makalah talak

12
Hadis Ahkam BAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang Pada umumnya setiap orang yang melakukan perkawinan pastilah bertujuan membangun keluarga yang sakinah, mawadah dan warahmah, namun, tidak semua pernikahan akan selamanya harmonis suatu saat bisa saja terjadi percekcokan yang mengakibatkan terjadinya talaq (Perceraian). Sebelum beralih ke pembahasan alangkah baiknya kita mengetahui talak itu apa? Talak adalah memutuskan tali pernikahan dengan suatu sebab. Lafal talak telah ada sejak zaman jahiliyah. Syara’ datang untuk menguatkannya bukan secara spesifik atas umat ini. Penduduk jahiliyah menggunakannya ketika melepas tanggungan. Tetapi di batasi tiga kali. Hadits diriwayatkan dari Urwah bin Zubair r.a berkata : “dulunya manusia menalak istrinya tanpa batas dan bilangan.” Dengan demikian talak bukan masalah baru di dalam masyarakat, talak sudah muncul pada zaman jahiliyah tapi 1

Upload: salitti

Post on 07-Jul-2016

216 views

Category:

Documents


1 download

DESCRIPTION

makalah Talak

TRANSCRIPT

Page 1: makalah talak

Hadis Ahkam

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar belakang

Pada umumnya setiap orang yang melakukan perkawinan pastilah bertujuan

membangun keluarga yang sakinah, mawadah dan warahmah, namun, tidak semua

pernikahan akan selamanya harmonis suatu saat bisa saja terjadi percekcokan yang

mengakibatkan terjadinya talaq (Perceraian).

Sebelum beralih ke pembahasan alangkah baiknya kita mengetahui talak itu apa?

Talak adalah memutuskan tali pernikahan dengan suatu sebab.

Lafal talak telah ada sejak zaman jahiliyah. Syara’ datang untuk menguatkannya

bukan secara spesifik atas umat ini. Penduduk jahiliyah menggunakannya ketika

melepas tanggungan. Tetapi di batasi tiga kali. Hadits diriwayatkan dari Urwah bin

Zubair r.a berkata : “dulunya manusia menalak istrinya tanpa batas dan bilangan.”

Dengan demikian talak bukan masalah baru di dalam masyarakat, talak sudah

muncul pada zaman jahiliyah tapi banyak masyarakat atau masih ada di dalam

masyarakat yang belum mengetahui hukum talak tersbut. Dalam makalah ini akan di

bahas hukum talak dan lebih spesifiknya akan membahas tentang, mentalak dalam

keadaan haid/menstruasi dan hukumnya.

B. Rumusan masalah.

1. Hukum mentalak dalam keadaan haid/menstruasi

2. Hukum talak.

1

Page 2: makalah talak

Hadis Ahkam

BAB II

PEMBAHASAN

A. Definisi Talak :

Menurut bahasa : talak berarti melepaskan atau meninggalkan.

Menurut syara’ : talak adalah melepas tali nikah dengan lafal talak atau sesamanya.

Menurut Imam nawawi dalam bukunya Tahdzib, talak adalah tindakan orang yang

terkuasai terhadap suami yang terjadi tanpa sebab kemudian memutus nikah.

B. Hadis hukum talak :

الله )) رسول عهد فى ئض حا وحي اته امر طلق انه عمر وابن

عليه الله صلى الله رسول عمر فسأل ، وسلم عليه الله صلى

: ، تطهر حت ليمسكها ثم ، جعها فليرا مره فقل ، ذلك عن وسلم

قبل طلق شاء إن و ، بعد امسك شاء إن ثم ، تطحر ثم ، تحيض ثم

متفق ((. النساء لها تطلق ان الله امر التى العدة فتلك ، يمس ان

عليه

Artinya :

Dari Ibnu umar, r.a : Bahwasanya Ibnu Umar, r.a mentalak isterinya dalam

keadaan haid di zaman Rasulullah saw. Lalu Umar bertanya kepada Rasulullah saw.

Tentang kejadian itu. Maka beliau menjawab : “suruhlah ia meruju’nya, hendaklah ia

menahan isterinya sampai bersih, kemudian haid lalu bersih lagi, bila ia mau tahanlah

(teruskanlah) dengan isterinya itu, atau mentalaknya juga bila ia mau hendaknya

2

Page 3: makalah talak

Hadis Ahkam

sebelum di campuri, ‘iddah itulah yang Allah perintahkan bila perempuan-perumpuan

itu sudah di talak. (Muttafaqqun Alaih)

C. Makna kata :

طلق : talak (menalak), menceraikan

تطهر : asal kata dari طهر (membersihkan)

تحيض : haid asal kata dari حيض(haid)

Asbabul wurud hadits di atas adalah

Ibnu Umar mentalak isterinya dalam keadaan haid di zaman Rasulullah saw.

Lalu Umar bertanya kepada Rasulullah saw. Tentang kejadian itu. Maka beliau

menjawab : “suruhlah ia meruju’nya, hendaklah ia menahan isterinya sampai bersih,

kemudian haid lalu bersih lagi, bila ia mau tahanlah (teruskanlah) dengan isterinya itu,

atau mentalaknya juga bila ia mau hendaknya sebelum di campuri, ‘iddah itulah yang

Allah perintahkan bila perempuan-perumpuan itu sudah di talak.

D. biografi sandaran hadits )sanad(

Abdullah bin Umar lahir pada tahun kedua atau ketiga dari kenabian, masuk

Islam ketika ia masih dalam usia 10 tahun bersama ayahnya. Ia berhijrah ke madinah

lebih dulu dari pada ayahnya. Pada perang uhud ia masih kecil usianya, sehingga tidak

di izinkan Rasullullah untuk mengikutinya kecuali peperangan- peperangan berikutnya .

Ia selalu ikut bertempur bersama Nabi Muhammad saw dalam perang khandak dan

3

Page 4: makalah talak

Hadis Ahkam

peperangan sesudahnya. Bahkan sesudah nabi wafat, ia masih aktif dalam berbagai

peperangan untuk kepentingan islam.

Abdullah bin Umar adalah anak kedua dari Umar bin Al-Khattab dan saudara

kandung Hafshah Umm Al-Mu’minin.

Abdullah bin Umar termasuk seorang sahabat yang tekun dan berhati hati dalam

meriwayatkan hadits. Ia juga meriwayatkan hadits sekitar 2.630 buah

Abdullah bin Umar meninggal dunia di Mekah pada tahun 73 H/693 M dalam

usia 87 tahun

E. Munasabah hadits :

طاهرا : )( ليطلقها ثم جعها فليرا مره لمسلم رواية وفى

تطليقة ( وهسبت للبخارى اخرى ية روا وفى ) اوحامال

Artinya :

Dan pada suatu riwayat Imam Muslim : Suruhlah ia meruju’nya kemudian

mentalaknya dalam keadan bersih atau sedang hamil” dan riwayat lain Imam Bukhari :

“di hitung sejak jatuhnya talak”

يرها : )) : ولم على ها فرد عمر بن لله عبدا قل اخرى رواية وفى

اليمساء : فليطلق طهرت اذا واقل ، شيئا

Artinya :

Dan dalam sebuah riwayat lainnya : Abdullah putra Umar berkata : kemudian

Rasulullah saw mengembalikan istriku itu kepadaku dan beliau tidak melihat sesuatu

4

Page 5: makalah talak

Hadis Ahkam

apapun dariku atas istriku itu” dan beliau bersabda bila wanita itu sudah bersih, boleh di

laksanakan talak atau di teruskannya saja sebagai istri.

F. Hukum yang terkandung dalam hadits Ibnu Umar :

Haram menjatuhkan talak dalam masa isteri sedang berhaid.

Para imam mazhab sepakat bahwa talak yang di jatuhkan pada masa haid setelah

disetubuhi atau pada masa suci setelah di setubuhi hukumnya haram

Malik berpendapat, bahwa menjatuhkan talak dalam keadaan haid kedua , haram

juga. Pendapat inilah yang di pandang shahih oleh golongan Syafi’iyah

Mentalak dalam masa haid, berarti mentalak dengan cara yang tidak di benarkan

oleh syara’. Karenanya, tertolak. Kalau di pandang sah, tentulah diterima, tetapi ini

berlawanan dengan nash.

Sabda Nabi saw, yang terkandung dalam hadits diatas. “suruhlah dia supaya

merujikinya’ ”, itulah yang menjadi pegangan untuk tidak mensahkan talak dalam masa

berhaid.

G. Hukum talak

Hukum talak ada empat :

1. Wajib. Apabila terjadi perselisihan antara suami-istri, sedangkan dua hakim

yang mengurus perkara memandang perlu upaya keduanya bercerai

2. Sunnat. Apabila suami tidak sanggup lagi membayar dan mencukupi

kewjibannya (nafkahnya). Atau perempuan tidak menjaga kehormatan dirinya.

5

Page 6: makalah talak

Hadis Ahkam

3. Haram. Dalam dua keadaan. Pertama : menjatuhkan talak sewaktu si istri dalam

keadaan haid. Kedua : menjatuhkan talak sewaktu suci yang telah di campuri

dalam waktu suci itu.

Sabda Rasulullah saw :

ثم : ، تحيض ثم ، تطهر حت ليمسكها ثم ، جعها فليرا مره

، يمس ان قبل طلق شاء إن و ، بعد امسك شاء إن ثم ، تطحر

عليه ((. متفق النساء لها تطلق ان الله امر التى العدة فتلك

Artinya :

“suruhlah ia meruju’nya, hendaklah ia menahan isterinya sampai bersih,

kemudian haid lalu bersih lagi, bila ia mau tahanlah (teruskanlah) dengan

isterinya itu, atau mentalaknya juga bila ia mau hendaknya sebelum di campuri,

‘iddah itulah yang Allah perintahkan bila perempuan-perumpuan itu sudah di

talak. (Muttafaqqun Alaih)

4. Makruh : talak yang di lakukan tanpa sebab, pergaulan suami istri dalam

keadaan baik.

6

Page 7: makalah talak

Hadis Ahkam

BAB III

PENUTUP

1. Kesimpulan

Dalam pembahasan pada bab II adalah :

a. Talak adalah melepas tali nikah dengan lafal talak atau sesamanya.

b. Munasabah hadits menjelaskan bahwa tidak boleh menalak istri dalam keadaan

haid tunggulah ia sampai bersih dari haidnya itu.

c. Hukum yang terkandung dalam hadits Ibnu Umar adalah haram hukumnya

menalak istri dalam keadaan haid.

d. Hukum-hukum talak yaitu : wajib : jika dalam rumah tangga terjadi percekcokan

atau tidak ada lagi kesamaan pendapat dan hakim memandangnya harus cerai,

sunnat : apabila istri sudah tidak menjaga kehormatannya, haram : menalak istri

dalam keadaan haid, makruh : talak yang di lakukan tanpa sebab.

2. Saran

Sebaiknya suami istri jika ada masalah harus di selesaikan dengan cara

kekeluargaan supaya masalah yang di hadapi mendapat solusinya dan jangan seakalipun

mengucapkan kata talak atau cerai, tapi jika masalah itu tidak dapat di selesaikan dan

keduanya ingin memutuskan tali pernikahan harus di tanyakan dulu kepada kepada

keluarga masing-masing.

7

Page 8: makalah talak

Hadis Ahkam

Binalah hubungan suami istri dengan baik agar menjadi keluarga sakinah,

mawadah dan warohmah

DAFTAR PUSTAKA

Imam As-San’awih. Subulu Al-Salam

Al Hafizh Ibn Hajar Al Asqa. Bulughul Maram ; CV Toha Putra Semarang

Dr. H. Abdul Majid Khon, M.Ag. Ulumul hadis ; Amzah, jakarta

Teungku Muhammad Hasbi Ash Shiddieqy. Koleksi Hadis-hadis Hukum PT. Pustaka

Rizki Putra ; Semarang

Drs. Beni Ahmad Saebani, M.Si. Fiqh Munakahat II, CV Pustaka Setia ; bandung

Dr. Abdul Aziz Muhammad Azzam, Dr. Abdul Wahhab Sayyed Hawwas. Fiqh

Munakahat, Amzah ; Jakarta

Syaikh Al-‘Allamah Muhammad bin ‘abdurrahman ad-Dimasyqi. Fiqh Empat Mazhab ;

Hasyimi Press ; bandung

8