makalah proses manufactur.docx
DESCRIPTION
Proses ManufakturTRANSCRIPT
Daftar Isi
Daftarisi.......................................................................................................... 1
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latarbelakang..................................................................................... 2
.........................................................................................................................
1.2 Maksuddantujuan............................................................................... 3
BAB II PEMBAHSAN
2.1 Pengertian ULTRASONIC MACHINING........................................ 4
2.2 Mekasnisme removal material pada USM danPemodelan................. 7
2.3 Parameter dari Ultrasonic Machining................................................ 9
2.4 Keuntungandari Ultrasonic Machining.............................................. 10
2.5 Kekurangandari Ultrasonic Machining.............................................. 11
2.6 Aplikasidari Ultrasonic Machining.................................................... 11
2.7 Analisadancontohperhitungan............................................................ 11
BAB III KESIMPULAN
3.1 Kesimpulan......................................................................................... 13
LAMPIRAN
Lampiran.................................................................................................. 14
1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 LatarBelakang
Perkembanganteknologi industrimoderen telah melahirkan penciptaan
berbagai macam material baru.Memungkinkan materialtersebutmemiliki kekuatan
tinggi,antara lain stainless dan baja tahan panas,baja paduan, titanium, keramik,
komposit, dan material non logam lainnya. Bahan-bahan ini mungkin tidak cocok
untuk metode permesinankonvesional, karena chipping atau patah dari lapisan
permukaan, sehingga menghasilkan kualitas produk yang buruk.
BerbagaibentukNon Conventional Machinery
telahditemukandandikembangkan.Klasifikasi proses pengerjaan non
konvensionaldapatdilakukanmenurutbeberapaaspek, diantaranya : energi yang
dibutuhkan, mekanisme proses pengerjaan, transformasienergiuntuk proses
pengerjaan, dan media untuktransformasienergi.
Berdasarkanaspekklasifikasitersebutterdapatbeberapaistilah yang
mempergunakansingkatan, antara lain : AJM (Abrasive Jet Machining),
USM (Ultrasonic Machining), CHM (Chemical Machining), ECM (Electro
Chemical Machining), ECG (Electro Chemical Grinding ), EDM (Electro
Discharge Machining),LBM ( Laser Beam Machining), IBM (Ion Beam
Machining), dan PAM (Plasma arc Machining).
Banyak dari masalah ini dan yang sejenis dapat berhasil diselesaikan dengan
menggunakan teknologi ultrasonik. USM (ULTRASONIC MACHINING)
menggunakan mekanisme drive baru untuk mengubah ultrasonik atau getaran dari
tumbukanpartikelabrasif yang digetarkandgnfrekwensitinggi.
2
Penggunaan ultrasonik untuk proses pemesinan dari bahan keras dan rapuh
dikenal sejak 1950-an. Proses kerja mesin ultrasonik dilakukan dengan
menundukkan alat untuk kombinasi dari dua gerakan. Sebuah gerakan mengemudi
diperlukan untuk membentuk w / p. Frekuensi getaran (ultrasonik) tinggi tertentu,
frekuensi arah dan intensitas kemudian ditumpangkan.
Pembangunan mesin dan unsur-unsurnya sangat bergantung pada proses yang
dilakukan oleh alat ini. Oleh karena itu parameter yang optimal yang diperlukan
untuk satu set tertentu dari operasi yang diperlukan untuk dipelajari dalam rangka
untuk menghasilkan kualitas yang dibutuhkan mesin dalam waktu yang
dibolehkan dan sumberdayanya.
1.2 MaksuddanTujuan
1. Mengetahuipengertiandarimesin Ultrasonic machining.
2. Mengetahui proses permesinan Ultrasonic Machining.
3. MengetahuiProduk-produkdari Ultrasonic Machining
3
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian ULTRASONIC MACHINING
Mesin ultrasonik merupakanjenis proses permesinan non-konvensionaldimana
proses pengerjaan material dilakukanolehpartikel-partikel abrasive yang
digetarkanolehpahatdenganfrekuensi ultrasonik (19 ~ 25 kHz) . Partikel-
partikeliniakanmenumbuk material bendakerja, sehinggaakanmengikis
materialsdikit demi sedikit.
Gambar. 2.1 secara singkat menggambarkan proses USM
Dalam mesin ultrasonik, pahatbergetar pada frekuensi ultrasonik (19 ~ 25
kHz)denganamplitudosekitar15-50Pmselama proses pengerjaan.
Pahatakanditekan ke bawah dengan kekuatan tekansebesarFsecarakonstan.Antara
pahat dan benda kerjakemudiandiseprotkan partikel abrasif keras, umumnya
partikel yang disemprotlandalam bentuk bubur berbasis air. Partikel abrasif
bertindak sebagai indenters dan indent antarapahatdanbendakerja. USM
4
digunakan untuk bahan yang memiliki konduktor listrik yang buruk. Dengan
demikian USM tidak dapat diproseselektrokimia dan electro discharge machining
(ECM dan ED)}.
Struktur mekanik dasar UltrasonicMachining sangat mirip dengan sebuah
mesin bor. Namun, memiliki fitur tambahan untuk melaksanakan USM bahan
pekerjaan rapuh. Benda kerja yang terpasang pada wakil, yang dapat terletak di
posisi yang diinginkan di bawah alat menggunakan tabel sumbu 2. Tabel tersebut
selanjutnya dapat diturunkan atau dinaikkan untuk mengakomodasi pekerjaan
ketebalan yang berbeda.
• Feed motion untuk memberikan kekuatan pakan ke bawah pada alat ini
selama mesin
• Transduser, yang menghasilkan getaran ultrasonik
• Horn atau konsentrator, yang mekanis menguatkan getaran dengan amplitudo
yang diperlukan dari 15 - 50 pM dan menampung alatdi ujungnya
5
Gambar 2.3 skemamesin Ultrasonic Machining
Getaran-getaran ultrasonik dihasilkan oleh transduserdariamplifier.
Transduser untuk USM dibedakanmenjadi 3 berdasarkanprinsipkerjanya :
piezoelectricefek
magnetostrictive efek
Electrostrictive efek
Transduser magnetostrictive yang paling populer dan kuat di antara semua.
Tanduk atau konsentrator adalah gelombang-panduan, yang menguatkan dan
konsentrat getaran untuk alat dari transduser.
6
Gambar. 2.3 transduser Magnetostriktif
Horn atau konsentrator dapat menjadi bentuk yang berbeda seperti;
Gambar. 2.4 menunjukkan tanduk berbeda yang digunakan dalam USM
2.2MekanismeRemoval material padaUSMdanpemodelan
Seperti telah disebutkan sebelumnya, USM umumnya digunakan untuk
material yang getas. Removal material terutama terjadi karena lekukan dari grit
abrasif keras pada material getas. Partikel yang
bergetarakanmenyebabkantabrakandengan material
danmenyebabkankontakhertzian.Tekanan kontak Hertzianakan
mengembangmenjadi lekukan.Antara celah-celah lekukanterebutakanterjadi
peningkatan stres dan akhirnya menyebabkan material terkikis. di bawah setiap
situs interaksi individu antara grit abrasif dan benda kerja. Bahan pahat harus
7
sedemikian rupa sehingga lekukan oleh partikel abrasif tidak menyebabkan
kegagalan getas. Dengan demikianpahatbiasanyaterbuat dari bahan yang keras,
kuat dan ulet seperti baja, stainless steel dan paduan logam ulet.
Saatinisemua partikelabrasive dianggap mempunyai bentuk dan ukuran
yang sama.. Sebuah partikel abrasif dianggap bola tetapi dengan tonjolan bola
lokal seperti ditunjukkan padagambardibawahini..Lebih lanjut diasumsikan bahwa
tonjolan bola lokal memiliki diameter db,
seragamdanyangberhubungandengangrit diameter dengan db = μdg2. Jadi
partikelabrasif ditandai dengan μ dan dg.
Gambar. 2.5 Partikel-partikel abrasif ditandai oleh diameter pasir rata-rata dg
Selama indentasi oleh abrasive grit ke benda kerja, partikel abrasive
akanmenabrakpermukaanbendakerjadan ditandai dengan db. Sedangkan
kedalaman identasi pada benda kerja ditandai dengan δw. Sebagai hasil indentasi,
zona kontak antara partikel abrasive dan benda kerja akan terbentuk sebesar 2 x
diameternya.Akibat dari indentasi sebagian benda kerja akan terkikis pada
permukaanynya sebesar setengah diameter partikel abrasive.
8
Gambar. 2.3 menunjukkan interaksi antara pasir kasar dan benda kerja dan alat.
JenisAbrasive slurry :
Boron
termahal, cocokuntuk tungsten carbide, tool steel
silicon
palingbanyakdigunakan
alumina
cepataus, cocokuuntuk glass, germanium, ceramic
diamond
cocokuntuk diamond, ruby
Ukuranabarasive: (200 2000) grit
Liquid media berfungsisebagai:
- media transfer energiantara tool – bendakerja
- sebagaipendingin
- media pembawa abrasive danhasilperautan
- density yang sama abrasive
- sifatpembasahan yang baikuntukbendakerja, tool,dan abrasive
- konduktivitasdanspesifikpanas yangbaik
- viskositasrendah, sebagaimembawa abrasive denganbaik
9
- tidakkorosif
-
2.3 Parameters dari Machining Ultrasonic
KinerjadariUtrasonic machining dipengaruhiolehbeberapa parameter
sepertiberikut
Amplitudoosilasi alat (a 0)
Frekuensi osilasi alat (f)
Alat bahan
Jenis abrasif
Butir ukuran atau ukuran grit abrasive - d0
Pakan kekuatan – F
Contact bidang alat – A
Volume konsentrasi abrasif dalam bubur air – C
Rasio kekerasan benda kerja terhadap kekerasan alat; λ = σw / σt
10
GambarEffect Machining Parameter MRR
2.4 Keuntungan Ultrasonic Machining:
1. USMdapatdiguakanuntuk material kerasseperti:
Kaca
Rekayasakeramik
CVD SiC ( chemical vapor deposition silicon carbide
PCD ( diamond polycrystalline )
2. dapatdigunakanuntukmemprosesberbagaibentukfitur.
3. Tidak seperti convensional metode pemesinan , mesin ultrasonik
menghasilkan sedikit bahkantidak ada zona panas yang terkena.
11
4. Proses pemesinan merupakan nonthermal, nonchemical, dan nonelectrical,
sehinggatidak mengubah prope rties metalurgi, kimia atau fisik dari benda
kerja.
5. Para mesin bagian dengan fitur mesin yang sudah ada sebelumnya atau
metalisasi mungkin tanpa mempengaruhi integritas fitur yang sudah ada
sebelumnya atau permukaan benda kerja.
6. Mamapumenghasilkan surface finish
0,2mikrometerdankekasaranpermukaan 0,8 mikrometer.
7. Dapat menghasilkanpeningkatan produktivitastiga sampailima kali
lipatdibandingkan dengan metodekonvensional
danmesinmesinkompleksgeometri.
2.5 Kekurangan Ultrasonic Machining
1. Mesin Ultrasonic memiliki MRR relatif rendahbiasanya kurang dari 50
mm3/min.
2. Partikel abrasive dapat kembali ke permukaansehinggamembatasi akurasi,
terutama untuk lubang kecil.
3. Luas mesin dan kedalaman potong yang cukup terbatas
2.6Aplikasi Ultrasonic Machining
1. Digunakanuntukpaduanmesinlogamkeras dang etas, semi konduktor,
kaca ,keramikdankarbidadll.
2. Digunakanuntukputaranmesin, persegi,
lubangberbentuktidakteraturdanpermukaantayangan.
2.7AnalisadanContohperhitungan
1. Glass is being machined at a MRR of 6 mm3/min by Al2O3 abrasive grits
having a grit diameter of 150 mikron. If 100 mikron grits were used, what
would be the MRR..?
2. Untuk masalah di atas, dari awalpengaturanfrekuensidinaikkan dari20kHz
sampai25kHz.TentukanMRRbaru.
12
3. Untukmasalah pertama, kekuatan pakanmeningkat sebesar 50% seiring
denganpenurunankonsentrasisebesar 70%. Apa yang akan menjadiefek
padaMRR.
Solusi ;
1. MRR α C1 /4 F3/4ao
3/4 A1 /4d gf
σ w3/4(1+λ)3 /4 μ3 /4
Maka MRR = kdgtetapisemua variable lain tidakberubah.
MRR1
MRR2
=dg1
dg2
=¿MRR2=MRR1
dg1
dg2
MRR2 = 60 x100150
=4mm3/min
2. MRR α C1 /4 F3/4ao
3/4 A1 /4d gf
σ w3/4(1+λ)3 /4 μ3 /4
MRR = kfsemua variable lain tetapsama
MRRNEW = f newf old
.MRROLD=2520x 6=7.5mm3/min
3. MRR α C1 /4 F3/4ao
3/4 A1 /4d gf
σ w3/4(1+λ)3 /4 μ3 /4
MRR = kc1/4F3/4semua variable tetapkonstan
MRRNEW=¿
¿(0.3)1 /4 x (1.5)3 /4 x 6=6.02mm3/min
13
BAB III
KESIMPULAN
3.1 Kesimpulan.
1. Mesin Ultrasonic memiliki MRR relatif rendahbiasanya kurang dari 50
mm3/min.
2. USMdapatdiguakanuntuk material kerasseperti:
Kaca
Rekayasakeramik
CVD SiC ( chemical vapor deposition silicon carbide
PCD ( diamond polycrystalline )
3. Mesin Ultrasonic Machining memilikikeragamangemetripotong.
4. Memilikikeakuratandimensi yang baikyaitu ± 0.025mm
14
LAMPIRAN
Ultrasonic Machining Machine
15
ContohProduk Ultrasonic machining
16