makalah polusi rumah tangga (fixed)

48
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Tingkat Polusi Rumah Tangga memang menjadi masalah kebersihan lingkungan yang masih belum ditemukan penyelesaiannya hampir di seluruh pelosok negeri. Indonesia dengan segala problematika lingkungan yang sangat komplikastif hampir menyerah dengan masalah yang satu ini. Berbagai pihak yang berperan penting dalam upaya penyelesaian masalah kebersihan dan kesehatan lingkungan telah mengusahakan beberapa solusi untuk masalah kesehatan lingkungan, baik itu berhubungan dengan lingkungan udara, air maupun tanah. Sebenarnya, solusi-solusi itu telah sebagian dilaksanakan dibeberapa daerah Indonesia dan hasilnya pun sudah mulai terasa paling tidak mengurangi beban pencemaran lain seperti pencemaran dalam ruang dan sebagainya. Indonesia merupakan salah satu negara yang mengalami banyak kegagalan dalam penanggulangan kebersihan, khususnya penanganan polusi rumah tangga. Hal ini, selain karena besarnya negara yang menyulitkan pengawasan pengelolaan polusi rumah tangga di setiap provinsi, system pengelolaan polusi rumah tangga di setiap provinsi juga menjadi penyebab utama kegagalan dalam menciptakan rumah tangga yang sehat bebas polusi. 1

Upload: jefri-kurniawan

Post on 24-Jul-2015

364 views

Category:

Documents


8 download

TRANSCRIPT

Page 1: Makalah Polusi Rumah Tangga (Fixed)

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Tingkat Polusi Rumah Tangga memang menjadi masalah kebersihan lingkungan

yang masih belum ditemukan penyelesaiannya hampir di seluruh pelosok negeri.

Indonesia dengan segala problematika lingkungan yang sangat komplikastif hampir

menyerah dengan masalah yang satu ini. Berbagai pihak yang berperan penting dalam

upaya penyelesaian masalah kebersihan dan kesehatan lingkungan telah mengusahakan

beberapa solusi untuk masalah kesehatan lingkungan, baik itu berhubungan dengan

lingkungan udara, air maupun tanah.

Sebenarnya, solusi-solusi itu telah sebagian dilaksanakan dibeberapa daerah

Indonesia dan hasilnya pun sudah mulai terasa paling tidak mengurangi beban

pencemaran lain seperti pencemaran dalam ruang dan sebagainya. Indonesia merupakan

salah satu negara yang mengalami banyak kegagalan dalam penanggulangan kebersihan,

khususnya penanganan polusi rumah tangga. Hal ini, selain karena besarnya negara yang

menyulitkan pengawasan pengelolaan polusi rumah tangga di setiap provinsi, system

pengelolaan polusi rumah tangga di setiap provinsi juga menjadi penyebab utama

kegagalan dalam menciptakan rumah tangga yang sehat bebas polusi.

Kalimantan Barat sebagai salah satu provinsi yang belum memiliki system

penanggulangan polusi Rumah Tangga yang baik harus melakukan beberapa perubahan

dalam pola hidup masyarakat dan merombak system pengelolaan polusi rumah tangga.

Kegagalan ini terbukti dengan dikeluarkannya data bahwa Kalimantan Barat sebagai

provinsi ke-10 yang menjadi provinsi terkotor dengan Polusi Rumah Tangga Sampah

dan Kebisingan Rumah Tangga (BPS LHI, 2004). Polusi ini tidak hanya pada sampah,

limbah cucian, toilet atau pembuangan, tapi tingkat kebisingan suara juga merupakan

faktor penentuan lingkungan rumah tangga tersebut dikatakan bersih atau tidak.

Selain menjadi masalah sekunder, Polusi Rumah Tangga adalah salah satu

produsen terbesar sampah di dunia setelah limbah industri dan perkantoran. Polusi

rumah tangga yang terjadi di Kota Pontianak misalnya, pernah menjadi masalah utama

1

Page 2: Makalah Polusi Rumah Tangga (Fixed)

perkotaan hingga dibuatlah aturan kebersihan lokal, oleh Pemerintah Kota Pontianak

melalui Peraturan Dinas Kesehatan tentang kebersihan Kota Pontianak yang

dicanangkan dengan tema “Pontianak Sehat 2010” yang berintikan Lingkungan yang

sehat adalah terwujudnya keadaan sehat yaitu bebas polusi tersedia air bersih, sanitasi

yang memadai, dan perencanaan berwawasan kesehatan dan memiliki derajat kesehatan

yang optimal (Dinkes Kota Pontianak, 2009).

Hal ini jelas menghimbau semua pihak kebersihan, masyarakat termasuk

mahasiswa sekalipun dituntut berpartisipasi dalam upaya penyelesaian masalah polusi

rumah tangga, baik secara langsung maupun tidak langsung alam bentuk sumbangsih ide

dan gagasan yang aplikatif dan efektif. Media atau sumber daya yang paling tercemar

akibat polusi rumah tangga ini adalah air. Air yang telah tercemar oleh polusi tumah

tangga akan rusak dan tidak bisa langsung digunakan apalagi dikonsumsi. Pada

kenyataannya, di Kalimantan Barat masih banyak ditemukan pola kehidupan masyarakat

yang menempatkan MCK (Mandi Cuci Kakus) dalam satu area, misalnya disungai atau

parit yang sama.

Sejauh ini, penyakit yang diakibatkan oleh polusi rumah tangga di Kalimantan

Barat memanglah terlihat sederhana dengan hanya terjangkit penyakit-penyakit ringan

seperti muntaber, diare dan kejang-kejang. Namun hal ini tidak bisa dibiarkan lebih

lama, karena jika tidak maka korban selanjutnya adalah generasi mendatang yang

pastinya menghambat kesehatan manusia selanjutnya. Tingginya angka penderita

penyakit akibat polusi rumah tangga mungkin harus menjadi acuan utama bagaimana

kita, sebagai Pemerintah dan masyarakat umum dapat menemukan solusi cerdas

menanggulangi masalah polusi rumah tangga yang baik di Kalimantan Barat sesuai

dengan target Dinas Kebersihan lingkungan yang selama ini masih mengalami banyak

kegagalan dan kendala dalam menciptakan Rumah Sehat Sederhana (RSS) dengan

meminimalisir dan menanggulangi Polusi Rumah Tangga.

1.2. Rumusan Masalah

1. Apa saja kriteria-kriteria utama terciptanya Rumah Sehat Sederhana (RSS) ?

2. Apa penyebab utama yang menyebabkan polusi rumah tangga berkembang menjadi masalah utama dalam kesehatan lingkungan?

3. Bagaimana akibat-akibat yang ditimbulkan secara langsung maupun tidak langsung dari polusi rumah tangga?

2

Page 3: Makalah Polusi Rumah Tangga (Fixed)

4. Bagaimana cara penaggulangan polusi rumah tangga yang efektif ?

1.3. Tujuan Penulisan

1. Meningkatkan kemampuan mahasiswa peka dan kritis terhadap masalah limbah yang sedang dihadapi.

2. Mengetahui Limbah-limbah apa saja yang berasal dari Rumah Tangga

3. Mengetahui upaya dan kinerja yang selama ini dilakukan pihak-pihak pengelola limbah

4. Menemukan penyelesaian masalah berdasarkan analisis masalah.

5. Menciptakan Pola hidup sehat di lingkungan rumah tangga masyarakat Kota Pontianak pada khususnya , dan Kalimantan Barat pada umumnya.

3

Page 4: Makalah Polusi Rumah Tangga (Fixed)

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Definisi Polusi Rumah Tangga

Pencemaran atau polusi merupakan perubahan-perubahan tidak dikehendaki yang

meliputi perubahan sifat fisik, kimia dan biologi dari udara, tanah dan air. (Kardjito, 1986;

Amstrong, 1991).

1. Polusi berarti pencemaran.

2. Polusi merupakan masuknya makhluk hidup, zat, energi, atau komponen lain kedalam

lingkungan yang menyebabkan berubahnya tatanan lingkungan oleh kegiatan manusia

atau proses alam.

3. Polusi berarti masuknya bahan pencemar (Polutan) sebagai akibat dari kegiatan

manusia atau proses alam yang ditemukan di tempat, saat, dan jumlah yang tidak

selayaknya ( Berita Indonesia, 25 Oktober 2009).

Ada beberapa sumber polusi, salah satunya berasal dari polusi rumah tangga, yaitu

limbah yang berasal dari rumah-rumah penduduk. Limbah rumah tangga adalah limbah yang

berasal dari dapur, kamar mandi, cucian, limbah bekas industri rumah tangga dan kotoran

manusia. Limbah merupakan buangan/bekas yang berbentuk cair, gas dan padat. Dalam air

limbah terdapat bahan kimia sukar untuk dihilangkan dan berbahaya.( www.iptek.net.id)

Limbah rumah tangga adalah limbah yang berasal dari dapur, kamar mandi, cucian,

limbah bekas industri rumah tangga dan kotoran manusia. Limbah merupakan buangan/bekas

yang berbentuk cair, gas dan padat. Dalam air limbah terdapat bahan kimia sukar untuk

dihilangkan dan berbahaya. Bahan kimia tersebut dapat memberi kehidupan bagi kuman-

kuman penyebab penyakit disentri, tipus, kolera dan sebagainya. Air limbah tersebut harus

diolah agar tidak mencemari dan tidak membahayakan kesehatan lingkungan. Air limbah

harus dikelola untuk mengurangi pencemaran.

Pengelolaan air limbah dapat dilakukan dengan membuat saluran air kotor dan bak peresapan

dengan memperhatikan ketentuan sebagai berikut ;

1. Tidak mencemari sumber air minum yang ada di daerah sekitarnya baik air

dipermukaan tanah maupun air di bawah permukaan tanah.

4

Page 5: Makalah Polusi Rumah Tangga (Fixed)

2. Tidak mengotori permukaan tanah.

3. Menghindari tersebarnya cacing tambang pada permukaan tanah.

4. Mencegah berkembang biaknya lalat dan serangga lain.

5. Tidak menimbulkan bau yang mengganggu.

6. Konstruksi agar dibuat secara sederhana dengan bahan yang mudah didapat

dan murah.

7. Jarak minimal antara sumber air dengan bak resapan 10 m.

Pengelolaan yang paling sederhana ialah pengelolaan dengan menggunakan pasir dan

benda-benda terapung melalui bak penangkap pasir dan saringan. Benda yang

melayang dapat dihilangkan oleh bak pengendap yang dibuat khusus untuk

menghilangkan minyak dan lemak. Lumpur dari bak pengendap pertama dibuat stabil

dalam bak pembusukan lumpur, di mana lumpur menjadi semakin pekat dan stabil,

kemudian dikeringkan dan dibuang. Pengelolaan sekunder dibuat untuk

menghilangkan zat organik melalui oksidasi dengan menggunakan saringan khusus.

Pengelolaan secara tersier hanya untuk membersihkan saja. Cara pengelolaan yang

digunakan tergantung keadaan setempat, seperti sinar matahari, suhu yang tinggi di

daerah tropis yang dapat dimanfaatkan(MNRISTEK, 2001).

Berikut ini adalah pengelolaan limbah rumah tangga untuk limbah cair, padat dan gas.

1. Pengelolaan air limbah kakus I.

2. Pengelolaan air limbah kakus II.

3. Pengelolaan air limbah cucian.

4. Pembuatan saluran bekas mandi dan cuci

5. Pengelolaan sampah

6. Pengelolaan limbah industri rumah tangga.

7. Pengelolaan air limbah rumah tangga I

8. Pengelolaan air limbah rumah tangga II

9. Pengelolaan air limbah

2.2. Jenis-Jenis Polusi Rumah Tangga

Berdasarkan bentuknya, dibagi menjadi 3 yaitu:

5

Page 6: Makalah Polusi Rumah Tangga (Fixed)

1. Limbah RT padat (kotoran manusia, plastic makanan, dll)

2. Limbah RT cair (air cucian, air bekas MCK)

3. Limbah RT gas (gas dari memasak, alat elektronik di dalam rumah)

Berdasarkan sifatnya, dibagi menjadi 2, yaitu:

1. Limbah basah (organik)

Yaitu limbah sisa rumah tangga yang dapat didegradasi secara alami.

Contoh : kulit buah dan daun.

2. Limbah kering (anorganik)

Yaitu limbah sisa rumah tangga yang tidak dapat didegradasi secara alami.

Biasanya dibuat secara masal oleh industri dan dapat direcycle.

Contoh : plastic, styrofoam, deterjen, dll.

Klasifikasi secara umum

Limbah cair merupakan salah satu jenis limbah rumah tangga. Secara umum limbah cair

dapat dibagi menjadi :

1. Ekskreta Manusia (Human Ekskreta)

Ekskreta manusia yang terdiri atas feses dan urin merupakan hasil akhir dari

proses yang berlangsung dalam tubuh manusia yang menyebabkan pemisahan dan

pembuangan zat-zat yng tidak dibutuhkan oleh tubuh. Ditinjau dari segi kesehatan

lingkungan, kedua jenis kotoran manusia tersebut dapat menjadi masalah yang sangat

penting. Pembuangan tinja secara tidak baik dan sembarangan akan mengakibatkan

kontaminasi pada air, tanah, atau menjadi sumber infeksi, dan akan mendatangkan bahaya

bagi kesehatan, karena penyakit yang tergolong waterborne disease akan mudah

berjangkit serta dapat menyebabkan terjadinya pencemaran lingkungan.

Komposisi tinja manusia terdiri atas :

Zat padat

Zat organik

Zat anorganik

Kuantitas tinja dipengaruhi oleh beberapa faktor :

Keadaan setempat

6

Page 7: Makalah Polusi Rumah Tangga (Fixed)

Faktor fisiologis

Kebudayaan dan kepercayaan

2. Air Limbah

Menurut Ehless dan Steel air limbah adalah cairan buangan yang berasal dari rumah

tangga dan biasanya mengandung bahan-bahan atau zat yang dapat membahayakan

kehidupan manusia serta mengganggu kelestarian lingkungan. Air limbah rumah tangga

dapat berasal dari berbagai sumber, antara lain air bekas cucian, air bekas memasak, air bekas

mandi, dan sebagainya.

Air limbah rumah tangga sebagian mengandung bahan organik sehingga

memudahkan dalam pengelolaannya. Volume air limbah yang dihasilkan dalam suatu

masyarakat dipengaruhi oleh beberapa faktor, antara lain:

Kebiasaan manusia

Semakin banyak orang menggunakan air, maka semakin banyak air limbah yang

dihasilkan.

Penggunaan sistem pembuangan kombinasi atau tepisah

Waktu

Air limbah tidak mengalir merata sepanjang hari, tetapi bervariasi tergantung pada waktu

dalam sehari dan musim. Di pagi hari, manusia cenderung menggunakan air yang

menyebabkan aliran air limbah lebih banyak, sedang di tengah hari volumenya sedikit,

dan dimalam hari agak meningkat lagi.

Implikasi dan dampak kesehatan akibat pembuangan air limbah rumah tangga

bergantung pada :

Teknologi yang dimanfaatkan

Volume air limbah

Iklim setempat

Jenis air tanah

Kondisi tanah

Air limbah yang mengandung mikroorganisme patogen dan berasal dari pembersihan

kamar mandi mungkin dapat menginfeksi anak-anak yang sedang bermain dihalaman. Di

daerah yang volume air limbah dan angka kepadatan rumahnya masih rendah, pembuangan

air limbah di luar dapat menimbulkan bahaya bagi kesehatan manusia. Jika kondisi tanah

7

Page 8: Makalah Polusi Rumah Tangga (Fixed)

kurang dapat di tembus air, sementara pengguanaan air atau kepadatan rumah tinggi, metode

pembuangan air limbah yang memenuhi syarat mutlak diperlukan (Budiman, 2007)

8

Page 9: Makalah Polusi Rumah Tangga (Fixed)

BAB III

PENCEMARAN DALAM RUANG DAN KRITERIA RSS

3.1. Pencemaran dalam Ruang

Udara merupakan salah satu sumber kehidupan yang ada di bumi ini. Karena udara

mengandung gas oksigen (O2) dan gas-gas lainnya yang digunakan untuk proses pernapasan

maupun pembuatan makanan oleh makhluk hidup.Namun di dalam udara juga terdapat zat-

zat serta organisme mikroskopik yang berbahaya. Zat-zat tersebut bila melewati ambang

batas dapat berbahaya bagi kesehatan makhluk hidup. Seperti gas karbon monoksida (CO),

jamur, virus, bakteri dan lain-lain. Peningkatan ambang batas atau kosentrasi tersebut juga

terjadi akibat aktivitas manusia.

Udara dapat dikelompokkan menjadi: udara luar ruangan (outdoor air) dan udara

dalam ruangan (indoor air). Kualitas udara dalam ruang sangat mempengaruhi kesehatan

manusia, karena hampir 90% hidup manusia berada dalam ruangan (Susanna, D. et al.).

Maka dari itulah sebagian besar pencemaran dalam ruang banyak melibatkan udara sebagai

vektor atau perantara terjadinya pencemaran (Susanna, 1998).

Udara, sebagai salah satu komponen lingkungan merupakan kebutuhan yang paling

utama untuk mempertahankan kehidupan. Metabolisme dalam tubuh makhluk hidup tidak

mungkin dapat berlangsung tanpa oksigen yang berasal dari udara. Selain oksigen terdapat

zat-zat lain yang terkandung di udara, yaitu karbon monoksida, karbon dioksida, formaldehid,

jamur, virus, dan sebagainya. Zat-zat tersebut jika masih berada dalam batas-batas tertentu

masih dapat dinetralisir, tetapi jika sudah melampaui ambang batas maka proses netralisir

akan terganggu. Peningkatan konsentrasi zat-zat di dalam udara tersebut dapat disebabkan

oleh aktivitas manusia. Udara dapat dikelompokkan menjadi: udara luar ruangan (outdoor

air) dan udara dalam ruangan (indoor air). Kualitas udara dalam ruang sangat mempengaruhi

kesehatan manusia, karena hampir 90% hidup manusia berada dalam ruangan 1. Sebanyak

400 sampai 500 juta orang khususnya di negara yang sedang berkembang sedang berhadapan

dengan masalah polusi udara dalam ruangan 2.

Di Amerika, isu polusi udara dalam ruang ini mencuat ketika EPA pada tahun 1989

mengumumkan studi polusi udara dalam ruangan lebih berat daripada di luar ruangan. Polusi

jenis ini bahkan bisa menurunkan produktivitas kerja hingga senilai US $10 milyar 3.

Pemerintah Indonesia telah mengatur persyaratan kualitas udara dalan ruang perkantoran

yaitu dengan Keputusan Menteri Kesehatan RI No. 1405/MENKES/SK/XI/2002 dalam

9

Page 10: Makalah Polusi Rumah Tangga (Fixed)

keputusan tersebut dinyatakan bahwa Angka kuman kurang dari 770 koloni/m3 udara, bebas

kuman pathogen 4.

Sumber penyebab polusi udara dalam ruangan antara lain yang berhubungan dengan

bangunan itu sendiri, perlengkapan dalam bangunan (karpet, AC, dan sebagainya), kondisi

bangunan, suhu, kelembaban, pertukaran udara, dan hal-hal yang berhubungan dengan

perilaku orang-orang yang berada di dalam ruangan, misalnya merokok.

Sumber polusi udara dalam ruang dapat berasal dari bahan-bahan sintetis dan

beberapa bahan alamiah yang digunakan untuk karpet, busa, pelapis dinding, dan perabotan

rumah tangga (asbestos, formaldehid, VOC), juga dapat berasal dari produk konsumsi

(pengkilap perabot, perekat, kosmetik, pestisida/insektisida)(Yoga, 1992).

Mikroorganisme yang berasal dari dalam ruangan misalnya serangga, bakteri, kutu

binatang peliharaan, jamur. Mikroorganisme yang tersebar di dalam ruangan dikenal dengan

istilah Bioaerosol 3. Bioaerosol di dalam ruangan dapat berasal dari lingkungan luar dan

kontaminasi dari dalam ruangan. Dari lingkungan luar dapat berupa jamur yang berasal dari

organisme yang membusuk, tumbuh-tumbuhan yang mati dan bangkai binatang, bakteri

Legionella yang berasal dari soil-borne yang menembus ke dalam ruang, alga yang tumbuh

dekat kolam/danau masuk ke dalam ruangan melalui hembusan angin dan jentik-jentik

serangga di luar ruang dapat menembus bangunan tertutup. Kontaminasi yang berasal dari

dalam ruang yaitu kelembaban antara 25-75%: spora jamur akan meningkat dan terjadi

kemungkinan peningkatan pertumbuhan jamur, dan sumber kelembaban: tandon air, bak air

di kamar mandi3.

Penyakit yang berhubungan dengan bioaerosol dapat berupa penyakit infeksi seperti

flu, hipersensitivitas: asma, alergi, dan juga toxicoses yaitu toksin dalam udara di ruangan

yang terkontaminasi sebagai penyebab gejala SBS (Sick Building Syndrome) 5.

‘Sick building syndrome’ adalah sindrom penyakit yang diakibatkan oleh kondisi

gedung. SBS merupakan kumpulan gejala-gejala dari suatu penyakit. Definisi SBS, adalah

gejala yang terjadi berdasarkan pengalaman para pemakai gedung selama mereka berada di

dalam gedung tersebut. Gejala SBS antara lain: sakit kepala, kehilangan konsentrasi,

tenggorokan kering, iritasi mata dan kulit. Beberapa bentuk penyakit yang berhubungan

dengan SBS: iritasi mata dan hidung, kulit dan lapisan lendir yang kering, kelelahan mental,

sakit kepala, ISPA, batuk, bersin-bersin, dan reaksi hipersensitivitas.

Beberapa faktor yang perlu diperhatikan dalam hubungan kualitas udara dalam ruang

dengan kejadian SBS adalah (a) kondisi lingkungan dalam ruang, kondisi lingkungan yang

penting untuk diperhatikan adalah suhu ruangan, kelembaban, dan aliran udara. Ketiga hal

10

Page 11: Makalah Polusi Rumah Tangga (Fixed)

tersebut dapat menyebabkan peningkatan absorbsi polutan kimia dalam ruangan,

pertumbuhan mikroorganisme di udara, dan meningkatkan bau yang tidak sedap; (b)

konstruksi gedung dan furniture; (c) proses dan alat-alat dalam gedung; (d) ventilasi, ventilasi

udara yang buruk dapat menyebabkan kurangnya udara segar yang masuk dan buruknya

distribusi udara di dalam ruang; (e) status kesehatan pekerja; dan faktor psikososial/stress 5.

Penyelidikan kualitas udara dalam ruang oleh NIOSH memperlihatkan bahwa masalah

kualitas udara dalam ruang disebabkan oleh 9 ventilasi yang tidak adekuat (52%), kontaminasi

dari dalam gedung (16%), kontaminasi yang berasal dari luar gedung (10%), kontaminasi

mikrobiologi (5%), dan kontaminasi material bangunan (4%) dan lain-lain (13%).

Adapun Masalah ventilasi yang umum meliputi 9:

Tidak cukup suplai udara segar dari luar ke dalam ruang

Distribusi dan pertukaran udara yang buruk yang menyebabkan tidak meratanya

distribusi udara (stratifikasi udara), atau terlalu banyak aliran udara, dan terjadinya

perbedaan tekanan udara di ruangan

Suhu dan kelembaban yang ekstrem atau berfluktuasi (disebabkan oleh distribusi

udara yang buruk atau rusaknya termostat pada sistem ventilasi)

Masalah filtrasi udara disebabkan oleh pemeliharaan yang kurang terhadap sistem

ventilasi udara.

Sindrom Gedung Sakit (Sick Building Syndrome) adalah kumpulan gejala yang

dialami oleh seseorang yang bekerja di kantor atau tinggal di apartemen dengan bangunan

tinggi dimana di dalamnya terjadi gangguan sirkulasi udara yang menyebabkan keluhan

iritasi dan kering pada mata, kulit, hidung, tenggorokan disertai sakit kepala, pusing, rasa

mual, muntah, bersin dan kadang disertai nafas sesak. Keluhan ini biasanya tidak terlalu berat

walaupun bisa menetap sampai 2 minggu, sehingga akan berpengaruh terhadap produktivitas

kerja (Aditama, 1992; Mukono, 2000). Istilah Sindroma Gedung Sakit pertama kali

diperkenalkan oleh para ahli dari negara Skandinavia pada awal tahun 1980-an. Istilah ini

kemudian dipakai secara luas dan kini telah tercatat berbagai laporan tentang terjadinya

Sindroma Gedung Sakit dari berbagai negara di Eropa, Amerika dan bahkan dari negara

Singapura.

Penyebab terjadinya Sindroma Gedung Sakit berkaitan sangat erat dengan ventilasi

udara ruangan yang kurang memadai karena kurangnya udara segar masuk ke dalam ruangan

gedung, distribusi udara yang kurang merata, serta kurang baiknya perawatan sarana

ventilasi. Dilain pihak, pencemaran udara dari dalam gedung itu sendiri yang berasal dari

11

Page 12: Makalah Polusi Rumah Tangga (Fixed)

misalnya asap rokok, pestisida, bahan pembersih ruangan, dan sebagainya. Bahan pencemar

udara yang mungkin ada dalam ruangan dapat berupa gas CO, CO2, beberapa jenis bakteri,

jamur, kotoran binatang, formaldehid dan berbagai bahan organik lainnya yang dapat

menimbulkan efek iritasi pada selaput sendir dan kulit. Keluhan yang timbul dap at berupa

mata pedih, hidung berlendir (running nose) dan bersin, kulit kering dan luka, sakit kepala,

serta badan terasa lemah (Aditama, 1992; Sanropie, 1992; Mukono, 2000).

Kualitas udara dalam ruangan ( indoor air quality) sebenarnya ditentukan secara

sengaja ataupun tidak sengaja oleh penghuni ruangan itu sendiri. Ada gedung yang secara

khusus diatur, baik suhu maupun frekuensi pertukaran udaranya dengan memakai peralatan

ventilasi khusus, ada pula yang dilakukan dengan mendayagunakan keadaan cuaca alamiah

dengan mengatur bagian gedung yang dapat dibuka. Kualitas udara dalam ruangan juga

dipengaruhi oleh temperatur dan kelembaban yang dapat mempengaruhi kenyamanan dan

kesehatan penghuninya. Dengan demikian kualitas udara tidak bebas dalam ruangan sangat

bervariasi. Apabila terdapat udara yang tidak bebas dalam ruangan, maka bahan pencemar

udara dalam konsentrasi yang cukup memiliki kesempatan untuk memasuki tubuh

penghuninya.

Sumber pencemaran udara dalam ruangan menurut penelitian The National Institute

of Occupational Safety and Health (NIOSH) dirinci menjadi 5 sumber (Aditama, 1992)

meliputi : (1) pencemaran akibat kegiatan penghuni dalam gedung seperti asap rokok,

pestisida, bahan pembersih ruangan; (2) pencemaran dari luar gedung meliputi masuknya gas

buangan kendaraan bermotor, cerobong asap dapur karena penempatan lokasi lubang

ventilasi yang tidak tepat; (3) pencemaran dari bahan bangunan ruangan seperti formaldehid,

lem, asbestos, fibreglass , dan bahan lainnya; (4) pencemaran mikroba meliputi bakteri,

jamur, virus atau protozoa yang dapat diketemukan di saluran udara d an alat pendingin

ruangan beserta seluruh sistemnya; dan (5) kurangnya udara segar yang masuk karena

gangguan ventilasi udara dan kurangnya perawatan sistem peralatan ventilasi.

Kualitas udara dalam ruangan yang baik didefinisikan sebagai udara yang bebas

bahan pencemar penyebab iritasi, ketidaknyamanan atau terganggunya kesehatan penghuni.

Temperatur dan kelembaban ruangan juga mempengaruhi kenyamanan dan kesehatan

penghuni. Baku mutu bahan pencemar tertinggi yang diperkenankan dari beberapa bahan

pencemar udara ruangan telah dideskripsikan dalam American Society of Health,

Refrigerating, and Air Conditioning Engineers (ASHRAE) 62 tahun 1989. Sedangkan baku

mutu tertinggi yang diperkenankan untuk kelompok bahan pencemar spesifik dan pedoman

kenyamanan dalam ruangan untuk parameter fisik yang spesifik diuraikan dalam Guideline

12

Page 13: Makalah Polusi Rumah Tangga (Fixed)

for good indoor Air Quality (Lily at al., 1998).

3.2. Kriteria Rumah Sehat

Perumahan merupakan kebutuhan utama bagi setiap manusia disamping sandang dan

pangan. Masalah perumahan merupakan masalah yang mempunyai pengaruh didalam

kehidupan manusia sehari-hari. Akhir – akhir ini dengan bertambahnya populasi manusia,

dan kurangnya lahan untuk membangun rumah, sehingga sering muncul masalah kesehatan

pada rumah dan lingkungannya. Pengertian rumah sehat adalah rumah yang dapat memenuhi

kebutuhan rohani dan jasmani secara layak sebagai suatu tempat tinggal atau perlindungan

dari pengaruh alam luar. Kebutuhan jasmani misalnya terpenuhi kebutuhan jasmani sperti

membaca, menulis, istirahat dan lain-lain.

Hal – hal yang perlu diperhatikan dalam lingkungan rumah apabila menghendaki suatu

linkungan yang baik dan sehat adalah :

1. Sampah – sampah di tempat tinggal dapat ditanggulangi dengan cara dibuang dilokasi

pembuangan sampah (yang jauh dari lingkungan tempat tinggal), atau dengan pembuatan

lubang sampah, dengan menimbun atau dikelolah untuk dibuat pupuk kandang.

2. Genangan air, air tidak boleh tergenang lebih dari seminggu, karena dapat dijadikan tempat

berkembang biaknya nyamuk, masalah ini dapat diatasi dengan pembuatan parit – parit atau

selokan agar air dapat mengalir.

3. Sumber Air (sumur), konstruksinya baik dan memenuhi syarat, perlu diperhatikan saat

membuat sumur, jarak minimal dari sumber air kotor (septick tank, sumur resapan, saluran air

kotor yg tidak kedap air) adalah 7 meter, agar sumur tidak tercemar.

4. Tanaman disekitar rumah, pepohonan yang rindang akan mengakibatkan lingkungan yang

gelap dan lembab, diusahakan agar sinar matahari pagi dapat menyinari rumah, tanpa

terhalang oleh pepohonan.

5. Kadang hewan (biasanya untuk rumah di pedesaan), letaknya diusahakan agar tidak terlalu

dekat dengan rumah terutama pembungan kotoran, dapat dibuatkan tempat – tempat tertentu.

13

Page 14: Makalah Polusi Rumah Tangga (Fixed)

KONSTRUKSI RUMAH

1. Konstruksi Bambu.

Apabila usuk menggunakan bambu, harus diperhatikan dalam pemotongan bambu, diusahakan

pemotongannya tepat pada ruas, bila tidak ujung bambu, agar tidak lembab dan menjadi sarang tikus.

2. Lantai rumah.

Harus selalu kering, maka tinggi lantai harus disesuaikan dengan kondisi setempat, lantai harus lebih

tinggi dari muka tanah.

3. Penempatan langit-langit.

Dibuat sedemikian rupa, sehingga masih ada ruang antara, adanya ruang tersebut antara atap dan

langit-langit, agar orang dapat masuk kedalamnya untuk membersihkan ruang dan perbaikan.

4. Dinding Rumah.

Apabila dibuat dinding rangkap tidak boleh ada ruang antara, karna akan menjadi sarang tikus, dan

bila terbuat dari bata atau sejenisnya diusahakan menggunakan komposisi campuran yg benar dapat

dilihat disini.

5. Sudut Kemiringan atap.

Kemiringang atap disesuaikan dengan bahan yang akan dipakai, agar air hujan dapat mengalir dengan

baik.

Atap dari bahan alam = 30 derajat

Atap genteng = 25 derajat

Atap asbes,seng = 15 derajat.

KEBUTUHAN UDARA

14

Page 15: Makalah Polusi Rumah Tangga (Fixed)

a. Pada daerah tropis, setiap orang membutuhkan hawa udara 500 lt/jam sampai dengan 1500

lt/jam.

b. Kecepatan angin atau udara yang melaluli ventelasi pada ketinggian 2 meter dari muka

tanah rata-rata sekitar 0,01 – 0,5 m/lt. Pada rumah sehat kebutuhan udara tersebut dapat

dipenuhi dengan memperhatikan lubang ventelasi pada rumah tersebut, dengan cara

perhitungan sebagai berikut :

Q = K.A

Q = Volume udara dalam ruangan

A = Luas lubang ventelasi

Koefesien K = (0,6 – 0,8 untuk arah angin ventelasi), (0,3 – 0,4 untuk arah angin dating

bersudut 45).

KEBUTUHAN CAHAYA

Kebutuhan cahaya (Er).

1. Ruang gambar = 300 lux

2. Ruang Sekolah= 150 lux

3. Ruang kediaman= 125 lux

Perbandingan luas jendela dengan luas lantai.

1. Ruang kerja , luas jendela 1/5 a 1/3 luas lantai

2. Ruang sekolah, luas jendela 1/6 a 1/3 luas lantai

3. Ruang kediaman, luas jendela 1/8 a 1/6 luas lantai

4. Ruang orang sakit, luas jendela 1/5 a ¼ luas lantai

5. Sudut datang lebih besar atau sama denga 27 derajat.

6. Sudut lihat lebih besar 5 derajat.

Cara Memillih Rumah Sehat

Rumah sehat

Rumah harus difungsikan sebagai tempat terapi fisik dan mental seluruh penghuni rumah.

Rumah harus sehat sehingga penghuni rumah jadi ikut sehat. Dengan segala keterbatasan

anggaran uang dan lahan, berbagai desain rumah hemat yang sehat, produktif, dan ramah

lingkungan mulai ditawarkan, dan itu tidak selalu harus mahal, asalkan tahu kiat-kiatnya.

15

Page 16: Makalah Polusi Rumah Tangga (Fixed)

Keluarga yang hendak membeli rumah akan lebih bijaksana jika memilih rumah tumbuh atau

rumah tingkat siap pakai. Sebab, setelah dihitung-hitung, peningkatan rumah standar menjadi

rumah tingkat biayanya tetap lebih besar ketimbang membeli rumah tumbuh atau rumah

tingkat sejak awal. Perhatikan pula kualitas dan struktur bangunan rumah.

Luas lahan dan anggaran biaya yang terbatas mendorong penghuni rumah untuk

mengoptimalkan fungsi rumah. Penggabungan fungsi-fungsi ruang mulai dari carport, teras,

dan taman depan menjadi ruang tamu umum sekaligus tempat nongkrong anak-anak. Ruang

tamu keluarga dan ruang makan sekaligus ruang bermain anak-anak. Penyatuan ruang makan,

dapur, teras, dan taman belakang yang membatasi ruang cuci dan menjemur pakaian.

Rumah sehat akan semakin berfungsi baik dengan didukung taman yang menghadirkan

suasana alami yang sejuk dan teduh. Rumah taman akan menyatukan seluruh ruangan dan

bangunan rumah dengan lingkungan sekitar. Dominasi warna hijau akan memberikan suasana

tenang dan nyaman. Selingan aromatik tanaman dan warna-warni tanaman berbunga dan atau

berdaun indah akan menambah keceriaan dan kehangatan rumah.

Kehadiran kolam air yang berisikan ikan dan tanaman air yang berupa kolam yang besar,

tempayan atau gerabah, hingga kolam akuarium dilengkapi tanaman air seperti teratai,

papirus atau eceng gondok, dan sereh, dapat pula memberikan ketenangan.

RADIASI

Radiasi merupakan faktor resiko karena berpotensi menimbulkan gangguan kesehatan, oleh

karena itu di dalam rumah harus diupayakan pengendalian agar pejanan yang diterima

seminimal mungkin.

a. Sumber Radiasi Di Dalam Rumah

- radiasi medan listrik

- radiasi cahaya tampak

- radiasi gelombang mikro

- radiasi gas rodon dan thoron

16

Page 17: Makalah Polusi Rumah Tangga (Fixed)

b. Dampak Radiasi

Dapat menyebabkan rasa letih, hilang nafsu makan, mual, muntah, ranbut rontok,

kemandulan, kematian sel-sel tubuh, gangguan sistem darah, sistem reproduksi, sistem

syaraf, sistem endokrim, sistem kardiovaskuler dan dampak psikologis/ rasa takut.

c. Cara Pengendalian Dampak Radiasi

Radiasi medan listrik, medan magnet dan kerapatan daya dari pesawat televisi

Menonton tv sebaiknya pada jarak terhadap layar minimal 4x diagonal atau menjaga jarak

terhadap layar minimal 2 meter.

Berada di depan layar televisi tidak melebihi 4 jam secara terus menerus. Tidak

berada pada belakang tabung monitor komputer kurang dari 1 meter. radiasi medan listrik,

medan magnet dan daya kerapatan dari komputer Menggunakan komputer tidak melebihi dari

4 jam per hari (sebaiknya diselingi istirahat setap 1 jam. Menggunakan alat pelindung pada

layar komputer.

Radiasi gelombang mikro dari oven mikrowave (alat pengering/ pemanas ) Tidak

berada di dekat oven mikrowave dalam keadaan hidup kurang dari 20 cm. Tidak membuka

mikrowave pada saat hidup/ berfungsi. radiasi cahaya tampak, ultraviolet dan infra merah

dari matahari

Dilarang berjemur pada siang hari (setelah jam 11.00). Menggunakan pelindung diri seperti

topi, payung dan cream yang mengandung tabir surya.radiasi cahaya tampak pada peralatan

las listrik/ karbit. Menggunakan pelindung mata/ kaca mata las untuk pekerja las.Bekerja

tidak terus menerus atau non-stop.

Radiasi gelombang mikro (kerapatan daya) dari telepon seluler. Menggunakan hear-

set sewaktu menggunakan telepon seluler. Jangan digunakan saat sinyal rendah. Pengguna

telepon seluler dibatasi bagi anak-anak dan remaja. Membawa dan menyimpan telepon

seluler sebaiknya jauh dari organ reproduksi seperti saku samping dan saku depan. Pengguna

telepon seluler sebaiknya dibatasi. Radiasi gas rodon dan thoron dari tanah, air, bahan

bangunan dan gas elpiji. Peredaran udara di dalam rumah harus lancar, ventilasi memenuhi

syarat kesehatan dan jendela dibuka setiap hari. Menggunakan kipas angin/ fan/ exhausfan.

VEKTOR

17

Page 18: Makalah Polusi Rumah Tangga (Fixed)

Keberadaan vektor di dalam dam di luar rumah perlu diawasi karena serangga/ binatang

pengerat seperti tikus mempunyai peran penting di dalam penularan berbagai jenis penyakit.

Adapun jenis vektor dan penyakit ditularkan adalah sebagai berikut :

a. Nyamuk :

- aedes aegypty > demam berdarah

- culex quinques > filaria

b. lalat : musca domestica > dysentri, diare, typhoid (lalat rumah)

c. kecoa : blatella germanica > dysentri, diare, typhoid, cholera (kecoa jerman)

d. tikus : rattus-rattus diardi > pes, murine typhus (tikus rumah).

Rumah adalah salah satu kebutuhan primer manusia. Sebagai tempat hunian untuk

melindungi kita dari teriknya sinar matahari dan derasnya hujan, rumah tentu saja punya

beberapa kriteria yang akan diperlukan dalam pembangunannya. Rumah atau tempat hunian

yang pantas harus memenuhi persyaratan rumah sehat sebab sebagai kebutuhan primer, tentu

saja kita menghabiskan sebagian besar waktu kita di rumah, khususnya ibu rumah tangga.

Oleh karena itu, rumah yang kita tinggali harus bisa memenuhi syarat rumah layak huni, agar

kita yang tinggal didalamnya tidak menerima dampak negatif dari rumah itu.

Kontruksi rumah dan lingkungan yang tidak memenuhi syarat kesehatan merupakan faktor

resiko sumber penularan berbagai jenis penyakit, khususnya penyakit yang berbasis

lingkungan Masalah perumahan telah diatur dalam Undang-Undang pemerintahan tentang

perumahan dan pemukiman No.4/l992 bab III pasal 5 ayat l yang berbunyi “Setiap warga

negara mempunyai hak untuk menempati dan atau menikmati dan atau memiliki rumah yang

layak dan lingkungan yang sehat, aman, serasi,dan teratur”. Sebuah rumah harus memenuhi

syarat rumah sehat untuk dapat dihuni dan disebut layaknya rumah.

Secara umum rumah dapat dikatakan sehat apabila memenuhi kriteria sebagai berikut:

Memenuhi kebutuhan fisiologis antara lain pencahayaan, penghawaan dan ruang

gerak yang cukup, terhindar dari kebisingan yang mengganggu.

18

Page 19: Makalah Polusi Rumah Tangga (Fixed)

Memenuhi kebutuhan psikologis antara lain privacy yang cukup, komunikasi yang

sehat antar anggota keluarga dan penghuni rumah.

Memenuhi persyaratan pencegahan penularan penyakit antar penghuni rumah dengan

penyediaan air bersih, pengelolaan tinja dan limbah rumah tangga, bebas vektor

penyakit dan tikus, kepadatan hunian yang tidak berlebihan, cukup sinar matahari

pagi, terlindungnya makanan dan minuman dari pencemaran, disamping pencahayan

dan penghawaan yang cukup.

Memenuhi persayaratan pencegahan terjadinya kecelakaan baik yang timbul karena

keadaan luar maupun dalam rumah antara lain, posisi garis sempadan jalan, kontruksi

yang tidak mudah roboh, tidak mudah terbakar dan tidak cenderung membuat

penghuninya jatuh tergelincir.

Tercantum dalam Residential Environtment dari WHO 1974, kriteria rumah sehat sederhana

antara lain :

1. Harus dapat melindungi dari hujan, panas, dingin, dan berfungsi sebagai tempat

istirahat.

2. Mempunyai tempat untuk tidur, masak, mandi, mencuci, kakus.

3. Dapat melindungi dari bahaya kebisingan dan bebas dari pencemaran.

4. Bebas dari bahan bangunan yang berbahaya.

5. Terbuat dari bahan bangunan yang kokoh dan dapat melindungi penghuninya dari

gempa, keruntuhan dan penyakit menular.

6. Memberi rasa aman dan lingkungan tetangga yg asri.

Berdasarkan hal tersebut, kondisi rumah di Indonesia saat ini belum semuanya

memadai dan sesuai dengan syarat kesehatan. Akan tetapi, sudah mulai banyak rumah

yang dibuat berdasarkan aturan kesehatan standar yang dianjurkan pemerintah.

Diantaranya, pembangunan rumah saat ini mulai memperhatikan kondisi kesehatan untuk

penghuninya.

BAB IV

19

Page 20: Makalah Polusi Rumah Tangga (Fixed)

POLUSI RUMAH TANGGA DI KALIMANTAN BARAT

4.1 Permasalahan

Keberadaan parit bagi sebagian masyarakat Kalbar, bukan sekedar bagian dari sistem drainase ataupun saluran irigasi pertanian. Namun juga menjadi bagian dari berbagai aktifitas kehidupan, khususnya menyangkut rumah tangga. Di Kecamatan Sungai Raya Kabupaten Kubu Raya misalnya, parit Bugis yang melintasi Jl. Adi Sucipto dan Arteri Supadio ini, merupakan tempat keseharian bagi kaum wanita, untuk mandi, menyuci pakaian maupun perabotan. Juga menjadi salah satu kesukaan anak-anak, untuk berenang dan bermain di air parit yang berwarna hitam kecoklatan ini. Suatu fenomena nyata bahwa parit, “merupakan tempat keseharian yang sangat penting bagi masyarakat sekitarnya. Bahkan` di musim kemarau, air yang mengalir manakala pasang tiba, ditimba pula oleh penduduk setempat untuk cadangan persedian air di rumah. Aktifitas lainnya yang juga terkonsentrasi di parit ini adalah, mengalirnya air pembuangan dari perumahan, pertokoan serta limbah perbengkelan. Namun tanpa disadari oleh mereka, penggunaan shampo, sabun, deterjen maupun pemutih untuk membersihkan rambut, badan, pakaian maupun perabotan rumah tangga lainnya, telah menimbulkan dampak buruk bagi ekosistem yang ada di parit.

Menurut Peneliti Perikanan dari Universitas Muhammadiyah Pontianak Ir. Hendiyanto Msc, deterjen adalah garam sulfoniat, dimana molekulnya sukar terdegradasi oleh bakteri pengurai. Kandungan zat kimia pada berbagai jenis pembersih tadi, secara perlahan telah menurunkan kadar oksigen di parit. Di perairan yang mengandung konsentrasi oksigen terlarut rendah, gerakan membuka dan menutupnya insang berlangsung lebih cepat, sehingga proses kematian ikan akibat polusi deterjen menjadi lebih cepat.

Salah satunya adalah ikan Gendang - gendis, yang dalam bahasa latin dinamakan Brachygobius Doriae. Panjang tubuh ikan ini antara 2 - 2,5 cm, dan memiliki warna dasar hitam dengan tiga lingkaran warna kuning yakni ; di kepala, di dekat sirip punggung dan di dekat pangkal ekor. Sekitar 10 tahun silam, Ikan mungil ini begitu mudah ditemui di hampir setiap parit yang ada di Kabupaten Kubu Raya, kebiasaannya hidup dan berkembang biak di antara tanaman air seperti Alga, Hidrilla dan Teratai.

Meskipun ikan mungil ini bukan termasuk hewan langka, dan diduga sebagian kalangan masih melimpah, namun di Kecamatan Sungai Raya sudah diambang kepunahan. Dari hasil pantauan di hampir semua parit pada 5 desa di kecamatan Sungai Raya, yakni desa Sungai Raya, Teluk Kapuas, Arang Limbung, Limbung dan Kuala Dua, ikan mungil ini sulit ditemukan , seperti hijrah mengembara ke tempat lain. Namun menyusutnya populasi jenis ikan, bukanlah akibat perburuan atau wabah penyakit, melainkan akibat ketidaktahuan dan kecerobohan manusia.

Hendiyanto juga menyebutkan bahan kimia lain yang dapat menurunkan kualitas air, yakni oli bekas dari bengkel. Oli yang bercampur minyak, begitu saja dibuang ke parit tanpa diolah atau melalui proses filterisasi. Akibatnya kualitas air semakin menurun dan tanaman air secara perlahan mati, yang menyebabkan ikan gendang - gendis dan belasan jenis lainnya menyusut tajam. Belakangan menjamurnya usaha cuci mobil, semakin memperparah

20

Page 21: Makalah Polusi Rumah Tangga (Fixed)

pencemaran air di sebagian parit di kecamatan Sungai Raya. Sebab usaha penyucian membuang air yang bercampur deterjen langsung ke parit, tanpa menggunakan filter.

Apalagi umumnya parit di kecamatan ini semakin lama kian dipersempit, sebagian diantaranya ditutup. Bahkan pada beberapa lokasi telah menjadi tempat pembuangan sampah, sehingga memicu pendangkalan dan menghambat arus air parit. Air pun berubah menjadi comberan, berwarna hitam dan berbau busuk. Ditambah lagi sampah non organik seperti kaca, besi, kardus, kain dan kayu,serta kantong plastik telah menjadikan parit layaknya Tempat Pembuangan Akhir.

Berdasarkan penelitian Guru Besar Ilmu Kimia Agroindustri Fakultas MIPA Universitas Tanjungpura Pontianak, Prof. Dr. Thamrin Usman, telah terjadi pergeseran sumber polutan di parit, kanal maupun sungai Kapuas di Kabupaten Kubu Raya sekitar 5 tahun terakhir. Jika sebelumnya industri pengolahan kayu berkontribusi besar terhadap pencemaran air sungai, melalui senyawa kimia seperti Phenol, Formalin, Urea maupun Melamin, kini setelah bangkrutnya industri perkayuan di Kalbar, polutan berasal dari limbah domestik dan industri non kayu. Memang kadarnya tergolong kecil dibandingkan zat kimia dari limbah pabrik, namun jumlahnya yang begitu tinggi mengakibatkan deterjen menjadi salah satu polutan berbahaya bagi ekosistem lingkungan. Apalagi Kecamatan Sungai Raya sebagai ibukota Kabupaten, memiliki populasi penduduk cukup padat mencapai 150. 000 jiwa. Dan semua rumah penduduk, baik yang tinggal dalam kompleks maupun perumahan umum, membuang limbah rumah tangga ke dalam selokan atau got, yang akhirnya menuju sungai. Jika setiap warga Sungai Raya mandi satu kali sehari saja, dengan menghasilkan air sabun dan deterjen sekitar satu gayung, maka dalam sehari produksi limbah mencapai 150. 000 gayung. Jika diasumsikan 1 gayung sama dengan 1 liter, maka produksinya mencapai 150. 000 liter. Dikalikan setahun sebanyak 360 hari, jumlahnya sama seperti danau air sabun dan deterjen. Inilah yang diproduksi rumah tangga.! Jika kapasitasnya sudah seperti ini, tentu saja menyamai atau juga dapat mengalahkan polutan dari limbah industri.

“Dewasa ini, industri kayu telah meredup, namun aspeksitas tambahan yang tidak kalah berbahaya adalah polutan rumah tangga seperti deterjen dan limbah perbengkelan seperti pelumas dan minyak bakar. Polutan ini menambah kelanjutan dari polusi pada sungai dan parit, sehingga biota-biota yang sudah terlanjur punah susah untuk kita temukan lagi. Karena ikan-ikan ini tidak punya kesempatan untuk regenerasi atau mempertahankan kelangsungan hidupnya”. Ungkap Dr.Thamrin Usman.

Kondisi ini diperparah lagi dengan rendahnya pemahaman masyarakat tentang perlunya kelestarian lingkungan, dan pentingnya keseimbangan ekologi. Fenomena pencemaran air dianggap lumrah , dan bukan sebagai ancaman. Meskipun telah disaksikan di depan mata, bahwa sebagian makhluk hidup diambang kepunahan akibat produk limbah

21

Page 22: Makalah Polusi Rumah Tangga (Fixed)

rumah tangga. Tanda-tanda alam sebenarnya mulai tampak, dengan menurunnya pengetahuan generasi baru di daerah ini, tentang keanekaragaman satwa air.

4.2 Dampak

1) Racun Berbahaya Di Sungai Kapuas Dari Limbah Domestik

Sejak menurunnya sektor perkayuan di Kalbar 5 tahun belakangan, mengakibatkan perubahan sumber polutan (racun berbahaya) yang mencemari air sungai kapuas. Jika sebelumnya industri pengolahan kayu berkontribusi besar terhadap pencemaran air sungai, melalui senyawa kimia seperti Phenol, Formalin, Urea maupun Melamin, “ kini setelah bangkrutnya industri perkayuan di Kalbar polutan berasal dari limbah domestic dan industry non kayu.

Guru Besar Ilmu Kimia Agroindustri Fakultas MIPA UNTAN Thamtin Usman yang dikutip RRI Pontianak mengatakan kandungan racun berbahaya dari limbah domestic tergolong kecil, namun jumlahnya yang begitu tinggi mengakibatkan produk limbah rumah tangga menjadi salah satu polutan berbahaya bagi ekosistem lingkungan. Terutama kota Pontianak sebagai ibukota Kalbar dengan populasi penduduk cukup padat yang mencapai 500.000 jiwa. Dimana hampir semua rumah penduduk, baik yang tinggal dalam kompleks maupun perumahan umum, membuang limbah rumah tangga ke dalam selokan atau got, yang kemudian disalurkan menuju sungai.

2) Ekosistem Perairan Terancam Mulai Mengalami Kepunahan

Keberadaan parit bagi sebagian masyarakat kalbar, bukan sekedar bagian dari sistem drainase ataupun saluran irigasi pertanian. Namun juga menjadi bagian dari berbagai aktifitas kehidupan, khususnya menyangkut rumah tangga. Di kecamatan Sungai Raya Kabupaten Kubu Raya misalnya, parit Bugis yang melintasi Jl. Adi Sucipto dan Arteri Supadio ini, merupakan tempat keseharian bagi kaum wanita, untuk mandi, mencuci pakaian dan perabotan. Juga menjadi salah satu kesukaan anak-anak, untuk berenang dan bermain di air parit yang berwarna hitam kecoklatan ini. Suatu fenomena nyata bahwa parit, “merupakan tempat keseharian yang sangat penting bagi masyarakat sekitarnya. Bahkan di musim kemarau, air yang mengalir saat pasang tiba, ditimba pula oleh penduduk setempat untuk cadangan persediaan air di rumah. Aktifitas lainnya yang juga terkonsentrasi di parit ini adalah, mengalirnya air pembuangan dari perumahan, pertokoan, serta limbah perbengkelan.

Namun tanpa disadari oleh mereka, penggunaan sampo, sabun, deterjen maupun pemutih untuk membersihkan rambut, badan, pakaian maupun perabotan rumah tangga lainnya, telah menimbulkan dampak buruk bagi ekosistem yang ada di parit. Deterjen buatan atau Synthetic Detergent, yang terbuat dari LAS (Lauril Alkil Sulfonat) dan ABS ( Alkil Benzena Sulfonat), direaksikann dengan basa, yakni Natrium Hidroksida. Sebagai salah satu bahan pembersih, deterjen bersifat hamper sama dengan sabun, bila dituangkan ke dalam air dapat melepaskan kotoran dari suatu benda, serta bersifat hidrofob atau menarik kotoran dan hidrofil atau menarik air. Menurut Peneliti Perikanan dari Universitas Muhammadiyah Pontianak Ir. Hendiyanto Msc, deterjen adalah asam sulfoniat, dimana molekulnya sukar terdegradasi oleh bakteri pengurai. Kandungan zat kimia pada berbagai jenis pembersih tadi, secara perlahan telah menurunkan kadar oksigen di parit. Di perairan yang mengandung konsentrasi oksigen terlarut rendah, gerakan membuka dan menutupnya insang berlangsung lebih cepat, sehingga proses kematian ikan akibat polusi deterjen menjadi lebih cepat.

22

Page 23: Makalah Polusi Rumah Tangga (Fixed)

Berdasarkan kriteria limbah yang dikeluarkan kementrian Lingkungan Hidup – KLH, maka oli bekas termasuk limbah B3 atau Bahan Berbahaya dan Beracun. Mengacu pada PP No. 18 Tahun 1999, limbah B3 adalah sisa usaha atau kegiatan yang mengandung bahan berbahaya dan beracun, yang dapat mencemarkan atau merusak lingkungan hidup, sehingga membahayakan kesehatan serta kelangsungan hidup manusia dan mahluk hidup lainnya terutama yang hidup dialiran dialiran sungai dan parit. Begitulah bunyi aturan tersebut, namun beginilah kondisinya.

Sifat oli yang tidak dapat larut di air, menyebabkan oli bekas yang dibuang ke parit, mengambang di atas permukaan air, sehingga menghambat sinar matahari dan sirkulasi udara. Kontak langsung dengan ikan, dapat menyebabkan oli melekat pada insang, sehingga mengganggu pernafasan. Hal inilah yang merupakan penyebab utama kematian berbagai jenis tanaman air, dan habitat ikan gendang- gendis. Di beberapa titik di kecamatan Sui Raya, parit bukan lagi tempat ikan hidup dan berkembang biak, namun genangan air berganti genangan oli bekas.

Kondisi ini diperparah lagi dengan rendahnya pemahaman masyarakat tentang perlunya kelestarian lingkungan, dan pentingnya keseimbangan ekologi. Buih-buih yang dulu terlihat, akibat aliran air membentur dinding parit, menandakan kualitas air masih terjamin. Kini telah tergantikan busa sabun dan deterjen, membawa racun dan mengalirkannya ke sepanjang sungai. Berbagai jenis ikan yang berenang ketika air masih jernih, kini menghilang dan tinggal menyisakan cerita masa lalu. Terbukti, saat ini banyak anak-anak belasan tahun yang tidak mengenal ikan gendang-gendis, bahkan merasa asing ketika mendengar nama sang ikan tersebut.

Berdasarkan Penelitian Guru Besar Ilmu Kimia Agroindustri Fakultas MIPA UNTAN, Prof. Dr. Thamrin Usman, telah terjadi pergeseran sumber polutan di parit, kanal maupun sungai Kapuas di Kabupaten Kubu Raya sekitar tahun terakhir. Jika sebelumnya industri pengolahan kayu berkontribusi besar terhadap pencemaran air sungai, melalui senyawa kimia seperti Phenol, Formalin, Urea maupun Melamin, kini setelah bangkrutnya industri perkayuan di Kalbar, polutan berasal dari limbah domestik dan industri non kayu. Memang kadarnya tergolong kecil dibandingkan zat kimia dari limbah pabrik, namun jumlahnya yang begitu tinggi mengakibatkan deterjen menjadi salah satu polutan berbahaya bagi ekosistem lingkungan. Apalagi kecamatan Sungai Raya sebagai Ibukota Kabupaten, memiliki populasi penduduk cukup padat mencapai 150.000 jiwa. Dan semua rumah penduduk, baik yang tinggal dalam kompleks maupun perumahan umum, membuang limbah rumah tangga ke dalam selokan atau got, yang akhirnya menuju sungai. Jika setiap warga Sungai Raya mandi satu kali sehari saja, dengan menghasilkan air sabun dan deterjen sekitar satu gayung, maka dalam sehari produksi limbah mencapai 150.000 gayung. Jika diasumsikan 1 gayung sama dengan 1 liter, maka produksinya mencapai 150.000 liter. Dikalikan setahun sebanyak 360 hari, maka jumlahnya sama seperti danau air sabun dan deterjen. Inilah yang diproduksi rumah tangga. Jika kapasitasnya sudah seperti ini, tentu saja menyamai atau juga dapat mengalahkan polutan dari limbah industri.

4.3 Upaya Pencegahan dan Penanganan

Pencemaran Tanah

Upaya pencegahan

23

Page 24: Makalah Polusi Rumah Tangga (Fixed)

Pada umumnya pencegahan ini pada prinsipnya adalah berusaha untuk tidak menyebabkan terjadinya pencemaran, misalnya mencegah/mengurangi terjadinya bahan pencemar, antara lain:

1) Sampah organik yang dapat membusuk/diuraikan oleh mikroorganisme antara lain dapat dilakukan dengan mengukur sampah-sampah dalam tanah secara tertutup dan terbuka, kemudian dapat diolah sebagai kompos/pupuk. Untuk mengurangi terciumnya bau busuk dari gas-gas yang timbul pada proses pembusukan, maka penguburan sampah dilakukan secara berlapis-lapis dengan tanah.

2) Sampah senyawa organik atau senyawa anorganik yang tidak dapat dimusnahkan oleh mikroorganisme dapat dilakukan dengan cara membakar sampah-sampah yang dapat terbakar seperti plastik dan serat baik secara individual maupun dikumpulkan pada suatu tempat yang jauh dari pemukiman, sehingga tidak mencemari udara daerah pemukiman. Sampah yang tidak dapat dibakar dapat digiling/dipotong-potong menjadi partikel-partikel kecil, kemudian dikubur.

3) Pengolahan terhadap limbah industri yang mengandung logam berat yang akan mencemari tanah, sebelum dibuang ke sungai atau ke tempat pembuangan agar dilakukan proses pemurnian.

4) Sampah zat radioaktif sebelum dibuang, disimpan dahulu pada sumursumur atau tangki dalam jangka waktu yang cukup lama sampai tidak berbahaya, baru dibuang ke tempat yang jauh dari pemukiman, misal pulau karang, yang tidak berpenghuni atau ke dasar lautan yang sangat dalam.

5) Penggunaan pupuk, pestisida tidak digunakan secara sembarangan namun sesuai dengan aturan dan tidak sampai berlebihan.

6) Usahakan membuang dan memakai detergen berupa senyawa organik yang dapat dimusnahkan/diuraikan oleh mikroorganisme.

Langkah penanggulangan

Apabila pencemaran telah terjadi, maka perlu dilakukan penanggulangan terhadap pencemara tersebut. Tindakan penanggulangan pada prinsipnya mengurangi bahan pencemar tanah atau mengolah bahan pencemar atau mendaur ulang menjadi bahan yang bermanfaat. Tanah dapat berfungsi sebagaimana mestinya, tanah subur adalah tanah yang dapat ditanami dan terdapat mikroorganisme yang bermanfaat serta tidak punahnya hewan tanah. Langkah tindakan penanggulangan yang dapat dilakukan antara lain dengan cara:

1) Sampah-sampah organik yang tidak dapat dimusnahkan (berada dalam jumlah cukup banyak) dan mengganggu kesejahteraan hidup serta mencemari tanah, agar diolah atau dilakukan daur ulang menjadi barangbarang lain yang bermanfaat, misal dijadikan mainan anak-anak, dijadikan bahan bangunan, plastik dan serat dijadikan kesed atau kertas karton didaur ulang menjadi tissu, kaca-kaca di daur ulang menjadi vas kembang, plastik di daur ulang menjadi ember dan masih banyak lagi cara-cara pendaur ulang sampah.

2) Bekas bahan bangunan (seperti  keramik, batu-batu, pasir, kerikil, batu bata, berangkal) yang dapat menyebabkan tanah menjadi tidak/kurang subur, dikubur dalam sumur secara

24

Page 25: Makalah Polusi Rumah Tangga (Fixed)

berlapis-lapis yang dapat berfungsi sebagai resapan dan penyaringan air, sehingga tidak menyebabkan banjir, melainkan tetap berada di tempat sekitar rumah dan tersaring. Resapan air tersebut bahkan bisa masuk ke dalam sumur dan dapat digunakan kembali sebagai air bersih.

3) Hujan asam yang menyebabkan pH tanah menjadi tidak sesuai lagi untuk tanaman, maka tanah perlu ditambah dengan kapur agar pH asam berkurang.

Dengan melakukan tindakan pencegahan dan penanggulangan terhadap terjadinya pencemaran lingkungan hidup (pencemaran udara, pencemaran air dan pencemaran tanah) berarti kita melakukan pengawasan, pengendalian, pemulihan, pelestarian dan pengembangan terhadap pemanfaatan lingkungan) udara, air dan tanah) yang telah disediakan dan diatur oleh Allah sang pencipta, dengan demikian berarti kita mensyukuri anugerah-Nya.

Pencemaran Udara

Cara penanggulangan pencemaran udara antara lain;

Untuk dapat menanggulangi terjadinya pencemaran udara dapat dilakukan beberapa usaha antara lain: dengan cara mekanik, mengganti bahan bakar untuk memasak di dapur dengan LPg yang tidak menimbulkan asap, pengurangan penggunaan jenis-jenis obat nyamuk semprot dan bakar dan di ganti dengan elektrik, segera mengurangi penggunaan kulkas yang berkadar CFC yang tak standar, menutup pintu toilet sesegera setelah digunakan, pemberian ventilasi dan jendela yang cukup di semua ruangan terutama dapur, menggiatkan penanaman tumbuhan/tanaman hijau di pekarangan rumah, sesering mungkin membersihkan kotoran seperti debu dengan cara menyapu dan mengepel, menata perkakas rumah tangga agar rumah tidak terasa pengap, dan sebagainya.

Pencemaran Air

Upaya pencegahan

1. Gunakan air dengan bijaksana

Hindari penggunaan air secara berlebihan. Apalagi jika air diambil langsung ke dalam perut air tanah. Di samping mengurangi cadangan air bersih, penyerapan air tanah secara berlebihan juga berdampak buruk pada keseimbangan lingkungan. Saat ini, terutama di daerah perkotaan, eksploitasi terhadap air tanah sudah mencapai tahap memprihatinkan. Jika dibiarkan terus berlangung, bukan tidak mungkin akan timbul kerusakan lingkungan dalam taraf yang mengerikan.

2. Kurangi penggunaan deterjenDeterjen terbuat dari bahan-bahan turunan minyak bumi. Umumnya, deterjen

mengandung bahan surfaktan (surface active agent) yang berfungsi menurunkan tegangan permukaan air sehingga dapat melepaskan kotoran yang menempel pada bahan. Surfaktan mengandung senyawa anionic, kationik, non ionic, dan amphoterik. Deterjen juga mengandung fosfat, asetat, silikat, zeolit, dan asam sitrat.Saat ini, telah tersedia bahan-bahan alternatif untuk mengurangi ketergantungan manusia terhadap deterjen. Misalnya sabun

25

Page 26: Makalah Polusi Rumah Tangga (Fixed)

mandi dan pasta gigi herbal. Produk-produk terasebut lebih alami dan mudah diurai sehingga dapat mengurangi pencemaran.

3. Kurangi konsumsi obat-obat kimia

Obat-obatan kimia yang kita konsumsi menimbulkan reaksi kimia dalam tubuh, dan sebagian terbuang lewat saluran sekresi. Namun, limbah kimianya masih berpeluang mengontaminasi air. Belum lagi dengan sisa obat kimia tidak termakan yang kita buang begitu saja ke tempat sampah. Senyawa kimianya akan bereaksi terhadap tanah dan menimbulkan pencemaran. Adalah bijaksana bila kita mengurangi penggunaan obat-obat kimia dan menggantinya dengan obat-obat alternatif berbahan herbal. Selain berfungsi untuk regenerasi sel, sisa obat tidak akan menimbulkan pencemaran kimiawi.

4. Kurangi penggunaan obat nyamuk dan pembasmi serangga

Kita sering dengan mudah menggunakan obat-obatan pestisida dan insektisida untuk mengusir nyamuk, kecoa, rayap, semut, dan sebagainya. Padahal, zat kimia yang kita semprotkan akan tersimpan di dalam tanah, membuat reaksi kimia yang mencemari lingkungan. Sebaiknya kita menggunakan obat-obatan tersebut secara bijaksana dan dalam jumlah secukupnya.

5. kurangi penggunaan bahan-bahan yang sulit terurai

Banyak bahan sulit terurai yang kita gunakan dalam kehidupan sehari-hari dengan cara yang tidak bijaksana. Misalnya plastik dan styrofoam. Bahan tersebut memerlukan waktu ratusan tahun untuk terurai. Sayangnya, dengan mudah kita menggunakan dan membuangnya ke tempat sampah.

Pembatasan penggunaan barang-barang tersebut mutlak diperlukan untuk mencegah kerusakan lingkungan lebih lanjut. Apalagi saat ini telah tersedia banyak bahan alternatif pengganti.

6. Kelola sampah rumah tangga dengan baik

Pemisahan sampah organik dan non-organik memudahkan pengelolaan sampah di Tempat Pembuangan Akhir. Sebab, sampah-sampah yang tidak terkelola dengan baik akan menimbulkan senyawa kimia akibat proses bakterial yang merusak ekologi air. Perlu juga setiap keluarga mengelola sampah secara mandiri, baik dengan oksidasi sederhana maupun menjadikannya kompos. Selain baik untuk meregenerasi lingkungan tanah, juga dapat mengurangi beban operasional pengelola sampah.

7. Menanam pohon

Pohon dan tanaman hijau berperan sangat besar dalam mencegah pencemaran lingkungan, baik lingkungan udara, tanah maupun air. Polusi udara berkurang, berefek pada bersihnya atmosfer, dan air hujan tidak tercemar. Tumbuhan juga membantu penyerapan air oleh tanah melalui rongga mikro yang dibentuk akar.

26

Page 27: Makalah Polusi Rumah Tangga (Fixed)

8. Mengurangi penggunaan kendaraan bermotor

Asap knalpot merupakan polutan utama yang mengontaminasi udara. Pengurangan penggunaan kendaraan bermotor diharapkan menekan tingkat emisi karbon dan menurunkan pencemaran udara. Pada gilirannya nanti akan berdampak pada pencegahan pencemaran air.

9. Menggalakkan industri daur ulang

Sampah-sampah yang tidak terkelola menjadi masalah tersendiri bagi lingkungan. Kadang-kadang, jumlah sampah yang melebihi batas menyebabkan pengelolaan sampah tidak bisa berlangsung sempurna. Karena itu, industri daur ulang sampah memegang peran sentral dalam mengurangi volume sampah tak terkelola.

Selaain beberapa cara di atas, masih ada sebuah cara yang mungkin dapat kita tiru untuk mengurangi pencemaran dari rumah tangga,yaitu dengan menggunakan “KERANJANG TAKAKURA”. Keranjang Takakura (Mr. Takakura adalah Profesor di Jepang yang sukses melakukan praktek pengolahan limbah organikrumah tangga di Jepang) adalah media pengolahan sampah secara biologi, karena menggunakan bakteri sebagai pengurai sampah. Keranjang Takakura sendiri adalah keranjang wadah yang biasa digunakan tempat pakaian kotor sebelum dicuci (rigen) yang umumnya berkapasitas 50 liter. Berikut ini cara pengolahan sampah organikmenggunakan metoda keranjang Takakura :

1. Cari keranjang berukuran 50 liter berlubang-lubang kecil (supaya tikus tidak bisa masuk) dan

tutupnya.

2. Cari doos bekas wadah air minum kemasan, atau bekas wadah super mi, asal bisa masuk ke

dalam keranjang. Doos ini untuk wadah langsung dari bahan bahan yang akan dikomposkan.

3. Isikan ke dalam doos ini kompos yang sudah jadi. Tebarkan kompos ke dalamdoos selapis saja

setebal kurang lebih 5 cm. Lapisan kompos yang sudah jadi ini berfungsi sebagai starter proses

pengomposan, karena di dalam kompos yang sudah jadi tersebut mengandung banyak sekali

mikroba-mikroba pengurai. Setelah itu masukkan doos tersebut ke dalam keranjang plastik.

4. Bahan-bahan yang hendak dikomposkan sudah bisa dimasukkan ke dalamkeranjang. Bahan-

bahan yang sebaiknya dikomposkan antara lain: Sisa makanan dari meja makan: nasi, sayur, kulit

buah-buahan. Sisa sayuran mentah dapur: akar sayuran, batang sayuran yang tidak terpakai.

Sebelum dimasukkan ke dalam keranjang, harus dipotong-potong kecil-kecil sampai ukuran 2 cm

x 2 cm.

5. Setiap hari bahkan setiap habis makan, lakukanlah proses memasukkan bahan bahan yang akan

dikomposkan seperti tahap sebelumnya. Demikian seterusnya. Aduk-aduklah setiap selesai

memasukkan bahan-bahan yang akan dikomposkan. Bilamana perlu, tambahkan lagi selapis

kompos yang sudah jadi.

Keuntungan metoda pengolahan sampah ini, doos dalam keranjang ini lama tidak

penuhnya, sebab bahan-bahan dalam doos tadi mengempis. Terkadang kompos ini beraroma

27

Page 28: Makalah Polusi Rumah Tangga (Fixed)

jeruk, bila kita banyak memasukkan kulit jeruk. Bila kompos sudah berwarna coklat kehitaman

dan suhu sama dengan suhu kamar, maka kompos sudah dapat dimanfaatkan.

Hal yang perlu diperhatikan adalah upayakan agar bekas sayuran bersantan, daging dan

bahan lain yang mengandung protein tidak dimasukkan ke dalam doos. Mengingat starter-nya

telah menggunakan kompos yang sudah jadi, maka MOL (mikroba loka) tidak digunakan.

28

Page 29: Makalah Polusi Rumah Tangga (Fixed)

BAB V

PENUTUP

5.1 Kesimpulan

Polusi rumah tangga merupakan masalah yang harus ditindaklanjuti secara serius, sebab dapat berdampak negatif terhadap masyarakat Kalimantan Barat pada umumnya dan Pontianak pada khususnya.

Untuk mencegahnya kita harus menciptakan kriteria rumah sehat sederhana (RSS) yang mana salah satu kriterianya adalah pemenuhan kebutuhan fisiologis seperti pencahayaan.

Adapun salah satu penyebab timbulnya polusi rumah tangga adalah sanitasi lingkungan tempat tinggal yang buruk. Hal ini dapat menyebabkan timbulnya beberapa bibit penyakit yang dapat mengancam kesehatan manusia.

Akibat dari polusi rumah tangga tersebut munculah dampak negatif yang terjadi salah satunya adalah pencemaran zat kimia yang berbahaya di dalam air yang dapat mengakibatkan penurunan oksigen sehingga makhluk hidup yang berada di dalam air dapat mati dan Sick Building Syndrome.

Melihat masalah tersebut salah satu cara efektif yang dilakukan untuk menanggulangi polusi rumah tangga ialah dengan tidak membuang sampah di sembarang tempat dan diupayakan sampah tersebut dapat dikelola dengan baik salah satu contohnya adalah dengan membuat “KERANJANG TAKAKURA”.

29

Page 30: Makalah Polusi Rumah Tangga (Fixed)

5.1 Saran

Pemerintah Kalbar diharapkan membantu masyarakat dalam membuat rumah sehat sederhana dengan sanitasi yang baik.

Perlu adanya penanganan yang jelas terhadap pembuangan limbah rumah tangga sehingga tidak menimbulkan masalah terutama di bidang kesehatan.

Pemerintah harus lebih mensosialisasikan teantang bahaya dari polusi rumah tangga. Pemerintah Kalbar seharusnya membuat Undang-undang mengenai polusi rumah

tangga.

30

Page 31: Makalah Polusi Rumah Tangga (Fixed)

DAFTAR PUSTAKA

Bahtiar Ayi. Makalah Polusi Air Tanah Akibat Limbah Industri dan Rumah Tangga

Serta Pemecahannya.

Chandra, Budiman. 2007. Pengantar Kesehatan lingkungan. EGC: Jakarta.

Dinas Kesehatan Kab Bone Bolango, Provinsi Gorontalo.2008. Pengaruh Sampah

Terhadap Kesehatan Lingkungan.

Fitria dkk. 2008. Kualitas Udara Dalam Ruang Perpustakaan Universitas “X” Ditinjau dari Kualitas Biologis, Fisik, dan Kimiawi. Makara, Kesehatan, Vol. 12, NO. 2, Desember 2008: 77-83. Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Indonesia, Depok.

Keman, Soedjajadi. Kesehatan Perumahan dan Lingkungan Pemukiman. Jurnal

Kesehatan Lingkungan, Vol. 2, NO. 1, 34 Juli 2005 : 29-42. Bagian Kesehatan

Lingkungan FKM Universitas Airlangga.

Pohan, Nurhasmawatys 2004. Pengaruh Bahan-bahan Kimia Buangan Industri Terhadap Lingkungan. Fakultas Teknik Jurusan Teknik Mesin, Universitas Sumatera Utara. USU digital library.

SUMBER INTERNET :

Badan Pusat Statistik Perumahan dan Pemukiman. 2004. Presentase Rumah Tangga Menuju Jenis Gangguan Polusi dan Provinsi. BPS Jakarta. (ONLINE :http:// digilib-ampl.net/file/pdf/UO-080-01.pdf diakses tanggal 15 Januari 2011 pukul 17.45 WIB)

DINKES.2009.Pontianak Sehat 2010, Program Kesehatan Pontianak Rahun 2010. (ONLINE : http://DINKES. Pontianak Kota. go. id) diakses tanggal 12 Januari 2011 pukul 09.05 WIB.)

ONLINE : ( http://bsin68.blogspot.com/p/si-mungil-gendang-gendis-mulai.html) diakses tanggal 13 Januari 2011 pukul 21.17 WIB

ONLINE : ( www.iptek.net.id) diakses 12 Januari 2011 pukul 15.47 WIB

ONLINE : (http://www.sobatsehat.com/info-sehat/4-kriteria-rumah-sehat/) diakses tanggal 12 Januari 2011 pukul 06.20 WIB.

ONLINE : (http://bsin68.blogspot.com/p/si-mungil-gendang-gendis-mulai.html) diakses

tanggal 13 Januari 2011 pukul 21. 17 WIB.

31

Page 32: Makalah Polusi Rumah Tangga (Fixed)

ONLINE : (http://www.chem-is-try.org/materi_kimia/kimia-lingkungan/pencemaran-udara/terjadinya-pencemaran-udara-dan-penanggulangannya/ ) diakses tanggal 13 Januari 2011 pukul 14.24 WIB.

32

Page 33: Makalah Polusi Rumah Tangga (Fixed)

LAMPIRAN

Nama-nama anggota kelompok 2 adalah sebagai berikut

1. Desti Eryani NIM : I111100442. Edina Theodora A. NIM : I111100073. Edo P. Priyantomo NIM : I111100674. Eko Saputro NIM : I111100655. Erika Fitrianti NIM : I111100466. Esti Nur Ekasari NIM : I111100257. Gabriel NIM : I111100228. Henry Hadianto NIM : I111100409. Indah Safitri NIM : I1111000810. Jefri Kurniawan NIM : I1111000411. Khalik Perdana Putra NIM : I1111002712. Muhammad Fauzi NIM : I1111000213. Qory Irsan NIM : I1111002814. Ratih Hemiarista P. NIM : I1111000615. Reci Maulita NIM : I1111003216. Resti Puteri A. NIM : I1111005817. Sulastri NIM : I1111006618. Samialhuda R. Fitria NIM : I1111006019. Tajul Anshor F.H. NIM : I1111002420. Umar Syarif Asiffa NIM : I1111004521. Wastri G. Manik NIM : I1111005222. Titi Widya Lestari NIM : I1111001523. Yudo Prabowo NIM : I11110017

33