makalah prasarana transportasi
TRANSCRIPT
TUGAS MAKALAH PRASARANA TRANSPORTASIDOSEN : Dr. Ir. RUSLIN ANWAR, MSi
PELABUHAN TANJUNG EMAS – SEMARANG
SAIFUL ROHMANNIM : 126060100111014
REKAYASA TRANSPORTASIPROGRAM MAGISTER TEKNIK SIPIL
FAKULTAS TEKNIKUNIVERSITAS BRAWIJAYA
2012
PELABUHAN TANJUNG EMASSEMARANG
A. Pendahuluan
a. Pengertian Pelabuhan
Pelabuhan dalam bahasa Indonesia dikenal dua istilah yang berhubungan dengan arti
pelabuhan yaitu bandar dan pelabuhan. Bandar (harbour) adalah daerah perairan yang terlindung
terhadap gelombang dan angin untuk berlabuhnya kapal-kapal. Suatu estuari atau muara sungai
dengan kedalaman air yang memadai dan cukup terlindung untuk kapal-kapal, telah memenuhi
kondisi sebagai suatu bandar. Pelabuhan (port) adalah daerah perairan yang terlindung terhadap
gelombang, yang dilengkapi dengan fasilitas-fasilitas terminal laut meliputi dermaga, kran-kran
untuk untuk bongkar muat barang, gudang laut (transito) dan tempat-tempat penyimpanan
dimana kapal membongkar muatannya, dan gudang-gudang dimana barang-barang dapat
disimpan alam waktu yang lebih lama selama menunggu pengiriman ke daerah tujuan atau
pengapalan. Terminal ini dilengkapi dengan jalan kereta api, jalan raya atau saluran pelayaran
darat. Daerah pengaruh pelabuhan bisa sangat jauh dari pelabuhan tersebut. Dengan demikian,
pelabuhan merupakan bandar yang dilengkapi dengan bangunan-bangunan untuk pelayanan
bongkar-muat barang dan penumpang. Karena dalam kenyataannya sebuah kapal yang berlabuh
juga berkepentingan untuk melakukan bongkar-muat barang dan menaik-turunkan penumpang,
maka nama pelabuhan lebih tepat dibanding bandara.
Pelabuhan tidak lagi harus berada di daerah terlindung secara alami, tetapi bisa berada di
laut terbuka, untuk medapatkan perairan yang luas dan dalam. Sangat sulit untuk mendapatkan
areal yang relatif dalam yang berada di dekat pantai, terlebih lagi jika pantainya merupakan jenis
pantai lumpur. Sehingga kapal tanker yang mempunyai draft yang sangat besar merapat jauh di
lepas pantai. Di samping itu, kebutuhan pemecah gelombang untuk melindungi daerah perairan
semakin meningkat pula. Tipe pelabuhan juga disesuaikan dengan jenis dan ukuran kapal-kapal
yang menggunakannya
Bila ditinjau dari segi pengusahaanya maka pelabuhan arti pelabuhan dibedakan atas ,
Pelabuhan yang diusahakan, yaitu pelabuhan yang sengaja diselenggarakan untuk memberikan
fasilitas-fasilitas yang diperlukan oleh kapal yang memasuki pelabuhan untuk melakukan
kegiatan bongkar muat dan kegiatan lainnya.
b. Sejarah Pelabuhan
Pelabuhan Tanjung Emas Semarang sebelumnya bernama Pelabuhan Semarang, yang
dahulu berupa sungai kecil atau Kali Semarang yang menjadi satu-satunya urat nadi
pengangkutan barang-barang dengan perahu dari dan ke kapal samudera yang berlabuh di lepas
pantai. Pada menara suar pelabuhan Semarang tertera Tahun 1874, dapat menunjukkan bahwa
pelabuhan Semarang berdiri pada abad ke-19. Walaupun sudah ada penambahan fasilitas
pelabuhan Nusantara, Pelabuhan Semarang masih terbatas untuk disandari kapal-kapal berukuran
besar. Pada masa itu, yang bisa merapat / bersandar di Dermaga Nusantara maksimum kapal-
kapal dengan draft = 5 m atau berukuran ± 3.500 Ton bobot mati (Dwt). Sedang kapal-kapal
dengan draft > 5 m masih harus berlabuh diluar pelabuhan atau dilepas pantai yang jaraknya ± 3
mil dari dermaga. Karena itu dikenal sebagai Pelabuhan REDE. Sejak 1970, arus kapal dan
barang yang melalui Pelabuhan Semarang cenderung semakin meningkat setiap tahun. Menurut
data tahun 1970-1983 kenaikan arus barang rata-rata tiap tahun yaitu 10% lebih. Mengingat
keterbatasan fasilitas pelabuhan seperti kedalaman dan lebar alur/ kolam yang tidak memadai
untuk masuk / keluarnya kapal-kapal samudera, maka Pemerintah menetapkan untuk
mengembangkan Pelabuhan Semarang.
Pelabuhan Tanjung Emas (terkadang ada yang menulis Tanjung Mas), dikelola oleh PT.
PELABUHAN INDONESIA III (PERSERO), diresmikan pada tahun 1985. Pelabuhan ini
merupakan satu-satunya pelabuhan di Kota Semarang. Pelabuhan Tanjung Emas ke arah Tugu
Muda Semarang berjarak sekitar 5 km atau kira-kira 30 menit dengan kendaraan sepeda
motor/mobil. Fasilitas Dermaga pada pelabuhan ini: Nusantara, Pelabuhan dalam II, Dermaga
Gd VII, DUKS PLTU, DUKS Pertamina, DUKS BEST serta DUKS Sriboga. Pelabuhan
Tanjung Emas juga didukung dengan peralatan: Kapal Tunda, Kapal Pandu, Kapal Kepil,
Gudang, Lapangan Penumpukan dan alat Bongkat, serta dengan pelayanan meliputi: Pelayanan
Kapal, Pelayanan Barang, Pelayanan Terminal, Palayanan Tanah, Bangunan, Air, dan Listrik.
B. Data-data Pelabuhan
a. Alamat Pelabuhan : Jl. Coaster No. 10
Kelurahan : - Kecamatan : - Kabupaten : Semarang Propinsi : Jawa Tengah Posisi : 06º - 53'- 00” s/d 06º - 57 00' LS dan
110º- 24' 00” s/d 110º-26' 00” BT
b. Status Pelabuhan : Di Usahakan
c. Jenis Pelabuhan : Umum
d. Kode Pos : -
e. Telepon : 024 3548666
f. Faximile : 024 3542649
g. Telex/VHF : -
h. S S B 1. Nama Stasiun : - 2. Frequensi (KHZ/MHZ) : -
i. Kelas Pelabuhan : I (satu)
j. Kepanduan : Wajib Pandu
k. DUKS : 1. PT. Pertamina 2. PLTU 3. Sri Boga Ratu Raya 4. Unit Pengantongan Pupuk
Gambar. Lokasi Pelabuhan Tanjung Emas
Gambar. Rencana Pengembangan Pelabuhan Tanjung Emas
C. Fasilitas dan Peralatan Pelabuhan
a. Dermaga I
Nama : Dermaga SamuderaPanjang : 605 M'Lebar : 25 M'Kedalaman : -9,0 MLWS
b. Dermaga II
Nama : Dermaga CoasterPanjang : 320 M'Lebar : 14,40 M'Kedalaman : -4,5 MLWS
c. Dermaga III
Nama : Dermaga PelraPanjang : 496 M'Lebar : 1 M'Kedalaman : -2,5 MLWS
d. Dermaga IV
Nama : Dermaga XIIPanjang : 145 M'Lebar : 20 M'Kedalaman : -3,5 MLWS
e. Alur Pelayaran
Panjang : 0,8 MilLebar : 200 MeterKedalaman : -3,5 s/d -10 MLWSPasang Tertinggi : -3,5 MLWSPasang terendah : -10 MLWS
f. Kolam Pelabuhan
Luas : 17.800 MeterKedalaman : -10 MLWSPasang Tertinggi : -10 MLWSPasang terendah : -5 MLWS
g. Gudang
Luas : 41.390 M2
Kapasitas : 3,0 T/M2
Pemilik : Pelabuhan IIIKondisi : 85 %
h. Lapangan Penumpukan
Luas : 97.063 M2
Kapasitas : 2,5 T/M2
Pemilik : Pelabuhan IIIKondisi : 85 %
i. Terminal Penumpang
Luas : 4.530 M2
Pemilik : Pelabuhan IIIKondisi : 90 %
j. Peralatan Bongkar Muat
No Alat Keterangan
1 Kapal Pandu 1 unit 360 HP
2 Kapal Tunda 1 unit 2x400 HP, 1 unit 2x725 HP,
dan 1 unit 2x750 HP
3 Kapal Kepil 2 unit 2x105 HP
4 Head Truck 2 unit 36 Ton, 2 unit 40 Ton, dan
20 unit 45 Ton
5 Chasis Combo 4 unit 20" dan 24 unit 40"
6 Forklift 2 unit 2 Ton, 6 unit 2,5 Ton, 1 unit
4 Ton, 1 unit 5 Ton, dan 1 unit 7
Ton
7 Container Crane 2 unit 36 Ton dan 2 unit 40 Ton
8 Crane Darat 1 unit 11 Ton dan 1 unit 25 Ton
9 Top Loader 1 unit 30,5 Ton dan 1 unit 36 Ton
10 Rubber Tyred Gantry 8 unit 40 Ton
11 Side Loader 2 unit 18 Ton
12 Spreader 2 unit 20' dan 1 unit 40'
13 Spreader Combo 4 unit 20'/40'
D. Lain - Lain
a. Instansi Terkait
1. Administrator Pelabuhan
2. Bea Cukai
3. Distrik Navigasi
4. Stasiun Meteorologi Maritim
5. Stasiun Karantina Hewan
6. Balai Pengembangan Penangkapan Ikan
7. Stasiun Karantina Tumbuh-tumbuhan
8. Kantor Kesehatan Pelabuhan
b. Perusahaan Bongkar Muat
1. PT. Dharma Lautan Nusantara
2. PT. Multi Tirta Prayasa
3. PT. Sabansa Bandar Nasional
4. PT. Trijasa Dermaga Palagan
5. PT. Tirang Jaya Samudera
6. PT. Gesit
7. PT. Jangkar Mas
8. PT. Sangga Rimba Makmur
9. PT. Dwipa Hasta Semarak
10. PT. Sabansa Bandar Samudera
c. Perusahaan Pelayaran
1. PT. Djakarta Lloyd
2. PT. Samudera Indonesia
3. PT. Trikora Lloyd
4. PT. Gesuri Lloyd
5. PT. Sarana Pandupusaka Utama
6. PT. Bahari Haluan Samudera
7. PT. Pulau Laut
8. PT. Pul Internasional
9. PT. Green Pasific Line’s
10. PT. Bumi Laut Shipping Company
d. Daerah Lingkungan Kerja Pelabuhan (DLKR)
Daratan : 636 Ha, sedangkan DLKR Perairan : 17.800 Ha, dan Ditetapkan dengan SK Bersama antara Menteri Perhubungan dan Menteri Dalam Negeri No. 15 Tahun 1982 dan KM.69/AL.101/PHB-82 tanggal 14 Januari 1982.
DAFTAR PUSTAKA
1. PT. Pelabuhan Indonesia III (Persero), Informasi 25 Pelabuhan Strategis Indonesia –
Pelabuhan Tanjung Emas Semarang, Surabaya 2006.