makalan penelitian tindakan sekolah (pts)

23
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Salah satu indikator kompetensi profesional adalah kompetensi pengembangan profesi guru, satu diantara pengembangan profesi guru adalah kemampuan dalam bidang penyajian materi. Namun kenyataan di lapangan menunjukkan bahwa masih banyak guru yang perlu kemampuannya dalam bidang penyampaian materi kepada peserta didiknya, khususnya pada bidang study Matematika. Sebagian dari mereka masih ada yang belum memahami bagaimana cara menyajikan materi yang baik dan benar sehingga dapat dipahami dan dimengerti oleh peserta didiknya. Untuk mengatasi hal tersebut, Kepala Sekolah Dasar Negeri Karet III telah melaksanakan penelitian dan bimbingan teknik PTS. 1

Upload: alan-hadian

Post on 12-Jan-2016

63 views

Category:

Documents


14 download

DESCRIPTION

Contoh Makalah Penelitian Tindakan Kelas (PTS)

TRANSCRIPT

Page 1: Makalan Penelitian Tindakan Sekolah (Pts)

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Salah satu indikator kompetensi profesional adalah kompetensi

pengembangan profesi guru, satu diantara pengembangan profesi guru adalah

kemampuan dalam bidang penyajian materi. Namun kenyataan di lapangan

menunjukkan bahwa masih banyak guru yang perlu kemampuannya dalam

bidang penyampaian materi kepada peserta didiknya, khususnya pada bidang

study Matematika. Sebagian dari mereka masih ada yang belum memahami

bagaimana cara menyajikan materi yang baik dan benar sehingga dapat

dipahami dan dimengerti oleh peserta didiknya. Untuk mengatasi hal tersebut,

Kepala Sekolah Dasar Negeri Karet III telah melaksanakan penelitian dan

bimbingan teknik PTS.

Bimbingan teknik PTS selama ini ternyata masih belum memadai

untuk meningkatkan profesional guru dalam waktu yang relatif singkat.

Berdasarkan kenyataan tersebut, maka upaya penguatan kompetensi

guru dilakukan melalui berbagai strategi. Salah satu strategi untuk

menguatkan profesional guru adalah melaksanakan bimbingan dan latihan.

Pernyataan ini dimaksudkan dapat memberikan pemahaman, dan

motivasi para guru untuk menyelesaikan permasalahan di kelas. Melalui

metode PTS ini Kepala Sekolah dapat menguatkan kompetensi guru

dibidangnya masing-masing. Dengan dilakukannya PTS, maka kompetensi

1

Page 2: Makalan Penelitian Tindakan Sekolah (Pts)

guru akan meningkat dan berimplikasi pada peningkatan kreativitas, inovasi,

mampu menyelesaikan masalah, dan berpikir kritis. Bahkan dampak lainnya

pun akan meningkatkan angka kredit guru dalam proses kenaikan pangkat dan

atau sertifikasi yang pada gilirannya akan meningkatkan kesejahteraan guru.

B. Standar Kompentesi PTS

Peserta pelatihan diharapkan mampu :

1. Memahami konsep PTS

2. Menyusun laporan PS

3. Mengevaluasi laporan PTS

4. Membimbing guru dalam membuat PTK sebagai kegiatan pengembangan

profesi guru

C. Deskripsi Materi Pelatihan

Materi pelatihan terdiri atas lima bagian yaitu :

1. Dimensi kompetensi manajerial dengan materi Manajemen Berbasis

Sekolah (MBS)

2. Dimensi Kompetensi Kewirausahaan dengan materi Kewirausahaan

3. Dimensi Kompetensi Supervisi dengan materi Supervisi Akademik dan

Kepemimpinan Pembelajaran

4. PTS

Materi pelatihan pada bagian ini dibatasi pada PTS yang meliputi kegiatan

belajar :

1) Konsep PTS

2

Page 3: Makalan Penelitian Tindakan Sekolah (Pts)

2) Penyusunan Proposal dan Laporan PTS, dan

3) Evaluasi Laporan PTS

D. Langkah-Langkah Mempelajari Materi Pelatihan

Bahan belajar ini dirancang untuk dipelajari oleh kepala sekolah dalam

pelatihan. Oleh karena itu langkah-langkah yang harus dilakukan dalam

mempelajari materi ini mencakup aktivitas individual dan kelompok. Secara

umum aktivitas individual meliputi : (1) membaca materi pelatihan, (2)

melakukan latihan/tugas, mengatasi masalah/kasus pada setiap kegiatan

belajar, (3) membuat rangkuman/kesimpulan, dan (4) melakukan refleksi : (1)

mendiskusikan materi pelatihan, (2) bertukar pengalaman dalam melakukan

latihan/menyelesaikan masalah/kasus, (3) melakukan seminar/diskusi hasil

latihan/tugas yang dilakukan, dan (4) bersama-sama melakukan refleksi,

membuat rencana tindakan (action plan). Langkah-langkah tersebut dapat

digambarkan sebagai berikut :

Gambar 1 : Langkah-Langkah Kegiatan Pelatihan

3

Membaca Materi Pelatihan

Melaksanakan Latihan / Tugas /

Studi Kasus

Membuat Rangkuman

Melakukan Refleksi Membuat Rencana Aksi (Action Plan)

Membaca Materi Pelatihan

Melaksanakan Latihan / Tugas /

Studi Kasus

Membuat Rangkuman

Melakukan Refleksi Membuat Rencana Aksi (Action Plan)

Aktivitas Individu Aktivitas Kelompok

Page 4: Makalan Penelitian Tindakan Sekolah (Pts)

Dalam gambar di atas tampak bahwa aktivitas kelompok selalu

didahului oleh aktivitas individu. Dengan demikian, maka aktivitas individu

adalah hal yang utama. Sedangkan aktivitas kelompok lebih merupakan forum

untuk berbagi, memberikan pengayaan dan penguatan terhadap kegiatan

belajar yang lebih dilakukan individu masing-masing.

Dengan mengikuti langkah-langkah di atas, diharapkan peserta

pelatihan baik secara individu maupun bersama-sama dapat meningkatkan

kompetensinya, yang pada gilirannya diharapkan berdampak pada

peningkatan kompentesi guru yang dibinanya dan akhirnya mampu

menghasilkan siswa yang kreatif, inovatif, mampu menyelesaikan masalah,

berpikir kritis, dan bernaluri kewirausahaan.

4

Page 5: Makalan Penelitian Tindakan Sekolah (Pts)

BAB II

KAJIAN PUSTAKA

Kualitas pendidikan disuatu negara menunjukkan kualitas sumber daya

manusia, bangsa, kualitas pendidikan terkait erat dengan PTS yang dilaksanakan

di sekolah, untuk meningkatkan kualitas pendidik perlu dilakukan kegiatan dalam

rangkan meningkatkan kemampuan peneliti yang berkaitan dengan profesional

guru melalui Penelitian Tindakan Sekolah (PTS). PTS merupakan terjemahan dari

Penelitian Tindakan Sekolah. Agar anda memiliki pengertian yang mantap tentang

PTS dari segi tematik (arti kata). Action Research sesuai dengan arti katanya,

diterjemahkan menjadi penelitian tindakan : yang didefinisikan sebagai berikut :

- Penelitian tindakan sekolah adalah bentuk inkuiri atau penyelidikan yang

dilakukan melalui refleksi diri

- Penelitian dilakukan dalam situasi sosial termasuk situasi pendidikan

- Tujuan penelitian tindakan sekolah adalah memperbaiki dasar pemikiran dan

kepantasan dari praktik-praktik, pemahaman terhadap praktik tersebut, serta

situasi atau lembaga tempat praktik dilaksanakan.

Perbaikan pembelajaran terkait dengan daya kemampuan guru memilih

dan menentukan metode media, evolusi pengelolaan, perlu digunakan metode

yang bervariasi.

Salah satu kemampuan yang dimiliki peneliti adalah kemampuan

melaksanakan tugas profesional memahami bagaimana guru dalam melaksankan

5

Page 6: Makalan Penelitian Tindakan Sekolah (Pts)

tugasnya, dan mengembangkan kemampuan guru, peneliti perlu menguasai

hakikat dan konsep PTS.

Fungsi utama pembelajaran adalah memfasilitasi tumbuh dan

berkembangnya profesional guru.

Undang-undang RI nomor 20 tahun 2003 tentan Sistem Pendidikan Nasional.

Dalam pasal 1 butir 20 pembelajaran di artikan sebagai proses interaksi peserta

didik dengan pendidik dan sumber belajar pada suatu lingkungan. Antara belajar

dan pembelajaran memiliki keterkaitan subtantif dan fungsional. Belajar yang

cukup komprehensif diberikan oleh BELL - GRENDLER (1980 : 1) menyatakan

bahwa belajar adalah proses yang dilakukan oleh manusia untuk mendapatkan

aneka ragam Competencies, skill and attitudes. Kemampuan (Competencies),

keterampilan (Skill) dan sikap (Attitude) tersebut diperoleh secara bertahap dan

berkelanjutan mulai dari masa tua melalui rangkaian proses belajar sepanjang

hayat.

Pandangan lain tentang belajar menurut para ahli psikologi, antara lain

dirintis oleh William james, John Dewey, James Cattel, dan Edward Thorndike

tahun 1890 sampai 1900 (Bell-Gredler 1986 : 20 – 25).

Menurut Thorndike meneliti perilaku Trial and Error atau coba-coba,

respon akan diberikan berdasarkan azas coba-coba sebagai reaksi terhadap

stimulus yang muncul. Thorndike percaya reward and punishment (penghargaan

dan hukuman) serta successes and failures (berhasil dan kegagalan). Teori belajar

behabioristik mendefinisikan bahwa mengajar merupakan perubahan perilaku

khususnya perubahan kapasitas guru untuk berperilaku (yang baru) sebagai PTS.

6

Page 7: Makalan Penelitian Tindakan Sekolah (Pts)

BAB III

PELAKSANAAN PERBAIKAN

A. Identifikasi Masalah

Hasil evaluasi PTS Kepala Sekolah Dasar Negeri Karet III, bahwa

guru yang profesional kira-kira baru mencapai 80%. Oleh karena itu

dipandang perlu diadakan PTS.

Menurut Asmawi Zainul dan Agus Mulanan (2003) evaluasi hasil

belajar (tes) merupakan alat untuk mengukur ketercapaian tujuan

pembelajaran yang telah dirancang. Peneliti mencoba untuk refleksi diri

terhadap pembelajaran yang telah dilakukan dan bekerja sama dengan

SUPERVISOR, teman sejawat untuk mengetahui rendahnya tingkat

penguasaan materi siswa, dari hasil kerja sama tersebut terungkap beberapa

penyebab antara lain :

1. Rendahnya minat siswa dalam menerima pelajaran

2. Siswa tidak dapat membedakan penjumlahan pecahan yang berpenyebut

sama dan berpenyebut berbeda.

3. Nilai rata-rata rendah

4. Siswa fasif bertanya

B. Analisis Masalah dan Permasalahan Masalah

Berdasarkan hasil refleksi serta masukan dari teman sejawat kesulitan

yang dihadapi siswa disebabkan oleh :

1. Kurang terampilnya guru menjelaskan kosep pembejalaran

7

Page 8: Makalan Penelitian Tindakan Sekolah (Pts)

2. Kurang bervariasi dalam menggunakan metode mengajar

3. Kurang memberikan contoh dan latihan-latihan secara intensif

4. Guru tidak menggunakan alat peraga yang kongkrit

C. Rencana Perbaikan

Berdasarkan hasil analisis, perumusan masalah serta identifikasi

masalah, maka penelitian merumuskan perbaikan pembelajaran yaitu

bagaimana meningkatkan kemampuan guru dalam mengajar di kelas.

Rencana peneliti melaksanakan perbaikan pembelajaran, peneliti

dibantu oleh teman sejawat untuk mengamati yang ada di dalam kelas. Jumlah

siswa kelas V 42 orang terdiri dari 15 perempuan dan 27 laki-laki. Tingkat

kemampuan siswa, tidak merata ada yang kurang, sedang dan pintar, keadaan

keluarga siswa cukup, sedang dan kurang (di bawah garis kemiskinan)

sebagian lagi penduduk pendatang.

Peneliti mengajar di sore hari sehingga siswa pada siang hari

mengantuk dan sudah lelah bermain di pagi hari. Kondisi anak seperti ini tidak

menunjang semangat belajar siswa yang baik karena pada saat pembelajaran

dimulai anak selalu bercanda dan ribut.

Teman sejawat mengamati peneliti mengajar dan mengumpulkan data

seperti checklist pada lembar observasi.

Hal ini dilakukan selama peneliti melakukan proses perbaikan

pembelajaran pada mata pelajaran matematika dengan materi penjumlahan

pecahan berpenyebut sama dan berpenyebut berbeda.. sehingga siswa ribut di

kelas dikarenakan ada seorang guru di belakang temannya yang duduk paling

8

Page 9: Makalan Penelitian Tindakan Sekolah (Pts)

sudut. Peneliti menjelaskan kepada siswa bahwa ibu guru yang ada di kelas

akan meneliti keadaan siswa di kelas, agar dapat melaksanakan pembelajaran

yang lebih optimal sehingga siswa akan mendapatkan nilai yang lebih baik

dari sebelumnya.

HASIL YANG DIPEROLEH NILAI MATEMATIKA PRASIKLUS

No Nama SiswaHasil yang diperoleh

Pra Siklus Siklus I Siklus II

1 Aan Irawan 2 6 7

2 Ahmad Ubaidillah 8 8 8

3 Ahmad Fauzi 4 6 8

4 Aldi Wijaya 10 10 10

5 Andi 8 8 10

6 Andreas Iskandar 8 8 10

7 Sri Sanjaya 4 7 6

8 Alda 2 4 4

9 Dini Lestari - - -

10 Diki Ari Ramadan 5 6 10

11 Ferian De Caprio 4 9 10

12 Gunawan 4 7 8

13 Iin tamara - 7 9

14 Iing Ismail - 6 8

15 Jean Feliani 2 6 4

16 M. Julian Habibi 8 8 9

17 M. Akbar Fitriansyah 4 7 7

18 Nadya Tresia 3 6 5

19 Putri Ramadiana 8 9 10

20 Robby Feria 4 6 10

21 Reza Noprizal 2 4 6

No Nama Siswa Hasil yang diperoleh

9

Page 10: Makalan Penelitian Tindakan Sekolah (Pts)

Pra Siklus Siklus I Siklus II

22 Rovie Pratiwi 2 7 10

23 Ricard Gonzales 4 6 10

24 Rifka Dara Krismon 10 10 10

25 Siti Mukaromah 4 7 7

26 Stepanus Andre 7.5 8 7

27 Yosi Amelia P 4 6 6

28 Angelina Malau 2 6 7

29 Linda 2 5 5

30 Irma Melati Aris 8 6 7

31 Abu Muhammad - 6 10

32 Nidya Rizky 2 5 8

33 Mashuri 6 10 10

34 Syaipulloh 4 6 8

35 Andriansyah 6 6 8

36 M. Rizik Arda 7.5 7 10

37 Dandi Leonardo 10 10 8

38 Novi Purwanto 2 8 7

39 Yusak 4 6 7

40 Ali Mustopa 7.5 6 6

41 Yunita Sari - - -

Jumlah 179,5 270 310

Rata-rata 4,85 6,92 8,15

10

Page 11: Makalan Penelitian Tindakan Sekolah (Pts)

BAB IV

HASIL PENELITIAN

Deskripsi Persiklus

Pada pra siklus hanya 10 orang dari 42 siswa yang berhasil penyelesaikan

soal Matematika materi penjumlahan pecahan yang berpenyebut berbeda dan

penyebutnya sama. Tingkat pencapaian sebesar 23,8 %. Peneliti kemudian

merencanakan perbaikan kembali dengan soal yang sama dan angka yang

berbeda, dengan memakai alat peraga yang kongkrit seperti buah Apel. Anak-

anak di suruh memabwa sendiri dari rumah kemudian mendemonstrasikan yang

telah di praktikan peneliti sebelumnya.

Selesai demontrasi peneliti memberikan tes formatif sebanyak empat soal,

dari hasil tersebut peneliti menyimpulkan bahwa siswa mulai meningkat prestasi

belajarnya, terbukti nilai para siswa membaik dengan tingkat pencapaian sebesar

62,5 %.

Berdasarkan hasil nilai yang diperoleh siswa dari pra siklus sampai siklus

ke dua di persentasikan sebagai berikut :

Presentasi Nilai Matematika

No NilaiPra Siklus Siklus I Siklus II

Jumlah % Jumlah % Jumlah %

12 9 23.07 - - - -3 1 2.56 - - - -

24 11 28.20 2 5.13 2 5.13

35 2 5.13 5 12.82 2 5.13

46 5 12.82 16 41.02 4 10.257 3 7.86 9 12.82 8 20.15

58 5 12.82 8 20.51 8 20.51

69 - - - - 2 5.13

710 3 7.69 3 7.69 13 33.33

Jumlah 39 100 39 100 39 100

11

Page 12: Makalan Penelitian Tindakan Sekolah (Pts)

Melihat data di atas, dapat dilihat ketuntasan siswa belajar masih sangat

kurang pada pra siklus, di bandingkan siklus pertama, sebesar 82,04 % jumlah

siswa yang memperoleh hasil ketuntasan, hanya 17,95% siswa yang nilainya di

bawah rata-rata.

Pada siklus kedua terjadi perubahan yaitu siswa memperoleh hasil

ketuntasan 89,75 % nilai di atas rata-rata sedangkan di bawah nilai rata-rata

sebesar 10,26 %.

Hasil Grafik Belajar Matematika

Setelah guru melakukan perbaikan pembelajaran dapat diketahui

perubahan-perubahan kearah yang lebih baik, diantaranya :

Sebelum siklus dengan siklus

Cara mengajar peneliti dalam pra siklus ternyata hasil yang dicapai belum

maksimal. Oleh karena itu peneliti melanjutkan pada siklus I.

Langkah-langkah yang akan ditempuh pada siklus I ini, sebagai berikut:

Peneliti dalam mengajar kurang menarik karena tidak menggunakan alat

peraga yang kongkrit. Kemudia peneliti melanjutkan perbaikan kembali, dengan

menggunakan tes formatif sebanyak 5 soal. Ternyata hasilnya lebih baik lagi,

terbukti nilai di atas 6 sebesar 82,04 % dari 39 siswa yang ikut tes formatif.

Peneliti melanjutkan kembali pada siklus II dengan hasil yang memuaskan sebesar

89,75 %.

12

Page 13: Makalan Penelitian Tindakan Sekolah (Pts)

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

1. Peningkatan terhadap profesional guru harus lebih ditingkatkan lagi, agar

dapat menyampaikan materi lebih baik lagi, khususnya guru bidang study

Matematika.

2. Guru diharapkan dapat menggunakan metode yang bervariasi, agar peserta

didik tidak merasa bosan.

B. Saran

Dalam meningkatkan profesional guru perlu diperhatikan :

1. Peneliti harus mampu mengelola sekolah dengan baik agar proses KBM

berjalan dengan lancar.

2. Peneliti harus menguasai berbagai metode yang bervariasi.

3. Dalam melaksanakan PTS harus diadakan secara kontinyu.

Demikian hal-hal peneliti yang ditemukan melalui PTS. Untuk mencapai

hasil yang baik perlu Kelompok Kerja Kepala Sekolah (KKKS) untuk

memberikan masukan, saran dan pengalaman masing-masing dalam

melaksanakan tugas.

13

Page 14: Makalan Penelitian Tindakan Sekolah (Pts)

KATA PENGANTAR

Syukur Alhamdulillah peneliti panjatkan kehadirat Allah SWT, yang telah

memberikan rahmat dan karunia-Nya kepada peneliti sehingga dapat

menyelesaikan laporan Penelitian Tindakan Sekolah (PTS) pada SD Negeri

………………… Kecamatan ………………….. Kabupaten ………………

Provinsi ……………. Judul penelitian ini ialah “Pemantapan Kemampuan

Profesional Guru Pada Bidang Study Matematika”.

Dalam penyusunan laporan ini peneliti telah berusaha sebaik mungkin

untuk mendapatkan hasil penelitian yang sempurna. Walaupun demikian peneliti

menyadari bahwa, laporan penelitian ini jauh dari kesempurnaan. Hal ini

disebabkan keterbatasan dan kemampuan peneliti.

Pada kesempatan yang baik ini, peneliti mengucapkan terima kasih kepada

semua pihak yang telah membantu baik moral maupun material sehingga

Penelitian Tindakan Sekolah (PTS) ini dapat terselesaikan walaupun dalam

tingkat yang terbatas.

Ucapan terima kasih ini terutama peneliti sampaikan kepada yang

terhormat :

1. Bapak ……………….., selaku pengawas

2. Bapak dan Ibu Kepala Sekolah Se Gugus ………

3. Bapak dan Ibu Guru SDN …………………

Semoga segala bantuan yang sangat berharga ini dapat berguna bagi

peneliti dan mendapatkan balasan dari Allah SWT amin.

14i

Page 15: Makalan Penelitian Tindakan Sekolah (Pts)

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ………….………….………….………….…………. i

DAFTAR ISI ………….………….………….………….………….………… ii

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang …….……………….……………….……… 1

B. Standar Kompetensi PTS …….……………….……………. 2

C. Deskripsi Materi Pelatihan …….……………….………… 2

D. Langkah-Langkah Mempelajari Materi Pelatihan …….……… 3

BAB II KAJIAN PUSTAKA …….……………….……………….…… 5

BAB III PELAKSANAAN PERBAIKAN

A. Identifikasi Masalah …….……………….……………….… 7

B. Analisis Masalah dan Permasalahan Masalah …….………… 7

C. Rencana Perbaikan …….……………….……………….…… 8

BAB IV HASIL PENELITIAN …….……………….……………….… 11

BAB V PENUTUP

A. Kesimpulan …….……………….……………….………… 13

B. Saran …….……………….……………….……………….… 13

15ii