makalah transportasi laut

8
Makalah “Perkembangan Sarana Transportasi Laut di Indonesia” Bidang studi : Sejarah Kelas XII IPA 1 Dessy Kristiani - 07 Ellisa Widjanarko - 08 Ester Sentia - 09 Fiona Citra Dewi - 10 Jessica Roediyanto - 11 Joan Marcelina - 12

Upload: ellisatan

Post on 25-Dec-2015

370 views

Category:

Documents


27 download

DESCRIPTION

Makalah Transportasi Laut

TRANSCRIPT

Page 1: Makalah Transportasi Laut

Makalah

“Perkembangan Sarana

Transportasi Laut di Indonesia”

Bidang studi : Sejarah

Kelas XII IPA 1

Dessy Kristiani - 07

Ellisa Widjanarko - 08

Ester Sentia - 09

Fiona Citra Dewi - 10

Jessica Roediyanto - 11

Joan Marcelina - 12

SMA Kristen Petra 4 Sidoarjo

Page 2: Makalah Transportasi Laut

Tahun Pelajaran 2012/20131. Latar Belakang

Transportasi laut berperan penting dalam dunia perdagangan internasional maupun

domestik. Transportasi laut juga membuka akses dan menghubungkan wilayah pulau,

baik daerah sudah yang maju maupun yang masih terisolasi. Sebagai negara kepulauan

(archipelagic state), Indonesia memang sangat membutuhkan transportasi laut.

Bukti-bukti menunjukan bahwa bangsa Indonesia telah memanfaatkan kapal-kapal

sebagai sarana penting dalam transportasi laut, seperti yang tergambar pada relief-relief

Candi Borobudur dalam bentuk perahu bercadik yang telah mampu berlayar hingga jauh

sampai ke Pulau Madagaskar (Afrika). Juga pembuatan kapal phinisi yang dilakukan

oleh bangsa Bugis di Sulawesi Selatan.

Kapal kayu Phinisi yang telah digunakan di Indonesia sejak beberapa abad yang

lalu, diperkirakan kapal pinishi sudah ada sebelum tahun 1500an. Pada abad ke 14,

Phinisi pertama kali dibuat oleh Sawerigading, Putera Mahkota Kerajaan Luwu untuk

berlayar menuju negeri Tiongkok hendak meminang Putri Tiongkok yang bernama We

Cudai. Setelah beberapa lama tinggal di negeri Tiongkok, Sawerigading kembali

kekampung halamannya dengan menggunakan Phinisi ke Luwu.

Menjelang masuk perairan Luwu kapal diterjang gelombang besar dan Phinisi

terbelah tiga yang terdampar di desa Ara, Tanah Beru dan Lemo-lemo. Masyarakat

ketiga desa tersebut kemudian merakit pecahan kapal tersebut menjadi perahu yang

kemudian dinamakan Phinisi.

2

Relief Perahu Bercadik pada Candi Borobudur

Page 3: Makalah Transportasi Laut

2. Perkembangan sarana transportasi laut di Indonesia

Industri perkapalan di Indonesia berawal dari sebuah bengkel tempat mereparasi

kapal. Kemudian bengkel itu berkembang menjadi industri yang merancang dan

membangun kapal sebagai sarana transportasi laut, dan dioperasikan oleh PT. Pelayaran

Laut Nasional Indonesia (PT.Pelni). Industri kapal Indonesia dimotorioleh PT. PAL

Indonesia. Perusahaan ini merupakan sebuah Badan Usaha Milik Negara (BUMN).

Pendirian perusahaan kapal masa pemerintahan. Ide pendirian bengkel reparasi

kapal laut ini dimunculkan oleh Gubernur jendral Hindia Belanda V.D. Capellen. Nama

perusahaan itu adalah NV. Nederlandsch Indische Industrie. Pada tahun 1849, sarana

perbaikan dan pemeliharaan kapal mulai terwujud di daerah Ujung, Surabaya

Perusahaan pelayaran pertama didirikan di Indonesia pada tahun 1890 oleh

pemerintah kolonial Belanda yaitu perusahan pelayaran KPM (Koninkelijitke Paketvaart

Maattscappi) dan merupakan satu-satunya perusahaan yang oleh pemerintah Belanda

3

Kapal Phinisi yang dibuat oleh Bangsa Bugis sebelum tahun 1500.

Gubernur Jenderal Hindia Belanda – V.D. Capellen

Page 4: Makalah Transportasi Laut

diberikan hak monopoli di bidang pelayaran di Indonesia disamping kewenangan

administrasi pemerintah sampai batas tertentu yang berkaitan dengan pelayaran saat itu.

Pada tahun 1939 pemerintah Hindia Belanda mengganti nama bengkel reparasi

tersebut menjadi Maarine Estabilishment( ME). ME berfungsi sebagai sebuah paberik

pemeliharaan dan perbaikan kapal. Pada masa kedudukan Jepang, ME tidak berubah

fungsi dan berada dibawah pengawasan Kagiun. Tetapi pada masa perang kemerdekaan,

ME kembali dikuasai Belanda dan baru diserahkan kepada Indonesia pada 27 Desember

1949. Sejak saat itu, nama perusahaan kapal laut tersebut diubah menjadi Penataran

Angkatan Laut (PAL).

Pada tahun 1978, status PT. PAL diubah menjadi perusahaan umum (Perum) PAL.

Tiga tahun kemudian, yaitu tahun 1981 bentuk badan usaha Perum PAL diubah menjadi

perseroan dengan pimpinan Prof. Dr. Ing. B. J. Habibie (saat itu menjadi Mentri Riset

dan Teknologi). PT. PAL memproduksi berbagai jenis kapal, mulai dari kapal ikan, kapal

niaga, kapal perang, tugboat, tanker, kapal penumpang, dan kapal riset. Kapal riset

buatan PT PAL adalah kapal Baruna Jaya VIII.

Perkembangan sistem transportasi laut pada dewasa ini tidak terlepas dari

kemajuan teknologi. Kemajuan teknologi tersebut telah membuat bangsa Indonesia dapat

memproduksi kapal angkut penumpang, yaitu kapal Palindo Jaya 500. Kapal tersebut

diluncurkan pertama kali pada bulan Agustus 1995. Kapal tersebut dibuat untuk

menunjang sarana transportasi laut yang lebih cepat dan aman.

3. Kronologi

- Tahun 1849, dibangun sarana perbaikan dan pemeliharaan kapal di daerah Ujung,

Surabaya.

4

Page 5: Makalah Transportasi Laut

- Tahun 1890, perusahaan pelayaran pertama didirikan di Indonesia oleh pemerintah

kolonial Belanda yaitu perusahan pelayaran KPM (Koninkelijitke Paketvaart

Maattscappi).

- Tahun 1939, Belanda mengganti nama bengkel tersebut menjadi Maarine

Estabilishment (ME). ME berfungsi sebagai sebuah pabrik pemeliharaan dan

perbaikan kapal.

- 27 Desember 1949, ME kembali dikuasai Belanda dan baru diserahkan kepada

Indonesia.

- Tahun 1978, status PT. PAL diubah menjadi perusahaan umum (Perum) PAL.

- Tahun 1981, bentuk badan usaha Perum PAL diubah menjadi perseroan . PT. PAL

memproduksi berbagai jenis kapal, mulai dari kapal ikan, kapal niaga, kapal perang,

tugboat, tanker, kapal penumpang, dan kapal riset. Kapal riset buatan PT PAL adalah

kapal Baruna Jaya VIII.

- Agustus 1995, kemajuan teknologi tersebut telah membuat bangsa Indonesia dapat

memproduksi kapal angkut penumpang, yaitu kapal Palindo Jaya 500. Kapal tersebut

diluncurkan pertama kali pada bulan ini. Kapal tersebut dibuat untuk menunjang

sarana transportasi laut yang lebih cepat dan aman.

4. Kemajuan transportasi laut internasional di Indonesia

a. Kelebihan (faktor internal):

- Kondisi geografis Indonesia cukup strategis.

- Perbaikan perekonomian nasional.

- Otonomi daerah membawa semangat perbaikan kinerja.

b. Kelemahan (faktor internal) :

- Investasi besar.

- Sumber Daya Manusia rendah.

- Sarana belum memadai.

- Prasarana kurang memadai.

- Kebijakan Pemerintah/ Penegakan hukum kurang memadai.

- Monopoli Perusahaan.

5. Upaya pemerintah dalam meningkatkan transportasi laut di Indonesia

a. Merehabilitasi dan meningkatkan kapasitas infrastruktur yang ada.

b. Pengadaan kapal Feri dan kapal pengangkut barang.

5

Page 6: Makalah Transportasi Laut

c. Perbaikan pelabuhan laut, terminal peti kemas, dan dermaga-dermaga.

d. Meluncurkan kapal cepat Palindo Jaya 500 tahun 1995.

e. Mendirikan PT PAL di Surabaya sebagai pusat pengembangan industri maritim

Indonesia.

6