makalah sistem pernafasan

26
TUGAS MAKALAH SISTEM PERNAFASAN DAN FUNGSI-FUNGSINYA OLEH : MUHAMMAD HANIF KEP. X C JURUSAN KEPERAWATAN

Upload: tafta-na-ei

Post on 24-Nov-2015

482 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

Makalah Sistem Pernafasan

TRANSCRIPT

TUGAS MAKALAH

SISTEM PERNAFASAN DAN FUNGSI-FUNGSINYA

OLEH :

MUHAMMAD HANIF

KEP. X C

JURUSAN KEPERAWATAN

SMKN 11 MUARO JAMBI

TAHUN PELAJARAN

2013 / 2014

KATA PENGANTAR

Dengan mengucapkan puji dan syukur ke hadirat Allah SWT, karena dengan kudrah dan iradah-Nya kami dapat menyelesaikan makalah yang berjudul "ANATOMI DAN FISIOLOGI SISTEM PERNAPASAN".Shalawat dan salam kita sampaikan kepada Nabi Muhammad SAW, karena dengan diutusnya beliau ke permukaan bumi ini telah membawa rahmat bagi sekalian alam. Dalam kesempatan ini kami sebagai penulis mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu kami dalam menyelesaikan makalah ini. Dalam penulisan makalah ini kami menyadari bahwa masih banyak terdapat kejanggalan dan kekurangan, maka dengan penuh harapan kami semua pihak penulis mengharapkan kritik dan saran dari para pembaca demi kesempurnaan makalah ini.Jambi, 19 Desember 2013

Penulis

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar BelakangFungsi sistem pernafasan adalah mengambil oksigen (O2) dari atmosfer ke dalam sel-sel tubuh dan untuk mentranspor karbon dioksida(CO2) yang dihasilkan oleh sel-sel tubuh kembali ke atmosfer. Organ-organ respiratorik berfungsi dalam Produksi bicara, membantu proses alam berbicara. Keseimbangan asam basa dalam darah dan jaringan tubuh manusia. Pertahanan tubuh melawan benda asing, organisme asing yang masuk melalui proses pernapasan dalam tubuh. Mengatur hormonal tekanan darah dan keseimbangan hormon dalam darah. Respirasi melibatkan proses-proses berikut ini.

1. Ventilasi pulmonar (pernafasan) adalah jalan masuk dan keluar udara dari saluran pernafasan dan paru-paru.2. Respirasi eksternal adalah difusi oksigen dan karbon dioksida antara udara dalam paru-paru dan kapiler pulmonal

3. Respirasi internal adalah difusi oksigen dan karbon dioksida antara sel darah dan sel-sel jaringan Respirasi seluler adalah penggunaan oksigen oleh sel-sel tubuh untuk produksi energi dan pelepasan produk oksidasi CO2 dan air oleh sel-sel tubuh.

B. Masalah

1. Apakah pengertian dari pernafasan (respirasi)?

2. Bagaimana anatomi sistem pernafasan pada ibu hamil?3. Bagaimanakah mekanisme atau proses pernafasan pada ibu hamil?

C. Tujuan 1. Mengetahui dan memahami tentang pernafasan2. Mengetahui tentang apa yang dimaksud dengan anatomi sistem pernafasan

BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian PernafasanPernafasan (respirasi) adalah peristiwa menghirup udara dari luar yang mengandung (oksigen) ke dalam tubuh serta menghembuskan udara yang banyak mengandung CO2 (karbondioksida) sebagai sisa dari oksidasi keluar dari tubuh. Penghisapan udara ini disebut inspirasi dan menghembuskan disebut ekspirasi.Jadi, dalam paru-paru terjadi pertukaran zat antara dan oksigen ditarik dari udara masuk ke dalam darah dan CO2 akan dikeluarkan dari darah secara osmose. Seterusnya CO2 akan dikeluarkan melalui tractus respiratorius (jalan pernafasan) dan masuk ke dalam tubuh melalui kapiler-kapiler vena pulmonalis kemudian masuk ke serambi kiri jantung (atrium sinistra) kemudian ke aorta ke seluruh tubuh di sini terjadi oksidasi sebagai ampas dari pembakaran adalah CO2 dan zat ini dikeluarkan melalui peredaran darah vena masuk ke jantung, ke bilik kanan, dan dari sini keluar melalui arteri pulmonalis ke jaringan-jaringan paru-paru, akhirnya dikeluarkan menembus lapisan epitel dari alveoli. Proses pengeluaran CO2 ini adalah sebagian dari sisa metabolisme sedangkan sisa dari metabolisme lainnya akan dikeluarkan melalui traktus urogenitalis dan kulit.

B. Anatomi Sistem PernafasanSistem pernafasan pada dasarnya di bentuk oleh jalan atau saluran nafas dan paru- paru beserta pembungkusnya ( pleura) dan rongga dada yang melindunginya. Di dalam rongga dada terdapat juga jantung di dalamnya. Rongga dada dipisahkan dengan rongga perut oleh diafragma.1. HidungHidung merupakan saluran udara yang pertama, mempunyai dua lubang (septum nasi), dipisahkan oleh sekat hidung (septum nasi). Di dalam terdapat bulu-bulu yang berguna untuk menyaring udara, debu dan kotoran-kotoran yang masuk ke dalam lubang hidung.a. Bagian luar dinding terdiri dari kulitb. Lapisan tengah terdiri dari otot-otot dan tulang rawan.c. Lapisan dalam terdiri dari selaput lendir yang berlipat-lipat yang dinamakan karang hidung (konka nasalis), yang berjumlah 3 buah :1) konka nasalis inferior ( karang hidup bagian bawah)2) konka nasalis media(karang hidung bagian tengah)3) konka nasalis superior(karang hidung bagian atas).

Di antara konka-konka ini terdapat 3 buah lekukan meatus yaitu meatus superior (lekukan bagian atas), meatus medialis (lekukan bagian tengah dan meatus inferior (lekukan bagian bawah). Meatus-meatus inilah yang dilewati oleh udara pernafasan, sebelah dalam terdapat lubang yang berhubungan dengan tekak, lubang ini disebut koana. Dasar dari rongga hidung dibentuk oleh tulang rahang atas, ke atas rongga hidung berhubungan dengan beberapa rongga yang disebut sinus paranasalis, yaitu sinus maksilaris pada rongga rahang atas, sinus frontalis pada rongga tulang dahi, sinus sfenoidalis pada rongga tulang baji dan sinus etmodialis pada rongga tulang tapis. Pada sinus etmodialis, keluar ujung-ujung saraf penciuman yang menuju ke konka nasalis. Pada konka nasalis terdapat sel-sel penciuman, sel tersebut terutama terdapat bagian batas. Pada hidung di bagian mukosa terdapat serabut-serabut syaraf atau respektor dari saraf penciuman disebut nervus olfaktorius.Di sebelah belakang konka bagian kiri kanan dan sebelah atas dari langit-langit terdapat satu lubang pembuluh yang menghubungkan rongga tekak dengan rongga pendengaran tengah, saluran ini disebut tuba auditiva eustaki, yang menghubungkan telinga tengah dengan faring dan laring. Hidung juga berhubungan dengan saluran air mata disebut tubalak minaris. Fungsi hidung, terdiri dari :

a. bekerja sebagai saluran udara pernafasan

b. sebagai penyaring udara pernafasan yang dilakukan oleh bulu-bulu hidungc. dapat menghangatkan udara pernafasan oleh mukosad. membunuh kuman-kuman yang masuk, bersama-sama udara pernafasan oleh leukosit yang terdapat dalam selaput lendir (mukosa) atau hidung.2. Tekak=Faring

Merupakan tempat persimpangan antara jalan pernapasan dan jalan makanan. Terdapat di bawah dasar tengkorak, di belakang rongga hidung dan mulut sebelah depan ruas tulang leher. Hubungan faring dengan organ-organ lain ke atas berhubungan dengan rongga hidung, dengan perantaraan lubang yang bernama koana. Ke depan berhubungan dengan rongga mulut, tempat hubungan ini bernama istmus fausium. Ke bawah terdapat dua lubang, ke depan lubang laring, ke belakang lubang esofagus.Di bawah selaput lendir terdapat jaringan ikat, juga di beberapa tempat terdapat folikel getah bening. Perkumpulan getah bening ini dinamakan adenoid. Di sebelahnya terdapat 2 buah tonsil kiri dan kanan dari tekak. Di sebelah belakang terdapat epiglotis (empang tenggorok) yang berfungsi menutup kring pada waktu menelan makanan. Rongga tekak dibagi dalam 3 bagian:a. bagian sebelah atas yang sama tingginya dengan koana yang disebut nasofaring.b. Bagian tengah yang sama tingginya dengan istmus fausium disebut orofaringc. Bagian bawah sekali dinamakan laringgofaring.3. Pangkal Tenggorokan (laring) Merupakan saluran udara dan bertindak sebagai pembentukan suara terletak di depan badan faring sampai ketinggian vertebra servikalis dan masuk ke dalam trakea di bawahnya. Pangkal tenggorokan itu dapat ditutup oleh sebuah empang tenggorok yang disebut epiglotis, yang terdiri dari tulang-tulang rawan yang berfungsi pada waktu kita menelan makanan menutupi laring. Laring terdiri dari 5 tulang rawan antara lain:a. Kartilago tiroid (1 buah) depan jakun sangat jelas terlihat pada pria.b. Kartilago ariteanoid (2 buah) yang berbentuk beker

c. Kartilago krikoid (1 buah) yang berbentuk cincind. Kartilago epiglotis (1 buah)Laring dilapisi oleh Selaput lendir, kecuali pita suara dan bagian epiglotis yang dilapisi oleh sel epitelium berlapis. Proses pembentukan suara merupakan hasil kerja sama antara rongga mulut, rongga hidung, laring, lidah dan bibir. Perbedaan suara seseorang tergantung pada tebal dan panjangnya pita suara. Pita suara pria jauh lebih tebal daripada pita suara wanita.4. Batang Tenggorokan (Trakea)

Merupakan lanjutan dari laring yang terbentuk oleh 16-20 cincin yang terdiri dari tulang-tulang rawan yang berbentuk seperti kuku kuda. Sebelah dalam diliputi oleh selaput lendir yang berbulu getar yang disebut sel bersilia, hanya bergerak ke arah luar.Panjang trakea 9-11 cm dan di belakang terdiri dari jaringan ikat yang dilapisi oleh otot polos. Sel-sel bersilia gunanya untuk mengeluarkan benda-benda asing yang masuk bersama-sama dengan udara pernafasan. Yang memisahkan trakea menjadi bronkus kiri dan kanan disebut karina.

5. Cabang Tenggorokan (Bronkus)Bronkus terbagi menjadi bronkus kanan dan kiri, bronkus lobaris kanan (3 lobus) dan bronkus lobaris kiri (2 bronkus). Bronkus lobaris kanan terbagi menjadi 10 bronkus segmental dan bronkus lobaris kiri terbagi menjadi 9 bronkus segmental. Bronkus segmentalis ini kemudian terbagi lagi menjadi bronkus subsegmental yang dikelilingi oleh jaringan ikat yang memiliki: arteri, limfatik dan saraf.a. BronkiolusBronkus segmental bercabang-cabang menjadi bronkiolus. Bronkiolus mengandung kelenjar submukosa yang memproduksi lendir yang membentuk selimut tidak terputus untuk melapisi lagian dalam jalan nafas.b. Bronkiolus terminalisBronkiolus membentuk percabangan menjadi bronkiolus terminalis (yang mempunyai kelenjar lendir dan silia)

c. Bronkiolus respiratori

Bronkiolus terminalis kemudian menjadi bronkiolus respirstori, Bronkiolus respiratori dianggap sebagai saluran transisional antara lain jalan nafas konduksi dan jalan udara pertukaran gas.

d. Duktus alveolar dan sakus alveolarBronkiolus respiratori kemudian mengarah ke dalam duktus alveolar dan sakus alveolar. Dan kemudian menjadi alvioli.

6. AlveoliMerupakan tempat pertukaran oksigen dan karbondioksida. Terdapat sekitar 300 juta yang jika bersatu membentuk satu lembar akan seluas 70 m2. Terdiri atas 3 tipe:a. Sel-sel alveolar tipe I : sel epitel yang membentuk dinding alveoli.b. Sel-sel alveolar tipe II : sel yang aktif secara metabolik dan mensekresikan surfaktan (suatu fosfolifid yang melapisi permukaan dalam dan mencegah alveolar agar tidak kolaps) tahanan.

c. Sel-sel alveolar tipe III : makrofag yang merupakan sel-sel fagotosis dan bekerja sebagai mekanisme pertahanan.

7. Paru paruMerupakan organ yang elastis berbentuk kerucut, Terletak dalam rongga dada atau toraks. Kedua paru dipisahkan oleh mediastinum sentral yang berisi jantung dan beberapa pembuluh darah besar. Setiap para mempunyai apeks dan basis, paru kanan lebih besar dan terbagi menjadi 3 lobus dan fisura interlobaris. Paru kiri lebih kecil dan terbagi menjadi 2 lobus. Lobus-lobus tersebut terbagi menjadi beberapa segmen sesuai dengan segmen bronkusnya.8. Pleura

Merupakan lapisan tipis yang mengandung kolagen dan jaringan elastis. Terbagi menjadi 2: a. Pleura perietalis yaitu yang melapisi rongga dada.b. Pleura viseralis yaitu yang menyelubungi setiap paru-paruDi antara pleura terdapat rongga pleura yang berisi cairan tipis pleura yang berfungsi untuk memudahkan kedua permukaan itu bergerak selama pernafasan, juga untuk mencegah pemisahan toraks dengan paru-paru. Tekanan dalam rongga pleura lebih rendah dari tekanan atmosfer, hal ini untuk mencegah kelap paru-paru.C. Mekanisme PernafasanPemapasan adalah suatu proses yang terjadi secara otomatis walau dalam keadaan tertidur sekalipun karma sistem pernapasan dipengaruhi oleh susunan saraf otonom

1. Respirasia. Respirasi luar adalah pertukaran udara yang terjadi antara udara dalam alveolus dengan darah dalam kapiler dan merupakan pertukaran O2 dan CO2 antara darah dan udara.b. Respirasi dalam adalah pernapasan yang terjadi antara darah dalam kapiler dengan sel-sel tubuh dan merupakan pertukaran O2 dan CO2 dari aliran darah ke seluruh tubuh.2. Jenis Respirasi a. Pernapasan DadaMerupakan adalah pernapasan yang melibatkan otot antartulang rusuk. Fase inspirasi. Fase ini berupa berkontraksinya otot antartulang rasuk sehingga rongga dada membesar, akibatnya tekanan dalam rongga dada menjadi lebih kecil daripada tekanan di luar sehingga udara luar yang kaya oksigen masuk.Fase ekspirasi. Fase ini merupakan fase relaksasi atau kembalinya otot antara tulang rusuk ke posisi semula yang diikuti oleh turunnya tulang rusuk sehingga rongga dada menjadi kecil. Sebagai akibatnya, tekanan di dalam rongga dada menjadi lebih besar daripada tekanan luar, sehingga udara dalam rongga dada yang kaya karbon dioksida keluar.

b. Pernapasan perutMerupakan pernapasan yang mekanismenya melibatkan aktivitas otot-otot diafragma y mg membatasi rongga perut dan rongga dada.

Fase Inspirasi. Pada fase ini otot diafragma berkontraksi sehingga diafragma mendatar, akibatnya rongga dada membesar dan tekanan menjadi kecil sehingga udara luar masuk. Fase Ekspirasi. Fase ekspirasi merupakan fase berelaksasinya otot diafragma (kembali ke posisi semula, mengembang) sehingga rongga dada mengecil dan tekanan menjadi lebih besar, akibatnya udara keluar dari paru-paru.3. Volume Udara PernafasanDalam keadaan normal, volume udara paru-paru manusia mencapai 4590 cc. Udara ini dikenal sebagai kapasitas total udara pernapasan manusia. Besarnya volume udara pernapasan tersebut dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor, antara lain ukuran alat pernapasan, kemampuan dan kebiasaan bernapas, serta kondisi kesehatan.4. Pertukaran O2 Dan CO2 Dalam PernafasanJumlah oksigen yang diambil melalui udara pernapasan tergantung pada kebutuhan dan hal tersebut biasanya dipengaruhi oleh jenis pekerjaan, ukuran tubuh, serta jumlah maupun jenis bahan makanan yang dimakan. Dalam keadaan biasa, manusia membutuhkan sekitar 300 cc oksigen sehari (24 jam) atau sekitar 0,5 cc tiap menit.

Kebutuhan tersebut berbanding lurus dengan volume udara inspirasi dan ekspirasi biasa kecuali dalam keadaan tertentu saat konsentrasi oksigen udara berkurang. Oksigen yang dibutuhkan berdifusi masuk ke darah dalam kapiler darah yang menyelubungi alveolus. Selanjutnya, sebagian besar oksigen diikat oleh zat warna darah atau pigmen darah (hemoglobin) untuk diangkut ke sel-sel jaringan tubuh.

5. Proses Kimiawi Respirasi Pada Manusiaa. Pembuangan CO2 dari paru-paru : H + HCO3 H2+CO3 H2 + CO2b. Pengikatan oksigen oleh hemoglobin: Hb + O2 Hb O2c. Pemisahan oksigen dari hemoglobin ke cairan sel: Hb O2 Hb O2 d. Pengangkutan karbohidrat di dalam tubuh: CO2 + H2O H2 + CO2D. Kelaunan Proses PernapasanAlat- alat pernapasan merupakan organ- organ tabuh yang sangat penting. Jika alat-alat ini terganggu karena penyakit atau kelainan maka proses pernapasan akan terganggu, bahkan dapat menyebabkan kematian. Berikut akan diuraikan beberapa macam gangguan yang umum terjadi pada saluran pemapasan.

1. Influenza (Flu)Penyakit yang disebabkan oleh virus influenza. Gejala yang ditimbulkan antara lain pilek, hidung tersumbat, bersin- bersin, dan tenggorokan terasa gatal.

2. Asma (Sesak napas)Merupakan suatu penyakit penyumbatan saluran pernapasan yang disebabkan alergi terhadap rambut bulu, debu, atau tekanan psikologis. Asma bersifat menurun.

3. Tuberkulosis (TBC)Penyakit paru- paru yang diakibatkan serangan bakteri Mycobaeterium Tuberculosis. Difusi oksigen akan terganggu karena adanya bintil- bintil atau peradangan pada dinding alveolus. Jika bagian paru- paro yang diserang meluas, sel-selnya mati dan paru-paru mengecil. Akibatnya napas penderita terengah-engah.4. Macam- macam peradangan pada sistem pernapasan manusia :a. RinitisRadang pada rongga hidung akibat infeksi oleh Virus, misalnya virus influenza. Rimtis juga dapat terjadi karena reaksi terhadap perubahan cuaca, serbuk sari, dan debu. Produksi lendir (ingus) meningkat

b. FaringingitisRadang pada faring akibat infeksi oleh bakteri Streptococcus. Tenggorokan sakit dan tampak berwarna merah. Penderita hendaknya istirahat dan diberi antibiotik.c. LaringitisRadang pada laring. Penderita serak atau kehilangan suara. Penyebabnya antara lain karena infeksi, terlalu banyak merokok, minum alkohol, atau banyak bicara.

d. Bronkitis

Radang pada cabang batang tenggorokan akibat infeksi. Penderita mengalami demam, menghasilkan banyak lendir yang menyumbat batang tenggorokan sehingga penderita sesak napas, e. Sinusitis

Radang pada sinus. Sinus letaknya di daerah pipi di kiri dan kanan batang hidung, biasanya di dalam anus terkumpul nanah yang harus dibuang melalui operasi.

5. AsfiksiGangguan pernapasan pada waktu pengangkutan oksigen yang disebabkan oleh tenggelam (akibatnya terisi air), pneumonia (akibatnya alveolus terisi lendir dan cairan limfa), keracunan CO atau HCH, atau gangguan sit0krom(enzim pemapasan).

6. AsidosisKenaikan kadar asam karbonat dan asam bikarbonat dalam darah, sehingga pernapasan terganggu.

7. DifteriPenyumbatan pada rongga faring maupun laring oleh lendir yang dihasilkan oleh kuman difteri.

8. EmfisemaPenyakit pembengkakan paru-paru karena pembuluh darahnya kemasukan udara.

9. PneumoniaPenyakit infeksi yang disebabkan oleh virus atau bakteri pada alveolus yang menyebabkan terjadinya radang paru-paru.

10. Wajah adenoid (kesan wajah bodoh)Disebabkan adanya penyempitan saluran napas karena pembengkakan kelenjar limfa atau polip, pembengkakan di tekak atau amandel.

11. Kanker paru-paruMempengaruhi pertukaran gas di paru-paru. Kanker paru-paru dapat menjalar ke seluruh tubuh. Kanker paru-paru sangat berhubungan dengan kebiasaan merokok (75% penderita adalah perokok). Perokok pasif juga dapat terkena kanker paru-paru. Penyebab lain adalah penderita menghirup debu asbes kromium, produk petroleum, dan radiasi ionisasi.

E. Sistem Pernapasan Pada Masa KehamilanUsaha pemapasan ibu harus meningkat pada kehamilan antuk memenuhi peningkatan kebutuhan metabolik jaringan ibu dan janin. Pada akhir kehamilan konsumsi oksigen meningkat sebesar 16-20%. Sistem pernapasan juga di pengaruhi oleh volume uterus yang membesar. Dalam hal cadangan fisiologi, stres yang ditimbulkan oleh kehamilan pada sistem pemapasan lebih kedi dibandingkan dengan peningkatan yang dapat diukur saat olahraga. Hal ini berbeda dengan proporsi cadangan fisiologis kardiovaskuler yang dibutuhkan selama kehamilan yang jauh lebih besar. Dampak klinis dan perbedaan mi adalah bahwa pasien dengan penyakit pemapasan lebih kecil kemungkinannya mengalami dibandingkan dengan perburukan mereka yang mengidap penyakit jantung.Pada awal kehamilan dan dengan demikian bukan disebabkan oleh uterus,diafragma terdorong ke atas sebanyak 4 cm. Gerakan respirasi diafragma meningkat dan terjadi peningkatan iga bagian bawah stemal dari 68 pada awal kehamilan menjadi 103 pada akhir kehamilan. Peningkatan kompensatorik garis tengah toraks sebesar 1 cm ini berarti volume rongga toraks hampir sama dengan keadaan sebelum hamil. Diafragma melakukan sebagian besar kerja respirasi, bernafas lebih bersifat torakalis daripada abdominaiis. Pengaruh hormon menyebabkan otot dan talang rawan di. regio toraks melemas sehingga toraks melebar. Penurunan compliance dinding toraks menyebabkan dinding toraks dapat bergerak semakin ke dalam sehingga udara yang terperangkap lebih sedikit dan volume residual menurun.

Progesteron memiliki efek lokal pada tonus otot polos jalan napas dan pembuluh darah paru. Kapasitas difusi adalah tingkat kemudahan gas menembus membran paru. Pada awal kehamilan, kapasitas difusi menurun mungkin karena efek estrogen pada komposisi mukopolisakarida dinding kapiler, yang meningkatkan jarak tempuh difusi (de swiet, 1998b). Efek ini mungkin berlangsung selama beberapa bulan setelah persalinan. Peningkatan retensi air di jaringan paru juga mengakibatkan penurunan kapasitas difusi. Terjadi peningkatan closing volume yang mengisyaratkan diameter saluran napas kecil berkurang; hal ini mungkin disebabkan oleh peningkatan cairan para. Penurunan efisiensi pemindahan gas di paru dikompensasi secara parsial oleh relaksasi otot polos bronkiolus yang dipicu oleh progesteron, yang menurunkan resistensi saluran napas. Penurunan resistensi saluran napas berarti udara meningkat. BAB III

PENUTUP

A. KesimpulanPernafasan (respirasi) merupakan suatu proses yang terjadi secara otomatis walau dalam keadaan tertidur sekalipun karena sistem pernapasan dipengaruhi oleh susunan saraf autonom. Adapun anatomi dari sistem pernapasan itu meliputi hidung(nasal), faring(tekak), laring(pangkal tenggorokan), trakea (batang tenggorokan), bronkus (cabang tenggorokan), alveoli, paru-paru dan pleura.Menurut tempat terjadinya pertukaran gas, maka pernapasan dapat dibedakan atas dua jenis, yaitu pernapasan dalam dan pernapasan luar. Pernapasan dalam adalah pernapasan yang terjadi antara darah dalam kapiler dengan sel-sel tubuh, sedangkan pernapasan luar adalah pertukaran udara yang terjadi antara udara dalam alveolus dengan darah dalam kapiler. Sehubungan dengan organ yang terlibat dalam inspirasi dan ekspirasi maka mekanisme pernapasan terbagi menjadi dua, yaitu pernapasan dada dan pernapasan perut. Pernapasan dada adalah pernapasan yang melibatkan otot tulang rusuk, sedangkan pernapasan perut adalah pernapasan yang mekanismenya melibatkan aktivitas otot-otot diafragma yang membatasi rongga perut dan rongga dada.Alat- alat pernapasan merupakan organ- organ tubuh yang sangat penting. Jika alat- alat ini terganggu karena penyakit atau kelainan maka proses pernapasan akan terganggu, bahkan dapat menyebabkan Kematian. Kelainan -kelainan itu di antaranya influenza (flu), asma (sesak napas), tuberkulosis(TBC), asfiksi, asidosis, difteri, emfisema, pnemonia, wajah adenoid( kesan wajah bodoh, kanker paru-paru dan juga peradangan yang meliputi rinitis, faringitis, larmgitis, bronkitis dan sinusitis.

B. SaranRespirasi atau pernapasan merupakan proses yang penting bagi tubuh kita, apabila salah satu organ mengalami kerusakan maka akan mengganggu proses pemapasan. Salah satu penyebab gangguan yang paling vital adalah rokok, karena di dalam rokok banyak terkandung zat yang berbahaya seperti nikotin,dan lain sebagainya. Merokok dapat menyebabkan perubahan struktur dan fungsi saluran pernapasan dan jaringan paru- paru. Misalnya, sel mukosa membesar (disebut hipetrofi) dan kelenjar mucus bertambah banyak (disebut hiperplasia).Akibat perubahan anatomi saluran pemapasan akan timbul perubahan fungsi para- paru. Merokok merupakan penyebab utama timbulnya penyakit obstruksi paru menahun (POPM ), termasuk emfisema (pembengkakan paru-paru bronkitiskronis. dan asma. Dan tokok lebih berbahaya bagi perokok pasif daripada perokok aktif, karena asap yang dihirup oleh perokok pasif lebih banyak mengandung zat-zat yang berbahaya.Oleh karena itu, marilah mulai sekarang kita jaga kesehatan organ pernapasan paru-paru dan sistem pernapasan dengan makan-makanan yang sehat perbanyak minum air putih, berolahraga yang cukup dan jangan merokok, dan makan teratur.

DAFTAR PUSTAKA

Ahmad. 2003. Kamus Lengkap Kedokteran Edisi Revisi. Gitamedia Press-Surabaya. http://anatomi-dan-fisiologi-sistem-pernapasan.fraxawants.htmlhttp://Jenis-Pernafasan-dan-Mekanisme-Pertukaran-Gas.GuruNgeBlog.htmlhttp://kelainan-dan-penvakit-pada-sistem.htmlhttp://kelainan-gangguan-penyakit-sistem-pernapasan-respirasi-manusia-kesehatan-pada-masvarakat-htmlhttp://Macam-Macam-Gangguan-pada-Sistem-Pernapasan-Manusia.SmartClick.html.