jurnal pts dwi

Upload: iwan-priambodo

Post on 09-Jan-2016

15 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

Penelitian ini bertujuan untuk: 1) mendeskripsikan langkah-langkah pelaksanaan supervisi akademik guna meningkatkan kinerja guru dalam pembelajaran matematika; dan 2) meningkatkan kinerja guru dalam pembelajaran matematika bagi guru kelas melalui supervisi akademik berkelanjutan

TRANSCRIPT

  • 1

    PEMBINAAN TERSTRUKTUR GUNA MENINGKATKAN

    KOMPETENSI GURU MENYUSUN RUBRIK PENILAIAN BAGI GURU

    KELAS DI GUGUS PANTAI POPOH UPTD PENDIDIKAN KECAMATAN

    MOJOLABAN KABUPATEN SUKOHARJO

    Oleh:

    Dwi Atmini

    NIP. 19600517 197911 2 007

    ABSTRAK

    Penelitian ini bertujuan untuk: 1) mendeskripsikan langkah-langkah

    pelaksanaan pembinaan terstruktur dalam supervisi akademik metode

    kelompok guna meningkatkan kompetensi guru dalam menyusun rubrik

    penilaian; dan 2) meningkatkan kompetensi guru dalam menyusun rubrik

    penilaian bagi guru kelas di Gugus Pantai Popoh UPTD Pendidikan

    Kecamatan Mojolaban Kabupaten Sukoharjo melalui pembinaan

    terstruktur dalam supervisi akademik.

    Penelitian ini merupakan penelitian tindakan. Penelitian dilakukan di

    Gugus Pantai Popoh UPTD Pendidikan Kecamatan Mojolaban

    Kabupaten Sukoharjo pada semester 2 tahun pelajaran 2014/2015 selama

    3 (tiga) bulan. Subjek penelitian adalah guru kelas IV, V, dan VI di

    Gugus Pantai Popoh UPTD Pendidikan Kecamatan Mojolaban

    Kabupaten Sukoharjo yang terdiri dari 16 orang guru. Prosedur penelitian

    dalam penelitian tindakan ini pada intinya mengacu pada desain

    penelitian yang digunakan, yaitu: 1) perencanaan; 2) pelaksanaan; 3)

    observasi; dan 4) refleksi hasil tindakan.

    Penelitian ini menyimpulkan bahwa: 1) Pelaksanaan pembinaan

    terstruktur dalam supervisi akademik metode kelompok guna

    meningkatkan kompetensi guru dalam menyusun rubrik penilaian

    dilaksanakan dalam 2 (dua) siklus tindakan. Langkah pelaksanaannya

    adalah: a) Model / teknik pembinaan ada perubahan, yakni menggunakan

    teknik Do Talk Record; b) Pada tindakan Siklus II, pengawas meminta

    guru mencobakan kembali rubrik yang telah dibuat, untuk mengetahui

    tingkat kemudahan penggunaannya pada materi seperti yang telah

    dicobakan pada tindakan Siklus I; dan 2) Pembinaan terstruktur dalam

    supervisi akademik metode kelompok dapat meningkatkan kompetensi

    guru dalam menyusun rubrik penilaian bagi guru kelas di Gugus Pantai

    Popoh UPTD Pendidikan Kecamatan Mojolaban Kabupaten Sukoharjo.

    Hal ini ditunjukkan dengan meningkatnya nilai rata-rata hasil penilaian

    dan banyaknya guru dengan kompetensi kategori amat baik (A) dan baik

    (B) pada setiap siklus tindakan yang dlakukan.

    Kata Kunci: Kemampuan menyusun rubrik penilaian pembelajaran, supervisi

    akademik metode kelompok, pembinaan terstruktur

  • 2

    PENDAHULUAN

    Penilaian kelas merupakan bagian dari penilaian internal (internal asses-

    ment) terhadap proses dan hasil peserta didik yang dilakukan oleh pendidik, da-

    lam hal ini guru kelas atas nama satuan pendidikan. Penilaian kelas untuk menilai

    kompetensi peserta didik pada saat dan akhir pembelajaran (BSNP, 2006: 1).

    Penilaian yang dilakukan guru perlu memperhatikan beberapa prinsip-

    prinsip. Di antara prinsip-prinsip penilaian tersebut antara lain validitas, reliabi-

    litas, menyeluruh, berkesinambungan, obyektif, dan mendidik. Berpijak dari

    prinsip-prinsip penilaian di atas, maka penilaian kelas harus obyektif. Penilaian

    yang dilakukan guru harus adil bagi semua peserta didik, te-rencana, dan

    menerapkan kriteria yang jelas dalam pemberian skor. Oleh karena itu guru perlu

    menyusun rubrik penilaian.

    Penyusunan rubrik penilaian merupakan kegiatan untuk memperjelas

    deskripsi kriteria-kriteria yang akan dinilai. Melalui jabaran deskripsi kriteria

    yang jelas tersebut, maka guru makin cermat dalam memberikan penilaian dan

    peserta didik lebih teliti dalam memenuhi kriteria pencapaian kompetensi

    dasarnya.

    Kenyataan di lapangan menunjukkan bahwa sebagian besar guru belum

    memahami tentang pentingnya rubrik penilaian maupun penyusunan rubrik

    penilaian itu sendiri. Apalagi pada pembelajaran-pembelajaran yang penilaiannya

    lebih mementingkan pada kriteria pencapaian tertentu. Sebagai contoh misalnya,

    untuk mengukur keterampilan membaca siswa satu-satunya langkah yang diambil

    oleh guru ialah dengan mengadakan penilaian. Dengan melakukan penilaian, guru

    dapat mengetahui sejauh mana pengetahuan dan penguasaan siswa terhadap

    materi yang telah disampaikan.

    Seringkali dalam proses belajar mengajar aspek evaluasi hasil belajar

    diabaikan (Uno, 2008:92). Hal ini dikarenakan guru terlalu memfokuskan apa

    yang akan diajarkan kepada siswanya. Akibatnya proses belajar mengajar berjalan

    dengan baik dan rapi tetapi alat-alat penilaian yang digunakan tidak lagi melihat

    sasaran yang akan dinilai.

    Dalam praktik di sekolah, seringkali guru membuat instrumen tanpa

    mengikuti aturan-aturan tertentu (Arifin, 2009:68). Ada guru yang menyusun soal

    ulangan langsung mengambil dari buku sumber. Dengan demikian, soal tersebut

    belum tentu sesuai indikator apa yang akan diukur. Sementara itu, soal yang baik

    adalah soal yang memiliki kualitas baik. Soal dikatakan berkualitas baik apabila

    mengukur apa yang hendak diukur dan soal tersebut harus sejajar dengan sasaran

    belajar yang ingin dicapai (Uno, 2008:95). Bila dikaitkan dengan hasil wawancara

    dengan guru kelas, maka kebiasaan buruk dalam menyusun soal tes adalah

    kebiasaan membuat soal secara tergesa-gesa sehingga soal dibuat apa adanya

    dengan mencuplik materi dari buku tanpa disadari terdapat pokok-pokok bahasan

  • 3

    yang sebenarnya belum diujikan. Dengan demikian, dari materi yang diujikan

    masih terdapat materi yang tidak terwakili.

    Berdasarkan hasil pemantauan pelaksanaan penilaian kelas yang dilakukan

    oleh guru selama ini, 96 % guru di Gugus Pantai Popoh UPTD Pendidikan

    Kecamatan Mojolaban, Kabupaten Sukoharjo, melakukan penilaian tanpa

    instrumen (rubrik) yang memadai. Guru-guru tersebut melakukan penilaian hanya

    memperhatikan aspek penilaian, itupun jarang sekali. Belum ada guru yang

    melakukan penilaian pembelajaran menggunakan rubrik penilaian. Oleh karena

    itu, sangat dipandang perlu adanya penelitian tentang penyusunan rubrik penilaian

    secepat mungkin.

    Berdasarkan uraian di atas, maka penulis tertarik untuk melakukan

    penelitian tindakan yang berkaitan dengan penyusunan rubrk penilaian tersebut.

    Adapun judul yang diangkat dalam penelitian ini adalah: Pembinaan Terstruktur

    Guna Meningkatkan Kompetensi Guru Menyusun Rubrik Penilaian Bagi Guru

    Kelas di Gugus Pantai Popoh UPTD Pendidikan Kecamatan Mojolaban

    Kabupaten Sukoharjo. Sedangkan penyusunan materi rubrik penilaian

    difokuskan pada mata pelajaran Bahasa Indonesia di kelas IV, V, dan VI Sekolah

    Dasar.

    Merujuk pada latar belakang permasalahan di atas, maka dapat

    dikemukakan identifikasi permasalahan sebagai berikut:

    1. Banyak guru yang masih menganggap bahwa rubrik penilaian kurang penting

    sehingga sering terabaikan;

    2. Dalam praktik di sekolah, seringkali guru membuat instrumen tanpa mengikuti

    aturan-aturan tertentu. Akibatnya proses belajar mengajar berjalan dengan baik

    dan rapi tetapi alat-alat penilaian yang digunakan tidak lagi melihat sasaran

    yang akan dinilai; dan

    3. Sebagian besar guru dalam menyusun soal ulangan dilakukan dengan cara

    mengambil langsung dari buku sumber, sehingga soal yang disusun belum

    tentu sesuai indikator apa yang akan diukur.

    Agar pembahasan tidak membias, maka diperlukan adanya pembatasan

    masalah. Pembatasan masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

    1. Subjek dibatasi pada guru kelas IV, V, dan VI SD di Gugus Pantai Popoh

    UPTD Pendidikan Kecamatan Mojolaban, Kabupaten Sukoharjo.

    2. Materi rubrik penilaian difokuskan pada mata pelajaran Bahasa Indonesia bagi

    siswa kelas IV, V, dan VI Sekolah Dasar.

    Tujuan penelitian tindakan ini adalah sebagai berikut:

    1. Untuk mendeskripsikan pelaksanaan pembinaan terstruktur dalam supervisi

    akademik metode kelompok guna meningkatkan kompetensi guru menyusun

    rubrik penilaian; dan

  • 4

    2. Untuk meningkatkan kompetensi guru dalam menyusun rubrik penilaian bagi

    guru kelas di Gugus Pantai Popoh UPTD Pendidikan Kecamatan Mojolaban

    Kabupaten Sukoharjo melalui pembinaan terstruktur dalam supervisi akademik

    metode kelompok.

    Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat baik secara teoretis

    maupun secara praktis. Manfaat tersebut adalah sebagai berikut:

    1. Bagi Guru Kelas

    a. Hasil penelitian ini bermanfaat bagi guru kelas untuk dapat dimanfaatkan

    sebagai tambahan pengetahuan mengenai penyusunan rubrik penilaian.

    b. Hasil penelitian ini bermanfaat bagi guru kelas untuk meningkatkan

    pelaksanaan pembelajaran seoptimal mungkin.

    2. Bagi Pengawas Sekolah

    a. Hasil penelitian ini bermanfaat bagi Pengawas Sekolah untuk dijadikan

    tambahan informasi guna meningkatkan kompetensi pengawas dalam

    mengatasi masalah akademik di sekolah yang menjadi binaannya.

    b. Hasil penelitian ini bermanfaat bagi Pengawas Sekolah untuk dijadikan

    tambahan informasi guna mendayagunakan dan memanfaatkan hasil kerja

    kreatif pengawas sekolah se-maksimal mungkin.

    KAJIAN PUSTAKA

    Standar Kompetensi Guru

    Di dalam Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 16 Tahun 2007

    dinyatakan bahwa guru harus memiliki standar kompetensi secara nasional. Di-

    antara standar kompetensi tersebut adalah : (1) Kompetensi Pedagogik, (2)

    Kompetensi Kepribadian, (3) Kompetensi Sosial, dan (4) Kompetensi Profesional

    (Lampiran Permendiknas No.16 Tahun 2007). Kompetensi pedagogik adalah

    kompetensi guru dalam perencanaan, pe-ngembangan, pelaksanaan, evaluasi

    kegiatan pembelajaran.

    Salah satu dari unsur Standar Kompetensi Pedagogik, pada butir ke-8 di-

    nyatakan bahwa guru harus memiliki kompetensi menyelenggarakan penilaian

    dan evaluasi terhadap proses dan hasil belajar. Penyelenggaraan penilaian dan

    evaluasi proses dan hasil belajar ini dirinci menjadi tujuh butir yang secara garis

    besar terdiri dari prinsip-prinsip penilaian, aspek proses dan hasil pembelajaran,

    prosedur, instrumen, pengadministrasian, analisis, evaluasi proses dan hasil

    belajar.

    Rubrik Penilaian

    Rubrik merupakan panduan penilaian yang menggambarkan kriteria yang

    diinginkan guru dalam menilai atau memberi tingkatan dari hasil pekerjaan siswa

    Rubrik perlu memuat daftar karakteristik yang diinginkan yang perlu ditunjukkan

  • 5

    dalam suatu pekerjaan siswa disertai dengan panduan untuk mengevaluasi

    masing-masing karakteristik tersebut (Uno, 2008: 70). Berdasarkan pengertian

    tersebut, maka rubrik dapat diartikan sebagai kunci penskoran yang

    menggambarkan berbagai tingkat kualitas kemampuan dari yang sempurna

    sampai yang kurang untuk menilai satu tugas, keterampilan, projek, esai, laporan

    penelitian, atau kinerja spesifik.

    Dalam Paket Pelatihan 4 dijelaskan bahwa rubrik penilaian adalah kunci

    penskoran yang menggambarkan berbagai tingkat kualitas kemampuan dari yang

    sempurna sampai yang kurang untuk menilai satu tugas, keterampilan, proyek,

    esai, laporan penelitian, atau kinerja spesifik. Tujuan penyusunan rubrik adalah

    untuk memberikan umpan balik tentang kemajuan siswa dan memberikan evaluasi

    yang rinci mengenai produk akhir ( Depdiknas, 2006 : 57).

    Dalam setiap komponen terdiri dari satu atau beberapa dimensi. Setiap

    dimensi harus didevinisikan supaya lebih jelas harus diberi contoh atau ilustrasi.

    Dimensi-dimensi kinerja inilah yang akan ditentukan mutunya atau diberi

    peringkat. Setiap kategori mutu sebaiknya diberi contoh-contoh kinerja agar

    mempermudah guru atau pemberi peringkat. Secara singkat scoring rubrik terdiri

    dari beberapa elemen, yaitu (BSNP, 2007): 1) Dimensi, yang akan dijadikan dasar

    menilai kinerja anak didik; 2) Definisi dan contoh, yang merupakan penjelasan

    mengenai setiap dimensi; 3) Skala yang akan digunakan untuk menilai dimensi;

    dan 4) Standar untuk setiap katagori kinerja.

    Pembinaan Terstruktur

    Pembinaan terstruktur merupakan pembinaan kepada guru yang dilakukan

    melalui tahapan perencanaan, pelaksanaan, evaluasi, dan refleksi. Tahapan-tahap-

    an pembinaan tersebut akan memudahkan untuk melakukan kegiatan, sekaligus

    memiliki dampak yang luas dan memberikan tantangan untuk meningkatkan kom-

    petensi profesionalisme guru.

    Pembinaan terstruktur menggunakan teknik One Input Many Output dan Do

    talk Record adalah pembinaan menggunakan teknik yang diadobsi dari model

    pembelajaran kelas rangkap. One Input Many Output maksudnya bahwa dengan

    satu masukan akan diperoleh banyak keluaran. Sedangkan Do talk Record mak-

    udnya mengerjakan, membicarakan dan merekam. Dalam kegiatan pembinaan ini

    teknik One Input Many Output digunakan untuk memancing kompetensi guru de-

    ngan memberikan satu masukan, dan diharapkan guru mampu menghasilkan ke-

    luaran yang bervariasi. Sedangkan teknik Do Talk Record, guru diajak untuk me-

    ngerjakan tugas, mendiskusikan, memperbaiki dalam bentuk produk akhir (

    Depdiknas, 2007 : 11-13 dan 35-37).

  • 6

    Kerangka Pemikiran

    Untuk memecahkan masalah yang telah diuraikan dalam Bab I, maka be-

    rikut ini peneliti menguraikan langkah-langkah pemecahannya . Berdasarkan

    kenyataan di lapangan 98% lebih penilaian yang dilakukan guru terhadap hasil

    belajar siswa tidak menggunakan rubrik penilaian. Hal ini di-sebabkan guru belum

    mengenal, belum pernah menggunakan dan belum mampu menyusun rubrik

    penilaian.

    Berdasarkan kondisi tersebut, maka guru perlu dibina, didampingi agar

    mampu menyusun rubrik penilaian, se-kaligus mampu menggunakannya.

    Pembinaan, pendampingan kepada guru kelas sekolah dasar ini, dilakukan melalui

    kegiatan Kelompok Kerja Guru (KKG) yang dilakukan secara ter-struktur, terarah

    dan berkesinambungan. Agar kegiatan KKG menarik dan menantang perlu

    menggunakan teknik yang tepat antara lain : One Input Many Output dan Do Talk

    Record yang diadopsi dari Pembinaan Model Pembelajaran Kelas Rangkap (Multi

    Grade).

    Hasil rubrik penilaian yang dibuat guru dicobakan kemudian digunakan

    untuk menilai kinerja dan produk siswa, sehingga guru memperoleh pengalaman

    langsung bagaimana penggunaan rubrik di kelasnya. Pemantapan hasil

    penyusunan rubik penilaian, dilakukan dalam diskusi ketika pembinaan

    berlangsung, dan hasilnya dapat disebarkan kepada guru lainnya. Kerangka

    pemikiran tersebut di atas selanjutnya dapat disajikan secara skematis ke dalam

    diagram berikut ini.

    Gambar 1 Diagram Kerangka Pemikiran

    Kondisi

    Awal Tindakan

    Kondisi

    Akhir

    Kompetensi guru dalam penyusunan rubrik kurang optimal > 98% penilaian

    tidak meng-gunakan rubrik penilaian

    Guru diberi pembinaan melalui KKG Pembinaan

    Model Pembelajaran Kelas Rangkap (Multi Grade)

    Kompetensi guru dalam penyusunan rubrik meningkat Semakin

    banyak guru menggunakan rubrik penilaian

  • 7

    Hipotesis Tindakan

    Berdasarkan landasan teori dan kerangka pemikiran tersebut di atas,

    selanjutnya dapat dirumuskan hipotesis tindakan sebagai berikut: Pembinaan

    terstruktur dalam supervisi akademik metode kelompok dapat meningkatkan

    kompetensi guru dalam menyusun rubrik penilaian bagi guru kelas di Gugus

    Pantai Popoh UPTD Pendidikan Kecamatan Mojolaban Kabupaten Sukoharjo

    METODE PENELITIAN

    Desain Penelitian

    Penelitian ini menggunakan rancangan Penelitian Tindakan yang dilakukan

    secara mandiri. Dalam penelitian tindakan ini menggunakan siklus berulang yang

    terdiri dari tiga siklus. Tiap siklus dilakukan empat kegiatan yaitu : perencanaan,

    pelaksanaan, observasi / evaluasi dan refleksi.

    Model siklus yang digunakan adalah model Kemmis dan Taggart yang di-

    kembangkan menjadi 3 siklus seperti dalam bagan berikut ini.

    Gambar 2 Siklus Penelitian Tindakan

    Laporan dan rekomendasi

    Observasi dan evaluasi

    Rencana tindakan

    Refleksi

    Pelaksanaan tindakan

    Rencana tindakan ulang

    Observasi dan evaluasi

    Refleksi

    Pelaksanaan tindakan

    Rencana tindakan ulang

    Siklus II

    Observasi dan evaluasi

    Refleksi

    Pelaksanaan tindakan

    Siklus I

    Siklus III

  • 8

    Setting Penelitian

    Penelitian dilaksanakan di Gugus Pantai Popoh UPTD Pendidikan

    Kecamatan Mojolaban Kabupaten Sukoharjo. Pemilihan lokasi dilandasi adanya

    alasan bahwa: 1) peneliti merupakan Pengawas di gugus tersebut; dan 2)

    kompetensi guru kelas di gugus tersebut dalam penyusunan rubrik penilaian

    kurang optimal sehingga perlu pembinaan secara terstruktur.

    Penelitian dilakukan selama 3 (tiga) bulan pada semester 2 tahun pelajaran

    2014/2015, yaitu pada bulan Maret 2015 sampai dengan Mei 2015. Adapun

    kegiatan pembinaan secara rinci disampaikan dalam tabel berikut ini :

    Tabel 1

    Jadwal Pelaksanaan Pembinaan

    No. Kegiatan

    Bulan

    Maret April Mei

    1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4

    1 Tahap Persiapan

    2 Penyusunan Instrumen

    3. Pengumpulan Data

    4. Analisis Data

    5. Penyusunan Draf Laporan

    6. Penyusunan Laporan

    Subyek penelitian dari penelitian tindakan sekolah ini adalah guru kelas IV,

    V, dan VI Sekolah Dasar di Gugus Pantai Popoh UPTD Pendidikan Kecamatan

    Mojolaban Kabupaten Sukoharjo, yang terdiri dari 16 orang guru. Obyek

    penelitian adalah kompetensi guru menyusun rubrik penilaian, khususnya mata

    pelajaran Bahasa Indonesia bagi kelas IV, V, dan VI di Sekolah Dasar.

    Teknik Pengumpulan Data

    Teknik pengambilan data dalam penelitian ini terdiri dari teknik observasi,

    dan dokumen. Observasi merupakan teknik penilaian yang dilakukan secara

    berkesinambungan dengan menggunakan indera, baik secara langsung maupun

    tidak langsung dengan menggunakan pedoman observasi yang berisi sejumlah

    indikator perilaku yang diamati. Observasi dilakukan untuk mengamati

    pelaksanaan supervisi akademik metode kelompok yang dilakukan oleh

    kolaborator sejawat.

    Teknik dokumen digunakan untuk memperoleh data berupa kompetensi

    guru dalam penyusunan rubrik penilaian pembelajaran sebelum dan sesudah

    pelaksanaan pembinaan terstruktur melalui supervisi akademik metode kelompok

    dilaksanakan.

  • 9

    Alat pengumpulan data dalam penelitian ini adalah berupa lembar

    pengamatan untuk menilai kompetensi guru dalam penyusunan rubrik penilaian

    pembelajaran. Penilaian kompetensi guru dalam penyusunan rubrik penilaian

    pembelajaran dilakukan berdasarkan komponen-komponen rubrik penilaian yang

    meliputi 3 aspek yang masing-masing aspek terdiri dari 2 indikator. Dengan

    demikian penilaian dilakukan terhadap 6 indikator.

    Berikut ini indikator pencampaian kompetensi guru dalam menyusun rubrik

    penilaian.

    Tabel 2

    Indikator Penyusunan Rubrik Penilaian

    No Aspek Deskripsi aspek/ kriteria

    1 Penampilan as-

    pek / kriteria

    Menampilkan aspek / kriteria yang merupakan indikator pencapaian dari kompetensi dasar

    Aspek / kriteria sesuai dengan kompetensi dasar yang dirujuk

    2

    Rumusan

    deskripsi

    Rumusan deskripsi aspek / kriteria penilaian lengkap, jelas, mudah dipahami

    Mampu memberikan gambaran tingkat pen-capaian indikator dari kompetensi dasar yang

    dimaksud.

    3 Rentangan bo-

    bot skor / nilai

    aspek dan ting-

    katan aspek

    Rentangan nilai pada setiap aspek / kriteria penilaian bobotnya sesuai.

    Skor / nilai pada setiap tingkatan aspek / kri-teria penilaian juga tepat sesuai dengan bobot

    tiap tingkatan.

    Skoring kompetensi guru dalam penyusunan rubrik penilaian pembelajaran

    diberikan dengan rentang antara 1 5 untuk setiap indikator, sehingga skor yang

    diperoleh adalah antara 6 30. Nilai akhir yang diperoleh guru selanjutnya

    diklasifikaskan ke dalam 4 kategori sebagai berikut:

    Tabel 3

    Kategorisasi Kmpetensi Guru dalam Penyusunan Rubrik Penilaian Pembelajaran

    No. Kategri Kompetensi Rentang Nilai

    1. Amat Baik (A) 85.00 100.00

    2. Baik (B) 75.00 < 85.00

    3. Cukup Baik (C) 60.00 < 75.00

    4. Kurang Baik < 60.00

  • 10

    Teknik Analisis Data

    Prosedur analisis data dilakukan dengan menggunakan model alur yang

    intinya mengidentifikasi perkembangan dan perkembangan dan perubahan subjek

    setelah subjek sampel diberi perlakuan khusus atau dikondisikan pada situasi

    tertentu dengan pembelajaran tindakan dalam kurun waktu tertentu dan berulang-

    ulang sampai program dinyatakan berhasil. Data yang terkumpul dianalisis

    dengan deskripsi kualitatif dan kuantitatif disesuaikan dengan kriteria

    keberhasilan.

    Indikator Kinerja Penelitian

    Indikator kinerja yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai

    berikut:

    1. Guru dianggap sudah mempunyai kompetensi dalam penyusunan rubrik

    penilaian pembelajaran dengan kategori Baik (B) apabila sudah memperoleh

    nilai > 75.00.

    2. Tindakan supervisi dianggap berhasil apabila nilai rata-rata kompetensi guru

    dalam penyusunan rubrik penilaian pembelajaran > 75.00.

    3. Tindakan supervisi dianggap berhasil apabila jumlah kepala sekolah dengan

    kompetensi kategori baik dan amat baik sudah mencapai > 75.00 dari seluruh

    subjek yang ada.

    HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

    Hasil Penelitian

    Deskripsi Pra Siklus Tindakan

    Deskripsi tahap pra-siklus tindaikan memaparkan kompetensi guru dalam

    penyusunan rubrik penilaian pembelajaran sebelum dilakukan kegiatan

    pembinaan. Penilaian dilakukan terhadap hasil rubrik penilaian pembelajaran yang

    sudah ditugaskan satu minggu sebelum kegiatan penilaian dilakukan.

    Berdasarkan hasil penilaian pada tabel di atas, dapat diketahui bahwa nilai

    terendah yang diperoleh guru adalah sebesar 43.33 dan nilai tertinggi diperoleh

    sebesar 86.67. Adapun nilai rata-rata diperoleh sebesar 61.88. Berdasarkan

    perolehan nilai rata-rata tersebut, maka kemampuan guru kelas di SD Gugus

    Pantai Popoh UPTD Pendidikan Kecamatan Mojolaban Kabupaten Sukoharjo

    dalam penyusunan rubrik penilaian pembelajaran pada tahap pra siklus tindakan

    dapat diklasifikasikan ke dalam kategori cukup baik.

    Hasil penilaian tersebut selanjutnya diklasifikasikan ke dalam empat kategri

    kompetensi, yaitu amat baik, bak, cukup baik, dan kurang baik. Berdasarkan hasil

    klasifikasi, dapat diketahui bahwa jumlah guru dengan kompetensi menyusun

    rubrik penilaian pembelajaran kategori amat baik (A) adalah sebanyak 1 orang

    guru (6.25%). Jumlah guru dengan kompetensi kategori baik (B) sebanyak 3

  • 11

    orang guru (18.75%). Jumlah guru dengan kompetensi kategori cukup baik (C)

    sebanyak 4 orang guru (25.00%). Jumlah guru dengan kompetensi kategori

    kurang baik (D) sebanyak 8 orang guru (50.00%).

    Data kompetensi guru dalam menyusun rubrik penilaian pembelajaran

    berdasarkan kategori tersebut dapat disajikan ke dalam tabel berikut ini.

    Tabel 4

    Kompetensi Guru Menyusun Rubrik Penilaian Tahap Pra-siklus Berdasar

    Kategori

    No. Kategori Jumlah %

    1 Amat Baik 1 6.25%

    2 Baik 3 18.75%

    3 Cukup Baik 4 25.00%

    4 Kurang Baik 8 50.00%

    Jumlah 16 100.00%

    Hasil klasifikasi kompetensi guru dalam penyusunan rubrik penilaian

    pembelajaran pada tabel di atas dapat disajikan ke dalam diagram berikut ini:

    Gambar 3 Diagram Data Kompetensi Guru Menyusun Rubrik Penilaian berdasar

    Kategori pada tahap Pra-siklus Tindakan

    Merujuk pada hasil-hasil identifikasi tahap pra siklus tersebut di atas, dapat

    diketahui bahwa kompetensi guru dalam menyusun rubrik penilaian pembelajaran

    masih kurang optimal. Hal ini diindikasikan dengan banyaknya guru yang sudah

    0

    1

    2

    3

    4

    5

    6

    7

    8

    Amat Baik Baik Cukup Baik Kurang Baik

    1

    3

    4

    8

  • 12

    mempunyai kompetensi dengan kategori amat bak (A) dan kategori baik (B) baru

    mencapai 4 orang guru (25.00%). Atas dasar hal tersebut maka diperlukan

    pembinaan guna meningkatkan kompetensi menyusun rubrik penilaian

    pembelajaran.

    Deskripsi Tindakan Siklus I

    Berdasarkan hasil identifikasi tahap pra-siklus, diperlukan suatu upaya

    untuk meningkatkan kompetensi guru. Upaya yang dilakukan adalah melalui

    pembinaan terstruktur yang dilakukan dalam supervisi akademik. Adapun

    langkah-langkah yang dilakukan pada tahap perencanaan adalah sebagai berikut:

    1) Pengawas melakukan sosialisasi kepada para guru tentang akan

    dilaksanakannya pembinaan terstruktur dalam supervisi akademik; 2) Pengawas

    sekolah berkoordinasi dengan pengurus Gugus Pantai Popoh UPTD Pendidikan

    Kecamatan Mojolaban, Kabupaten Sukoharjo untuk menetapkan jadwal kegiatan

    pembinaan terstruktur; 3) Pengawas mempersiapkan RKA (Rencana

    Kepengawasan Akademik); 4) Pengawas mempersiapkan materi pembinaan; dan

    5) Pengawas mempersiapkan instrumen pengamatan dan penilaian kompetensi

    guru.

    Pelaksanaan pembinaan terstruktur guna meningkatkan kompetensi

    menyusun rubrik penilaian bagi guru kelas IV, V, dan VI SD di Gugus Pantai

    Popoh UPTD Pendidikan Kecamatan Mojolaban, Kabupaten Sukoharjo

    dilaksanakan di SD Negeri Joho 01 Mojolaban, Sukoharjo. Kegiatan dilakukan

    pada hari Sabtu, tanggal 14 Maret 2015.

    Pengamatan pada tindakan Siklus I dilakukan terhadap hasil penyusunan

    hasil rubrik penilaian yang telah dibuat guru. Aspek yang diamati adalah aspek

    penilaian, deskripsi tingkatan aspek, dan pemberian nilai/ skor pada tiap aspek.

    Hasil penilaian penyusunan rubrik penilaian pada tindakan Siklus I yang

    dilaksanakan pada tanggal 14 Maret 2015 adalah sebagai berikut:

    Berdasarkan hasil penilaian, dapat diketahui bahwa kompetensi guru dalam

    penyusunan rubrik penilaian mengalami peningkatan dibandingkan kondisi

    sebelumnya. Hal ini ditunjukkan dengan meningkatnya nilai rata-rata hasil

    penilaian dalam penyusunan rubrik yang dilakukan guru.

    Berdasarkan hasil penilaian pada tindakan Siklus I, dapat diketahui bahwa

    nilai terendah yang diperoleh guru adalah sebesar 56.67 dan nilai tertinggi

    diperoleh sebesar 93.33. Adapun nilai rata-rata diperoleh sebesar 72.92.

    Berdasarkan perolehan nilai rata-rata tersebut, maka kemampuan guru kelas di SD

    Gugus Pantai Popoh UPTD Pendidikan Kecamatan Mojolaban Kabupaten

    Sukoharjo dalam penyusunan rubrik penilaian pembelajaran pada tindakan Siklus

    I dapat diklasifikasikan ke dalam kategori cukup baik.

    Hasil penilaian tersebut selanjutnya diklasifikasikan ke dalam empat kategri

    kompetensi, yaitu amat baik, bak, cukup baik, dan kurang baik. Berdasarkan hasil

    klasifikasi, dapat diketahui bahwa jumlah guru dengan kompetensi menyusun

    rubrik penilaian pembelajaran kategori amat baik (A) adalah sebanyak 3 orang

    guru (18.75%). Jumlah guru dengan kompetensi kategori baik (B) sebanyak 5

    orang guru (31.25%). Jumlah guru dengan kompetensi kategori cukup baik (C)

  • 13

    sebanyak 6 orang guru (37.50%). Jumlah guru dengan kompetensi kategori

    kurang baik (D) sebanyak 2 orang guru (12.50%).

    Data kompetensi guru dalam menyusun rubrik penilaian pembelajaran

    berdasarkan kategori tersebut dapat disajikan ke dalam tabel berikut ini.

    Tabel 5

    Kompetensi Guru Menyusun Rubrik Penilaian Tindakan Siklus I Berdasar

    Kategori

    No. Kategori Jumlah %

    1 Amat Baik 3 18.75%

    2 Baik 5 31.25%

    3 Cukup Baik 6 37.50%

    4 Kurang Baik 2 12.50%

    Jumlah 16 100.00%

    Hasil klasifikasi kompetensi guru dalam penyusunan rubrik penilaian

    pembelajaran pada tabel di atas dapat disajikan ke dalam diagram berikut ini:

    Gambar 4 Diagram Data Kompetensi Guru Menyusun Rubrik Penilaian berdasar

    Kategori pada Tindakan Siklus I

    Merujuk pada hasil-hasil tersebut di atas, selanjutnya dapat diperoleh

    refleksi hasil tindakan sebagai berikut ini:

    1. Pembinaan terstruktur dalam supervisi akademik dapat meningkatkan

    kompetensi menyusun rubrik penilaian pembelajaran bagi guru kelas di SD

    Gugus Pantai Popoh UPTD Pendidikan Kecamatan Mojolaban Kabupaten

    0

    1

    2

    3

    4

    5

    6

    Amat Baik Baik Cukup Baik Kurang Baik

    3

    5

    6

    2

  • 14

    Sukoharjo. Hal ini ditunjukkan dengan meningkatnya nilai rata-rata hasil

    penilaian dan banyaknya guru dengan kategori kompetensi amat baik (A) dan

    baik (B) dibandingkan kondisi sebelumnya: a) Nilai rata-rata hasil penilaian

    menunjukkan adanya peningkatan, yaitu dari sebesar 61.88 pada tahap pra-

    siklus tindakan, menjadi sebesar 72.92 pada tindakan Siklus I; dan b)

    Banyaknya guru dengan kategori kompetensi amat baik (A) dan baik (B)

    mengalami peningkatan dari sebesar 25.00% pada tahap pra-siklus, meningkat

    menjadi 50.00% pada tindakan Siklus I.

    2. Hasil analisis terhadap rubrik penilaian yang disusun guru sudahdapat

    dipaparkan sebagai berikut: a) Aspek sudah ada, dan sebagian besar sudah

    sesuai. Namun penentuan aspek masih ada yang belum tepat; b) Dalam

    penulisan deskripsi sudah semakin lengkap, meskipun demikian kalimat

    deskripsi yang disusun guru masih ada yang belum mencakup fakta; dan c)

    Sebagian besar skor aspek dan tingkatan sudah ada, meskipun demikian skor /

    nilai aspek ada yang belum dituliskan.

    Deskripsi Tindakan Siklus II

    Sesuai dengan hasil refleksi pada tindakan Siklus I, selanjutnya dilakukan

    perubahan pembinaan terhadap guru. Adapun perubahan atau perbaikan yang

    dilakukan pada tindakan Siklus II antara lain adalah sebagai berikut: a) Pengawas

    menyusun Rencana Kepengawasan Akademik (RKA); b) Pengawas

    mempersiapkan materi binaan dan instrumen penilaian kompetensi; c) Pada

    pembinaan ke 2, format rubrik penilaian tetap mengacu pada format yang ada,

    namun fokus pembinaan pada penyusunan kembali deskripsi tiap tingkatan

    penilaian dan penentuan nilai / skor pada tiap aspek dan tingkatan aspek penilaian;

    d) Model / teknik pembinaan ada perubahan yakni menggunakan teknik Do Talk

    Record. Pada pertemuan ini guru dipersilahkan mengerjakan kembali deskripsi

    tiap tingkatan, agar gambaran nilai/ skor pada tingkatan indikator makin jelas,

    kemudian mendiskusikan, dilanjutkan merevisi berupa hasil rubrik penilaian

    secara perorangan; e) Penekanan penyusunan deskripsi aspek/ kriteria pada

    cakupan kalimat yang mampu menggambarkan kondisi produk dan proses

    pembelajaran yang sedang dilakukan penilaian dengan tepat; f) Mencobakan

    kembali rubrik yang telah dibuat, untuk mengetahui tingkat kemudahan

    penggunaannya pada materi seperti yang telah dicobakan pada tindakan Siklus I;

    dan g) Menyusun kembali strategi pengamatan dan evaluasi yang digunakan

    selama kegiatan pembinaan. Strategi pengamatan dan evaluasi menggunakan

    observasi bebas dan penilaian terhadap hasil rubrik yang dibuat guru.

    Pelaksanaan pembinaan terstruktur tindakan Siklus II guna meningkatkan

    kompetensi menyusun rubrik penilaian bagi guru kelas IV, V, dan VI SD di

    Gugus Pantai Popoh UPTD Pendidikan Kecamatan Mojolaban, Kabupaten

  • 15

    Sukoharjo dilaksanakan di SD Negeri Joho 01 Mojolaban, Sukoharjo. Kegiatan

    dilakukan pada hari Sabtu, tanggal 18 April 2015.

    Pengamatan pada tindakan Siklus II dilakukan terhadap hasil penyusunan

    hasil rubrik penilaian yang telah dibuat guru. Aspek yang diamati adalah aspek

    penilaian, deskripsi tingkatan aspek, dan pemberian nilai/ skor pada tiap aspek.

    Berdasarkan hasil penilaian pada tindakan Siklus II, dapat diketahui bahwa

    nilai terendah yang diperoleh guru adalah sebesar 63.33 dan nilai tertinggi

    diperoleh sebesar 96.67. Adapun nilai rata-rata diperoleh sebesar 80.83.

    Berdasarkan perolehan nilai rata-rata tersebut, maka kemampuan guru kelas di SD

    Gugus Pantai Popoh UPTD Pendidikan Kecamatan Mojolaban Kabupaten

    Sukoharjo dalam penyusunan rubrik penilaian pembelajaran pada tindakan Siklus

    II dapat diklasifikasikan ke dalam kategori baik (B).

    Hasil penilaian tersebut selanjutnya diklasifikasikan ke dalam empat kategri

    kompetensi, yaitu amat baik, bak, cukup baik, dan kurang baik. Berdasarkan hasil

    klasifikasi, dapat diketahui bahwa jumlah guru dengan kompetensi menyusun

    rubrik penilaian pembelajaran kategori amat baik (A) adalah sebanyak 6 orang

    guru (37.50%). Jumlah guru dengan kompetensi kategori baik (B) sebanyak 7

    orang guru (43.75%). Jumlah guru dengan kompetensi kategori cukup baik (C)

    sebanyak 3 orang guru (18.75%). Jumlah guru dengan kompetensi kategori

    kurang baik (D) sudah tidak ada lagi (00.00%).

    Data kompetensi guru dalam menyusun rubrik penilaian pembelajaran

    berdasarkan kategori tersebut dapat disajikan ke dalam tabel berikut ini.

    Tabel 6

    Kompetensi Guru Menyusun Rubrik Penilaian Tindakan Siklus II Berdasar

    Kategori

    No. Kategori Jumlah %

    1 Amat Baik 6 37.50%

    2 Baik 7 43.75%

    3 Cukup Baik 3 18.75%

    4 Kurang Baik 0 0.00%

    Jumlah 16 100.00%

    Hasil klasifikasi kompetensi guru dalam penyusunan rubrik penilaian

    pembelajaran pada tabel di atas dapat disajikan ke dalam diagram berikut ini:

  • 16

    Gambar 5 Diagram Data Kompetensi Guru Menyusun Rubrik Penilaian berdasar

    Kategori pada Tindakan Siklus II

    Merujuk pada hasil-hasil tersebut di atas, selanjutnya dapat diperoleh

    refleksi hasil tindakan sebagai berikut ini:

    1. Pembinaan terstruktur dalam supervisi akademik dapat meningkatkan

    kompetensi menyusun rubrik penilaian pembelajaran bagi guru kelas di SD

    Gugus Pantai Popoh UPTD Pendidikan Kecamatan Mojolaban Kabupaten

    Sukoharjo. Hal ini ditunjukkan dengan meningkatnya nilai rata-rata hasil

    penilaian dan banyaknya guru dengan kategori kompetensi amat baik (A) dan

    baik (B) dibandingkan kondisi sebelumnya: a) Nilai rata-rata hasil penilaian

    menunjukkan adanya peningkatan, yaitu dari sebesar 61.88 pada tahap pra-

    siklus tindakan, menjadi sebesar 72.92 pada tindakan Siklus I, kemudian

    meningkat menjadi 80.83 pada tindakan Siklus II; dan b) Banyaknya guru

    dengan kategori kompetensi amat baik (A) dan baik (B) mengalami

    peningkatan dari sebesar 25.00% pada tahap pra-siklus, meningkat menjadi

    50.00% pada tindakan Siklus I; kemudian meningkat menjadi 81.25% pada

    tindakan Siklus II.

    2. Hasil analisis terhadap rubrik penilaian yang disusun guru sudahdapat

    dipaparkan sebagai berikut: a) Aspek sudah ada, dan sudah sesuai dengan

    kompetensi dasar dan indikator; b) Deskripsi sudah semakin lengkap, jelas, dan

    mudah digunakan; dan c) Skor aspek dan tingkatan sudah dituliskan, seimbang

    dan sesuai dengan bobot aspek dan tingkatan.

    0

    1

    2

    3

    4

    5

    6

    7

    Amat Baik Baik Cukup Baik Kurang Baik

    6

    7

    3

    0

  • 17

    Pembahasan

    Berdasarkan observasi dan evaluasi awal yang mendahului diadakannya

    penelitian tindakan sekolah ini, ditemukan bahwa di sekolah dasar pada umum-

    nya guru belum mengenal rubrik penilaian, apa lagi mampu membuatnya.

    Penilaian yang dilakukan sangat sederhana, bersifat holistik, dan kurang dapat

    dipertanggungjawabkan.

    Setelah dilakukan pendampingan dan bimbingan melalui kegiatan

    terstruktur dalam KKG, guru memperoleh pengalaman baru dalam menyusun

    rubrik penilaian dan menggunakannya dalam pembelajaran di kelas. Pengalaman

    baru bagi guru tersebut antara lain mengenal aspek / kriteria penilaian dari

    kompetensi dasar mata pelajaran Bahasa Indonesia dalam bentuk penilaian unjuk

    kerja, dan penilaian produk. Kompetensi dasar yang ditulis rubriknya ini sering

    diabaikan penilaiannya karena guru belum memahami teknik penilaiannya.

    Hasil penelitian ini juga menunjukkan bahwa melalui pembinaan

    pengembangan rubrik penilaian, guru makin memahami tingkatan kriteria

    penilaian dari penyusunan indikator pencapaian suatu kompetensi dasar peserta

    didik yang diajarnya. Dengan demikian guru makin tahu arah dan jabaran kriteria

    pencapaian kompetensi dasar yang diharapkan.

    Pelaksanaan tindakan dalam pembinaan guru menyusun rubrik penilaian ada

    yang cepat dan lambat. Kegiatan guru dalam siklus I yang menggunakan teknik

    One Input Many Output memiliki keunggulan yakni guru dengan cepat

    menyampaikan model rubrik penilaian yang pernah dipahami. Namun hasilnya

    kebanyakan masih belum mengacu pada ketentuan model penilaian kelas yang

    sekarang dikembangkan. Aspek / kriteria penilaian hanya bersumber dari apa yang

    diketahui oleh guru, belum mengacu pada panduan yang lebih baik / baku.

    Kelambatan guru dalam menyusun rubrik penilaian terdapat pada menyusun

    deskripsi tiap tingkatan. Meskipun telah diberi kata kunci untuk pencapaian

    kriteria maksimal, namun guru masih kesulitan mendeskripsikan tingkatan di

    bawahnya. Akibatnya deskripsi tingkatan kriteria penilaian harus diubah dengan

    menggunakan teknik Do Talk Record pada siklus I. Setelah dilakukan pembinaan

    pada Siklus II dan III yang menggunakan Teknik Do Talk Record (mengerjakan-

    membicarakan dan merekam) nampak perubahan yang signifikan dalam

    penyusunan rubrik penilaian pembelajaran di sekolah dasar ini.

    Ditinjau dari segi guru, pelaksanaan penelitian tindakan yang berfokus pada

    Pembinaan Akademik guru, mendukung tercapainya kompetensi guru dalam

    menyusun rubrik penilaian. Hal ini nampak pada siklus I yang menggunakan

    Teknik One Input Many Output. Pada siklus I ini, guru diberi kesempatan untuk

    menyusun berbagai rubrik penilaian dengan diberi masukan berupa format rubrik

    penilaian. Setiap guru bebas menentukan model aspek penilaian yang diinginkan,

    yang diketahui, beserta seluruh skor tingkatan penilaian. Hasilnya kemudian

  • 18

    didiskusikan, dianalisis bersama, dikaji kelebihan dan kekurangan. Kekurangan

    hasil guru diperbaiki oleh guru lain yang setingkat, kemudian dicatat dan guru

    yang bersangkutan memperbaikinya secara mandiri. Pengalaman bimbingan

    terstruktur ini diharapkan senantiasa dapat dilaksanakan di sekolahnya masing-

    masing melalui KKG di gugusnya.

    Salah satu kekurangan yang perlu mendapat perhatian dari berbagai pihak:

    (1) guru belum merasakan bahwa kegiatan KKG merupakan kebutuhan untuk

    menyusun kompetensinya; (2) kemampuan guru dalam berinisiatif masih sangat

    rendah, yang berakibat kualitas pembelajaran di sekolahnya juga cenderung

    lemah; (3) sikap proaktif guru untuk senantiasa belajar, meningkatkan

    kemampuan profesionalnya perlu senantiasa mendapatkan perhatian dari berbagai

    pihak yang terkait, agar penjaminan mutu pendidikan makin optimal.

    SIMPULAN

    Pelaksanaan pembinaan terstruktur dalam supervisi akademik metode

    kelompok guna meningkatkan kompetensi guru dalam menyusun rubrik penilaian

    dilaksanakan dalam 2 (dua) siklus tindakan. Adapun langkah pelaksanaannya

    dapat dipaparkan sebagai berikut ini: a) Model / teknik pembinaan ada perubahan,

    yakni menggunakan teknik Do Talk Record. Pada pertemuan ini guru

    dipersilahkan mengerjakan kembali deskripsi tiap tingkatan, agar gambaran nilai/

    skor pada tingkatan indikator makin jelas, kemudian mendiskusikan, dilanjutkan

    merevisi berupa hasil rubrik penilaian secara perorangan. Penekanan penyusunan

    deskripsi aspek/ kriteria pada cakupan kalimat yang mampu menggambarkan

    kondisi produk dan proses pembelajaran yang sedang dilakukan penilaian dengan

    tepat; dan b) Pada tindakan Siklus II, pengawas meminta guru mencobakan

    kembali rubrik yang telah dibuat, untuk mengetahui tingkat kemudahan

    penggunaannya pada materi seperti yang telah dicobakan pada tindakan Siklus I.

    Pembinaan terstruktur dalam supervisi akademik metode kelompok dapat

    meningkatkan kompetensi guru dalam menyusun rubrik penilaian bagi guru kelas

    di Gugus Pantai Popoh UPTD Pendidikan Kecamatan Mojolaban Kabupaten

    Sukoharjo. Hal ini ditunjukkan dengan meningkatnya nilai rata-rata hasil

    penilaian dan banyaknya guru dengan kompetensi kategori amat baik (A) dan baik

    (B) pada setiap siklus tindakan yang dlakukan.

    Nilai rata-rata hasil penilaian menunjukkan adanya peningkatan, yaitu dari

    sebesar 61.88 pada tahap pra-siklus tindakan, menjadi sebesar 72.92 pada

    tindakan Siklus I, kemudian meningkat menjadi 80.83 pada tindakan Siklus II.

    Banyaknya guru dengan kategori kompetensi amat baik (A) dan baik (B)

    mengalami peningkatan dari sebesar 25.00% pada tahap pra-siklus, meningkat

    menjadi 50.00% pada tindakan Siklus I; kemudian meningkat menjadi 81.25%

    pada tindakan Siklus II.

  • 19

    DAFTAR PUSTAKA

    BSNP . 2006. Standar Isi. Jakarta : Depdiknas.

    BSNP . 2007. Model Penilaian Kelas SD /MI / SDLB. Jakarta. Depdiknas

    Depdiknas. 2005. Paket Pelatihan 1 Peningkatan Mutu Pendidikan Dasar melalui

    Manajemen Berbasis Sekolah, Peran Serta Masyarakat dan Pembelajaran

    Aktif, Kreatif, Efektif dan Menyenangkan. Jakarta: Depdiknas

    Depdiknas.2005. Paket Pelatihan 1 Pembelajaran Kelas Rangkap. Bahan Penun-

    jang Untuk Fasilitator. Jakarta : Depdiknas

    Depdiknas . 2007. Paket Pelatihan 2 Pembelajaran Kelas Rangkap. Bahan Pe-

    nunjang untuk Fasilitator. Jakarta : Depdiknas

    Depdiknas. 2006. Paket Pelatihan 4 Peningkatan Mutu Pendidikan Dasar melalui

    Manajemen Berbasis Sekolah, Peran Serta Masyarakat dan Pembelajaran

    Aktif, Kreatif, Efektif dan Menyenangkan. Jakarta: Depdiknas

    Depdiknas. 2007. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 16 Tahun 2007

    tentang Standar Kompetensi Pendidik dan Tenaga Kependidikan. Jakarta :

    Depdiknas

    Dirjen PMTPTK . 2008. Pedoman Penelitian Tindakan Sekolah (School Action R-

    search ) Peningkatan Kompetensi Supervisi Pengawas Sekolah. Jakarta :

    Depdiknas

    Penulis:

    Dwi Atmini, S. Pd.

    NIP. 19600517 197911 2 007

    Penulis adalah Pengawas di Gugus SD Pantai Popoh

    UPTD Pendidikan Kecamatan Mojolaban, Kabupaten Sukoharjo