makna dan matlamat pisa
DESCRIPTION
PISATRANSCRIPT
KUMPULAN 5
1.0 Makna dan Matlamat PISA
PISA (Program for International Student Assessment) merupakan program
penilaian berskala internasional yang dibuat oleh negara-negara yang bergabung
dalam OECD (Organisation for Economics Co-operation Development). PISA
dilaksanakan setiap 3 tahun sekali untuk menguji prestasi akademik anak-anak
sekolah yang berusia 15 tahun PISA ini dimulai pada tahun 2000.
Tujuan PISA adalah untuk menguji dan membandingkan prestasi anak-anak
sekolah di seluruh dunia, dengan maksud untuk meningkatkan kaedah-kaedah
pendidikan dan hasil-hasilnya. Penilaian yang dilakukan dalam PISA berorientasi ke
masa depan, yaitu menguji kemampuan anak muda untuk menggunakan
keterampilan dan pengetahuan mereka dalam menghadapi tentangan kehidupan
nyata, tidak semata-mata mengukur kemampuan yang dicantumkan dalam
kurikulum sekolah.
http://id.wikipedia.org/wiki/Program_Penilaian_Pelajar_Internasional
http://blog.unsri.ac.id/blackheart/general/pisa/mrdetail/14625/
2.0 Penilaian PISA
Fokus penilaian PISA adalah kemampuan Literasi dan Problem Solving pada
Mathematics, Science dan Reading. Pada usia seawal 15 tahun, PISA akan menguji
masalah-masalah dalam realiti kehidupan dan meminta pelajar untuk menyelesaikan
masalah itu menurut kemampuan mereka. Antara sebab PISA memberi batasan
umur 15 tahun adalah kerana pada usia tersebutlah kanak-kanak dapat dinilai
mengenai kemampuan literasinya.
Selain itu, literasi pelajar dinilai secara menyeluruh melalui analisis. Setelah
itu, hasil analisis tersebut akan diterbitkan untuk menjadi rujukan dan bahan evolusi
bagi pihak-pihak yang terlibat dalam dunia pendidikan. Hasil daripada maklumat
yang dikaji itulah inisiatif yang berkesan boleh diambil. Bagi pihak sekolah, mereka
boleh menyelidiki apa faktor yang menyebabkan pelajar di suatu Negara berjaya
memiliki nilai yang tinggi atau sebaliknya. Di samping itu, Negara juga boleh
mengambil pengajaran agar tidak mengulangi kelemahan-kelemahan pendidikan
KUMPULAN 5
hasil daripada kajian PISA tersebut. Selama 5 kali pelaksanaan PISA, ia telah
memunculkan sebuah hasil yang menarik yakni negara-negara maju tidak serta
merta mendapatkan nilai yang tinggi di semua aspek penilaian PISA. terap
Sehubungan dengan itu, beberapa negara juga telah memberikan informasi
mengapa di negara tersebut boleh mendapatkan nilai yang tinggi di PISA. Finlandia,
negara dengan rata-rata nilai tertinggi di PISA dalam 5 pelaksanaan memberikan
informasi bahwa kualiti guru menjadi faktor dominan dalam meningkatkan
pendidikan sehingga kualiti dan kewibawaan guru menjadi sangat diperhatikan.
Jepun pula dengan kaedah pendidikan lesson study telah menjadi pendorong utama
untuk mendapatkan hasil yang tinggi di PISA. Manakala Singapura dengan keluasan
wilayah yang kecil menjadikan tugas trasformasi kurikulum dilaksanakan.
Tambahan lagi, PISA turut mengukur kemampuan pelajar pada akhir usia
wajib belajar untuk mengetahui kesediaan pelajar menghadapi pelbagai ragam
masyarakat (knowledge society) dewasa ini. Penilaian yang dilakukan dalam PISA
berorientasikan masa depan, yaitu menguji kemampuan anak muda itu untuk
menggunakan keterampilan dan pengetahuan mereka dalam menghadapi cabaran
kehidupan nyata, tidak semata-mata mengukur kemampuan yang dicantumkan
dalam kurikulum sekolah.
Konsep literasi membaca dalam PISA dibahagikan kepada tiga dimensi, yaitu
format bahan bacaan, jenis tugas membaca atau aspek membaca, dan situasi bila
bacaan itu digunakan. Dimensi pertama adalah format teks yang terdapat dalam
teks berkelanjutan (continuous texts) dan teks tidak berkelanjutan (non-continuous
texts). Teks berkelanjutan terdiri daripada teks yang penuh isi dan diatur dalam
perenggan serta terdapat dalam bentuk struktur yang lebih besar seperti bab atau
buku. Teks tak-berkelanjutan pula adalah teks yang tidak dalam bentuk yang padat
kata melainkan dalam format bukan teks yang biasanya memerlukan pendekatan
atau cara membaca yang berbeza.
Lanjutan daripada itu, dimensi kedua adalah tugas membaca yang
dibahagikan lagi kepada tiga aspek, yaitu (1) kebolehan mencari informasi penting di
dalam suatu teks, (2) tugas untuk menginterpretasikan teks – kemampuan untuk
memahami makna dan menarik kesimpulan dari informasi tertulis, dan (3) tugas
KUMPULAN 5
melakukan refleksi – untuk menghubungkan informasi tertulis dengan pengetahuan,
gagasan, dan pengalaman sebelumnya.
Manakala dimensi yang ketiga adalah situasi atau konteks yang berdasarkan
pada tujuan teks itu ditulis, hubungan teks itu dengan orang lain, dan konteks yang
sifatnya umum. Teks yang dipilih dalam PISA mengutamakan pelbagaian situasi
sama ada situasi pribadi, pendidikan, pekerjaan atau umum.