makalah wak ko

Upload: ira-damayanti

Post on 06-Jul-2018

220 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • 8/18/2019 Makalah Wak Ko

    1/9

    BAB II

    Pembahasan

    A. Peradilan Islam Pada Masa Khulafa Al- RasyidinSetelah Nabi Muhammad Saw, sahabat, sebagai generasi Islam pertama, meneruskan

    ajaran dan misi kerasulan. Berita meninggalnya Rasulullah Saw merupakan peristiwa yang

    mengejutkan sahabat. Sebelum jenazah nabi dikubur, sahabat telah berusaha memilih

     penggantinya sebagai pemimpin negara. Abu Bakar adalah sahabat pertama yang terpilih oleh

    umar menjadi pemimpin umat Islam. Abu Bakar digantikan oleh mar bin !hattab, mar bin

    !hattab digantikan oleh sman bin A""an, dan sman bin A""an digantikan oleh Ali bin Abi

    #halib. $mpat pemimpin umat tersebut dikenal sebagai !hula"a al% Rasyidin & para pemimpin

    yang diridhai'.

    Abu al%(asan al%Mawardi dalam bukunya al%Ahkam al%Sulthaniyah menyatakan

     bahwa tugas utama seorang khali"ah adalah menjaga kesatuan umat dan pertahanan negara.

    ntuk itu ia mempunyai beberapa hak tertentu. Ia berhak memaklumkan perang dan

    membangun tentara untuk menjaga keamanan dan batas negara. Ia harus menegakkan

    keadilan dan kebenaran. Ia harus berusaha agar semua lembaga negara memisahkan antara

    yang baik dengan yang tidak baik, melarang hal%hal yang ter)ela, menurut ketentuan Al%

    *ur+an. Ia mengawasi jalannya pemerintahan dan menarik pajak sebagai sumber keuangan

    negara. Ia menjadi hakim yang mengadili sengketa hukum, menghukum mereka yang

    melanggar hukum dan melarang segala ma)am penindasan. Ia mensahkan soal%soal akidah

    dan hukum yang sudah disepakati oleh ahli%ahli hukum. Ia tidak berhak men)ampuri

    kekuasaan Sulthah al-Tasyri’iyah &legislati"'. engan kekuasaan Sulthan al-Tanfiziyah

    &eksekuti"' yang dimilikinya ia melakukan sentralisasi untuk menjaga persatuan umat.

    -ersetujuan seorang khali"ah dapat terjadi dengan persetujuan masyarakat sebagai

    yang terjadi dalam kasus Abu Bakar, atau dengan penunjukan khali"ah sebelumnya seperti

    dalam kasus mar. ika diperlukan, pemilihan dapat dibentuk suatu badan khusus

    menyelenggarakan pemilihan itu. Sesudah dipilih khali"ah harus berjanji bahwa ia akan

    memenuhi kewajiban yang diper)ayakan kepadanya. Ia harus melaksanakan janjinya dengan

    setia. Sebab tanggung jawab pada hak%hak istimewa yang ada padanya. Ia mendapat janji

    setia &bai’at ' dari rakyat atau wakil%wakilnya yang memenuhi syarat.

    Berikut sedikit ulasan mengenai peradilan pada masa kepemimpinan !hula"a al%

    Rasyidin /

    0. -eradilan -ada Masa Abu Bakar 

  • 8/18/2019 Makalah Wak Ko

    2/9

    Abu Bakar adalah ahli hukum yang tinggi mutunya. Ia memerintah dari tahun

    123 sampai dengan 124 M. Sebelum masuk islam, ia terkenal sebagai orang yang

     jujur dan disegani, ikut akti" mengembangkan dan menyiarkan Islam. Atas usaha dan

    seruannya banyak orang terkemuka memeluk agama Islam yang kemudian terkenal

    sebagai pahlawan%pahlawan Islam ternama. an karena hubungannya yang sangat

    dekat dengan Nabi Muhammad Saw beliau mempunyai pengertian yang dalam

    tentang jiwa Islam lebih penting dari yang lainnya. !arena itu pula pemilihannya

    sebagai khali"ah pertama adalah tepat sekali.

    i masa Abu Bakar tidak tampak ada suatu perubahan dalam lapangan

     peradilan ini, karena kesibukkannya memerangi sebagian kaum muslimin yang

    murtad sepeninggal Rasulullah Saw dan kaum pembangkang menunaikan zakat dan

    urusan%urusan politik dan pemerintahan lainnya, disamping belum meluasnya wilayah

    kekuasaan Islam pada masa itu. 0

    !arena kesibukkan menyelesaikan masalah dalam negeri itu, Abu Bakar sebagaimana

    yang dikatakan oleh Mustha"a Musyru"ah menyerahkan &memberi wewenang'

    kekuasaan peradilan &wilayah al-qadha' kepada mar bin !hattab. -endelegasian

    wewenang itu bukan berarti bahwa al-qadha’ pada masa Abu Bakar telah berdiri

    sendiri, melainkan lebih lanjut Mustha"a Musyru"ah mengatakan, meskipun mar 

    diangkat menjadi qadhi namun dalam hal ini mar se)ara khusus belum disebut

    sebagai qadhi.  !egiatannya tidak hanya dibidang peradilan, tetapi juga ikut

    membantu dalam persoalan pemerintahan.

     Namun pada masa mar menjadi qadhi tidak satupun masalah yang harus

    diselesaikannya, karena tidak adanya kasus yang diajukan oleh kaum muslimin ketika

    itu. Menurut Muhamad Salam Madkur, selama urusan qadha’   diserahkan kepada

    mar, tidak ada sengketa yang dihadapkan ke pengadilan karena mar dikenal

    sebagai orang yang sangat keras, dan juga "aktor%"aktor pribadi kaum muslimin pada

    masa itu dikenal sangat saleh dan toleran sesama muslimin, sehingga "aktor inilah

    yang sangat membantu tidak terwujudnya selisih diantara mereka.

    Adapun tata )ara qadhi  pada masa Abu Bakar, apabila datang kepadanya

    orang%orang yang bersengketa adalah/ Abu Bakar memutuskannya dengan

     berpedoman kepada al5ur+an, jika tidak terdapat di dalam al5ur+an, dia memutuskan

    dengan sunnah yang diketahuinya. ika ia tidak mendapatinya dalam sunnah, dia

     bertanya kepada sahabat apakah ada diantara mereka yang mengetahui tentang sunnah

    1 Alaiddin Koto, Sejarah Peradilan Islam, (Jakarta: RajawaliPers, 2011), 57-59.

  • 8/18/2019 Makalah Wak Ko

    3/9

     Nabi Saw berkenaan dengan masalah tersebut. Apabila hal tersebut juga tidak ada

    yang mengetahuinya, maka Abu Bakar mengumpulkan para sahabat untuk 

    memusyawarahkan putusan apa yang akan diberikan. ika semuanya sependapat

    untuk menetapkan suatu hukum maka beliaupun berpegang pada putusan tersebut.

    Agaknya berdasarkan hal diatas diketahui telah terjadi ijma’   sahabat dan menjadi

    sumber tasyri’  sesudah Nabi Saw.3

    3. -eradilan -ada Masa mar bin !hattab

    Setelah Abu Bakar meninggal dunia, mar menggantikan kedudukannya

    sebagai khali"ah ke%3. -emerintahan mar ini berlangsung dari tahun 124 sampai

    dengan 144 M. Adapun kebijakan mar dalam melanjutkan usaha pendahulunya

    adalah /

    a' mar turut akti" dalam menyiarkan agama Islam. Ia melanjutkan usaha Abu Bakar 

    meluaskan daerah Islam sampai ke -alestina, Syiria, Irak dan -ersia di sebelah

    tara serta ke Mesir Barat aya.

     b' Menetapkan tahun Islam yang terkenal dengan tahun (ijriyah berdasarkan

     peredaran bulan &qamariyah'. -enetapan ini dilakukan mar pada tahun 126 M.

    )' Sikap tolerannya terhadap pemeluk agama lain.

    !etika Islam semakin tersebar, masalah hukum semakin bertambah, dan semakin

    meluas pula peranan para gubernur. 7leh karena itu mar memisahkan peradilan

    & yudikatif ' dari pemerintahan &eksekutif ' dan mengangkat beberapa orang sebagai

    hakim selain para gubernur. mar mengangkat Abu arda+ sebagai hakim di

    Madinah, Syuraih sebagai hakim di Basrah, dan Abu Musa al% 8Asy+ari sebagai hakim

    di !u"ah.

    Sebagaimana yang dikutip dari &mar Sulaiman al%Asy5ar, 0990/ :;'. Salah satu

    wasiat mar kepada seorang qadhi &hakim' pada zamannya, yaitu Syuraih.

  • 8/18/2019 Makalah Wak Ko

    4/9

    Berikut ini adalah )ontoh kasus peradilan pada masa mar bin !hattab, sebagaimana

    dikutip dari kitab Turats al-Khulafa al-Rasyidin, yaitu/

    0' Masalah nasab. Seorang anak mengaku di depan mar bahwa seorang wanita

    adalah ibunya. Maka, wanita tersebut datang dengan beberapa orang yang bersaksi

     bahwa dia belum menikah dan anak tersebut telah berbohong. mar pun

    memerintahkan untuk menghukumnya dengan had qazaf &tuduhan zina'. =alu hal

    tersebut terdengar oleh Ali, maka dia menginter>ensi perkara ini dan menawarkan

    kepada anak tersebut agar menikahi wanita yang diakui sebagai ibunya.

  • 8/18/2019 Makalah Wak Ko

    5/9

    #api saya menugaskan kamu agar kamu memutuskan di antara mereka dengan

    kebenaran@.;

    -elaksanaan qadha’ pada masa mar masih sederhana dan mudah, belum terikat

     pada undang%undang atau peraturan lainnya seperti sekarang ini. Seorang qadhi belum

    mempunyai seorang sekertaris, keputusan qadhi  belum ditulis dan qadhi langsung

     bertindak sebagai eksekutor. !ebanyakan dari pihak yang bersengketa datang sendiri

    untuk meminta ketetapan hukum. !etika itu belum ada orang yang meminta

    keputusan banding.

    Adapun kebijakan yang dilakukan oleh mar adalah membeli sebuah rumah di

    Makkah dan dijadikan sebagai rumah tahanan. Rumah tahanan ini merupakan

     pemeliharaan bagi orang yang bersalah dan membuat kerusakan di tengah

    masyarakat, agar mereka dapat memperbaiki akhlaknya. engan demikian dapatdikatakan orang yang mula%mula memenjarakan yang terhukum atau menahan para

    tertuduh ialah khali"ah mar bin !hattab.1

    !hali"ah mar bin !hattab adalah orang yang mula%mula memisahkan kekuasaan

     yudikatif dari eksekutif . -ara qadhi memiliki kemandirian dalam memutuskan perkara

    yang dihadapkan kepadanya, dengan tetap berpegang kepada al5ur+an dan sunnah

    disamping ijtihad. Namun pemisahan kekuasaan peradilandari kekuasaan

     pemerintahan belum tegas, karena mar membatasi wewenang para qadhi, khusus

    tentang penyelesaian sengketa harta benda &urusan perdata'. Sedangkan perkara%

     perkara inayah &urusan pidana' yang menyangkut hukum qishas  dan hudud   tetap

    menjadi wewenang khali"ah dan penguasa%penguasa daerah.:

    2. -eradilan -ada Masa tsman Bin A""an

    tsman bin A""an menggunakan )ara istislah dalam menetapkan hukum Islam,

    di antaranya adalah mengadakan adzan tambahan &adzan pertama' untuk menyerukan

    shalat jum+at demi kemashlahatan umat yang jumlahya makin banyak dan menyebar 

    ke berbagai tempat. -ada masa pemerintahannya, tsman menulis surat kepada

    (a"sah agar mengirimkan musha" yang ada di tangannya untuk disalin. ia

    memerintahkan aid bin #sabit, Abdullah bin ubair, Sa+id bin al%Ash, serta

    Abdurrahman bin al%(arits bin (isyam untuk menyalinnya menjadi beberapa musha",

    5 id., l!. '*.

    ' Ra!iati, Peradilan Islam ( Suatu Kajian Historis),(Jakarta: "a#$a Press), 5'-57.

    7 id., l!. '0.

  • 8/18/2019 Makalah Wak Ko

    6/9

    ia pun melerai perselisihan umat Islam dalam memba)a Al5ur+an dengan menetapkan

    dialek *uraish sebagai patokan serta menghilangkan dialek yang lain dalam penulisan

    musha" tsmani.6

    Adapun pelaksanaan qadha’  pada masa utsman masih berjalan seperti

    kekhali"ahan sebelumnya, namun ada beberapa kemajuan yang terjadi, diantaranya

     pelaksanaan qadha’ dilakukan ditempat khusus, dimana pada masa dua khali"ah

    sebelumnya pelaksanaan qadha’ dilakukan di mesjid.

    4. -eradilan di Masa Ali bin Abi #halib

    Ali menetapkan hukum di antara manusia selama di Madinah. !etika keluar 

    ke Bashrah dia mengangkat Abdullah bin Abbas sebagai gantinya di Madinah, dan

    mengangkat Abu Aswad al%u+ali dalam masalah pemerintahan di Bashrah dan

    sekaligus dalam peradilan. Namun kemudian, dia dipe)at setelah beberapa waktu

    karena banyaknya dia berbi)ara. Sebab bi)aranya melebihi pembi)araan dua pihak 

    yang berseteru.

    Adapun kemajuan dalam bidang peradilan pada masa Ali ialah ia memberikan

     pengarahan dan nasehat kepada para wali di daerah agar memilih qadhi  itu orang

    yang terhormat yang tidak disibukkan oleh urusan%urusan lain, orang yang tidak 

    sombong karena pujian dan tidak )ondong karena hasutan dan berilah "asilitas yang

    dapat meringankan bebannya, seperti yang dilakukannya terhadap al%Nakha+i.

    Ali mengangkat al%Nakha+i sebagai gubernur di Mesir. Ali berpesan agar al%

     Nakha+i bertakwa kepada Allah Swt. Agar hatinya diliputi rasa kasih dan ke)intaan

    kepada rakyat, dan agar bermusyawarah dan memilih penasihat%penasihat. Ali juga

    menjelaskan tentang siasat pemerintahan.9

    B. Risalah Al- Qadha

    alam dunia peradaban islam, Risalah Qadha memiliki makna yang )ukup penting. !arena

    itu, tidaklah heran bila naskah risalah tersebut banyak dimuat ulama dari berbagai disiplin

    ilmu dalam karya%karyanya. ari semua risalah yang dikemukakan oleh para ulama diatas,

    dari segi isi tidak ada perbedaan. -erbedaan hanya dari segi redaksinya saja.

    * ".A. +asi jalil, Peradilan Islam, (Jakarta: A!a,2012),1%5-1%'.

    9 Alaiddin Koto, Sejarah Peradilan Islam, (Jakarta: RajawaliPers, 2011), 71.

  • 8/18/2019 Makalah Wak Ko

    7/9

    Berikut risalah yang dikirim !hali"ah mar kepada Abu Musa al%8Asy+ari dalam

    menjalankan tugas peradilan.0

    / 3 46 8 ;< =;>? @< BCD 8 EFGHI E 8 ELMNI EO QDO;@ S6

    3 =HT 8 UDOV CW X YZ[I X \D;@ ]I^ 8 4; D 3 _N` BZM8 =bcL;@ =Zb EG;@ 8 ;cb ]I F \fG 3 8 T X g /Lh

    DI@T T? DNZ 3< 8 ]LZYL;@ ]` UDW =Zb Z@ 8 M? ]I =Zb ]L;@

    4` S6 8 4;< XCH cI? 4; mD E` < DGUD DT =b>@ ]I 8 3T pT ?

    X qZ`? ; S6 8 EO;@ 4Zb ZZNH@ ; u[b? SDLH;@ ]I| _N;@ EFW@I

     ? Q3 X D} ? 8 cT X @>Z[I ? 8 v~ •>DC€;@ 4Zb D`@[I 3< 8 F`

    3< >cN;@ BCZb H 8 U@Y;@ >DGF;@ ]I =;@ =;DF 4Z;@ S6 8 E`@V

    X ‚; DLI Zb >v DLI ;< =;>? DL BC;@ BC;@ Bƒ 8 SDL„@ …DG;D`

    † DL cLb@ Bƒ 8 yD‡I„@ ˆb? ; cb vI„@ ‚DV Bƒ 8 EY;@ 3 S^V

    {fH;@ [O;@ _Z;@ ‰OŠ;@ xDDGF;@ ]I G 3 =;DF 4Z;@ S6 8 4Z;@ 4Dg 4Y

    4Z;@ ELTv Zb pY;@ 8 4HLTv ]U@| 4V~v WDb X 4Z;@ cb m@‡` )

    Risala Ž!ar keada AŽ Žsa Al- As#a‘ari’Žn““Ž qadha’   (eradilan) adala $ardŽ (kewajian) #an“ san“at

    ditekankan dan ’Žnna #an“ arŽs diikŽti.

    aka aa!ila aaila diajŽkan keada!Ž sŽatŽ erkara, dan

    ŽtŽskanla aaila jelas dŽdŽk er!asalaann#a, karena sesŽn““Žn#a

    tidak ada artin#a i”ara soal keadilan tana ada elaksanaann#a.

    10 Ra!iati, Peradilan Islam (Suatu Kajian Historis), (Jakarta:"a#$a Press), 52-5%.

  • 8/18/2019 Makalah Wak Ko

    8/9

    ’a!akanla !anŽsia (iak-iak #an“ ererkara) dala!

    !ajlis!Ž, dala! andan“an!Ž, dan dala! keŽtŽsan!Ž, sein““a oran“

    #an“ teror!at tidak !en“in“inkan ania#a!Ž dan oran“ #an“ le!a

    tidak erŽtŽs araan terada keadilan!Ž.+Žkti itŽ waji atas en““Ž“at (iak endakwa), se!entara

    sŽ!a itŽ waji dierikan ole iak #an“ !enolak dakwaan (ter“Ž“at).

    Perda!aian di kalan“an Ž!at sla! diolekan sela!a erda!aian

    terseŽt tidak !en“alalkan erkara #an“ ara!, ataŽ !en“ara!kan

    #an“ alal.

    +aran“ siaa #an“ !endakwakan sesŽatŽ ak #an“ tidak ada

    dite!atn#a, ataŽ sŽatŽ Žkti, !aka erila te!o keadan#a sa!ai ia

    daat !e!Žktikan dakwaann#a. Jika ia daat !e!Žktikann#a !aka

    erikanla akn#a, dan aaila ia tidak !a!Ž !e!Žktikann#a !aka ia

    erak dikalakan. Karena #an“ de!ikian itŽ lei !anta a“i

    keŽŽrann#a dan lei !ena!akkan aran“ #an“ terse!Žn#i.

     Jan“anla ka!Ž !erasa teralan“i ole keŽtŽsan!Ž #an“ tela

    ka!Ž tetakan ari ini, ka!Ž, daat !eriisi (!elakŽkan eninjaŽan

    ke!ali) terada keŽtŽsan #an“ tela ka!Ž a!il, aaila ka!Ž

    !endaat etŽnjŽk (arŽ) #an“ daat !e!awa!Ž ada keenaran.

    Karena sesŽn““Žn#a keenaran itŽ arŽs didaŽlŽkan dan tidak daat

    diatalkan ole aaŽn dan ke!ali ada keenaran lei aik dariada

    er“eli!an“ ada keatilan.11

    –ran“-oran“ sla! itŽ (dian““a) adil sea“ian !ereka terada

    sea“ian #an“ lain, ke”Žali oran“ #an“ erna !e!erikan kesaksian

    alsŽ, ataŽ oran“ #an“ erna dijatŽi had. AtaŽ oran“-oran“ #an“

    dira“Žkan asal ŽsŽln#a. ’esŽn““Žn#a alla !en“etaŽi raasia a!a-

    a!a-—#a. an !en“indarkan ŽkŽ!an atas !ereka ke”Žali den“an

    adan#a Žkti-Žkti dan sŽ!a.

    Ke!Ždian aa!ila den“an sŽn““Ž-sŽn““Ž erkara #an“

    diajŽkan keada!Ž #an“ tidak terdaat ketentŽan ŽkŽ!n#a dala!

    AlŽr‘an dan tidak Žla dala! ’Žnna, ke!Ždian qiyaskanlah  erkara-

    erkara itŽ dan eratikanla erkara #an“ serŽa ŽkŽ!n#a den“an

    11 id., l!. 55.

  • 8/18/2019 Makalah Wak Ko

    9/9

    erkara-erkara itŽ. ˜alŽ ere“an“la keada sesŽatŽ #an“ !enŽrŽt

    endaat!Ž lei diredai Alla dan lei !endekati keenaran.

     JaŽila diri!Ž dari e!osi, ikiran #an“ ka”aŽ, rasa je!Ž, !en#akiti

    oran“ #an“ ererkara, dan ersika keras ada waktŽ !en“adai!ereka. ’esŽn““Žn#a !e!ŽtŽskan erkara dite!at #an“ enar akan

    !endaat aala dari Alla dan selalŽ dikenan“.

    +aran“ siaa #an“ niatn#a tŽlŽs dala! keenaran, walaŽŽn !erŽ“ikan

    dirin#a sendiri, !aka Alla akan !e!erikan ke”ŽkŽan. an aran“

    siaa #an“ erla“ak !e!iliki kealian #an“ tidak ada ada dirin#a, !aka

    Alla akan !e!er!alŽkann#a. Karena sesŽn““Žn#a Alla tidak akan

    !eneri!a a!al dari a!a-—#a !elainkan a!al #an“ iklas. aka

    in“atla aala dari Alla, reeki dan ra!at-—#a. ™assala!Ž‘alaikŽ!

    wara!atŽlla.12

     

    C. Prinsip – prinsip yang Terkandung di dalam Risalah Al- Qadha

    +erdasarkan aaran risalah Al-Qadha diatas, daat disi!Žlkan awa

    ada eeraa rinsi-rinsi !en“enai eradilan #an“ terkandŽn“ dala!

    risalah terseŽt, #aknin#a:

    1. šksistensi dan KedŽdŽkan Peradilan2. šksekŽsi PŽtŽsan&. Asas –jektiitas%. Pe!Žktian5. Perda!aian'. PeninjaŽan ke!ali ŽtŽsan7. ’Ž!er ŽkŽ! dan interretasi*. Krediilitas saksi

    9. ’ika dan si$at seoran“ aki!

    12 id., l!. 5'.