makalah semen pik

7
BAB II Tinjauan Pustaka 2.1 Sejarah Industri Semen di Indonesia Perusahaan semen pertama di Indonesia adalah PT Semen Padang (Perusahaan) yang didirikan pada tanggal 18 Maret 1910 dengan nama NV Nederlandsch Indische Portland Cement Maatschappij (NV NIPCM). Kemudian pada tanggal 5 Juli 1958 Perusahaan dinasionalisasi oleh Pemerintah Republik Indonesia dari Pemerintah Belanda. Selama periode ini, Perusahaan mengalami proses kebangkitan kembali melalui rehabilitasi dan pengembangan kapasitas pabrik Indarung I menjadi 330.000 ton/ tahun. Selanjutnya pabrik melakukan transformasi pengembangan kapasitas pabrik dari teknologi proses basah menjadi proses kering dengan dibangunnya pabrik Indarung II, III, dan IV. Sisa-sisa pabrik tersebut hingga kini masih ada, dan rencananya oleh Pemda Propinsi Sumbar akan dijadikan sebuah musium semen. 2.2 Pengertian Semen

Upload: adi-shdb

Post on 02-Oct-2015

36 views

Category:

Documents


27 download

DESCRIPTION

dhdvdhdsdjskjk

TRANSCRIPT

BAB II

Tinjauan Pustaka

2.1 Sejarah Industri Semen di Indonesia

Perusahaan semen pertama di Indonesia adalah PT Semen Padang (Perusahaan) yang didirikan pada tanggal 18 Maret 1910 dengan nama NV Nederlandsch Indische Portland Cement Maatschappij (NV NIPCM). Kemudian pada tanggal 5 Juli 1958 Perusahaan dinasionalisasi oleh Pemerintah Republik Indonesia dari Pemerintah Belanda. Selama periode ini, Perusahaan mengalami proses kebangkitan kembali melalui rehabilitasi dan pengembangan kapasitas pabrik Indarung I menjadi 330.000 ton/ tahun. Selanjutnya pabrik melakukan transformasi pengembangan kapasitas pabrik dari teknologi proses basah menjadi proses kering dengan dibangunnya pabrik Indarung II, III, dan IV.

Sisa-sisa pabrik tersebut hingga kini masih ada, dan rencananya oleh Pemda Propinsi Sumbar akan dijadikan sebuah musium semen.

2.2 Pengertian Semen

Semen berasal dari kata Caementum yang berarti bahan perekat yang mampu mempesatukan atau mengikat bahan-bahan padat menjadi satu kesatuan yang kokoh atau suatu produk yang mempunyai fungsi sebagai bahan perekat antara dua atau lebih bahan sehingga menjadi suatu bagian yang kompak atau dalam pengertian yang luas adalah material plastis yang memberikan sifat rekat antara batuan-batuan konstruksi bangunan.

Usaha untuk membuat semen pertama kali dilakukan dengan cara membakar batu kapur dan tanah liat. Joseph Aspadain yang merupakan orang inggris, pada tahun 1824 mencoba membuat semen dari kalsinasi campuran batu kapur dengan tanah liat yang telah dihaluskan, digiling, dan dibakar menjadi lelehan dalam tungku, sehingga terjadi penguraian batu kapur (CaCO3) menjadi batu tohor (CaO) dan karbon dioksida(CO2). Batu kapur tohor (CaO) bereaksi dengan senyawa-senyawa lain membemtuk klinker kemudian digiling sampai menjadi tepung yang kemudian dikenal dengan Portland.

2.3 Jenis-jenis SemenAdapun jenis-jenis semen antara lain :

1. Semen Abu atau semen Portland adalah bubuk/bulk berwarna abu kebiru biruan, dibentuk dari bahan utama batu kapur/gamping berkadar kalsium tinggi yang diolah dalam tanur yang bersuhu dan bertekanan tinggi Semen ini biasa digunakan sebagai perekat untuk memplester. Semen ini berdasarkan prosentase kandungan penyusunannya terdiri dari 5 tipe, yaitu tipe I sampai tipe V.2. Semen Putih (gray cement) adalah semen yang lebih murni dari semen abu dan digunakan untuk pekerjaan penyelesaian (finishing), seperti sebagai filler atau pengisi. Semen jenis ini dibuat dari bahan utama kalsit (calcite) limestone murni.3. Oil Well Cement atau semen sumur minyak adalah semen khusus yang digunakan dalam proses pengeboran minyak bumi atau gas alam, baik di darat maupun di lepas pantai.4. Mixed & Fly Ash Cement adalah campuran semen abu dengan Pozzolan buatan (fly ash). Pozzolan buatan (fly ash) merupakan hasil sampingan dari pembakaran batubara yang mengandung amorphous silica, aluminium oksida, besi oksida dan oksida lainnya dalam variasi jumlah. Semen ini digunakan sebagai campuran untuk membuat beton, sehingga menjadi lebih keras.

2.4 Bahan Baku

Bahan baku pembuatan semen terdiri dari :

NoNamaRumus kimia

1

2

3

4Batu kapur

Tanah liat

Pasir besi

PasirCaCO3Al2O3.2SiO2.x H2O

Fe2O3SiO2

2.4.1 Bahan Baku Utama

A. Batu kapurBatu kapur merupakan sumber utama oksida yang mempunyai rumus CaCO3, pada umumnya tercampur MgCO3 dan MgSO4. Batu kapur yang baik dalam penggunaan pembuatan semen memiliki kadar air 5%.Spesifikasi batu kapur (CaCO3) :

BM : 100.09 gr/mol Fasa : Padat Warna : Putih kekuningan Spesific gravity : 2,4 Kadar air : 7 -10 % H2O Silika Modulus : 1,49 Iron Modulus : 4,13 CaO : 50,80 % MgO max : 1,22 % Ukuran material : 0 - 30 mm Bulk density : 1,3 ton/m3 Impuritas : 0,2 %

B. Tanah Liat (.Al2O3 .2SiO2.2H2O)Komponen utama pembentuk tanah liat adalah senyawa alumina silikat hidrat. Rumus kimia tanah liat yang digunakan pada produksi semen SiO2Al2O3.2H2O. Tanah liat yang baik untuk digunakan pembuatan semen memiliki kadar air 20 %, kadar SiO2 tidak terlalu tinggi yaitu 46 %.

Adapun klasifikasi senyawa alumina silikat berdasarkan kelompok mineral yang dikandungnya :

Kelompok MontmoriloniteMeliputi : Monmorilosite, beidelite, saponite, dan nitronite.

Kelompok Kaolin

Meliputi : kaolinite, dicnite, nacrite, dan halaysite

Kelompok tanah liat beralkali

Meliputi : tanah liat mika (ilite).Spesifikasi tanah liat (Al2O3) :

BM : 101,94 gr/mol

Fasa : Padatan

Warna : Coklat Kekuningan

Spesific gravity : 2,36

Kadar air : 18 25 %

Silika Modulus : 3,03

Iron Modulus : 3,79

CaO : 2,5 %

Ukuran material : 0 - 30 mm

Bulk density : 1,40 ton/m3

2.4.2 Bahan Baku KorektifBahan baku korektif adalah bahan baku yang digunakan jika terjadi kekurangan salah satu komponen pada pencampuran bahan baku. Bahan baku korektif diantaranya yaitu :a. Pasir Besi Pyrite Clinder (Fe2O3)Pasir besi memiliki rumus kimia Fe2O3 (Ferri Oksida) yang pada umumnya selalutercampur dengan SiO2 dan TiO2 sebagai impuritiesnya. Fe2O3 berfungsi sebagai penghantar panas dalam proses pembuatan terak semen. Kadar yang baik dalam pembuatan semen yaitu Fe2O3 75% 80%. Pada penggilingan akhir digunakan gipsum sebanyak 3-5% total pembuatan semen.Spesifikasi pasir besi (Fe2O3):

Fasa : padat Warna : hitam Kadar air : 8,4 % Ukuran material : 0,50 mm Bulk density : 1,8ton/m3

b. Pasir Silikat (SiO2)Pasir silika memiliki rumus SiO2 (silikon dioksida). Pada umumnya pasir silika terdapat bersama oksida logam lainnya, semakin murni kadar SiO2 semakin putih warna pasir silikanya, semakin berkurang kadar SiO2 semakin berwarna merah atau coklat, disamping itu semakin mudah menggumpal karena kadar airnya yang tinggi. Pasir silika yang baik untuk pembuatan semen adalah dengan kadar SiO2 90%Spesifikasi Pasir silka (SiO2) : Fasa : padatan Warna : Abu-abu

Spesific gravity : 2,37

Kadar air : 18 25 %

Silika Modulus : 5,29

Iron Modulus : 2,37

Ukuran material : 0 - 30 mm

Bulk density : 1,45 ton/m3

2.4.3 Bahn Baku TambahanBahan baku ini ditambahkan ke dalam klinker untuk mendapatkan sifat-sifat tertentu dari semen. Bahan material yang termasuk bahan baku tambahan adalah Gypsum

a. Gypsum ( CaSO4. 2 H2O )Berfungsi sebagai retarder atau memperlambat proses pengerasan dari semen. Hilangnya kristal air pada gipsum menyebabkan hilangnya atau berkurangnya sifat gipsum sebagai retarder.Spesifikasi Gypsum (CaSO4.2H2O):

Fasa : padat Bentuk : tepung (powder) dan butiran Warna : putih kekuningan Ukuran Material : 0-30 mm Bulk density : 1,40 ton/m3