makon understanding dan metode kerja

PT. ADHI PRADANA PUTRAGENERAL CONTRACTORJl. Candi Prambanan 1 no.1 Telp. (024) 76634247 Fax : (024) 7609594. [email protected]

Understanding The Project

Seiring dengan berkembangnya jaman, maka kebutuhan manusia akan tempat

tinggal semakin besar juga. Masalah perumahan merupakan salah satu unsur pokok

kesejahteraan masyarakat dan juga karena kegiatan pembangunan perumahan ini dapat

menampung tenaga kerja terampil maupun tenaga kasar.

Kota Semarang merupakan salah satu kota yang sedang berkembang di

Indonesia. Untuk mengatasi hal tersebut, PT. Adhi Pradana Putra berencana untuk

membangun perumahan di daerah Gombel, Semarang. Daerah ini merupakan dataran

tinggi yang jauh dari banjir dan melihat perkembangan kota Semarang yang semakin

pesat maka dipilihlah daerah Gombel untuk membangun perumahan ini, karena letaknya

yang strategis,dekat UNDIP, dekat rumah sakit internasional elisabeth, dekat jalan tol,

dan hanya 30 menit dari bandara.

Perumahan ini dibangun dengan luas tanah 20000m2. Type yang akan dibangun

di perumahan ini yaitu type Azurite. Type ini merupakan type rumah 2 lantai dengan luas

tanah 264m2 dan luas luas bangunan sebesar 197 m2. Type Azurite akan dibangun

sebanyak 20 unit. Di perumahan ini juga akan dibangun taman yang berfungsi sebagai

penghijau perumahan. Perumahan ini terletak di jalan Gombel Baru,belakang SPBU

Gombel.

Perumahan ini dibangun untuk memenuhi keinginan owner atas kebutuhan rumah

sesuai dengan yang mereka inginkan. Tujuan pembangunan perumahan ini adalah

mendapatkan pembeli dari kalangan bawah sampai atas karena rumah ini termasuk

rumah minimalis tetapi berkelas. Sehingga diharapkan keluarga yang menghuni rumah

ini akan merasa nyaman. Perumahan ini juga mempunyai sistem keamanan 24 jam

sehingga penghuni merasa nyaman tinggal di perumahan ini.


Metode Pelaksanaan

Pada umumnya proyek konstruksi ini menggunakan metode pelaksanaan

pekerjaan dengan system konstruksi bertahap. Metode ini adalah mengusahakan

penyelesaian pekerjaan yang memungkinkan untuk dilaksanakan tanpa menunggu bagian

pekerjaan sebelumnya selesai, jadi dalam satu waktu dapat dilaksanakan dua atau tiga

pekerjaan sekaligus, dengan kata lain dilakukan overlap terhadap pekerjaan-pekerjaan

yang memungkinkan .

Keuntungan dari metode ini adalah dapat meningkatkan efisiensi penggunaan

peralatan, dan tenaga kerja. Metode ini dapat mengatasi keterbatasan ketersediaan

peralatan dan tenaga kerja serta adanya alasan pertimbangan finansial yang dikaitkan

dengan waktu pelaksanaan yang semakin cepat.

1) Pekerjaan Persiapan

A. Mobilisasi dan Demobilisasi

Yang termasuk mobilisasi dan demobilisasi adalah pengangkutan dan

pengiriman berbagai prasarana dan sumber data yang diperlukan ke lokasi

proyek serta pengiriman kembali setelah tidak digunakan lagi. Dalam hal ini,

pekerjaan yang dilaksankan adalah

a. Mobilisasi tenaga kerja

b. Mobilisasi peralatan

c. Demobilisasi (pengiriman kembali)

B. Pembersihan Lapangan

Pembersihan lapangan bertujuan membersihkan lapangan dari segala kotoran

atau rumput yang berada di lahan tersebut. Pembersihan lahan ini

menggunakan beberapa alat antara lain gunting rumput, sapu ijuk,dan

cangkul.


C. Pemasangan Pagar dan Pembuatan Gudang Material

Pagar proyek dibuat untuk sebagai pembatas proyek dengan bangunan lain.

Bahan yang digunakan berupa kayu dolken 5/7 dan seng gelombang BJLS

0,8 panjang 1,8m yang dipasang mengelilingi lokasi pekerjaan. Gudang

material dibuat untuk penyimpanan bahan-bahan material yang digunakan

selama pembangunan. Gudang dapat dibuat dengan ukuran 4m x 3m. Gudang

material dibuat dengan papan kayu kruing dan triplek karena hanya bersifat

sementara.

D. Pembuatan Mess Karyawan

Mess karyawan berfungsi sebagai tempat tinggal pekerja sementara selama

pekerjaan proyek dilaksanakan. Mess karyawan ini dibangun dengan

menggunakan tripleks dan kayu dolken. Atap pada mess karyawan ini

menggunakan seng gelombang. Mess karyawan ini berukuran 4m x 6m.

E. Persiapan Air Kerja dan Pembuatan Saluran Sementara

Persiapan air kerja dilakukan dengan pembuatan sumur dalam yang bersifat

sementara di sekitar lokasi pekerjaan. Air yang digunakan dalam pelaksanaan

proyek ini adalah air bersih yang tidak berwarna, tidak mengandung minyak,

lumpur ataupun bahan-bahan kimia, juga tidak mengandung organisme yang

dapat memberikan efek merusak beton atau tulangan. Air kerja berfungsi

sebagai campuran adukan beton. Pembuatan saluran sementara bertujuan

untuk menghindari adanya genangan air selama pekerjaan berlangsung.

F. Penyediaan Listrik Kerja

Penyediaan listrik kerja dimaksudkan untuk memberikan penerangan selama

pelaksanaan proyek dan untuk menjalankan peralatan yang menggunakan

tenaga listrik. Tenaga listrik yang digunakan berasal dari generator set.

G. Pengukuran Lapangan dan Pembuatan Bouwplank

Pengukuran bertujuan untuk membuat pola bangunan dalam ukuran yang

sesungguhnya sesuai gambar denah rencana. Pengukuran bertujuan untuk

membuat pola bangunan dalam ukuran yang sesungguhnya sesuai gambar

denah rencana. Pemasangan bouwplank dengan patok yang tertancap kuat


dalam tanah dan tidak mudah goyah, berjarak cukup dari rencana galian, sisi

atas bouwplank harus terletak satu bidang dengan bouwplank lainnya. Bahan

yang diperlukan adalah kayu kruing sebagai bahan utama yang digunakan

untuk bouwplank dan tali sebagai batas yang dikerjakan, garis benang

bouwplank,dan paku sebagai tanda garis tengah pondasi. Bouwplank terletak

di dalam lapangan kerja. Alat yang digunakan yaitu palu, paku, meteran.

2) Pekerjaan Tanah

A. Pekerjaan Galian Tanah

dilakukan setelah pemasangan bouwplank diperiksa dan disetujui

pengawas. Galian tanah tidak boleh melebihi kedalaman yang telah

direncanakan. Adapun kedalaman galian untuk pondasi sedalam 0,6-0,7 m.

Pekerjaan galian ini menggunakan tenaga manusia dengan cangkul karena

merupakan pekerjaan galian skala kecil.

B. Pekerjaan Urugan Tanah

Pekerjaan ini dilakukan dengan tenaga manusia dan dibantu oleh alat-

alat mekanis seperti stamper atau alat pemadat tanah urugan. Pekerjaan

pengurugan pasir dalam tanah ini dimaksudkan untuk landasan lantai kerja

dan menyebarkan beban pondasi tersebut serta untuk penyekat antara tanah

dengan beton pada wakatu pengecoran sehingga kekuatan pondasi sesuai

yang diinginkan.dan pasir yang digunakan pasir urug. Urugan tanah

bertujuan untuk menahan gaya geser ataupun penurunan pada pondasi

sehingga pondasi akan lebih kuat dan mampu menahan beban diatasnya

Tanah yang digunakan untuk urugan ini adalah tanah dari galian pondasi.

C. Pekerjaan Penghamparan Pasir

Pekerjaan penghamparan pasir dilakukan setelah melakukan galian

tanah untuk pondasi. Pasir dihamparkan agar menjadi lantai kerja untuk

pondasi, ketebalan pasir yang dihamparkan setinggi 10cm, setelah pasir


biasanya dihamparkan batu bronjong setinggi 10cm baru kemudian dibuat

pondasi menerus diatasnya.

3) Pekerjaan Pondasi

A. Pekerjaan Pondasi

Pekerjaan pondasi dilakukan setelah pekerjaan galian. Pekerjaan

dilakukan dengan tenaga manusia karena pondasi dalam skala kecil.

Pekerjaan tanah yang dilakukan meliputi galian tanah untuk Dinding

Penahan Tanah, pondasi footplate dan pondasi batu kali. Dalam pekerjaan

galian tanah perlu disiapkan pompa air untuk menyedot air yang muncul

ketika penggalian tanah dilakukan. Kedalaman galian untuk pondasi foot plat

sedalam 1,5 m dan pondasi batu kali sedalam 0,6-0,7 m. Sebelum pasangan

batu kali untuk pondasi dilaksanakan harus didahului dengan menebarkan

pasir urug setebal 10 cm sepanjang galian pondasi itu. Diatas asir urug

terdapat pasangan batu belah setinggi 60 cm. Diatas pasangan batu belah

dipasang sloof setinggi 30 cm.

Pondasi yang akan digunakan berupa pondasi foot plat dan pondasi

batu kali. Pekerjaan diawali dengan membuat pondasi footplat kemudian

dilanjutkan dengan membuat pondasi batu kali. Pada pembesian pondasi

footplat digunakan tulangan pokok D13 dan tulangan sengkang Ф10, mutu

yang digunakan BJ 34, kemudian dilakukan pemasangan bekisting untuk

pondasi footplat lalu dilakukan pengecoran.

4) Pekerjaan Beton Bertulang

Pekerjaan beton bertulang dikerjakan dalam waktu yang cukup lama dan

dapat dimulai setelah pekerjaan pondasi selesai dilaksanakan. Pekerjaan beton

meliputi 3 kegiatan utama, yaitu pembesian, pemasangan bekisting, dan

pengecoran. Pekerjaan beton bertulang meliputi sloof, kolom lantai 1, kolom lantai

2, balok, plat lantai, ring balk dan tangga.


A. Pekerjaan Pembesian

Pekerjaan pembesian dilakukan sebelum pemasangan bekisting,

sehingga diharapkan besi tidak terlalu lama didalam gudang. Pelaksanaan

pembesian harus disesuaikan dengan spesifikasi yang telah ditentukan baik

jenis, mutu, maupun dimensi tulangannya. Pekerjaan pembesian meliputi

sloof, kolom lantai 1, kolom lantai 2, balok, tangga beton, serta ring balk.

Pekerjaan sloof 6D12 dan 4D12 dilaksanakan setelah pemasangan pondasi

batu kali selesai dikerjakan. Sedangkan pekerjaan balok dilaksanakan setelah

pekerjaan kolom lantai 1 dengan tulangan 4D8, 4D10 dan lantai 2 dengan

tulangan 4D10, 6D10, dan 4D8 selesai dikerjakan. Ukuran tulangan balok

yang digunakan 2D12, 2D13, 3D13, 3D16, dan 4D16. Pekerjaan struktur

kolom dibagi menjadi dua, yaitu kolom praktis dan kolom structural. Kolom

structural adalah kolom yang diadakan untuk mendukung beban-beban

bangunan kolom praktis merupakan pengaku bangunan sebagai pengikat

dinding agar stabil. Pekerjaan ring balk digunakan untuk pengaku bangunan,

sebagai pengikat pasangan bata dan juga untuk mendistribusikan beban yang

berasal dari kuda-kuda. Pada pekerjaan pembesian ini pembuatan tulangan

perlu dibengkokkan dulu menggunakan bar bender untuk tulangan sengkang

dan mungkin tulangan perlu dipotong-potong terlebih dahulu menggunakan

bar cutter sesuai dengan panjang yang dibutuhkan. Pada pekerjaan pembesian

ini digunakan diameter tulangan baja untuk pembesian disesuaikan dengan

gambar kerja.

B. Pemasangan Bekisting

Bekisting adalah suatu cetakan yang dibuat untuk membentuk beton

agar sesuai dengan bentuk yang diinginkan. Bekisting dilakukan setelah

pembesian dan sebelum pengecoran. Bekisting yang dibuat harus mempunyai

syarat sebagai berikut:

1) Kokoh, artinya kuat menahan gaya-gaya horisontal maupun vertikal

akibat berat sendiri adukan beton ataupun lainnya.


2) Stabil, artinya tidak boleh mengalami perubahan bentuk yang

menyebabkan hasil akhir pengecoran menjadi tidak sesuai yang

diharapkan.

3) Bekesting hendaknya rapat dan tidak bocor, sehingga air semen dan

material lain dapat ditahan

4) Tidak boleh menghisap air yang nantinya bisa mempengaruhi

campuran beton dan mutu beton

5) Mudah dibongkar, agar pada waktu pembongkaran tidak

mengakibatkan kerusakan pada beton hasil pengecoran.

Bahan-bahan yang digunakan untuk bekisting antara lain :

a. Multipleks

Digunakan sebagai bahan bekisting karena akan menghasilkan

permukaan beton yang halus. Digunakan papan dari kayu kruing

atau dari meranti.

b. Balok Kayu

Digunakan sebagai perkuatan dan pengaku pada bekisting. Penguat

/ pengaku ini digunakan untuk mencegah lendutan multipleks

akibat pembebanan selama pelaksanaan agar didapat hasil

pengecoran yang sempurna.bahannya dari kayu Kruing atau

meranti.

c. Perancah Kayu

Berfungsi sebagai tiang penyangga bagi bekisting balok dan pelat.

Pekerjaan bekisting meliputi sloof, kolom lantai 1, kolom lantai 2,

balok, tangga beton, serta ring balk seperti pekerjaan yang sebelumnya

dijelaskan. Bekisting yang digunakan dari kayu terentang, pekerjaan

bekisting ini dimaksudkan untuk tempat mengecor beton. Bekisting sebisa

mungkin sudah terpasang rapi sebelum memulai pengecoran.

C. Pekerjaan Pengecoran


Pekerjaan pengecoran dilakukan setelah pekerjaan pembesian dan

pemasangan bekisting selesai dilakukan. Pengecoran dilakukan dengan

campuran 1PC : 2PS : 3KR. Beton diolah ditempat pengolahan yang

berdekatan dengan material beton. Untuk pekerjaan pengecoran dilakukan

secara bertahap, diawali dengan pengecoran sloof kemudian dilanjutkan

dengan pengecoran kolom lantai 1, kolom lantai 2, balok, dan plat lantai.

Pengecoran kolom lantai 1 tidak menggunakan katrol tetapi dengan

cara beton dinaikkan ke atas kolom dengan ember secara berurutan oleh

pekerja. Lalu beton dituangkan ke dalam bekesting dan dipadatkan

menggunakan besi atau baja panjang yang ditusuk-tusukan ke dalam

bekisting. Pengecoran kolom dihentikan kurang lebih 60 cm di bawah balok

lantai atasnya, tujuannya agar pertemuan antara balok, plat dan kolom dapat

menjadi satu kesatuan yang monolit.

Pengecoran balok dan plat lantai dilakukan sekaligus agar didapatkan

hasil konstruksi yang monolit dan memiliki elevasi yang sama. Bersamaan

dengan adukan beton dituangkan ke dalam acuan balok dan plat lantai, maka

alat penggetar (vibrator) dihidupkan untuk melakukan beton sehingga

diharapkan tidak terjadi keropos pada beton. Kemudian beton diratakan

dengan alat perata beton.

Untuk pengecoran pada plat lantai digunakan molen pengaduk beton.

Setelah itu dilanjutkan pengecoran kolom lantai 2, dan terakhir pengecoran

ringbalk. Pada lantai 2 menggunakan ember dan katrol untuk membawa dan

menaikan beton ke lantai 2. Mutu beton yang digunakan adalah K225.

D. Pekerjaan Tangga

Pekerjaan meliputi pembuatan plat miring, balok bordes, plat bordes, dan

juga anak tangga. Sedangkan pada bagian pinggir tangga dipasang kayu untuk

pegangan. Beton yang digunakan untuk campuran adalah beton dengan mutu

K175. Pekerjaan tangga dilakukan setelah pekerjaan plat lantai 1 dan 2 selesai

dilakukan. Awalnya dilakukan pembesian menggunakan ø8-200 dan ø10-125,


kemudian dilakukan bekisting menggunakan kayu papan kruing atau meranti,

kemudian dilakukan pengecoran.

5) Pekerjaan Dinding

Pekerjaan dinding dilakukan setelah pengecoran sloof dan plat selesai

dilakukan. Pekerjaan dinding menggunakan pasangan batu bata merah ukuran

5x11x22 dan pasangan bata merah trasram. Pasangan bata merah trasram

digunakan pada dinding toilet yang ada dalam bangunan ini seperti yang ada dalam

gambar pelaksanaan. Plesteran biasa dengan campuran 1Pc : 5Ps digunakan untuk

permukaan-permukaan dinding untuk pasangan batu merah. Bagian yang akan

diplester disiram dengan air terlebih dahulu. Plesteran trasram dengan campuran

1Pc : 3Ps digunakan untuk dinding ruang-ruang toilet, tebal plesteran 3cm. Untuk

Pekerjaan dinding pada ruang toilet menggunakan bahan keramik dengan ukuran

30 x 60 cm.

6) Pekerjaan Kusen dan Jendela

Pekerjaan pemasangan kusen dan jendela ini dilakukan setelah pekerjaan

dinding selesai dilakukan. Pekerjaan ini meliputi pembuatan kusen pintu dan

jendela dengan bahan kayu jati, jendela kaca dengan ketebalan 5mm. Sedangkan

untuk daun pintu dilakukan pemesanan pada tukang kayu, sehingga bisa langsung

dipasang beserta engselnya. Pada pekerjaan kaca, digunakan kaca jenis RAYBEN

tebal 5mm dengan ukuran sesuai dengan gambar kerja.

7) Pekerjaan Atap

Pekerjaan atap meliputi pekerjaan pemasangan kuda-kuda menggunakan

kayu meranti 8/12, kemudian dilanjutkan pemasangan rangka gording

menggunakan kayu meranti 8/12 , selanjutkan memasang usuk 5/7 dan kemudian

reng 3/5. Pemasangan rangka menggunakan kayu meranti, sedang listplang, nock

menggunakan kayu jati masing-masing dengan ukuran sesuai gambar. Penutup

atap menggunakan genting tanah liat.


8) Pekerjaan Sanitasi dan Drainase

Pekerjaan ini meliputi pemasangan saluran air bersih dan kotor, floor drain,

pemasangan wastafel, bak cuci stainlessteel, closet porselin duduk, urinoir serta

keran air. Untuk pekerjaan saluran air bersih dan kotor dilakukan saat pekerjaan

pembuatan plat lantai 1 dan 2. Pemasangan pipa saluran harus dilakukan dengan

baik terutama pada sambungan antar pipa agar tidak bocor. Pipa yang digunakan

dalam pemasangan saluran air bersih adalah pipa PVC type AW Ø 1/2”, sedangkan

pipa yang digunakan dalam pemasangan saluran air kotor adalah pipa PVC Ø 3”

dan keran menggunakan keran Ø 1/2” atau ¾”. Wastafel yang digunakan adalah

wastafel type meja oval. Pada pekerjaan ini sebisa mungkin saluran air bersih dan

air kotor harus dipisahkan dengan baik dan pastikan tidak ada sampah atau kotoran

apapun yang masuk ke dalam pipa saluran sehingga dapat menyumbat saluran.

Pekerjaan pembuatan septictank dilakukan sebelum pengecoran, karena letak

septictank berada di bawah carport. Pertama tanah digali dengan ukuran 10% dari

ukuran septictank, kemudian masukkan septictank lalu timbun dengan tanah

hingga capai ketinggian tertentu.

9) Pekerjaan Instalasi Listrik

Pekerjaan ini meliputi pemasangan lampu, saklar, stop kontak pada tempat

yang telah ditentukan. Pekerjaan ini dilakukan bersamaan saat pekerjaan dinding.

Pemasangan kabel pada dinding menggunakan pipa pvc ø3cm sebagai selubung

kabel. Penyelesaian dinding akibat dari pemasangan sklar perlu diperhatikan dan

permukaan dinding harus tetap rapi.

10) Pekerjaan Plesteran

Pekerjaan plesteran dilakukan setelah pekerjaan plat lantai selesai, plesteran

digunakan untuk pemasangan keramik pada lantai, komposisinya terdiri dari

1PC:3PS dengan ketebalan 3 cm. Sedangkan untuk plesteran dinding dilakukan

setelah pekerjaan dinding, yaitu pemasangan batu bata selesai dikerjaan,

komposisinya terdiri dari 1PC:3PS dengan ketebalan 3cm, lalu kemudian diberikan


acian yang terdiri semen dicampur air sehingga dapat digunakan untuk menutup

rongga yang diakibatkan oleh pembuatan plesteran pada dinding.

11) Pekerjaan Lantai

Setelah plat lantai selesai dilakukan pekerjaan plesteran terlebih dahulu pada

lantai 1 dan lantai 2. Kemudian Pekerjaan penutup lantai, yaitu pekerjaan lantai

keramik granite tile venus ukuran 60 x 60 pada ruang tamu,ruang keluarga, ruang

makan, kamar lantai 1 dan lantai 2, pekerjaan lantai keramik paltinum sahara

ukuran 40 x 40 pada dapur, kamar pembantu, dan garasi, pekerjaan lantai keramik

dan dinding keramik platinum vanda ukuran 30 x 60 pada kamar mandi,pekerjaan

lantai keramik roman 20 x 20 pada tempat jemur dan cuci, pekerjaan parquet pada

anak tangga dan pekerjaan lantai granite tile nordic stone ukuran 30 x 60 pada

teras, dan pekerjaan lantai keramik roman veneto taupe ukuran 33,33 x 33,33 pada

balkon. Keramik lantai maupun dinding dipasang menggunakan spesi dengan

ketebalan 3cm. Pemasangan lantai sesuai dengan warna keramik, dan lantai tidak

boleh bergelombang. Lapisan kedap air harus dipasang pada tempat-tempat seperti

lantai ruang toilet, bahan yang digunakan adalah setara cerabit water proofing. Alat

yang digunakan pada pekerjaan ini yaitu cetok, sekop, ember semen, meteran,

pemotong keramik.

12) Pekerjaan Finishing

Pada pekerjaan finishing yang dilakukan antara lain pengecatan dinding dan

pemasangan plafond. Pekerjaan pengecatan yang meliputi cat pekerjaan kayu, cat

pekerjaan besi, cat dinding tembok. Sebelum dilakukan pengecatan dinding harus

sudah lebih dulu diberikan acian agar permukaannya lebih rata dan cat dapat

menempel dengan baik. Permukaan yang akan dicat harus bersih dari kotoran dan

debu, serta dalam keadaan kering. Gunakan cat dasar untuk mengawali pekerjaan

pengecatan agar hasilnya lebih memuaskan. Jenis cat yang digunakan yaitu cat

avian dari kansai paint. Pekerjaan pemasangan rangka plafond dapat dikerjakan

setelah pekerjaan atap dan dinding selesai dilaksanakan. Langit – langit gypsum

board dipasangkan pada rangka plafond yang ada. Pada gipsum board bagian tepi


atau yang berhimpit dengan dinding dipasang List Plafond agar terlihat lebih

bagus. Pada saat mengerjakan pekerjaan ini, juga harus diperhatikan rencana

penempatan titik – titik lampu. Lampu yang digunakan adalah lampu down light,

lampu TL, dan lampu gantung.

Setelah semua pekerjaan selesai kemudian dilakukan pekerjaan pemasangan

penangkal petir, karena penangkal petir tidak tertanam di dalam tembok/dinding,

makan pekerjaannya dilakukan dengan cara dikaitkan k dinding, yang dimana di

dinding sudah ditanamkan plat baja atau besi ukuran 4x10 cm, dengan keadaan

tertanam di dinding sedalam 3cm kemudian dihubungkan dengan penangkal petir

dengan cara dilas supaya kuat, kemudian diteruskan ketanah.

Pada pekerjaan landscaping dilakukan secara bertahap yaitu pembuatan

taman dan rumput-rumput agar rumah terlihat indah beserta penanaman pohon

yang sesuai dengan keinginan owner. Yang terakhir adalah pembersihan alat-alat

sisa yang telah digunakan seperti kayu, paku dan pembersihan rumah yang telah

selesai dibangun.


List of Activity` (LOA)

Pembersihan Lapangan Pembuatan Pagar Pemasangan Papan Nama Proyek Pengadaan Air Bersih + Listrik Kerja Pembuatan gudang dan mess pekerja Pemasangan Bowplank Mobilisasi dan Demobilisasi Alat-Alat Kerja Galian Tanah Pondasi Foot plate Pembesian Pondasi Foot plate Pengurugan Pasir Sebagai Lantai Kerja Footplate Pemasangan Bekisting Pondasi Foot plate Pembuatan Beton dan Pengecoran Pondasi Foot plate Pembongkaran Bekisting Pondasi Foot plate Urugan Tanah Pondasi Foot plate hingga Sloof Tenggelam Galian Tanah Pondasi Batu kali Pengurugan Pasir Sebagai Lantai Kerja Pekerjaan Pondasi Batu Kali Urugan Tanah Pondasi Batu Kali hingga Sloof Tenggelam Pembesian Sloof Bekisting Sloof Pengecoran Sloof Pembesian Kolom Lantai 1 Bekisting Kolom Lantai 1 Pengecoran Kolom Lantai 1 Pembesian Kolom Lantai 2 Bekisting Kolom Lantai 2 Pengecoran Kolom Lantai 2 Pembesian Ring Balk Bekisting Ring Balk Pengecoran Ring Balk Pembesian Balok Bekisting Balok Pengecoran Balok Pembesian Pelat Lantai Bekisting Pelat Lantai Pengecoran Pelat Lantai


Pembesian Tangga Bekisting Tangga Pengecoran Tangga Pasangan Batu Bata Lantai 1 Pekerjaan Plesteran Lantai 1 Pekerjaan Acian Dinding Lantai 1 Pasangan Batu Bata Lantai 2 Pekerjaan Plesteran Lantai 2 Pekerjaan Acian Dinding Lantai 2 Kusen Pintu dan Jendela Lantai 1 Kusen Pintu dan Jendela Lantai 2 Pasang Daun Pintu dan Jendela Pasang Kaca Pekerjaan Kuda-Kuda Pekerjaan Gording Pekerjaan Usuk Pekerjaan Reng Pekerjaan Genteng Tanah Liat Pekerjaan Lisplank Pekerjaan Rangka Plafond Pasangan Plafond Septictank & Peresapan Pemipaan Pasangan Kloset & Kran Pasangan Kloset & Kran Pekerjaan Titik Lampu Pekerjaan Elektrikal Plesteran Lantai Lantai 1 Pasangan Keramik Lantai 1 Plesteran Lantai Lantai 2 Pasangan Keramik Lantai 2 Pengecatan Pemasangan Alat Penangkal Petir.


Work Breakdown Structure (WBS)

1. PersiapanA. Pembersihan Lokasi ProyekB. Pembuatan Pagar C. Pemasangan Papan Nama ProyekD. Pembuatan Direksi Keet E. Pembuatan Mess Karyawan E. Pengadaan Air BersihF. Pengadaan Listrik KerjaG. Pemasangan BowplankH. Mobilisasi dan demobilisasi alat-alat kerja

2. Pekerjaan Tanah dan PondasiA. Galian Tanah Pondasi Foot plateB. Pembesian Pondasi Foot plateC. Bekisting Pondasi Foot plateD. Pengecoran Pondasi Foot plateE. Urugan Tanah Pondasi Foot plateF. Galian Tanah Pondasi Batu kaliG. Pekerjaan Pondasi Batu Kali H. Urugan Tanah Pondasi Batu Kali

3. Pekerjaan Struktur BetonA. Pembesian SloofB. Bekisting SloofC. Pengecoran SloofD. Pembesian Kolom Lantai 1E. Bekisting Kolom Lantai 1F. Pengecoran Kolom Lantai 1G. Pembesian TanggaH. Bekisting TanggaI. Pengecoran TanggaJ. Pembesian BalokK. Bekisting BalokL. Pengecoran BalokM. Pembesian Plat LantaiN. Bekisting Plat Lantai


O. Pengecoran Plat LantaiP. Pembesian Kolom Lantai 2Q. Bekisting Kolom Lantai 2R. Pengecoran Kolom Lantai 2S. Pembesian Ring BalkT. Bekisting Ring BalkU. Pengecoran Ring Balk

4. Pekerjaan Pasangan/DindingA. Pasangan Batu Bata Lantai 1B. Pekerjaan Plesteran Lantai 1C. Pekerjaan Acian Lantai 1D. Pasangan Batu Bata Lantai 2E. Pekerjaan Plesteran Lantai 2F. Pekerjaan Acian Lantai 2

5. Pekerjaan Kusen dan KacaA. Kusen Pintu dan Jendela Lantai 1B. Kusen Pintu dan Jendela Lantai 2C. Pasang Daun Pintu dan JendelaD. Pasang Kaca

6. Pekerjaan Atap dan PlafonA. Pekerjaan Kuda-KudaB. Pekerjaan GordingC. Pekerjaan UsukD. Pekerjaan RengE. Pekerjaan GentengF. Pekerjaan LisplankG. Pekerjaan Rangka PlafondH. Pasangan Plafond

7. Pekerjaan Sanitasi & DrainaseA. Septictank & PeresapanB. Pipa PVC Ø 1/2C. Pipa PVC Ø 3D. Pemipaan Air BersihE. Pemipaan Air Kotor


8. Pekerjaan ListrikA. Pekerjaan Titik LampuB. Pekerjaan Elektrikal

9. Pekerjaan LantaiA. Plesteran Lantai 1B. Pasangan Keramik Lantai 1 C. Plesteran Lantai 2D. Pasangan Keramik Lantai 2

10. Pekerjaan FinishingA. PengecatanB. Pemasangan Alat Penangkal Petir

makon understanding dan metode kerja

Documents