makalah spt

24
A. Pendahuluan 1. Latar Belakang Tanah sebagai lahan pertanian merupakan salah satu unsur produksi yang turut menentukan keberhasilan suatu usaha tani. Selain untuk usahatani, tanah juga digunakan untuk berbagai keperluan lainnya, seperti untuk perkampungan, perkotaan, perumahan, perkantoran, jalan dan sebagainya. Karena itu tanah mempunyai nilai dan peranan yang dinamis bagi keperluan hidup manusia. Sumberdaya tanah di Indonesia tersebar di kepulauan Nusantara dan sebagian besar merupakan lahan kering yang memiliki potensi untuk keperluan pertanian. Potensi lahan kering tersebut berbeda antara satu daerah dengan daerah lainnya, tergantung dari berbagai faktor antara lain : topografi/bentuk wilayah, geologi dan keadaan tanah, iklim (suhu, curah hujan, angin dan penyinaran), keadaan sumberdaya air dan keadaan sosial ekonomi masyarakat. Adanya perbedaan potensi itu menyebabkan pula perlunya pemilihan jenis usaha tani dan macam teknologi yang sesuai dengan potensi lahan kering tersebut. Pada waktu hujan deras. Aliran ini akan mengikis dan menghanyutkan lapisan tanah bagian 1

Upload: dian-susanti

Post on 24-Oct-2015

47 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: MAKALAH SPT

A. Pendahuluan

1. Latar Belakang

Tanah sebagai lahan pertanian merupakan salah satu unsur

produksi yang turut menentukan keberhasilan suatu usaha tani. Selain

untuk usahatani, tanah juga digunakan untuk berbagai keperluan lainnya,

seperti untuk perkampungan, perkotaan, perumahan, perkantoran, jalan

dan sebagainya. Karena itu tanah mempunyai nilai dan peranan yang

dinamis bagi keperluan hidup manusia.

Sumberdaya tanah di Indonesia tersebar di kepulauan Nusantara

dan sebagian besar merupakan lahan kering yang memiliki potensi untuk

keperluan pertanian. Potensi lahan kering tersebut berbeda antara satu

daerah dengan daerah lainnya, tergantung dari berbagai faktor antara

lain : topografi/bentuk wilayah, geologi dan keadaan tanah, iklim (suhu,

curah hujan, angin dan penyinaran), keadaan sumberdaya air dan keadaan

sosial ekonomi masyarakat. Adanya perbedaan potensi itu menyebabkan

pula perlunya pemilihan jenis usaha tani dan macam teknologi yang

sesuai dengan potensi lahan kering tersebut.

Pada waktu hujan deras. Aliran ini akan mengikis dan

menghanyutkan lapisan tanah bagian atas yang relatif lebih subur,

sehingga tanah di tempat itu makin lama makin tandus. Pada tingkat

kerusakan yang cukup parah, akhirnya tanah tidak dapat lagi berfungsi

sebagai unsur produksi seperti yang diharapkan.

Usaha-usaha konservasi yang dapat dilakukan antara lain dengan

membangun teras (sengkedan/pe-matang) dan saluran pembuangan air,

menanam tanaman penguat teras, mengembalikan sisa-sisa tanaman ke

dalam tanah atau dapat pula menanam pohon sebagai tegakan tetap pada

lahan kering yang miring.

Untuk mengurangi resiko kegagalan berusahatani di lahan kering,

sangat dianjurkan melakukan pola aneka usahatani secara terpadu.

Misalnya pada luas lahan tertentu diusahakan tanaman semusim, tanaman

perkebunan, tanaman makanan ternak dan dibarengi memelihara ternak.

1

Page 2: MAKALAH SPT

Pemilihan jenis usahatani ini disesuaikan dengan iklim setempat,

keinginan para petani serta berbagai aspek dalam pemasaran hasilnya.

2. Tujuan

Maksud intensifikasi pertanian lahan kering adalah upaya

pengelolaan lahan dalam rangka meningkatkan serta mendayagunakan

lahan tersebut agar dapat berdayacjuna dan berhasilguna secara optimal,

sehingga dapat memenuhi kebutuhan hidup masyarakat dan sekaligus

dapat melestarikan lingkungan secara berkesinambungan.

Tujuannya adalah :

a. Meningkatkan pendapatan dan kesejahteraan masyarakat tani.

b. Meningkatkan kemampuan petani pemilik dalam usahataninya.

c. Meningkatkan produktifitas tanah, baik dalam bentuk tanaman

semusim, tanaman kayu-kayuan maupun hasil lainnya.

d. Meningkatkan kelestarian tanah dan air.

3. Sasaran

Usaha intensifikasi pertanian memerlukan berbagai sarana produksi

serta tenaga kerja manusia sebagai pengelola usahatani. Tanpa tersedia

sarana produksi dan tenaga kerja manusia, maka usaha intensifikasi

pertanian itu sulit dilakukan. Oleh sebab itu yang menjadi sasaran lokasi

usaha intensifikasi pertanian di sini adalah lahan kering tadah hujan milik

rakyat yang digarap untuk tanaman semusim.

a. Usaha Konservasi

Kondisi lahan kering mempunyai permasalahan yang harus diatasi

yaitu tingkat erosi yang tinggi, kesuburannya rendah serta jumlah air

yang sangat terbatas. Karena itu pemanfaatan lahan kering untuk

usahata-ni harus disertai dengan usaha konservasi tanah dan air.

2

Page 3: MAKALAH SPT

Ada tiga cara pendekatan dalam usaha konservasi yaitu :

a. Memperbaiki dan menjaga keadaan tanah agar tahan terhadap

bahaya erosi.

b. Melindungi tanah dari jatuhnya air hujan dengan tanaman atau sisa-

sisa tanaman.

c. Memperlambat aliran air di permukaan tanah sehingga tidak

merusak lahan.

Pelaksanaan dari usaha konservasi biasanya dilakukan dengan dua

cara, yaitu pertama membuat bangunan-bangunan sipil teKnis dan kedua

secara kultur teknis atau vegetatif.

B. Tinjauan Pustaka

Beberapa pendapat tentang pengertian intensifikasi pertanian dan lahan

kering cukup banyak dikemukakan oleh para akhli pertanian. Oleh karena itu

dalam brosur ini hanya akan dikemukakan pengertian intensifikasi pertanian

lahan kering secara terbatas dan ditujukan untuk daerah lahan kering dengan

penduduk cukup padat.

Intensifikasi pertanian dapat diartikan sebagai usaha peningkatan dan

penggiatan pemanfaatan berbagai macam sarana produksi pertanian secara

ekonomis pada suatu luasan lahan tertentu yang disertai melakukan usaha

konservasi sumberdaya alam. Tujuannya adalah untuk memperoleh produksi

yang tinggi dengan tambahan hasil yang selalu menguntungkan.

Lahan kering diartikan sebagai sebidang tanah yang dalam keadaan

alamiah memiliki kondisi antara lain :

a. peka terhadap erosi, terutama bila tanahnya miring atau tidak tertutup

vegetasi

b. tingkat kesuburan tanahnya rendah

c. air merupakan faktor pembatas dan biasanya tergantung dari curah hujan

d. lapisan olah dan lapisan tanah di bawahnya (top soil dan sub soil)

memiliki kelembaban yang amat rendah.

Dari uraian tersebut, yang diartikan intensifikasi pertanian lahan kering

di sini adalah usaha intensifikasi pertanian yang dilaksanakan pada sebidang

3

Page 4: MAKALAH SPT

lahan kering dengan tujuan untuk memperoleh produksi yang tinggi dan

menguntungkan dengan disertai usaha-usaha konservasi tanah dan air.

Pelaksanaan usaha intensifikasi pertanian tersebut akan lebih berhasil bila

dilakukan di daerah yang tenaga kerja dan berbagai sarana produksi

pertaniannya cukup tersedia dengan pengelolaan aneka usahatani secara

terpadu.

C. Pembahasan

1.1 Langkah-Langkah Intensifikasi

a. Bangunan Sipil Teknis

Bangunan sipil teknis yang perlu dibuat adalah teras dan saluran

pembuangan air. Fungsi bangunan tersebut yaitu 1) memperlambat

aliran permukaan dan 2) menampung dan menyalurkan air aliran

permukaan dengan kekuatan yang tidak merusak.

a. Teras

Pembuatan teras bermaksud untuk mengubah permukaan tanah

miring menjadi bertingat-tingkat untuk mengurangi kecepatan

aliran permukaan dan menahan serta menampungnya agar lebih

banyak air yang meresap ke dalam tanah.

1) Ada 4 macam teras yang dapat dibuat pada tanah miring,

yaitu : Teras uatar, biasanya dibuat pada tempat-tempat

dengan curah hujan yang rendah, kemi ringan tanahnya

paling besar 3% dan mudah menyerap air.

2) Teras kredit, umumnya diterapkan pada tempat-tempat yang

tanahnya sulit menyerap air kemiringan tanahnya 3 - 10%

dan curah hujannya tinggi. Tujuannya, terutama ialah untuk

mempertahankan kesuburan tanah.

3) Teras guludan, dibuat pada tempat-tempat dengan

kemiringan tanah 10 — 50% dan dilengkapi dengan saluran

pembuangan air di sepanjang bagian atas guludan.

Tujuannya ialah untuk mengurangi kecepatan air yang

4

Page 5: MAKALAH SPT

mengalir bila turun hujaa, sehingga erosi dapat dicegah dan

peresapan air ke dalam tanah dapat diperbesar.

4) Teras bangku, dibuat pada tanah-tanah dengan kemiringan

10 - 30%. Teras bangku memiliki bidang olah yang dibuat

miring 1% ke-arah dalam serta dilengkapi dengan saluran

air yang letaknya di sebelah dalam bidang olah teras.

b. Saluran Pembuangan Air

Saluran pembuangan air merupakan bagian yang harus ada bila

teras guludan atau teras bangku dibuat pada tanah miring.

Pembuatannya dengan arah memotong garis kontur. Bila keadaan

memungkinkan saluran pembuangan air ini ditempatkan pada saluran

alam yang ada.

Pada saluran pembuangan air biasanya dibuatkan bangunan

terjuhan secara bertingkat, mulai dari bagian atas sampai ke bagian

terbawah dengan permukaan yang datar. Deretan bangunan terjunan

ini berfungsi untuk mengurangi kecepatan aliran permukaan dan

mencegah terbentuknya jurang-jurang yang dalam pada saluran

pembuangan. Bangunan terjunan dapat dibuat dari bambu atau batu

kali.

c. Kultur Teknis

Usaha konservasi secara kultur teknis atau vegetatif berarti

melakukan konservasi dengan menanam berbagai jenis tanaman.

Fungsi tanaman tersebut adalah untuk 1) melindungi tanah terhadap

daya perusak butir-butir hujan yang jatuh, 2) melindungi tanah

terhadap daya perusak aliran air di atas permukaan, dan 3)

memperbaiki penyerapan air oleh tanah.

d. Jenis tanaman untuk konservasi sebaiknya dipilih tanaman yang dapat

berfungsi ganda, produksinya dapat dimanfaatkan oleh manusia atau

hewan dan tanamannya baik untuk konservasi tanah dan air.

Beberapa cara melakukan konservasi secara kultur teknis adalah :

5

Page 6: MAKALAH SPT

a. Penanaman tanaman penutup tanah.

Tanaman pentutup tanah berfungsi untuk mencegah erosi,

menambah bahan organik tanah dan memperbesar kemampuan

tanah untuk menyerap dan menahan air hujan yang jatuh.

Ada tiga jenis tanaman penutup tanah yang penting yaitu :

1) Tanaman penutup tanah rendah, seperti Colopogonium

mucnnoides Desv, Centrosema pubescens Benth, Ageratum

conizoides L (Babadotan) dan beberapa jenis rumput-

rumputan misalnya akar wangi, rumput gajah dan rumput

benggala.

2) Tanaman penutup tanah sedang, berupa semak seperti;

beberapa tanaman leguminosa (kacang-Kacangan; yaitu

Crotalaria anagyroides, C. juncea L, dan C. striata.

b. Tanaman penutup tanah tinggi atau tanaman pelindung,seperti

Albizzia falcata Backer dan Leucaena leucocephala (lamtoro

gung). Penanaman rumput makanan ternak. Beberapa rumput

makanan ternak baik ditanam pada lahan kering untuk konservasi

tanah dan air. Bila lahan kering tersebut datar, rumput dapat

ditanam tersendiri atau sebagai sisipan diantara tanaman lainnya.

Untuk tanah miring yang berteras, rumput tersebut bisa ditanam

pada bagian tepi teras atau pada tampingan teras. Contoh rumput

makanan ternak yang baik ditanam antara lain rumput gajah,

rumput benggala, rumput signal (Brachiaria decumbens Staph)

dan rumput setaria (Setaria sphacelata).

c. Penanaman dalam jalur. Penanaman dalam jalur (strip cropping)

adalah suatu sistem bercocok tanam dengan cara beberapa jenis

tanaman ditanam dalam jalur-jalur yang berselang-seling pada

sebidang tanah dan disusun memotong lereng atau menurut

kontur. Biasanya tanaman yang dipergunakan adalah tanaman

pangan atau tanaman semusim yang biasa ditanam berbaris

diselingi dengan jalur-jalur tanaman yang tumbuh rapat berupa

6

Page 7: MAKALAH SPT

tanaman pupuk hijau atau tanaman penutup tanah.

Dalam sistim ini semua pekerjaan pengolahan tanah dilakukan

searah dengan jalur, melaksanakan pergiliran tanaman dan

penggunaan sisa-sisa tanaman.

d. Pergiliran tanaman.

Cara penting lainnya untuk konservasi tanah dan air ialah dengan

pergiliran tanaman, yaitu sistem penanaman berbagai tanaman

secara bergilir dalam urutan waktu tertentu pada sebidang tanah.

Pada lahan kering yang berlereng atau tanahnya miring, pergiliran

yang efektif untuk pencegahan erosi adalah antara tanaman

penghasil bahan pangan dengan tanaman penutup tanah atau

pupuk hijau.

Selain mencegah erosi, keuntungan lain dari pergiliran tanaman

adalah :

1) memberantas hama dan penyakit tanaman melalui pemutusan

siklus hidupnya.

2) memberantas tumbuhan pengganggu/gulma.

3) mempertahankan sifat-sifat fisik tanah dengan cara

mengembalikan sisa-sisa tanaman ke dalam tanah.

e. Penggunaan sisa-sisa tanaman.

Salah satu cara menambah unsur hara tanah yaitu dengan

mengembalikan sisa-sisa tanaman ke dalam tanah. Pembenaman

sisa tanaman dalam tanah akan mempertinggi kemampuan tanah

dalam menyerap air dan memelihara keseimbangan unsur hara

tanah. Selain dibenamkan ke dalam tanah, sisa-sisa tanaman dapat

pula diletakkan di atas tanah sebagai serasah (mulch) yang dapat

mempertahankan kelembaban tanah.

Dengan mulching penguapan air tanah dapat diperkecil, sehingga

tanaman yang tumbuh pada tanah tersebut dapat tetap hidup.

f. Penanaman tanaman penguat teras.

7

Page 8: MAKALAH SPT

Tanaman penguat teras dapat dipilih jenisnya sesuai dengan

keinginan para petani. Bentuk tanaman penguat teras ini dapat

berupa pohon-pohon atau rumput-rumputan.

Tanaman yang memenuhi syarat sebagai penguat teras adalah

sebagai berikut :

1) mempunyai sistem perakaran intensif sehingga mampu

mengikat tanah.

2) tahan pangkas, supaya tidak menaungi tanaman utama.

3) bermanfaat dalam menyuburkan tanah maupun sebagai

penghasil makanan ternak.

Contoh tanaman penguat teras yang dianjurkan ditanam antara

lain lamtoro gung, kaliandra, gamal, akasia, rumput gajah, rumput

benggala dan rumput setaria.

e. Usaha Peningkatan Produksi

Pada prinsipnya usahatani di lahan kering tidak berbeda dengan

usahatani di lahan basah. Persoalannya adalah bagaimana caranya

mengelola masalah air. Oleh karena itu usaha intensifikasi pertanian

lahan kering harus dibarengi dengan usaha konservasi tanah dan air.

Dengan demikian, maka produksi pertanian dapat diharapkan

meningkat. Dalam rangka peningkatan produksi pertanian di lahan

kering, beberapa usaha yang perlu dilakukan adalah penggunaan

varietas unggul, pengolahan tanah, menerapkan pola tanam,

pemupukan dan pemberantasan hama dan penyakit tanaman.

a. Penggunaan Varitas Unggul

Untuk memperoleh hasil yang tinggi, benih atau bibit harus dari

varietas yang unggul dan sesuai dengan kondisi lahan kering yang

ada. Demikian pula bila anda akan memelihara ternak, pilihlah

jenis ternak yang unggul sesuai dengan iklim di lahan kering.

Jenis atau varietas unggul adalah varietas yang memiliki satu atau

lebih sifat-sifat unggul yang sesuai dengan kondisi lahan dan

iklim tempat varietas itu diusahakan.

8

Page 9: MAKALAH SPT

Untuk tanaman, sifat-sifat unggul itu antara lain produksinya

tinggi, respon terhadap pemupukan, efisien dalam pemakaian air,

tahan terhadap hama dan penyakit. Sedangkan untuk ternak, sifat

unggul tersebut misalnya saja banyak anak, tahan penyakit,

pertumbuhan.cepat dan mudah beradaptasi.

Beberapa jenis tanaman padi dan palawija yang cocok untuk

lahan kering antara lain,padi varietas IR 36, Gati dan C-22 Gama

6, Cartuna, Jagung varietas DM R 5, Harapan baru dan Bogor

DM R 4, Ar juna, Parikesit, kacang tanah varietas Gajah/Kidang

serta kacang uci varietas lokal, kedele varietas orba, galunggung,

lokon dan guntur; kacang hijau varietas merak, bakti.

b. Pengolahan Tanah

Pengolahan tanah lahan kering hendaknya dengan membuat teras

yang sempurna agar kesuburan tanah dapat terpelihara. Selain itu

disarankan agar :

1) Tanah diolah sebaik mungkin.

2) Pengolahan tanah cukup 2 kali, yaitu sebelum dan pada

awal musim hujan.

3) Jika tanahnya miring, olahlah tanah menurut kontur dan

membuat teras.

c. Pola Tanam

Penerapan pola tanam pada lahan kering bermaksud agar sepanjang

tahun terdapat tanaman. Dengan demikian erosi dapat diperkecil dan

sekaligus lahan berproduksi. Beberapa pola tanam yang telah dikenal

dan dapat diterapkan pada usaha intensifikasi pertanian lahan kering,

yaitu :

a) Tumpang sari.

Pada pola tanam tumpang sari, dua atau lebih jenis tanaman

ditanam dalam barisan yang teratur. Salah satu dari jenis tanaman

itu merupakan tanaman utama, yakni tanaman yang hasilnya di

harapkan paling banyak.

9

Page 10: MAKALAH SPT

Menurut waktu tanamnya, tumpang sari ada dua macam :

1) tumpang sari sama umur (intercropping), yaitu bila waktu

penanaman atau panennya hampir bersamaan.

Contoh : Tumpang sari antara jagung dengan kedelai, kacang

tanah atau dengan kacang hijau. Tumpang sari antara padi

gogo dengan jagung.

2) tumpang sari beda umur (interplanting), yaitu bila waktu

penanaman atau panennya tidak bersamaan.

Contoh : tanaman semusim yang ditanam sebagai tanaman

sela di antara tanaman tahunan. Tanaman sisipan. Pada pola

ini suatu jenis tanaman ditanam di antara jenis tanaman lain

yang hampir dipanen.

Contoh:  kedelai ditanam di antara barisan tanaman jagung

yang akan dipanen.

3) Tanaman beruntun.

Pada pola tanam ini suatu jenis tanaman ditanam segera

sesudah jenis tanaman lain dipanen.

Contoh :  kedelai ditanam segera sesudah jagung atau padi

gogo dipanen.

4) Pola tanam kombinasi.

Pola tanam ini telah dicoba selama beberapa tahun di lahan

kering daerah transmigrasi Way Abung Lampung dengan

hasil yang baik. Dengan pola tanam kombinasi, maka selama

waktu satu tahun ketiga macam pola tanam yang terdahulu

dilaksanakan untuk paling sedikit 5 jenis tanaman yang

secara ekonomis menguntungkan.

d. Pemupukan

Tujuan pemupukan antara lain untuk :

a) menyediakan beberapa unsur hara sebagai penyubur tanaman,

terutama berupa unsur Nitrogen (N), Fosfat (P) dan Kalium (K).

b) memperbaiki struktur dan kegemburan tanah.

10

Page 11: MAKALAH SPT

c) mengurangi tingkat keasaman tanah, yaitu dengan melakukan

pengapuran.

Namun pemupukan pada lahan kering tidak akan

menguntungkan sebelum usaha-usaha pencegahan erosi dilaksanakan.

Ada dua jenis pupuk, yaitu pupuk organik dan pupuk anorganik.

Pupuk organik sering disebut pupuk alam dan pupuk anorganik

disebut juga pupuk buatan.Contoh pupuk alam ialah pupuk hijau,

kotoran ternak dan kompos. Urea, TSP, ZA dan KCI adalah sebagian

contoh pupuk buatan. Daun tanaman dari berbagai jenis kacang-

kacangan atau polong-polongan, baik digunakan sebagai pupuk hijau.

Misalnya daun lamtoro, kaliandra dan orok-orok. Begitu pula kotoran

dari berbagai macam ternak sangat baik digunakan untuk memupuk

tanaman. Bila pupuk kandang dan kompos digunakan, harus dipilih

yang sudah masak agar dapat langsung dimanfaatkan tanaman. Jika

belum masak, maka akan berpengaruh jelek terhadap pertumbuhan

tanaman. Jumlah pupuk alam atau pupuk buatan yang diberikan pada

tanaman sebaiknya disesuaikan dengan tingkat kesuburan lahan

kering tersebut serta keperluan tanaman. Waktu pemupukan yang

tepat juga penting diketahui. Pemberian pupuk alam biasanya

sebelum tanam, yaitu ketika mengolah tanah. Sedangkan pupuk

buatan diberikan sesuai dengan tingkat pertumbuhan/umur tanaman.

e. Perlindungan Tanaman

Perlindungan tanaman bertujuan agar tanaman terhindar dari

gangguan berbagai macam hama dan penyakit yang merugikan. Usaha

perlindungan dapat berupa pencegahan maupun pemberantasan.

Usaha pencegahan antara lain pemberian pestisida pada tanah setelah

diolah, pemberian pestisida pada bibit-bibit tanaman serta

penyemprotan tanaman secara teratur.

Sedangkan usaha pemberantasan antara lain penyemprotan

hama dan penyakit yang menyerang, pencabutan tanaman yang

terserang dan atau membakar tanaman yang terserang.

11

Page 12: MAKALAH SPT

Untuk melindungi tanaman, berbagai racun hama/penyakit dapat

digunakan. Tapi pilihlah racun yang dapat bekerja secara efektif dan

sesuai untuk melindungi tanaman yang anda usahakan. Juga mengenai

dosis serta waktu pemberiannya perlu diketahui dengan tepat. Untuk

itu bacalah petunjuk pemakaiannya yang tertera pada label.

1.2 Dampak Intensifikasi

Kegiatan intensifikasi pertanian ini menimbulkan dampak positif dan

dampak negatif terhadap produksi dan ekologi terutama di Indonesia.

Dampak positif yang didapatkan dari intensifikasi pertanian antara lain

meningkatnya produksi padi dan gandum sehingga pemenuhan pangan pun

(karbohidrat) ikut meningkat.

Sedangkan dampak negatif yang dihasilkan antara lain :

a. Dampak dari Pengolahan Tanah

Para petani mengolah tanah dengan cara membajak sawahnya dan ketika

itu sawah dialiri oleh air hingga tergenang. Kelebihan air dialirkan ke

saluran air menuju sungai dan terjadi pencucian unsur hara yang terbuang

ke sungai. Pembajakan dengan menggunakan alat berat seperti traktor

juga dapat merusak struktur tanah dan kandungan bahan organik tanah

sehingga menyebabkan tanah menjadi mampat akibat dari tidak

lancarnya aerasi dan proses dekomposisi yang tidak optimal sehingga

menyebabkan tanah menjadi susah diolah.

b. Dampak dari Pemupukan

Pemupukan dapat menyebabkan tanah menjadi asam (pH tanah

menurun), sehingga produktivitas tanaman pertanian akan

merosot. Unsur nitrogen yang terkandung dalam pupuk juga dapat

menyebabkan terbentuknya larutan nitrit di dalam tanah yang dapat

meresap ke dalam sumur penduduk yang dekat dengan lahan pertanian.

Air sumur yang mengandung nitrit dapat menyebabkan munculnya

penyakit bayi biru (blue baby), yakni tubuh bayi yang kebiru-biruaan

karena kekurangan oksigen. Bayi yang kekurangan oksigen akan

12

Page 13: MAKALAH SPT

mengalami gangguan pertumbuhan otak. Pemupukan yang berlebihan

dan larut ke dalam air juga dapat menyebabkan meningkatkan kesuburan

sungai (eutrofikasi).

Ganggang dan tumbuhan sungai, misalnya eceng gondok akan

tumbuh dengan subur dan mengakibatkan hewan di air kekurangan

oksigen sehingga mengalami kematian. Selain itu, meningkatnya

kesuburan tumbuhan air juga dapat menyebabkan terjadinya

pendangkalan pada waduk atau bendungan. Pupuk hijau dan pupuk

kandang merupakan pupuk yang dapat memperbaiki struktur tanah,

menggemburkan tanah dan juga menyuburkan tanah. Untuk mengurangi

dampak negatif penggunaaan pupuk buatan perlu diselingi dengan

penggunaan pupuk kandang dan pupuk hijau.

c. Dampak dari Pestisida

1) Hama dan gulma menjadi resisten atau kebal

2) Resurgensi atau timbulnya kembali hama tersebut

3) Timbul ledakan populasi hama atau gulma

4)  Pencemaran lingkungan hidup

5) Keracunan pada manusia

1.3 Peran Petani Dalam Intensifikasi Pertanian

Petani memiliki peran yang sangat penting dalam intensifikasi

pertanian, namun terkadang para petani kurang diperhatikan oleh

pemerintah. Kebijakan pemerintah kerap tidak berpihak pada petani

misalnya saja harga bibit dan pupuk yang tinggi namun pendapatan

petani masih tetap rendah sehingga pendapatannya tidak sebanding

dengan apa yang telah mereka keluarkan.

Peranan petani dalam intensifikasi pertanian sangat kuat tercermin

pada pembuatan benih padi yang dibuat secara swadaya melalui bantuan

penyuluhan. Pembuatan benih padi dilakukan karena tingginya harga

benih yang diedarkan oleh Departemen Pertanian setempat. Dari

kemampuan pembuatan benih yang mereka miliki petani lokal mampu

13

Page 14: MAKALAH SPT

membuat benih yang unggul sehingga mereka dapat meningkatkan

pendapatan dari padi yang mereka kelola.

D. Kesimpulan

Intensifikasi adalah suatu  kebijaksanaan yang diambil pemerintah

dalam rangka memenuhi kebutuhan pangan di Indonesia seiring dengan

pertambahan penduduk yang semakin meningkat. Intensifikasi pertanian

dapat ditempuh melalui panca usaha tani yaitu; pemilihan dan penggunaan

bibit unggul, pengolahan lahan pertanian, pengaturan irigasi, pemberantasan

organisme pengganggu tanaman atau hama, dan pemupukan sesuai aturan

yang ditentukan.

Dampak positif yang didapatkan dari intensifikasi pertanian antara lain

meningkatnya produksi sehingga kebutuhan pangan dapat terpenuhi. Dampak

negatif dari intensifikasi pertanian yaitu, tanah yang mampat akibat

pengolahan dengan alat berat, ledakan hama yang telah resisten terhadap

pestisida, penurunan kualitas tanah akibat pemberian pupuk yang berlebihan,

serta keracunan yang dialami manusia akibat dari penggunaan pestisida yang

terus menerus.

14

Page 15: MAKALAH SPT

DAFTAR PUSTAKA

Abdurachman. Pemanfaatan lahan. http://ftp.pustaka-deptan.go.id/publikasi/p3221034.pdf. Diakses pada Kamis, 21 November 2013.

Bambang 2000. Dasar-dasar Ilmu Tanah. PT Raja Grafindo Persada. Jakarta.

Benny Joy 2013. Intensifikasi lahan http://pupuk-abg.com/Teknologi_Pemulih_lahan_sawah.php. Diakses pada Kamis, 21 November 2013.

Fairhurst et al 2007 Peranan Bahan Organik dalam Sistem Usaha Tani Konservasi. Pusat Penelitian dan Pengembangan Peternakan. Jakarta.

Nazarudin et al 2010. Sistem Intensidfikasi Padi (The system of Rice Intensification- SRI). Gramedia. Jakarta.

Pusat Penelitian Tanah dan Agroklimat. 2000. Statistik Sumber Daya Lahan/Tanah Indonesia. Pusat Penelitian Tanah danAgroklimat. Bogor. 301 hlm.

Simarmata 2008. Mineralization of Nitrogen in Soil Amended with Organic Waste. Jurnal Environment Quality. 15(2):1993-1998.

15