makalah rumah bulat

19
MAKALAH BUDAYA KEARIFAN LOKAL “UME KBUBU” atau RUMAH BULAT ORANG TIMOR OLEH : NAMA : VIKI B. SELAN NIM : 1123723243 KONSENTRASI : PERAWATAN DAN PERBAIKAN (B) JURUSAN : TEKNIK MESIN POLITEKNIK NEGERI KUPANG

Upload: vicky-cules-el-barca

Post on 28-Dec-2015

524 views

Category:

Documents


2 download

TRANSCRIPT

Page 1: Makalah Rumah Bulat

MAKALAH BUDAYA KEARIFAN LOKAL

“UME KBUBU”

atau RUMAH BULAT ORANG TIMOR

OLEH :

NAMA : VIKI B. SELAN

NIM : 1123723243

KONSENTRASI : PERAWATAN DAN

PERBAIKAN (B)

JURUSAN : TEKNIK MESIN

POLITEKNIK NEGERI KUPANG2014

Page 2: Makalah Rumah Bulat

KATA PENGANTAR

Puji syukur Penulis panjatkan kehadirat Tuhan yang Maha Esa karena atas rahmat serta karunia-Nya Penulis berhasil menyelesaikan Makalah ini dengan baik serta tepat waktu dengan judul “KEARIFAN LOKAL TIMOR TENGAH SELATAN (RUMAH BULAT / UME KBUBU)”.

Keberhasilan penyusun di dalam penyusunan makalah ini tidak terlepas dari dorongan semua pihak yang telah membantu, baik saran maupun dukungan dan arahan serta do’a. Untuk itu penyusun menyampaikan ucapan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada Orangtua dan semua pihak serta semua rekan yang telah memberi dukungan kepada Penulis baik moril maupun materil sehingga penyusunan makalah ini dapat berlangsung dengan lancar.

Makalah ini membahas tentang ““KEARIFAN LOKAL TIMOR TENGAH SELATAN (RUMAH BULAT / UME KBUBU)”. dimana lebih khususnya membahas tentang keunikan yang ada pada Rumah Bulat atau “Ume Bubu” di Suku Timor, selain itu dapat kita ketahui melalui makalah ini hal yang perlu kita lakukan untuk meningkatkan kesadaran kita tentang pentingnya kearifan lokal untuk tetap dilestarikan.

Penulis juga menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna, baik dari segi isi maupun tata letak, oleh karena itu setiap kritik dan saran dari semua pihak yang bersifat membangun selalu Penulis harapkan demi perbaikan makalah ini.

Semoga makalah ini dapat bermanfaat para bagi pembaca dalam menambah informasi tentang kerifan local yang ada pada Suku Timor. Semoga Tuhan yang Maha Esa senantiasa memberkati kita. Amin.

Kupang, Februari 2013

Penulis

i

Page 3: Makalah Rumah Bulat

Daftar Isi

KATA PENGANTAR......................................................................................................................i

Daftar Isi..........................................................................................................................................ii

PENDAHULUAN...........................................................................................................................1

1.1. Latar Belakang..................................................................................................................1

1.2. Rumusan Masalah.............................................................................................................2

1.3. Tujuan...............................................................................................................................2

BAB II LANDASAN TEORI..........................................................................................................3

2.1. Pengertian Kearifan Lokal................................................................................................3

2.2. Bentuk-Bentuk Kearifan Lokal........................................................................................4

BAB III............................................................................................................................................6

PEMBAHASAN..............................................................................................................................6

3.1. Mengenal Daerah Asal “Rumah Bulat” atau “Ume Kbubu”.........................................6

3.2. Sejarah “Rumah Bulat” atau “Ume Kbubu”.....................................................................7

3.3. Bentuk “Rumah Bulat” atau “Ume Kbubu”.....................................................................7

3.3. Manfaat dari “Rumah Bulat” atau “Ume Kbubu”............................................................7

BAB IV............................................................................................................................................9

PENUTUP.......................................................................................................................................9

4.1. Kesimpulan.......................................................................................................................9

4.2. Saran.................................................................................................................................9

Daftar Pustaka................................................................................................................................10

ii

Page 4: Makalah Rumah Bulat

BAB IPENDAHULUAN

1.1. Latar BelakangMasyarakat Indonesia memiliki kebudayaan yang multi dimensi, begitu pula dengan

aspek bahasa, agama, ras dan warna kulit sehingga aspek pluralitas menjadi karakter dari bangsa ini. Dimensi keragaman di atas adalah perwujudan dari integritas bangsa itu sendiri. Hal ini merupakan konsekuensi dari aspek pluralitas dan multi dimensi masyarakat Indonesia, untuk itu transformasi kearifan lokal melalui wadah pendidikan menjadi sebuah alternatif untuk kembali membangun kemandirian bangsa di era global sekarang ini. Kearifan lokal sering dikonsepsikan sebagai kebijakan setempat (local wisdom), pengetahuan setempat (local knowledge) atau kecerdasan setempat (local genious). Kearifan lokal adalah sikap, pandangan, dan kemampuan suatu komunitas di dalam mengelola lingkungan rohani dan jasmaninya, yang memberikan kepada komunitas itu daya-tahan dan daya tumbuh di dalam wilayah dimana komunitas itu berada. Dengan kata lain kearifan lokal adalah jawaban kreatif terhadap situasi geografis-geopolitis, historis, dan situasional yang bersifat lokal. .

Kearifan lokal adalah pandangan hidup dan ilmu pengetahuan serta berbagai strategi kehidupan yang berwujud aktivitas yang dilakukan oleh masyarakat lokal dalam menjawab berbagai masalah dalam pemenuhan kebutuhan mereka. Kearifan lokal pada dasarnya dapat dipandang sebagai landasan bagi pembentukan jati diri bangsa secara nasional.

Di Propinsi NTT terdapat banyak sekali suku dan budaya,dimana setiap suku dan budaya tersebut memiliki kearifan lokal dengan keunikan serta ciri khasnya masing-masing.Di jaman modern seperti sekarang ini banyak sekali budaya-budaya asing yang masuk ke dalam kehidupan bermasyarakat,yang tidak serta-merta dapat kita tolak ataupun kita terima begitu saja alasannya karena budaya-budaya asing tersebut tidak semuanya membawa dampak yang baik masyarakat terutama dalam hal kelestarian akan budaya lokal yang telah ada sejak nenek moyang kita.Oleh karena itu kita sebagai masyarakat yang masih bisa melestarikan budaya lokal tersebut,kita harus bisa menjaganya agar kelak anak cucu kita masih dapat memiliki kebanggaan terhadap kebudayaan lokal dari nenek moyang mereka.

Salah satu cara yang dapat dilakukan untuk melestarikan kebudayaan lokal tersebut adalah dengan mendokumentasikannya dalam bentuk tulisan-tulisan,yaitu dengan membuat artikel-artikel maupun makalah yang membahas tentang kebudaaayan lokal dari suatu suku.Oleh karena alasan tersebutlah penulis ingin menulis makalah ini dimana makalah ini penulis ingin memperkenalkan kepada masyarakat kebudayaan dalam hal ini kearifan lokal yang dimiliki oleh suku Timor dengan keunikan “Rumah Bulat” atau “Ume Kbubu” ,dengan harapan agar masyarakat dapat mengenal salah satu kerifan lokal yang ada di NTT teutama yang terdapat pada suku Timor,sehingga dapat menimbulkan rasa kecintaaan akan kebudayaan lokal yang nantinya dapat berdampak baik dalam pelestarian budaya lokal itu sendiri.

1

Page 5: Makalah Rumah Bulat

1.2. Rumusan Masalah

Dari uraian latar belakang diatas, dapat dirumuskan beberapa pertanyaan yang nantinya akan menjadi obyek kajian dalam perumusan makalah ini, yang mencakup:

1. Apakah masyarakat dapat memaknai sebagai kekayaan budaya yang ada di Indonesia ?

2. Apakah masyarakat menyadari perannya dalm melestarikan kebudayaan lokal ?

1.3. Tujuan

Adapun beberapa tujuan dari penulisan makalah ini,yaitu :

1. Memperkenalkan kepada pembaca kearifan lokal tentang “Rumah Bulat” atau “UmeKbubu” yang terdapat

pada suku Timor.

2. Menimbulkan kesadaran akan pentingnya menjaga dan melestarikan kebudayaan lokal.

3. Penulisan makalah ini juga bertujuan sebagai tugas untuk nilai Ujian Akhir Semester.

2

Page 6: Makalah Rumah Bulat

BAB IILANDASAN TEORI

2.1. Pengertian Kearifan Lokal

Pengertian Kearifan Lokal dilihat dari kamus Inggris Indonesia, terdiri dari 2 kata yaitu kearifan (wisdom) dan lokal (local). Local berarti setempat dan wisdom sama dengan kebijaksanaan. Dengan kata lain maka local wisdom dapat dipahami sebagai gagasan - gagasan, nilai - nilai, pandangan - pandangan setempat ( local ) yang bersifat bijaksana, penuh kearifan, bernilai baik, yang tertanam dan diikuti oleh anggota masyarakatnya. Dalam disiplin antropologi dikenal istilah local genius. Local genius ini merupakan istilah yang mula pertama dikenalkan oleh Quaritch Wales. Para antropolog membahas secara panjang lebar pengertian local genius ini (Ayatrohaedi, 1986). Antara lain Haryati Soebadio mengatakan bahwa local genius adalah juga cultural identity, identitas / kepribadian budaya bangsa yang menyebabkan bangsa tersebut mampu menyerap dan mengolah kebudayaan asing sesuai watak dan kemampuan sendiri (Ayatrohaedi, 1986:18-19). Sementara Moendardjito ( dalam Ayatrohaedi, 1986:40-41 ) mengatakan bahwa unsure budaya daerah potensial sebagai local genius karena telah teruji kemampuannya untuk bertahan sampai sekarang.

Ciri-cirinya adalah:1. Mampu bertahan terhadap budaya luar,2. Memiliki kemampuan mengakomodasi unsur-unsur budaya luar,3. Mempunyai kemampuan mengintegrasikan unsur budaya luar ke dalam budaya asli,4. Mempunyai kemampuan mengendalikan,5. Mampu memberi arah pada perkembangan budaya. Budaya lokal (juga sering disebut budaya daerah) merupakan istilah yang biasanya digunakan untuk membedakan suatu budaya dari budaya nasional (Indonesia) dan budaya global. Budaya lokal adalah budaya yang dimiliki oleh masyarakat yang menempati lokalitas atau daerah tertentu yang berbeda dari budaya yang dimiliki oleh masyarakat yang berada di tempat yang lain. Permendagri Nomor 39 Tahun 2007 pasal 1 mendefinisikan budaya daerah sebagai “suatu sistem nilai yang dianut oleh komunitas atau kelompok masyarakat tertentu di daerah, yang diyakini akan dapat memenuhi harapan-harapan warga masyarakatnya dan di dalamnya

3

Page 7: Makalah Rumah Bulat

terdapat nilai-nilai, sikap tatacara masyarakat yang diyakini dapat memenuhi kehidupan warga masyarakatnya”. 

Di Indonesia istilah budaya lokal juga sering disepadankan dengan budaya etnik/ subetnik. Setiap bangsa, etnik, dan sub etnik memiliki kebudayaan yang mencakup tujuh unsur, yaitu: bahasa, sistem pengetahuan, organisasi sosial, sistem peralatan hidup dan teknologi, sistem mata pencaharian, sistem religi, dan kesenian.Secara umum, kearifan lokal (dalam situs Departemen Sosial RI) dianggap pandangan hidup dan ilmu pengetahuan serta berbagai strategi kehidupan yang berwujud aktivitas yang dilakukan oleh masyarakat lokal dalam menjawab berbagai masalah dalam pemenuhan kebutuhan mereka. Dengan pengertian – pengertian tersebut, kearifan lokal bukan sekedar nilai tradisi atau ciri lokalitas semata melainkan nilai tradisi yang mempunyai daya - guna untuk mewujudkan harapan atau nilai - nilai kemapanan yang juga secara universal yang didamba - damba oleh manusia.

 Dari definisi-definisi itu, kita dapat memahami bahwa kearifan lokal adalah pengetahuan yang dikembangkan oleh para leluhur dalam mensiasati lingkungan hidup sekitar mereka, menjadikan pengetahuan itu sebagai bagian dari budaya dan memperkenalkan serta meneruskan itu dari generasi ke generasi. Beberapa bentuk pengetahuan tradisional itu muncul lewat cerita-cerita, legenda-legenda, nyanyian-nyanyian, ritual-ritual, dan juga aturan atau hukum setempat.

2.2. Bentuk-Bentuk Kearifan Lokal

Kearifan lokal menjadi penting dan bermanfaat hanya ketika masyarakat lokal yang mewarisi sistem pengetahuan itu mau menerima dan mengklaim hal itu sebagai bagian dari kehidupan mereka. Dengan cara itulah, kearifan lokal dapat disebut sebagai jiwa dari budaya lokal.

Jenis-jenis kearifan lokal, antara lain:

Tata kelola,berkaitan dengan kemasyarakatan yang mengatur kelompok sosial (kades). Nilai-nilai adat, tata nilai yang dikembangkan masyarakat tradisional yang mengatur etika. Tata cara dan prosedur, bercocok tanam sesuai dengan waktunya untuk melestarikan alam. Pemilihan tempat dan ruang.

4

Page 8: Makalah Rumah Bulat

Kearifan lokal yang berwujud nyata, antara lain:

Tekstual, contohnya yang ada tertuang dalam kitab kono (primbon), kalinder. Tangible, contohnya bangunan yang mencerminkan kearifan lokal.  Candi borobodur, batik.

Kearifan lokal yang tidak berwujud:

Petuah yang secara verbal, berbentuk nyanyian seperti balamut.

Fungsi kearifan lokal, yaitu:

Pelestarian alam,seperti bercocok tanam. Pengembangan pengetahuan. Mengembangkan SDM. 

5

Page 9: Makalah Rumah Bulat

BAB IIIPEMBAHASAN

3.1. Mengenal Daerah Asal “Rumah Bulat” atau “Ume Kbubu”

Nusa Tenggara Timur adalah sebuah provinsi Indonesia yang terletak di tenggara Indonesia. Provinsi ini terdiri dari beberapa pulau, antar lain flores, Sumba, Timor, Alor, Lembata, Rote, Sabu, Adonara, Solor, Komodo dan Palue. ibukotanya terletak di Kupang, Timor Barat. Provinsi ini terdiri dari kurang lebih 550 pulau, tiga pulau utama di Nusa Tenggara Timur adalah Flores, Sumba dan Timor Barat.Provinsi NTT terdapat 21 kabupaten/kota.

TIMOR TENGAH SELATAN atau biasa disingkat TTS merupakan salah satu dari 21 kabupaten yang ada di provinsi NTT. Kabupaten TTS juga merupakan salah satu dari 4 kabupaten di Provinsi Nusa Tenggara Timur yang terdapat di Pulau Timor. Kabupaten yang dulunya juga dikenal sebagai penghasil kayu cendana itu mempunyai luas 4333,6 Km. Kabupaten TTS yang beribukota So’E ini berdiri sejak tahun 1958 dengan penduduk asli suku Timor Dawan atau biasa disebut “Orang Timor”dan sebagian besar mata pencaharian utama penduduknya adalah bertani. Letak geografis yang lebih dekat benua Australia dibanding benua Asia menyebabkan kabupaten ini memiliki curah hujan yang cukup rendah. Posisi Kabupaten TTS berada di dataran tinggi sehingga hawa dingin nan sejuk bahkan tak jarang kabut akan segera menyergap anda begitu memasuki wilayah kabupaten ini, kabupaten kecil dengan penduduk yang ramah dan bersahaja dan masih kuat memegang nilai tradisi adat istiadatnya. Wilayah Kabupaten ini sebelah utara berbatasan dengan Kabupaten TTU (Timor Tengah Utara) dan Ambenu (Tim-tim) , sebelah selatan berbatasan dengan lautan Indonesia, sebelah timur berbatasan dengan Kabupaten Belu dan sebelah barat berbatasan dengan Kabupaten Kupang. Nama untuk Kabupaten Timor Tengah Selatan (TTS) adalah terjemahan dari penamaan pemerintah Belanda Zuid Midden Timor (ZMT).

Gambar 1.Lambang Kabupaten Timor Tengah Selatan Gambar 2. Peta lokasi Kabupaten Timor Tengah Selatan

6

Page 10: Makalah Rumah Bulat

3.2. Sejarah “Rumah Bulat” atau “Ume Kbubu”

“Rumah Bulat” atau “Ume Kbubu” telah ada sejak jaman nenek-moyang dulu dan merupakan salah satu budaya yang diturunkan secara turun-temurun oleh Orang Timor di Kab TTS,bahkan menurut Orang Timor “Ume Kbubu” sudah merupakan suatu kewajiban ,“Ume Kbubu” adalah bangunan pertama yang harus didirikan oleh sebuah rumah tangga,pedoman tersebut sama dengan tradisi nenek-moyang dimana harus membangun Ume Kbubu sebagai bangunan pertama, sebelum bangunan lain didirikan. Artinya, bangunan lain boleh didirikan setelah Ume Kbubu berdiri.

3.3. Bentuk “Rumah Bulat” atau “Ume Kbubu”

Gambar 3. Rumah Bulat atau Ume Kbubu

Rumah bulat, adalah salah satu tempat perlindungan dari cercaan suhu yang kadang tidak bersahabat. Bangunan ini dindingnya berbentuk bulat,atapnya berbentuk kerucut dimana atap itu panjangnya sampai menyentuh permukaan tanah, atap tersebut terbuat dari ilalang kering yang sudah dianyam menjadi lembaran-lembaran. Penyusunan lembaran ilalang ini dari bawah secara melingkar kemudian secara bertahap naik ke atas hingga ke puncak atap. Bagian dinding dari rumah bulat terbuat dari papan kayu, sedangkan dulu tebuat dari bambu. Saat ini dinding rumah bulat ada yang sudah terbuat dari dinding semen,sedangkan ada sedikit keunikan dengan bentuk pintu “Ume Kbubu”,dimana tinggi pintu “Ume Kbubu” tidak sampai satu meter sehingga setiap orang yang ingin memasuki “Ume Kbubu” harus membungkukkan badannya. Bentuk pintu yang unik semacam itu berkaitan dengan sebuah filosofi orang Timor,dimana Orang Timor sangat menghormati dan juga sangat menghargai satu sama lainnya,di mana salah satunya kebiasaan lainnya yang berhubungan dengan filosofi tersebut adalah ketika berjabat tangan, Orang Timor akan berjabat tangan sambil sedikit membungkukkan tubuh mereka.

3.3. Manfaat dari “Rumah Bulat” atau “Ume Kbubu”

Orang Timor memanfaatkan “Ume Kbubu” sebagai tempat untuk memasak dimana ditengah-tengah “Ume Kbubu” terdapat tungku perapian dengan tiga buah batu yang berfungsi untuk meletakkan wadah memasak. Selain itu bagian tengah rumah bulat tepatnya di sekitar

7

Page 11: Makalah Rumah Bulat

tungku perapian terdapat empat tiang pancang Keempat tiang ini berfungsi untuk membuat para-para,fungsi dari para-para ini adalah sebagai tempat untuk menyimpan hasil panen, seperti; padi, jagung, kacang-kacangan dan ubi. Selain itu alasan kenapa bahan makanan diletakkan pada para- para yang berada diatas tungku perapian adalah agar asap yang dihasilkan dalam proses memasak dapat dimaanfaatkan untuk mengawetkan bahan makanan tersebut. Tinggi para-para ini sekitar 170cm dengan tujuan agar mudah dijangkau oleh penghuninya dan juga terhindar dari jangkauan binatang.

Rumah bulat juga berfungsi sebagai tempat untuk bercengkrama diantara anggota keluarga disaat waktu sambil menghangatkan tubuh di tungku perapian karena wilayah Kabupaten TTS terkenal dengan hawanya yang sangat dingin untuk ukuran pulau Timor,selain itu fungsi lain yang cukup unik dari “Ume Kbubu” yaitu Orang Timor memanfaatkan “Ume Kbubu” sebagai “inqubator alami” ,dimana seorang ibu harus melahirkan di dalam rumah bulat dan tidak boleh keluar selama 4 hari 4 malam,alasannya karena suhu rumah bulat yang relatif stabil yakni 22-26 ºC pada suhu normal dan saat memasak bisa mencapai 34 – 36 ºC,dengan tungku perapiannya tak pernah padam adalah ruangan yang sangat nyaman untuk digunakan sebagai tempat persalinan bagi ibu dan bayi yang dilahirkannya.

Gambar 4. Orang Timor di depan “Ume Kbubu”

Inilah informasi yang dapat penulis sampaikan tentang “Ume Kbubu” atau Rumah bulat Orang Timor.Semoga kita sebagai bangsa Indonesia terus menyadari dan bersyukur betapa kayanya bangsa ini akan budaya kearifan lokal,selain itu penulis juga berharap akan timbul rasa memiliki pada diri kita sehingga pelestarian akan budaya kearifan lokal semakin giat dilakukan.

8

Page 12: Makalah Rumah Bulat

BAB IV

PENUTUP

4.1. Kesimpulan

Berdasarkan uraian di atas, dapat, penulis disimpulkan bahwa Kearifan Lokal adalah jati diri bangsa yang harus dibanggakan,perlu direvitalisasi dan terus dilestarikan,tidak perduli dari daerah mana,dari suku apa kearifan lokal tersebut berasal,kita sebagai masyarakat Indonesia khususnya bagi generasi muda harus bisa memainkan perannya sebagai penjaga dan pelestari budaya tersebut. Dengan demikian, identitas Indonesia sebagai sebagai bangsa yang besar , yang dikenal dunia sebagai bangsa yang memiliki kekayaan alam dan budaya yang luar biasa tetap terjaga hingga kapanpun.

4.2. Saran

Karena begitu pentingya pelestarian budaya kearifan lokal, penulis berharap agar nantinya dunia pendidikan sebagai wadah unutk mengembangkan generasi muda penerus bangsa harus berdiri di garis terdepan dalam misi pelestarian budaya kearifan lokal yang dimiliki oleh bangsa tercinta kita ini.

9

Page 13: Makalah Rumah Bulat

Daftar Pustaka

http://daone-kampungmayamacdhawanks.blogspot.com/2012/05/mengenal-suku-dawan.html

http://protomalayans.blogspot.com/2013/01/suku-dawan.html

http://id.wikipedia.org/wiki/Kabupaten_Timor_Tengah_Selatan

http://id.wikipedia.org/wiki/Nusa_Tenggara_Timur

http://aish-idea.blogspot.com/2011/08/mengenal-timor-tengah-selatan.html

http://yoksi.blogspot.com/2011/12/sejarah-dan-kebudayaan-daerah-kabupaten.html

10