makalah sistem informasi sekolah [skripsi-dulrohman.blogspot.com]

43
JAWABAN UTS Mata Kuliah : Sistem Informasi Manajemen Pendidikan Dosen : Dr. Tahroni, M.Pd Oleh : Ayip Muksin ( 1108036007) PROGRAM STUDI MAGISTER ADMINISTRASI PENDIDIKAN

Upload: fanceseran

Post on 18-Jan-2016

49 views

Category:

Documents


1 download

DESCRIPTION

Sistem Informasi Sekolah

TRANSCRIPT

Page 1: Makalah Sistem Informasi Sekolah [Skripsi-dulrohman.blogspot.com]

JAWABAN UTS

Mata Kuliah : Sistem Informasi Manajemen Pendidikan

Dosen : Dr. Tahroni, M.Pd

Oleh :

Ayip Muksin ( 1108036007)

PROGRAM STUDI MAGISTER ADMINISTRASI PENDIDIKAN

PROGRAM PASCASARJANA

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PROF. DR. HAMKA

JAKARTA

2012

Page 2: Makalah Sistem Informasi Sekolah [Skripsi-dulrohman.blogspot.com]

1. Berikan komentar anda tentang Sistem Informasi Pendidikan Nasional (Sidiknas) dikaji

dari pendekatan Sistem Informasi berbasis computer (Computer Based Information

System)!

Dalam buku Sistem Informasi Pendidikan yang ditulis oleh Hamid Al Jufri dikatakan

bahwa sistem informasi dalam suatu organisasi dapat dikatakan sebagai suatu sistem yang

menyediakan informasi bagi semua tingkatan dalam organisasi tersebut kapan saja diperlukan.

Sistem ini menyimpan, mengambil, mengubah, mengolah, dan mengkomunikasikan informasi

yang diterima dengan menggunakan sitem informasi atau perlengkapan sistem lainnya. Sistem

informasi juga dapat didefinisikan sebagai suatu sistem dalam suatu organisasi yang

merupakan kombinasi dari orang-orang, fasilitas, teknologi, media prosedur-prosedur dan

pengendalian yang ditujukan untuk mendapatkan jalur komunikasi penting, memproses tipe

transaksi rutin tertentu, memberi sinyal kepada manajemen dan pihak lainnya terhadap

kejadian-kejadian internal dan eksternal yang penting dan menyediakan suatu dasar informasi

untuk pengambilan keputusan.1

Sedangkan saat ini pemerintah Indonesia sedang menjalankan suatu system informasi

pendidikan yang menggunakan komputer a t a u biasa disebut sistem informasi berbasis

komputer (Computer Based Information System atau CBIS), adapun maksud pemerintah

membuat Sistem Informasi Pendidikan Nasional (Sidiknas) adalah sebagai pendukung kegiatan

fungsi manajemen seperti planning, organizing, staffing, directing, evaluating, coordinating,

dan budgeting dalam rangka menunjang tercapainya sasaran dan tujuan fungsi-fungsi

operasional dalam organisasi pendidikan.

Banyak manfaat penerapan Sistem Informasi Pendidikan Nasional (Sidiknas) berbasis

komputer yang telah dirasakan oleh kalangan organisasi pendidikan seperti :

1. Penerapan Jardiknas (Jaringan Pendidikan Nasional);

Jardiknas

Grand Design-nya adalah Depdiknas RI yang akan menghubungkan semua Dinas

Pendidikan/Provinsi, Suku Dinas Pendidikan/Kabupaten/Kota Madya dan unsur-unsur

seterusnya sampai sekolah-sekolah dalam satu jejaring Wide Area Network (WAN) di

Cyber Space, setiap provinsi, kabupaten diberikan bantuan subsidi untuk terhubung ke

1 Hamid Al-Jufri. 2011. System Informasi Manajemen Pendidikan. Smart Grafika , Jakarta : p.15

Page 3: Makalah Sistem Informasi Sekolah [Skripsi-dulrohman.blogspot.com]

jejaring ini, bentuk bantuan yang diberikan berupa bandwith schoolnet atas kerjasama

Depdiknas dan Telkom dengan memanfaatkan TelkomSpeedy

2. Penerapan sistem NPSN;

NPSN

Singkatan dari Nomor Pokok Sekolah Nasional seluruh sekolah di Indonesia akan

mempunyai Nomor secara nasional, agar pendataan menjadi lebih baik dari sebelumnya

yang selama ini jumlah sekolah menurut pendataan selalu mengira-ngira saja dengan

metode tertentu sekarang dapat lebih baik lagi apa lagi terdata dan terampil secara online

3. Penerapan NISN (Nomor Induk Siswa Nasional);

NISN

Singkatan dari Nomor Induk Siswa Nasional, seluruh siswa yang berada di seluruh sekolah

di seluruh Indonesia akan mempunyai nomor induk siswa secara nasional dan nomor ini

dipakai oleh siswa yang bersangkutan sampai akhir hayat (walaupun istilah yang dipakai

abadi) dari tingkat dasar terus sampai terus ke atasnya. Salah satu manfaatnya adalah juga

untuk pendataan yang lebih akurat seberapa banyak sebenarnya siswa di pendidikan dasar,

menengah dan tinggi, manfaat lain dapat mendeteksi lebih cepat pemalsuan ijazah yang

pada saat ini sedang ramai di masalahkan karena ijazah palsu atau pura-pura hilang

dimanfaatkan oleh calon-calon pada pilkada baik di daerah maupun di perkotaan.

4. Penerapan sistem NUPTK (Nomor Unik Pendidik dan Tenaga Kependidikan);

NUPTK

Singkatan dari Nomor Unit Pendidik dan Tenaga Kependidikan, istilah Tenaga Pendidik

diberikan kepada seluruh guru sedangkan istilah Tenaga Kependidikan diberikan kepada

personel selain guru misalnya Petugas Tata Usaha, Laboran, Petugas Kebersihan, Petugas

Keamanan yang ada di lingkungan sekolah, manfaatnya juga bagi keakuratan pendataan

agar tidak terjadi data fiktif untuk pembayaran gaji dll

5. Penerapan NSS (Nomor Statistik Sekolah), dan lain sebagainya

Dengan demikian, maka dapat dikatakan bahwa sistem informasi pada pendidikan

nasional yang ada yang merupakan suatu sistem penyedia informasi yang terdiri dari

kombinasi berbagai elemen yang bertujuan untuk memberikan informasi penting mengenai

kejadian-kejadian internal maupun eksternal dari suatu organisasi pendidikan di Indonesia

sebagai dasar pengambilan keputusan, serta informasi yang diberikan dapat diakses oleh

Page 4: Makalah Sistem Informasi Sekolah [Skripsi-dulrohman.blogspot.com]

semua pihak yang berada dalam organisasi tersebut. Dalam hal ini adalah pihak-pihak yang

terlibat dalam organisasi pendidikan di Indonesia seperti guru, kepala sekolah, kepala dinas

pendidikan, dan sebagainya. Sistem informasi pada pendidikan nasional pada saat ini telah

begitu berkembang, sehingga informasi-informasi yang berkaitan dalam dunia pendidikan

dapat dengan mudah diakses oleh siapapun yang membutuhkannya.

Berdasarkan Undang-Undang Republik Indonesia No 20 Tahun 2003 mengenai Sistem

Pendidikan Nasional pasal 1 ayat 3 yang berbunyi : ”Sistem pendidikan nasional adalah

keseluruhan komponen pendidikan yang saling terkait secara terpadu untuk mencapai tujuan

pendidikan nasional” maka dapat dikatakan bahwa sistem informasi pada pendidikan nasional

saat ini telah sangat membantu terwujudnya keterpaduan antara satu komponen pendidikan

dengan komponen pendidikan lainnya. Dengan adanya komputer serta koneksi internet yang

dapat dengan mudah diakses oleh masyarakat, maka pemberian informasi yang berkaitan

dengan dunia pendidikan dapat dengan mudah dan sangat praktis untuk dilakukan jika

dibandingkan dengan masa 20 tahun yang lalu. Komponen-komponen pendidikan yang ada,

bahkan masyarakat umum sekalipun, dapat dengan mudah mendatangi warnet-warnet yang

telah tersebar di mana-mana jika membutuhkan berbagai informasi yang berkaitan dengan

dunia pendidikan.

Proses berjalannya kegiatan pendidikan di Indonesia pun saat ini tidak memerlukan

suatu ruangan khusus maupun tatap muka secara langsung dengan guru maupun dosen. Berkat

keberadaan komputer dan koneksi Internet yang dapat dengan mudah diakses, peserta didik

tetap dapat melakukan kegiatan pembelajarannya dimana saja tanpa batas ruang maupun

waktu. Dengan komputer kemudahan dalam mencari dan menyediakan bahan-bahan

pembelajaran bisa didapatkan, misalnya dengan adanya konsep perpustakaan elektronik (e-

library) atau buku elektronik (e-book). Dengan adanya dukungan dari koneksi internet, maka

peserta didik dapat dengan mudah mencari koleksi perpustakaan berupa buku-buku, modul,

jurnal, makalah, majalah, surat kabar, dan lain sebagainya tanpa harus keluar rumah. Bahkan

saat ini, hal yang paling mutakhir dalam proses kegiatan belajar dan pembelajaran adalah

adanya pembelajaran jarak jauh melalui internet yang dikenal dengan electronic learning (e-

learning) atau disebut juga “cyber teaching” atau pengajaran maya, yaitu proses pengajaran

yang dilakukan dengan menggunakan internet

Page 5: Makalah Sistem Informasi Sekolah [Skripsi-dulrohman.blogspot.com]

Menurut Rosenberg yang dikutip oleh Evie, yang dimaksud dengan e-learning jaringan

dengan kemampuan untuk memperbaharui, menyimpan, mendistribusi dan membagi materi

ajar atau informasi dimana pengiriman informasi atau materi ajar tersebut dapat disampaikan

ke pengguna terakhir melalui komputer dengan menggunakan teknologi internet yang standar

serta memfokuskan pada pandangan yang paling luas tentang pembelajaran di balik

paradigma pembelajaran yang bersifat tradisional.2 Dengan demikian, maka munculnya cyber

teaching dapat membantu para peserta didik untuk melakukan kegiatan belajar yang sesuai

dengan kondisi kemampuan individualnya sehingga anak yang lambat atau cepat akan

memperoleh pelayanan pembelajaran yang sesuai dengan dirinya. Peserta didik tidak perlu

lagi terseok-seok dalam mengikuti materi pembelajaran yang diberikan sebab kurikulum yang

disusun pada pada e-learning pun telah dikembangkan sedemikian rupa dalam bentuk yang

lebih fleksibel, sesuai dengan kondisi lingkungan dan kondisi peserta didik sehingga

memberikan peluang untuk terjadinya proses pembelajaran yang maju serta berkelanjutan

tanpa terbatas oleh ruang, waktu, maupun materi.

Hal ini sesuai dengan Undang-Undang Republik Indonesia No 20 Tahun 2003 mengenai

Sistem Pendidikan Nasional pasal 1 ayat 15 yang berbunyi : ”Pendidikan jarak jauh adalah

pendidikan yang peserta didiknya terpisah dari pendidik dan pembelajarnnya menggunakan

berbagai sumber belajar melalui teknologi komunikasi, informasi, dan media lain.” dan sesuai

dengan pasal 13 ayat 1 yang berbunyi : ”Jalur pendidikan terdiri atas pendidikan formal,

nonformal, dan informal yang dapat saling melengkapi dan memperkaya.” dan ayat 2 yang

berbunyi : ”Pendidikan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diselenggarakan dengan sistem

terbuka melalui tatap muka dan/atau melalui jarak jauh.”

System informasi pendidikan berbasis computer juga memiliki manfaat lainnya bagi

peserta didik maupun bagi masyarakat. Dengan adanya System informasi pendidikan berbasis

computer, maka biaya yang harus dikeluarkan selama proses pembelajaran akan menjadi lebih

terkendali serta lebih hemat. Dengan adanya ebook yang dapat didownload pada situs-situs

gratisan, maka biaya untuk pembelian buku dapat dipangkas cukup besar. Selain itu, karena

ebook tersebut berbentuk data, maka selama komputer tidak terkena virus atau worm yang

dapat merusak data-data yang ada serta tidak di delete, pengetahuan yang didapatkan dari

ebook tersebut dapat dengan mudah disebarluaskan dengan menggunakan bantuan dari USB 2 Evie. 23/01/2010. Pentingnya dan macam-macam teknologi informasi dalam dunia pendidikan.

(http://evie.student.umm.ac.id/2010/01/23/pentingnya-teknologi-dalam-pendidikan/)

Page 6: Makalah Sistem Informasi Sekolah [Skripsi-dulrohman.blogspot.com]

flashdisk. Waktu yang digunakan untuk mengikuti proses pembelajaran pun menjadi lebih

fleksibel.

Peserta didik yang mengikuti kuliah-kuliah maupun kelas-kelas online, dapat belajar

kapan saja dan dimana saja mereka sempat tanpa harus dibatasi oleh ruang dan waktu serta

tanpa harus bertemu langsung dengan guru-guru maupun pihak-pihak lain yang akan

memberikan bahan pembelajaran. Selain itu, masyarakat juga dapat memetik keuntungan dari

sistem informasi pendidikan berbasis komputer ini. Masyarakat juga dapat menikmati

pendidikan berkualitas yang sesuai dengan minat mereka dengan harga kompetitif karena

adanya kompetisi antarlembaga yang perbandingannya dapat dengan mudah ditemukan di

mesin-mesin pencari cepat, seperti Bing, Google, dan MSN. Hal ini sesuai dengan Undang-

Undang Republik Indonesia No 20 Tahun 2003 mengenai Sistem Pendidikan Nasional pasal 5

ayat 1 yang berbunyi : ” Setiap warga negara mempunyai hak yang sama untuk memperoleh

pendidikan yang bermutu.”

Walaupun sistem informasi pendidikan berbasis komputer memiliki banyak sekali

kelebihan, namun tidak dapat dipungkiri sistem ini juga memiliki banyak kekurangan.

Menurut Bullen dan Bema yang dikutip oleh Yoseva Okta Marini, kekurangan dari sistem

informasi pendidikan berbasis komputer antara lain : kurangnya interaksi antara guru dan

siswa atau bahkan antar-siswa itu sendiri, sehingga bisa memperlambat terbentuknya values

dalam proses belajar dan mengajar; adanya kecenderungan mengabaikan aspek akademik atau

aspek sosial dan sebaliknya mendorong tumbuhnya aspek bisnis / komersial; berubahnya

peran guru dari semula menguasai teknik pembelajaran konvensional, kini juga dituntut

mengetahui teknik pembelajaran yang menggunakan ICT; siswa yang tidak mempunyai

motivasi belajar yang tinggi cenderung gagal; tidak semua tempat tersedia fasilitas internet

yang berkaitan dengan masalah tersedianya listrik, telepon, ataupun komputer; kurangnya

pengetahuan dan keterampilan mengenai internet; dan kurangnya penguasaan bahasa

komputer.3

Kekurangan-kekurangan tersebut dapat berakibat fatal dalam proses belajar dan

pembelajaran pada sistem informasi pendidikan berbasis komputer. Kurangnya interaksi antar

komponen yang ada di dalam dunia pendidikan akan mengakibatkan degradasi kemampuan

bersosialisasi yang dimiliki oleh komponen-komponen tersebut. Dengan demikian, maka

3 Yoseva Okta Marini. 01/03/2011. Apakah E-Learning Tidak Memiliki Kelemahan/Kekurangan? (http://10052yomn.blogspot.com/2011/03/apakah-e-learning-tidak-memiliki.html)

Page 7: Makalah Sistem Informasi Sekolah [Skripsi-dulrohman.blogspot.com]

komponen-komponen yang ada dalam dunia pendidikan akan menjadi individu-individu yang

kaku, berdarah dingin, serta tidak memiliki empati terhadap sesama komponen peserta didik.

Nilai-nilai moral akan terkikis sehingga rasa hormat dan simpati pada para pendidik akan

menghilang secara perlahan. Selain itu, kecenderungan mengabaikan aspek akademik atau

aspek sosial dan menumbuhkan aspek bisnis atau komersial akan menyebabkan rendahnya

outcome dari lembaga-lembaga pendidikan yang menggunakan sistem informasi pendidikan

berbasis komputer. Peserta didik yang kurang memiliki motivasi serta kurang menguasai

bahasa-bahas komputer akan semakin tertinggal dan menjadi beban dalam lembaga-lembaga

pendidikan tersebut. Beban yang ditanggung oleh pendidik juga semakin berat. Selain harus

menguasai seluruh bahan ajar, para pendidik juga dituntut untuk mempelajari teknik-teknik

dalam sistem informasi pendidikan berbasis komputer. Dan terakhir, kurangnya penyediaan

sarana dan prasarana pendukung, seperti komputer, listrik, koneksi internet terutama di

daerah-dareah pedalaman, akan membuat sistem informasi pendidikan berbasis komputer

menjadi kurang efektif jika dijadikan isu utama dalam dunia pendidikan di Indonesia.

2. Buatlah rancangan Sistem Informasi Manajemen yang menggambarkan tentang INPUT,

PROSES dan OUTPUT dalam kegiatan persekolahan!

Konsep Dasar Sistem Informasi

Sistem informasi adalah sekumpulan dari bagian/ komponen baik fisik ataupun nonfisik

yang saling berhubungan dan bekerja sama secara harmonis untuk mencapai satu tujuan yaitu

mengolah data menjadi informasi.

Sistem informasi didefinisikan oleh Robert A. Leitch dan K. Roscoe Davis dalam sebagai

berikut :

“Sistem informasi adalah suatu sistem didalam suatu organisasi yang mempertemukan kebutuhan pengolahan transaksi harian, mendukung operasi, bersifat manajerial dan kegiatan strategi dari suatu organisasi dan menyediakan pihak luar tertentu dengan laporan-laporan yang diperlukan”.(Jogiyanto, HM)

INPUT PROSES OUTPUT

Page 8: Makalah Sistem Informasi Sekolah [Skripsi-dulrohman.blogspot.com]

Gambar Siklus Informasi

Kegiatan-kegiatan yang yang dilakukan dalam sistem informasi, yaitu :

1. Input, menggambarkan suatu kegiatan untuk menyediakan data untuk diproses.

2. Proses, menggambarkan bagaimana suatu data diproses untuk menghasilkan suatu

informasi yang bernilai tambah.

3. Output, suatu kegiatan untuk menghasilkan laporan dari proses diatas tersebut.

4. Penyimpanan, suatu kegiatan untuk memelihara dan menyimpan data.

5. Kontrol, suatu aktivitas untuk menjamin bahwa sistem informasi tersebut berjalan sesuai

dengan yang diharapkan.

Perancangan Sistem

Perancangan sistem adalah kegiatan untuk menemukan dan mengembangkan masukan.

Masukan yang baru, kumpulan data, metode-metode, dan kelemahan sistem yang yang sedang

berjalan. Perancangan sistem ini terdiri dari perancangan proses, perancangan basis data.

Perancangan Proses

Perancangan proses ini terdiri dari flowmap, diagram konteks, data flow diagram (DFD),

dan kamus data. Berikut adalah penjelasan dari ke empat perancangan proses tersebut :

1. Flow map

Flowmap atau diagram alir dokumen adalah diagram yang menggambarkan dokumen

yang mengalir dalam sistem.

2. Diagram Konteks

Diagram konteks adalah diagram yang terdiri dari suatu proses dan menggambarkan ruang

lingkup suatu sistem. Diagram konteks merupakan level tertinggi dari DFD yang

menggambarkan seluruh input ke sistem atau output dari sistem.

3. Data Flow Diagram (DFD)

Data flow diagram merupakan penurunan atau penjabaran dari konteks diagram. Diagram

arus data merupakan cara yang digunakan pada metodologi pengembangaan terstruktur.

DFD diberi simbol suatu panah yang mengalir diantara proses simpanan data. Arus data

dapat berupa masukan dari suatu sistem atau dari proses sistem.

4. Kamus Data (data dictionary)

Page 9: Makalah Sistem Informasi Sekolah [Skripsi-dulrohman.blogspot.com]

Kamus data atau data dictionary adalah katalog fakta tentang data dan kebutuhan-

kebutuhan informasi dari suatu sistem informasi. Kamus data berfungsi membantu pelaku

sistem untuk mengerti aplikasi secara detail dan mengorganisasi semua elemen data yang

digunakan dalam sistem sehingga pemakai dan penganalisis sistem mempunyai dasar

pengertian yang sama tentang masukan, keluaran, penyimpanan dan proses yang ada pada

sistem.

Sistem Informasi Manajemen Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB)

Analisis prosedur penerimaan penerimaan peserta didik baru yang sedang berjalan.

Prosedur kerja yang ada pada sistem informasi penerimaan siswa baru yang sedang berjalan di

sebuah sekolah adalah sebagai berikut :

1. Siswa menyerahkan formulir pendaftaran yang telah diisi lengkap beserta persyaratan

kelengkapan yang telah ditentukan ke PPDB

2. Lalu PPDB akan memeriksa formulir pendaftaran serta kelengkapannya, apabila telah

sesuai PPDB akan mencatatnya sebagai data siswa baru sementara. Setelah itu PPDB akan

menyeleksi hasil ujian calon siswa lalu membuat SP (Surat Pemberitahuan) yang

harus ditanda tangani kepala sekolah untuk diberikan kepada siswa yang telah terdaftar

pada data siswa sementara.

Untuk memperjelas prosedur Sistem Penerimaan Peserta Didik Baru akan digambarkan

dalam suatu Flow Map. Flow Map merupakan data dalam bentuk dokumen atau formulir

dalam suatu system informasi yang merupakan suatu aktivitas yang terkait dalam

hubungannya dengan kebutuhan data dan informasi proses aliran dokumen ini terjadi dengan

entitas di luar sistem.

Berikut ini adalah gambar Flow Map Sistem Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) yang

sedang berjalan :

Page 10: Makalah Sistem Informasi Sekolah [Skripsi-dulrohman.blogspot.com]

PESERTA DIDIK PPDB KEPALA

SEKOLAH

Gambar Flow Map Yang Sedang Berjalan

Kelengkapan Persyaratan

Kelengkapan Persyaratan

Formulir PPDB diisi lengkap

Formulir PPDB diisi lengkap

Pemeriksaan Kelengkapa

n Syarat

Kelengkapan Syarat

Buat Data Peserta

Didik Baru Sementara

Data Peserta Didik Baru Sementara

TTD SP

Laporan Seleksi

Buat Surat Pemberitahu

an

A

Surat Pemberitahuan

B

Surat Pemberitahuan Sudah di TTD

Surat Pemberitahuan Sudah di TTD

Surat Pemberitahuan

Seleksi

Page 11: Makalah Sistem Informasi Sekolah [Skripsi-dulrohman.blogspot.com]

Keterangan :

FPSB : Formulir Penerimaan Peserta Didik Baru

A : Arsip Kelengkapan Persyaratan

SP : Surat Pemberitahuan

PPDB : Panitia Pendaftaran Peserta Didik Baru

B : Laporan Seleksi

Diagram Konteks

Diagram konteks adalah diagram yang terdiri dari suatu proses dan menggambarkan

ruang lingkup suatu sistem. Diagram konteks merupakan level tertinggi dari DFD yang

menggambarkan seluruh input ke sistem atau output dari sistem.

Gambar Diagram Konteks Yang Sedang Berjalan

Data Flow Diagram

Data Flow Diagram (DFD) adalah suatu diagram yang menggunakan notasi- notasi

untuk menggambarkan arus dari data sistem, yang penggunaannya sangat membantu

untuk memahami sistem secara logika, tersruktur dan jelas. DFD merupakan alat bantu

dalam menggambarkan atau menjelaskan sistem yang sedang berjalan logis.

Kelengkapan Persyaratan

Form. PPDB diisi lengkap

Kepala Sekolah

Sistem Informasi

Pendaftaran Peserta

Didik Baru

Surat Pemberitahuan

Peserta Didik

Surat Pemberitahuan Yang Sudah di TTD

Page 12: Makalah Sistem Informasi Sekolah [Skripsi-dulrohman.blogspot.com]

Gambar Diagram DFD Level 0

Evaluasi system yang berjalan

Evaluasi system merupakan perbandingan dari system lama dengan system baru. Untuk

mengetahui kelebihan dari system yang baru berupa pengolahan data yang bersifat

komputerisasi yang akan menghasilkan suatu informasi yang akurat, efisien, dan relevan.

Kelemahan dari sistem yang lama adalah untuk mendaftar masih dilakukan dengan

mencatat setiap data calon siswa kedalam buku besar dan menyimpannya didalam ruangan

yang berisi dokumen-dokumen lain sekolah sehingga tercampur. Dan itu pun akan

memperlambat pencarian data setiap siswa jika data tersebut di perlukan.

Semua rancangan Sistem Informasi Manajemen Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB)

yang berjalan tersebut kemudian dibuat rancangan Sistem Informasi Manajemen Penerimaan

Peserta Didik Baru (PPDB) yang diusulkan, sehingga implementasi akhir berupa pembuatan

software untuk menunjang sistem penerimaan peserta didik baru yang telah direncanakan.

Page 13: Makalah Sistem Informasi Sekolah [Skripsi-dulrohman.blogspot.com]

Untuk lebih jelasnya berikut gambaran software mengenai proses penerimaan peserta didik

baru :

3. Salah satu resep pengambilan keputusan yang baik adalah 90% informasi dan 10%

inspirasi. Dalam konteks ini informasi menjadi sangat dominan sehingga membutuhkan

Manajemen Database yang handal. Apa yang harus dilakukan oleh perancang sistem

dalam membangun dan mengaplikasikan database sebagai perangkat Sistem Informasi

Manajemen?

Pengambilan keputusan Fred Luthans dalam bukunya Perilaku Organisasi menyebutkan

bahwa pengambilan keputusan didefinisikan secara universal sebagai pemilihan alternatif.

Pendapat yang senada diungkapkan oleh Chester Barnard dalam The Function of the

Executive bahwa analisis komprehensif mengenai pengambilan keputusan disebutkan sebagai

suatu “proses keputusan dan merupakan teknik untuk mempersempit pilihan”.

Sementara dalam bahan ajar DR. Mohammad Abdul Mukhyi, SE., MM bahwa

membuat keputusan adalah “ The process of choosing a course of action for dealing with a

problem or opportunity ”. Sehingga dapat disimpulkan bahwa pengambilan keputusan erat

kaitannya dengan pemilihan suatu alternatif untuk menyelesaikan atau memecahkan masalah

serta memperoleh kesempatan.

Bahwanya dalam membangun dan mengaplikasikan database sebagai perangkat system

informasi manajemen, seorang perancang sistem perlu mengetahui berbagai hal yang

Page 14: Makalah Sistem Informasi Sekolah [Skripsi-dulrohman.blogspot.com]

berkaitan dengan database maupun hal-hal yang berkaitan dengan proses perancangan agar

system yang dirancangnya dapat memberikan manfaat yang maksimal bagi pengguna.

Menurut Wisnu Saputra, elemen-elemen pengetahuan yang berhubungan dengan proses

rancangan atau desain antara lain adalah:

1.  Sumber daya organisasi yang bertumpu pada 5 unsur organisasi, yaitu: man, machines,

material, money dan methods.

2.  Informasi kebutuhan dari pemakai: informasi yang diperoleh dari pemakai selama fase

analisis sistem.

3.  Kebutuhan sistem: hasil dari analisis sistem.

4.  Metode pemrosesan data, apakah data diproses secara manual, elektromechanical, puched

card, atau computer base.

5.  Operasi data. Ada beberapa operasi dasar data, antara lain: capture, classify, arrange,

summarize, calculate, store, retrieve, reproduce dan disseminate.

6.  Alat bantu desain, seperti: dfd, dcd, dd, decision table dll.4

Di dalam suatu sistem informasi, terdapat berbagai macam elemen data yang tersimpan

di dalam database. Menurut James A. O’Brian, yang dimaksud dengan database adalah

kumpulan terintegrasi dari elemen data yang secara logika saling berhubungan antara satu

dengan lainnya. Database mengkonsolidasikan berbagai catatan yang dahulu disimpan dalam

file-file terpisah ke dalam satu gabungan umum elemen data yang menyediakan data untuk

berbagai aplikasi. Data yang disimpan dalam database independent dari program aplikasi

yang menggunakannya dan dari jenis peralatan penyimpanan tempat data tersebut disimpan

dan terbagi atas dua bagian yaitu database operasional, database terdistribusi, database

eksternal dan database intermedia.

Proses pemeliharaan database dapat dicapai dengan system pemrosesan transaksi dan

aplikasi pemakai akhir lainnya dengan bantuan dari database management system (DBMS)

saat database yang telah usang dan perlu diperbaiki secara terus menerus demi mencerminkan

transaksi bisnis terbaru.

Desain sistem menurut John Burch & Gary Grudnits sebagai penggambaran,

perencanaan dan pembuatan sketsa atau pengaturan dari beberapa elemen yang terpisah ke

dalam satu kesatuan yang utuh dan berfungsi. Desain atau perancangan database pun perlu

4 Wisnu Saputra. 10/03/2010. Analisis Sistem. (http://wsaputra43yahoocom-wisnu.blogspot.com/2010/03/analisis-sistem.html)

Page 15: Makalah Sistem Informasi Sekolah [Skripsi-dulrohman.blogspot.com]

mengikuti langkah-langkah dasar tertentu yang cukup rumit. Langkah dasar dalam proses

desain atau perancangan database menurut Wisnu Saputra antara lain:

1. Mendefinisikan tujuan sistem (defining system goal), tidak hanya berdasarkan informasi

pemakai, akan tetapi juga berupa telaah dari abstraksi dan karakteristik keseluruhan

kebutuhan informasi sistem.

2. Membangun sebuah model konseptual (develop a conceptual model), berupa gambaran

sistem secara keseluruhan yang menggambarkan satuan fungsional sebagai unit sistem.

3. Menerapkan kendala-kendala organisasi (applying organizational contraints).

Menerapkan kendala-kendala sistem untuk memperoleh sistem yang paling optimal.

Elemen organisasi merupakan kendala, sedangkan fungsi-fungsi yang harus dioptimalkan

adalah: performance, reliability, cost, instalation schedule, maintenability, flexibility,

grouwth potensial, life expectancy. Model untuk sistem optimal dapat digambarkan

sebagai sebuah model yang mengandung: kebutuhan sistem dan sumber daya organisasi

sebagai input; faktor bobot terdiri atas fungsi-fungsi optimal di atas; dan total nilai yang

harus dioptimalkan dari faktor bobot tersebut.

4.  Mendefinisikan aktifitas pemrosesan data (defining data processing activities).

Pendefinisian ini dapat dilakukan dengan pendekatan input-proses-output. Untuk

menentukan hal ini diperlukan proses literatif sebagai berikut:

a.  Mengidentifikasn output terpenting untuk mendukung/mencapai tujuan sistem

(system’s goal)

b.  Me-list field spesifik informasi yang diperlukan untuk menyediakan output tersebut

c. Mengidentifikasi input data spesifikik yang diperlukan untuk membangun field

informasi yang diperlukan.

d.  Mendeskripsikan operasi pemrosesan data yang diterapkan untuk mengolah input

menjadi output yang diperlukan.

e.  Mengidentifikasi elemen input yang menjadi masukan dan bagian yang disimpan

selama pemrosesan input menjadi output.

f.   Ulangi langkah a-e terus menerus samapi semua output yang dibutuhkan diperoleh.

g.  Bangun basis data yang akan mendukung efektifitas sistem untuk memenuhi

kebutuhan sistem, cara pemrosesan data dan karakteristik data.

Page 16: Makalah Sistem Informasi Sekolah [Skripsi-dulrohman.blogspot.com]

h.  Berdasarakan kendala-kendala pembangunan sistem, prioritas pendukung, estimasi

cost pembangunan; kurangi input, output dan pemrosesan yang ekstrim

i.   Definisikan berbagai titik kontrol untuk mengatur aktifitas pemrosesan data yang

menentukan kualitas umum pemrosesan data.

j.   Selesaikan format input dan output yang terbaik untuk desain sistem.

5. Menyiapkan proposal sistem desain. Proposal ini diperlukan untuk manajemen apakah

proses selanjutnya layak untuk dilanjutkan atau tidak. Hal-hal yang perlu disiapkan dalam

penyusunan proposal ini adalah:

a.  Menyatakan ulang tentang alasan untuk mengawali kerja sistem termasuk

tujuan/objektif khusus dan yang berhubungan dengan kebutuhan user dan desain

sistem.

b.  Menyiapkan  model yang sederhana akan tetapi menyeluruh sistem yang akan

diajukan.

c.  Menampilkan semua sumber daya yang tersedia untuk mengimplementasikan dan

merawat sistem.

d.  Mengidentifikasi asumsi kritis dan masalah yang belum teratasi yang mungkin

berpengaruh terhadap desain sistem akhir.

Tahap Perancangan atau Desain Sistem mempunyai 2 tujuan utama, yaitu Untuk

memenuhi kebutuhan kepada pemakai system dan untuk memberikan gambaran yang jelas

dan rancang bangun yang lengkap kepada pemrogram komputer dan ahli-ahli teknik yang

terlibat (lebih condong pada desain sistem yang terinci).

Untuk lebih jelasnya mengenai pembangunan desain dan rancangan database untuk

pengaplikasian database dapat dilihat dalam contoh-contoh gambar berikut :

Page 17: Makalah Sistem Informasi Sekolah [Skripsi-dulrohman.blogspot.com]

4. Uraikan tentang pendekatan sistem dan aplikasinya dalam Sistem Informasi

berdasarkan aspek analisis sistem, disain sistem, dan model !

Berdasarkan situs wikipedia berbahasa Indonesia, yang dimaksud dengan system adalah

suatu kesatuan yang terdiri komponen atau elemen yang dihubungkan bersama untuk

memudahkan aliran informasi, materi atau energi. Istilah ini sering dipergunakan untuk

menggambarkan suatu set entitas yang berinteraksi, di mana suatu model matematika

seringkali bisa dibuat. Sistem juga merupakan kesatuan bagian-bagian yang saling

berhubungan yang berada dalam suatu wilayah serta memiliki item-item penggerak, contoh

umum misalnya seperti negara. Negara merupakan suatu kumpulan dari beberapa elemen

kesatuan lain seperti provinsi yang saling berhubungan sehingga membentuk suatu negara

dimana yang berperan sebagai penggeraknya yaitu rakyat yang berada dinegara tersebut.5

Sedangkan menurut L. James Havery yang dikutip oleh Arie, sistem adalah prosedur logis

dan rasional untuk merancang suatu rangkaian komponen yang berhubungan satu dengan

yang lainnya dengan maksud untuk berfungsi sebagai suatu kesatuan dalam usaha mencapai

suatu tujuan yang telah ditentukan.6

Pengertian dan ciri-ciri sistem atau pendekatan sistem dapat dihubungkan dengan

analisis kondisi fisis (misalnya: sistem tata surya, rakitan mesin), dapat dihubungkan dengan

analisis biotis (misalnya: jaring-jaring ekologis, koordinasi tubuh manusia), dan dapat

dihubungkan dengan analisis gejala sosial (misalnya: kehidupan ekonomis, gejala pendidikan,

pola nilai hidup). Secara lebih rinci, ciri-ciri yang terkandung dalam sistem atau pendekatan

sistem menurut situs Education Resources, adalah:

1. Adanya tujuan. Setiap rakitan sistem pasti bertujuan, tujuan sistem telah ditentukan lebih

dahulu, dan itu menjadi tolok ukur pemilihan komponen serta kegiatan dalam proses kerja

sistem. Komponen, fungsi komponen, dan tahap kerja yang ada dalam suatu sistem meng-

arah ke pencapaian tujuan sistem. Tujuan sistem adalah pusat orientasi dalam suatu sistem.

2. Adanya komponen sistem (selain tujuan). Jika suatu sistem itu adalah sebuah mesin, maka

setiap bagian (onderdil) adalah komponen dari mesin (sistemnya); demikian pula halnya

dengan pengajaran di sekolah sebagai sistem, maka semua unsur yang tercakup di

dalamnya (baik manusia maupun non manusia) dan kegiatan-kegiatan lain yang terj adi di

5 Wikipedia berbahasa Indonesia. 05/05/2012. Sistem. (http://id.wikipedia.org/wiki/Sistem)6 Arie. 06/03/2010. Sistem. (http://ariebrain.wordpress.com/2010/03/06/sistem/)

Page 18: Makalah Sistem Informasi Sekolah [Skripsi-dulrohman.blogspot.com]

dalamnya adalah merupakan komponen sistem. Jadi setiap sistem pasti memiliki

komponen-komponen sistem.

3. Adanya fungsi yang menjamin dinamika (gerak) dan kesatuan kerja sistem.

Penyelenggaraan pengajaran di sekolah merupakan suatu sistem, maka setiap komponen

yang mempunyai fungsi tertentu itu mesti menyumbang secara sepantasnya dalam rangka

mencapai tujuan dan semua fungsi tersebut perlu dikoordinasikan secara terpadu agar

proses pengajaran berlangsung secara efektif dan cfisien. Misalnya: fungsi komponen yang

berstatus guru adalah pembimbing belajar siswa (pendorong motivasi belajar siswa, peng-

arah, pengatur (organisator) situasi belajar siswa, sebagai nara sumber (fasilitator),

bertindak sebagai penyebar kebijakan, penilai hasil belajar siswa, dsb.); jika guru cakap

menjalankan fungsinya maka akan sangat membantu kelancaran serta keberhasilan belajar

siswa, dan sebaliknya.

4. Adanya interaksi antar komponen. Antar komponen dalam suatu sistem terdapat saling

hubungan, saling mempengaruhi, dan saling ketergantungan. Misalnya: keguruan seseorang

barulah menjadi nyata jika ada siswa yang bersedia untuk dididiknya; siswa yang responsif,

kritis, dan koordinatif banyak membantu guru dalam mengemÂbangkan kariernya.

5. Adanya transformasi dan sekaligus umpan balik. Fungsi dari setiap komponen merupakan

bagian tak terpisahkan dari keseluruhan fungsi sistem. Dalam sistem pengajaran yang

berinti pada interaksi personal, peran dari komponen-komponen (selain guru dan siswa)

adalah untuk meningkatkan nilai interaksi personal tersebut demi keberhasilan belajar

siswa. Transformasi yang terjadi dalam interaksi guru-siswa secara lebih teknis merupakan

transaksi pesan-pesan (pemahaman -> pengintegrasian -> pengembangan diri).7

Sedangkan tahapan dalam Pendekatan Sistem menurut Muhammad Fairuzabadi terbagi

atas tiga tahapan, yaitu :

1. Tahap Persiapan, mempersiapkan manajer untuk memecahkan masalah dan

menyediakan orientasi sistem. Langkah-langkahnya :

Memandang perusahaan sebagai suatu sistem, menggunakan model sistem umum

perusahaan.

7 Education resources. 06/08/2007. Pengertian dan Ciri-Ciri Pendekatan Sistem.

(http://blog.persimpangan.com/blog/2007/08/06/pengertian-dan-ciri-ciri-pendekatan-sistem/)

Page 19: Makalah Sistem Informasi Sekolah [Skripsi-dulrohman.blogspot.com]

Mengenali sistem lingkungan,  menempatkan perusahaan sebagai suatu sistem dalam

lingkungannya.

Mengidentifikasi subsistem perusahaan, subsistem sebagai bentuk area-area fungsional,

tingkat-tingkat manajemen sebagai subsitem, arus sumber daya sebagai dasar membagi

perusahaan menjadi subsistem.

2. Tahap Definisi, terdiri atas identifikasi masalah (suatu masalah ada atau akan ada),

pemahaman masalah (mempelajari untuk mencari solusi), pemicu masalah (sinyal umpan

balik yang menunjukkan hal-hal lebih baik atau buruk). Langkah-langkahnya :

Bergerak dari tingkat sistem ke subsistem : Tiap tingkatan manajemen adalah suatu

subsistem. Yang dilakukan oleh seorang manajer : mempelajari posisi sistem

dihubungkan dengan lingkungan, menganalisis sistem menurut subsistem-subsistem.

Menganalisis bagian sistem dalam urutan tertentu. Pada saat mempelajari tiap tingkat

system, elemen-elemen sistem dianalisis secara berurutan :

Mengevalusai standar : Standar harus sah, realistic, dimengerti, terukur.

Membandingkan output sistem dengan standar

Mengevaluasi Manajemen

Mengevaluasi pemrosesan Informasi

Mengevaluasi input dan sumber daya input

Mengevaluasi proses tranformasi

Mengevaluasi sumber daya output

3. Tahap Solusi, langkah-langkahnya :

Mengidentifikasi solusi alternative

Manajer harus mengidentifikasi bermacam-macam cara untuk memecahkan

permasalahan yang sama. Contoh : computer tidak dapat menangani volume aktifitas

kegiatan perusahaan, alternatifnya : menambah computer, mengganti computer,

mengganti dengan jarinagan computer.

Mengevaluasi solusi alternative : mempertimbangkan kerugian dan keuntungan dari

setiap alternative

Memilih solusi terbaik : mengambil satu alternative

Menerapkan solusi terbaik

Page 20: Makalah Sistem Informasi Sekolah [Skripsi-dulrohman.blogspot.com]

Membuat tindak lanjut untuk memastikan bahwa solusi itu efektif : Manajer harus

memastikan solusi mencapai kinerja yang direncanakan8

Pengaplikasian pendekatan system dalam sistem informasi perlu dianalisis sejauh mana

keberhasilannya sebelum sistem yang telah ada ditingkatkan atau diganti . Analisis sistem

merupakan studi mendalam mengenai informasi yang dibutuhkan oleh pemakai akhir yang

menghasilkan penawaran fungsional yang digunakan sebagai dasar untuk desain sistem

informasi baru..9 Analisis sistem tersebut bisa dilakukan dengan menggunakan hardware,

software, jaringan dan sumber daya manusia untuk mengubah sumber data, seperti data

transaksi ke produk informasi. Setelah itu, perlu dilakukan proses dokumentasi mengenai

bagaimana aktivitas system informasi yang telah ada dalam hal input, proses, output,

penyimpanan, dan pelaksanaan pengendalian.

Setelah dilakukan analisis sistem, hasil yang muncul dari hasil analisis tersebut dapat

digunakan untuk melakukan pendekatan system yang selanjutnya, yaitu desain system. Pada

prinsipnya aktivitas pendesainan sistem secara terstruktur melingkupi :

Survey ; berfungsi untuk mengetahui kebutuhan pemakai, kesalahan-kesalahan dalam

sistem lama, menetapkan tujuan perancangan, mengajukan usulan otomasi sistem yang

layak dan dapat diterima, dan menyiapkan laporan survey yang berisi tentang segala

sesuatu, pada poin di atas.

Analisa sistem ; menggabungkan laporan survey dan kebijakan pemakai menjadi

spesifikasi yang terstruktur dengan menggunakan permodelan.

Desain ; mengimplementasikan model yang diinginkan pemakai.

Implementasi ; merepresentasikan hasil desain ke dalam pemograman.

Uji coba desain ; menguji coba seluruh spesifikasi terstruktur.

Testing akhir ; menguji sistem secara keseluruhan.

Deskripsi prosedur ; pembuatan laporan teknis tertulis seperti petunjuk pemakaian dan

pengoperasian.

Konversi database ; mengkonversi data, soalnya kata data sudah berarti jamak pada sistem

sebelumnya.

8 Muhammad Fairuz Abadi. 05/09/2010. Konsep Dasar Sistem. (http://fairuzelsaid.wordpress.com/2010/09/05/konsep-dasar-sistem/#more-2569/)

9 James A. O’Brien. Op cit p.518

Page 21: Makalah Sistem Informasi Sekolah [Skripsi-dulrohman.blogspot.com]

Instalasi ; aspek terakhir yang mesti dilakukan mencakup, serah terima manual, perangkat

keras dan pelatihan pemakaian.10

Setelah desain system didapatkan, langkah selanjutnya dalam pendekatan system adalah

menentukan cara membangun system. Pada dasarnya ada dua metode pendekatan dalam

membangun sistem, yaitu :

Top-down. Pada metode ini sistem yang diturunkan dari pemetaan secara global yang

kemudian akan menurun ke arah yang lebih deskriptif. Metode ini dianalogikan sebagai

pembuatan rumah yang dimulai dari aspek yang paling mendasar yaitu pondasi hingga ke

bagian terkecil misalnya sebuah kran pada kamar mandi.

Bottom-up, dimana sistem dipetakan dari satuan terkecil sehingga ke satuan terbesar,

misalnya perakitan mobil. 11

Setelah sistem telah dibangun, sistem perlu disederhanakan agar lebih mudah untuk

digunakan. Pada dasarnya, untuk meyederhanakan sistem yang ada diperlukan sebuah model

sistem dimana model tersebut menjadi kerangka dasar analitis yang mengacu pada realitas

yang terjadi pada sistem yang telah berjalan. Model sistem dapat diartikan sebagai sebuah

diagram yang disederhanakan yang menentukan elemen-elemen dasar dalam situasi tertentu,

dan interaksi-interaksi pokok yang terjadi antara elemen-elemen tersebut. Makin kuat

tervalidasinya hubungan atau interaksi tersebut melalui observasi empiris pada banyak kasus,

maka akan semakin andal model yang akan digunakan. Menurut Yoga Angga Nugraha, model

dalam pendekatan sistem memiliki klasifikasi yang didasarkan atas sejumlah criteria yang

berbeda beda, antara lain :

1. Klasifikasi berdasarkan tingkat Abstraksi

Model fisik merupakan hal yang riil tetapi sulit dimanipulasi atau tidak terlalu bermanfaat

untuk melakukan prediksi dalam sebuah organisasi, tetapi dalam hal ini, Model fisik

mudah dalam melakukan observasi, dibentuk dan diterangkan.

Model grafis, dalam model ini melukiskan system atau hubungan otoritas dan tanggung

jawab pada tahapan yang berbeda-beda sehingga dapat memprediksikan dari awal

bagaimana keputusan yang akan diambil dalam organsasi.

10 Pengantar Sistem informasi. p.12 (http://rapidlibrary.com/files/pengantar-sistem-informasi-doc_ul8wyxm9cyi9zon.html)

11 ibid

Page 22: Makalah Sistem Informasi Sekolah [Skripsi-dulrohman.blogspot.com]

Model skematik bermanfaat dalam memberikan gambaran visual dalam system yang

sedang dipelajari.

Model Analog, merupakan system yang memanfaatkan sekelompok sifat yang berbeda

dibandingkan dengan apa yang dimliki system aslinya. Model analog lebih mudah dalam

melakukan manipulasi dan bersifat lebih umum.

Model matematis sangat abstrak atau nyata dengan sifat yang lebih umum dan dapat

dimanipulasi karena dalam penerapannya model ini memanfaatkan hukum-hukum

matematis.

2. Klasifikasi berdasarkan ciri-ciri prilaku

Model statis tidak memperhatikan dampak dari perubahan-perubahan yang terjadi selama

proses perencanaan. Model statis diperlukan hanya untuk jangka tertentu.

Model dinamis dicirikan bahwa fakta situasi tertentu bukan hanya sebuah keputusan

tetapi keputusan harus diambil oleh manajer organisasi yang bersangkutan. Model ini

menganggap waktu sebagai salah satu varibel dan diakuinya dampak perubahan yang

ditimbulkan oleh waktu.

3. Klasifikasi berdasarkan tingkat kepastian

Model deterministic, adalah model yang mengansumsi adanya kondisi-kondisi kepastian

sempurna dan pengetahuan sempurna, bahwa setiap keputusan atau strategi yang

diterapkan organisasi menyebabkan dampak tertentu yang diketahui.

Model probalistik menangani situasi berupa dampak atau hasil dari tindakan manajerial

yang tidak dapat diprediksi dengan kepastian, dalam hal ini setiap keputusan atau strategi

menyebabkan tercapainya lebih dari satu macam hasil.

4. Klasifikasi berdasarkan bentuk

Model alokasi yaitu model yang berkaitan dengan problem mengalokasi sumber daya

yang langka, antara kegiatan-kegiatan yang saling bersaingan, alokasi dilakukan

berdasarkan criteria keputusan yang diamndil organisasi.

Model persediaan(inventory models) yaitu model yang berhubungan dengan kelompok

problem, model ini mengacu untuk persediaan yang akan datang.

Model antrian(queing models) merupakan model yang didesain untuk memecahkan

kelompok problem sejumlah pelanggan untuk mendapatkan pelayanan fasililitas yang

diberikan

Page 23: Makalah Sistem Informasi Sekolah [Skripsi-dulrohman.blogspot.com]

Model pengganti(replacement models) digunakan untuk memecahkan kelompok problem

peralatan tertentu yang harus diganti karena sudah rusak atau sudah tidak berfungsi.

Model kompetitif(competitive models) merupakan model pembantu menganalisis situasi

dua macam atau lebih komponen rasionalyang terlibat dalam memilih strategi, dalam

mengoptimalkan suatu keefektifitasan.12

5. Berikan analisis tentang peranan SIM dalam pengambilan keputusan dibidang

pendidikan!

Dalam bukunya yang berjudul “Reinventing Education”, Louis V. Gerstmer, Jr. dkk

yang dikutip oleh Dika menyatakan bahwa, di masa-masa mendatang peran-peran guru

mengalami perluasan yaitu guru sebagai: pelatih (coaches), konselor, manajer pembelajaran,

partisipan, pemimpin, pembelajar, dan pengarang. Sebagai pelatih (coaches), guru harus

memberikan peluang yang sebesar-besarnya bagi siswa untuk mengembangkan cara-cara

pembelajarannya sendiri sesuai dengan kondisi masing-masing. Guru hanya memberikan

prinsip-prinsip dasarnya saja dan tidak memberikan satu cara yang mutlak.13 Dengan kata

lain, peranan tenaga pendidik atau guru bukan hanya sebagai seseorang yang memberikan

pengetahuan kepada para peserta didiknya. Peranan guru di masa ini telah mengalami

perluasan sebagaimana yang telah dijabarkan oleh Louis V. Gertsmer. Seiring dengan

berkembangnya teknologi sistem informasi, maka sekolah perlu mengambil keputusan

mengenai bagian-bagian dari sistem informasi mana saja yang dapat digunakan untuk

memudahkan guru dalam melaksanakan tugasnya untuk memberikan pembelajaran serta

mengevaluasi dan mengambil keputusan mengenai hasil belajar peserta didik mereka. Oleh

karena itu, manajemen dalam sistem informasi di sekolah perlu dilakukan dengan sebaik

mungkin.

Sistem informasi manajemen di dunia pendidikan mengambil peranan yang sangat

penting guna terwujudnya peningkatan mutu pendidikan. Sehingga SIM Pendidikan dapat

dikatakan sebagai suatu sistem yang dirancang untuk menyediakan data atau informasi

pembelajaran guna mendukung pengambilan keputusan pada kegiatan proses belajar dan

pembelajaran yang mencakup kegiatan perencanaan, penggerakkan, pengorganisasian, dan

12 Yoga Angga Nugraha. 20/04/2012. Persoalan Model dalam Pendekatan Sistem.

(http://yogaberkarya.wordpress.com/2012/04/20/persoalan-model-dalam-pendekatan-sistem/)13 Dika. 28/07/2011. Peran TIK Dalam Dunia Pendidikan. (http://psb-psma.org/content/blog/4022-peran-

tik-dalam-dunia-pendidikan)

Page 24: Makalah Sistem Informasi Sekolah [Skripsi-dulrohman.blogspot.com]

pengendalian.14 Kebutuhan dalam hal informasi bergantung pada keputusan yang harus

dibuat mengenai pengadaan sistem informasi di sekolah. Pengambilan keputusan mengenai

bagian-bagian dari sistem informasi mana saja yang dapat digunakan perlu dipertimbangkan

secara matang dengan melihat berbagai aspek, seperti aspek keberadaan sarana prasarana,

biaya, dan sebagainya Semua pertimbangan mengenai keputusan-keputusan yang berkaitan

dengan pengadaan bagian dari sistem informasi akan menjadi dasar bagi sistem informasi

manajemen di sekolah yang bersangkutan.

Peningkatan kualitas sumber daya manusia dewasa ini merupakan salah satu sasaran

utama pembangunan nasional Indonesia. Hal tersebut dapat diartikan bahwa keberhasilan

dan kegagalan pembangunan nasional antara lain sangat tergantung pada peningkatan

kualitas sumber daya manusia itu sendiri. Upaya peningkatan kualitas pendidikan terus

menerus telah dilakukan baik secara konvensional maupun inovatif. Upaya tersebut lebih

terfokus lagi setelah diamanatkan dalam Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional (UU

sisdiknas) bahwa tujuan pendidikan nasional adalah untuk meningkatkan mutu pendidikan

pada setiap jenis dan jenjang pendidikan. Saat ini teknologi dalam hal sistem informasi

telah memainkan peran penting dalam hampir setiap aspek kehidupan. Mulai dari perguruan

tinggi, kantor-kantor baik itu pemerintah maupun swasta, perusahaan, bank, pusat-pusat

perbelanjaan dan lain sebagainya.

Seiring dengan perkembangan teknologi informasi, maka saat ini kerjasama antar

individu yang tinggal berjauhan secara fisik dapat dilakukan dengan lebih mudah antar pakar

dan juga dengan mahasiswa. Padahal dahulu, seseorang harus berkelana atau berjalan jauh

menempuh ruang dan waktu untuk menemui seorang pakar untuk mendiskusikan sebuah

masalah. Saat ini hal ini dapat dilakukan dari rumah dengan mengirimkan email. Makalah

dan penelitian dapat dilakukan dengan saling tukar menukar data melalui internet, via email,

ataupun dengan menggunakan mekanisme file sharring dan mailing list. Dengan adanya

sistem informasi tersebut, maka pembagian informasi mengenai suatu penelitian yang

dimaksudkan agar suatu penelitian tidak berulang, kini dapat dilakukan tanpa perlu

mengeluarkan banyak waktu maupun biaya. Hasil-hasil penelitian di perguruan tinggi dan

lembaga penelitian dapat digunakan bersama-sama sehingga mempercepat proses

pengembangan ilmu dan teknologi.

14 Al-Jufri. Op. cit, p. 27

Page 25: Makalah Sistem Informasi Sekolah [Skripsi-dulrohman.blogspot.com]

Setelah diputuskan mengenai bagian-bagian dari sistem informasi yang akan

digunakan, maka langkah selanjutnya adalah memanajemen informasi yang masuk.

Berbagai informasi yang masuk dan berkaitan dengan kegiatan pengambilan keputusan di

dunia pendidikan perlu dipilah-pilih dengan seksama. Tanpa adanya kualitas, maka

informasi-informasi yang ada tidak akan berguna. Oleh karena itu, menurut Harry Waluya,

informasi yang dapat dimasukkan dalam sistem informasi perlu memiliki karakteristik

sebagai informasi yang baik dan memeuhi 4 kriteria,15 yaitu :

1. Relevance (relevansi). Informasi adalah relevan jika berguna dalam proses pengambilan

keputusan.

2. Timeliness (aktualitas). Aktualnya suatu informasi juga sangat diperlukan dalam konteks

sistem informasi manajemen. Pada umumnya, informasi yang dibutuhkan untuk

mengambil keputusan harus merupakan informasi yang masih berlaku dan tepat waktu

(current and timely). Semakin lama waktu berlalu, maka nilai informasi pun akan turun

dan bahkan informasi yang diterima bisa menjadi basi.

3. Accuracy (akurat). Informasi bisa disebut akurat jika informasi tersebut terbebas dari

kesalahan (free of error).

4. Veriability (veriabilitas). Veriabilitas artinya ketepatan dari informasi dapat

dikonfirmasikan.

Selain harus memenuhi persyaratan yang telah dijabarkan sebelumnya, menurut Hanan

informasi yang baik dan berharga untuk dasar pengambilan keputusan di dunia pendidikan

juga harus memenuhi persyaratan lainnya, yaitu :

1.Kelengkapan. Informasi harus berisi semua fakta penting yang dibutuhkan untuk

melakukan pengolahan data yang diperlukan dan mengenai hal-hal yang ingin Anda

ketahui.

2. Relevansi. Informasi harus terkait dengan yang hal-hal yang diinginkan atau berguna

untuk hal-hal yang Anda coba lakukan.

3. Tepat waktu. Informasi harus disampaikan pada saat yang tepat.

4. Mahal. Informasi merupakan investasi dimana untuk mendapatkan informasi tersebut

hanya membutuhkan biaya yang rendah jika dibandingkan dengan keuntungan yang akan

kita dapatkan nantinya.

15 Harry Waluya. 1997. Sistem Informasi Computer Dalam Bisnis. Penerbit Rineka Cipta: Jakarta, p. 81-82

Page 26: Makalah Sistem Informasi Sekolah [Skripsi-dulrohman.blogspot.com]

5. Sederhana. Informasi yang telah disajikan harus mudah untuk dipahami

6. Keamanan. Hanya orang-orang yang berwenang saja yang diperbolehkan untuk

mengakses informasi)

Jadi dapat dianalisis bahwa semakin baik sistem informasi manajemen diterapkan

maka akan semakin baik pula keputusan-keputusan di bidang pendidikan khususnya yang

dapat diambil, sebab didalamnya terdapat informasi yang baik dan bermakna. Sehingga pada

muaranya dapat meningkatkan mutu pendidikan di Indonesia.

Page 27: Makalah Sistem Informasi Sekolah [Skripsi-dulrohman.blogspot.com]

DAFTAR PUSTAKA

Al-Jufri, Hamid. System Informasi Manajemen Pendidikan. Smart Grafika , Jakarta 2011

Arie. Sistem. 06/03/2010. (http://ariebrain.wordpress.com/2010/03/06/sistem/)

Atlantis International University Webpage Info

(http://www.aiu.edu/GeneralInformation.html#p4)

Al Madinah International University Webpage (http://www.mediu.edu.my/)

Dika. Peran TIK Dalam Dunia Pendidikan. 28/07/2011.

(http://psb-psma.org/content/blog/4022-peran-tik-dalam-dunia-pendidikan)

Education resources. Pengertian dan Ciri-Ciri Pendekatan Sistem. 06/08/2007.

(http://blog.persimpangan.com/blog/2007/08/06/pengertian-dan-ciri-ciri-pendekatan-sistem/)

Evie. Pentingnya dan macam-macam teknologi informasi dalam dunia pendidikan.

23/01/2010(http://evie.student.umm.ac.id/2010/01/23/pentingnya-teknologi-dalam-

pendidikan/)

FX. Eko Budi Kristanto. Sistem Informasi Manajemen Sekolah Open Source Berbasis Web.(http://fxekobudi.net/open-source/sistem-informasi-manajemen-sekolah-open-source berbasis-web/)

Hanan. Chapter 1 : Introduction To Computer Based Information System (CBIS).

(http://bumihijau.wordpress.com/category/computer/ chapter-1-p2113.doc)Harry Waluya. Sistem Informasi Computer Dalam Bisnis. Penerbit Rineka Cipta: Jakarta,

1997.Universitas Terbuka online (http://www.ut.ac.id/ut-online.html)

Marini, Yoseva Okta. Apakah E-Learning Tidak Memiliki Kelemahan/Kekurangan?

01/03/2011. (http://10052yomn.blogspot.com/2011/03/apakah-e-learning-tidak-memiliki.html)

Muhammad Fairuz Abadi. Konsep Dasar Sistem. 05/09/2010.

(http://fairuzelsaid.wordpress.com/2010/09/05/konsep-dasar-sistem/#more-2569/)

O’Brien, James A. Pengantar System Informasi: Perspektif Bisnis Dan Manajerial.

Salemba Empat: Jakarta, 2008.

Wikipedia berbahasa Indonesia. Sistem. 05/05/2012. (http://id.wikipedia.org/wiki/Sistem)

Wisnu Saputra.. Analisis Sistem. 10/03/2010

(http://wsaputra43yahoocom wisnu.blogspot.com/2010/03/analisis-sistem.html)

Yoga Angga Nugraha. Persoalan Model dalam Pendekatan Sistem. 20/04/2012.

(http://yogaberkarya.wordpress.com/2012/04/20/persoalan-model-dalam-pendekatan-sistem/)

Page 28: Makalah Sistem Informasi Sekolah [Skripsi-dulrohman.blogspot.com]

Pengantar Sistem informasi. (http://rapidlibrary.com/files/pengantar-sistem-informasi-

doc_ul8wyxm9cyi9zon.html)