makalah sistem informasi sekolah [skripsi-dulrohman.blogspot.com]
DESCRIPTION
Sistem Informasi SekolahTRANSCRIPT
JAWABAN UTS
Mata Kuliah : Sistem Informasi Manajemen Pendidikan
Dosen : Dr. Tahroni, M.Pd
Oleh :
Ayip Muksin ( 1108036007)
PROGRAM STUDI MAGISTER ADMINISTRASI PENDIDIKAN
PROGRAM PASCASARJANA
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PROF. DR. HAMKA
JAKARTA
2012
1. Berikan komentar anda tentang Sistem Informasi Pendidikan Nasional (Sidiknas) dikaji
dari pendekatan Sistem Informasi berbasis computer (Computer Based Information
System)!
Dalam buku Sistem Informasi Pendidikan yang ditulis oleh Hamid Al Jufri dikatakan
bahwa sistem informasi dalam suatu organisasi dapat dikatakan sebagai suatu sistem yang
menyediakan informasi bagi semua tingkatan dalam organisasi tersebut kapan saja diperlukan.
Sistem ini menyimpan, mengambil, mengubah, mengolah, dan mengkomunikasikan informasi
yang diterima dengan menggunakan sitem informasi atau perlengkapan sistem lainnya. Sistem
informasi juga dapat didefinisikan sebagai suatu sistem dalam suatu organisasi yang
merupakan kombinasi dari orang-orang, fasilitas, teknologi, media prosedur-prosedur dan
pengendalian yang ditujukan untuk mendapatkan jalur komunikasi penting, memproses tipe
transaksi rutin tertentu, memberi sinyal kepada manajemen dan pihak lainnya terhadap
kejadian-kejadian internal dan eksternal yang penting dan menyediakan suatu dasar informasi
untuk pengambilan keputusan.1
Sedangkan saat ini pemerintah Indonesia sedang menjalankan suatu system informasi
pendidikan yang menggunakan komputer a t a u biasa disebut sistem informasi berbasis
komputer (Computer Based Information System atau CBIS), adapun maksud pemerintah
membuat Sistem Informasi Pendidikan Nasional (Sidiknas) adalah sebagai pendukung kegiatan
fungsi manajemen seperti planning, organizing, staffing, directing, evaluating, coordinating,
dan budgeting dalam rangka menunjang tercapainya sasaran dan tujuan fungsi-fungsi
operasional dalam organisasi pendidikan.
Banyak manfaat penerapan Sistem Informasi Pendidikan Nasional (Sidiknas) berbasis
komputer yang telah dirasakan oleh kalangan organisasi pendidikan seperti :
1. Penerapan Jardiknas (Jaringan Pendidikan Nasional);
Jardiknas
Grand Design-nya adalah Depdiknas RI yang akan menghubungkan semua Dinas
Pendidikan/Provinsi, Suku Dinas Pendidikan/Kabupaten/Kota Madya dan unsur-unsur
seterusnya sampai sekolah-sekolah dalam satu jejaring Wide Area Network (WAN) di
Cyber Space, setiap provinsi, kabupaten diberikan bantuan subsidi untuk terhubung ke
1 Hamid Al-Jufri. 2011. System Informasi Manajemen Pendidikan. Smart Grafika , Jakarta : p.15
jejaring ini, bentuk bantuan yang diberikan berupa bandwith schoolnet atas kerjasama
Depdiknas dan Telkom dengan memanfaatkan TelkomSpeedy
2. Penerapan sistem NPSN;
NPSN
Singkatan dari Nomor Pokok Sekolah Nasional seluruh sekolah di Indonesia akan
mempunyai Nomor secara nasional, agar pendataan menjadi lebih baik dari sebelumnya
yang selama ini jumlah sekolah menurut pendataan selalu mengira-ngira saja dengan
metode tertentu sekarang dapat lebih baik lagi apa lagi terdata dan terampil secara online
3. Penerapan NISN (Nomor Induk Siswa Nasional);
NISN
Singkatan dari Nomor Induk Siswa Nasional, seluruh siswa yang berada di seluruh sekolah
di seluruh Indonesia akan mempunyai nomor induk siswa secara nasional dan nomor ini
dipakai oleh siswa yang bersangkutan sampai akhir hayat (walaupun istilah yang dipakai
abadi) dari tingkat dasar terus sampai terus ke atasnya. Salah satu manfaatnya adalah juga
untuk pendataan yang lebih akurat seberapa banyak sebenarnya siswa di pendidikan dasar,
menengah dan tinggi, manfaat lain dapat mendeteksi lebih cepat pemalsuan ijazah yang
pada saat ini sedang ramai di masalahkan karena ijazah palsu atau pura-pura hilang
dimanfaatkan oleh calon-calon pada pilkada baik di daerah maupun di perkotaan.
4. Penerapan sistem NUPTK (Nomor Unik Pendidik dan Tenaga Kependidikan);
NUPTK
Singkatan dari Nomor Unit Pendidik dan Tenaga Kependidikan, istilah Tenaga Pendidik
diberikan kepada seluruh guru sedangkan istilah Tenaga Kependidikan diberikan kepada
personel selain guru misalnya Petugas Tata Usaha, Laboran, Petugas Kebersihan, Petugas
Keamanan yang ada di lingkungan sekolah, manfaatnya juga bagi keakuratan pendataan
agar tidak terjadi data fiktif untuk pembayaran gaji dll
5. Penerapan NSS (Nomor Statistik Sekolah), dan lain sebagainya
Dengan demikian, maka dapat dikatakan bahwa sistem informasi pada pendidikan
nasional yang ada yang merupakan suatu sistem penyedia informasi yang terdiri dari
kombinasi berbagai elemen yang bertujuan untuk memberikan informasi penting mengenai
kejadian-kejadian internal maupun eksternal dari suatu organisasi pendidikan di Indonesia
sebagai dasar pengambilan keputusan, serta informasi yang diberikan dapat diakses oleh
semua pihak yang berada dalam organisasi tersebut. Dalam hal ini adalah pihak-pihak yang
terlibat dalam organisasi pendidikan di Indonesia seperti guru, kepala sekolah, kepala dinas
pendidikan, dan sebagainya. Sistem informasi pada pendidikan nasional pada saat ini telah
begitu berkembang, sehingga informasi-informasi yang berkaitan dalam dunia pendidikan
dapat dengan mudah diakses oleh siapapun yang membutuhkannya.
Berdasarkan Undang-Undang Republik Indonesia No 20 Tahun 2003 mengenai Sistem
Pendidikan Nasional pasal 1 ayat 3 yang berbunyi : ”Sistem pendidikan nasional adalah
keseluruhan komponen pendidikan yang saling terkait secara terpadu untuk mencapai tujuan
pendidikan nasional” maka dapat dikatakan bahwa sistem informasi pada pendidikan nasional
saat ini telah sangat membantu terwujudnya keterpaduan antara satu komponen pendidikan
dengan komponen pendidikan lainnya. Dengan adanya komputer serta koneksi internet yang
dapat dengan mudah diakses oleh masyarakat, maka pemberian informasi yang berkaitan
dengan dunia pendidikan dapat dengan mudah dan sangat praktis untuk dilakukan jika
dibandingkan dengan masa 20 tahun yang lalu. Komponen-komponen pendidikan yang ada,
bahkan masyarakat umum sekalipun, dapat dengan mudah mendatangi warnet-warnet yang
telah tersebar di mana-mana jika membutuhkan berbagai informasi yang berkaitan dengan
dunia pendidikan.
Proses berjalannya kegiatan pendidikan di Indonesia pun saat ini tidak memerlukan
suatu ruangan khusus maupun tatap muka secara langsung dengan guru maupun dosen. Berkat
keberadaan komputer dan koneksi Internet yang dapat dengan mudah diakses, peserta didik
tetap dapat melakukan kegiatan pembelajarannya dimana saja tanpa batas ruang maupun
waktu. Dengan komputer kemudahan dalam mencari dan menyediakan bahan-bahan
pembelajaran bisa didapatkan, misalnya dengan adanya konsep perpustakaan elektronik (e-
library) atau buku elektronik (e-book). Dengan adanya dukungan dari koneksi internet, maka
peserta didik dapat dengan mudah mencari koleksi perpustakaan berupa buku-buku, modul,
jurnal, makalah, majalah, surat kabar, dan lain sebagainya tanpa harus keluar rumah. Bahkan
saat ini, hal yang paling mutakhir dalam proses kegiatan belajar dan pembelajaran adalah
adanya pembelajaran jarak jauh melalui internet yang dikenal dengan electronic learning (e-
learning) atau disebut juga “cyber teaching” atau pengajaran maya, yaitu proses pengajaran
yang dilakukan dengan menggunakan internet
Menurut Rosenberg yang dikutip oleh Evie, yang dimaksud dengan e-learning jaringan
dengan kemampuan untuk memperbaharui, menyimpan, mendistribusi dan membagi materi
ajar atau informasi dimana pengiriman informasi atau materi ajar tersebut dapat disampaikan
ke pengguna terakhir melalui komputer dengan menggunakan teknologi internet yang standar
serta memfokuskan pada pandangan yang paling luas tentang pembelajaran di balik
paradigma pembelajaran yang bersifat tradisional.2 Dengan demikian, maka munculnya cyber
teaching dapat membantu para peserta didik untuk melakukan kegiatan belajar yang sesuai
dengan kondisi kemampuan individualnya sehingga anak yang lambat atau cepat akan
memperoleh pelayanan pembelajaran yang sesuai dengan dirinya. Peserta didik tidak perlu
lagi terseok-seok dalam mengikuti materi pembelajaran yang diberikan sebab kurikulum yang
disusun pada pada e-learning pun telah dikembangkan sedemikian rupa dalam bentuk yang
lebih fleksibel, sesuai dengan kondisi lingkungan dan kondisi peserta didik sehingga
memberikan peluang untuk terjadinya proses pembelajaran yang maju serta berkelanjutan
tanpa terbatas oleh ruang, waktu, maupun materi.
Hal ini sesuai dengan Undang-Undang Republik Indonesia No 20 Tahun 2003 mengenai
Sistem Pendidikan Nasional pasal 1 ayat 15 yang berbunyi : ”Pendidikan jarak jauh adalah
pendidikan yang peserta didiknya terpisah dari pendidik dan pembelajarnnya menggunakan
berbagai sumber belajar melalui teknologi komunikasi, informasi, dan media lain.” dan sesuai
dengan pasal 13 ayat 1 yang berbunyi : ”Jalur pendidikan terdiri atas pendidikan formal,
nonformal, dan informal yang dapat saling melengkapi dan memperkaya.” dan ayat 2 yang
berbunyi : ”Pendidikan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diselenggarakan dengan sistem
terbuka melalui tatap muka dan/atau melalui jarak jauh.”
System informasi pendidikan berbasis computer juga memiliki manfaat lainnya bagi
peserta didik maupun bagi masyarakat. Dengan adanya System informasi pendidikan berbasis
computer, maka biaya yang harus dikeluarkan selama proses pembelajaran akan menjadi lebih
terkendali serta lebih hemat. Dengan adanya ebook yang dapat didownload pada situs-situs
gratisan, maka biaya untuk pembelian buku dapat dipangkas cukup besar. Selain itu, karena
ebook tersebut berbentuk data, maka selama komputer tidak terkena virus atau worm yang
dapat merusak data-data yang ada serta tidak di delete, pengetahuan yang didapatkan dari
ebook tersebut dapat dengan mudah disebarluaskan dengan menggunakan bantuan dari USB 2 Evie. 23/01/2010. Pentingnya dan macam-macam teknologi informasi dalam dunia pendidikan.
(http://evie.student.umm.ac.id/2010/01/23/pentingnya-teknologi-dalam-pendidikan/)
flashdisk. Waktu yang digunakan untuk mengikuti proses pembelajaran pun menjadi lebih
fleksibel.
Peserta didik yang mengikuti kuliah-kuliah maupun kelas-kelas online, dapat belajar
kapan saja dan dimana saja mereka sempat tanpa harus dibatasi oleh ruang dan waktu serta
tanpa harus bertemu langsung dengan guru-guru maupun pihak-pihak lain yang akan
memberikan bahan pembelajaran. Selain itu, masyarakat juga dapat memetik keuntungan dari
sistem informasi pendidikan berbasis komputer ini. Masyarakat juga dapat menikmati
pendidikan berkualitas yang sesuai dengan minat mereka dengan harga kompetitif karena
adanya kompetisi antarlembaga yang perbandingannya dapat dengan mudah ditemukan di
mesin-mesin pencari cepat, seperti Bing, Google, dan MSN. Hal ini sesuai dengan Undang-
Undang Republik Indonesia No 20 Tahun 2003 mengenai Sistem Pendidikan Nasional pasal 5
ayat 1 yang berbunyi : ” Setiap warga negara mempunyai hak yang sama untuk memperoleh
pendidikan yang bermutu.”
Walaupun sistem informasi pendidikan berbasis komputer memiliki banyak sekali
kelebihan, namun tidak dapat dipungkiri sistem ini juga memiliki banyak kekurangan.
Menurut Bullen dan Bema yang dikutip oleh Yoseva Okta Marini, kekurangan dari sistem
informasi pendidikan berbasis komputer antara lain : kurangnya interaksi antara guru dan
siswa atau bahkan antar-siswa itu sendiri, sehingga bisa memperlambat terbentuknya values
dalam proses belajar dan mengajar; adanya kecenderungan mengabaikan aspek akademik atau
aspek sosial dan sebaliknya mendorong tumbuhnya aspek bisnis / komersial; berubahnya
peran guru dari semula menguasai teknik pembelajaran konvensional, kini juga dituntut
mengetahui teknik pembelajaran yang menggunakan ICT; siswa yang tidak mempunyai
motivasi belajar yang tinggi cenderung gagal; tidak semua tempat tersedia fasilitas internet
yang berkaitan dengan masalah tersedianya listrik, telepon, ataupun komputer; kurangnya
pengetahuan dan keterampilan mengenai internet; dan kurangnya penguasaan bahasa
komputer.3
Kekurangan-kekurangan tersebut dapat berakibat fatal dalam proses belajar dan
pembelajaran pada sistem informasi pendidikan berbasis komputer. Kurangnya interaksi antar
komponen yang ada di dalam dunia pendidikan akan mengakibatkan degradasi kemampuan
bersosialisasi yang dimiliki oleh komponen-komponen tersebut. Dengan demikian, maka
3 Yoseva Okta Marini. 01/03/2011. Apakah E-Learning Tidak Memiliki Kelemahan/Kekurangan? (http://10052yomn.blogspot.com/2011/03/apakah-e-learning-tidak-memiliki.html)
komponen-komponen yang ada dalam dunia pendidikan akan menjadi individu-individu yang
kaku, berdarah dingin, serta tidak memiliki empati terhadap sesama komponen peserta didik.
Nilai-nilai moral akan terkikis sehingga rasa hormat dan simpati pada para pendidik akan
menghilang secara perlahan. Selain itu, kecenderungan mengabaikan aspek akademik atau
aspek sosial dan menumbuhkan aspek bisnis atau komersial akan menyebabkan rendahnya
outcome dari lembaga-lembaga pendidikan yang menggunakan sistem informasi pendidikan
berbasis komputer. Peserta didik yang kurang memiliki motivasi serta kurang menguasai
bahasa-bahas komputer akan semakin tertinggal dan menjadi beban dalam lembaga-lembaga
pendidikan tersebut. Beban yang ditanggung oleh pendidik juga semakin berat. Selain harus
menguasai seluruh bahan ajar, para pendidik juga dituntut untuk mempelajari teknik-teknik
dalam sistem informasi pendidikan berbasis komputer. Dan terakhir, kurangnya penyediaan
sarana dan prasarana pendukung, seperti komputer, listrik, koneksi internet terutama di
daerah-dareah pedalaman, akan membuat sistem informasi pendidikan berbasis komputer
menjadi kurang efektif jika dijadikan isu utama dalam dunia pendidikan di Indonesia.
2. Buatlah rancangan Sistem Informasi Manajemen yang menggambarkan tentang INPUT,
PROSES dan OUTPUT dalam kegiatan persekolahan!
Konsep Dasar Sistem Informasi
Sistem informasi adalah sekumpulan dari bagian/ komponen baik fisik ataupun nonfisik
yang saling berhubungan dan bekerja sama secara harmonis untuk mencapai satu tujuan yaitu
mengolah data menjadi informasi.
Sistem informasi didefinisikan oleh Robert A. Leitch dan K. Roscoe Davis dalam sebagai
berikut :
“Sistem informasi adalah suatu sistem didalam suatu organisasi yang mempertemukan kebutuhan pengolahan transaksi harian, mendukung operasi, bersifat manajerial dan kegiatan strategi dari suatu organisasi dan menyediakan pihak luar tertentu dengan laporan-laporan yang diperlukan”.(Jogiyanto, HM)
INPUT PROSES OUTPUT
Gambar Siklus Informasi
Kegiatan-kegiatan yang yang dilakukan dalam sistem informasi, yaitu :
1. Input, menggambarkan suatu kegiatan untuk menyediakan data untuk diproses.
2. Proses, menggambarkan bagaimana suatu data diproses untuk menghasilkan suatu
informasi yang bernilai tambah.
3. Output, suatu kegiatan untuk menghasilkan laporan dari proses diatas tersebut.
4. Penyimpanan, suatu kegiatan untuk memelihara dan menyimpan data.
5. Kontrol, suatu aktivitas untuk menjamin bahwa sistem informasi tersebut berjalan sesuai
dengan yang diharapkan.
Perancangan Sistem
Perancangan sistem adalah kegiatan untuk menemukan dan mengembangkan masukan.
Masukan yang baru, kumpulan data, metode-metode, dan kelemahan sistem yang yang sedang
berjalan. Perancangan sistem ini terdiri dari perancangan proses, perancangan basis data.
Perancangan Proses
Perancangan proses ini terdiri dari flowmap, diagram konteks, data flow diagram (DFD),
dan kamus data. Berikut adalah penjelasan dari ke empat perancangan proses tersebut :
1. Flow map
Flowmap atau diagram alir dokumen adalah diagram yang menggambarkan dokumen
yang mengalir dalam sistem.
2. Diagram Konteks
Diagram konteks adalah diagram yang terdiri dari suatu proses dan menggambarkan ruang
lingkup suatu sistem. Diagram konteks merupakan level tertinggi dari DFD yang
menggambarkan seluruh input ke sistem atau output dari sistem.
3. Data Flow Diagram (DFD)
Data flow diagram merupakan penurunan atau penjabaran dari konteks diagram. Diagram
arus data merupakan cara yang digunakan pada metodologi pengembangaan terstruktur.
DFD diberi simbol suatu panah yang mengalir diantara proses simpanan data. Arus data
dapat berupa masukan dari suatu sistem atau dari proses sistem.
4. Kamus Data (data dictionary)
Kamus data atau data dictionary adalah katalog fakta tentang data dan kebutuhan-
kebutuhan informasi dari suatu sistem informasi. Kamus data berfungsi membantu pelaku
sistem untuk mengerti aplikasi secara detail dan mengorganisasi semua elemen data yang
digunakan dalam sistem sehingga pemakai dan penganalisis sistem mempunyai dasar
pengertian yang sama tentang masukan, keluaran, penyimpanan dan proses yang ada pada
sistem.
Sistem Informasi Manajemen Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB)
Analisis prosedur penerimaan penerimaan peserta didik baru yang sedang berjalan.
Prosedur kerja yang ada pada sistem informasi penerimaan siswa baru yang sedang berjalan di
sebuah sekolah adalah sebagai berikut :
1. Siswa menyerahkan formulir pendaftaran yang telah diisi lengkap beserta persyaratan
kelengkapan yang telah ditentukan ke PPDB
2. Lalu PPDB akan memeriksa formulir pendaftaran serta kelengkapannya, apabila telah
sesuai PPDB akan mencatatnya sebagai data siswa baru sementara. Setelah itu PPDB akan
menyeleksi hasil ujian calon siswa lalu membuat SP (Surat Pemberitahuan) yang
harus ditanda tangani kepala sekolah untuk diberikan kepada siswa yang telah terdaftar
pada data siswa sementara.
Untuk memperjelas prosedur Sistem Penerimaan Peserta Didik Baru akan digambarkan
dalam suatu Flow Map. Flow Map merupakan data dalam bentuk dokumen atau formulir
dalam suatu system informasi yang merupakan suatu aktivitas yang terkait dalam
hubungannya dengan kebutuhan data dan informasi proses aliran dokumen ini terjadi dengan
entitas di luar sistem.
Berikut ini adalah gambar Flow Map Sistem Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) yang
sedang berjalan :
PESERTA DIDIK PPDB KEPALA
SEKOLAH
Gambar Flow Map Yang Sedang Berjalan
Kelengkapan Persyaratan
Kelengkapan Persyaratan
Formulir PPDB diisi lengkap
Formulir PPDB diisi lengkap
Pemeriksaan Kelengkapa
n Syarat
Kelengkapan Syarat
Buat Data Peserta
Didik Baru Sementara
Data Peserta Didik Baru Sementara
TTD SP
Laporan Seleksi
Buat Surat Pemberitahu
an
A
Surat Pemberitahuan
B
Surat Pemberitahuan Sudah di TTD
Surat Pemberitahuan Sudah di TTD
Surat Pemberitahuan
Seleksi
Keterangan :
FPSB : Formulir Penerimaan Peserta Didik Baru
A : Arsip Kelengkapan Persyaratan
SP : Surat Pemberitahuan
PPDB : Panitia Pendaftaran Peserta Didik Baru
B : Laporan Seleksi
Diagram Konteks
Diagram konteks adalah diagram yang terdiri dari suatu proses dan menggambarkan
ruang lingkup suatu sistem. Diagram konteks merupakan level tertinggi dari DFD yang
menggambarkan seluruh input ke sistem atau output dari sistem.
Gambar Diagram Konteks Yang Sedang Berjalan
Data Flow Diagram
Data Flow Diagram (DFD) adalah suatu diagram yang menggunakan notasi- notasi
untuk menggambarkan arus dari data sistem, yang penggunaannya sangat membantu
untuk memahami sistem secara logika, tersruktur dan jelas. DFD merupakan alat bantu
dalam menggambarkan atau menjelaskan sistem yang sedang berjalan logis.
Kelengkapan Persyaratan
Form. PPDB diisi lengkap
Kepala Sekolah
Sistem Informasi
Pendaftaran Peserta
Didik Baru
Surat Pemberitahuan
Peserta Didik
Surat Pemberitahuan Yang Sudah di TTD
Gambar Diagram DFD Level 0
Evaluasi system yang berjalan
Evaluasi system merupakan perbandingan dari system lama dengan system baru. Untuk
mengetahui kelebihan dari system yang baru berupa pengolahan data yang bersifat
komputerisasi yang akan menghasilkan suatu informasi yang akurat, efisien, dan relevan.
Kelemahan dari sistem yang lama adalah untuk mendaftar masih dilakukan dengan
mencatat setiap data calon siswa kedalam buku besar dan menyimpannya didalam ruangan
yang berisi dokumen-dokumen lain sekolah sehingga tercampur. Dan itu pun akan
memperlambat pencarian data setiap siswa jika data tersebut di perlukan.
Semua rancangan Sistem Informasi Manajemen Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB)
yang berjalan tersebut kemudian dibuat rancangan Sistem Informasi Manajemen Penerimaan
Peserta Didik Baru (PPDB) yang diusulkan, sehingga implementasi akhir berupa pembuatan
software untuk menunjang sistem penerimaan peserta didik baru yang telah direncanakan.
Untuk lebih jelasnya berikut gambaran software mengenai proses penerimaan peserta didik
baru :
3. Salah satu resep pengambilan keputusan yang baik adalah 90% informasi dan 10%
inspirasi. Dalam konteks ini informasi menjadi sangat dominan sehingga membutuhkan
Manajemen Database yang handal. Apa yang harus dilakukan oleh perancang sistem
dalam membangun dan mengaplikasikan database sebagai perangkat Sistem Informasi
Manajemen?
Pengambilan keputusan Fred Luthans dalam bukunya Perilaku Organisasi menyebutkan
bahwa pengambilan keputusan didefinisikan secara universal sebagai pemilihan alternatif.
Pendapat yang senada diungkapkan oleh Chester Barnard dalam The Function of the
Executive bahwa analisis komprehensif mengenai pengambilan keputusan disebutkan sebagai
suatu “proses keputusan dan merupakan teknik untuk mempersempit pilihan”.
Sementara dalam bahan ajar DR. Mohammad Abdul Mukhyi, SE., MM bahwa
membuat keputusan adalah “ The process of choosing a course of action for dealing with a
problem or opportunity ”. Sehingga dapat disimpulkan bahwa pengambilan keputusan erat
kaitannya dengan pemilihan suatu alternatif untuk menyelesaikan atau memecahkan masalah
serta memperoleh kesempatan.
Bahwanya dalam membangun dan mengaplikasikan database sebagai perangkat system
informasi manajemen, seorang perancang sistem perlu mengetahui berbagai hal yang
berkaitan dengan database maupun hal-hal yang berkaitan dengan proses perancangan agar
system yang dirancangnya dapat memberikan manfaat yang maksimal bagi pengguna.
Menurut Wisnu Saputra, elemen-elemen pengetahuan yang berhubungan dengan proses
rancangan atau desain antara lain adalah:
1. Sumber daya organisasi yang bertumpu pada 5 unsur organisasi, yaitu: man, machines,
material, money dan methods.
2. Informasi kebutuhan dari pemakai: informasi yang diperoleh dari pemakai selama fase
analisis sistem.
3. Kebutuhan sistem: hasil dari analisis sistem.
4. Metode pemrosesan data, apakah data diproses secara manual, elektromechanical, puched
card, atau computer base.
5. Operasi data. Ada beberapa operasi dasar data, antara lain: capture, classify, arrange,
summarize, calculate, store, retrieve, reproduce dan disseminate.
6. Alat bantu desain, seperti: dfd, dcd, dd, decision table dll.4
Di dalam suatu sistem informasi, terdapat berbagai macam elemen data yang tersimpan
di dalam database. Menurut James A. O’Brian, yang dimaksud dengan database adalah
kumpulan terintegrasi dari elemen data yang secara logika saling berhubungan antara satu
dengan lainnya. Database mengkonsolidasikan berbagai catatan yang dahulu disimpan dalam
file-file terpisah ke dalam satu gabungan umum elemen data yang menyediakan data untuk
berbagai aplikasi. Data yang disimpan dalam database independent dari program aplikasi
yang menggunakannya dan dari jenis peralatan penyimpanan tempat data tersebut disimpan
dan terbagi atas dua bagian yaitu database operasional, database terdistribusi, database
eksternal dan database intermedia.
Proses pemeliharaan database dapat dicapai dengan system pemrosesan transaksi dan
aplikasi pemakai akhir lainnya dengan bantuan dari database management system (DBMS)
saat database yang telah usang dan perlu diperbaiki secara terus menerus demi mencerminkan
transaksi bisnis terbaru.
Desain sistem menurut John Burch & Gary Grudnits sebagai penggambaran,
perencanaan dan pembuatan sketsa atau pengaturan dari beberapa elemen yang terpisah ke
dalam satu kesatuan yang utuh dan berfungsi. Desain atau perancangan database pun perlu
4 Wisnu Saputra. 10/03/2010. Analisis Sistem. (http://wsaputra43yahoocom-wisnu.blogspot.com/2010/03/analisis-sistem.html)
mengikuti langkah-langkah dasar tertentu yang cukup rumit. Langkah dasar dalam proses
desain atau perancangan database menurut Wisnu Saputra antara lain:
1. Mendefinisikan tujuan sistem (defining system goal), tidak hanya berdasarkan informasi
pemakai, akan tetapi juga berupa telaah dari abstraksi dan karakteristik keseluruhan
kebutuhan informasi sistem.
2. Membangun sebuah model konseptual (develop a conceptual model), berupa gambaran
sistem secara keseluruhan yang menggambarkan satuan fungsional sebagai unit sistem.
3. Menerapkan kendala-kendala organisasi (applying organizational contraints).
Menerapkan kendala-kendala sistem untuk memperoleh sistem yang paling optimal.
Elemen organisasi merupakan kendala, sedangkan fungsi-fungsi yang harus dioptimalkan
adalah: performance, reliability, cost, instalation schedule, maintenability, flexibility,
grouwth potensial, life expectancy. Model untuk sistem optimal dapat digambarkan
sebagai sebuah model yang mengandung: kebutuhan sistem dan sumber daya organisasi
sebagai input; faktor bobot terdiri atas fungsi-fungsi optimal di atas; dan total nilai yang
harus dioptimalkan dari faktor bobot tersebut.
4. Mendefinisikan aktifitas pemrosesan data (defining data processing activities).
Pendefinisian ini dapat dilakukan dengan pendekatan input-proses-output. Untuk
menentukan hal ini diperlukan proses literatif sebagai berikut:
a. Mengidentifikasn output terpenting untuk mendukung/mencapai tujuan sistem
(system’s goal)
b. Me-list field spesifik informasi yang diperlukan untuk menyediakan output tersebut
c. Mengidentifikasi input data spesifikik yang diperlukan untuk membangun field
informasi yang diperlukan.
d. Mendeskripsikan operasi pemrosesan data yang diterapkan untuk mengolah input
menjadi output yang diperlukan.
e. Mengidentifikasi elemen input yang menjadi masukan dan bagian yang disimpan
selama pemrosesan input menjadi output.
f. Ulangi langkah a-e terus menerus samapi semua output yang dibutuhkan diperoleh.
g. Bangun basis data yang akan mendukung efektifitas sistem untuk memenuhi
kebutuhan sistem, cara pemrosesan data dan karakteristik data.
h. Berdasarakan kendala-kendala pembangunan sistem, prioritas pendukung, estimasi
cost pembangunan; kurangi input, output dan pemrosesan yang ekstrim
i. Definisikan berbagai titik kontrol untuk mengatur aktifitas pemrosesan data yang
menentukan kualitas umum pemrosesan data.
j. Selesaikan format input dan output yang terbaik untuk desain sistem.
5. Menyiapkan proposal sistem desain. Proposal ini diperlukan untuk manajemen apakah
proses selanjutnya layak untuk dilanjutkan atau tidak. Hal-hal yang perlu disiapkan dalam
penyusunan proposal ini adalah:
a. Menyatakan ulang tentang alasan untuk mengawali kerja sistem termasuk
tujuan/objektif khusus dan yang berhubungan dengan kebutuhan user dan desain
sistem.
b. Menyiapkan model yang sederhana akan tetapi menyeluruh sistem yang akan
diajukan.
c. Menampilkan semua sumber daya yang tersedia untuk mengimplementasikan dan
merawat sistem.
d. Mengidentifikasi asumsi kritis dan masalah yang belum teratasi yang mungkin
berpengaruh terhadap desain sistem akhir.
Tahap Perancangan atau Desain Sistem mempunyai 2 tujuan utama, yaitu Untuk
memenuhi kebutuhan kepada pemakai system dan untuk memberikan gambaran yang jelas
dan rancang bangun yang lengkap kepada pemrogram komputer dan ahli-ahli teknik yang
terlibat (lebih condong pada desain sistem yang terinci).
Untuk lebih jelasnya mengenai pembangunan desain dan rancangan database untuk
pengaplikasian database dapat dilihat dalam contoh-contoh gambar berikut :
4. Uraikan tentang pendekatan sistem dan aplikasinya dalam Sistem Informasi
berdasarkan aspek analisis sistem, disain sistem, dan model !
Berdasarkan situs wikipedia berbahasa Indonesia, yang dimaksud dengan system adalah
suatu kesatuan yang terdiri komponen atau elemen yang dihubungkan bersama untuk
memudahkan aliran informasi, materi atau energi. Istilah ini sering dipergunakan untuk
menggambarkan suatu set entitas yang berinteraksi, di mana suatu model matematika
seringkali bisa dibuat. Sistem juga merupakan kesatuan bagian-bagian yang saling
berhubungan yang berada dalam suatu wilayah serta memiliki item-item penggerak, contoh
umum misalnya seperti negara. Negara merupakan suatu kumpulan dari beberapa elemen
kesatuan lain seperti provinsi yang saling berhubungan sehingga membentuk suatu negara
dimana yang berperan sebagai penggeraknya yaitu rakyat yang berada dinegara tersebut.5
Sedangkan menurut L. James Havery yang dikutip oleh Arie, sistem adalah prosedur logis
dan rasional untuk merancang suatu rangkaian komponen yang berhubungan satu dengan
yang lainnya dengan maksud untuk berfungsi sebagai suatu kesatuan dalam usaha mencapai
suatu tujuan yang telah ditentukan.6
Pengertian dan ciri-ciri sistem atau pendekatan sistem dapat dihubungkan dengan
analisis kondisi fisis (misalnya: sistem tata surya, rakitan mesin), dapat dihubungkan dengan
analisis biotis (misalnya: jaring-jaring ekologis, koordinasi tubuh manusia), dan dapat
dihubungkan dengan analisis gejala sosial (misalnya: kehidupan ekonomis, gejala pendidikan,
pola nilai hidup). Secara lebih rinci, ciri-ciri yang terkandung dalam sistem atau pendekatan
sistem menurut situs Education Resources, adalah:
1. Adanya tujuan. Setiap rakitan sistem pasti bertujuan, tujuan sistem telah ditentukan lebih
dahulu, dan itu menjadi tolok ukur pemilihan komponen serta kegiatan dalam proses kerja
sistem. Komponen, fungsi komponen, dan tahap kerja yang ada dalam suatu sistem meng-
arah ke pencapaian tujuan sistem. Tujuan sistem adalah pusat orientasi dalam suatu sistem.
2. Adanya komponen sistem (selain tujuan). Jika suatu sistem itu adalah sebuah mesin, maka
setiap bagian (onderdil) adalah komponen dari mesin (sistemnya); demikian pula halnya
dengan pengajaran di sekolah sebagai sistem, maka semua unsur yang tercakup di
dalamnya (baik manusia maupun non manusia) dan kegiatan-kegiatan lain yang terj adi di
5 Wikipedia berbahasa Indonesia. 05/05/2012. Sistem. (http://id.wikipedia.org/wiki/Sistem)6 Arie. 06/03/2010. Sistem. (http://ariebrain.wordpress.com/2010/03/06/sistem/)
dalamnya adalah merupakan komponen sistem. Jadi setiap sistem pasti memiliki
komponen-komponen sistem.
3. Adanya fungsi yang menjamin dinamika (gerak) dan kesatuan kerja sistem.
Penyelenggaraan pengajaran di sekolah merupakan suatu sistem, maka setiap komponen
yang mempunyai fungsi tertentu itu mesti menyumbang secara sepantasnya dalam rangka
mencapai tujuan dan semua fungsi tersebut perlu dikoordinasikan secara terpadu agar
proses pengajaran berlangsung secara efektif dan cfisien. Misalnya: fungsi komponen yang
berstatus guru adalah pembimbing belajar siswa (pendorong motivasi belajar siswa, peng-
arah, pengatur (organisator) situasi belajar siswa, sebagai nara sumber (fasilitator),
bertindak sebagai penyebar kebijakan, penilai hasil belajar siswa, dsb.); jika guru cakap
menjalankan fungsinya maka akan sangat membantu kelancaran serta keberhasilan belajar
siswa, dan sebaliknya.
4. Adanya interaksi antar komponen. Antar komponen dalam suatu sistem terdapat saling
hubungan, saling mempengaruhi, dan saling ketergantungan. Misalnya: keguruan seseorang
barulah menjadi nyata jika ada siswa yang bersedia untuk dididiknya; siswa yang responsif,
kritis, dan koordinatif banyak membantu guru dalam mengemÂbangkan kariernya.
5. Adanya transformasi dan sekaligus umpan balik. Fungsi dari setiap komponen merupakan
bagian tak terpisahkan dari keseluruhan fungsi sistem. Dalam sistem pengajaran yang
berinti pada interaksi personal, peran dari komponen-komponen (selain guru dan siswa)
adalah untuk meningkatkan nilai interaksi personal tersebut demi keberhasilan belajar
siswa. Transformasi yang terjadi dalam interaksi guru-siswa secara lebih teknis merupakan
transaksi pesan-pesan (pemahaman -> pengintegrasian -> pengembangan diri).7
Sedangkan tahapan dalam Pendekatan Sistem menurut Muhammad Fairuzabadi terbagi
atas tiga tahapan, yaitu :
1. Tahap Persiapan, mempersiapkan manajer untuk memecahkan masalah dan
menyediakan orientasi sistem. Langkah-langkahnya :
Memandang perusahaan sebagai suatu sistem, menggunakan model sistem umum
perusahaan.
7 Education resources. 06/08/2007. Pengertian dan Ciri-Ciri Pendekatan Sistem.
(http://blog.persimpangan.com/blog/2007/08/06/pengertian-dan-ciri-ciri-pendekatan-sistem/)
Mengenali sistem lingkungan, menempatkan perusahaan sebagai suatu sistem dalam
lingkungannya.
Mengidentifikasi subsistem perusahaan, subsistem sebagai bentuk area-area fungsional,
tingkat-tingkat manajemen sebagai subsitem, arus sumber daya sebagai dasar membagi
perusahaan menjadi subsistem.
2. Tahap Definisi, terdiri atas identifikasi masalah (suatu masalah ada atau akan ada),
pemahaman masalah (mempelajari untuk mencari solusi), pemicu masalah (sinyal umpan
balik yang menunjukkan hal-hal lebih baik atau buruk). Langkah-langkahnya :
Bergerak dari tingkat sistem ke subsistem : Tiap tingkatan manajemen adalah suatu
subsistem. Yang dilakukan oleh seorang manajer : mempelajari posisi sistem
dihubungkan dengan lingkungan, menganalisis sistem menurut subsistem-subsistem.
Menganalisis bagian sistem dalam urutan tertentu. Pada saat mempelajari tiap tingkat
system, elemen-elemen sistem dianalisis secara berurutan :
Mengevalusai standar : Standar harus sah, realistic, dimengerti, terukur.
Membandingkan output sistem dengan standar
Mengevaluasi Manajemen
Mengevaluasi pemrosesan Informasi
Mengevaluasi input dan sumber daya input
Mengevaluasi proses tranformasi
Mengevaluasi sumber daya output
3. Tahap Solusi, langkah-langkahnya :
Mengidentifikasi solusi alternative
Manajer harus mengidentifikasi bermacam-macam cara untuk memecahkan
permasalahan yang sama. Contoh : computer tidak dapat menangani volume aktifitas
kegiatan perusahaan, alternatifnya : menambah computer, mengganti computer,
mengganti dengan jarinagan computer.
Mengevaluasi solusi alternative : mempertimbangkan kerugian dan keuntungan dari
setiap alternative
Memilih solusi terbaik : mengambil satu alternative
Menerapkan solusi terbaik
Membuat tindak lanjut untuk memastikan bahwa solusi itu efektif : Manajer harus
memastikan solusi mencapai kinerja yang direncanakan8
Pengaplikasian pendekatan system dalam sistem informasi perlu dianalisis sejauh mana
keberhasilannya sebelum sistem yang telah ada ditingkatkan atau diganti . Analisis sistem
merupakan studi mendalam mengenai informasi yang dibutuhkan oleh pemakai akhir yang
menghasilkan penawaran fungsional yang digunakan sebagai dasar untuk desain sistem
informasi baru..9 Analisis sistem tersebut bisa dilakukan dengan menggunakan hardware,
software, jaringan dan sumber daya manusia untuk mengubah sumber data, seperti data
transaksi ke produk informasi. Setelah itu, perlu dilakukan proses dokumentasi mengenai
bagaimana aktivitas system informasi yang telah ada dalam hal input, proses, output,
penyimpanan, dan pelaksanaan pengendalian.
Setelah dilakukan analisis sistem, hasil yang muncul dari hasil analisis tersebut dapat
digunakan untuk melakukan pendekatan system yang selanjutnya, yaitu desain system. Pada
prinsipnya aktivitas pendesainan sistem secara terstruktur melingkupi :
Survey ; berfungsi untuk mengetahui kebutuhan pemakai, kesalahan-kesalahan dalam
sistem lama, menetapkan tujuan perancangan, mengajukan usulan otomasi sistem yang
layak dan dapat diterima, dan menyiapkan laporan survey yang berisi tentang segala
sesuatu, pada poin di atas.
Analisa sistem ; menggabungkan laporan survey dan kebijakan pemakai menjadi
spesifikasi yang terstruktur dengan menggunakan permodelan.
Desain ; mengimplementasikan model yang diinginkan pemakai.
Implementasi ; merepresentasikan hasil desain ke dalam pemograman.
Uji coba desain ; menguji coba seluruh spesifikasi terstruktur.
Testing akhir ; menguji sistem secara keseluruhan.
Deskripsi prosedur ; pembuatan laporan teknis tertulis seperti petunjuk pemakaian dan
pengoperasian.
Konversi database ; mengkonversi data, soalnya kata data sudah berarti jamak pada sistem
sebelumnya.
8 Muhammad Fairuz Abadi. 05/09/2010. Konsep Dasar Sistem. (http://fairuzelsaid.wordpress.com/2010/09/05/konsep-dasar-sistem/#more-2569/)
9 James A. O’Brien. Op cit p.518
Instalasi ; aspek terakhir yang mesti dilakukan mencakup, serah terima manual, perangkat
keras dan pelatihan pemakaian.10
Setelah desain system didapatkan, langkah selanjutnya dalam pendekatan system adalah
menentukan cara membangun system. Pada dasarnya ada dua metode pendekatan dalam
membangun sistem, yaitu :
Top-down. Pada metode ini sistem yang diturunkan dari pemetaan secara global yang
kemudian akan menurun ke arah yang lebih deskriptif. Metode ini dianalogikan sebagai
pembuatan rumah yang dimulai dari aspek yang paling mendasar yaitu pondasi hingga ke
bagian terkecil misalnya sebuah kran pada kamar mandi.
Bottom-up, dimana sistem dipetakan dari satuan terkecil sehingga ke satuan terbesar,
misalnya perakitan mobil. 11
Setelah sistem telah dibangun, sistem perlu disederhanakan agar lebih mudah untuk
digunakan. Pada dasarnya, untuk meyederhanakan sistem yang ada diperlukan sebuah model
sistem dimana model tersebut menjadi kerangka dasar analitis yang mengacu pada realitas
yang terjadi pada sistem yang telah berjalan. Model sistem dapat diartikan sebagai sebuah
diagram yang disederhanakan yang menentukan elemen-elemen dasar dalam situasi tertentu,
dan interaksi-interaksi pokok yang terjadi antara elemen-elemen tersebut. Makin kuat
tervalidasinya hubungan atau interaksi tersebut melalui observasi empiris pada banyak kasus,
maka akan semakin andal model yang akan digunakan. Menurut Yoga Angga Nugraha, model
dalam pendekatan sistem memiliki klasifikasi yang didasarkan atas sejumlah criteria yang
berbeda beda, antara lain :
1. Klasifikasi berdasarkan tingkat Abstraksi
Model fisik merupakan hal yang riil tetapi sulit dimanipulasi atau tidak terlalu bermanfaat
untuk melakukan prediksi dalam sebuah organisasi, tetapi dalam hal ini, Model fisik
mudah dalam melakukan observasi, dibentuk dan diterangkan.
Model grafis, dalam model ini melukiskan system atau hubungan otoritas dan tanggung
jawab pada tahapan yang berbeda-beda sehingga dapat memprediksikan dari awal
bagaimana keputusan yang akan diambil dalam organsasi.
10 Pengantar Sistem informasi. p.12 (http://rapidlibrary.com/files/pengantar-sistem-informasi-doc_ul8wyxm9cyi9zon.html)
11 ibid
Model skematik bermanfaat dalam memberikan gambaran visual dalam system yang
sedang dipelajari.
Model Analog, merupakan system yang memanfaatkan sekelompok sifat yang berbeda
dibandingkan dengan apa yang dimliki system aslinya. Model analog lebih mudah dalam
melakukan manipulasi dan bersifat lebih umum.
Model matematis sangat abstrak atau nyata dengan sifat yang lebih umum dan dapat
dimanipulasi karena dalam penerapannya model ini memanfaatkan hukum-hukum
matematis.
2. Klasifikasi berdasarkan ciri-ciri prilaku
Model statis tidak memperhatikan dampak dari perubahan-perubahan yang terjadi selama
proses perencanaan. Model statis diperlukan hanya untuk jangka tertentu.
Model dinamis dicirikan bahwa fakta situasi tertentu bukan hanya sebuah keputusan
tetapi keputusan harus diambil oleh manajer organisasi yang bersangkutan. Model ini
menganggap waktu sebagai salah satu varibel dan diakuinya dampak perubahan yang
ditimbulkan oleh waktu.
3. Klasifikasi berdasarkan tingkat kepastian
Model deterministic, adalah model yang mengansumsi adanya kondisi-kondisi kepastian
sempurna dan pengetahuan sempurna, bahwa setiap keputusan atau strategi yang
diterapkan organisasi menyebabkan dampak tertentu yang diketahui.
Model probalistik menangani situasi berupa dampak atau hasil dari tindakan manajerial
yang tidak dapat diprediksi dengan kepastian, dalam hal ini setiap keputusan atau strategi
menyebabkan tercapainya lebih dari satu macam hasil.
4. Klasifikasi berdasarkan bentuk
Model alokasi yaitu model yang berkaitan dengan problem mengalokasi sumber daya
yang langka, antara kegiatan-kegiatan yang saling bersaingan, alokasi dilakukan
berdasarkan criteria keputusan yang diamndil organisasi.
Model persediaan(inventory models) yaitu model yang berhubungan dengan kelompok
problem, model ini mengacu untuk persediaan yang akan datang.
Model antrian(queing models) merupakan model yang didesain untuk memecahkan
kelompok problem sejumlah pelanggan untuk mendapatkan pelayanan fasililitas yang
diberikan
Model pengganti(replacement models) digunakan untuk memecahkan kelompok problem
peralatan tertentu yang harus diganti karena sudah rusak atau sudah tidak berfungsi.
Model kompetitif(competitive models) merupakan model pembantu menganalisis situasi
dua macam atau lebih komponen rasionalyang terlibat dalam memilih strategi, dalam
mengoptimalkan suatu keefektifitasan.12
5. Berikan analisis tentang peranan SIM dalam pengambilan keputusan dibidang
pendidikan!
Dalam bukunya yang berjudul “Reinventing Education”, Louis V. Gerstmer, Jr. dkk
yang dikutip oleh Dika menyatakan bahwa, di masa-masa mendatang peran-peran guru
mengalami perluasan yaitu guru sebagai: pelatih (coaches), konselor, manajer pembelajaran,
partisipan, pemimpin, pembelajar, dan pengarang. Sebagai pelatih (coaches), guru harus
memberikan peluang yang sebesar-besarnya bagi siswa untuk mengembangkan cara-cara
pembelajarannya sendiri sesuai dengan kondisi masing-masing. Guru hanya memberikan
prinsip-prinsip dasarnya saja dan tidak memberikan satu cara yang mutlak.13 Dengan kata
lain, peranan tenaga pendidik atau guru bukan hanya sebagai seseorang yang memberikan
pengetahuan kepada para peserta didiknya. Peranan guru di masa ini telah mengalami
perluasan sebagaimana yang telah dijabarkan oleh Louis V. Gertsmer. Seiring dengan
berkembangnya teknologi sistem informasi, maka sekolah perlu mengambil keputusan
mengenai bagian-bagian dari sistem informasi mana saja yang dapat digunakan untuk
memudahkan guru dalam melaksanakan tugasnya untuk memberikan pembelajaran serta
mengevaluasi dan mengambil keputusan mengenai hasil belajar peserta didik mereka. Oleh
karena itu, manajemen dalam sistem informasi di sekolah perlu dilakukan dengan sebaik
mungkin.
Sistem informasi manajemen di dunia pendidikan mengambil peranan yang sangat
penting guna terwujudnya peningkatan mutu pendidikan. Sehingga SIM Pendidikan dapat
dikatakan sebagai suatu sistem yang dirancang untuk menyediakan data atau informasi
pembelajaran guna mendukung pengambilan keputusan pada kegiatan proses belajar dan
pembelajaran yang mencakup kegiatan perencanaan, penggerakkan, pengorganisasian, dan
12 Yoga Angga Nugraha. 20/04/2012. Persoalan Model dalam Pendekatan Sistem.
(http://yogaberkarya.wordpress.com/2012/04/20/persoalan-model-dalam-pendekatan-sistem/)13 Dika. 28/07/2011. Peran TIK Dalam Dunia Pendidikan. (http://psb-psma.org/content/blog/4022-peran-
tik-dalam-dunia-pendidikan)
pengendalian.14 Kebutuhan dalam hal informasi bergantung pada keputusan yang harus
dibuat mengenai pengadaan sistem informasi di sekolah. Pengambilan keputusan mengenai
bagian-bagian dari sistem informasi mana saja yang dapat digunakan perlu dipertimbangkan
secara matang dengan melihat berbagai aspek, seperti aspek keberadaan sarana prasarana,
biaya, dan sebagainya Semua pertimbangan mengenai keputusan-keputusan yang berkaitan
dengan pengadaan bagian dari sistem informasi akan menjadi dasar bagi sistem informasi
manajemen di sekolah yang bersangkutan.
Peningkatan kualitas sumber daya manusia dewasa ini merupakan salah satu sasaran
utama pembangunan nasional Indonesia. Hal tersebut dapat diartikan bahwa keberhasilan
dan kegagalan pembangunan nasional antara lain sangat tergantung pada peningkatan
kualitas sumber daya manusia itu sendiri. Upaya peningkatan kualitas pendidikan terus
menerus telah dilakukan baik secara konvensional maupun inovatif. Upaya tersebut lebih
terfokus lagi setelah diamanatkan dalam Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional (UU
sisdiknas) bahwa tujuan pendidikan nasional adalah untuk meningkatkan mutu pendidikan
pada setiap jenis dan jenjang pendidikan. Saat ini teknologi dalam hal sistem informasi
telah memainkan peran penting dalam hampir setiap aspek kehidupan. Mulai dari perguruan
tinggi, kantor-kantor baik itu pemerintah maupun swasta, perusahaan, bank, pusat-pusat
perbelanjaan dan lain sebagainya.
Seiring dengan perkembangan teknologi informasi, maka saat ini kerjasama antar
individu yang tinggal berjauhan secara fisik dapat dilakukan dengan lebih mudah antar pakar
dan juga dengan mahasiswa. Padahal dahulu, seseorang harus berkelana atau berjalan jauh
menempuh ruang dan waktu untuk menemui seorang pakar untuk mendiskusikan sebuah
masalah. Saat ini hal ini dapat dilakukan dari rumah dengan mengirimkan email. Makalah
dan penelitian dapat dilakukan dengan saling tukar menukar data melalui internet, via email,
ataupun dengan menggunakan mekanisme file sharring dan mailing list. Dengan adanya
sistem informasi tersebut, maka pembagian informasi mengenai suatu penelitian yang
dimaksudkan agar suatu penelitian tidak berulang, kini dapat dilakukan tanpa perlu
mengeluarkan banyak waktu maupun biaya. Hasil-hasil penelitian di perguruan tinggi dan
lembaga penelitian dapat digunakan bersama-sama sehingga mempercepat proses
pengembangan ilmu dan teknologi.
14 Al-Jufri. Op. cit, p. 27
Setelah diputuskan mengenai bagian-bagian dari sistem informasi yang akan
digunakan, maka langkah selanjutnya adalah memanajemen informasi yang masuk.
Berbagai informasi yang masuk dan berkaitan dengan kegiatan pengambilan keputusan di
dunia pendidikan perlu dipilah-pilih dengan seksama. Tanpa adanya kualitas, maka
informasi-informasi yang ada tidak akan berguna. Oleh karena itu, menurut Harry Waluya,
informasi yang dapat dimasukkan dalam sistem informasi perlu memiliki karakteristik
sebagai informasi yang baik dan memeuhi 4 kriteria,15 yaitu :
1. Relevance (relevansi). Informasi adalah relevan jika berguna dalam proses pengambilan
keputusan.
2. Timeliness (aktualitas). Aktualnya suatu informasi juga sangat diperlukan dalam konteks
sistem informasi manajemen. Pada umumnya, informasi yang dibutuhkan untuk
mengambil keputusan harus merupakan informasi yang masih berlaku dan tepat waktu
(current and timely). Semakin lama waktu berlalu, maka nilai informasi pun akan turun
dan bahkan informasi yang diterima bisa menjadi basi.
3. Accuracy (akurat). Informasi bisa disebut akurat jika informasi tersebut terbebas dari
kesalahan (free of error).
4. Veriability (veriabilitas). Veriabilitas artinya ketepatan dari informasi dapat
dikonfirmasikan.
Selain harus memenuhi persyaratan yang telah dijabarkan sebelumnya, menurut Hanan
informasi yang baik dan berharga untuk dasar pengambilan keputusan di dunia pendidikan
juga harus memenuhi persyaratan lainnya, yaitu :
1.Kelengkapan. Informasi harus berisi semua fakta penting yang dibutuhkan untuk
melakukan pengolahan data yang diperlukan dan mengenai hal-hal yang ingin Anda
ketahui.
2. Relevansi. Informasi harus terkait dengan yang hal-hal yang diinginkan atau berguna
untuk hal-hal yang Anda coba lakukan.
3. Tepat waktu. Informasi harus disampaikan pada saat yang tepat.
4. Mahal. Informasi merupakan investasi dimana untuk mendapatkan informasi tersebut
hanya membutuhkan biaya yang rendah jika dibandingkan dengan keuntungan yang akan
kita dapatkan nantinya.
15 Harry Waluya. 1997. Sistem Informasi Computer Dalam Bisnis. Penerbit Rineka Cipta: Jakarta, p. 81-82
5. Sederhana. Informasi yang telah disajikan harus mudah untuk dipahami
6. Keamanan. Hanya orang-orang yang berwenang saja yang diperbolehkan untuk
mengakses informasi)
Jadi dapat dianalisis bahwa semakin baik sistem informasi manajemen diterapkan
maka akan semakin baik pula keputusan-keputusan di bidang pendidikan khususnya yang
dapat diambil, sebab didalamnya terdapat informasi yang baik dan bermakna. Sehingga pada
muaranya dapat meningkatkan mutu pendidikan di Indonesia.
DAFTAR PUSTAKA
Al-Jufri, Hamid. System Informasi Manajemen Pendidikan. Smart Grafika , Jakarta 2011
Arie. Sistem. 06/03/2010. (http://ariebrain.wordpress.com/2010/03/06/sistem/)
Atlantis International University Webpage Info
(http://www.aiu.edu/GeneralInformation.html#p4)
Al Madinah International University Webpage (http://www.mediu.edu.my/)
Dika. Peran TIK Dalam Dunia Pendidikan. 28/07/2011.
(http://psb-psma.org/content/blog/4022-peran-tik-dalam-dunia-pendidikan)
Education resources. Pengertian dan Ciri-Ciri Pendekatan Sistem. 06/08/2007.
(http://blog.persimpangan.com/blog/2007/08/06/pengertian-dan-ciri-ciri-pendekatan-sistem/)
Evie. Pentingnya dan macam-macam teknologi informasi dalam dunia pendidikan.
23/01/2010(http://evie.student.umm.ac.id/2010/01/23/pentingnya-teknologi-dalam-
pendidikan/)
FX. Eko Budi Kristanto. Sistem Informasi Manajemen Sekolah Open Source Berbasis Web.(http://fxekobudi.net/open-source/sistem-informasi-manajemen-sekolah-open-source berbasis-web/)
Hanan. Chapter 1 : Introduction To Computer Based Information System (CBIS).
(http://bumihijau.wordpress.com/category/computer/ chapter-1-p2113.doc)Harry Waluya. Sistem Informasi Computer Dalam Bisnis. Penerbit Rineka Cipta: Jakarta,
1997.Universitas Terbuka online (http://www.ut.ac.id/ut-online.html)
Marini, Yoseva Okta. Apakah E-Learning Tidak Memiliki Kelemahan/Kekurangan?
01/03/2011. (http://10052yomn.blogspot.com/2011/03/apakah-e-learning-tidak-memiliki.html)
Muhammad Fairuz Abadi. Konsep Dasar Sistem. 05/09/2010.
(http://fairuzelsaid.wordpress.com/2010/09/05/konsep-dasar-sistem/#more-2569/)
O’Brien, James A. Pengantar System Informasi: Perspektif Bisnis Dan Manajerial.
Salemba Empat: Jakarta, 2008.
Wikipedia berbahasa Indonesia. Sistem. 05/05/2012. (http://id.wikipedia.org/wiki/Sistem)
Wisnu Saputra.. Analisis Sistem. 10/03/2010
(http://wsaputra43yahoocom wisnu.blogspot.com/2010/03/analisis-sistem.html)
Yoga Angga Nugraha. Persoalan Model dalam Pendekatan Sistem. 20/04/2012.
(http://yogaberkarya.wordpress.com/2012/04/20/persoalan-model-dalam-pendekatan-sistem/)
Pengantar Sistem informasi. (http://rapidlibrary.com/files/pengantar-sistem-informasi-
doc_ul8wyxm9cyi9zon.html)