makalah sistem pernafasan

39
MAKALAH IPA 2 SISTEM PERNAPASAN PADA MANUSIA KELOMPOK 8: 1. LAILA NURHAYATI (11312241007) 2. VINA FITRIANA (11312241018) 3. ROHMI SURYANINGSIH (11312241020) 4. REKNO WULAN (11312241033) 5. RIFQI RAMADANI (11312241029) 6. ILYA ROSIDA PERDANA (11312241040) PROGRAM STUDI PENDIDIKAN IPA

Upload: aisyatunnurlaely

Post on 14-Dec-2014

611 views

Category:

Documents


21 download

TRANSCRIPT

Page 1: Makalah Sistem Pernafasan

MAKALAH IPA 2

SISTEM PERNAPASAN PADA MANUSIA

KELOMPOK 8:

1. LAILA NURHAYATI (11312241007)

2. VINA FITRIANA (11312241018)

3. ROHMI SURYANINGSIH (11312241020)

4. REKNO WULAN (11312241033)

5. RIFQI RAMADANI (11312241029)

6. ILYA ROSIDA PERDANA (11312241040)

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN IPA

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA

2013

Page 2: Makalah Sistem Pernafasan

SISTEM PERNAPASAN PADA MANUSIA

A. Pengertian Pernapasan

Pernapasan adalah suatu proses mulai dari pengambilan oksigen, pengeluaran

karbohidrat hingga penggunaan energi di dalam tubuh. Manusia dalam bernapas menghirup

oksigen dalam udara bebas dan membuang karbondioksida ke lingkungan.Respirasi adalah

usaha tubuh untuk memenuhi kebutuhan O2 untuk proses metabolisme dan mengeluarkan

CO2 sebagai hasil metabolisme dengan perantara organ paru dan saluran napas bersama

kardiovaskuler sehingga dihasilkan darah yang kaya oksigen (Elisna:2)

Sistem pernapasan pada manusia mencakup dua hal, yakni saluran pernapasan dan

mekanisme pernapasan.Sistem respirasi atau sistem pernafasan mencakup semua proses

pertukaran gas yang terjadi antara atmosfir melalui rongga hidung faring laring

trakea bronkus bronkiolusparu-paru alveolus sel-sel melalui dinding kapiler

darah. Penjelasan saluran dan organ pernapasan adalah sebagai berikut:

1. Hidung

Hidung berfungsi sebagai alat pernapasan dan indra pembau. Hidung terdiri atas lubang

hidung, rongga hidung, dan ujung rongga hidung.Rongga hidung memiliki rambut, banyak

kapiler darah, dan selalu lembap dengan adanya lendir yang dihasilkan oleh selaput mukosa.

Sumber: http://www.sukasmo.web.id/2012/07/struktur-dan-fungsi-organ-pernapasan.html

Didalam rongga hidung, udara akan mengalami tahap sebagai berikut:

a. Penyaringan

Ditujukan kepada benda-benda asing yang tidak berbentuk gas, misalnya

debu.Benda-benda tersebut dihalangi oleh rambut-rambut yang tumbuh kearah luar

lubang hidung.

Page 3: Makalah Sistem Pernafasan

b. Penghangatan

Yaitu mengubah suhu udara agar sesuai dengan suhu tubuh.Penghangatan ini

dimungkinkan karena didalam dinding rongga hidung terdapat konka yang banyak

mengandung kapiler darah.Konka hidung (konka nasalis) adalah selaput lendir yang

berlipat-lipat.(Syaifuddin, 1995). Bila udara yang masuk suhunya lebih rendah dari suhu

tubuh maka darah kapiler akan melepaskan energinya ke rongga hidung, sehingga suhu

udara yang masuk menjadi hangat. Disamping menghangatkan udara, adanya lendir

menyebabkan udara kering yang masuk ke rongga hidung menjadi lembab.

2. Faring (tekak)

Faring merupakan tempat terjadinya persimpangan antara saluran pernapasan dengan

saluran pencernaan.Pada bagian ini terdapat klep atau epiglotis yang bertugas mengatur

pergantian perjalanan udara pernapasan dan makanan pada persimpangan tersebut.

3. Laring (pangkal tenggorok)

Laring disebut juga pangkal tenggorok atau kotak suara.Laring terdiri atas tulang rawan

yang membentuk jakun.Jakun tersusun atas tulang lidah, katup tulang rawan, perisai tulang

rawan, piala tulang rawan, dan gelang tulang rawan.Jakun adalah suatu struktur kecil

berbentuk setengah lingkaran dan paling menonjol di bagian tengah tenggorokan seorang laki-

laki. Bagian tubuh ini akan menonjol saat seseorang menelan dan pada beberapa laki-laki

akan lebih terlihat. Ukuran jakun pada laki-laki akan lebih besar dibandingkan dengan milik

perempuan, hal inilah yang membuat laki-laki memiliki pita suara lebih panjang daripada

perempuan. Seringkali perempuan yang memiliki pita suara lebih panjang juga akan memiliki

jakun yang agak menonjol. Fungsi utama jakun adalah memberikan perlindungan terhadap

laring (kotak suara), yaitu organ pada manusia yang melindungi trakea dan terlibat dalam

produksi suara.Hal ini karena tekanan yang berasal dari luar tenggorokan dapat merusak

bagian-bagian sensitif dari anatomi dalam tenggorokan.struktur dari jakun ini seperti sebuah

perisai setengah lingkaran yang tidak bulat tapi sangat tebal. Dinding dan depan laring

tersebut ditutupi oleh tulang rawan tiroid yang kaku tapi tidak bertulang (tidak keras),

material itulah yang membentuk jakun dan melindungi pita suara. Tulang rawan ini mirip

dengan material yang membentuk hidung dan telinga.

Pangkal tenggorok dapat ditutup oleh katup pangkal tenggorokan (epiglotis).Pada waktu

menelan makanan, epiglotis melipat ke bawah menutupi laring sehingga makanan tidak dapat

Page 4: Makalah Sistem Pernafasan

masuk dalam laring. Sementara itu, ketika bernapas epiglotis akan membuka. Pada pangkal

tenggorok terdapat selaput suara atau lebih dikenal dengan pita suara.

4. Trakhea (batang tenggorok)

Gambar: Trakea

Sumber:http://www.sukasmo.web.id/2012/07/struktur-dan-fungsi-organ-pernapasan.html

Merupakan pipa yang panjangnya kira-kira 9 cm dan dindingnya terdiri atas tiga

lapisan.Lapisan luar terdiri atas jaringan ikat, lapisan tengah terdiri atas otot polos dan cincin

tulang rawan, sedangkan lapisan terdalam terdiri atas jaringan epitel bersilia.Trakea tersusun

atas enam belas sampai dua puluh cincin-cincin tulang rawan yang berbentuk C. Cincin-cincin

tulang rawan ini di bagian belakangnya tidak tersambung yaitu di tempat trakea menempel

pada esofagus.Hal ini berguna untuk mempertahankan agar trakea tetap terbuka.Trakea

dilapisi oleh selaput lendir yang dihasilkan oleh epitelium bersilia.Silia-silia ini bergerak ke

atas ke arah laring sehingga dengan gerakan ini debu dan butir-butir halus lainnya yang ikut

masuk saat menghirup napas dapat dikeluarkan.Di paru-paru trakea ini bercabang dua

membentuk bronkus.

5. Paru-paru

Paru-paru terletak dalam rongga dada.Letaknya di sebelah kanan dan kiri serta di

tengahnya dipisahkan oleh jantung.Jaringan paru-paru mempunyai sifat elastik, berpori, dan

seperti spon. Apabila diletakkan di dalam air, paru-paru akan mengapung karena mengandung

udara di dalamnya.Paru-paru dibagi menjadi beberapa belahan atau lobus.Paru-paru kanan

mempunyai tiga lobus dan paru-paru kiri dua lobus.Setiap lobus tersusun atas lobula.Paru-

paru dilapisi oleh selaput atau membran serosa rangkap dua disebut pleura.Di antara kedua

lapisan pleura itu terdapat eksudat untuk meminyaki permukaannya sehingga mencegah

terjadinya gesekan antara paru-paru dan dinding dada yang bergerak saat bernapas.Dalam

Page 5: Makalah Sistem Pernafasan

keadaan sehat kedua lapisan itu saling erat bersentuhan.Namun dalam keadaan tidak normal,

udara atau cairan memisahkan kedua pleura itu dan ruang di antaranya menjadi jelas.Tekanan

pada rongga pleura atau intratoraks lebih kecil daripada tekanan udara luar (± 3–4 mmHg).

Paru-paru terdiri atas :

a. Bronkus (cabang batang tenggorokan)

Bronkus berjumlah sepasang, yang satu menuju ke paru-paru kanan dan yang satu lagi

menuju ke paru-paru kiri.Tempat percabangan ini disebut bifurkase. Bronkus

mempunyai struktur serupa dengan trakea dan dilapisi oleh jenis sel yang sama.

Bronkus yang ke kiri lebih panjang dan sempit serta kedudukannya lebih mendatar

daripada yang ke kanan.Hal ini merupakan salah satu sebab mengapa paru-paru kanan

lebih mudah terserang penyakit.Bronkus sebelah kanan bercabang menjadi tiga

bronkiolus, sedangkan bronkus sebelah kiri bercabang menjadi dua bronkiolus.

b. Bronkiolus

Bronkiolus merupakan cabang dari bronkus, dindingnya lebih tipis dan salurannya lebih

kecil.Semakin kecil salurannya, semakin berkurang tulang rawannya dan akhirnya

tinggal dinding fibrosa dengan lapisan silia.Setiap bronkiolus terminal (terakhir)

bermuara ke dalam seberkas kantung-kantung kecil mirip anggur yang disebut alveolus.

c. Alveolus

Alveolus merupakan saluran akhir dari alat pernapasan yang berupa gelembung-

gelembung udara.Dindingnya tipis, lembap, dan berlekatan erat dengan kapiler-kapiler

darah.Alveolus terdiri atas satu lapis sel epitelium pipih dan di sinilah darah hampir

langsung bersentuhan dengan udara.Adanya alveolus memungkinkan terjadinya

perluasan daerah permukaan yang berperan penting dalam pertukaran gas O2 dari udara

bebas ke sel-sel darah dan CO2 dari sel-sel darah ke udara.Jumlahnya lebih kurang 300

juta buah. Dengan adanya alveolus, luas permukaan paru-paru diperkirakan mencapai

160 m2 atau 100 kali lebih luas daripada luas permukaan tubuh.

Gambar: alveolus

Page 6: Makalah Sistem Pernafasan

Gambar: Bagian paru-paru

Sumber: http:/3.bp.blogspot.com

B. Mekanisme Pernapasan

Dalam mengambil nafas ke dalam tubuh dan membuang napas ke udara dilakukan

dengan dua cara pernapasan, yaitu:

1. Pernapasan Dada

Bagian tubuh yang berperan dalam pernapasan dada, yaitu:

- Otot antar tulang rusuk luar berkontraksi atau mengerut

- Tulang rusuk terangkat ke atas

- Rongga dada membesar yang mengakibatkan tekanan udara dalam dada kecil sehingga

udara masuk ke dalam badan.

Pernapasan dada atau costal breathing. Inspirasi dimulai dari otot interkostalis eksterna

yang berkontraksi. Akibatnya, tulang-tulang rusuk terangkat ke atas dan menyebabkan rongga

dada dan volume paru-paru membesar. Sebaliknya, ketika ekspirasi otot interkostalis internal

berelaksasi sehingga tulang-tulang rusuk menjad turun dan volume rongga dada pun menurun.

2. Pernapasan Perut

Bagian tubuh yang berperan pada pernapasan perut, yaitu:

- Otot difragma pada perut mengalami kontraksi

- Diafragma datar

- Volume rongga dada menjadi besar yang mengakibatkan tekanan udara pada dada mengecil

sehingga udara pasuk ke paru-paru.

Page 7: Makalah Sistem Pernafasan

Pernapasan perut atau diaphragmatic breathing.Inspirasi dimlai abdomen bergerak ke

arah luar sebagai akibat berkontraksinya otot diafragma yang turun ke bawah secara

mendatar, sehingga rongga dada membesar dan menurunkan tekanan udara di paru-paru Pada

saat ekspirasi otot-otot diafragma berelaksasi dengan cara mengendur dan cenderung

melengkung ke atas. Akibatnya, tekanan udara di dalam paru-paru menjadi lebih tinggi karena

volume rongga dada maupun rongga paru-paru mengecil.

Normalnya manusia butuh kurang lebih 300 liter oksigen perhari.Dalam keadaan

tubuh bekerja berat maka oksigen atau O2 yang diperlukan pun menjadi berlipat-lipat kali

dan bisa sampai 10 hingga 15 kalilipat. Ketika oksigen tembus selaput alveolus,

hemoglobin akan mengikat oksigen yang banyaknya akan disesuaikan dengan besar kecil

tekanan udara.

Pada pembuluh darah arteri, tekanan oksigen dapat mencapat 100 mmHg dengan

19 cc oksigen. Sedangkan pada pembuluh darah vena tekanannya hanya 40 milimeter air

raksa dengan 12 cc oksigen. Oksigen yang kita hasilkan dalam tubuh kurang lebih

sebanyak 200 cc di mana setiap liter darah mampu melarutkan 4,3 cc karbondioksida /

CO2. CO2 yang dihasilkan akan keluar dari jaringan menuju paruparu dengan bantuan

darah.

Fase Pernapasan

Fase ini terbagi pada tarikan nafas (inspirasi) dan hembusan nafas (ekspirasi) yang

melibatkan beberapa bagian tubuh, antara lain:

        - Otot interkosta

        - Tulang rusuk

        - Diafragma

        - Isi padu rongga toraks

        - Tekanan udara di paru- paru

a. Inspirasi

Pada saat menarik napas (inspirasi), otot interkosta luar berkontraksi (tulang rusuk

dinaikkan ke atas ) ; otot diafragma berkontraksi (diafragma menjadi datar ), isipada rongga

toraks bertambah dan tekananudara paru-paru menjadi rendah , tekanan udara di luar yang

lebih tinggi mendorong udara kedalam paru-paru .

b. Ekspirasi

Pada saat menghembuskan napas (ekspirasi) , otot interkosta luar mengendur (tulang

rusuk dmenurun ke bawah ) ; otot diafragma mengendur (diafragma melengkung ke atas ),

Page 8: Makalah Sistem Pernafasan

isipada rongga toraks berkurang dan tekanan udara paru-paru menjadi tinggi , tekanan udara

dalam paru-paru yang lebih tinggi mendorong udara keluar . 

C. Mekanisme Jalannya Udara Saat Bernapas

Paru-paru mamalia terletak dalam rongga dada.Paru-paru mamalia mempunyai tekstur

yang mirip spons dan berbentuk seperti sarang lebah dengan epithelium lembap yang

berfungsi sebagai pertukaran respirasi. Luas total permukaan epithelium (sekitar 100m2 pada

manusia) sudah cukup untuk melakukan pertukaran gas untuk keseluruhan tubuh. Sebuah

sistem saluran yang bercabang mengirimkan udara ke paru-paru.Udara masuk melalui lubang

hidung kemudian disaring oleh rambut, dihangatkan, dilembapkan, dan dicek jika ada

bebauan, sementara udara mengalir berbagai ruang di dalam rongga hidung.Rongga hidung

mengarah ke faring, semacam persimpangan dimana jalur untuk udara dan makanan saling

silang.Ketika makanan ditelan, laring bergerak ke atas dan merebahkan epiglottis di atas

glotis.Hal tersebut membuat makanan dapat masuk ke esophagus hingga lambung. Pada

waktu lain, glotis berada dalam keadaan terbuka dan manusia dapat bernafas.

Proses terbentuknya suara

Dinding laring diperkuat dengan tulang rawan. Pada manusia dan mamalia lain, laring

diadaptasikan sebagai kotak suara. Ketika ada udara dihembuskan udara tersebut akan

melintasi pasang pita suara dalam laring, kemudian suara dihasilkan ketika otot sadar dalam

kotak suara menjadi tegang dan meregangkan pita suara tersebut sehingga pita suara bergetar.

Suara berada tinggi dihasilkan ketika pita suara sangat teregang dan bergetar cepat; suara

bernada rendah berasal dari pita suara yang tidak terlalu tegang bergetar secara perlahan.

Dari laring, udara lewat ke dalam trakea atau batang tenggorokan.Cincin tulang rawan

(sebenarnya berbentuk seperti huruf C) mempertahankan bentuk trakea.Trakea bercabang

menjadi dua bronki (tunggal, bronkus) masing-masing menuju ke setiap paru-paru.Di dalam

paru-paru bronkus bercabang secara berulang-ulang menjadi pipa yang semakin halus disebut

sebagai bronkiolus.Keseluruhan system saluran udara tampak seperti pohon terbalik, dimana

batang berperan sebagai trakea.Epithelium yang melapisi cabang utama pohon respirasi

ditutupi oleh silia dan sebuah lapisan tipis mucus. Mucus akan menjerat debu, serbuk sari, dan

partikel-partikel kontaminan lainnya. Silia yang berdenyut menggerakkan mucus ke arah atas

menuju faring dimana mucus dapat ditelan ke dalam esophagus. Proses ini membantu

membersihkan sistem respirasi.

Pada ujungnya, bronkiolus yang paling kecil berakhir dan membentuk sekumpulan

kantung udara yang disebut alveoli (tunggal, alveolus).Epithelium tipis yang terdiri dari jutaan

Page 9: Makalah Sistem Pernafasan

alveoli di dalam paru-paru berfungsi sebagai permukaan respirasi. Oksigen di udara yang

dikirimkan ke alveoli melalui pohon respirasi akan larut dalam lapisan tipis yang lembap dan

berdifusi melewati epithelium dan masuk ke dalam suatu jaringan kapiler yang mengelilingi

masing-masing alveolus. Karbondioksida berdifusi dari kapiler, menembus epithelium

alveolus dan masuk ke dalam ruangan udara.

Ventilasi paru-paru

Vertebrata memventilasi paru-parunya dengan cara bernapas yaitu penghirupan

(inhalasi) dan penghembusan (ekshalasi) udara secara bergantian. Ventilasi mempertahankan

konsentrasi oksigen maksimum dan konsentrasi karbondioksida minimum di dalam

alveoli.Mamalia memventilasi paru-parunya dengan pernapasan bertekanan negative, yang

bekerja sepertid pompa penyedot udara dan bukan mendorong udara sehingga udara mengalir

ke paru-paru.

Pernapasan dengan tekanan negative disebabkan oleh perubahan volume paru-paru

dan bukan oleh perubahan volume rongga mulut. Kerja otot mengubah volume rongga dada

dan sangkar tulang rusuk kemudian paru-paru menyusul berbuat hal yang sama. Hal ini dapat

terjadi karena paru-paru terbungkus oleh kantung dinding ganda.Lapisan bagian dalam

kantung itu menempel ke bagian luar menempel ke dinding rongga dada.Sebuah ruang tipis

yang terisi penuh dengan cairan memisahkan kedua lapisan itu.Karena tegangan permukaan,

maka kedua lapisan berperilaku seperti dua lempengan gelas yang ditempelkan bersama-sama

oleh suatu lapisan tipis air. Lapisan-lapisan tersebut dapat menggelincir dengan mulus satu

sama lain, tetapi lapisan-lapisan itu tidak dengan mudah dapat dipisahkan. Tegangan

permukaan juga menyambung pergerakan paru-paru dengan tulang rusuk.

Volume paru-paru meningkat sebagai akibat kontraksi otot rusuk dan diafragma,

lapisan otot rangka yang membentuk dinding dasar pada rongga dada. Kontraksi otot rusuk

membesarlan sangkar tulang rusuk dengan cara menarik tulang rusuk ke atas kea rah atas dan

tulang dada ke arah luar. Saat bersamaan, rongga dada membesar ketika diafragma

berkontraksi dan turun seperti piston. Semua perubahan tersebut meningkatkan volume paru-

paru dan sebagai akibatnya, tekanan udara di dalam alveoli menjadi lebih rendah

dibandingkan tekanan di atmosfer. Karena udara mengalir dari tekanan tinggi ke tekanan

rendah, maka udara mengalir dari lubang hidung dan masuk ke pipa pernapasan sampai ke

alveoli. Selama ekhalasi, otot tulang rusuk dan diafragma relaksasi, volume paru-paru

berkurang, dan peningkatan tekanan udara di dalam alveoli memaksa udara naik ke pipa

pernapasan dan keluar melalui lubang hidung.

Page 10: Makalah Sistem Pernafasan

Kapasitas volume paru-paru

Kontraksi otot tuselang rusuk dan diafragma bertanggung jawab atas peningkatan

volume paru-paru selama pernapasan dangkal, ketika mamalia dalam kondisi istirahat. Selama

aktivitas fisik berat, otot lain pada leher, punggung, dan dada selanjuny meningkatkan volume

paru-paru dengan cara menaikkan peregangn sangkar tulang rusuk lebih jauh. Volume udara

yang dihirup dan dikeluarkan pada pernapasan normal disebut sebagai udara tidal.Volume

udara tidal pada manusia 500mL.Volume udara maksimum yang dapat dihirup dan

dikeluarkan selama pernapasan yang dipaksa disebut kapasitas vital. Volume kapasitas vital

yaitu 3400mL dan 4800mL, secara berturut-turut untuk wanita dan laki-laki. Kapasitas vital

bergantung pada berbagai factor, salah satunya kelenturan paru-paru.Paru-paru sebenarnya

dapat menampung lebih banyak udara dibandingkan dengan kapasitas vitalnya, tetapi hal

yang tidak mungkin adalah mengempiskan alveoli sepenuhnya, maka masih terdapat udara

sisa.

Kontrol otomatis pernapasan

Sumber: Campbell, 2004:65

Pusat kontrol pernapasan berlokasi pada medulla oblongata dan pons. Pusat kontrol di

pons membantu agar pusat medulla menentukan irama dasar pernapasan. Ketika manusia

bernapas dalam-dalam, mekanisme umpan balik negative mencegah paru-paru supaya tidak

membesar secara berlebihan. Sensor peregangan dalam jaringan paru-paru mengirimkan

impuls saraf kembali ke medula yang akan menghambat pusat kontrol pernapasannya.

Pusat kontrol medulla oblongata membantu mempertahankan homeostatis dengan cara

memonitor kadar CO2 dalam darah dan mengatur jumlah CO2 yang dibuang oleh alveoli.

Petunjuk utama mengenai konsentrasi CO2 datang dari munculnya perubahan pH darah dan

cairan jaringan (cairan serebrospinal) yang menggenangi otak. Karbondioksida bereaksi

dengan air untuk membentuk asam karbonat, yang akan menurunkan pH. Ketika pusat kontrol

Page 11: Makalah Sistem Pernafasan

yang berada di medulla mendeteksi penurunan pH (peningkatan CO2) cairan serebrospinal

atau darah akan meningkatkan kedalaman laju pernapasan dan kelebihan CO2 dibuang ke

udara. Hal ini terjadi ketika olahraga.

Konsentrasi O2 dalam darah umumnya mempunyai sedikit pengaruh pada pusat

kontrol pernapasan. Akan tetapi, ketika kadar O2 turun (misal pada tempat yang berketinggian

tinggi) maka sensor O2 di aorta dan arteri carotid di leher akan mengirimkan sinyal peringatan

pada pusat kontrol pernapasan dan pusat itu merespon dengan cara meningkatkan kedalaman

dan laju pernapasan. Peningkatan kadar karbondioksida menunjukkan indikasi bahwa adanya

penurunan oksien. Karena karbondioksida dihasilkan melalui proses yang sama dengan yang

mengkonsumsi oksigen yaitu respirasi seluler. Tetapi, pusat kontrol pernapasan dapat

dikelabui dengan ventilasi yang berlebihan. Pernapasan yang dalam dan cepat dapat secara

berlebihan mengeluarkan banyak CO2 dari darah sehingga pusat pernapasan sementara

terhenti dalam mengirimkan impuls ke otot tulang rusuk dan diafragma. Pernapsan terhenti

sampai kadar CO2 meningkat cukup banyak untuk menghidupkan kembali pusat pernapasan.

Gas akan berdifusi dari daerah tekanan parsial yang lebih tinggi. Hal itulah yang

bertanggung jawab atas perpindahan dan pergerakan gas-gas respirasi.Darah yang sampai

paru-paru melalui arteri pulmoner mempunyai nilai Po2 yang lebih rendah dari Pco2 yang lebih

tinggi dibandingkan dengan udara di dalam alveoli.Ketika darah memasuki kapiler di sekitar

alveoli, karbondioksida berdifusi dari darah ke udara di dalam alveoli. Oksigen dalam udara

akan larut dalam cairan yang melapisi epithelium dan berdifusi menembus permukaan dan

masuk ke darah kapiler. Ketika darah telah meninggalkan paru-paru dalam vena pulmoner,

nilai Po2 telah naik dan Pco2 telah turun.Setelah kembali ke jantung, darah tersebut dipompa

melalui sirkuit sistematik.Dalam kapiler jaringan, gradient tekanan parsial lebih menyukai

terjadinya difusi oksigen keluar dari darah dan karbondioksida dalam darah.Hal ini terjadi

karena respirasi seluler dengan cepat menghabiskan kandungan oksigen dalam cairan

interstisial dan menambahkan karbondioksida ke cairan itu.Setelah darah melepaskan oksigen

dan memuat karbondioksida darah tersebut dikembalikan ke jantung melalui vena semantic.

Darah tersebut kemudia dipompa ke paru-paru sekali lagi, tempat darah akan

mempertukarkan gas dengan udara di alveoli.

Page 12: Makalah Sistem Pernafasan

D. Gangguan pernapasan

Berikut akan diuraikan beberapa jenis gangguan pernapasan yang umum terjadi pada

saluran pernapasan manusia :

1. Efisema

Emfisema disebabkan hilangnya elastisitas alveolus.Asap rokok dan kekurangan enzim

alfa-1-antitripsin adalah penyebab kehilangan elastisitas pada paru-paru ini. Gejala yang

ditimbulkan:

a. Nafsu makan yang menurun dan berat badan yang menurun juga biasa dialami

penderita emfisema.

b. Sesak napas dalam waktu lama dan tidak dapat disembuhkan dengan obat pelega yang

biasa digunakan penderita sesak napas.

Pencegahan dan solusi: Menghindari asap rokok adalah langkah terbaik untuk mencegah

penyakit ini. Berhenti merokok juga sangat penting.

2. Pneumonia

Pneumoniaatau Logensteking yaitu penyakit radang pari-paru yang disebabkan oleh

diplococcus pneumoniae.

Penyakit ini menyebabkan radang paru-paru yang disebabkan oleh bakteri Diplococcus

pneumonia.Akibat peradangan alveolus dipenuhi oleh nanah dan lender sehingga oksigen sulit

berdifusi mencapai darah. Pneumonia adalah suatu penyakit infeksi atau peradangan pada

organ paru-paru yang disebabkan oleh bakteri, virus, jamur ataupun parasit di mana

pulmonary alveolus (alveoli) yang bertanggung jawab menyerap oksigen dari atmosfer

menjadi "inflame" dan terisi oleh cairan. Pneumonia dapat juga disebabkan oleh iritasi kimia

atau fisik dari paru-paru atau sebagai akibat dari penyakit lainnya, seperti kanker paru-paru

Page 13: Makalah Sistem Pernafasan

atau terlalu banyak minum alkohol.Namun penyebab yang paling sering ialah serangan

bakteria streptococcus pneumoniae, atau pneumokokus.

Penyakit Pneumonia sering kali diderita sebagian besar orang yang lanjut usia (lansia)

dan mereka yang memiliki penyakit kronik sebagai akibat rusaknya sistem kekebalan tubuh

(Imun), akan tetapi Pneumonia juga bisa menyerang kaula muda yang bertubuh sehat. Saat ini

didunia penyakit Pneumonia dilaporkan telah menjadi penyakit utama di kalangan kanak-

kanak dan merupakan satu penyakit serius yang meragut nyawa beribu-ribu warga tua setiap

tahun.

Terjadinya penyakit pneumonia yaitu gejala yang berhubungan dengan pneumonia

termasuk batuk, sakit dada, demam, dan kesulitan bernafas.Sedangkan tanda-tanda menderita

Pneumonia dapat diketahui setelah menjalani pemeriksaan X-ray (Rongent) dan pemeriksaan

sputum.Cara penularan virus atau bakteri Pneumonia sampai saat ini belum diketahui pasti,

namun ada beberapa hal yang memungkinkan seseorang beresiko tinggi terserang penyakit

Pneumonia. Hal ini diantaranya adalah :

1. Orang yang memiliki daya tahan tubuh lemah, seperti penderita HIV/AIDS dan para

penderita penyakit kronik seperti sakit jantung, diabetes mellitus. Begitupula bagi

mereka yang pernah/rutin menjalani kemoterapy (chemotherapy) dan meminum obat

golongan Immunosupressant dalam waktu lama, dimana mereka pada umumnya

memiliki daya tahan tubuh (Immun) yang lemah.

2. Perokok dan peminum alkohol. Perokok berat dapat mengalami irritasi pada saluran

pernafasan (bronchial) yang akhirnya menimbulkan secresi muccus (riak/dahak),

Apabila riak/dahak mengandung bakteri maka dapat menyebabkan Pneumonia.Alkohol

dapat berdampak buruk terhadap sel-sel darah putih, hal ini menyebabkan lemahnya

daya tahan tubuh dalam melawan suatu infeksi.

3. Pasien yang berada di ruang perawatan intensive (ICU/ICCU). Pasien yang dilakukan

tindakan ventilator (alat bantu nafas) 'endotracheal tube' sangat beresiko terkena

Pneumonia. Disaat mereka batuk akan mengeluarkan tekanan balik isi lambung (perut)

ke arah kerongkongan, bila hal itu mengandung bakteri dan berpindah ke rongga nafas

(ventilator) maka potensial tinggi terkena Pneumonia.

4. Menghirup udara tercemar polusi zat kemikal. Resiko tinggi dihadapi oleh para petani

apabila mereka menyemprotkan tanaman dengan zat kemikal (chemical) tanpa memakai

masker adalah terjadi irritasi dan menimbulkan peradangan pada paru yang akibatnya

mudah menderita penyakit Pneumonia dengan masuknya bakteri atau virus.

Page 14: Makalah Sistem Pernafasan

5. Pasien yang lama berbaring. Pasien yang mengalami operasi besar sehingga

menyebabkannya bermasalah dalah hal mobilisasi merupakan salah satu resiko tinggi

terkena penyakit Pneumonia, dimana dengan tidur berbaring statis memungkinkan

riak/muccus berkumpul dirongga paru dan menjadi media berkembangnya bakteri.

Penanganan dan pengobatan pada penderita Pneumonia tergantung dari tingkat

keparahan gejala yang timbul dan type dari penyebab Pneumonia itu sendiri, antara lain:

1. Pneumonia yang disebabkan oleh bakteri akan diberikan pengobatan antibiotik.

Pengobatan haruslah benar-benar komplite sampai benar-benar tidak lagi adanya gejala

atau hasil pemeriksaan X-ray dan sputum tidak lagi menampakkan adanya bakteri

Pneumonia, jika tidak maka suatu saat Pneumonia akan kembali diderita.

2. Pneumonia yang disebabkan oleh virus akan diberikan pengobatan yang hampir sama

dengan penderita flu, namun lebih ditekankan dengan istirahat yang cukup dan

pemberian intake cairan yang cukup banyak serta gizi yang baik untuk membantu

pemulihan daya tahan tubuh.

3. Pneumonia yang disebabkan oleh jamur akan mendapatkan pengobatan dengan

pemberian antijamur.

Disamping itu pemberian obat lain untuk membantu mengurangi nyeri, demam dan

sakit kepala. Pemberian obat anti (penekan) batuk di anjurkan dengan dosis rendah hanya

cukup membuat penderita bisa beristirahat tidur, Karena batuk juga akan membantu proses

pembersihan secresi mucossa (riak/dahak) diparu-paru.

3. Influenza

Influenza disebabkan oleh virus influenza.Gejala yang ditimbulkan antara lain pilek,

hidung tersumbat, bersin-bersin, dan tenggorokan terasa gatal.Influenza merupakan suatu

penyakit infeksi akut saluran pernafasan terutama ditandai oleh demam, gigil, sakit otot, sakit

kepala dan sering disertai pilek, sakit tenggorok dan batuk yang tidak berdahak. Lama sakit

berlangsung antara 2-7 hari dan biasanya sembuh sendiri.

Influenza merupakan penyakit yang dapat menjalar dengan cepat di masyarakat.

Walaupun ringan tetapi penyakit ini dapat berbahaya bagi usia sangat muda dan usia tua

dimana terdapat keterbatasan fungsi pernafasan. Penyakit ini terutama terjadi pada musin

dingin di negara bermusim dingin dan di musim hujan pada negara-negara tropis.Mahluk

hidup tempat berkembang dan menyebarkan influenza ini adalah manusia sendiri. Diduga

bahwa hewan lain seperti burung, babi, dan kuda memegang peranan dalam menciptakan

Page 15: Makalah Sistem Pernafasan

jenis virus influenza dengan jenis yang berbeda akibat adanya mutasi di hewan-hewan

tersebut. Penyebaran virus influenza ini melalui tetesan air liur pada saat batuk dan melalui

partikel yang berasal dari sel hidung yang melayang di udara terutama di ruangan tertutup.

Penyebab influenza adalah virus yang menginfeksi jaringan saluran nafas bagian atas.

Terdapat 3 jenis virus yang di kenal yaitu A,B, dan C. Virus tipe A akan menyebabkan gejala

yang berat, menyebar secara cepat dan dapat menyebabkan infeksi di suatu negara atau

wilayah (pandemi). Virus tipe B akan menyebabkan gejala yang lebih ringan dan

penyebarannya tidak secepat virus tipe A. Virus tipe C hanya memberikan gejala yang ringan

saja. Perbedaan dari virus ini dapat diketahui melalui pemeriksaan dari cairan ludah dengan

mempergunakan test secara genetik.

Transmisi virus melalui udara dan air ludah sangat bergantung dari jumlah virus yang

terkandung didalamnya. Dari hasil penelitian apabila didapatkan 10 virus / air ludah sebanyak

50% orang yang terkena air ludah ini akan menderita influenza. Virus akan melekat pada sel

permukaan di rongga hidung dan saluran nafas.

Setelah virus berhasil masuk kedalam sel, dalam beberapa jam akan mengalami

replikasi dan menuju ke permukaan sel sehingga dapat meninggalkan sel yang sudah rusak

untuk masuk ke sel yang baru, baik sel yang berada di sebelahnya atau menempel pada air

ludah dan menyebar melalui udara.

Gejala pada penderita Influenza, umumnya pasien mengeluh demam, sakit kepala, sakit

otot, batuk , pilek, terkadang disertai sakit pada waktu menelan dan serak. Gejala ini dapat

didahului oleh lemah badan dan rasa dingin.Pada kondisi ini biasanya sudah didapatkan

gambaran kemerahan pada tenggorokan.

Gejala-gejala diatas dapat terjadi beberapa hari dan hilang dengan sendirinya. Tubuh

memiliki kemampuan untuk menghilangkan virus dan bakteri yang berbahaya melalui sistem

pertahanan tubuh degnan sel darah putih, tetapi pertahanan ini akan baik apabila kondisi

tubuh baik pula. Setelah masa penghancuran virus dan bakteri berbahaya tubuh

membutuhkan waktu untuk memperbaiki kerusakan-kerusakan yang telah terjadi sehingga

akan terasa lemas dan lemah.

Page 16: Makalah Sistem Pernafasan

4. Asma

Asma merupakan penyakit penyumbatan saluran pernafasan yang disebabkan alergi

terhadap rambut, bulu atau kotoran, debu, atau tekanan psikologis.Asma bersifat menurun.

Gambar: Saluran pernafasan manusia yang terkena asma

Sumber: www.google.com

Penyakit ini menyebabkan penyempitan saluranpernapasan.Penyakit ini dapat

disebabkan oleh alergi.Asma merupakan inflamasi kronik saluran napas.Berbagai sel

inflamasi berperan, terutama sel mast, eosinofil, sel limfosit T, makrofag, netrofil dan sel

epitel. Faktor lingkungan dan berbagai faktor lain berperan sebagai penyebab atau pencetus

inflamasi saluran napas pada pasien asma. Inflamasi terdapat pada berbagai derajat asma baik

pada asma intermiten maupun asma persisten.Inflamasi kronik menyebabkan peningkatan

hiperesponsif (hipereaktifitas) jalan napas yang menimbulkan gejala episodik berulang berupa

mengi, sesak napas, dada terasa berat dan batuk-batuk terutama pada malam dan/atau dini

hari. Episodik tersebut berkaitan dengan sumbatan saluran napas yang luas, bervariasi dan

seringkali bersifat reversibel dengan atau tanpa pengobatan

Faktor lingkungan yang mempengaruhi individu dengan predisposisi asma untuk

berkembang menjadi asma adalah alergen di dalam maupun di luar ruangan, seperti mite

domestik, alergen binatang, alergen kecoa, jamur, tepung sari bunga , sensitisasi (bahan)

lingkungan kerja, asap rokok, polusi udara di luar maupun di dalam ruangan, infeksi

pernapasan (virus), diet, status sosio ekonomi, besarnya keluarga, obesitas .

Sedangkan faktor lingkungan yang menyebabkan eksaserbasi dan/atau menyebabkan

gejala asma menetap adalah :

alergen di dalam maupun di luar ruangan

polusi udara di luar maupun di dalam ruangan

Page 17: Makalah Sistem Pernafasan

infeksi pernapasan

olah raga dan hiperventilasi

perubahan cuaca

makanan, additif (pengawet, penyedap, pewarna makanan)

obat-obatan, seperti asetil salisilat

ekspresi emosi yang berlebihan

asap rokok

iritan antara lain parfum, bau-bauan yang merangsang

Gejala asma bersifat episodik, seringkali reversibel dengan/atau tanpa pengobatan.

Gejala awal berupa :

batuk terutama pada malam atau dini hari

sesak napas

napas berbunyi (mengi) yang terdengar jika pasien menghembuskan napasnya

rasa berat di dada

dahak sulit keluar.

Gejala yang berat adalah keadaan gawat darurat yang mengancam jiwa.Yang termasuk

gejala yang berat adalah serangan batuk yang hebat Sesak napas yang berat dan tersengal-

sengal Sianosis (kulit kebiruan, yang dimulai dari sekitar mulut) Sulit tidur dan posisi tidur

yangnyaman adalah dalam keadaan duduk Kesadaran menurun.(Abdul Muchid, 2007)

5. Tonsillitis

Tonsillitisadalah peradangan pada tonsil (amandel). Jika terjadi infeksi melalui

mulut atau saluran pernapasan, tonsil akan membengkak(radang) yang dapat

menyebabkan penyempitan saluran pernapasan.

6. Asfiksi

Asfiksi adalah gangguan pernapasan pada waktu pengangkutan dan penggunaan

oksigen yang disebabkan oleh tenggelam (akibat alveolus terisi air), pneumonia

(akibatnya alveolus terisi cairan lendir dan cairan limfa), keracunan CO dan HCN, atau

gangguan sitem sitokrom (enzim pernapasan).Penyakit ini menyebabkan terganggunya

pengangkutan oksigen ke sel-sel atau jaringan tubuh. Gangguan pada proses pengikatan

oksigen yang sering terjadi adalah asfiksi. Hal tersebut terjadi karena adanya kompetisi

antara oksigen dan zat lain yang dapat berikatan dengan hemoglobin. Contohnya pada

Page 18: Makalah Sistem Pernafasan

keracunan gas karbon monoksida (CO).Karbon monoksida lebih mudah berikatan dengan

hemoglobin dibandingkan dengan oksigen.Hal ini menyebabkan hemoglobin mengikat

karbon monoksida, bukan oksigen. Jika sebagian besar darah berikatan dengan karbon

monoksida, jaringan dalam tubuh akan kekurangan oksigen. Gangguan pengikatan

oksigen juga terjadi jika paru-paru terisi oleh zat lain, seperti air pada kasus orang yang

tenggelam. Pada peristiwa tenggelam, alveolus terisi oleh air sehingga darah tidak

mendapatkan pasokan oksigen yang memadai.

c. Radang

Radang adalah gangguan pernapasanyang terbagi oleh :

1. Rinitis, peradangan pada hidung

2. Sinusitis adalah radang sinus paranasal (rongga-rongga yang bermuara dilubang

hidung)

3. Faringitis adalah suatu penyakit peradangan yang menyerang faring atau

tenggorokan. Kadang juga disebut radang tenggorokan (sorethroat)

4. Laringitis, radang pada laring

5. Bronkitis

Bronkitis merupakan peradangan pada bronkussehinggaterjadi penyempitan

diameter bronkus.Penyakit ini menyebabkan peradangan pada dinding bronkus yang

disebabkan oleh virus.Penyakit ini menyebabkan batuk berdahak.Bronkitis

digambarkan sebagai inflamasi dari pembuluh bronkus.Inflamasi menyebabkan

bengkak pada permukaannya, mempersempit pembuluh danmenimbulkan sekresi dari

cairan inflamasi.Bronchitis adalah suatu penyakit yang ditandai adanya dilatasi

(ektasis) bronkus lokal yang bersifat patologis dan berjalan kronik.Perubahan bronkus

tersebutdisebabkan oleh perubahan-perubahan dalam dinding bronkus berupa

destruksielemen-elemen elastis dan otot-otot polos bronkus.Bronkus yang terkena

umumnya bronkus kecil (medium size), sedangkan bronkus besar jarang terjadi.Hal ini

dapatmemblok aliran udara ke paru-paru dan dapat merusaknya.Seringkali disebabkan

infeksi virus yang menyebabkan permukaan dalam pembuluh bronkus menjadi

inflamasi. Virus yang biasa menyerang adalah rhinovirus, respiratory syncytial

virus(RSV), dan influenzavirus. Bakteri juga dapat menyebabkan bronkitis seperti

Mycoplasma, Pneumococcus,Klebsiella, Haemophilus.

Ada beberapa tipe penyakit Bronkitis, antara lain:

Page 19: Makalah Sistem Pernafasan

1. Bronkitis akut

Bronkitis akut adalah batuk yang tiba-tiba terjadi karena infeksi virus yang

melibatkan jalan nafas yang besar.Bronkitis akut pada umumnya ringan.

Berlangsung singkat(beberapa hari hingga beberapa minggu), rata-rata 10-14 hari.

Meski ringan, namunadakalanya sangat mengganggu, terutama jika disertai sesak,

dada terasa berat, dan batuk berkepanjangan.

2 Bronkitis kronis

Didefinisikan sebagai adanya batuk produktif yang berlangsung 3

bulandalam 1 tahun selama 2 tahun berturut turut, walaupun demikian tidak ada

standart demikian yang dapat diterima pada anak-anak. Diagnosa kronik bronkitis

biasanya dibuat berdasar adanya batuk menetap yang biasanya terkait dengan

penyalahgunaan tobacco.Bronchitis kronis ditemukan dalam angka-angka yang

lebih tinggi daripada normal diantara pekerja-pekerja tambang, pedagang-pedagang

biji padi-padian, pembuat-pembuat cetakan metal, dan orang-orang lain yang terus

menerus terpapar pada debu.Namun penyebab utama adalah merokok sigaret yang

berat dan berjangka panjang, yang mengiritasi tabung-tabung bronchial dan

menyebabkan mereka menghasilkan lendir yang berlebihan.(Agustinus haryanto,

2007)

Gejala utama bronkitis adalah timbulnya batuk produktif (berdahak)

yangmengeluarkan dahak berwarna putih kekuningan atau hijau.Dalam keadaan

normalsaluran pernapasan kita memproduksi mukus kira-kira beberapa sendok teh

setiapharinya. Apabila saluran pernapasan utama paru (bronkus) meradang, bronkus

akanmenghasilkan mukus dalam jumlah yang banyak yang akan memicu timbulnya

batuk.Selain itu karena terjadi penyempitan jalan nafas dapat menimbulkan shortness

of breath. Menurut Gunadi Santoso dan Makmuri (1994), tanda dan gejala yang ada

yaitu : Biasanya tidak demam, walaupun ada tetapi rendah , Keadaan umum baik,

tidak tampak sakit, tidak sesak , Mungkin disertai nasofaringitis atau konjungtivitis ,

Pada paru didapatkan suara napas yang kasar.

d. Asidosis

Asidosis adalah kenaikan adalah kenaikan kadar asam karbonat dan asam

bikarbonat dalam darah, sehingga pernapasan terganggu.

e. Dipteri

Page 20: Makalah Sistem Pernafasan

Difteri merupakan gangguan pernapasanyang disebabkan oleh

bakteriCorynebacterium diphterial yang dapat menimbulkan penyumbatan pada rongga

faring (faringitis) maupun laring (laringitis) oleh lendir yang dihasilkan oleh bakteri

tersebut.

f. Sianosis

Sinoasis adalah gangguan pernapasan yang kebiruan pada kulit yang disebabkan

karena jumlah hemoglobin deoksigenisasi yang berlebihan di dalam pembuluh darah

kulit, terutama kapiler.

g. TBC (Tuberculosis)

Penyakit ini disebabkan oleh bakteri Mycobacteriumtubercolusis.Penyakit ini

menyerang paru-paru sehinggaterbentuk bintil-bintil dalam alveolus.Penyakit TBC atau

Tuberkulosis adalah penyakit infeksi yang disebabkan oleh bakteri Mycobacterium

tuberculosis. Penyakit TBC ini paling sering menyerang paru-paru walapun pada

sepertiga kasus menyerang organ tubuh lain dan ditularkan orang ke orang, melalui

udara, makanan dan minuman, juga oleh darah atau juga lendir dari penderita TBC.

Penyakit TBC merupakan penyakit penyebab kematian nomor dua di dunia

setelah stroke bahkan menjadi nomor satu untuk indonesia bagian timur menurut

Dr Tihono Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan (Balitbangkes)

Kementerian Kesehatan.  Indonesia bahkan tercatat sebagai negara penyumbang kasus

TBC nomor empat di dunia setelah India, China dan Afrika Selatan.Diperkirakan ada 430

ribu kasus TBC baru dan 169 orang di antaranya meninggal setiap hari.

Berikut gambar paru-paru manusia yang terkena TBC:

Sumber: www.google.com

Page 21: Makalah Sistem Pernafasan

Sumber: www.google.com

TBC atau tuberkulosis merupakan keadaan infeksi pada saluran pernafasan tetapi

juga dapat menginfeksi hampir seluruh bagian tubuh seperti ginjal, tulang, saluran

pencernaan,  kelenjar getah beningyang disebabkan oleh bakteri mycrobacterium dan

dapat menular melalui udara saat penderita batuk, di indonesia setiap tahunnya terjadi

kasus baru sebanyak seperempat juta dan hampir sekitar 140.000 mengalami kematian,

sebenarnya apabila diobati dengan benar tuberkulosis yang disebabkan oleh kompleks

Mycobacterium tuberculosis ini dapat disembuhkan, oleh karena itu tindakan deteksi dini

dan pengobatan yang cepat dapat mencegah penyakit ini.

Penyebab Penyakit TBC :

Perokok

Paru-paru luka

Sistem kekebalan tubuh penderita yang lemah.

Bakteri Mycobacterium tuberculosis yang tumbuh menjadi agresif

Lingkungan yang kotor sehingga kemungkinan penularan dan penyebaran bakteri

menjadi lebih besar.

Gejala Penyakit TBC :

Keringat pada malam hari

Perasaan terasa lemah, lesu, dan tidak enak.

Mudah terserang flu yang bersifat hilang timbul

Turunnya berat badan dan kurang nafsu makan

Sering mengalami demam yang tidak terlalu tinggi dan berlangsung lama.

Batuk-batuk lebih dari 3 minggu dan kadang-kadang juga disertai dengan darah.

Page 22: Makalah Sistem Pernafasan

Gambar. Tanda-tanda TBC

Sumber: http://akhwatdhiya.blogspot.com/2012/01/tugas-rangkuman-sistem-pernafasan-pada.html

h. Hipoksia

Hipoksia yaitu gangguan pernapasan dimana kondisi sindrom kekurangan

oksigen pada pada jaringan tubuh yang terjadi akibat pengaruh perbedaan

ketinggian.Pada kasus yang fatal dapat menyebabkan kematian pada sel-sel. Namun pada

tingkat yang lebih ringan dapat menimbulkan penekanan aktivitas mental (kadang-

kadangmemuncak sampai koma), dan menurunkankapasitas kerja otot.

i. Wajah adenoid (kesan wajah bodoh), disebabkan adanya penyempitan saluran napas

karena pembengkakan kelenjar limfa atau polip, pembengkakan di tekak atau amandel.

j. Kankerparu-paru

Kanker paru-paru adalah pertumbuhan sel kanker yang tidak terkendali dalam

jaringan paru-paru yan dapat disebabkan oleh sejumlah karsinogen lingkungan terutama

asap rokok. Kanker paru-paru, mempengaruhi pertukaran gas di paru-paru.Kanker paru-

paru dapat menjalar ke seluruh tubuh.Kanker paru-paru sangat berhubungan dengan

aktivitas yang sering merokok.Perokok pasif juga dapat menderita kanker paru-

paru.Penyebab lainnya yang dapat menimbulkan kanker paru-paru adalah penderita

menghirup debu asbes, radiasi ionasi, produk petroleum, dan kromium.

Page 23: Makalah Sistem Pernafasan

Gejala-gejala umum penderita kanker paru-paru :

1. Pembekakan di wajah atau di leher

2. Napas sesak dan pendek-pendek

3. Kehilangan nafsu makan dan turunnya berat badan

4. Kelelahan kronis

5. Dahak berdarah, berubaha warna dan semakin banyak

6. Sakit kepala,nyeri dengan sebab yang tidak jelas

7. Batuk yang terus menerus atau menjadi hebat

8. Suara serak/parau

Pencegahan dan solusi: Menghindari rokok dan asap rokok juga banyak

mengkonsumsi makanan bergizi yang banyak mengandung antioksidan untuk mencegah

timbulnya sel kanker.

Penyakit paru Obstruktif Kronik (PPOK) merupakan suatu istilah yang digunakan

untuk sekelompok penyakit paru yang berlangsung lama dan ditandai oleh peningkatan

resistensi terhadap aliran udara sebagai gambaran patofisiologi utamanya. Bronchitis

kronik, emfisema paru dan asma bronchial membentuk kesatuan yang disebut

PPOK.Agaknya ada hubungan etiologi dan sekuensial antara bronchitis kronis dan

emfisema, tetapi tampaknya tidak ada hubungan antara penyakit itu dengan asma. 

Hubungan ini nyata sekali sehubungan dengan etiologi, pathogenesis dan pengobatan.

Gambar PPOK

Sumber: http://www.banjaristi.web.id/2011/07/makalah-copdppok-penyakit-paru.html

Page 24: Makalah Sistem Pernafasan

PPOK adalah sekresi mukoid bronchial yang bertambah secara menetap disertai

dengan kecenderungan terjadinya infeksi yang berulang dan penyempitan saluran nafas ,

batuk produktif selama 3 bulan, dalam jangka waktu 2 tahun berturut-turut (Ovedoff,

2002). Sedangkan menurut Price & Wilson (2005), COPD adalah suatu istilah yang

sering digunakan untuk sekelompok penyakit paru-paru yang berlangsung lama dan

ditandai dengan obstruksi aliran udara sebagai gambaran patofisiologi utamanya.Menurut

Carpenito (1999) COPD atau yang lebih dikenal dengan PPOM merupakan suatu

kumpulan penyakit paru yang menyebabkan obstruksi jalan napas, termasuk bronchitis,

empisema, bronkietaksis dan asma.PPOM paling sering diakibatkan dari iritasi oleh iritan

kimia (industri dan tembakau), polusi udara, atau infeksi saluran pernapasan kambuh.

Cegukan

Istilah medis untuk cegukan adalah singultus (inggris: hiccup, hiccough), yaitu

gangguan pada sistem pernafasan, dimana terjadinya kontraksi otot-otot pernapasan

(diapraghm spasms) yang menyebabkan timbulnya gerakan menarik nafas tiba-tiba diikuti

dengan menutupnya epiglottis (katup saluran pernafasan) secara tidak normal sehingga

menimbulkan efek suara yang khas . Cegukan dapat dialami oleh siapa saja, mulai dari balita

hingga lanjut usia. Cegukan normal biasanya sering dialami oleh anak-anak.

Gambar Sistem Pernafasan

Sumber: http://kesehatan.kompasiana.com/medis/2012/08/02/cegukan-normal-penyebab-dan-tips-

mengatasinya-482597.html

Cegukan normal terjadi 4-60 kali/menit dengan interval yang teratur, dan berlangsung

selama 10-30 menit. Namun apabila cegukan tidak berhenti dalam beberapa jam hingga

berhari-hari, sangat disarankan untuk konsultasi dengan dokter, karena hal tersebut

merupakan gejala penyakit yang serius.

Page 25: Makalah Sistem Pernafasan

Penyebab Terjadinya Cegukan

Penyebab terjadinya cegukan normal diantaranya adalah makan yang berlebihan

(terlalu kenyang), minum minuman berkarbonasi, perubahan suhu lingkungan yang mendadak

dan akibat faktor emosional seperti menangis dan histeria.

Sedangkan cegukan yang tidak normal yang berlangsung lama, terjadi karena

pengaruh penyakit-penyakit tertentu seperti adanya gangguan pada sistem saraf pusat dan

sistem metabolisme, dan pengaruh obat-obatan.

Tips Mengatasi Cegukan Normal

Tips ini sudah saya praktekkan setiap saya mengalami cegukan dan telah saya ajarkan

kepada anak balita saya yang berumur 4 tahun (sedangkan bayi 2 tahun kebawah sebaiknya

konsultasi dengan dokter anak), biasanya berhenti dalam beberapa menit, yaitu dengan cara

menarik nafas dalam-dalam secara perlahan hingga rongga dada terasa penuh, menahannya

beberapa detik (5-10 detik), kemudian melepaskannya melalui mulut secara perlahan-lahan,

dilakukan beberapa kali hingga efek cegukan berhenti.

Sedangkan tips lain adalah dengan cara bernafas di dalam kantong kertas beberapa

menit, berkumur-kumur dengan air es, menyesap air dingin dan menelan satu sendok gula

pasir.

KESIMPULAN

a. Organ dan saluran Penyusun Sistem Pernapasan yaitu rongga hidung , faring ,laring,

trakea, bronkus, bronkiolus, paru-paru, alveolus, dan sel-sel melalui dinding kapiler

darah.

b. Proses pernapasan ada 2, yaitu pernapasan internal dan pernapasan eksternal

c. Mekanisme Pernapasan ada 2, yaitu pernapasan dada dan pernapasan perut

d. Fase pernapasan ada 2, yaitu inspirasi dan ekspirasi.

e. Kelainan/gangguan pada sistem pernapasan antara lain: emfisema,asma,influenza, TBC,

radang, Sianosis, Asfiksi, pneumonia, kanker paru-paru,Asidosi,Dipteri, dan Hipoksia

Page 26: Makalah Sistem Pernafasan

DAFTAR PUSTAKA

A.K,Rahmad.2012. Cegukan Normal Penyebab dan Tips Cara Mengatasinya. Diakses dari

http://kesehatan.kompasiana.com/medis/2012/08/02/cegukan-normal-penyebab-dan-

tips-mengatasinya-482597.html pada tanggal 10 Maret 2013 jam 16.42 WIB

Alfiansyah.2012.Organ-Organ Pernapasan Manusia. Diakses dari http://www.sentra-

edukasi.com/2011/08/organ-pernapasan-manusia.html#.USN6GGeCfq) pada tanggal

19 Februari 2013 pukul 20.21 WIB

Anonim.2011.Tugas Rangkuman Sistem Pernapasan. Diakses dari

http://akhwatdhiya.blogspot.com/2012/01/tugas-rangkuman-sistem-pernafasan-

pada.html

Anonim.2012.Kupas Aneka Jenis Gangguan Pernapasan yang Perlu Anda Ketahui. Diakses

dari http://bekamherbal.com/artikel-pusat-bekam-padang/kupas-aneka-jenis-

gangguan-pernapasan-yang-perlu-anda-ketahui.html

Anonim. 2011. Symptons of Pneumonia.Diunduh dari

http://bekamherbal.com/wp-content/uploads/2011/09/220px-

symptons_of_pneumonia.svg_png

Anonim. 2011. Makalah COPDPPOK Penyakit Paru. Diakses dari

http://www.banjaristi.web.id/2011/07/makalah-copdppok-penyakit-paru.html

Campbell. 2004. Biologi Edisi Kelima Jilid 3. Jakarta: Erlangga

Sukasmo.2012.Struktur dan Fungsi Organ Pernapasan.Diaksesdari

http://www.sukasmo.web.id/2012/07/struktur-dan-fungsi-organ-pernapasan.html

Anonim.2010. Jakun Tak hanya Milik Lelaki. Diambil dari web:

http://health.detik.com/read/2010/10/13/170026/1464049/763/jakun-tak-hanya-milik-

lelaki pada tanggal 9 Maret 2012

Anonim. 2011. symptons_of_pneumonia. Diambil pada tanggal 10 Maret 2012

dariSumber:http://bekamherbal.com/wp-content/uploads/2011/09/220px-

symptons_of_pneumonia.svg_png

Page 27: Makalah Sistem Pernafasan

Syahruddin, Elisna. Tahun.Fisiologi Respirasi. Diunduh

darihttp://staff.ui.ac.id/internal/140201804/material/FisiologiRespirasi05.pdf pada

tanggal 12 Maret 2013 pukul 17.05