maksimum likelihood estimation pada regresi

4
Maksimum Likelihood Estimation pada Regresi Linier dan Regresi Logistik http://oc.its.ac.id/jurusan.php?fid=1&jid=3 [email protected] Prosedur penaksiran parameter menggunakan metode MLE adalah berikut : 1. Menuliskan model dugaan. 2. Menuliskan PDF variabel respon setiap eksperimen, disesuaikan dengan model dugaan. 3. Mengalikan n PDF variabel respon (bila terdapat n eksperimen); ini merupakan fungsi likelihood . 4. Melakukan operasi ln pada fungsi likelihood. 5. Menurunkan fungsi ln likelihood terhadap parameter yang akan ditaksir, yaitu : koefisien regresi ( 0 & 1 ) dan variansi error( 2 ), bila model dugaan adalah mo- del regresi sederhana. Penerapan metode MLE pada regresi linier sederhana 1. Model dugaan setiap eksperimen : Y i = 0 + 1 X i + i , i ~ N(0, 2 ) Y i ~ N( i , , 2 ), i = E(Y i ) = E( 0 + 1 X i + i ) = 0 + 1 X i 2 = var(Y i ) 2. PDF variabel respon setiap eksperimen : Eksperi men ke PDF 1 2 . . . n 3. Fungsi Likelihood : L X X . . . X . 4. ln fungsi likelihood : lnL maksimum bila minimum; ini merupakan jumlah kuadrat error metode least square, sehingga rumus penaksir koefisien regresi seperti pada metode least square; termasuk rumus untuk standart error penaksir koefisien regresi. 5. Penurunan fungsi likelihood

Upload: bagoes-indra-adie-winarno

Post on 06-Aug-2015

23 views

Category:

Documents


1 download

TRANSCRIPT

Page 1: Maksimum Likelihood Estimation Pada Regresi

Maksimum Likelihood Estimation pada Regresi Linier dan Regresi Logistikhttp://oc.its.ac.id/jurusan.php?fid=1&jid=3

[email protected]

Prosedur penaksiran parameter menggunakan metode MLE adalah berikut :1. Menuliskan model dugaan.2. Menuliskan PDF variabel respon setiap eksperimen, disesuaikan dengan model dugaan.3. Mengalikan n PDF variabel respon (bila terdapat n eksperimen); ini merupakan fungsi likelihood.4. Melakukan operasi ln pada fungsi likelihood.5. Menurunkan fungsi ln likelihood terhadap parameter yang akan ditaksir, yaitu : koefisien regresi (0 & 1) dan variansi error(2), bila model dugaan adalah mo- del regresi sederhana.

Penerapan metode MLE pada regresi linier sederhana1. Model dugaan setiap eksperimen : Yi = 0 + 1Xi + i, i ~ N(0,2) Yi ~ N(i, ,2), i = E(Yi) = E(0 + 1Xi + i) = 0 + 1Xi 2 = var(Yi) 2. PDF variabel respon setiap eksperimen :Eksperimen

kePDF

1

2

n

.

.

.

3. Fungsi Likelihood :

L X

X . . . X

.

4. ln fungsi likelihood :

lnL maksimum bila minimum;

ini merupakan jumlah kuadrat error metode least square, sehingga rumus penaksir koefisien regresi seperti pada metode least square; termasuk rumus untuk standart error penaksir koefisien regresi.

5. Penurunan fungsi likelihood

Penaksir ini bias, yang tak bias ialah :

Penaksir parameter mejadi takbias bila n besar.

Selang kepercayaan parameter didapatkan seperti pada metode least square, begitu pula dengan pengujian hipo-tesis secara parsial.

Pengujian hipotesis secara sequensial menggunakan sta-tistik uji perbandingan nilai likelihood. Nilai likelihood ialah nilai yang didapatkan dengan cara mensubstitusikan nilai penaksir parameter pada fungsi likelihood.

Contoh :x 1 2 3 4 5 6 7 8y 1 1,2 1,8 2,5 3,6 4,7 6,6 9,1

Model dugaan : Yi = 0 + 1Xi + , atau Yi = b0 + b1Xi

Nilai penaksir :b0 = -1,20 b1 = 1,11 SSE = 5,03 s1

2 = SSE/8 = 0,6288MSE = SSE/6 = 0,84Nilai likelihood, yaitu L(y;b0,b1, s1

2) = = (10,7397)-4

Nilai likelihood untuk model-model yang lain :L(y;b0,s0

2) = (121,8426)-4 , L(y;b0,b1,b2 ,s22) = (0,4270)-4

Perumusan hipotesis dan statistik uji menggunakan per-bandingan nilai likelihood :Perumusan hipotesis Statistik uji, dinotasikan X2

H0: 1 = 0 H1: 1 ≠ 0

= 19,43

Page 2: Maksimum Likelihood Estimation Pada Regresi

H0: 2 = 0 H1: 2 ≠ 0

= 25,8

H0: 1 = 2

= 0

= 45,23

Catatan : L(y;b0,b1,b2 ,s22) untuk model kuadratik.

Perumusan hipotesis

Distribusi Statistik uji bila H0 benar

Titik KritisDaerah

Penolakan H0Kesimpulan

H0: 1 = 0 H1: 1 ≠ 0 = . . .

. . .

H0: 2 = 0 H1: 2 ≠ 0 = . . .

. . .

H0: 1 = 2 = 0

= . . .

. . .

Isilah titik-titik pada tabel di atas dengan hasil tabel atau perhitungan yang benar.Model mana yang terbaik? Berilah alasan.

Penerapan metode MLE pada Regresi Logistik

Regresi Logistik ialah regresi dengan variabel respon ter-diri dari dua kejadian, sukses atau gagal, disebut respon biner; sehingga hasil kejadian tersebut dapat didekati o-leh distribusi Binomial. Selanjutnya, yang dimodelkan ialah probabilitas terjadi sukses, dengan prediktor yang diduga berkontribusi terhadap kejadian sukses.

Model regresi logistik dinyatakan dengan persamaan :

i = 1, 2, ... , s

dengan : P(xi) adalah probabilitas terjadi sukses pada kelompok ke i, xi

T = 0 + 1xi , bila digunakan satu prediktor.

Proses penaksiran parameter didahului oleh pembentukan fungsi likelihood. Misal eksperimen menggunakan s ke-lompok, setiap kelompok dinamai kelompok ke i, i = 1, 2, ... , s. Pada setiap kelompok terdapat ni subyek atau u-nit eksperimen, dan diantaranya terdapat ri sukses. Dengan asumsi terjadinya sukses atau tidak sukses ber-distribusi binomial, maka PDF banyak sukses setiap ke-lompok ke i, dengan ni subyek dan probabilitas setiap subyek sukses P(xi), adalah :

Tanda * pada persamaan di atas seharusnya diisi kombi-

nasi(ni,ri) atau , tetapi ini akan hilang pada proses

hasil pendeferensialan disamadengankan 0, sehingga ti-dak perlu dituliskan.

Fungsi Likelihood menjadi :

L() =

ln L() =

Khusus untuk satu prediktor, xiT = 0 + 1xi, sehingga ln

fungsi likelihood menjadi :

Selanjutnya ln fungsi likelihood diturunkan terhadap 0 dan 1 , kemudian masing-masing disamadengankan 0, sehingga didapatkan :

Buktikan!Penaksir 0 dan 1 didapatkan dari solusi dua persamaan di atas. Solusi tidak dapat dihitung secara langsung, teta-pi harus melalui iterasi yang lazim digunakan pada meto-de numerik.

Page 3: Maksimum Likelihood Estimation Pada Regresi

Adapun perumusan hipotesis dan statistik uji (dilakukan dengan menggunakan perbandingan nilai likelihood) a-dalah sebagai berikut :

H0 : 1 = 0 , artinya pengaruh prediktor terhadap kejadian sukses tidak bermakna,H1 : 1 0

Statistik uji :

dengan :

Distribusi Statistik uji bila H0 benar adalah :

Langkah selanjutnya seperti pada Tabel di atas.

Regresi logistik juga dapat dipandang sebagai regresi terboboti dengan :

- variabel respon

- variabel prediktor X

- model regresi: = 0 + 1xi + i.

- var ~

- pembobot, wi = 1/var =

- V adalah matrik diagonal dengan elemen :

Proses selanjutnya seperti regresi WLS.

Penaksir probabilitas sukses pada prediktor bernilai x0 :

Contoh :Suatu penelitian dilakukan untuk memodelkan hubungan antara proporsi lymphoblasts yang menyimpang dengan dosis pemaparan streptonigrin. Unit eksperimen yang di-gunakan adalah kelinci. Data eksperimen sbb :

Dosis streptoni-grin (mg/kg berat

badan)

Banyak Lymphoblasts

(ni)

Banyak yg menyimpang

(ri)

Proporsi yang menyimpang

030607590

600500600300300

1596187100145

0,0250,1920,3120,3330,483

Hasil perhitungan respon dan pembobot adalah sbb :

DosisPembobot

(wi)

-3,6636-1,4373-0,7908-0,6946-0,0680

030607590

14,62577,568128,79466,63374,913

Sumber : Classical And Modern Regression With Appli- cations, Second Edition, oleh Raymond H Myers, 1990, halaman 320.

Lakukan pengolahan data menggunakan WLS dan Mak-simum Likelihood, untuk mendapatkan model dan meng-evaluasi kemaknaan pengaruh prediktor.

Kunci Jawaban :

= -2,56488 + 0,02806 X