makalah seminar audit

35
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Audit memiliki banyak manfaat bagi perusahaan. Manfaat audit (Jusup dalam Pradipto, 2010) Secara ekonomis, antara lain : (1) Akses ke pasar modal, (2) Biaya modal menjadi lebih rendah. (3) Pencegah terjadinya ketidakefisienan dan kecurangan, dan (4) Perbaikan dalam pengendalian dan operasional. Selain itu audit laporan keuangan juga diharapkan dapat menjembatani pertentangan kepentingan antara pihak internal perusahaan, yaitu manajemen dengan pihak external perusahaan yaitu, investor, kreditor, pemerintah, dan masyarakat. Agar audit dapat bermanfaat bagi para pemakainya, auditor independen memiliki tanggungjawab untuk menghasilkan pendapat yang benar-benar dapat dipertanggungjawabkan dan memiliki obyektivitas yang tinggi. Oleh karena itu sebelum menjalankan proses audit, tentu saja proses audit harus direncakan terlebih dahulu. Perencanaan audit adalah suatu tahapan yang terperinci, yang menyangkut prosedur dan rencana auditor yang akan digunakan dalam pelaksanaan suatu audit. Tujuan audit, jadwal kerja audit, dan staf yang 1

Upload: santaulinasitorus

Post on 26-Dec-2015

140 views

Category:

Documents


12 download

DESCRIPTION

audit planning

TRANSCRIPT

Page 1: Makalah Seminar Audit

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Audit memiliki banyak manfaat bagi perusahaan. Manfaat audit (Jusup dalam

Pradipto, 2010) Secara ekonomis, antara lain : (1) Akses ke pasar modal, (2)

Biaya modal menjadi lebih rendah. (3) Pencegah terjadinya ketidakefisienan dan

kecurangan, dan (4) Perbaikan dalam pengendalian dan operasional. Selain itu

audit laporan keuangan juga diharapkan dapat menjembatani pertentangan

kepentingan antara pihak internal perusahaan, yaitu manajemen dengan pihak

external perusahaan yaitu, investor, kreditor, pemerintah, dan masyarakat.

Agar audit dapat bermanfaat bagi para pemakainya, auditor independen

memiliki tanggungjawab untuk menghasilkan pendapat yang benar-benar dapat

dipertanggungjawabkan dan memiliki obyektivitas yang tinggi. Oleh karena itu

sebelum menjalankan proses audit, tentu saja proses audit harus direncakan

terlebih dahulu. Perencanaan audit adalah suatu tahapan yang terperinci, yang

menyangkut prosedur dan rencana auditor yang akan digunakan dalam

pelaksanaan suatu audit. Tujuan audit, jadwal kerja audit, dan staf yang akan

diikutsertakan dalam proses audit, harus diterangkan secara jelas dalam

perencanaan audit.

Perencanaan audit yang cukup dapat membantu auditor untuk memastikan

bahwa perhatian yang sesuai diberikan kepada area audit yang penting, sehingga

permasalahan dapat dikenali dengan baik, dan pekerjaan dapat diselesaikan secara

efektif. Bekerja secara efektif berarti tercapainya tujuan untuk prosedur audit yang

dilaksanakan sesuai dengan target yang diharapkan. Auditor harus merencanakan

audit dengan sikap skeptis professional (SA Seksi 230) tentang berbagai hal

seperti integritas (Mulyadi, dalam Pradipto, 2010) manajemen, kekeliruan dan

ketidakberesan, dan tindakan melawan hukum. Sehingga pada akhirnya pendapat

1

Page 2: Makalah Seminar Audit

yang diberikan oleh auditorpun dapat dipertanggungjawabkan sesuai dengan

harapan publik.

Perencanaan audit yang memadai tercantum dalam standar pekerjaan lapangan

pertama pada Standar Auditing seksi 311 tentang perencanaan dan supervisi yang

mengharuskan bahwa “Pekerjaan harus direncanakan dengan sebaik-baiknya dan

jika digunakan asisten harus disupervisi dengan semestinya.” Seksi ini berisi

panduan bagi auditor untuk melaksanakan audit berdasarkan standar auditing di

dalam mempertimbangkan dan menerapkan prosedur perencanaan dan supervisi,

termasuk penyiapan program audit, pengumpulan informasi tentang bisnis entitas,

dan penyelesaian pendapat di antara personel KAP.

Dalam makalah ini kami akan mencoba membahas tentang perencanaan audit

dan bagaimana hubungannya dengan internal control dan resiko.

B. Rumusan Masalah

Adapun masalah yang akan dibahas dalam makalah ini adalah

1. Apakah perencanaan audit itu?

2. Apakah internal control itu dan hubungannya dengan perencanaan audit?

3. Apakah resiko dan hubungannya dengan perencanaan audit?

C. Tujuan

Berdasarkan rumusan masalah diatas, tujuan penelitian ini adalah:

1. Untuk mengetahui apa itu perencanaan audit.

2. Untuk mengetahui apa itu internal control dan kaitannya dengan

perencanaan audit.

3. Untuk mengetahui resiko dan kaitannya dengan perencanaan audit.

2

Page 3: Makalah Seminar Audit

D. Manfaat

Manfaat yang diharapkan dari tulisan ini adalah:

1. Bagi penulis, tulisan ini bermanfaat dalam memperdalam pengetahuan

penulis tentang perencanaan audit dan hubungannya dengan internal

control dan resiko.

2. Hasil penulisan ini diharapkan dapat memberikan sumbangan pemikiran

bagi rekan-rekan pembaca.

3

Page 4: Makalah Seminar Audit

BAB II

PEMBAHASAN

A. Perencanaan Audit

Prosedur pelaksanaan audit laporan keuangan menurut Mulyadi (dalam

Pradipto, 2010), dibagi menjadi empat tahap:

a. Penerimaan perikatan audit

b. Perencanaan Audit

c. Pelaksanaan pengujian audit

d. Pelaporan audit

Dalam makalah ini kita akan memfokuskan pada perencanaan audit. Dalam

pelaksanaan proses audit, audit dibagi menjadi empat tahapan kegiatan penting.

Salah satu tahapan kegiatan penting dalam audit laporan keuangan adalah

perencanaan. Perencanaan meliputi pengembangan strategi menyeluruh

pelaksanaan dan lingkup audit yang diharapkan. Auditor harus merencanakan

audit dengan sikap skeptis profesional tentang berbagai hal seperti integritas

manajemen, kekeliruan dan ketidakberesan, dan tindakan melawan hukum (Jusup

dalam Pradipto, 2010). Oleh karena itu, dalam perencanaan audit diperlukan

penyusunan suatu kerangka kerja yang menyeluruh tentang pelaksanaan yangakan

dilakukan, waktu, luas, tempat, tujuan, personal, dan sifat dari audit yang

dilakukan.

Perencanaan audit adalah suatu tahapan yang terperinci, yang menyangkut

prosedur dan rencana auditor yang akan digunakan dalam pelaksanaan suatu audit.

Dalam mengaudit laporan keuangan, auditor harus benar-benar merencanakan

audit agar audit berjalan efektif dan efisien. Perencanaan audit yang memadai,

tercantum dalam standar pekerjaan lapangan pertama pada standar auditing seksi

311 tentang perencanaan dan supervisi, yang mengharuskan bahwa “Pekerjaan

harus direncanakan dengan sebaik-baiknya dan jika digunakan asisten harus

disupervisi dengan semestinya.”

4

Page 5: Makalah Seminar Audit

Supervisi mencakup pengarahan asisten yang tergabung dalam tim audit yang

berhubungan dengan pencapaian tujuan audit dan penentuan apakah tujuan

tersebut telah tercapai (Jusup dalam Pradipto, 2010).

Menurut SA seksi 311 paragraf 3 (dalam Pradipto, 2010), dalam perencanaan

audit, auditor harus mempertimbangkan antara lain :

a. Masalah yang berkaitan dengan bisnis entitas dan industri yang menjadi

tempat usaha entitas tersebut.

b. Kebijakan dan prosedur akuntansi entitas tersebut.

c. Metode yang digunakan oleh entitas tersebut dalam mengolah informasi

akuntansi yang signifikan, termasuk penggunaan organisasi jasa dari luar

untuk mengelola informasi akuntansi pokok perusahaan.

d. Tingkat resiko pengendalian yang direncanakan

e. Pertimbangan awal tentang tingkat materialitas untuk tujuan audit.

f. Pos laporan keungan yang mungkin memerlukan penyesuaian (adjustment).

g. Kondisi yang mungkin memerlukan perluasan atau pengubahan pengujian

audit, seperti risiko kekeliruan atau kecurangan yang material atau adanya

transaksi antarpihak-pihak yang mempunyai hubungan istimewa.

5

Page 6: Makalah Seminar Audit

Mendapatkan pemahaman tentang bisnis dan bidang usaha klienMelaksanakan prosedur dan analitisMenetapkan pertimbangan awal tentang tingkat materialitas

Mempertimbangkan resiko auditMenetapkan strategi audit awal untuk asersi-asersiMendapatkan pemahaman tentang struktur pengendalian intern klien

B. Tahapan Perencanaan Audit

Tahapan-tahapan yang harus dilalui dalam perencanaan auditing agar auditing

yang dilakukan mendapatkan hasil sesuai dengan yang diharapkan yaitu :

Penjelasan :

Seperti yang terlihat dalam urutan diatas, tahapan-tahapan yang harus dilakukan

dalam perencanaan auditing yaitu :

1. Mendapatkan pemahaman tentang bisnis dan bidang usaha klien

Untuk dapat membuat perencanaan audit secara memadai, auditor harus

memiliki pengetahuan tentang bisnis kliennya agar memahami kejadian,

transaksi, dan praktik yang mempunyai pengaruh signifikan terhadap laporan

keuangan. Dalam hal ini yang perlu dilakukan adalah :

a. Mereview kertas kerja tahun lalu

Dalam penugasan audit ulangan, auditor bisa memperoleh pengetahuan

tentang klien dengan cara mereview kertas kerja tahun yang lalu.Kertas

kerja juga bisa menunjukkan masalah-masalah yang muncul dalam audit

pada tahun lalu yang mungikin masih akan berlanjut pada audit tahun-

tahun selanjutnya.

6

Page 7: Makalah Seminar Audit

b. Mereview data industry dan bisnis klien

Informasi mengenai industri yang di dalamnya klien beroperasi dapat

diperoleh dengan membaca data industri yang dikumpulkan oleh kantor

akuntan dan berbagai publikasi (misalnya majalah) yang diterbitkan

industri yang bersangkutan.

c. Melakukan peninjauan ke tempat operasi klien

Kegiatan ini dilakukan untuk melihat langsung fasilitas operasi dan

perkantoran. Hal ini dikarenakan :

1. Dengan Peninjauan langsung ke pabrik, auditor akan mengetahui tata

letak pabrik, proses operasi, dll

2. Auditor juga mendapat pengetahuan tentang jenis dan lokasi catatan

akuntansi dan fasilitas PDE, dan kebiasaan para karyawan.

d. Mengajukan pertanyaaan ke komite audit

Komite audit dari dewan komisaris bisa memberi penjelasan penting

kepada auditor mengenai bisnis dan industri klien. Komite audit juga bisa

memberi informasi kepada auditor tentang perubahan-perubahan penting

dalam manajemen perusahaan dan struktur organisasi.

e. Mengajukan pertayaan ke manajemen

Baik bagi klien baru maupun klien ulangan, diskusi dengan manajemen

akan berguna bagi auditor untuk dapat mengetahui perkembangan terakhir

perusahaan yang mungkin berpengaruh signifikan pada audit yang akan

dilakukan auditor.

f. Menentukan adanya hubungan istimewa

Prinsip akuntansi yang berlaku umum mencakup keharusan untuk

membuat pengungkapan khusus dan dalam hal tertentu menetapkan

perlakuan akuntansi khusus, untuk transaksi transaksi dengan pihak-pihak

yang mempunyai hubungan istimewa. Pihak-pihak yang memiliki

hubungan istimewa yang telah teridentifikasi hendahknya diberitahukan

kepada semua anggota.

7

Page 8: Makalah Seminar Audit

g. Mempertimbangkan dampak dari pernyataan akuntansi dan auditing

tertentu yang relevan

Dampak dari sejumlah pernyataan yang dibuat oleh instansi berwenang

tertentu seperti Bapepam atau pedoman yang diterbitkan oleh IAI auditor

harus memperimbangkan khusus atas penyataan-pernyataan akuntansi dan

penyataan standar auditing terbaru

2. Melaksanakan prosedur dan analitis

Evaluasi informasi keuangan yang dibuat dengan mempelajari hubungan yang

masuk antara data keuangan yang satu dengan data keuangan lainnya, atau

antara data keuangan dan data non keuangan. Prosedur analitis mencakup

perbandingan yang paling sederhana hingga model yang rumit yang

mematikan berbagai hubungan dan unsur data.

Hal-hal yang perlu dilakukan dalam melaksanakan prosedur dan analitis yaitu

a. Mengidentifikasi perhitungan/perbandingan yang akan dibuat

Jenis perhitungan dan perbandingan yang umum digunakan meliputi:

1) Perbandingan data absolut

2) Analisis Vertikal

3) Analisa Rasio

4) Analisa Trend

b. Mengembangkan ekspektasi dan harapan

Dasar pikiran yang melandasi penggunaan prosedur analitis dalam

auditing ialah bahwa hubungan antar data bisa diperikrakan akan berlanjut

seandainya tidak terjadi hal2 atau kondisi berbeda yang tidak diketahui.

Dalam mengembangkan ekspektasi selain menggunakan data keuangan

juga digunakan data non-keuangan.

c. Melakukan perhitungan perbandingan

Tahap ini menyangkut penumpulan data yang akan digunakan untuk

menghitung jumlah-jumlah absolut dan selisih persentase antara jumlah

tahun ini dengan jumlah tahun yang lalu, menghitung data common-size ,

dan rasio-rasio.

8

Page 9: Makalah Seminar Audit

d. Analisis data dan identifikasi perbedaan signifikan

Analisis hasil perhitungan dan perbandingan akan dapat menambah

pengetahuan auditor tentang bisnis klien.Bagian penitng dari analisis

adalah mengidentifikasi fluktuasi dalam data yang tidak

diharapkan( unxpected) atau tidak adanay fluktuasi ayng diharapkan yang

bisa memberi petunjuk meningkatnya risiko terjadinya salah saji.

e. Menyelidiki selisih tak diharapkan yang signifikan

Selisih tak diharapkan yang signifikan harus diselidiki. Hal ini biasanya

menyangkut peninjauan kembali metoda dan faktor2 yang digunakan

dalam mengembangkan ekspektasi dan mengajukan pertanyaan kepada

manajemen

f. Menentukan pengaruh atas perencanaan audit

Selisih signifikan yang tidak dapat dijelaskan alasan terjadinya, harus

dipandang sebagai incikasi kenaikan resiko salah saji dalam rekening atau

rekening-rekening yang tercakup dalam perhitungan atau perbandingan.

3. Menentapkan pertimbangan awal tentang tingkat materialitas

4. Mempertimbangkan resiko audit

5. Menetapkan strategi audit awal untuk asersi-asersi

6. Mendapatkan pemahaman tentang struktur pengendalian intern klien

C. Prosedur Perencanaan Auditing

Prosedur yang dapat dipertimbangkan oleh auditor dalam perencanaan dan

supervisi biasanyamencakup review terhadap catatan auditor yang berkaitan

dengan entitas dan pembahasandengan personel lain dalam kantor akuntan dan

personel entitas tersebut. Contoh prosedur tersebutmeliputi:

1. Me-review arsip korespondensi, kertas kerja, arsip permanen, laporan

keuangan, dan laporan auditortahun lalu.

2. Membahas masalah-masalah yang berdampak terhadap audit dengan personel

kantor akuntanyang bertanggung jawab atas jasa nonaudit bagi entitas.

3. Meminta keterangan tentang perkembangan bisnis saat ini yang berdampak

terhadap entitas.

9

Page 10: Makalah Seminar Audit

4. Membaca laporan keuangan interim tahun berjalan.

5. Membahas tipe, lingkup, dan waktu audit dengan manajemen, dewan

komisaris, atau komiteaudit.

6. Mempertimbangkan dampak diterapkannya pernyataan standar akuntansi dan

standar auditingyang ditetapkan Ikatan Akuntan Indonesia, terutama yang

baru.

7. Mengkoordinasi bantuan dari personel entitas dalam penyiapan data.

8. Menentukan luasnya keterlibatan, jika ada, konsultan, spesialis, dan auditor

intern.

9. Membuat jadwal pekerjaan audit.

10. Menentukan dan mengkoordinasi kebutuhan staff audit.

11. Melaksanakan diskusi dengan pihak pemberi tugas untuk memperoleh

tambahan informasi tentangtujuan audit yang akan dilaksanakan sehingga

auditor dapat mengantisipasi dan memberikanperhatian terhadap hal-hal yang

berkaitan yang dipandang perlu.

D. Elemen-Elemen Perencanaan Audit

Ruang lingkup dari perencanaan pemeriksaan ini adalah bervariasi sesuai

dengan besarnya dan kompleksitas permasalahan objek yang diperiksa dan

pengetahuan mengenai jenis usaha objek yang diperiksa. Adapun elemen-elemen

perencanaan audit menurut  Arens and Loebbecke(dalam Hanggaryudha, 2012)

adalah :

1. Perencanaan Awal (Pra Plan)

Beberapa hal penting yang terdapat dalam perencanaan awal ini adalah

menyangkut informasi mengenai alasan klien untuk diaudit, menerima atau

menolak klien baru maupun klien lama, mengidentifikasi alasan klien untuk

diaudit, menentukan staf untuk penugasan dan memperoleh surat penugasan.

Perencanaan awal itu terdiri dari hal-hal berikut ini :

a. Menyelidiki klien baru

Menyelidiki klien baru adalah hal yang penting bagi auditor sebelum

mereka memutuskan untuk menerima atau menolak klien tersebut. Hal itu

10

Page 11: Makalah Seminar Audit

dilakukan dengan cara mengevaluasi prospek klien dalam lingkungan

usaha, stabilitas keuangan dan hubungan klien dengan kantor akuntan

terdahulu. Auditor pengganti diwajibkan untuk berhubungan dengan

auditor sebelumnya dan harus mendapatkan izin dari klien sebelum

komunikasi dilakukan.

b. Melanjutkan klien lama

Untuk melanjutkan klien lama juga harus di evaluasi untuk memutuskan

apakah diterima atau tidak dapat dilanjutkan, penyebab tidak bisa

dilanjutkannya pemeriksaan karena perselisihan sebelumnya, jika terjadi

tuntutan hukum terhadap Kantor Akuntan Publik oleh klien.

c. Mengidentifikasi alasan klien untuk diaudit

Dua faktor utama yang mempengaruhi bahan bukti audit yang akan

dikumpulkan adalah siapa pemakai laporan dan maksud penggunaan

laporan. Auditor mungkin akan mengumpulkan lebih banyak bahan bukti

audit jika laporan digunakan secara luas.

d. Staf untuk penugasan

Menentukan staf yang pantas untuk penugasan adalah penting untuk

memenuhi standar auditing yang telah ditetapkan dan meningkatkan

efisiensi audit. Pertimbangan yang mempengaruhi penyusunan staf adalah

orang-orang yang diserahi tugas harus akrab dengan bidang usaha klien

e. Memperoleh surat penugasan

Tujuan dibuatnya surat penugasan adalah untuk mengurangi

salahpengertian sehingga harus dibuat secara tertulis. Surat penugasan

adalahkesepakatan antara KAP dengan klien, isi dari surat tersebut adalah

menyatakan batasan dari penugasan, batas waktu, bantuan akandiberikan

atau daftar rincian yang perlu disiapkan untuk auditor, serta honorarium.

2. Memperoleh latar belakang informasi

Auditor harus memiliki tentang ciri-ciri lingkungan kegiatan perusahaanklien

yang akan diaudit yang berguna sebagai acuan dalam menentukansurat

penugasan atau perlu tidaknya prosedur-prosedur audit khusus. Hal-halyang

harus dilakukan untuk memperoleh informasi sehingga dapatmemahami latar

belakang klien adalah dengan cara :

11

Page 12: Makalah Seminar Audit

a. meninjau lokasi pabrikdan kantor

b. menelaah kebijakan-kebijakan penting perusahaan

c. mengidentifikasi pihak-pihak yang mempunyai hubungan istimewa

d. sertamengevaluasi kebutuhan akan spesialis dari luar.

3. Memperoleh informasi tentang kewajiban sah/tentang undang-undang klien

Faktor-faktor yang menyangkut lingkungan hukum industri klienmempunyai

dampak besar terhadap hasil audit. Pengetahuan auditor untukmenafsirkan

fakta yang berkaitan selama pekerjaan berlangsung akanmeyakinkan bahwa

pengungkapan yang semestinya telah dilaksanakandalam laporan keuangan.

Dalam hal ini dokumen-dokumen hukum yangpenting untuk diperiksa oleh

auditor adalah Akta Pendirian Perusahaan,anggaran dasar perusahaan, masalah

rapat dewan komisaris, para pemegang saham, komite audit dan para pejabat

eksekutif termasukdidalamnya adalah ringkasan pokok mengenai keputusan

yang dibuat olehdireksi dan pemegang saham serta dokumen mengenai

kontrak penjualanmaupun pembelian.

4. Melaksanakan prosedur menurut penelitian persiapan

Melakukan analisis ini sangat penting artinya karena dengan demikian

keseluruhan kegiatan pemeiksaan dapat tergambar didalamnya.

Prosedur analitis ini diantaranya :

a. Memahami bidang usaha klien

b. Penetapan kemampuan satuan usaha untuk menjaga kelangsungan

hidupnya

c. Indikasi adanya kemungkinan kekeliruan dalam laporan keuangan dan

d. Mengurangi pengujian yang terinci

5. Menetapkan materialistis dan menetapkan resiko audit yang dapat diterima

Besarnya salah saji dalam informasi akuntansi dapat membuat pertimbangan

pengambilan keputusan terpengaruh. Tanggung jawab auditor adalah

menetapkan apakah suatu laporan keuangan terdapat salah saji material,

apabila auditor berpendapat adanya salah saji yang material ia harus

memberitahukan hal ini pada klien, sehingga koreksi dapat dilakukan. Jika

12

Page 13: Makalah Seminar Audit

klien menolak untuk mengoreksi laporan keuangan tersebut maka auditor

dapat memberikan pendapat dengan pengecualian.

Ada lima langkah dalam menetapkan materialitas, dua langkah pertama

diperlukan untuk merencanakan luas pengujian, sedangkan tigal angkah

berikutnya untuk mengevaluasi hasil atau melaksanakan pengujian audit,

langkah-langkah tersebut adalah:

a. Menentukan pertimbangan awal mengenai materialitas

b. Mengalokasikan pertimbangan awal mengenai materialitas kedalam

segmen

c. Mengestimasikan total salah saji dalam segmen

d. Mengestimasikan salah saji gabungan

e. Membandingkan estimasi gabungan dengan pertimbangan

awalmengenai materialitas.

6. Memahami struktur pengawasan intern dan menilai risiko kendali

7. Mengembangkan program audit dan rencana audit

Untuk melaporkan serta memberikan pendapat yang tepat maka auditor harus

melakukan wawancara, melakukan pemeriksaan dan meneliti keaslian bukti-

bukti. Guna mempermudah pelaksanaan maka auditor harus menyusun

program yang direncanakansecara logis untuk prosedur-prosedur audit bagi

setiap pemeriksaan. Program pemeriksaan juga merupakan suatu alat

pengendalian dimana pemeriksa dapat menyesuaikan pemeriksaannya dengan

anggaran dan jadwal yang telah ditetapkan dalam Standar Profesional

Akuntan Publik (SPAP) dalam hal ini Ikatan Akuntansi Indonesia

(2001:311.3) menyatakan bahwa:

“ Dalam perencanaan auditnya, auditor harus mempertimbangkan sifat, luas,

dan saat pekerjaan yang harus dilaksanakan dan harus membuat suatu program

audit secara tertulis. Program audit membantu auditor dalam memberikan

perintah kepada asisten mengenai pekerjaan yang harus dilakukan. Bentuk

program auditdan tingkat kerinciannya sangat bervariasi”

13

Page 14: Makalah Seminar Audit

E. Pengendalian Internal

Pengendalian intern merupakan bagian dari manajemen resiko yang

harusdilaksanakan oleh setiap lembaga untuk mencapai tujuan lembaga.

Demikianperlunya pengendalian intern dalam sebuah lembaga sehingga hal ini

harusdilaksanakan secara konsisten untuk menjamin kesinambungan dan

kepercayaanpihak donor maupun masyarakat.

Boynton dkk (dalam Amanina, 2011) mendefenisikan pengendalian intern

sebagai berikut:Pengendalian intern adalah suatu proses yang dilaksanakan oleh

dewan direksi,manajemen, dan personel lainnya dalam suatu entitas yang

dirancang untukmemberikan keyakinan memadai berkenaan dengan pencapaian

tujuan berikut iniyaitu:

a. Keandalan pelaporan keuangan,

b. Kepatuhan terhadap hukum dan peraturan yang berlaku,

c. Efektivitas dan efisiensi operasi.

Pengertian Pengendalian Intern menurut Alvin A.Arens-James K.Loebbecke

(dalam Amanina, 2011) adalah Sistem pengendalian intern terdiri dari beberapa

kebijaksanaan danprosedur spesifikasi yang dirancang untuk memberikan

manajemen kepastian yangwajar bahwa sasaran dan tujuan penting bagi

perusahaan untuk dipenuhi.Kebijaksanaan dan prosedur ini sering kali disebut

pengendalian dan secara kolektifdisebut pengendalian internal perusahaan.

Berdasarkan defnisi tersebut dapat disimpulkan bahwa pengendalian

internmerupakan proses kebijaksanaan atau prosedur yang dijalankan dewan

direksi,manajemen, dan personel lainnya dalam suatu entitas yang dirancang

untuk memberikan keyakinan yang memadai tentang:

a. Keandalan pelaporan keuangan

b. Kepatuhan terhadap undang-undang dan peraturan yang berlaku

c. Efektivitas dan efesiensi operasional

14

Page 15: Makalah Seminar Audit

1. Lima Unsur Pengendalian Internal

Pengendalian internal terdiri atas beberapa unsur-unsur, namun

hendaknyatetap diingat bahwa unsur-unsur tersebut saling berhubungan dalam

suatu sistem.Menurut Committee of Sponsoring Organizations of the Tradeway

atau COSO (Baidaie dalam Amanina, 2011) yang meliputi unsur-unsur pokok

pengendalian intern adalah:

a. Lingkungan pengendalian (control environment), suasana organisasi yang

mempengaruhi kesadaran penguasaan (control consciousness) dari seluruh

pegawainya. Lingkungan pengendalian ini merupakan dasar dari

komponenlain karena menyangkut kedisiplinan dan struktur.

b. Penaksiran resiko (risk assestment), adalah proses mengidentifikasi dan

menilai resiko-resiko yang dihadapi dalam mencapai tujuan. Setelah

teridentifikasi, manajemen harus menentukan bagaimana

mengelola/mengendalikannya.

c. Aktivitas pengendalian (control activities), adalah kebijakan dan prosedur

yang harus ditetapkan untuk meyakinkan manajemen bahwa semua arahan

telah dilaksanakan. Aktivitas pengendalian ini diterapkan pada semua

tingkatorganisasi dan pengolahan data.

d. Informasi dan komunikasi (information and communication), dua elemen

yang dapat membantu manajemen melaksanakan tanggung jawabnya.

Manajemen harus membangun sistem informasi yang efektif dan tepat

waktu. Hal tersebut antara lain menyangkut sistem akuntansi yang terdiri

dari cara-cara dan perekaman (records) guna mengidentifikasi,

menggabungkan, menganalisa, mengelompokkan, mencatat dan

melaporkan transaksi yang timbul serta dalam rangka membuat

pertanggung jawaban (akuntabilitas) assetdan utang-utang perusahaan.

e. Pengawasan adalah penilaian berkala atau berkelanjutan dari mutu

penampilan/prestasi pengendalian internal oleh manajemen. Hal yang

penting yang harus diketahui auditor tentang pengawasan adalah jenis

utama aktivitas pengawasan yang digunakan sebuah perusahaan dan

15

Page 16: Makalah Seminar Audit

bagaimana aktivitas ini digunakan untuk memodifikasi pengendalian

internal saat diperlukan

2. Tujuan Pengendalian Internal

Pengendalian intern yang diciptakan dalam suatu perusahaan harusmempunyai

beberapa tujuan. Tujuan dari pengendalian intern (Zaki, dalam Amanina, 2011)

yaitu:

a. Menjaga keamanan harta milik perusahaan.

b. Memeriksa ketelitian dan kebenaran data akuntansi.

c. Memajukan efisiensi operasi perusahaan.

d. Membantu menjaga kebijaksanaan manajemen yang telah ditetapkan

lebihdahulu untuk dipatuhi.

Hall (dalam Amanina, 2011) menyebutkan tujuan utama dari pengendalian

intern adalah:

a. Untuk menjaga aktiva perusahaan

b. Untuk memastikan akurasi dan dapat diandalkannya catatan dan

informasiakuntansi

c. Untuk mempromosikan efisiensi operasi perusahaan

d. Untuk mengukur kesesuaian dengan kebijakan dan prosedur yang

telahditetapkan oleh manajemen.

3. Hubungan Perencanaan Audit dengan Pengendalian Internal

Dalam kegiatan audit, auditor harus memperoleh pemahaman tentang

pengendalian intern yang memadai untuk merencanakan audit dengan

melaksanakan prosedur untuk memahami desain pengendalian yang relevan

dengan audit atas laporan keuangan, dan apakah pengendalian intern tersebut

dioperasikan.

Setelah memperoleh pemahaman tersebut, auditor menaksir risiko

pengendalian untuk asersi yang terdapat dalam saldo akun, golongan transaksi,

16

Page 17: Makalah Seminar Audit

dan komponen pengungkapan dalam laporan keuangan.Auditor dapat menaksir

risiko pengendalian pada tingkat maksimum (probabilitas tertinggi bahwa salah

saji material dapat terjadi dalam suatu asersi, tidak mungkin efektif, atau karena

evaluasi terhadap efektivitasnya tidak akan efisien. Sebagai alternatifnya, auditor

dapat memperoleh bukti audit tentang efektivitas baik desain maupun operasi

suatu pengendalian yang mendukung risiko pengendalian taksiran rendah.Bukti

audit semacam itu dapat diperoleh dari pengujian pengendalian yang direncanakan

atau dilaksanakan bersamaan dengan pemerolehan atau dari prosedur yang

dilaksanakan untuk memperoleh pemahaman yang tidak secara khusus

direncanakan sebagai pengujian pengendalian.

F. Resiko Audit

Laporan audit standar menjelaskan bahwa audit dirancang untuk memperoleh

keyakinan yang memadai-bukan absolute- bahwa laporan keuangan telah bebas

dari salah saji yang material. Karena audit tidak menjamin bahwa laporan

keuangan telah bebas dari salah saji material, maka terdapat beberapa derajat

risiko bahwa laporan keuangan mengandung salah saji yang tidak terdeteksi oleh

auditor. Dengan demikian dalam perencanaan pekerjaannya, auditor harus

mempertimbangkan risiko audit tersebut. Menurut SA seksi 312 (PSA No. 25)

yang dikutip oleh Soekrisno Agoes (2004), risiko audit adalah risiko yang timbul

karena auditor, tanpa disadari tidak memodifikasikan pendapatnya sebagaimana

mestinya, atas suatu laporan keuangan yang mengandung salah saji material.

Dalam praktik, seorang auditor tidak hanya harus mempertimbangkan risiko

audit untuk setiap saldo akun dan golongan transaksi saja, tetapi juga setiap asersi

yang relevan dengan saldoakun dan golongan transaksi yang material. Faktor

risiko yang relevan dengan suatu asersi biasanya berbeda dengan faktor risiko

yang relevan dengan asersi lainnya untuk saldo akun atau golongan transaksi yang

sama.

17

Page 18: Makalah Seminar Audit

SAS NO. 47 (AU 312.20) menyatakan bahwa risiko audit terdiri dari 3

komponen:

1. Risiko bawaan (Inherent risk) merupakan kerentanan asersi terhadap salah

saji (misstatement) yang material, dengan mengasumsikan bahwa tidak

ada pengendalian yang berhubungan. Risiko salah saji (misstatement)

seperti itu lebih besar dalam beberapa asersi laporan keuangan dan saldo-

saldo atau pengelompokan yang berhubungan daripada yang lainnya.

Risiko ini dipertimbangkan pada tahap perencanaan audit. Sebagai contoh,

perhitungan yang rumit lebih mungkin disajikan salah jika dibandingkan

dengan perhitungan yang sederhana. Akun yang terdiri dari jumlah yang

berasal estimasi akuntansi cenderung mengandung risiko lebih besar

dibandingkan dengan akun yang sifatnya relatif rutin dan berisi data

berupa fakta.

2. Risiko Pengendalian (Control Risk) merupakan risiko bahwa suatu salah

saji yang material yang akan terjadi dalam asersi tidak dapat dicegah atau

dideteksi secara tepat waktu oleh pengendalian perusahaan. Risiko ini

merupakan fungsi keefektifan perancangan dan operasi pengendalian

internal dalam mencapai tujuan entitas yang relevan untuk menyusun

laporan keuangan entitas. Beberapa risiko pengendalian akan selalu ada

karena keterbatasan yang melekat pada pengendalian internal.

3. Risiko Deteksi (Detection Risk) merupakan risiko bahwa auditor tidak

dapat mendeteksi salah saji yang material dalam suatu perusahaan. Risiko

ini merupakan fungsi keefektifan prosedur audit dan aplikasinya oleh

auditor. Hal ini sebagian muncul dari ketidakpastian yang ada ketika

auditor tidak memeriksa semua saldo akun atau kelompok transaksi untuk

mengumpulkan bukti tentang asersi lainnya.

18

Page 19: Makalah Seminar Audit

1. Hubungan Perencanaan Audit dengan Resiko

PSA seksi 311,01 menyatakan bahwa pekerjaan audit harus direrncanakan dengan

matang dan jika dipergunakan asisten maka harus dilakukan supervisi yang

memadai. Perencanaan audit meliputi pengembangan strategi menyeluruh

pelaksanaan dan lingkup audit yang diharapkan. Sifat lingkup, dan saat

perencanaan bervariasi dengan ukuran dan kompleksitas entitas, pengalaman

mengenai entitas, dan pengetahuan tentang bisnis entitas.

Dengan demikian auditor harus merencanakan pekerjaan auditnya sebaik-baiknya,

sehingga kemungkinan menanggung Risiko yang besar dapat dihindari, sehingga

pertimbangan yang diambil untuk menyatakan opini yang sesuai dapat

dipertanggungjawabkan.

19

Page 20: Makalah Seminar Audit

BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Dalam melakukan audit, auditor memiliki tanggung jawab menghasilkan

pendapat yang ojektif dan benar-benar wajar sesuai dengan keadaan yang

sebenarnya. Untuk itu auditor harus merencanakan audit dengan matang berkaitan

dengan risiko dari kegiatan audit itu sendiri. Dalam perencanaan audit, penilaian

terhadap pengendalian internal sangatlah diperlukan untuk mengetahui di titik

mana yang memerlukan perhatian yang lebih.

B. Saran

Penulis menyarankan agar tulisan ini dapat menambah wawasan mengenai

perencanaan audit dan bagaimana hubungannya dengan pengendalian internal dan

resiko.

20

Page 21: Makalah Seminar Audit

DAFTAR PUSTAKA

Wahyu, Arif. 2009.Hubungan antara Manajemen Laba, Good Corporate

Governance dan Struktur Pengendalian Intern Terhadap Perencanaan

Audit .Skripsi : Universitas Timbul Nusantara

Soekrisno Agoes, 2004. “Auditing (Pemeriksaan Akuntan) Oleh KAP”. Edisi

Tiga. LPFEUI Jakarta.

Pradipto, Agustinus Adhi Yudho. 2010. Analisis Perencanaan Audit Laporan

Keuangan pada Kantor Akuntan Publik (KAP) Joachim Sulistyo &

Rekan. Skripsi.Universitas Pembangunan Nasional Veteran Yogyakarta

Amanina, Nurzanna. 2011. Evaluasi Terhadap Sistem Pengendalian Intern pada

Proses Pemberian Kredit Mikro. Skripsi. Fakultas Ekonomi Universitas

Diponegoro Semarang

Hanggaryudha. 2012. Perencanaan Auditting. http://hanggaryudha.wordpress.com

/2012/11/06/ perencanaan-auditing/ . November, 06, 2012

21

Page 22: Makalah Seminar Audit

DAFTAR ISI

PRAKATA.......................................................................................................i

DAFTAR ISI....................................................................................................ii

BAB I PENDAHULUAN

A Latar Belakang..........................................................................1

B Rumusan Masalah.....................................................................2

C Tujuan.......................................................................................2

D Manfaat.....................................................................................3

BAB II PEMBAHASAN

A Perencanaan Audit....................................................................4

B Tahapan Perencanaan Audit......................................................6

C Prosedur Perencanaan Audit.....................................................9

D Elemen Perencanaan Audit.......................................................10

E Pengendalian Internal................................................................14

F Resiko Audit..............................................................................17

BAB III PENUTUP

A Simpulan...................................................................................20

B Saran..........................................................................................20

DAFTAR PUSTAKA

22

ii

ii

Page 23: Makalah Seminar Audit

PRAKATA

Syukur Alhamdulillah penulis aturkan kehadirat Allah SWT, yang mana

atas berkat rahmat dan hidayah-Nya tugas seminar Audit tentang Audit Planning

dan Hubungannya dengan Internal Control dan Riskyang sederhana ini dapat

diselesaikan. Salawat berangkaikan salam tak lupa pula kita panjatkan kepada

Allah agar disampaikan kepada junjungan umat islam, Nabi Muhammad SAW.

Yangmana beliau telah membimbing umatnya dari alam jahiliyah sampai kepada

alam yang penuh dengan ilmu pengetahuan seperti yang kita rasakan pada saat ini.

Makalah ini ditulis dalam rangka memenuhi tugas Seminar

Audit.Disamping itu penulisan ini juga bertujuan untuk menanbah ilmu

pengetahuan.

Penulis menyadari dengan sepenuhnya bahwa tulisan ini sangat jauh dari

kesempurnaan, oleh sebab itu penulis sangat mengharapkan kritik dan saran yang

dapat memberikan efek terhadap kemajuan penulis. Akhirnya kepada Allah kami

serahkan segala sesuatunya. Mudah-mudahan Allah selalu melimpahkan rahmat-

Nya kepada kita. Amin.

Pekanbaru, 14 November 2014

Penulis

23

i

Page 24: Makalah Seminar Audit

T U G A S B E R S T R U K T U R SEMINAR AUDIT

D O S E N P E M B I M B I N G Dr. Rita Anugerah, Ak MAFIS

AUDIT PLANNING DAN HUBUNGANNYA DENGAN INTERNAL CONTROL DAN RISK

Disusun Oleh:

KELOMPOK 8

1. ANNISA ANGELINA (1102135165)2. SILVIA HELLENA (1102113054)3. SUNDARI OKTAVIA (1102120540)4. URVAN MAULANA MUFQI (1102112807)

JURUSAN AKUNTANSI

FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS RIAU

2014

24