makanan khas madura

6
1. Komposisi Bahan Rujak - Mentimun - Sayuran (kacang panjang, bayam dan tauge) - Tahu - Cingur sapi - Kerupuk - Mie Bumbu Rujak - Kacang tanah - Petis ikan - Garam - Gula - Cabai - Tomat Bubur - Beras - Santan - Kaldu ayam - Air 2. Kebiasaan mengonsumsi Waktu menyantap Bubur rujak pada umurnya di konsumsi pada saat berbuka puasa pada bulan Ramadhan Cara menyantap

Upload: nurul

Post on 10-Nov-2015

230 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

bubur rujak cingur

TRANSCRIPT

1. Komposisi Bahan Rujak Mentimun Sayuran (kacang panjang, bayam dan tauge) Tahu Cingur sapi Kerupuk MieBumbu Rujak Kacang tanah Petis ikan Garam Gula Cabai TomatBubur Beras Santan Kaldu ayam Air 2. Kebiasaan mengonsumsi Waktu menyantap Bubur rujak pada umurnya di konsumsi pada saat berbuka puasa pada bulan Ramadhan Cara menyantapCara menyantap makanan ini sama seperti makanan pada umumnya Perlengkapan yang digunakan Piring Sendok

3. Sejarah MakananSejarahRujak Cingurberdasarkan desas desus yang beredar, dahulu kala bertahtahlah raja Firaun Hanyokrowati di Masiran. Beliau sangat berkuasa dan sangat ditakuti oleh rakyatnya. Pada hari ulang tahunnya sang raja memanggil seluruh juru masak istana untuk menyediakan masakan yang special untuk dirinya. Berbagai macam masakan dari berbagai resep pilihan para juru masak dihidangkan. Sang Rajapun mencicipi semua masakan yang telah dibuat untuknya, tapi tak satupun masakan yang cocok dilidah sang raja Firaun. Tiba-tiba masuklah seorang punggawa kerajaan menghadap Sang Raja, dia mengatakan bahwa ada sesorang yang ingin menyajikan masakannya supaya dicicipi oleh sang Raja. Sang Raja pun mempersilahkan seseorang tersebut untuk menghadapnya. Raja, perkenalkan, nama saya Abdul Rozak, begitulah lelaki itu memperkenalkan dirinya. setelah memperkenalkan dirinya, ia segera menghaturkan masakannya yang dibungkus dengan daun pisang. Sang Raja pun memanggil ahli kesehatan dan tim keamanan kerajaan untuk memastikan bahwa bungkusan itu aman. Setelah memastikan bungkusan telah aman, maka sang Raja pun membuka dan mencicipi makanan tersebut dan setelah mencicipi, sang Raja tak mau berhenti makan, Raja benar-benar menikmati makanan yang dibuat oleh Abdul Rozak, lezat sekali kata Raja dengan keringat bercucuran saking pedasnya .Apa nama makanan ini? Tanya Raja dan Abdul Rozak menjawab Saya belum memberi nama makanan tersebut. Lalu sang Raja menjawab Baiklah kalau begitu saya akan memberikan nama untuk makanan lezat ini kata sang Raja. Apakah kenyal-kenyal yang ada didalam makanan itu? tanya raja, Itu cingur onta, Raja sahutnya. Baiklah kalau begitu makanan ini saya beri nama Rozak Cingur, lalu diperintahkannya kepada juru tulis untuk memasukkan nama itu kedalam lembaran negara. Abdul Rozak tersebut dihadiahi sebuah kapal laut yang mewah dan sebidang tanah, serta di angkat menjadi kepala juru masak istana. Tetapi dirinya menolak, ia hanya mau menerima hadiah kapal laut untuk mengembara. Sang Raja pun setuju asalkan bersedia memberikan resep makanan tersebut, akhirnya Raja mendapatkan resep dan Abdul Rozak diberikan kapal laut seperti yang diminta.Abdul Rozak memulai perjalanannya melintasi samudera, hingga pada akhirnya kapalnya terdampar di tanjung perak, Surbaya. Disanalah ia mulai memperkenalkan Rozak Cingur hasil ciptaannya, tetapi Abdul Rozak mengalami kesulitan karena dirinya tidak dapat menemukan onta dan akhirnya mengganti cingur onta dengan cingur sapi, yang ternyata membuat kualitas rasanya jauh lebih baik. Masyarakat sekitar tanjung perakpun mulai berdatangan penasaran ingin mencicipi kelezatan Rozak Cingur, tapi karena masyarakat sekitar susah mengucapkan rozak akhirnya mereka menyebutnya dengan rujak cingur. Lambat laun resep rujak cingur tersebar dan banyak yang mulai menyukai makanan dari mulut sapi itu. Salah satu penyebaran resep rujak cingur adalah pulau Madura, namun seiring masuknya rujak cingur ke Madura ada perubahan yang terjadi dalam bumbu rujaknya yakni pada petis yang digunakan, hal inilah yang membedakan antara rujak cingur Madura dan rujak cingur Surabaya. Petis yang digunakan masyarakat Madura terbuat dari ikan, rasanya lebih gurih dan tidak manis karena lidah orang Madura cenderung tidak suka manis. Berawal dari rujak cingur inilah muncul makanan rujak bubur (di Madura dikenal dengan Rojhek tajhin). Siapa penemu pertama rujak bubur Madura tidak diketahui secara jelas. Munculnya rujak bubur ini bermula ketika tiba bulan Ramadhan masyarakat yang ingin mengkonsumsi rujak namun mereka khawatir akan terjadi masalah dengan pencernaannya jika mengkonsumsi rujak secara langsung, mereka juga tidak ingin mengkonsumsi nasi karena dianggap terlalu berat dan membuat ngantuk saat salat taraweh. kemudian muncul ide untuk membuat rujak yang tidak biasa yaitu nasi yang dianggap terlalu berat dilembekkan menjadi bubur kemudian ditambah bumbu rujak diatasnya dan ternyata menu makanan ini diminati semua orang dan sampai sekarang sebagian masyarakat menjadikan rujak bubur ini sebagai menu wajib saat buka puasa. 4. Aspek psikologis terkait makanan tersebutKepercayaan masyarakat terhadap rujak bubur ini yaitu masyarakat Madura meyakini bahwa rujak bubur ini bernutrisi karena didalamnya terdapat karbohidrat, sayur-sayuran dan buah buahan, serta terdapat sumber protein dari tahu. Selain itu makanan ini dapat mengenyangkan tetapi hanya sementara dan inilah yang membuat rujak bubur diminati karena kebiasaan orang Madura setelah teraweh mereka makan lagi dan rujak bubur dianggap mampu mengganjal perut sampai waktu taraweh usai. Biasanya jika bulan Ramadhan tiba muncul penjual rujak bubur dadakan, hal ini cukup meraup untung untuk modal lebaran. Proses sosialisasi makanan ini sangat mudah karena memang pas di lidah masyarakat Madura, selain itu makanan yang dijumpai pada bulan Ramadhan ini bahannya mudah didapat dan cara membuatnya yang mudah membuat makanan ini cepat tersebar di masyarakat. Masyarakat tetap bisa menikmatinya diluar bulan Ramadhan dengan cara membuatnya sendiri, namun sebagian masyarakat enggan membuatnya sendiri karena mereka menganggap lebih enak jika membeli. 5. Perubahan yang dialami Makanan secara psikologis Sampai detik ini tidak ada perubahan secara psikologis terhadap makanan tersebut. Makanan ini digemari oleh segala umur mulai dari anak-anak hingga lanjut usia.