makalah audit

36
Makalah Audit (Eksternal Audit) PENDAHULUAN Latar Belakang Auditor adalah praktik yang berkembang secara internasional diantara individu dan perusahaan.Pendorong utama dari pergerakan ini adalah globalisasi bisnis.Perusahaan yang ingin menjadi perusahaan internasional bertanya pada penasehat keuangan mereka bagaimana menjadi perusahaan multinasional.Jawabannya, akuntan professional mengatur diri mereka ke dalam organisasi global, memberikan jangkauan yang luas atas layanan di seluruh dunia. Auditor eksternal adalah profesi independen yang bekerja secara tertutup dengan klien untuk memberikan pelayanan nilai tambah global, seperti: nasehat pajak, pelatihan, review sistem kontrol keuangan, dan lain-lain, yang berbasis pelayanan akuntansi. Auditor eksternal juga menjadi penyimpan informasi tentang kondisi operasi bagi perusahaan yang ingin berpindah ke lokasi lain. Auditor dituntut untuk profesional dalam setiap tugas auditnya, auditor eksternal yang memiliki pandangan profesionalisme yang tinggi akan memberikan konstribusi yang dapat dipercaya oleh para pengambil keputusan. Pemeriksaan atas laporan keuangan sangat diperlukan, terutama bagi perusahaan berbadan hukum diantaranya PT (terbuka), dalam bentuk badan usaha ini, perusahaan dikelola oleh manajemen professional yang ditunjuk oleh para pemegang saham. Profesi auditor diakui sebagai keahlian bagi perusahaan dan ikatan profesinya. Seorang akuntan publik dalam melaksanakan audit atas laporan keuangan tidak semata-mata bekreja untuk kepentingan kliennya, melainkan juga untuk pihak lain yang berkepentingan terhadap laporan keuangan auditan, untuk dapat mempertahankan kepercayaan dari klien dan dari para Dina Anggraini & Hadli Lidya Rikayana 1

Upload: hadli-lidya-rikayana

Post on 19-Dec-2015

58 views

Category:

Documents


4 download

DESCRIPTION

audit

TRANSCRIPT

Page 1: Makalah audit

Makalah Audit (Eksternal Audit)

PENDAHULUAN

Latar BelakangAuditor adalah praktik yang berkembang secara internasional diantara individu dan perusahaan.Pendorong utama dari pergerakan ini adalah globalisasi bisnis.Perusahaan yang ingin menjadi perusahaan internasional bertanya pada penasehat keuangan mereka bagaimana menjadi perusahaan multinasional.Jawabannya, akuntan professional mengatur diri mereka ke dalam organisasi global, memberikan jangkauan yang luas atas layanan di seluruh dunia.

Auditor eksternal adalah profesi independen yang bekerja secara tertutup dengan klien untuk memberikan pelayanan nilai tambah global, seperti: nasehat pajak, pelatihan, review sistem kontrol keuangan, dan lain-lain, yang berbasis pelayanan akuntansi. Auditor eksternal juga menjadi penyimpan informasi tentang kondisi operasi bagi perusahaan yang ingin berpindah ke lokasi lain.

Auditor dituntut untuk profesional dalam setiap tugas auditnya, auditor eksternal yang memiliki pandangan profesionalisme yang tinggi akan memberikan konstribusi yang dapat dipercaya oleh para pengambil keputusan. Pemeriksaan atas laporan keuangan sangat diperlukan, terutama bagi perusahaan berbadan hukum diantaranya PT (terbuka), dalam bentuk badan usaha ini, perusahaan dikelola oleh manajemen professional yang ditunjuk oleh para pemegang saham.

Profesi auditor diakui sebagai keahlian bagi perusahaan dan ikatan profesinya. Seorang akuntan publik dalam melaksanakan audit atas laporan keuangan tidak semata-mata bekreja untuk kepentingan kliennya, melainkan juga untuk pihak lain yang berkepentingan terhadap laporan keuangan auditan, untuk dapat mempertahankan kepercayaan dari klien dan dari para pemakai laporan keuangan lainnya, akuntan publik dituntut untuk memiliki kompetensi yang memadai.

Profesi akuntan publik dalam melaksanakan audit bukan hanya untuk kepentingan yang memberikan pekerjaan tersebut tetapi juga untuk pihak-pihak lain yang mempunyai kepentingan terhadap laporan keuangan klien yang diaudit. Pihak-pihak lain tersebut meliputi pemegang saham, pemerintah, kreditur, dan lembaga-lembaga keuangan lain.

Akuntan publik mendapat kepercayaan dari klien dan pihak-pihak lain untuk membuktikan kewajaran laporan keuangan yang disajikan oleh klien, dari profesi akuntan publik inilah masyarakat mengharapkan penilaian yang bebas tidak memihak terhadap informasi yang disajikan oleh manajemen perusahaan dalam bentuk laporan keuangan.

Dina Anggraini & Hadli Lidya Rikayana 1

Page 2: Makalah audit

Makalah Audit (Eksternal Audit)

Profesionalisme menjadi syarat utama bagi seseorang yang inginmenjadi seorang auditor eksternal, penggunaan kemahiran profesional dengancermat dan seksama merupakan pertimbangan sehat dalam penetapan lingkup, pemilihan metodologi, dan dalam pengujian dan prosedur untuk mengaudit.

Relevansi antara sudut pandang audit internal dibuktikan oleh fakta bahwa koordinasi ini meyakinkan audit internal untuk menambah informasi penting dalam penilaian risiko kontrol (Dobroteanu, L. & DobroteanuCL, 2002). Pentingnya hubungan antara audit internal dan audit eksternal tercermin pula oleh Standar Internasional Audit (610 -"Mengingat pekerjaanaudit internal"), yang memperkirakan diantaranya:1. Peran audit internal yang ditentukan oleh manajemen , dan tujuannya berbeda dari

auditor eksternal yang ditunjuk untuk melaporkan secara independen terhadap laporan keuangan . Tujuan fungsi audit internal bervariasi sesuai dengan kebutuhan manajemen . Perhatian utama auditor eksternal adalah apakah laporan keuangan bebas dari salah saji material ;

2. Auditor eksternal harus memperoleh pemahaman yang memadai tentang kegiatan audit internal untuk mengidentifikasi dan menilai risiko salah saji material dalam laporan keuangan dan untuk merancang dan melaksanakan prosedur audit lebih lanjut;

3. Auditor eksternal harus melakukan penilaian terhadap fungsi audit internal , ketika audit internal yang relevan dengan penilaian risiko auditor eksternal ;

4. Hubungan dengan internal audit lebih efektif bila pertemuan diadakan pada interval yang tepat selama periode tersebut . Auditor eksternal perlu untuk memperhatikan dan memiliki akses ke laporan audit internal yang relevan dan selalu tertarik untuk mendapatkan informasi dari setiap masalah yang signifikan yang muncul dari auditor internal yang dapat mempengaruhi pekerjaan auditor eksternal . Demikian pula, auditor eksternal biasanya akan menginformasikan auditor internal hal-hal signifikan yang dapat mempengaruhi audit internal;

Pembatasan MasalahMengingatnya luasnya pokok bahasan tentang audit eksternal, maka kami kelompok Imembatasi pembahasan hanya pada pentingnya audit eksternal dalam sebuah organisasi & Hubungan Internal Audit dan Eksternal Audit. Dimana dalam makalah ini juga menjawab bagaimana mengidentifikasi kecurangan, apa saja tantangan auditor eksternal, serta standar-standar audit eksternal.

Tujuan dan Manfaat PenulisanMelalui makalah ini, diharapkan berbagai persoalan audit khususnya audit eksternal dapat diidentifikasi dan ditemukan jalan keluarnya.Antara lainbagaimana mendeteksi kecurangan-kecurangan oleh auditor eksternal dan hubungan audit inernal dan audit

Dina Anggraini & Hadli Lidya Rikayana 2

Page 3: Makalah audit

Makalah Audit (Eksternal Audit)

eksternal. Makalah ini juga bertujuan untuk memberikan pemahaman seputar ruang lingkup profesi auditor eskternal serta apa-apa saja tantangan yang akan dihadapi demi mewujudkan profesionalisme kerja. Tantangan yang dimaksud, tidak hanya mencakup kendala audit di sektor lokal saja, namun juga dibahas tantangan atau persoalan auditing internasional.

Dina Anggraini & Hadli Lidya Rikayana 3

Page 4: Makalah audit

Makalah Audit (Eksternal Audit)

LANDASAN TEORI

1. Profesi Akuntansi dan AuditingAuditing adalah suatu proses sistematika untuk memperoleh dan mengevaluasi bukti secara objektif mengenai pernyataan tentang kegiatan dan kejadian ekonomi, dengan tujuan untuk menerapkan tingkat kesesuaian antara pernyataan-pernyataan tersebut dengan kriteria yang telah ditetapkan, serta penyampaian hasil-hasilnya kepada pemakai yang berkepentingan.

Menurut Messier (2006), auditing adalah proses sistematis untuk menghasilkan dan mengevaluasi bukti secara objektif tentang asersi aksi dan peristiwa ekonomi untuk memastikan derajat kesesuaian diantara asersi dan kriteria yang ada dan mengomunikasikan hasilnya pada pemakai yang berminat. Berdasarkan definisi tersebut, keberhasilan auditing memiliki tiga syarat penting, yaitu: objektif (independen), orang yang kompeten; mengukur (dan membuktikan) informasi, dan kriteria yang ada (atau standar auditing).

Auditing adalah proses pengumpulan dan pengevaluasian bahan bukti tentanginformasi yang dapat diukur mengenai suatu entitas ekonomi yang dilakukan seseorang yang kompeten dan independen untuk dapat menentukan dan melaporkan kesesuaian informasi dimaksud dengan kriteria-kriteria yang telah ditetapkan (Arens & Leobbecke ; 1998) sedangkan menurut R.K Mautz,Husain A sharaf ;1993 mendefinisikan auditing sebagai rangkaian praktek dan prosedur, metode dan teknik, suatu cara yang hanya sedikit butuh penjelasan, diskripsi, rekonsiliasi dan argumen yang biasanya menggumpal sebagai teori. Selanjutnya Mulyadi (2008) mendifinisikan auditing adalah proses sistematis untuk mempelajari dan mengevaluasi bukti secara objektif mengenai pernyataanpernyataan tentang kegiatan dan kejadian ekonomi, dengan tujuan untuk menetapkan tingkat kesesuaian antara pernyataan-pernyataan tersebut dengan kriteria yang telah ditetapkan, serta penyampaian hasil-hasilnya kepada pemakai yang berkepentingan.

2. Audit EksternalAudit eksternal adalah suatu proses pemeriksaan yang sistematik dan objektif yang dilakukan oleh auditor eksternal (independent) terhadap laporan keuangan suatu perusahaan atau unit organisasi lain dengan tujuan untuk memberikan pendapat mengenai kewajaran keadaan keuangan dan hasil usaha perusahaan/unit organisasi tersebut.Tanggung jawab utama auditor eksternal adalah memberikan opini atas kewajaran pelaporan keuangan organisasi, terutama dalam penyajian posisi keuangan dan hasil operasi dalam suatu periode.Mereka juga menilai apakah laporan keuangan organisasi disajikan sesuai dengan prinsip-prinsip akuntansi yang diterima secara umum,

Dina Anggraini & Hadli Lidya Rikayana 4

Page 5: Makalah audit

Makalah Audit (Eksternal Audit)

diterapkan secara konsisten dari periode ke periode, dan seterusnya. Opini ini akan digunakan para pengguna laporan keuangan, baik di dalam organisasi terlebih di luar organisasi, antara lain untuk melihat seberapa besar tingkat reliabilitas laporan keuangan yang disajikan oleh organisasi tersebut.

3. Audit Internal Audit internal adalah sebuah kegiatan yang dirancang untuk menambah nilai dan meningkatkan operasi badan secara independen. Kegunaanya untuk membantu badan mencapai objektif tujuan dengan sistematis, dengan pendekatan terperinci dalam menilai dan meningkatkan efektifitas dari resiko manajement, kontrol, dan proses badan organisasi.

Pengertian audit intern menurut IAI (Ikatan Akuntan Indonesia) dalam SPAP (Standar Pelaporan Akuntan Publik) adalah : “Suatu aktivitas penilaian yang independen dalam suatu organisasi untuk menguji dan mengevaluasi aktivitas-aktivitas organisasi sebagai pemberi bantuan bagi manajemen”. (1998 ; 322)

Adapun pengertian audit intern yang dikemukakan oleh Brink Z. victor dan Witt Herbert dalam bukunya “Modern Internal Auditing” adalah sebagai berikut :“Internal auditing is an independent appraisal function established within organization to examine and evaluate its activities as a service to the organization”. (1999 ; 1-1)

Sementara IIA’S Board of Director mengemukakan pengertian internal audit sebagai berikut:“Internal auditing is an independent, objective assurance and consulting activity designed to add value and improve an organization’s operations. It helps an organization accomplish its objectives by bringing a systematic, diciplined approach to evaluate an improve the effectivenenss of risk management, control an governance processes”. (1999, Vol. LVI : II pp 11;40-41)

4. Profesionalisme auditorProfesionalisme juga menjadi syarat utama bagi seseorang yang ingin menjadi seorang auditor eksternal, penggunaan kemahiran profesional dengancermat dan seksama merupakan pertimbangan sehat dalam penetapan lingkup,pemilihan metodologi, dan dalam pengujian dan prosedur untuk mengaudit.Para profesional merasa lebih senang mengasosiasikan diri mereka denganorganisasi profesi mereka dalam melaksanakan tugas-tugasnya dan mereka juga ingin lebih mentaati norma-norma, aturan dan kode etik profesi dalam memecahkan masalah yang mereka hadapi (Copur dalam Trisnaningsih,2003).

Dina Anggraini & Hadli Lidya Rikayana 5

Page 6: Makalah audit

Makalah Audit (Eksternal Audit)

Sikap profesionalisme auditor independen mengandalkan keahlian dan ketrampilan yang tinggi disertai komitmen pribadi yang mendalam atas pekerjaannya. Indenpendensi auditor dalam melakasanakan keahliannya merupakan hal pokok, meskipun auditor tersebut dibayar oleh kliennya atas jasa yang diberikan, sehingga sikap profesionalisme auditor adalah auditor yang melakukan suatu pekerjaan ahli dibidangnya dengan meluangkan seluruh waktu, tenaga dan perhatiannya untuk pekerjaan tersebut yang disertai komitmen pribadi terhadap pekerjaannya (Hudiwinarsih, 2005).

Perencanaan audit, auditor eksternal harus mempertimbangkan resikoaudit dan tingkat meterialitas untuk tujuan audit, tanggung jawab auditor adalah menetapkan apakah suatu laporan keuangan salah saji dalam jumlahyang material, apabila auditor berpendapat adanya salah saji yang material ia harus memberitahukan hal tersebut kepada klien sehingga koreksi dapat dilakuakan pendapat dengan pengecualian atau pernyataan yang tidak wajar harus diberikan (Kusumawati, 2008).

Audit laporan keuangan, auditor tidak dapat memberikan jaminan bagiklien atau pemakai laporan keuangan yang lain bahwa laporan keuangan auditan adalah akurat. Auditor tidak dapat memberikan jaminan karena ia tidak memeriksa setiap transaksi yang terjadi telah dicatat, diringkas, dandigolongkan secara semestinya dalam laporan keuangan sehingga dalam auditlaporan keuangan auditor memberikan keyakinan kepada klien atas laporan keuangan tersebut. Konsep yang melandasi keyakinan yang diberikan auditor meliputi konsep materialitas dan resiko audit. Pertimbangan auditor terhadap materialitas adalah suatu masalah kebijakan profesional dan dipengaruhi persepsi auditor tentang kebutuhan yang beralasan dari laporan keuangan,tingkat materialitas suatu laporan keuangan tidak akan sama tergantung pada ukuran laporan keuangan tersebut.

Definisi materialitas itu sendiri adalah besarnya nilai yang dihilangkanatau salah saji informasi akuntansi, yang dilihat dari keadaan yangmelingkupinya, dapat mengakibatkan perubahan atas atau pengaruh terhadap pertimbangan orang yang meletakkan kepercayaan terhadap informasi tersebut, karena adanya penghilangan atau salah saji ( Mulyadi dan Kanaka,1998). Definisi tentang materialitas tersebut mengharuskan auditor mempertimbangkan baik keadaan yang berkaitan dengan entitas maupun kebutuhan informasi pihak yang akan meletakan kepercayaan atas laporan keuangan auditan (Arifuddin, dkk, 2002).

PEMBAHASAN

Dina Anggraini & Hadli Lidya Rikayana 6

Page 7: Makalah audit

Makalah Audit (Eksternal Audit)

1. Proses Audit Eksternal dan Tantangan Audit InternasionalAudit eksternal dilakukan oleh jasa keuangan mandiri yg terlepas dari perusahaan. Kegiatan audit eksternal ini dilakukan oleh lembaga jasa keuangan yang banyak mengambil alih proses audit atau pemeriksaan terhadap cash flow keuangan sebuah perusahaan.

Walaupun responsibilitas audit mirip untuk operasi internasional dan domestik, kebijaksanaan konvensional menyarankan eksistensi tantangan unik dalam lingkungan asing, seperti: praktik akuntansi lokal, mata uang asing, praktik legal dan bisnis lokal, bahasa dan budaya, dan jarak. Walaupun perusahaan besar berusaha untuk menstandarisasi praktik akuntansi mereka ke seluruh dunia, ini tidak terjadi dimanapun.Catatan lokal sesuai dengan prosedur akuntansi lokal, yang membuatnya sulit menggunakan paket audit standar. Juga, jarangnya audit (karena jarak) mengartikan bahwa tidak adanya data akuntansi yang cukup untuk menyediakan jejak audit yang bersih.

Dalam sebuah survey dari perusahaan audit “Big Six”, pakar audit MNE merumuskan risiko yang mengikuti sebagai pengaruh dalam menetapkan sekup audit multinasional (Hermanson, 1993):

1. Transaksi signifikan atau luar biasa pada anak perusahaan.2. Ukuran anak perusahaan (jumlah pendapatan, pendapatan bersih atau asset).3. Perubahan besar dalam pendapatan bersih anak perusahaan.4. Ekspektasi komite audit.5. Kompetensi personil akuntansi anak perusahaan.

Yang menarik, hasil survey menyatakan bahwa auditor MNE terutama memperhatikan risiko yang sama dari audit domestik. Walaupun hasil ini mengimplikasikan bahwa pada umumnya faktor risiko sama eksis untuk audit domestik dan MNE, lebih lanjut riset pada risiko audit MNE dibutuhkan untuk keputusan pengusaha. Sekalipun risiko untuk audit domestik dan internasional serupa, namun pelaksanaan audit internasional lebih kompleks dibandingkan audit domestik.

a. Tantangan Audit: Praktik Bisnis Lokal Dan Budaya

Prosedur audit dan kepastian dikerjakan oleh perusahaan audit yang dibentuk untuk menegaskan transaksi masa lalu, menilai kualitas sistem kontrol, dan menentukan risiko masa depan. Praktik bisnis lokal dan budaya dapat menciptakan tantangan dalam penegasan sederhana apa yang telah terjadi, sebaik menilai risiko di masa depan. Contoh beberapa tantangan, yakni:1. Keunggulan kas.

Dina Anggraini & Hadli Lidya Rikayana 7

Page 8: Makalah audit

Makalah Audit (Eksternal Audit)

Walaupun membayar biaya dengan kas daripada cek ini merupakan praktik yang biasa terjadi di beberapa negara, namun ini membuat kontrol pencatatan biaya dan pendapatan menjadi sulit.Jepang menyediakan contoh yang bagus atas beberapa tantangan yang muncul dalam manajemen kas.Jepang menggunakan kas daripada cek untuk beberapa transaksi. Untuk mengirim kas ke pos, mereka menggunakan amplop uang yang dibawa ke kantong khusus oleh tukang pos. Bisnis yang lebih besar menggunakan cek, tetapi bank lebih sering menyediakan daftar transaksi dari komputer daripada mengecap cek. Ini menjadi sulit untuk mengecek tanda tangan dan otorisiasi cek aktual selama audit. Oleh karena bank memiliki sifat terhubung satu sama lain, beberapa pembayaran terjadi melalui transfer langsung dari akun satu bank ke yang lainnya. Satu-satunya verifikasi transfer adalah dengan menggunakan print-out komputer. Beberapa perusahaan menggunakan variasi transfer untuk menghindari pemerintah dari pemeriksaan pendapatan untuk hal pajak.

2. Ketidakmampuan untuk menegaskan akun yang dapat diterima.Dalam banyak kasus, surat konfirmasi diterjemahkan dalam bahasa yang berbeda. Kepercayaan pada pelanggan untuk membalas konfirmasi adalah tantangan lain karena pelanggan asing kurang pengalaman dengan konfirmasi. Hal ini tidak biasa untuk auditor lokal untuk mengirimkan konfirmasi mengenai akun yang dapat diterima untuk konfirmasi laporan tutup tahun. Layanan surat menjadi tidak efisien dan tidak dapat dipercaya dan ini menghabiskan beberapa minggu sebelum pelanggan menerima surat konfirmasi, jika pelanggan menerimanya. Dalam pasar yang bermunculan dimana kualifikasi staf adalah jarang, konfirmasi audit sering terlihat sebagai sebuah pengganggu dan dijawab dengan hati-hati.Ini adalah fakta di beberapa negara dimana auditor mempraktikkan atau laporan hukum untuk pemerintah tanpa kebutuhan mengatakan klien mereka.

b. Tantangan Audit: Mata Uang, Bahasa, Dan Hukum1. Mata uang asing.Pembatasan mata uang asing dan persyaratan transfer telah diketahui untuk masing-masing negara saat auditor bekerja. Sebagai tambahan, auditor tahu prosedur korporasi untuk menerjemahkan pernyataan keuangan dan pencatatan transaksi mata uang asing, jadi laporan itu dikirim kepada induk mata uang ini yang telah disiapkan dengan tepat. Manajemen harus menetapkan metode terjemahan seperti apa yang harus digunakan, dan auditor perlu untuk menetapkan jika pilihan berdasarkan atas kriteria yang benar, menggunakan standar akuntansi yang tepat.2. Bahasa dan budaya.Ketidaktahuan bahasa lokal dapat menjadi rintangan yang fatal ketika auditor sepakat dengan ahli dua bahasa.Percaya kepada translator artinya auditor tidak mendapat cerita yang penuh. Di banyak negara, pernyataan keuangan dinyatakan dalam bahasa dan mata uang lokal, jadi pengetahuan akan bahasa tersebut sangatlah perlu.

Dina Anggraini & Hadli Lidya Rikayana 8

Page 9: Makalah audit

Makalah Audit (Eksternal Audit)

Kadang-kadang, mengetahui bahasa dapat menjadi berguna untuk mendapatkan informasi pada situasi yang dihadapi.3. Interaksi negara tuan rumah dan hukum lokal.Negara tuan rumah ada kalanya memiliki hukum yang menyampaikan kepada perusahaan anak mengenai perusahaan domestik mereka yang beroperasi di luar negeri. Hukum ini mungkin saja kontra atau berkonflik dengan hukum di negara tuan rumah. Contoh, mencakup pemboikotan pelaksanaan bisnis dengan negara tertentu atau undang-undang anti pemboikotan dimana auditor harus menyatakan bahwa tidak ada negara yang didiskriminasikan.

2. STANDAR-STANDAR AUDITPertumbuhan pasar modal secara nasional dan internasional telah merubah pandangan auditor sebagai suatu kredibilitas penting yang menghubungkan antara perusahaan dan investor-kreditor. Pihak luar tertarik akan sesuatu yang objektif, pandangan independen yang menyangkut laporan keuangan suatu perusahaan. Penggunaan auditor internasional menekankan standar auditing internasional dan praktik-praktiknya, yang berbeda-beda pada setiap negara.

Perkembangan standar-standar auditing di dalam negeri ditentukan oleh budaya yang kompleks dan dinamis, politik legal, dan variabel ekonomi, sehingga orang tidak akan mengharapkan keseragaman secara total. Standar auditing datang dari sektor publik (pemerintah), sektor swasta, atau kombinasi dari keduanya. Di banyak negara, pemerintah sering berperan penting dalam syarat perusahaan audit , dimana secara kebiasaan, daya dorong ini adalah yang paling umum di negara-negara berkembang dimana profesi akuntansi tidak terorganisir dengan baik dan cukup kuat. Jerman, yang mana sesuai dengan hukum dan yang menentukan dan profesi auditing secara historis dibentuk dan diatur oleh peraturan daerah.

Di Amerika Serikat, selama bertahun-tahun AICPA, suatu organisasi swasta, bertanggung jawab dalam pengaturan standar audit.PCAOB yang diciptakan pada Konggres Sarbanes-Oxley Act dituntut dengan tanggung jawab untuk menentukan dan memaksa standar audit untuk mengaudit perusahaan umum yang didaftarkan di bursa saham U.S. PCAOB menjawab dengan segera kepada SEC, suatu kesatuan pemerintah, sehingga standar audit sekarang dipengaruhi oleh sektor publik. Inggris dan Canada masih memelihara badan swasta untuk menetapkan standar audit.

Ada perbedaan yang luas di dalam persyaratan untuk audit di seluruh dunia. Suatu audit kepatuhan dilakukan untuk menentukan jika pihak yang diaudit menuruti petunjuk atau prosedur yang dibentuk oleh pihak atasan. Di Amerika Serikat, tiap tahun diperlukan audit independen oleh perusahaan perdagangan pada bursa/pasar nasional seperti halnya perusahaan dengan lebih dari 500 pemegang saham dan asset lebih dari $ 5 juta.

Dina Anggraini & Hadli Lidya Rikayana 9

Page 10: Makalah audit

Makalah Audit (Eksternal Audit)

Bagaimanapun, hampir semua perusahaan besar diaudit, dan banyak bank dan para agen pengatur memerlukannya.

Direktif Keempat dari EU, yang kita bahas dalam konteks standar akuntansi di awal, yang juga suatu sumber kebutuhan auditing. Pada dasarnya, Direktif Keempat mensyaratkan publikasi dan audit pada perusahaan publik. Oleh karena tradisi yang kuat dari laporan audit keuangan di Inggris, perusahaan kecil masih tetap diperlukan untuk diaudit. Jerman, bagaimanapun, telah memutuskan untuk membebaskan perusahaan kecil dari kebutuhan audit.

Hanya karena sejumlah besar negara memerlukan suatu audit tidak berarti bahwa semua audit melakukan cara yang sama. Laporan keuangan berasal dari arsip dan buku perusahaan, yang mencerminkan dasar transaksi yang digunakan oleh perusahaan. Istilah audit bisa berarti bahwa laporan keuangan dengan teliti mencerminkan arsip dan buku dari perusahaan. Audit akan mengusut data dari arsip dan buku ke laporan keuangan, suatu proses yang relatif sederhana.

Suatu audit yang lebih luas akan menentukan apakah arsip dan buku dengan teliti mencerminkan transaksi yang asli. Ini akan melibatkan suatu penyelidikan yang luas menyangkut sistem pengendalian intern untuk meyakinkan prosedur perusahaan untuk perekaman transaksi dengan jelas, komunikatif, dan dapat dipercaya. Itu juga akan melibatkan tes yang luas dari tracing dan transaksi asli dengan aliran yang panjang yang akhirnya mereka arsip ke laporan keuangan.

3. Pendeteksian Kecurangan (Fraud) LK oleh Auditor EksternalMeskipun pendeteksiankecurangan penting untuk meningkatkan nilaipengauditan, namun terdapat banyak masalah yangdapat menghalangi implementasi dari pendeteksian yang tepat.

Terdapat empat faktor penyebab yang diidentifikasikanmelalui makalah ini. Pertama, karakteristik terjadinya kecurangan sehingga menyulitkan prosespendeteksian. Kedua, standar pengauditan belum cukup memadai untuk menunjang pendeteksianyang sepantasnya. Ketiga, lingkungan kerja audit dapat mengurangi kualitas audit dan keempatmetode dan prosedur audit yang ada tidak cukup efektif untuk melakukan pendeteksian kecurangan.

Dalam mekanisme pelaporan keuangan, suatuaudit dirancang untuk memberikan keyakinanbahwa laporan keuangan tidak dipengaruhi olehsalah saji (mistatement) yang material dan jugamemberikan keyakinan yang memadai atasakuntabilitas manajemen atas aktiva perusahaan.

Dina Anggraini & Hadli Lidya Rikayana 10

Page 11: Makalah audit

Makalah Audit (Eksternal Audit)

Salah saji itu terdiri dari dua macam yaitukekeliruan (error) dan kecurangan (fraud).Fraudditerjemahkan dengan kecurangan sesuai PernyataanStandar Auditing (PSA) No. 70, demikianpula error dan irregularities masing-masing diterjemahkansebagai kekeliruan dan ketidakberesansesuai PSA sebelumnya yaitu PSA No. 32.

Menurut standar pengauditan, faktor yangmembedakan kecurangan dan kekeliruan adalahapakah tindakan yang mendasarinya, yang berakibatterjadinya salah saji dalam laporan keuangan,berupa tindakan yang sengaja atau tidakdisengaja (IAI, 2001).

Terjadinya kecurangan– suatu tindakan yangdisengaja - yang tidak dapat terdeteksi oleh suatupengauditan dapat memberikan efek yang merugikandan cacat bagi proses pelaporan keuangan.Adanya kecurangan berakibat serius dan membawabanyak kerugian. Meski belum adainformasi spesifik di Indonesia, namun berdasarkanlaporan oleh Association of Certified FraudExaminers (ACFE), pada tahun 2002 kerugianyang diakibatkan oleh kecurangan di AmerikaSerikat adalah sekitar 6% dari pendapatan atau $600 milyar dan secara persentase tingkatkerugian ini tidak banyak berubah dari tahun1996.

Dari kasus-kasus kecurangan tersebut, jeniskecurangan yang paling banyak terjadi adalahasset misappropriations (85%), kemudian disusuldengan korupsi (13%) dan jumlah paling sedikit22Koroy: Pendeteksian Kecurangan (Fraud) Laporan Keuangan 23(5%) adalah kecurangan laporan keuangan(fraudulent statements).

Walaupun demikian,kecurangan laporan keuangan membawa kerugian paling besar yaitu median kerugian sekitar $4,25juta (ACFE 2002).Kasus-kasus skandal akuntansi dalam tahun-tahun belakangan ini memberikan bukti lebih jauh tentang kegagalan audit yang membawaakibat serius bagi masyarakat bisnis. Kasusseperti itu terjadi pada Enron, Global Crossing,Worldcom di Amerika Serikat yang mengakibatkan kegemparan besar dalam pasar modal.

Kasusserupa terjadi di Indonesia seperti PT Telkom danPT Kimia Farma.Meski beberapa salah saji yangterjadi belum tentu terkait dengan kecurangan,tetapi faktor-faktor risiko yang berkaitan dengan ke curangan oleh manajemen terbukti ada padakasus-kasus ini.

Sebagai contoh di Indonesia dapat dikemukakankasus yang terjadi pada PT Kimia Farma Tbk(PT KF).PT KF adalah badan usaha milik Negarayang sahamnya telah diperdagangkan di bursa.Berdasarkan indikasi oleh Kementerian BUMNdan pemeriksaan Bapepam (Bapepam, 2002) ditemukanadanya salah saji dalam laporankeuangan yang mengakibatkan lebih saji (overstatement)laba bersih untuk tahun yang berakhir 31Desember 2001 sebesar Rp 32,7 miliar yangmerupakan 2,3 % dari penjualan dan 24,7% darilaba bersih.

Dina Anggraini & Hadli Lidya Rikayana 11

Page 12: Makalah audit

Makalah Audit (Eksternal Audit)

Salah saji ini terjadi dengan caramelebihsajikan penjualan dan persediaan pada 3unit usaha, dan dilakukan dengan menggelembungkanharga persediaan yang telah diotorisasioleh Direktur Produksi untuk menentukan nilaipersediaan pada unit distribusi PT KF per 31Desember 2001. Selain itu manajemen PT KFmelakukan pencatatan ganda atas penjualan pada2 unit usaha.Pencatatan ganda itu dilakukanpada unit-unit yang tidak disampling oleh auditoreksternal.

Terhadap auditor eksternal yang mengauditlaporan keuangan PT KF per 31 Desember 2001,Bapepam menyimpulkan auditor eksternal telah melakukan prosedur audit sampling yang telahdiatur dalam Standar Profesional Akuntan Publik, dan tidak ditemukan adanya unsur kesengajaan membantu manajemen PT KF menggelembungkan keuntungan. Bapepam mengemukakan prosesaudit tersebut tidak berhasil mendeteksi adanya penggelembungan laba yang dilakukan PT KF.

Atas temuan ini, kepada PT KF Bapepam memberikan sanksi administratif sebesar Rp 500juta, Rp 1 milyar terhadap direksi lama PT KF danRp 100 juta kepada auditor eksternal (Bapepam2002).Menjadi permasalahan yang menimbulkan pertanyaan di sini: Mengapa auditor eksternal gagal dalam mendeteksi kecurangan dalam laporan keuangan seperti yang dicontohkan di atas?

Mestinya bila auditor eksternal yang bertugaspada audit atas perusahaan-perusahaan inimenjalankan audit secara tepat termasuk dalamhal pendeteksian kecurangan maka tidak akanterjadi kasus-kasus yang merugikan ini. Faktorapa saja yang menghalangi auditor eksternaldapat menjalankan tugasnya sehingga kecurangandapat terdeteksi?

4. Faktor-faktorpenyebab kegagalan auditor eksternaldalam pendeteksian kecurangan.Selanjutnya bila faktortersebut terjawab, bagaimana upaya perbaikansehingga auditor eksternal mampu memenuhi harapan pengguna laporan keuangan? Mengingat akan arti pentingnya tanggungjawab auditor ini, maka makalah ini bertujuanuntuk mengidentifikasi dan menganalisis faktor-faktor penyebab kegagalan auditor eksternaldalam pendeteksian kecurangan.

Untuk melakukanhal di atas, pembahasan didasarkan atasliteratur-literatur profesional dan penelitian-penelitianempiris yang berkaitan. Dari uraian ini diharapkan agar didapatkan gambaran jelas dankomprehensif tentang masalah ini dan dapat di gunakan untuk mengevaluasi berbagai langkahuntuk memperbaiki kinerja auditor dalam pendeteksian kecurangan.

Dina Anggraini & Hadli Lidya Rikayana 12

Page 13: Makalah audit

Makalah Audit (Eksternal Audit)

Untuk menjawab pertanyaan permasalahan di atas bukan merupakan tugas mudah mengingat literatur dalambentuk opini maupun penelitian empiris maupun rangkuman penelitian amat tersebar-sebar dan dalam skop atau lingkup kecil.

Dalam makalah ini,analisis dilakukan dengan memetakan secara komprehensif faktor-faktor penyebab secara metatheory dan berdasarkan faktor-faktor tersebut menganalisis upaya perbaikan yang mungkindiusulkan.

5. Perhatian Lingkungan AuditTerhadap KecuranganPerhatian yang semakin besar atas kecuranganoleh para praktisi, akademisi, dan pemerintahbeberapa dekade belakangan terjadi terutama olehkarena munculnya dua aspek yang berkaitandalam lingkungan audit, yaitu expectation gap dan litigation crisis (Nieschwietz et al. 2000).

DiAmerika Serikat, pada akhir tahun 1970an,Commisions on Auditors Responsibilities yangditugaskan oleh AICPA atau sering disebut KomisiCohen telah mengidentifikasi adanya suatu kesenjangan harapan atau expectation gap berdasarkan survei yang dilakukan mereka. Survei ini mengindikasikan bahwa standar yang diharapkan pengguna jasa auditor eksternal melebihi dari apayang dipercaya para auditor dapat merekaberikan.

Mayoritas pihak yang menggunakan dan mempercayai pekerjaan auditor eksternal menilai pendeteksian kecurangan sebagai tujuan yang paling penting dari suatu audit (AICPA 1978).

Penelitian survei yang lain oleh Epstein danGeiger (1994) mengindikasikan bahwa kesenjangan harapan itu masih terus ada. Mayoritasmasyarakat investor yang disurvei menginginkanagar audit dapat memberikan keyakinan yang absolut (absolute assurance) agar laporan keuangan bebas dari semua jenis salah saji material baik kekeliruan (unintentional misstatements) maupun kecurangan.

Pihak profesi auditor eksternal, di pihak lain,cenderung untuk menekankan keterbatasan kemampuan auditor mendeteksi kecurangan dan tidak menanggapinya sebagai aspek positif(AICPA, 1978). Walaupun pada saat profesi pengauditan masih di tahap awal–tahun 1850sampai awal 1900an-auditor bertugas memberikan keyakinan yang hampir absolut terhadap kecurangan dan mismanagement yang disengaja,namun dengan semakin berkembangnya perusahaandi Amerika Serikat maka terjadi pergeserandalam pengauditan (Epstein dan Geiger, 1994).

Cara pengauditan yang memverifikasi semuatransaksi dan jumlah untuk maksud mendeteksi kecurangan telah bergeser menjadi pengauditan yang bermaksud

Dina Anggraini & Hadli Lidya Rikayana 13

Page 14: Makalah audit

Makalah Audit (Eksternal Audit)

menentukan kewajaran (fairness)pelaporan keuangan. Pergeseran ini merupakan tanggapan atas semakin banyaknya volume aktivitas bisnis di awal abad 20 (sehingga pendeteksiankecurangan menjadi tidak feasible) dan muncul dan semakin kuat peran pemegangsaham.

Pemegang saham dan pihak luar lainnyasemakin mempercayakan auditor untuk melakukan atestasi informasi yang diberikan manajemen sehingga mengharuskan auditor menggeser tujuan utama audit yaitu untuk memberikan keyakinan untuk informasi keuangan kepada pihak eksternal. Praktik ini sampai sekarang masih berlaku dan tidak berbeda jauh dengan diawal abad lalu yaitu fokus utama audit adalah memberikan reasonableness atas laporan keuangan,seperti yang dipegang oleh AICPA.

Komisi Cohen menyebutkan walaupun harapanpengguna di atas cukup beralasan, namunbanyak pengguna tampaknya salah memahami peran auditor eksternal dan sifat dari jasa yangauditor eksternal tawarkan (AICPA 1978).Epsteindan Geiger menyarankan untuk mempersempitkesenjangan itu, perlu ada upaya meningkatkan pemahaman masyarakat atas sifat dan keterbasan inheren dari suatu audit melalui pendidikan.

Meski begitu, harapan masyarakat itu tetap harus diperhatikan, dan AICPA telah berusaha mengambil langkah positif untuk mengklarifikasi dan memperkuat standar pengauditan yang berkaitan dengan tanggung jawabnya sesuai harapan masyarakat (Guy dan Sullivan 1988).

Kasus kegagalan audit yang berlanjut pada litigasi juga ditemukan pada audit perusahaan diIndonesia. Berbagai kasus sejak kasus Bank Summa pada tahun 1992, dan berbagai kasus lain sesudahnya, meski hampir tidak ada melewati pengadilan, namun telah diganjar dengan berbagai sanksi, baik dari organisasi profesi yaitu IAI, pemerintah melalui menteri keuangan dan Badan Pengawas Pasar Modal (Bapepam). Berbagai kasus ini juga dapat digolongkan sebagai terkena risiko litigasi (Mayangsari dan Sudibyo 2006).

6. Standar Pengauditan Mengenai PendeteksianKecuranganDalam pendeteksian kecurangan yang menjadi masalah bukanlah ketiadaan standar pengaudi tanyang memberikan pedoman bagi upaya pendeteksian kecurangan, tetapi kurang memadainyastandar tersebut memberikan arah yang tepat.

Hal ini terlihat dari uraian perkembangan standar pengauditan di depan yang menunjukkan usaha untuk terus-menerus memperbaiki standard yang mengatur pendeteksian kecurangan. Perbaikan ini terutama timbul dari kenyataan bahwa tanggung jawab pendeteksian kecurangan pada praktek belum cukup efektif dilaksanakan.Keluarnya SAS No. 53 menjawab tantangankesenjangan harapan dengan secara signifikanmeningkatkan tanggung jawab auditor berkaitandengan kecurangan.Dalam

Dina Anggraini & Hadli Lidya Rikayana 14

Page 15: Makalah audit

Makalah Audit (Eksternal Audit)

standar ini ditegaskanauditor harus menilai risiko bahwa kekeliruan danketidakberesan kemungkinan menyebabkan laporankeuangan berisi salah saji material.

Berdasarkanpenilaian ini, auditor harus merancang auditnyauntuk memberikan keyakinan yang memadaibagi pendeteksian kekeliruan dan kecuranganyang material atas laporan keuangan. SAS No. 53memandang persyaratan (requirement) terhadapkekeliruan sama dengan kecurangan. Namunmenurut Loebbecke et al. (1989) setahun setelahstandar ini terbit, kedua jenis salah saji ini samasekali berbeda.

Demikian pula persyaratan atasdua jenis ketidakberesan yaitu defalcation danmanagement fraud juga berbeda.Loebbecke et al.percaya bahwa mendeteksi kekeliruan yangmaterial lebih langsung (straightforward) danmudah dilakukan. Sebabnya adalah:

1. Kekeliruan terjadi tanpa adanya penyembunyian sehingga dapat terungkap begitu bukti-bukti diuji.

2. Bila kekeliruan dalam jumlah kecil-kecildijumlahkan menjadi jumlah yang material,sangat mungkin satu atau lebih bagian bukti yangmengandung kekeliruan akan diuji oleh auditor.

3. Jika satu atau lebih kekeliruan itusecara sendiri-sendiri jumlahnya besar makamungkin saja detil transaksi atau akun yangberhubungan akan dipilih untuk diuji auditor.

Walaupun SAS No. 53 ini telah memuatsejumlah faktor-faktor yang dapat mengindikasiadanya salah saji material, namun menurutLoebbecke et al. standar ini tidak secara spesifikmemberitahukan cara faktor-faktor ini digunakanuntuk membedakan antara kekeliruan denganketidakberesan serta bagaimana hasil daritinjauan atas faktor-faktor tersebut diterjemahkanmenjadi kecenderungan (likelihood).

Berdasarkanpenelitiannya, Loebbecke et al. menyarankan agarauditor membuat penilaian yang terpisah ataskekeliruan yang material, penggelapan (defalcation)yang material dan kecurangan manajemenyang material. Tidak adanya pemisahan yang jelasantara penilaian risiko terhadap salah saji yangsengaja dan tidak sengaja pada SAS No. 53 ini,juga terbukti dalam penelitian Zimbelman (1997)tidak mendorong auditor untuk sensitif terhadaprisiko kecurangan.

Perubahan SAS No. 53 menjadi SAS No. 82berusaha mengatasi kelemahan di atas.SAS No.82 meminta penilaian risiko kecurangan dilakukansecara eksplisit dan terpisah.Auditor jugadiminta untuk mendokumentasikan penilaianrisiko kecurangan secara terpisah.Dalam standardini diuraikan proses dimana auditor:

Dina Anggraini & Hadli Lidya Rikayana 15

Page 16: Makalah audit

Makalah Audit (Eksternal Audit)

1. Menyajikaninformasi yang diperlukan untuk mengidentifikasirisiko salah saji material yangdisebabkan oleh kecurangan.

2. Menilai risikorisikotersebut setelah mengevaluasi program danpengendalian oleh entitas dan

3. Menanggapihasil dari penilaian tersebut. Auditor menyajikandan mempertimbangkan lebih banyak informasidalam menilai risiko kecurangan daripada yangpernah dialami di masa-masa sebelumnya.

Selainitu juga auditor diminta mendokumentasikanpenilaian mereka secara eksplisit dalam kertaskerja. SAS No. 99 ini mengingatkan auditor untukmengatasi kecenderungan alami mereka sepertiterlalu percaya pada representasi klien dan biasdan pendekatan audit mereka dengan sikapskeptis dan pikiran yang mempertanyakan. Halyang penting juga adalah auditor harus mengesampingkan hubungan masa lalu dan tidak menganggap klien jujur.

Persyaratan yang baru dalam SAS No. 99 iniadalah meminta tim audit agar berdiskusi selamatahap perencanaan mengenai potensi salah sajimaterial karena kecurangan. Diskusi ini dilakukandengan carabrainstorming yang diharapkanmencapai dua tujuan. Pertama, bersifat strategicyaitu agar tim penugasan mendapat pemahaman yang lebih baik atas informasi yang dipunyai darianggota tim yang berpengalaman tentang pengalaman mereka dengan klien dan bagaimana kecurangan mungkin terjadi dan disembunyikan.

Tujuan kedua adalah menetapkan “tone at the top”yang sepantasnya dalam melaksanakan penugasan audit.Cara ini adalah usaha untuk memodelkan derajat skeptisisme profesional yang tepat dan menetapkan budaya atas penugasan.Budaya ini dipercaya akan merasuk dalam keseluruh penugasan sehingga membuat semua prosedur audit lebih efektif.

Auditor menurut standar baru ini perlumem perluas lingkup informasi yang merekagunakan untuk menilai risiko salah saji material karena kecurangan, diluar faktor-faktor risiko kecurangan yang terdapat pada SAS No. 82.Faktor-faktor risiko kecurangan itu adalah“kejadian-kejadian atau kondisi yang mengindikasikan insentif/tekanan untuk mendorong kecurangan, kesempatan untuk melaksanakan kecurangan, atau sikap/rasionalisasi untuk membenarkan atau menjustifikasikan tindakantindakan kecurangan” Walaupun faktor-faktor risiko kecurangan tidak harus mengindikasikan kecurangan ada, tetapi faktor-faktoritu sering ada bila bila kecurangan terjadi,sehingga menjadi elemen penting yang dipertimbangkandalam ruang lingkup perikatan audit.

Dina Anggraini & Hadli Lidya Rikayana 16

Page 17: Makalah audit

Makalah Audit (Eksternal Audit)

Selanjutkan auditor diminta untuk mempertimbangkanprogram dan pengendalian olehmanajemen berkenaan dengan risiko danmenentukan apakah program dan pengendalianitu memperbaiki atau memperburuk risiko yangteridentifikasi.

Auditor juga dipersyaratkan agarmembangun tanggapan yang tepat atas tiap risikoyang teridentifikasi.Prosedur yang direncanakanharus mempertimbangkan risiko manajemenmengesampingkan pengendalian. Prosedur itujuga mencakup pengujian ayat jurnal danpenyesuaian lain, mereviu estimasi akuntansi atasbias yang terjadi dan mengevaluasi penjelasanbisnis atas transaksi material yang tidak biasa.

Banyak hal-hal baru dalam standar ini danmembawa harapan bagi perbaikan. Carpenter(2007) dalam upaya menguji efektivitas dari salah satu aspek dari SAS No. 99 yaitu penggunaan sesibrainstorming mendapatkan bahwa brainstormingamat berguna dalam melakukan pertimbanganmengenai kemungkinan kecurangan.

Hasil darieksperimen yang dilakukan Carpenter menyarankan meskipun jumlah dari ide-ide yang dihasilkan berkurang, tim audit yang mengadakan brainstormingmeng hasilkan ide-ide kecurangan yang berkualitas lebih banyak daripada auditor secaraindividual menghasilkan ide-ide tersebut sebelumsesi brainstorming. Tim audit menghasilkan ide-ide kecurangan berkualitas baru selama sesibrainstorming.

Hasil-hasil ini juga menunjukkan penilaian risiko kecurangan yang dihasilkan setelah sesi brainstorming secara signifikan lebih tinggi dari penilaian yang dilakukan auditor secara individual sebelum sesi brainstorming,khususnya bila kecurangan itu memang ada.Hasilini menunjukkan sesi brainstorming cenderung meningkatkan kemampuan auditor mengidentifikasi kecurangan.

Harapan perbaikan dengan berlakunya SAS No. 99 ini amat diharapkan seiring dengan diterapkannya cara-cara baru oleh para auditor dalam penugasan.

7. Lingkungan Pekerjaan Audit YangMengurangi Kualitas AuditLingkungan pekerjaan audit merupakan hal penting yang mempengaruhi kualitas audit termasuk juga dalam kualitas pendeteksian kecurangan. Komisi Treadway dalam rekomendasinya menuliskan “Komisi mendorong agar sensitivitas yang lebih besar pada bagian kantor akuntan publik terhadap tekanan-tekanan dalamKAP yang kemungkinan berdampak buruk bagikualitas audit” (National Commission on FraudulentFinancial Reporting, 1987).

Tekanan-tekananyang muncul dari lingkungan pekerjaan ini harusdengan tepat dikelola agar tidak berakibat burukbagi kualitas audit.Tekanan-tekanan lingkungan pekerjaaan

Dina Anggraini & Hadli Lidya Rikayana 17

Page 18: Makalah audit

Makalah Audit (Eksternal Audit)

itudapat dibagi menjadi atas beberapa hal yang diterangkan di bawah yaitu tekanan kompetisi atas fee, tekanan waktu dan relasi hubungan auditor-auditee.

a. Tekanan kompetisiTekanan Kompetisi atas Fee Audit Kompetisi yang semakin tajam di antarakantor akuntan publik untuk memperebut klienmemang tidak terhindarkan lagi dalam bisnis jasaakuntansi. Namun hal ini mempunyai implikasiyang perlu menjadi perhatian oleh pihak profesiakuntan publik yaitu kompetisi yang semakintajam akan mengakibatkan penekanan untukpenurunan fee audit.

Tekanan ini akan mengakibatkan KAP mengurangi pekerjaan audit untuk mempertahankan marjin labanya (AICPA1978) dan mengarah pada perubahan baik atas kejadian kecurangan maupun pendeteksian kecurangan. Untuk menjaga agar marjin laba tetap menguntungkan, maka biaya harus ditekan danefisiensi diutamakan. Di pihak lain pendeteksian kecurangan yang ekstensif memakan biaya besardan tidak efisien. Melaksanakan pendeteksian kecurangan mungkin efektif untuk kasus audityang mengandung kecurangan, namun tidak akanefisien pada kasus pengauditan pada klien yangtidak terjadi kecurangan. Banyak manajemen. KAP keberatan atas pelaksanaan pendeteksiankecurangan yang terlalu ekstensif dilatarbelakangioleh hal ini.

b. Tekanan WaktuTekanan waktu (time pressure) adalah ciri lingkungan yang biasa dihadapi auditor. Adanya tenggat waktu penyelesaian audit membuatauditor mempunyai masa sibuk yang menuntutagar dapat bekerja cepat. Para peneliti dan praktisi banyak berpendapat bahwa tekanan ini dapat memperburuk kualitas pekerjaan audit.Berkaitan dengan ini, penelitian oleh Braun(2000) mengilustrasikan salah satu efek daritekanan waktu atas kinerja auditor dalam pendeteksiankecurangan. Braun menunjuk bahwa pengauditan dilaksanakan dalam suatu lingkungan multi tugas dimana di bawah tekananwaktu, beberapa tugas akan lebih diprioritaskandi bandingkan tugas lainnya. Braun menguji hipotesisnya yaitu bila tekanan waktu ditingkatkan dalam lingkungan multi tugas, kinerja tugasyang lebih rendah/subsidiary (yaitu sensitivitas terhadap isyarat kecurangan) akan menurunsedangkan kinerja tugas yang dominan (mendokumentasibukti) akan tetap tidak berubah.

Hasilpenelitian menunjukkan auditor yang berada dibawah tekanan waktu yang lebih akan kurangsensitif terhadap isyarat kecurangan sehinggakurang mungkin untuk dapat mendeteksi kecurangan. Walaupun begitu, tekanan waktu tidak mempengaruhi kinerja auditor yang berkaitan dengan pengumpulan bukti atas

Dina Anggraini & Hadli Lidya Rikayana 18

Page 19: Makalah audit

Makalah Audit (Eksternal Audit)

frekuensi dan jumlah salah saji. Hasil ini konsisten dengan penelitian-penelitian dalam bidang psikologi yang memprediksi bahwa terdapat pengurangan dalam perhatian bila seseorang dihadapkan dengan tekanan waktu, dan menunjukkan bahwa tekanan waktu akan menyebabkan auditor gagal untuk menghadirkansinyal-sinyal kecurangan dalam bukti audit.

c. Hubungan Auditor-AuditeeBeberapa pihak berpendapat bahwa komunikasi memainkan peranan penting dalam mendeteksikecurangan. Beberapa risetmelaporkan adanya perankomunikasi dalam pendeteksian kecurangan,yaitu

1. komunikasi dengan personel klienpenting dalam mendeteksi kecurangan 2. kemungkinan menerima komunikasi sensitif daripersonel klien sangat

tergantung dari kuatnyahubungan antara auditor dengan orang yangmengetahui adanya tindakan perbuatan salah itu,dan

3. kemauan mengkomunikasi itu dipengaruhioleh pemahaman orang yang mengetahui tindakansalah atas siapa yang memperoleh keuntungan dari tindakan salah itu–apakah pelakunyaatau organisasi atau keduanya. Hal yang terakhir ini relevan dalam upaya melaporkan kecurangan manajemen, karena kecurangan sering melibatkan (paling tidak) keuntunganjangka pendek bagi pelakunya, perusahaan danorang yang mengetahuinya.

Walaupun kedekatan hubungan antara auditor dengan auditee mempunyai implikasi atas independensi dan obyektivitas auditor, namun Schultz dan Hooks berargumen kedekatan ini memperkuat kepercayaan dan komunikasi sehingga komunikasi sensitif akan diperlakukan bijaksana dan tindakan tepat dapat dilakukan dengan cara diplomatis namun efektif. Meningkatnya komunikasi ini juga akan menambah kredibilitas terhadap laporan keuangan. Komunikasi ini jugatampaknya lebih efektif dalam menemukan kecurangan dibandingkan menggunakan metode dokumenter. Namun dalam praktek di lapangan, banyakhal yang menghambat komunikasi yang baik ini. Salah satu sebabnya adalah tekanan kompetisi yang menekankan efisiensi dan mengarahkan perhatian pada usaha mengejar pendapatan.

Auditor lebih dituntut untuk mencapai efisiensi audit yang maksimum, dan meluangkan waktu untuk membangunhubungan dengan klien tidak dianggap sebagai aktivitas yang sesuai. Selain itu banyaknya perputaran para partner yang pindah dan masuk tidak memungkinkan menjalin hubungan baik dengan manajemen puncak klien. Klien juga banyak yang berpindah auditor, dan sering kali menjalin hubungan untuk pertama kali ini juga menimbulkan masalah serius.

Dina Anggraini & Hadli Lidya Rikayana 19

Page 20: Makalah audit

Makalah Audit (Eksternal Audit)

8. Persamaan dan perbedaanantaraaudit internaldanaudit eksternal

Selanjutnya,kami menyajikankesamaanutama yangdapat diidentifikasiantaraaudit internaldaneksternal:

Baikaudit internaldanaudit eksternalprofesidiatur olehseperangkatstandar internasionalyang dikeluarkan olehorganisasiprofesional tertentuuntuk masing-masingprofesi. Seperangkatstandar internasionalmeliputistandar profesi dankode etik;

Risiko adalah unsur yang sangatpentingdalam proses perencanaanbaik untukauditor internal dan eksternal;

Bagi keduaprofesi, independensiauditorsangat penting;

Audit internaldaneksternal keduanyapeduli terhadapsistem pengendalian internorganisasi;

Kedua fungsi initertarik untukkerjasama antaraauditor internal dan eksternal;

Bagi keduafungsi, hasilaktivitas merekadisajikanmelalui laporanaudit;

Melanjutkankegiatan penelitiankami, selanjutnyakami akan mencobauntuk menggaris bawahiperbedaan utama antarafungsiaudit internaldaneksternal:

Tabelno. 2Perbedaan utama antarafungsiaudit internaldaneksternal

No.

Kriteria Audit Internal Audit Eksternal

1 Posisidalam organisasi

Paraauditor internaladalahbagian dariorganisasi. Tujuanmerekaditentukan olehdewan standar profesional, dan manajemen. Klienutama merekaadalahmanajemendan dewan.

Auditoreksternalbukan bagian dariorganisasi, tetapiterlibatdenganitu. Tujuanutama merekaditetapkanoleh undang-undangdan klienutama merekaadalahdewan direksi.

2 Tujuan Ruang lingkupauditor internalkerja yangluas. Ini berfungsi untuk membantu organisasiitumencapai tujuannya, danmeningkatkan operasi, manajemen risiko, pengendalian internal, dan

Misi utamaauditoreksternaladalah untuk memberikanpendapat yang independenatas laporan keuanganorganisasi, setiap tahunnya.

Dina Anggraini & Hadli Lidya Rikayana 20

Page 21: Makalah audit

Makalah Audit (Eksternal Audit)

proses tata kelola. Pedulidengan semua aspek dariorganisasi-baikfinansial dan nonfinansial-auditor internalfokus padaperistiwa masa depansebagai hasil daritinjauanmereka yang terus menerusdan evaluasikontroldan proses.

3 Indepedensi Audit internalharus independendari kegiatanyang diaudit.

Audit eksternalindependen dariklien, organisasi,independensiyangkhusus untukprofesiyang liberal.

4 Pendekatanpengendalian internal

Audit internalmenganggapsemua aspekmengenai sistempengendalian internalorganisasi.

Audit eksternalmenganggapsistem pengendalian internhanya dari perspektifmaterialitas, yang memungkinkanmereka untuk menghilangkankesalahan-kesalahanyang tidak signifikan, karena merekatidak memilikipengaruhatas hasilkeuangan.

5 Penerapanaudit Audit internalmencakup semua transaksi organisasi.

Audit eksternalhanya mencakupoperasi yangmemiliki kontribusipadahasil keuangandankinerjaorganisasi.

6 Frekuensiaudit AuditInternal melakukanselama sepanjangtahun, memiliki misikhususdidirikan padasesuaidengan tingkatrisiko yang teridentifikasiuntuk setiap entitasyang dapat diaudit.

Audit eksternaladalah kegiatandengan frekuensitahunan, sebagai aturan, padaakhir tahun.

7 Pendekatan risiko

Pentingnya risiko untuk perencanaan kegiatan audit internal sangat tinggi, penilaian risiko yang dikombinasikan dengan jenis informasi lainnya seperti keuangan dan operasional.

Audit eksternal menggunakan informasi risiko untuk penentuan sifat, jangka waktu dan prosedur audit yang diperlukan yang harus dilakukan di daerah yang dapat diaudit, dengan hanya mempertimbangkan aspek

Dina Anggraini & Hadli Lidya Rikayana 21

Page 22: Makalah audit

Makalah Audit (Eksternal Audit)

keuangan.8 Consideration

of risk factorsAudit internalmempertimbangkansetidaknyafaktor risikoberikut: (Colbert, JL, 1995):

Etikaiklim dantekanan padamanajemen untukmemenuhi tujuan;

Kompetensi,kecukupan, danintegritas pegawai;

ukuranAsset, likuiditas, atau volumetransaksi;

Kondisi keuangandan ekonomi;

kondisikompetitif;

Dampakpelanggan, pemasok, dan peraturan pemerintah;

Tanggaldan hasilaudit sebelumnya;

Tingkatkomputerisasi;

Penyebarangeografisoperasi;

Kecukupandanefektivitas sistempengendalian internal;

Organisasi,operasional, teknologi, atauekonomiperubahan;

pertimbanganmanajemendanestimasi akuntansi;

Audit eksternal mempertimbangkan faktor-faktor risiko berikut: (Colbert, JL, 1995):

operasi manajemen dan keputusan keuangan yang didominasi oleh satu orang;

Sikap Manajemen terhadap pelaporan keuangan adalah terlalu agresif;

Manajemen , khususnya personil akuntansi senior, omset tinggi;

Penekanan manajemen berlebihan pada rapat proyeksi pendapatan;

Reputasi Manajemen dalam komunitas bisnis miskin;

Profitabilitas badan relatif terhadap industri tidak memadai atau tidak konsisten;

Sensitivitas dari hasil operasi faktor ekonomi tinggi;

Tingkatperubahandalam industrientitasberlangsung cepat;

Entitas Industrimenurundenganbanyak kegagalanbisnis;

Organisasiterdesentralisasitanpapemantauan yang memadai;

bahan internalatau eksternalmenimbulkankeraguan substansialtentang kemampuanentitasuntuk melanjutkankelangsungan;

Isu-isu

Dina Anggraini & Hadli Lidya Rikayana 22

Page 23: Makalah audit

Makalah Audit (Eksternal Audit)

Penerimaantemuan auditdan tindakanperbaikan yang dilakukan;

akuntansiContentiousatau sulityang lazim;

Adatransaksipihak terkaityang signifikandan tidak biasatidak dalam bisnisbiasa saja;

Sifat, penyebab(jika diketahui), atau jumlahsalah sajiyang diketahuidan kemungkinanterdeteksi dalamaudit atas laporan keuanganperiode sebelumnyaadalahsignifikan;

Klienbaruyang tidak memiliki riwayatpemeriksaansebelumnya atauinformasi yang memadaitidak tersediadariauditor pendahulu.

9 Pendekatanfraud

Audit internalprihatin denganfrauddarisemua kegiatandariorganisasi.

Audit eksternalyang bersangkutanhanyatentangfrauddari daerahkeuangan.

Sumber: sintesisdirealisasikan olehpenulis

Dina Anggraini & Hadli Lidya Rikayana 23

Page 24: Makalah audit

Makalah Audit (Eksternal Audit)

KESIMPULAN DAN SARAN

Pertimbangan atas kecurangan dalam pelaporan keuangan yang semakin meningkat belakangan ini, timbul dari adanya upaya mempersempit kesenjangan harapan antara pengguna dengan pihak penyedia jasa pengauditan.

Disamping untuk meningkatkan kepercayaanmasyarakat atas profesi akuntan publik dan mengurangi biaya-biaya litigasi, pendeteksian kecurangan dalam audit laporan keuanganoleh auditor perlu dilandasi dengan pemahaman atas sifat, frekuensi dan kemampuan pendeteksian oleh auditor.

Sifat terjadinya kecurangan yang melibatkan penyembunyian dan frekuensinya jarang dihadapi auditor, seharusnya tidak membuat auditor berpuas diri dengan pengauditan yang ada sekarang. Permasalahan bahwa terdapat keterbatasan auditor dalam pelaksanaan pendeteksian kecurangan merupakan tantangan yang perlu dihadapi pihak profesi dan akademisi,sejauh ini standar pengauditan mengenaipendeteksian kecurangan telah terus-menerus diupayakan untuk memperbaiki praktek pengauditanyang berjalan.

Patokan yang selalu diacuadalah efektivitas dari standar ini dalam mengarahkan keberhasilan pendeteksian kecurangan. Beberapa standar terdahulu kurang memberikan pedoman dalam memberikan arah pendeteksian kecurangan.Standar terbaru diharapkan membawa harapan baru dengan mengatasi kelemahan-kelemahan sebelumnya.

Adanya tekanan kompetisi,tekanan waktu dan tekanan hubungan dengan klien demikian juga dapat berdampak pada keberhasilan pendeteksian kecurangan.Pihak KAP perlu terus-menerus menyadari masalah inidan konsekuensinya serta menjaga agar tekanan-tekanan dalam lingkungan tidak bertambah buruk.Hal yang masih banyak dikerjakan ke masa depan adalah mencari dan memperbaiki metode dan prosedur yang paling tepat dalam melakukan pendeteksian kecurangan. Metode dan prosedur tradisional tidaklah memadai dalam usaha pendeteksian kecurangan, sehingga riset-riset mendatangperlu menjawab tantangan ini.

Proses audit untuk auditor internal maupun auditor eksternal telah berubah dalam delapan sampai sepuluhtahun terakhir(Lemon, MW&TatumKW, 2003).Faktor utama yang mendorong perubahan initer masuk globalisasi bisnis, kemajuan teknologi, dan tuntutan untuk Pertambahan Nilai audit. Gambarno.1 menggambarkan perubahan ini dalam praktek, yang melakukan perubahandi kedua standar audit internal dan eksternal:

Dina Anggraini & Hadli Lidya Rikayana 24

Page 25: Makalah audit

Makalah Audit (Eksternal Audit)

Fig.no.1-Konvergensi antaraAuditInterndan FungsiAuditEksternalSumber:Rittenberg, L.E.&Covaleski, M.(1997)

Dina Anggraini & Hadli Lidya Rikayana 25

Page 26: Makalah audit

Makalah Audit (Eksternal Audit)

DAFTAR PUSTAKA

Alvin A.Arens, Randal J.Elder & Mark S.Beasley, 2003 “ Auditing and Assurance Services an Integrated Approach “ International Edition.

Effendi, M. Arief, ”Komunikasi Komite Audit : Antara Harapan dan Kenyataan”, Majalah Media Akuntansi, Jakarta, Edisi Juli – Agustus 2002.

Mulyadi.2004.auditing.edisi 6 Jakarta : Salemba Empat www.oeconomica.uab.ro/upload/lucrari/1020081/18.pdf

Dina Anggraini & Hadli Lidya Rikayana 26