bab ii kajian teori -...

15
9 BAB II KAJIAN TEORI 2.1 Kompetensi Guru Kompetensi guru adalah kemampuan atau kecakapan. Berkaitan dengan pernyataan tersebut Mc. Ashan (1981), Kompetensi merupakan pengetahuan, keterampilan, dan kemampuan yang diperoleh seseorang yang telah menjadi bagian dari dirinya. Untuk hal apa dia dapat melakukan dengan baik perilaku-perilaku kognitif, afektif, dan psikomotor. Menurut Depdiknas (2002:1) kompetensi merupakan pengetahuan, keterampilan, dan nilai-nilai dasar yang direfleksikan dalam kebiasaan berfikir dan bertindak. Sementara Mulyasa mengungkapkan kompetensi bukan hanya mengandung pengetahuan, ketrampilan, dan sikap, tetapi yang penting disini adalah penerapan dari pengetahuan, keterampilan dan sikap yang diperlukan untuk menyelesaikan suatu pekerjaan. Undang-undang No. 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen mendefinisikan kompetensi sebagai seperangkat pengetahuan, ketrampilan, dan perilaku yang harus dimiliki, dihayati dan dikuasai oleh guru atau dosen dalam melaksanakan tugas keprofesionalan. UU No. 20/2003 tentang Sisdiknas penjelasan pasal 35 (1): “Kompetensi lulusan merupakan kualifikasi

Upload: vohuong

Post on 26-Aug-2018

288 views

Category:

Documents


4 download

TRANSCRIPT

Page 1: BAB II KAJIAN TEORI - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/10602/2/T2_942011023_BA… · Penelitian Tindakan Sekolah (PTS) memberikan peluang kepada pengawas

9

BAB II

KAJIAN TEORI

2.1 Kompetensi Guru

Kompetensi guru adalah kemampuan atau

kecakapan. Berkaitan dengan pernyataan tersebut Mc.

Ashan (1981), Kompetensi merupakan pengetahuan,

keterampilan, dan kemampuan yang diperoleh

seseorang yang telah menjadi bagian dari dirinya.

Untuk hal apa dia dapat melakukan dengan baik

perilaku-perilaku kognitif, afektif, dan psikomotor.

Menurut Depdiknas (2002:1) kompetensi merupakan

pengetahuan, keterampilan, dan nilai-nilai dasar yang

direfleksikan dalam kebiasaan berfikir dan bertindak.

Sementara Mulyasa mengungkapkan kompetensi

bukan hanya mengandung pengetahuan, ketrampilan,

dan sikap, tetapi yang penting disini adalah penerapan

dari pengetahuan, keterampilan dan sikap yang

diperlukan untuk menyelesaikan suatu pekerjaan.

Undang-undang No. 14 Tahun 2005 tentang

Guru dan Dosen mendefinisikan kompetensi sebagai

seperangkat pengetahuan, ketrampilan, dan perilaku

yang harus dimiliki, dihayati dan dikuasai oleh guru

atau dosen dalam melaksanakan tugas keprofesionalan.

UU No. 20/2003 tentang Sisdiknas penjelasan pasal 35

(1): “Kompetensi lulusan merupakan kualifikasi

Page 2: BAB II KAJIAN TEORI - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/10602/2/T2_942011023_BA… · Penelitian Tindakan Sekolah (PTS) memberikan peluang kepada pengawas

10

kemampuan lulusan yang mencakup sikap,

pengetahuan, dan keterampilan sesuai dengan standar

nasional yang telah disepakati”. UU No. 13/2003

tentang Ketenagakerjaan: pasal 1 (10) “Kompetensi

adalah kemampuan kerja setiap individu yang

mencakup aspek pengetahuan, keterampilan dan sikap

kerja yang sesuai dengan standar yang ditetapkan”

Dari teori di atas kompetensi diartikan sebagai

kemampuan untuk mengimplementasikan segala

kemampuan pengetahuan, keterampilan serta sikap

yang dimiliki di lingkungan kerja yang dimiliki sehingga

menghasilkan sesuatu dalam waktu tertentu sesuai

standar yang dipersyaratkan. Dengan demikian

kompetensi seorang guru menunjukkan kualitas guru

yang menjalankan fungsinya sebagai guru.

2.1.1 Penilaian Kinerja Guru

Kinerja adalah hasil atau tingkat keberhasilan

seseorang secara menyeluruh dalam periode tertentu

selama melaksanakan tugas dibandingkan dengan

berbagai kemungkinan seperti standar hasil kerja,

target atau sasaran atau kriteria yang telah ditentukan

terlebih dahulu dan disepakati bersama (Rivai dan

Basri, 2005:14). Menurut Mulyasa (2004: 136) Kinerja

adalah prestasi kerja, pelakasanaan kerja, pencapaian

hasil kerja, atau unjuk kerja. Nawawi (2005:234)

menjelaskan kinerja sebagai hasil pelaksanaan suatu

Page 3: BAB II KAJIAN TEORI - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/10602/2/T2_942011023_BA… · Penelitian Tindakan Sekolah (PTS) memberikan peluang kepada pengawas

11

pekerjaan. Jadi dari beberapa pengertian tersebut

kinerja merupakan perbuatan atau perilaku seseorang

dalam melaksanakan tugas yang dapat diamati orang

lain melalui hasil.

Kriteria seorang guru dapat melaksanakan

kinerjanya secara efektif dipengaruhi: sikap positif;

iklim kelas yang kondusif; harapan besar akan

keberhasilan siswa; berkomunikasi dengan jelas;

mengelola waktu secara efektif; penggunaan struktur

pembelajaran yang jelas; metode pembelajaran; ide-ide

si swa; dan pertanyaan yang bervariatif hal ini diukur

dengan penilaian.

Menurut Peraturan Mentri Negara

Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi

Birokrasi Nomor 16 Tahun 2009:

Penilaian kinerja guru adalah penilaian dari tiap-

tiap butir kegiatan utama guru dalam pembinaan karier,

kepangkatan, dan jabatannya. Sistem penilaian kinerja guru dirancang untuk mengidentifikasi kemampuan guru

dalam melaksanakan tugasnya melalui pengukuran

penguasaan kompetensi yang ditunjukkan dalam ujung kinerjanya. Penilaian kinerja guru dilakukan terhadap

kompetensi guru sesuai dengan tugas pembelajaran,

pembimbingan, atau tugas tambahan yang relevan dengan fungsi sekolah/madrasah. Khusus untuk kegiatan

pembelajaran atau pembimbingan, kompetensi yang

dijadikan dasar untuk penilaian kinerja adalah kompetensi pedagogik, professional,social, dan

kepribadian, sebagaimana ditetapkan dalam peraturan

menteri Pendidikan Nasional Nomor 16 Tahun 2007.

Page 4: BAB II KAJIAN TEORI - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/10602/2/T2_942011023_BA… · Penelitian Tindakan Sekolah (PTS) memberikan peluang kepada pengawas

12

2.1.2 Tenaga Pendidik

Guru adalah pendidik yang berpartisipasi dalam

menyelenggarakan pendidikan. Undang-undang RI

Nomor 20 Tahun 2003 tentang SISDIKNAS

menyatakan bahwa pendidik merupakan tenaga

profesional yang bertugas merencanakan dan

melaksanakan proses pembelajaran, menilai hasil

pembelajaran, melakukan pembimbingan dan

pelatihan, serta melakukan penelitian dan pengabdian

kepada masyarakat, terutama bagi pendidik pada

perguruan tinggi.

Guru merupakan tenaga professional yang

mempunyai tugas, fungsi dan peran penting dalam

mencerdaskan kehidupan bangsa dan negara, sebagian

besar ditentukan oleh guru. Tugas, fungsi, dan peran

dapat terwujud sesuai dengan aturan diperlukan

penilaian kinerja guru yang menjamin terjadinya proses

pembelajaran yang berkualitas di semua jenjang

pendidikan.

2.2 Penelitian Tindakan Sekolah

Robert Rapoport (1970) dalam David Hopkins

(2011:87) menyatakan penelitian tindakan bertujuan

untuk memberikan kontribusi langsung pada problem-

problem praktis masyarakat dalam situasi-situasi

problematik dan pada tujuan-tujuan ilmu sosial dengan

Page 5: BAB II KAJIAN TEORI - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/10602/2/T2_942011023_BA… · Penelitian Tindakan Sekolah (PTS) memberikan peluang kepada pengawas

13

turut berkolaborasi (bersama masyarakat) dalam

kerangka etis yang disepakati antar satu sama lain.

Definisi lainnya menurut Stephen Kemmis (1983)

dalam David Hopkins ( 2011:87) penelitian tindakan

merupakan salah satu bentuk penyelidikan refleksi-diri

yang dilaksanakan oleh para partisipan dalam situasi-

situasi social (termasuk pendidikan) untuk

meningkatkan rasonalitas dan keadilan.

Mulyasa (2010:10) penelitian Tindakan Sekolah

merupakan upaya kinerja system pendidian dalam

mengembangkankan manajemen sekolah agar menjadi

lebih produktif, efektif, dan efisien. Penelitian Tindakan

Sekolah dapat diartikan persoalan pendidikan yang

dihadapi di sekolah. Penelitian Tindakan Sekolah harud

dilandasi oleh (1) dirasakan adanya masalah pada

sebuah system pendidikan atau manajemen sekolah, (2)

prestasi kerja (achiemnet) system pendidikan dan

manajemen sekolah menurun atau tidak optimal

sehingga menghambat peningkatan mutu.

Penelitian tindakan sekolah (PTS) bertujuan

untuk melakukan suatu pendekatan terhadap proses

pendidikan mulai dari rencana pengembangan sekolah,

implementasi kebijakan pendidikan tingkat satuan

pendidikan, serta evaluasi dan pengawasan terhadap

man, money, material, method, and mechine di tingkat

satuan pendidikan yang memposisikan guru,

pengawas, dan kepala sekolah, beserta komite sekolah

Page 6: BAB II KAJIAN TEORI - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/10602/2/T2_942011023_BA… · Penelitian Tindakan Sekolah (PTS) memberikan peluang kepada pengawas

14

dan dewan pendidikan sebagai hakim terbaik terhadap

keseluruhan manajemen dan aktivitas sekolah.

Penelitian Tindakan Sekolah (PTS) memberikan peluang

kepada pengawas dan kepala sekolah untuk berkreasi

serta mengambangkan kompetensinya serta mandiri

dalam mengembangkan manajemen sekolah sehingga

terjadi peningkatan kualitas pendidikan yang

berkesinambungan (continous quality improvement).

Stinger (1996:9) dalam Mulyasa (2010:9) mengartikan

penelitian tindakan sebagai “disciplined inquiri

(research) which seeks focused efforts to improve the

quality of people’s organizational, community and family

lives”. Penelitian tindakan dapat diartikan sebagai

upaya memperbaiki kondisi dan memecahkan berbagai

persoalan pendidikan yang dihadapi sekolah.

2.2.1 Penelitian Tindakan Kelas

Arikunto (2006:2) tiga kata yang dapat

menjelaskan PTK yaitu: 1) Kata penelitian, mengarah

pada suatu kegiatan yang dilakukan untuk mencermati

suatu objek dengan cara serta aturan metodologi

tertentu agar diperoleh data atau informasi yang

berguna dalam meningkatkan mutu mengenai suatu

hal yang menarik minat dan penting bagi peneliti. 2)

Kata Tindakan, menunjuk pada suatu gerak kegiatan

yang sengaja dilakukan untuk mencapai tujuan

tertentu. Penelitian yang berbentuk rangkaian siklus

Page 7: BAB II KAJIAN TEORI - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/10602/2/T2_942011023_BA… · Penelitian Tindakan Sekolah (PTS) memberikan peluang kepada pengawas

15

kegiatan yang objeknya adalah siswa. 3) Kata Kelas,

menunjuk pada sekelompok siswa yang menerima

pelajaran yang sama dari guru yang sama dan dalam

waktu yang sama. Penggabungan pengertian dari tiga

kata tersebut dapat disimpulkan bahwa PTK

merupakan kegiatan yang dilakukan untuk mencermati

kegiatan belajar berupa tindakan yang dimunculkan di

dalam kelas secara bersama.

Supardi dalam Arikunto, dkk (2006:4)

menyatakan pada intinya PTK merupakan suatu

penelitian yang akar permasalahannya muncul di kelas

dan dirasakan langsung oleh guru yang bersangkutan.

PTK merupakan upaya guru untuk memperbaiki

keadaan yang kurang memuaskan dan atau untuk

meningkatkan mutu pelajaran di kelas agar selalu

mengalami peningkatan. Dengan demikian PTK adalah

penelitian praktis yang bertujuan untuk memperbaiki

atau meningkatkan mutu pembelajaran di kelas dan

upaya perbaikan dilakukan dengan melaksanakan

tindakan sehingga muncul jawaban atas permasalahan

yang diangkat dari kegiatan tugas sehari-hari guru di

kelas.

2.2.2 Pentingnya Pembuatan PTK

Keputuran Menteri Negara Pendayagunaan

Apatur Negara Nomor 84 Tahun tentang Jabatan

Fungsional Guru dan angka kreditnya telah mengatur

Page 8: BAB II KAJIAN TEORI - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/10602/2/T2_942011023_BA… · Penelitian Tindakan Sekolah (PTS) memberikan peluang kepada pengawas

16

kenaikan pangkat atau jabatan guru. Kemudian

Peraturan Menteri Pendayagunaan Apatur Negara dan

Reformasi Birokrasi Nomer 16 Tahun 2009 di atas

menggariskan bahwa guru dengan golongan/ ruang

III/b yang akan naik jabatan/pangkatnya menjadi guru

dengan golongan/ruang III/c dipersyaratkan untuk

mengumpulkan paling sedikit 4 (empat) angka kredit

dari sub-unsur publikasi ilmiah dan/ atau karya

inovatif. Dari peraturan tersebut dijelaskan bahwa

seorang guru harus membuat PTK sebagai syarat

kenaikan pangkat. Sehingga kesejahteraan guru

tergantung dari keaktifan pembuatan PTK.

Uraian di atas menjelaskan bagaimana PTK

sangat berpengaruh bagi kenaikan pangkat guru. Guru

yang merencanakan, melakukan, mengevaluasi apakah

pembelajaran yang selama ini telah dilakukan sudah

mendekati, telah berjalan ataukah jauh dari

keefektifan. Semua akan nampak pada hasil prestasi

dan motivasi anak dalam proses maupun penilaian

pembelajaran.

Guru dapat mengetahui kekurangan maupun

kelemahan kelas yang diampunya dan berusaha

meningkatkannya dengan PTK. Guru menghadapi

peserta didik sehingga diharapkan mampu mencarikan

solusi permasalahan yang dihadapi peserta didiknya.

Guru mampu menambah wawasan serta berkompeten

Page 9: BAB II KAJIAN TEORI - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/10602/2/T2_942011023_BA… · Penelitian Tindakan Sekolah (PTS) memberikan peluang kepada pengawas

17

untuk menjadikanya bahan kajian pendidikan tahun

berikutnya.

2.2.3 Workshop Penyusunan Proposal PTK

Workshop adalah suatu perkumpulan orang-

orang yang bersifat ilmiah dalam wadah yang

sederhana dilakukan antara para pakar atau pembicara

untuk pembahasan masalah sederhana yang

berhubungan dengan pelaksanaan bidang keahlian

untuk membahas dan mencari solusi dari suatu

permasalahan sehingga menghasilkan suatu produk

yang dapat dimanfaatkan oleh peserta sebagai salah

satu alternate. Workshop adalah suatu pertemuan

ilmiah dalam bidang sejenis (pendidikan) untuk

menghasilkan karya nyata (Badudu, 1988:403).

Selanjutnya Harbinson (1973:52) berpendapat dalam

pendidikan dan pelatihan secara umum diartikan

sebagai proses pengalihan keterampilan dan

pengetahuan yang dilakukan di luar system

persekolahan bersifat lebih heterogen dan kurang

terbakukan dan tidak berkaitan antara satu dengan

yang lainnya karena berbeda tujuan.

Sedangkan pendapat lain dari Nadler (1970:40-

41) pendidikan dan pelatihan (workshop) merupakan

sesuatu yang berbeda. Pelatihan adalah sesuatu yang

digunakan untuk memperbaiki unjuk kerja dalam

menghadapi tugas atau kerja. Bertujuan

Page 10: BAB II KAJIAN TEORI - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/10602/2/T2_942011023_BA… · Penelitian Tindakan Sekolah (PTS) memberikan peluang kepada pengawas

18

mengintroduksikan tingkah laku sehingga dapat

menghasilkan tingkahlaku yang diharapkan.

Sedangkan definisi dari pendidikan adalah kegiatan

yang bertujuan untuk mengembangkan sumber daya

manusia untuk memperbaiki keseluruhan kemampuan

dalam tugas yang saat ini dijalankan.

Feldman dan Arnold (1983:83) berpendapat

seringkali program pelatihan yang mengutamakan teori

telah kurang mengarah kepada kebutuhan. Sehingga

yang dibutuhkan bukan sejumlah teori melainkan hal-

hal yang bersifat lebih praktis dan mudah

diimplementasikan di lapangan untuk mengembangkan

kecakapan-kecakapan. Peter Drucker (dalam Bambang

Kusriyanto, 1993:118) menunjukan bahwa orang

Jepang yang diberikan workshop secara terus menerus

akan lebih bertanggungjawab dalam melakukan

pekerjaandan mengoperasikan alat-alat yang di

gunakan.

Dari beberapa pendapat dapat dipahami

mengenai makna pendidikan dan pelatihan (workshop)

adalah suatu alat yang digunakan untuk meningkatkan

pengetahuan, sikap, keterampilan dan kemampuan

seseorang dalam tim sekolah maupun beberapa tim

sekolah dalam menyusun proposal PTK demi

mempermudah kenaikan pangkat dan penilaian kinerja

guru.

Page 11: BAB II KAJIAN TEORI - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/10602/2/T2_942011023_BA… · Penelitian Tindakan Sekolah (PTS) memberikan peluang kepada pengawas

19

2.3 Hasil Penelitian yang Relevan

a. Penelitian Nani Mediatati (2015) yang

berjudul Peningkatan Kompetensin Menyusun

Proposal Penelitian Tindakan Kelas melalui

Model Pelatihan Partisipatif Bagi Guru Guru di

SMP Negeri 2 Ampel Kabupaten Boyolali. Hasil

penelitian dan pembahasan menunjukan

adanya peningkatan kemampuan menyusun

proposal PTK guru guru di SMP Negeri 2

Ampel. Penelitian ini menggunakan model

pelatihan partisipatif dengan pendampingan

intensif. Hasil observasi menunjukan

keseriusan, antusias, kemauan , dan keatifan

yang tinggi dalam penyusunan Proposal PTK.

b. Penelitian Dwi Ampriyati (2015) yang berjudul

Peningkatan Kemampuan Menyusun Proposal

PTK Melalui Pendampingan di Kalangan Guru

SD Negeri Rejowinangun Utara 1 Kota

Magelang. Dari simpulan menunjukan

terjadinya peningkatan kemampuan guru

untuk menyusun PTK melalui pendampingan

di kalangan Guru SD Negeri Rejowinangun

Utara 1 Kota Magelang. Teknik analisi yang

digunakan adalah model Bogdan. Alternatip

pemecahan masalah adalah dengan

Page 12: BAB II KAJIAN TEORI - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/10602/2/T2_942011023_BA… · Penelitian Tindakan Sekolah (PTS) memberikan peluang kepada pengawas

20

pendampingan praktik penyusunan proposal

penelitian tindakan kelas.

c. Penelitian oleh tim pengembang SMAN 1

Tenjo Kab. Bogor (2010) dengan judul “Upaya

Peningkatan Kompetensi Guru dalam

Menyusun Silabus dan RPP melalui Supervisi

Akademik yang berkelanjutan di SMAN 1 Tenjo

Kab. Bogor” penelitian ini dapat

meningkatkan kompetensi guru melalui

supervisi dapat meningkatkan penyusunan

silabus dan RPP secara berkelanjutan di SMA

N 1 Tenjo. Penelitian menunjukan perbedaan

hasil silabus dan RPP dari sebelum supervisi

dan sesudah supervisi.

d. Penelitian dari Emi Yulianty (2010) yang

berjudul “Upaya meningkatkan kualitas

Kompetensi Guru SMA Negeri 1 Bandung

dalam Menyusun dan Mengembangkan

Silabus serta Pembuatan RPP melalui

Wokshop” menunjukan dilatarbelakangi oleh

masih banyaknya guru yang belum paham

hubungan antara silabus dan RPP dan

bagaimana cara menyusunnya maka peneliti

memilih metode workshop sebagai solusi

permasalahan. Hasil penelitian menunjukan

Page 13: BAB II KAJIAN TEORI - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/10602/2/T2_942011023_BA… · Penelitian Tindakan Sekolah (PTS) memberikan peluang kepada pengawas

21

bahwa setelah diadakan workshop sebanyak

4 siklus terjadi peningkatan. Penilaian

melalui rubik penilaian silabus dan RPP.

Berasarkan hasil penelitian peneliti

merekomendasikan workshop dalam MGMP.

e. Penelitian Amy D. Herschell dkk (2014) yang

berjudul “ Protocol for a statewide rendomzied

controlled trial to compare three training

models for implementing an evidence-based

treatment “ ada tiga macam training yaitu

Learning Collaborative (LC), Cascading Model

(CM) dan Distance Education (DE) yang dapat

diimplementasikan pada interaksi antara

anak dan orangtua. Penelitian bertujuan

untuk membangun pengetahuan tentang

hasil dari training, untuk mengetahui cara

mengimplementasikan hasil dan mengetahui

perbedaan dari ketiga jenis model training.

f. Penelitian oleh Gregory S.C. Hine (2013) dari

The University of Notre Dame Australia yang

berjudul “The importance of action research in

teacher education programs” menjelaskan

bagaimana menjadi seorang guru professional

dengan membuat penelitian tindakan.

Penelitian ini menjelaskan penelitian

Page 14: BAB II KAJIAN TEORI - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/10602/2/T2_942011023_BA… · Penelitian Tindakan Sekolah (PTS) memberikan peluang kepada pengawas

22

tindakan sangat baik dilakukan oleh guru,

staf administrasi sekolah dan pengendalian

dalam pembelajaran dan pengajaran.

Penelitian ini dilakukan di dua tepat yaitu di

Amerika serikat dan di Australia.

Berkaitan hasil penelitian terdahulu dapat

disimpulkan bahwa untuk meningkatkan kompetensi

guru dapat dilakukan penelitian tindakan. Penelitian

yang mudah dan sangat dekat dengan dunia guru

adalah penelitian tindakan karena guru dapat

melakukannya di lingkungan sekolah. Sedangkan

workshop adalah salah satu metode yang dapat

dilakukan dalam penelitian tindakan sekolah.

2.4 Hipotesis Tindakan

Berdasarkan beberapa pendapat penelitian

tersebut, maka dapat dirumuskan hipotesis tindakan

bahwa penyusunan proposal PTK melalui workshop

PTK dengan model siklus, dan metode kolaborasi

mampu meningkatkan kemampuan guru dalam

menyusun proposal PTK. Kemampuan menyusun

proposal PTK dapat dilihat pada kemampuan

menyusun judul, pendahuluan, landasan teori, dan

prosedur penelitian.

Page 15: BAB II KAJIAN TEORI - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/10602/2/T2_942011023_BA… · Penelitian Tindakan Sekolah (PTS) memberikan peluang kepada pengawas

23

2.5 Standar Keberhasilan PTS

Tujuan penelitian dapat dilihat dari ketercapaian

indikator keberhasilan yang telah ditetapkan. Indikator

keberhasilan tersebut dicapai melalui tindakan siklus I

dan siklus II. Setelah mengikuti kegiatan tersebut

diharapkan guru dapat :

1. Membuat judul PTK yang relevan

2. Menentukan rumusan masalah

3. Proposal PTK dengan skor minimal 70