memiliki Sertifikat Kompetensi Kedokteran (SKK) dari Koligium Memiliki STR (Surat tanda Registrasi) dari KKI Memiliki SIP (Surat Izin Praktek) maksimal 3 tempat dari Dinas Kesehatan Kota/Kabupaten Punya Hak & Kewajiban 5. Pengawas Disiplin Profesi Majelis Kehormatan Disiplin Kedokteran Indonesia (MKDKI) bertugas: Menerima pengaduan, memeriksa dan memutuskan kasus pelanggaran disiplin dokter. Dokter yang melanggar disiplin: Diberikan peringatan tertulis Rekomendasi pencabutan STR dan/atau SIP Kewajiban mengikuti pendidikan dan pelatihan tertentu yang dibutuhkan 6. Ancaman HukumanUU No.29 tentang Praktik Kedokteran: Praktek tanpa STR (ps 75) dan atau SIP (ps 76) Bukan dokter tetapi bertindak seolah-olah dokter (ps 77 dan 78) Dokter praktek tidak membuat rekam medis, tidak memasang papan praktek atau tidak memenuhi kewajiban dokter (ps 79) Pidana berat mempekerjakan dokter tanpa STR dan/atau SIP (ps 80)

Upload: budi-iman-santoso

Post on 29-Nov-2015

12 views

Category:

Documents


3 download

DESCRIPTION

Malpraktek

TRANSCRIPT

Page 1: Mal Prak Tek

Malpraktek, standard profesi, standard pelayanan medisPresentation Transcript

1. “ Add your company slogan ”Malpraktek,Standard Profesi,dan StandarPelayanan Medis Dr. dr. Imran, SpS, M.Kes LOGO

2. Pendahuluan Tuntutan hukum terhadap dokter meningkat Penyebab: Kesadaran hukum pasien meningkat Kesadaran tentang hak-hak pasien meningkat Interpretasi yang salah bahwa kegagalan dokter mengobati pasien dianggap malpraktek (kegagalan tindakan medik) Seorang dokter tidak bisa disalahkan bila tindakan yang dilakukan sudah sesuai Standard Operational Procedure (SOP)

3. Pendahuluan Dokter tidak bisa dituntut bila: Berusaha mengobati pasiennya secara sungguh- sungguh Tidak menelantarkan pasien Meringankan penderitaan pasien Bekerja secara tulus ikhlas Menggunakan ilmu dan keterampilan secara maksimal Berusaha menyelamatkan pasien Walaupun pasiennya cacat atau meninggal dunia

4. Siapa itu Dokter? Seseorang yang: Memiliki pengetahuan kedokteran Tamat FK Dapat melakukan Pertolongan Medik Mampu mempraktekkan ilmu & ketrampilannya kepada orang sakit UU No.29/2004 tentang Praktik Kedokteran dokter harus: Mengucapkan sumpah dokter & mematuhi etika profesi Memiliki Ijazah Dokter (Umum/Spesialis) Memiliki Sertifikat Kompetensi Kedokteran (SKK) dari Koligium Memiliki STR (Surat tanda Registrasi) dari KKI Memiliki SIP (Surat Izin Praktek) maksimal 3 tempat dari Dinas Kesehatan Kota/Kabupaten Punya Hak & Kewajiban

5. Pengawas Disiplin Profesi Majelis Kehormatan Disiplin Kedokteran Indonesia (MKDKI) bertugas: Menerima pengaduan, memeriksa dan memutuskan kasus pelanggaran disiplin dokter. Dokter yang melanggar disiplin: Diberikan peringatan tertulis Rekomendasi pencabutan STR dan/atau SIP Kewajiban mengikuti pendidikan dan pelatihan tertentu yang dibutuhkan

6. Ancaman HukumanUU No.29 tentang Praktik Kedokteran: Praktek tanpa STR (ps 75) dan atau SIP (ps 76) Bukan dokter tetapi bertindak seolah-olah dokter (ps 77 dan 78) Dokter praktek tidak membuat rekam medis, tidak memasang papan praktek atau tidak memenuhi kewajiban dokter (ps 79) Pidana berat mempekerjakan dokter tanpa STR dan/atau SIP (ps 80)

7. Hak Dokter dan Pasien Hak Dokter memperoleh perlindungan hukum sepanjang melaksanakan tugas sesuai standar profesi dan standar prosedur operasional Hak pasien: Memperoleh penjelasan tentang penyakit, tindakan medis, manfaat, alternatif, risiko, komplikasi dan prognosis Menyetujui atau menolak tindakan medis Mendapatkan rekam medik

8. Kewajiban Dokter (Hubungan dokter-pasien)Bertanggung jawab dalam melakukan tindakan (Responsibility dan Liability)Berdasarkan prinsip moral profesi: Autonomy (menghormati hak-hak pasien) Beneficence (berorientasi kepada kebaikan pasien) Nonmaleficence (tidak mencelakakan/ memperburuk kondisi pasien) Justice (keadilan distribusi dan meniadakan diskriminasi)Turunannya : Veracity (kebenaran = thruthfull information) Fidelity (kesetiaan) Privacy dan Confidentiality (menjaga kerahasiaan)

9. Praktek DokterTindakan seorang dokter: 1. Sesuai standar dokter (IDI) 2. Mempunyai “sikap profesional dokter” 3. Long life learning (belajar seumur hidup) CME, Pendidikan dokter berkelanjutan 4. Sesuai Aspek Hukum

Page 2: Mal Prak Tek

10. Standar Profesi Dokter ?1. Standar Pendidikan Lulus FK (diakui)2. Standar Kompetensi mempunyai kemampuan dasar minimal sesuai standar pendidikan di FK & Pendidikan berkelanjutan3. Standar profesi mempunyai kemampuan dasar minimal yang sesuai standar profesi dokter.4. Standar Prosedur Kerja (Standard Operasional Procedure = SOP) Langkah-langkah kerja sesuai standar yang telah diakui profesi

11. Sikap Profesional Dokter Sikap pribadi sesuai etika profesi Sikap bertanggung jawab pada: 1. Pribadi/Tuhan sumpah dokter 2. Masyarakat pasien 3. Pemerintah Undang-undang kesehatan Sikap empati pada: 1. Pasien 2. Sesama dokter 3. Guru Sikap altruism (rela berkorban). Sikap disiplin Bekerja sesuai tempat & waktu

12. Long Life Learning Pendidikan di FK Pendidikan dasar kurikulum standar Pendidikan spesialisasi & Subspesialisasi Pendidikan Lanjutan: Mengikuti seminar /simposium Diklat Workshop CME Continuing Medical Education

13. MalpraktekPengertian malpraktek. Malpraktek merupakan istilah yang sangat umum sifatnya dan tidak selalu berkonotasi yuridis. Secara harfiah “mal” mempunyai arti “salah” sedangkan “praktek” mempunyai arti “pelaksanaan” atau “tindakan”, sehingga malpraktek berarti “pelaksanaan atau tindakan yang salah” dalam rangka pelaksanaan suatu profesi.

14. Malpraktek Dokter World Medical Association (WMA,1992): Medical malpractice involves the physician’s failure to conform to the standard of care for treatment of the patient’s condition, or lack of skill or negligence in providing care to the patient, which is the direct cause of an injury to the patient.Disebut Malpraktek bila: Tidak menggunakan standar pengobatan Kelalaian dalam menangani penderita Mengakibatkan kecacatan pasien

15. Malpraktek Profesi Malpraktek• Norma Etik • Pelanggaran • Ethical• Norma Norma Etik malpractice Hukum • Pelanggaran • Yuridical Norma malpractice Hukum

16. Usaha Menghindari Malpraktek1. Semua tindakan sesuai indikasi medis2. Bertindak secara hati-hati dan teliti3. Bekerja sesuai standar profesi4. Membuat informed consent5. Mencatat semua tindakan yang dilakukan (rekam medik)6. Apabila ragu-ragu konsultasikan dengan senior7. Memperlakukan pasien secara manusiawi8. Menjalin komunikasi yang baik dengan pasien, keluarga, dan masyarakat sekitar

17. Sengketa Medik Ketidak-puasan pasien / keluarganya terhadap pelayanan dokter Penyebab umumnya: 1. Miskomunikasi 2. Kurang Informed Consent Penyelesaian: 1. Tidak mesti diselesaikan lewat jalur hukum 2. Penyelesaiannya bisa dengan perdamaian & penjelasan yang memuaskan

18. Pemahaman Masyarakat Tentang Malpraktek1. Asumsi masyarakat tentang kesehatan menyimpang2. Anggapan bahwa layanan di RS harus selalu sempurna pasien sembuh3. Dokter dianggap serba bisa tak sembuh malpraktek Pelayanan Kedokteran: Kompleks & berjenjang Pekerjaan yang harus dilakukan dengan penuh hati-hati Berhubungan dengan manusia (HAM) Permasalahan: Pasien sering dibawa terlambat Dokter multifungsi Banyak jabatan & Kerja overload

19. Aspek Hukum Malpraktek1. Penyimpangan dari Standar Profesi Medis2. Kesalahan yang dilakukan dokter: Kesengajaan (pelanggaran) Kelalaian3. Tindakan medis yang salah

Page 3: Mal Prak Tek

menimbulkan kerugian materil atau non materil dan kelainan mental pasien.4. Sering terjadi karena kesalahan sarana Rumah Sakit

20. Unsur Malpraktik1. Unsur kesengajaan (Intentional) Professional misconducts (melakukan tindakan yang tidak benar)2. Unsur Pelanggaran: Negligence (kelalaian) Malfeasance (pelanggaran jabatan) Misfeasance (Ketidak hati-hatian) Lack of skill (Kurang keahlian)

21. Profesional Misconduct (Salah Tindakan)1. Menahan-nahan pasien2. Membuka rahasia kedokteran tanpa hak3. Aborsi illegal4. Euthanasia (mempercepat kematian pasien)5. Memberikan keterangan palsu6. Melakukan praktek tanpa izin

22. Neglicence Melakukan kelalaian sehingga mengakibatkan kerugian pada pasienMisalnya: Kesalahan pemeriksaan Kekeliruan dalam memberikan penilaian penyakit Salah menulis dosis resep Kesalahan tindakan misalnya kesalahan operasi

23. Malfeasance (Pelanggaran jabatan) Melakukan tindakan yang melanggar hukum atau tindakan yang tidak tepat & layakMisalnya Melakukan tindakan pengobatan tanpa indikasi yang jelas Mengobati pasien dengan coba-coba tanpa dasar yang jelas

24. Misfeasance Melakukan pilihan tindakan medis yang tepat tetapi dilaksanakan dengan tidak tepat (improper performance)Misalnya Melakukan tindakan medis dengan menyalahi prosedur

25. Lack of Skill Melakukan tindakan diluar kemampuan atau kompetensi seorang dokter, kecuali pada situasi kondisi sangat darurat.Misalnya: Melakukan pembedahan oleh bukan dokter bedah Mengobati pasien diluar spesialisasinya / keahliannya

26. Sanksi Malpraktek1. Kitab Undang-Undang Hukum Pidana (KUHP) Pasal 359 Pasal 360 Pasal 3612. UU Praktek Kedokteran Pasal 75 Pasal 76 Pasal 79

27. KUHP Pasal 359 Barangsiapa karena salahnya menyebabkan matinya orang dihukum penjara selama-lamanya 5th atau kurungan selama-lamanya 1 th. Pasal 360 ayat 1 Barangsiapa karena salahnya menyebabkan orang luka berat dihukum penjara selama-lamanya 5 th atau hukuman kurungan selama-lamanya 1 th. Pasal 360 ayat 2 Barangsiapa karena salahnya menyebabkan orang menjadi sakit atau tidak dapat menjalankan jabatannya atau pekerjaannya sementara, dihukum dengan hukuman penjara selama-lamanya 9 bl atau hukuman kurungan selama-lamanya 6 bl atau hukuman denda setinggi tingginya Rp 4500.

28. UU Praktek Kedokteran Pasal 75 ayat 1 Setiap dr, drg yang dengan sengaja melakukan praktik kedokteran tanpa memiliki STR dapat dipidana penjara paling lama 3 (tiga) th atau denda paling banyak Seratus juta rupiah Pasal 76 Setiap dr, drg yang dengan sengaja melakukan praktik kedokteran tanpa memiliki SIP dapat dipidana penjara paling lama 3 (tiga) tahun atau denda paling banyak Seratus juta rupiah. Pasal 79 Setiap dr, drg yang dengan sengaja tidak memasang papan nama, membuat rekam medis dan tidak memenuhi kewajiban dapat dipidana dengan penjara paling lama 1 th atau denda paling banyak Lima puluh juta rupiah.

29. Pencegahan Malpraktek1. Dokter harus pintar berkomunikasi2. Bersikap empati3. Harus selalu mengembangkan diri & ilmu

Page 4: Mal Prak Tek

30. Sanksi Pelanggaran Disiplin1. Pemberian peringatan tertulis2. Rekomendasi pencabutan Surat Tanda Registrasi (STR) atau Surat Izin Praktik (SIP); dan/atau3. Kewajiban mengikuti pendidikan atau pelatihan di institusi pendidikan kedokteran atau kedokteran gigi

31. Wewenang MKDKI1. MKDKI berwenang untuk menentukan ada tidaknya pelanggaran disiplin oleh dokter/dokter gigi2. MKDKI berwenang menetapkan sanksi disiplin kepada dokter/dokter gigi yang dinyatakan melanggar disiplin kedokteran/kedokteran gigi3. MKDKI tidak menangani sengketa antara dokter dan pasien/keluarganya4. MKDKI tidak menangani permasalahan ganti rugi yang diajukan pasien/keluarganya

32. STANDAR PROFESIDefinisi:Kriteria kemampuan (pengetahuan, keterampilan teknisdan sikap perilaku) minimal yang harus dikuasai olehindividu untuk dapat melakukan kegiatan profesinya dimasyarakat secara mandiri.Mengandung pengertian:1. Standar profesi batasan kemampuan minimal dokter2. Menguasai kemampuan (Knowledge, skill, prefessional attitude)3. Merupakan syarat untuk melakukan kegiatan profesional4. Dibuat oleh organisasi profesi (IDI)

33. Pasal 2 KODEKI Seorang dokter harus senantiasa melakukan profesinya menurut ukuran yang tertinggi Melakukan profesi kedokteran adalah sesuai dengan ukuran ilmu kedokteran mutakhir, etika umum, etika kedokteran, hukum dan agama sesuai tingkat/jenjang pelayanan kesehatan, serta kondisi dan situasi setempat.

34. KEGUNAAN STANDAR PROFESIStandar Profesi Dokter, merupakan pedoman bagi para Dokter dalam menjalankan profesinya untuk menjaga mutu pelayanan.Acuan yang dipakai dalam menyusun standar profesi adalah Katalog Pendidikan Dokter.

35. URAIAN STANDAR PROFESI Standar Profesi yang disusun Perhimpunan Dokter (IDI) meliputi: a. Standar Kompetensi (bidang pengetahuan dan kemampuan teknis) b. Standar Perilaku c. Standar Catatan Medik yang berorientasi masalah d. Standar Sarana

36. A. Standar Kompetensi Standar Kompetensi (kemampuan) dibuat dengan tujuan agar kemampuan profesi dapat diukur dengan jelas. Pendidikan Dokter dituntut untuk mendapatkan lulusan yang: a. Mempunyai pengetahuan dan dalam bidangnya, mampu menanggulangi persoalan-persoalan secara profesional di Indonesia, baik secara sendiri maupun bekerjasama dengan disiplin lain yang terkait b. Mampu mengembangkan sikap pribadi sesuai dengan pedoman etika keilmuan dan profesi. c. Mampu melakukan penelitian dasar untuk memecahkan masalah di bidangnya

37. B. Standar Perilaku Dibahas dalam Pedoman EtikC. Standar Catatan Medik yang berorientasi masalah Dibahas dalam Standar Pelayanan medikD. Standar Sarana Dibahas dalam Standar Fasilitas Layanan kesehatan

38. STANDAR PELAYANAN MEDIS Pelayanan Medis yang Bermutu Pelayanan medis sesuai dengan standar profesi dan standar prosedur operasional serta kebutuhan medis pasien Dengan ditetapkannya Undang-Undang Nomor 29 Tahun 2004 tentang Praktik Kedokteran, seorang dokter, dokter spesialis, dokter gigi dan dokter gigi spesialis dalam melaksanakan praktik kedokteran atau kedokteran gigi wajib memberikan pelayanan medis yang bermutu

39. Upaya peningkatan mutu pelayanan medis Tidak dapat dipisahkan dengan upaya standarisasi pelayanan medis Setiap pelayanan medis di rumah sakit wajib mempunyai standar pelayanan medis yang kemudian perlu ditindak lanjuti dengan penyusunan standard

Page 5: Mal Prak Tek

operasional procedur (SOP). Tanpa ada standar sulit untuk melakukan pengukuran mutu pelayanan.

40. Peningkatan mutu pelayanan Untuk melakukan monitoring dan peningkatan mutu pelayanan medis perlu dilakukan:1. Audit medis Dilakukan oleh staf medis dengan melihat diagnosis dan pengobatan yang terdokumentasi dalam rekam medis apakah telah sesuai dengan standar (SOP) atau belum2. Audit rekam medis Dilakukan oleh sub komite rekam medis dan atau penanggung jawab unit kerja rekam medis terkait dengan kelengkapan pengisian rekam medis