makalah_mikologi

Upload: jun-sumeong

Post on 10-Oct-2015

22 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

MIKOLOGI

TRANSCRIPT

BAB I

TUGAS MIKOLOGI

METABOLISME JAMUR

Oleh:

Yuniar Dwi NurandiniA.103. 07. 018AKADEMI ANALIS KESEHATAN NASIONAL

SURAKARTA

2013

KATA PENGANTAR

Bismillahirrohim,

Segala puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT karena berkat limpahan Rahmat, Taufiq serta Hidayah-Nya kami dapat menyelesaikan makalah yang berjudul Metabolisme Jamur dengan baik.

Makalah ini berisi tentang proses metabolisme pada jamur untuk mendapatkan energy guna kelangsungan hidupnya. Makalah ini saya susun dari sumber sumber referensi yang saling relevan yang saya jelaskan secara detail. Penyusunan makalah ini kami harapkan dapat bermanfaat bagi pembaca , dan saya sebagai penulis serta menjadi ilmu yang bermanfaat.

Saya menyadari masih banyaknya kekurangan dari penulisan hasil makalah ini, kritik dan saran yang membangun sangat membantu kami untuk mengurangi segala kekurangan tersebut kedepannya. Dengan kerendahan hati, kami berharap makalah ini bermanfaat bagi saya maupun bagi pembaca. Amin.

Surakarta , Desember 2013

BAB I

PENDAHULUAN

Fungiataujamurdidefinisikan sebagai kelompok organisme eukariotik, tidak berpindah tempat (nonmotile), bersifat uniselular atau multiselular, memiliki dinding sel dari glukan, mannan, dan kitin, tidak berklorofil, memperoleh nutrien dengan menyerap senyawa organik, serta berkembang biak secara seksual dan aseksual.

Jamur atau fungi memiliki beberapa sifat umum, yaitu hidup di tempat-tempat yang lembab, sedikit asam, dan tidak begitu memerlukan cahaya matahari. Jamur tidak berfotosintesis, sehingga hidupnya bersifatheterotrof. Jamur hidup dari senyawa-senyawa organik yang diabsorbsi dari organisme lain.

Jamur yang prinsip nutrisinya adalah heterotrof menyebabkannya memiliki kemampuan hidup sebagai pemakan sampah (saprofit) maupun sebagai penumpang yang mencuri makanan dari inangnya (parasit). Jamur saprofitadalah jamur yang makanannya berupa senyawa organik yang telah diuraikan. Jamur ini memiliki enzim-enzim tertentu yang dapat merombak senyawa-senyawa organik.

Sedangkanjamur parasit adalah jamur yang menyerap makanan dari organisme yang ditumpanginya.Sifat parasit ini masih dapat dibedakan lagi menjadi parasit obligat dan parasit fakultatif. Jamurparasit obligatadalah jamur yang hanya bisa hidup sebagai parasit.

Fungi adalah mikroorganisme heterotrofkarena tidak memiliki kemampuan untuk mengoksidasi senyawa karbon organik, atau senyawa karbon yang memiliki satu karbon.

BAB IIMETABOLISME JAMURA. PENGERTIAN JAMUR

Jamur atau fungi memiliki beberapa sifat umum, yaitu hidup di tempat-tempat yang lembab, sedikit asam, dan tidak begitu memerlukan cahaya matahari. Jamur tidak berfotosintesis, sehingga hidupnya bersifat heterotrof. Jamur hidup dari senyawa-senyawa organik yang diabsorbsi dari organisme lain.

Jamur yang prinsip nutrisinya adalah heterotrof menyebabkannya memiliki kemampuan hidup sebagai pemakan sampah (saprofit) maupun sebagai penumpang yang mencuri makanan dari inangnya (parasit). Jamur saprofit adalah jamur yang makanannya berupa senyawa organik yang telah diuraikan. Jamur ini memiliki enzim-enzim tertentu yang dapat merombak senyawa-senyawa organik. Biasanya jamur ini hidup dibagian organisme yang telah mati, misalnya pada serasah atau batang kayu yang telah lapuk.

Jamur parasit adalah jamur yang menyerap makanan dari organisme yang ditumpanginya. Sifat parasit ini masih dapat dibedakan lagi menjadi parasit obligat dan parasit fakultatif.

Jamur parasit obligat adalah jamur yang hanya bisa hidup sebagai parasit. Bila ia berada di luar inangnya, maka ia akan mati. Contohnya adalah Pneumonia carinii (parasit pada paru-paru penderita AIDS), Epidermophyton fl oocosum (penyebab penyakit kaki atlet), dan Ustilago maydis (jamur parasit pada tanaman jagung). Sedangkan jamur parasit fakultatif adalah jamur yang di samping hidup parasit, ia juga bisa hidup sebagai saprofi t. Jamur tersebut akan bersifat parasit ketika mendapatkan hospes. Jamur memiliki kemampuan hidup yang sangat mengesankan. Jamur juga dapat hidup pada suhu sekitar 22oC 30oC. Bahkan ada beberapa jenis jamur yang dapat tumbuh dengan subur pada temperatur sekitar -5oC. Jamur juga dapat hidup pada tempat yang mengan dung gula atau garam. Dan sifat umum lainnya adalah jamur mampu memanfaatkan berbagai bahan makanan untuk memenuhi keperluan hidupnya, tetapi tidak dapat menggunakan senyawa karbon anorganik, seperti halnya bakteri.

B. PERANAN JAMUR DALAM KEHIDUPAN

Peranan jamur atau fungi dalam kehidupan sangat luas. Jamur berperan dalam keseimbangan lingkungan yaitu sebagai dekomposer. Sebagai dekomposer, jamur menguraikan sisa-sisa organisme yang telah mati sehingga bisa dimanfaatkan oleh organisme lain. Hal ini sangat penting dalam keberlanjutan ekosistem di bumi, karena yang menjadi kunci keberlangsungan ekosistem adalah adanya keseimbangan antara produksi biomasa oleh organisme fotosintetik dan perombakan-perombakan atau daur ulang nutrien yang dikandungnya. Dalam proses daur ulang senyawa organik ini, fungi memiliki peran yang menonjol di semua ekosistem utama.

Jamur juga bisa bersimbiosis dengan organisme lain. Dengan akar tumbuhan tertentu jamur bersimbiosis membentuk mikoriza. Mikro riza merupakan struktur yang berperan penting dalam suplai unsur hara. Kalian bisa membaca kembali bagian awal dari bab ini yang membicarakan cara jamur memperoleh makanan. Berdasarkan posisi jamur terhadap akar tumbuhan, dikenal adanya endomikoriza (bila hifa menembus korteks akar) dan ektomikoriza (bila hifa hanya menem bus epidermis akar). Kelompok jamur yang sering bersimbiosis dengan akar tumbuhan umumnya termasuk anggota Divisi Zygomycotina, Ascomycotina, dan Basidiomycotina.

Jamur juga berperan sangat penting dalam fermentasi makanan dan obat-obatan. Sebagai contoh, pada Divisi Zygomycotina, sedikitnya ada 2 jenis Rhizopus yang digunakan secara komersial dalam industri pil kontrasepsi dan anestesi, yaitu R. arrhizus dan R. nigricans. Beberapa jenis lain juga dimanfaatkan dalam industri alkohol dan untuk mengempukkan daging. Ada pula jenis lain yang mampu memproduksi pigmen kuning yang digunakan untuk memberi warna pada margarin.

Beberapa jenis jamur dan peranannya yang menguntungkan adalah sebagai berikut :

Rhizopus stolonifera : untuk membuat tempe

Rhizophus nigricans: menghasilkan asam fumarat

Saccharomyces cerevisiae : untuk membuat tape, roti, minuman sake, dan bir

Aspergillus oryzae : mengempukkan adonan roti

Aspergillus wentii : untuk membuat sake, kecap, tauco, asam sitrat, asam oksalat, dan asam formiat

Aspergillus niger : untuk menghilangkan O2 dari sari buah, dan menjernihkan sari buah

Penicillium notatum dan P. chrysogenum : menghasilkan penicillin (antibiotik)

Ganoderma lucidum : bahan obat

Penicillium roquefortii dan P. camemberti : meningkatkan kualitas (aroma) keju

Trichoderma sp. : menghasilkan enzim selulose

Neurospora crassa (jamur oncom) : untuk membuat oncomC. STRUKTUR TUBUH JAMUR

Struktur tubuh jamur secara umum sebagai berikut :

a. Bentuk tubuhnya bervariasi ada yang bulat, bulat telur, atau memanjang.

b. Selnya ada yang uniseluler ( tunggal ) misalnya Saccharomiyces dan ada yang multiseluler ( bersel banyak ) yang membentuk filament atau benang misalnya Nectria cinnabarina c. Jamur bersifat eukariotik, artinya inti sel telah di bungkus inti. Di dalam selnya terdapat sitoplasma dan inti yang kecil. Vakuola sentral tidak memiliki kloroplas dan amilum, tetapi memiliki butir- butir lemak atau glikogen. d. Pada jamur bersel banyak terdapat deretan sel yang membentuk benang yang disebut hifa. Hifa pada jamur bersifat parasit dan biasanya mengalami modifikasi menjadi Haustoria yaitu yang merupakan organ menyerap makanan dari substrat e. Miselium merupakan tempat pembentukan spora dan berfungsi sebagai alat reproduksi serta alat untuk mendapatkan makanan

D. PENGERTIAN METABOLISME

Metabolisme adalah proses-proses kimia yang terjadi di dalam tubuh makhluk hidup/sel. Metabolisme disebut juga reaksi enzimatis, karena metabolisme terjadi selalu menggunakan katalisator enzim.Berdasarkan prosesnya metabolisme dibagi menjadi 2, yaitu:1. Anabolisme / Asimilasi / Sintesis

Yaitu proses pembentakan molekul yang kompleks dengan menggunakan energi tinggi.

Anabolisme adalah suatu peristiwa perubahan senyawa sederhana menjadi senyawa kompleks, nama lain dari anabolisme adalah peristiwa sintesis atau penyusunan. Anabolisme memerlukan energi, misalnya : energi cahaya untuk fotosintesis, energi kimia untuk kemosintesis.2. Katabolisme (Dissimilasi)

Yaitu proses penguraian zat untuk membebaskan energi kimia yang tersimpan dalam senyawa organik tersebut.

Katabolisme adalah reaksi pemecahan / pembongkaran senyawa kimia kompleks yang mengandung energi tinggi menjadi senyawa sederhana yang mengandung energi lebih rendah.

Tujuan utama katabolisme adalah untuk membebaskan energi yang terkandung di dalam senyawa sumber. Bila pembongkaran suatu zat dalam lingkungan cukup oksigen (aerob) disebutproses respirad,bila dalam lingkungan tanpa oksigen (anaerob)disebut fermentasi.

E. ATP (Adenosin Tri Phosphat).

Molekul ATP adalah molekul berenergi tinggi. Merupakan ikatan tiga molekulfosfat dengan senyawa Adenosin.

Ikatan kimianya labil, mudah melepaskan gugus fosfatnya meskipun digolongkan sebagai molekul berenergi tinggi.

Perubahan ATP menjadi ADP (Adenosin Tri Phosphat) diikuti dengan pembebasan energi sebanyak 7,3 kalori/mol ATP. Peristiwa perubahan ATP menjadi ADP merupakan reaksi yang dapat balik.Proses Pembentukan Energi

a. Daur Krebs (daur trikarbekdlat)

Daur Krebs (daur trikarboksilat) atau daur asam sitrat merupakan pembongkaran asam piravat secara aerob menjadi CO2 dan H2O serta energi kimia.b. Rantai Transportasi Elektron Respiratori

Dari daur Krebs akan keluar elektron dan ion H+ yang dibawa sebagai NADH2 (NADH + H+ + 1 elektron) dan FADH2, sehingga di dalam mitokondria (dengan adanya siklus Krebs yang dilanjutkan dengan oksidasi melalui sistem pengangkutan elektron) akan terbentuk air, sebagai hasil sampingan respirasi selain CO2.

F. METABOLISME PADA JAMUR1. METABOLISME KARBON

Organisme hidup dikelompokkan menjadi 2 berdasarkan kemampuannya untuk memperoleh sumber energy dari sumber karbon, yaitu autotrof dan heterotrof.

Organisme autotrof memiliki kemampuan mengasimilasi karbon organik (misalnya CO2 dan CO3) atau senyawa dengan satu karbon (misalnya CH4) menjadi karbon organik, apabila organisme autotrof mengasimilasi karbon organik dengan bantuan cahay6a matahari disebut fotoautotrof. Apabila organism autotrof mengasimilasi karbon organik dengan bantuan oksidasi senyawa organik maka disebut kemoautotrof.

Organism heterotrof memiliki kemanpuan mengasimilasi karbon organik menjadi karbon organik lain. Organism tersebut bergantung pada organism autotrof untuk memperoleh karbon organik. Apabila organisme autotrof mengasimilasi karbon organik dengan bantuan oksidasi senyawa organik maka disebut kemo-autotrof.

Organism heterotrof memiliki kemampuan mengasimilasi karbon organik menjadi karbon organik lain.organisme tersebut bergantung pada organism autotrof untuk memperoleh karbon organik. Apabila organism heterotrof mengasimilasi karbon organik dengan bantuan cahaya matahari maka disebut fotoheterotrof. Apabila organisme heterotrofmengasimilasi karbon organik dengan bantuan oksidasi senyawa organik maka disebut kemoheterotrof.

Fungi adalah mikroorganisme heterotrofkarena tidak memiliki kemampuan untuk mengoksidasi senyawa karbon organik, atau senyawa karbon yang memiliki satu karbon. Senyawa karbon organik yang dapat dimanfaatkan untui membuat materi sel baru berkisar dari molekul sederhana seperti gula sederhana, asam organik, gula terikat alcohol polimer rantai pendek dan rantai panjang mengandung karbon, hingga kepada senyawa kompleks seperti karbohidrat, lipid dan asam nukleat, protein.

2. METABOLISME KARBOHIDRAT

Karbohidrat merupakan substrat utama untuk metabolisme karbon pada fungi. Metabolisme karbohidrat memiliki 2 peran penting:

a. Karbohidrat dapat dioksidasi menjadi energy kimia yang tersedia didalam sel dalam bentuk ATP dan nukleotidaphosphopyiridinetereduksi.b. Karbohidrat menyediakan hampir semua karbon yang diperlukan untuk asimilasi konstituen sel fungi yang mengandung karbohidrat, lipid, protei dan asam nukleat.

Metabolism karbohidrat pada fungi diawali dengan tahap transfer kecuali untuk disakarida atau trisakarida yang harus dihidrolisis terlebih dahulu diluar sel. Transfer monosakarida melalui membrane dilakukan oleh suatu protein transfer spesifik, yaitu permease.

Banyak fungi dapat memanfaatkan monosakarida, tetapi sedikit yang dapat memanfaatkandisakarida, oligosakarida atau polisakarida karena tidak memiliki kamampuan untuk menghidrolisis molekul-molekul besar tersebut.

3. METABOLISME GLUKOSA

Metabolisme merupakan seluruh proses kimiayang terjadi di dalam tubuh organism hidup untuk memproleh dan menggunakan energy sehingga organisme dapat melaksanakan berbagai fungsi hidup.

Pada jamur (kapang) jika substrat berbentuk glukosa maka akan masuk ke dalam sel melalui difusi sederhana, dan jika substrat dalam bentuk polimer seperti selulosa, kitin, ataupun lignin, maka terlebih dahulu akan dihidrolisis oleh enzim ekstraseluler (selulase, kitinase dan lignase). Fungi mempunyai kemepuan untuk tumbuh pada berbagai substrat dan lingkungan yang berbeda. Metabolisme merupakan seluruh proses kimiayang terjadi di dalam tubuh organism hidup untuk memproleh dan menggunakan energy sehingga organisme dapat melaksanakan berbagai fungsi hidup.

Ada dua jalur utama metabolisme pemecahan glukosa

a. Jalur Embden- Meyerhof ( EM )b. Jalur pentosa- phosphat ( PP )

Kedua jalur ini mempunyai produk hasil akhir yang sama yaitu gliseraldehid 3- fosfat, namun kedua jalur itu digunakan untuk keperluan yang berbeda. Jalur EM merupakan jalur utama untuk menghasilkan energi sementara jalur PP adalah untuk menghasilkan senyawa intermediet ribose-5-fosfat untuk sintesis asam- asam nukleat dan eritrose-4- fosfat untuk sintesis asam amino lainnya.

Hasil dari metabolisme glukosa ini adalah prekursor metabolik dan energi yang akan digunakan untuk proses biosintesis dan polimerisasi dan selanjutnya digunakan dalam sintesis sel. Pada jamur polimerisasi akan menghasilkan lipid, lipopolisakarida, glikogen, kitin, selulosa, protein, RNA dan DNA, yang kemudian digunakan untuk sintesis sel, sehingga terbentuk dinding sel dan seluruh struktur penyusun tubuh fungi.

Fungi juga sering sekali menemui suatu keadaan dimana jumlah oksigen yang tersedia sangat kecil dan hal ini dapat mengakibatkan hambatan serius pada batasan jalur- jalur penghasil energi.

Tidak adanya oksigen ( tidak ada terminal electron ) yang menyebabkan jalur EM dan teranspor electron tidak berfungsi karena piruvat sudah dirubah ke bentuk produk yang lain. Tetapi jalur EM masih bisa berlangsung dan etanol atau asam laktat akan dilepas ke media yang ada di sekitarnya. Sebagian besar yeast atau fungi bermiselium.

Dalam terminology biokimia, cara penghasilan energy secara anaerobik dengan menggunakan substansi. Energy yang terdapat pada fungi juga bias diproleh dari substrat nongula

4. METABOLISME PROTEIN

Fungi berfilamen memiliki kemampuan menguraikan protein, sedangkan khamir jarang sekali menggunakan protein ( Slaughter ,1988). Kemapuan fungi untuk menguraikan protein dilingkungannya dan menggunakannya sebagai sumber nitrogen ataupun karbon bergantung aktivitas ensin proteolitik dan protease.

Fungsi mensekresikan ensim protease kelingkungan untuk mengurai protein menjadi asam asam amino,selanjutnya hasil penguraian diangkut kedalam sel menggunakan sisten transport.Tremacoldi et al. ( 2004 ) melaporkan bahwa, A. clavatus dapat menghidrolisis casein dan gelatin menggunakan enzim protease.

Skema:

Fungi- menguraikanproteindanmenggunakannyasebagaisumbernitrogendankarbon(aktivitasenzimproteolitik/protease) - sekresiproteasekelingkungan- menguraikanproteinmenjadiasam-asamamino- hasildiangkutkedalamsel(sistemtranspor).

5. METABOLISME LIPID

Fungi/ jamur dapat menggunakan lipid ( triasigliserol/ trigliserida ) dalam bentuk lemak dan minyak sebagai sumber karbon. Hidrolisis lipid memerlukan kerja ensim lipase (triaclglycerol acylhrolase) dan mengubahnya menjadi diasigliserol,monosilgliserol,gliserol atau asam lemak.(Cavalcanti et al , 2005 ).

Berdasarkan lokasi pemutusan ikatan gliserol pada triasilgliserol dibedakan menjadi 2 yaitu:

a. Lipase non-spesifik : memutus ikatan gliserol dari triasilgliserol pada 3 posisi menghasilkan diasilgliserol ,monoasilgliserol atau 3 molekul asam lemak dan gliserol.

b. Lipase spesifik : memutuskan ikatan gliserol dari triasilgliserol pada posisi satu dan tiga sehingga menghasilkan 1,2-diasilgliserol dan 2-monoasilgliserol.

Beberapa fungi diketahui dapat menggunakan lipid dengan memanfaatkan kerja lipase ( Sanchole & Losel , 1995 ) , antara lain : C. cylindracea , C.curvata, C. caseicolum ,P. citrinum ,P. simplicissimum , Mucor miehei , Rhizopus japonicus , C. deformans , C. rugosa , P. chrysogenum , P. cyclopium ,P. roquefortii ,Rhizopus delemar , Rhizopus oligosporus

Materi organik berupa lipid akan didegradasi oleh lipase yang disekresi fungi ke lingkungan sebelum diangkut ke dalam sel.( Rapp & Backhaus , 1992 )

6. METABOLISME ASAM NUKLEAT

Slaughter ( 1998 ) melaporkan bahwa fungi berfilamen mengkatalisme purin. Kemampuan menggunakan basa purin dan pirimidin bervariasi pada khamir. Seperti pada kapang A nidulans , P.chrysogenum dan fusarium moniliforme dapat memanfaatkan hipoxanthin, xanthin,asam urat dan adenine sebagai sumber nitrogen.

Kemampuan menggunakan basa purin dan pirimidin bervariasin pada khamir. Saccaromyces cerevisiae tumbuh baik pada medium menggandung allantoin, asam allantoat, dan agak baik pada adenin, guanin, atau sitosin ( Rose & Harrison, 1971 ).

Menurut Slaughter ( 1998 ) beberapa starin dari S. cerevisiae dapat menggunakan sitosin dan oksipirimidin, tetapi purin tidak dapat, sebagai sumber nitrogen. Sebagian besar strain dari S. cerevisiae dapat menggunakan allatoin sebagai satu satunya sumber nitrogen.

7. METABOLISME NITROGEN

a. KemampuanFungiMenggunakanNitrogenAnorganik

Semua mikroorganisme dapat menggunakan ammonia sebagai sumber nitrogen anorganik.(Slaughter (1988). Asimilasi nitrat pada khamir dan kapang menggunakan proses yang sama, yaitu nitrat ditranspor ke dalam sel kemudiandiubah menjadi amonium oleh enzim nitrat reduktase dan nitrit reduktase.

Fungi yang dapat menggunakan nitrat sebagai sumber nitrogen: J A. Nidulans, J C. Utilis , J Hansenula anomala, J Hansenula polymorpha (sinonim : Pichia angusta)

Nitrit bersifat toksik bagi sebagian besar fungi, tetapi beberapa fungi dapat menggunakannya sebagai sumber nitrogen selama konsentrasi yang digunakan cukup rendah. Enzim nitrit reduktase akan mereduksi nitrit menjadi amonium dan memiliki ferredoksin.

Dua kelompokprotetikdanFAD, Aspergillus nidulans dan Hansenula polymorpha dapat menggunakan nitrit, sedangkan Saccharomyces dan Zygosaccharomyces tidak dapat menggunakan nitrat dan nitrit sebagai sumber nitrogen.

b. KemampuanFungiMenggunakanNitrogenOrganik

Sebagian besar fungi dapat tumbuh dengan baik dalam medium yang mengandung glutamine,asparagi.dan arginin, diikuti dengan asam glutamate, asam aspartat dan alanin.Asam amino leusin,valin dan metionin merupakan sumber nitrogen yang kurang baik ( Slughter ,1988).

Amrane et al. ( 2003 ) melaporkan bahwa, apabila glukosa terdapat di dalam medium, maka khamir geotricum candidum dapat menggunakan histidin, metionin, thereonin , fenilalanin dan sistein dan P. camemberti dapat menggunakan metionin.

Urea dapat digunakan oleh sebagian besar fungi, fungi yang memiliki enzim urease menghidrolisis urea menjadi ammonium dan karbon dioksida.

8. METABOLISME SENYAWA LAIN

Fungi diketahui dapat menghidrolisis senyawa senyawa toksik yang sulit diuraikan menjadi senyawa senyawa lebih sederhana, sehingga dapat dimanfaatkan oleh mikro organism itu sendiri atau lainnya, seperti contoh, penguraian fenol dan derivatnya dapat dimanfaatkan oleh Aspergillus, Candida,Clodosporium , Fusarium , Monicllium , Trichoderma , Penicillium , Pleurotus , dan Phanerochaete sebagai sumber karbon dan energy.

Sianida adalah salah satu senyawa polutan yang bersifat toksik, tetapi ada fungi yang menggunakan sianida sebagai sumber nitrogen melalui pengubahan menjadi ammonia seperti Fusarium dan R rubra.BAB III

PENUTUP

Fungi merupakan organisme eukariotik yang bersifat uniseluler, fungi memiliki dinding sel yang tersusun dari glukan, mannan, dan tidak berklorofil serta memproleh nutrient dengan cara menyerap senyawa organik, serta berkembang biak secara seksual maupun aseksual

Organisme hidup dikelompokkan menjadi 2 berdasarkan kemampuannya untuk memperoleh sumber energy dari sumber karbon, yaitu autotrof dan heterotrof. Organisme autotrof adalah jenis organisme yang dapat membuat makanan sendiri sedangkan organisme heterotrof adalah organisme yang tidak mempunyai kemampuan untuk membuat makanan sendiri...

Jamur tidak melakukan kegiatan fotosintesis sehingga hidupnya bersifat heterotrof, tidak memiliki kemampuan untuk mengoksidasi senyawa karbon organik, atau senyawa karbon yang memiliki satu karbon.

Senyawa karbon organik yang dapat dimanfaatkan untui membuat materi sel baru berkisar dari molekul sederhana seperti gula sederhana, asam organik, gula terikat alcohol polimer rantai pendek dan rantai panjang mengandung karbon, hingga kepada senyawa kompleks seperti karbohidrat, lipid dan asam nukleat, protein

Jamur hidup dari senyawa- senyawa organik yang diabsorbsi dari organisme- organisme lain yang sudah mati. Jamur juga melakukan metabolisme untuk keberlangsungan hidupnya, Pada jamur polimerisasi akan menghasilkan lipid, lipopolisakarida, glikogen, kitin, selulosa, protein, RNA dan DNA, yang kemudian digunakan untuk sintesis sel, sehingga terbentuk dinding sel, membran sel, sitosol. organel-organel sel, ribosom, dan kromosom.DAFTAR PUSTAKA

Ganjar, indrawati , S. jamsulriddzal, Wellyzar., Oetari, Ariyanti. 2006. Mikologi Dasar dan terapan. Yayasan Obor Indonesia : Jakarta.PAGE 2