makalah proposal pnelitian kel 3

27
MAKALAH PENELITIAN PENDIDIKAN FISIKA “PROPOSAL PENELITIAN” Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Penelitian Pendidikan Fisika yang dibimbing oleh Dr. Muhardjito, M.S Oleh Dian Septa (110321419569) Ria Aisyah Munir (110321406353) Reny Mufidah (409322417712) Siti Qomariah (130321611980) Off A / 2011 UNIVERSITAS NEGERI MALANG FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM 1

Upload: dian603269107

Post on 20-Jan-2016

76 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: Makalah Proposal Pnelitian Kel 3

MAKALAH PENELITIAN PENDIDIKAN FISIKA

“PROPOSAL PENELITIAN”

Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Penelitian Pendidikan Fisika yang dibimbing oleh Dr.

Muhardjito, M.S

Oleh

Dian Septa (110321419569)

Ria Aisyah Munir (110321406353)

Reny Mufidah (409322417712)

Siti Qomariah (130321611980)

Off A / 2011

UNIVERSITAS NEGERI MALANG

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

JURUSAN FISIKA

FEBRUARI 2014

1

Page 2: Makalah Proposal Pnelitian Kel 3

PROPOSAL PENELITIAN

Proposal adalah rencana kerja yang disusun secara sistematis dan terinci untuk suatu

kegiatan yang bersifat formal. Proposal adalah suatu usulan kegiatan perlu dukungan atau

persetujuan pihak lain. Proposal adalah suatu bentuk rancangan kegiatan yang dibuat dalam

bentuk formal dan standar. Untuk memudahkan pengertian proposal yang dimaksud dalam

tulisan ini, kita dapat membandingkannya dengan istilah “Proposal Penelitian” dalam dunia

ilmiah (pendidikan) yang disusun oleh seorang peneliti atau mahasiswa yang akan membuat

penelitian (skripsi, tesis, disertasi). Dalam dunia ilmiah, proposal adalah suatu rancangan

desain penelitian (usulan penelitian) yang akan dilakukan oleh seorang peneliti tentang suatu

bahan penelitian. Bentuk “Proposal Penelitian” ini, biasanya memiliki suatu bentuk, dengan

berbagai standar tertentu seperti penggunaan bahasa, tanda baca, kutipan dll.

Proposal penelitian merupakan perumusan pernyataan dari calon peneliti mengenai

apa yang ingin diketahui serta apa yang akan dikerjakannya terkait dengan apa yang

ingin diketahui tersebut.

Proposal dapat berarti usul atau penawaran suatu kegiatan atau pekerjaan yang berisi

strategi pelaksanaan dan disusun secara rinci

Yang perlu diperhatikan oleh penulis proposal:

1) mampu mengerjakan kegiatan itu;

2) mau bertanggung jawab atas pelaksanaan kegiatan;

3) memperhitungkan kondisi fisik, waktu, dan dana;

4) mau dan mampu bekerja sama.

Tujuan Proposal Penelitian

(1) Merupakan sebuah perangkat perencanaan, yang memperlihatkan bahwa seseorang

memiliki proyek penelitian yang bermanfaat dan bahwa yang bersangkutan memiliki

kompetensi dan rencana kerja yang baik untuk menyelesaikannya.

(2) Berfungsi untuk meyakinkan orang lain, seperti peneliti lain, lembaga penyandang

dana, lembaga pendidikan, dan pembimbing, bahwa penelitian yang diusulkan layak

didukung.

(3) Memperlihatkan kepakaran dan kompetensi peneliti dalam suatu bidang studi tertentu.

(4) Merupakan kontrak di antara berbagai pribadi dan kelompok orang yang terlibat di

dalamnya.

2

Page 3: Makalah Proposal Pnelitian Kel 3

A. Proposal Penelitian Kuantitatif

Penelitian kuantitatif adalah penelitian yang menggunakan angka dalam penyajian

data dan analisa yang menggunakan uji statistika. Penelitian kuantitatif merupakan penelitian

yang dipandu oleh hipotesis tertentu, salah satu tujuan dari penelitian yang dilakukan adalah

menguji hipotesis yang ditentukan sebelumnya.

Dalam penelitian kuantitatif, realitas dipandang sebagai sesuatu yang konkret, dan

dapat diamati dengan pancaindra. Hubungan antara peneliti dan responden bersifat

independen, dalam pengumpulan data peneliti dapat meminta orang lain untuk pengumpulan

data. Dalam melihat hubungan variabel terhadap objek yang diteliti lebih bersifat sebab akibat

(kausalitas). Karena informasi yang bisa tak mendalam maka metode ini cocok digunakan

untuk populasi yang luas dengan variabel yang terbatas.

Selanjutnya, kegiatan penelitian kuantitatif atau metode penelitian kuantitatif sering

dinamakan metode tradisional, positivistik, scientific dan metode discovery. Metode

penelitian kuantitatif dinamakan metode tradisional karena metode ini sudah cukup lama

digunakan sehingga sudah mentradisi sebagai metode untuk penelitian. Disebut metode

positivistik karena berlandaskan pada filsafat positivisme. Disebut sebagai metode

ilmiah/scientific karena telah memenuhi kaedah-kaedah llmiah yaitu konkrit/empiris, objektif,

terukur, rasional dan sistematis. Disebut metode discovery karena dapat ditemukan dan

dikembangkan berbagai iptek baru.

Dilihat dari pengertian di atas, terutama pengujian terhadap hipotesis yang tidak

bertentangan dengan teori yang sudah mapan maka penelitian kuantitatif terlebih dahulu

menjelaskan sejak awal secara rinci berbagai unsur-unsur seperti subjek sampel, sumber data,

instrument, variabel dan lain sebagainya. Penelitian kuantitatif telah menyusun rencana secara

matang dalam menggunakan sampel dan hasil penelitiannya diberlakukan untuk populasi.

Lebih jelasnya penelitian kuantitatif telah terlebih dahulu memiliki desain yang jelas sehingga

hipotesis yang akan diuji dan dapat memandu sebuah penemuan yang diharapkan dan sesuai

dengan yang diperkirakan. Metode penelitian kuantitatif dapat digunakan apabila :

(a) masalah yang merupakan titik tolak penelitian sudah jelas.

(b) Bila peneliti ingin mendapatkan informasi yang luas dari suatu populasi.

(c) Bila ingin diketahui pengaruh perlakukan/treatment tertentu terhadap yang lain.

(d) Peneliti bermaksud menguji hipotesis penelitian.

(e) Peneliti ingin mendapatkan data yang akurat, berdasarkan fenomena yang empiris dan

dapat diukur dan

3

Page 4: Makalah Proposal Pnelitian Kel 3

(f) Ingin menguji terdahap adanya keraguan tentang validitas pengetahuan, teori dan produk

tertentu.

Isi Proposal Penelitian Kuantitatif

Pada Pedoman Penulisan Karya Tulis Ilmiah (PPKI) Universitas Negeri Malang ada dua

alternatif penulisan proposal penelitian kuantitatif. Salah satu alternatifnya, yaitu:

Bab I Pendahuluan

1. Latar Belakang Masalah

2. Rumusan Masalah atau TujuanPenelitian

3. Hipotesis Penelitian

4. Kegunaan Penelitian

5. Asumsi Penelitian

6. Definisi Istilah

Bab II Kajian Pustaka

Bab III Metode Penelitian

1. Rancangan Penelitian

2. Populasi dan Sampel

3. Instrumen Penelitian

4. Pengumpulan Data

5. Analisis Data

Latar Belakang

Di dalam bagian ini dikemukakan adanya kesenjangan antara harapan dan kenyataan, baik

kesenjangan teoretik ataupun kesenjangan praktis yang melatarbelakangi masalah yang diteliti. Di

dalam latar belakang masalah dipaparkan secara ringkas teori, hasil-hasil penelitian, kesimpulan

seminar dan diskusi ilmiah yang terkait erat dengan pokok masalah yang diteliti. Dengan

demikian, masalah yang dipilih untuk diteliti mendapat landasan berpijak yang lebih kokoh.

Pada bagian latar belakang peneliti juga harus melakukan analisis masalah, sehingga

permasalahan menjadi jelas. Melalui analisis masalah ini peneliti dapat menunjukkan adanya

suatu penyimpangan yang ditunjukkan dengan data dan menuliskan mengapa hal ini perlu diteliti

(Sugiyono ; 2013: 385)

4

Page 5: Makalah Proposal Pnelitian Kel 3

Rumusan Masalah

Perumusan masalah merupakan upaya untuk menyatakan secara tersurat pertanyaan-

pertanyaan yang hendak dicarikan jawabannya. Perumusan masalah merupakan pernyataan yang

lengkap dan rinci mengenai ruang lingkup masalah yang akan diteliti berdasarkan identifikasi dan

pembatasan masalah. Rumusan masalah hendaknya disusun secara singkat, padat, jelas, dan

dituangkan dalam bentuk kalimat tanya. Rumusan masalah yang baik akan menampakkan

variabel-variabel yang diteliti, jenis atau sifat hubungan antara variabel-variabel tersebut, dan

subjek penelitian. Selain itu, rumusan masalah hendaknya dapat diuji secara empiris, dalam arti

memungkinkan dikumpulkannya data untuk menjawab pertanyaan yang diajukan. Contoh:

Apakah terdapat hubungan antara tingkat kecerdasan siswa SMP dengan prestasi belajar mereka

dalam matapelajaran Matematika?

Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian mengungkapkan sasaran yang ingin dicapai dalam penelitian. Isi dan

rumusan tujuan penelitian mengacu pada isi dan rumusan masalah penelitian. Perbedaannya

terletak pada cara merumuskannya. Masalah penelitian dirumuskan dengan menggunakan kalimat

tanya, sedangkan rumusan tujuan penelitian dituangkan dalam bentuk kalimat pernyataan.

Contoh: Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui besarnya hubungan antara tingkat

kecerdasan siswa SMP dengan prestasi belajar mereka dalam matapelajaran Matematika.

Hipotesis Penelitian (jika ada)

Tidak semua penelitian kuantitatif memerlukan hipotesis penelitian. Penelitian kluantitatif

yang bersifat eksploratoris dan deskriptif tidak membutuhkan hipotesis. Oleh karena itu subbab

hipotesis penelitian tidak harus ada dalam skripsi, tesis, atau disertasi hasil penelitian kuantitatif.

Secara prosedural hipotesis penelitian diajukan setelah peneliti melakukan kajian pustaka, karena

hipotesis penelitian adalah rangkuman dari kesimpulan-kesimpulan teoretis yang diperoleh dari

kajian pustaka. Hipotesis merupakan jawaban sementara terhadap masalah penelitian yang secara

teoretis dianggap paling mungkin dan paling tinggi tingkat kebenarannya. Namun

secara teknis, hipotesis penelitian dicantumkan dalam Bab I (Bab Pendahuluan) agar hubungan

antara masalah yang diteliti dan kemungkinan jawabannya menjadi lebih jelas. Atas dasar inilah,

maka di dalam latar belakang masalah sudah harus ada paparan tentang kajian pustaka yang

relevan dalam bentuknya yang ringkas.

Rumusan hipotesis hendaknya bersifat definitif atau direksional. Artinya, dalam rumusan

hipotesis tidak hanya disebutkan adanya hubungan atau perbedaan antarvariabel, melainkan telah

ditunjukan sifat hubungan atau keadaan perbedaan itu.

5

Page 6: Makalah Proposal Pnelitian Kel 3

Contoh: Ada hubungan positif antara tingkat kecerdasan siswa SMP dengan prestasi belajar

mereka dalam matapelajaran Matematika.

Jika dirumuskan dalam bentuk perbedaan menjadi: Siswa SMP yang tingkat

kecerdasannya tinggi memiliki prestasi belajar yang lebih tinggi dalam matapelajaran

Matematika dibandingkan dengan yang tingkat kecerdasannya sedang. Rumusan

hipotesis yang baik hendaknya: (a) menyatakan pertautan antara dua variabel atau lebih,

(b) dituangkan dalam bentuk kalimat pertanyaan, (c) dirumuskan secara singkat, padat,

dan jelas, serta (d) dapat diuji secara empiris.

Kegunaan Penelitian

Pada bagian ini ditunjukkan kegunaan atau pentingnya penelitian terutama bagi

pengembangan ilmu atau pelaksanaan pembangunan dalam arti luas. Dengan kata lain, uraian

dalam subbab kegunaan penelitian berisi alasan kelayakan atas masalah yang diteliti. Dari uraian

dalam bagian ini diharapkan dapat disimpulkan bahwa penelitian terhadap masalah yang dipilih

memang layak untuk dilakukan.

Asumsi Penelitian (jika diperlukan)

Asumsi penelitian adalah anggapan-anggapan dasar tentang suatu hal yang dijadikan

pijakan berfikir dan bertindak dalam melaksanakan penelitian. Misalnya, peneliti mengajukan

asumsi bahwa sikap seseorang dapat diukur dengan menggunakan skala sikap. Dalam hal ini ia

tidak perlu membuktikan kebenaran hal yang diasumsikannya itu, tetapi dapat langsung

memanfaatkan hasil pengukuran sikap yang diperolehnya. Asumsi dapat bersifat substantif atau

metodologis. Asumsi substantif berhubungan dengan permasalahan penelitian, sedangkan asumsi

metodologis berkenaan dengan metodologi penelitian.

Ruang Lingkup dan Keterbatasan Penelitian

Yang dikemukakan pada bagian ruang lingkup adalah variabel-variabel yang diteliti,

populasi atau subjek penelitian, dan lokasi penelitian. Dalam bagian ini dapat juga dipaparkan

penjabaran variabel menjadi subvariabel beserta indikatorindikatornya. Keterbatasan penelitian

tidak harus ada dalam skripsi, tesis, dan disertasi. Namun, keterbatasan seringkali diperlukan agar

pembaca dapat menyikapi temuan penelitian sesuai dengan kondisi yang ada. Keterbatasan

penelitian menunjuk kepada suatu keadaan yang tidak bisa dihindari dalam penelitian.

Keterbatasan yang sering dihadapi menyangkut dua hal. Pertama, keterbatasan ruang lingkup

kajian yang terpaksa dilakukan karena alasan-alasan prosedural, teknik penelitian, ataupun karena

faktor logistik. Kedua, keterbatasan penelitian berupa kendala yang bersumber dari adat, tradisi,

6

Page 7: Makalah Proposal Pnelitian Kel 3

etika dan kepercayaan yang tidak memungkinkan bagi peneliti untuk mencari data yang

diinginkan.

Definisi Istilah atau Definisi Operasional

Definisi istilah atau definisi operasional diperlukan apabila diperkirakan akan

timbul perbedaan pengertian atau kekurangjelasan makna seandainya penegasan

istilah tidak diberikan. Istilah yang perlu diberi penegasan adalah istilah-istilah yang

berhubungan dengan konsep-konsep pokok yang terdapat di dalam skripsi, tesis, atau

disertasi. Kriteria bahwa suatu istilah mengandung konsep pokok adalah jika istilah

tersebut terkait erat dengan masalah yang diteliti atau variabel penelitian. Definisi

istilah disampaikan secara langsung, dalam arti tidak diuraikan asal-usulnya. Definisi

istilah lebih dititikberatkan pada pengertian yang diberikan oleh peneliti.

Definisi istilah dapat berbentuk definisi operasional variabel yang akan diteliti.

Definisi operasional adalah definisi yang didasarkan atas sifat-sifat hal yang

didefinisikan yang dapat diamati. Secara tidak langsung definisi operasional itu akan

menunjuk alat pengambil data yang cocok digunakan atau mengacu pada bagaimana

mengukur suatui variabel. Contoh definisi operasional dari variabel “prestasi

aritmatika” adalah kompetensi dalam bidang aritmatika yang meliputi menambah,

mengurangi, mengalikan, membagi, dan menggunakan desimal. Penyusunan definisi

operasional perlu dilakukan karena teramatinya konsep atau konstruk yang diselidiki

akan memudahkan pengukurannya. Di samping itu, penyusunan definisi operasional

memungkinkan orang lain melakukan hal yang serupa sehingga apa yang dilakukan oleh peneliti

terbuka untuk diuji kembali oleh orang lain.

Metode Penelitian

Pokok-pokok bahasan yang terdapat dalam bab metode penelitian paling tidak

mencakup aspek (1) rancangan penelitian, (2) populasi dan sampel, (3) instrumen

penelitian, (4) pengumpulan data, dan (5) analisis data.

a. Rancangan Penelitian

Penjelasan mengenai rancangan atau desain penelitian yang digunakan perlu

diberikan untuk setiap jenis penelitian, terutama penelitian eksperimental.

Rancangan penelitian diartikan sebagai strategi mengatur latar penelitian agar

peneliti memperoleh data yang valid sesuai dengan karakteristik variabel dan

tujuan penelitian. Dalam penelitian eksperimental, rancangan penelitian yang

dipilih adalah yang paling memungkinkkan peneliti untuk mengendalikan

variabel-variabel lain yang diduga ikut berpengaruh terhadap variabel-variabel

7

Page 8: Makalah Proposal Pnelitian Kel 3

terikat. Pemilihan rancangan penelitian dalam penelitian eksperimental selalu mengacu pada

hipotesis yang akan diuji. Pada penelitian noneksperimental, bahasan dalam subbab rancangan

penelitian berisi penjelasan tentang jenis penelitian yang dilakukan ditinjau dari tujuan dan

sifatnya; apakah penelitian eksploratoris, deskriptif, eksplanatoris, survai, atau penelitian

historis, korelasional, dan komparasi kausal. Di samping itu, dalam bagian ini dijelaskan pula

variabel-variabel yang dilibatkan dalam penelitian serta sifat hubungan antara variabel-variabel

tersebut.

Populasi dan Sampel

Populasi adalah keseluruhan objek penelitian, dapat berupa manusia, wilayah

geografis, waktu, organisasi, kelompok, lembaga, buku, kata-kata, surat kabar, majalah dan

sebagainya. Populasi bukan sekedar jumlah yang ada pada objek, tetapi meliputi seluruh

karakteristik yang dimiliki objek yang diteliti.

Sedangkan sampel adalah sebahagian dari jumlah atau karakteristik yang dimiliki oleh

populasi. Bila populasi besar, dan peneliti tidak mungkin mempelajari semua yang ada pada

populasi, misalnya karena keterbatasan dana, tenaga dan waktu, maka peneliti dapat

menggunakan sampel yang diambil dari populasi itu. Sampel yang diambil dari populasi harus

betul-betul representative (mewakili).

Berapa banyak sampel itu hingga bisa dikatakan representative terhadap populasinya?

besarnya sampel tergantung pada beberapa hal, yaitu : (1) tipe sampel yang digunakan

(sempel sederhana, berstrata, berjenjang, dan lain-lain ; (2) spesifikasi hipotesisnya ; (3)

persentasi kemungkinan salah yang diterima, dan (4) biaya (dalam arti waktu dan

uang).Penggunaan teknik pengambilan sampel dan penentuan besarnya jumlah sampel, harus

dibarengi dengan alasan-alasan yang kuat dari peneliti.

Instrument (Alat) Pengumpul Data

Instrument pengumpul data yang digunakan dalam penelitian perlu dijelaskan secara

rinci mulai dari yang paling utama dan seterusnya, serta kepada siapa atau kepada apa

masing-masing instrument itu digunakan. Sebaiknya untuk satu objek penelitian, cukuplah

digunakan satu alat pengumpul data yang sudah benar-benar terpercaya dan sahih. Sehingga

tidak terjadi pengukuran kepada satu objek dengan dua alat ukur yang berbeda. Di samping

itu, dengan menggunakan dua alat yang berbeda untuk mengukur hal yang sama,

menunjukkan bahwa peneliti kurang yakin dengan alat pengumpul data yang digunakannya.

Ada dua hal utama yang mempengaruhi kualitas data hasil penelitian, yaitu, kualitas

instrumen penelitian dan kualitas pengumpulan data. Dalam penelitian kuantitatif, kualitas

8

Page 9: Makalah Proposal Pnelitian Kel 3

instrumen penelitian berkaitan dengan validitas dan reliabilitas instrument, sedangkan kualitas

pengumpulan data berkaitan dengan ketepatan teknis pengumpulan data. Oleh karena itu,

instrument yang telah teruji validitas dan reliabilitasnya, belum tentu dapat menghasilkan data

yang valid dan reliable, apabila intrumen tersebut tidak digunakan secara tepat dalam

pengumpulan datanya. Instrument dalam penelitian kuantitatif dapat berupa tes, pedoman

wawancara, pedoman observasi, dan kuesioner.

 Teknik Analisis Data

Dalam penelitian kuantitatif, teknik analisis data yang digunakan sudah jelas, yaitu

diarahkan untuk menjawab rumusan masalah atau menguji hipotesis yang telah dirumuskan

dalam proposal. Karena datanya kuantitatif, maka teknik analisis data menggunakan metode

statistik yang sudah tersedia.

Pada bagian ini perlu dijelaskan teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian.

Misalnya variabel apa saja yang dianalisis secara deskriptif, tabulasi silang, korelasional,

regresi sederhana, regresi ganda dan sebagainya, harus dijelaskan. Kalau misalnya digunakan

kolerasi, perlu dijelaskan kolerasi apa diantara sekian banyak jenis kolerasi (misalnya product

moment atau spearman) serta alasan-alasan penggunaanya.

Proposal penelitian kuantitatif mempunyai bobot kerja yang tinggi. Sehingga dapat

dikatakan bahwa sekitar 70% dari kerja-kerja penelitian dihabiskan untuk membuat proposal

penelitian. Apabila proposal sudah sempurna, maka proses pengumpulan, pengolahan dan

analisis data dapat dilakukan dalam waktu yang cukup singkat.

Daftar Rujukan

Bahan pustaka yang dimasukkan dalam daftar rujukan harus sudah disebutkan dalam

teks.Artinya, bahan pustaka yang hanya digunakan sebagai bahan bacaan tetapi tidak dirujuk

dalam teks tidak dimasukkan dalam daftar rujukan. Sebaliknya, semua bahan pustaka yang

disebutkan dalam skripsi, tesis, dan disertasi harus dicantumkan dalam daftar rujukan. Tata cara

penulisan daftar rujukan. Unsur yang ditulis secara berurutan meliputi: 1. Nama penulis ditulis

dengan urutan: nama akhir, nama awal, nama tengah, tanpa gelar akademik, 2. Tahun penerbitan

3. judul, termasuk subjudul 4. Kota tempat penerbitan, dan 5. Nama penerbit.

9

Page 10: Makalah Proposal Pnelitian Kel 3

B. Proposal Penelitian Kualitatif

Bab I Pendahuluan

1. Latar Belakang Masalah

2. Fokus Penelitian

3. Rumusan Masalah

4. Tujuan Penelitian

5. Manfaat Penelitian

6. Definisi Istilah

Bab II Studi Kepustakaan / Kajian Pustaka

1. …………………………..

2. …………………………..

3. …………………………

Bab III Metode Penelitian

1. Metode

2. Tempat Penelitian

3. Instrumen Penelitian

4. Sampel dan Sumber Data

5. Teknik Pengumpulan Data

6. Teknis Analisis Data

7. Rencana Pengujian Keabsahan Data

BAB IV Organisasi dan Jadwal Penelitian

V Biaya yang diperlukan

BAB I

PENDAHULUAN

Pendahuluan merupakan bagian yang memberikan gambaran umum mengenai

penelitian yang dilakukan. Dalam bagian ini kita akan dapat dilihat hal-hal pokok yang

tercakup dalam penelitian dan hubungan antara hal yang satu dengan dengan hal yang

lainnya. Bagian ini adalah judul bab 1 yang mencakup :

10

Page 11: Makalah Proposal Pnelitian Kel 3

A.    LATAR BELAKANG MASALAH

Bagian ini menguraikan tentang adanya kesenjangan antara harapan (das sollen) dan (das

sein), fakta-fakta yang menolak Kebenaran suatu teori atau hasil penelitian sebelumnya. Ada

dua kekeliruan yang umumnya terdapat pada entri Latar Belakang Masalah sebuah proposal

penelitian kualitatif.

a. Uraian pada beberapa paragraf awal terlalu umum sehingga tidak relevan atau tidak

menyentuh permasalahan yang akan diteliti.

b. Kedua, data aktual tentang besaran masalah yang akan diteliti sangat sedikit, atau

bahkan tidak dicantumkan sama sekali, dalam Latar Belakang Masalah.

Kegagalan penulis proposal dalam mengungkapkan gambaran permasalahan yang akan

diteliti beserta data terkini yang menunjukkan bahwa permasalahan tersebut masih aktual dan

serius menyebabkan ia gagal pula dalam meyakinkan bahwa penelitian tersebut menarik dan

penting dilakukan. Padahal, ini lah yang menjadi poin sentral yang harus dikembangkan

dalam entri Latar Belakang Masalah.

Secara umum, beberapa poin yang harus didiskusikan dalam Latar Belakang Masalah

mencakup:

a. Gambaran umum permasalahan

b. What It Should be (Teoritis) dan What It Is (Empiris; Kemukakan data lapangan);

kesenjangan diantara keduanya menunjukkan adanya permasalahan yang

membutuhkan jawaban yang dapat dipertanggungjawabkan secara metodologis yaitu

melalui penelitian.

c. Apa yang telah dilakukan peneliti lain dan bagaimana posisi penelitian yang diusulkan

diantara penelitian yang telah ada (konteks penelitian)

d. Mengapa peneliti tertarik meneliti topik tersebut?

e. Mengapa peneliti merasa penelitian tentang topik tersebut penting dilakukan:

konsekuensi negatif seperti apa yang mungkin muncul jika permasalahan tersebut

tidak diteliti?

Komponen-komponen yang dicakup dalam latar belakang, antara lain :

a. Rumusan tema sentral masalah atau problem issue dengan mengguraikan gambaran

singkat secara kondisional dan situasional fenomena yang dihadapi, sehingga

menggungah untuk dilakukan penelitian dalam waktu cepat atau memdesak.

b. Argumentasi dukungan data empiris yang melandasi pendeskrespsian proses muncul

fenomena yang dihadapi. Artinya, peneliti sudah mempunyai gambaran mengenai apa-

apa yang harus diperhatikan dalam rangka pendekatan masalahnya

11

Page 12: Makalah Proposal Pnelitian Kel 3

c. Uraian selanjutnya, mengemukakan apa yang diharapkan dari hasil penelitian seperti

yang dipersepsikan berupa dampak positifnya sebagai pencanangan nilai manfaat

praktis dan sumbangan akademik dalam rangka pengembangan ilmu pengetahuan.

B.     BATASAN MASALAH/FOKUS PENELITIAN

Fokus penelitian memuat rincian pernyataan tentang cakupan atau topik-topik pokok

yang akan diungkap/digali dalam penelitian ini. Apabila digunakan istilahrumusan masalah,

fokus penelitian berisi pertanyaan-pertanyaan yang akan dijawabdalam penelitian dan alasan

diajukannya pertanyaan. Pertanyaan-pertanyaan ini diajukan untuk mengetahui gambaran apa

yang akan diungkapkan di lapangan. Pertanyaan- pertanyaan yang diajukan harus didukung

oleh alasan-alasan mengapa hal tersebutditampilkan.Alasan-alasan ini harus dikemukakan

secara jelas, sesuai dengan sifat penelitian kualitatif yang holistik, induktif, dan naturalistik

yang berarti dekat sekali dengan gejala yang diteliti. Pertanyaan-pertanyaan tersebut diajukan

setelah diadakan studi pendahuluan di lapangan

C.     TUJUAN PENELITIAN

Tujuan penelitian merupakan sasaran hasil yang ingin dicapai dalam penelitian sesuai

dengan focus yang telah dirumuskan. Soli Abimanyu & Sulaiman Samad (2003), mengatakan

bahwa Tujuan penelitian merupakan gambaran operasionalisasi yang mengacu pada rumusan

masalah, yaitu jawaban atas masalah yang diajukan.

D.    MANFAAT HASIL PENELITIAN

Bagian ini menguraikan tentang kegunaan atau pentingnya penelitian terutama bagi

pengembangan ilmu atau pelaksanaan pembangunan dalam arti luas. Manfaat hasil penelitian

menegaskan dalam hal apa, siapa atau lembaga mana yang diharapkan dapat memanfaatkan

hasil penelitian bagaimana bentuk manfaatnya (Soli Abimanyu & Sulaiman Samad : 45 ).

Ada 2 manfaat hasil penelitian yakni manfaa teoritis atau pengembangan ilmu (umum

dan khusus ) dan manfaat praktis aspek guna laksana. Secara lebih rinci, pada entri Manfaat

Penelitian peneliti harus memberikan penjelasan yang realistis tentang apa kontribusi

penelitian tersebut terhadap:

ilmu pengetahuan (Mengembangkan konsep? Menguji teori? Menegaskan

generalisasi?). Penelitian yang berdimensi praktis tidak bisa dipaksakan untuk

memberikan kontribusi teoritis, misalnya untuk mengembang¬kan atau membantah

sebuah teori.

12

Page 13: Makalah Proposal Pnelitian Kel 3

pembuat kebijakan (Masukan apa yang dapat diberikan penelitian ini kepada policy

maker untuk menghasilkan kebijakan yang lebih dapat diper-tanggungjawabkan?;

bagaimana temuan penelitian ini dapat dijadikan dasar perumusan kebijakan?)

praktisi (informasi apa yang dapat diberikan penelitian ini dalam kaitannya dengan

upaya pemecahan masalah tertentu? Mengapa praktisi memerlukan informasi yang

akan ditemukan penelitian ini?)

BAB II

KAJIAN PUSTAKA

A.    KAJIAN PUSTAKA

Bagian ini dimaksudkan untuk mengertengahkan kerangka acuan yang dikemukakan

berdasarkan ringkasan dan tinjauan tentang teori-teori yang erat hubungannya dengan

masalah yang telah diteliti, baik sejalan dan mendukung maupun yang berbeda dari teori yang

digunakan. Pada dasarnya uraian teoritid yang dikembangkan dalam bagian ini adalah

penjelasan atau kajian teori dari masing-masing peubah yang dikaji dalam penelitian, dan

uraian teoritis keterkaitan antar peubah yang diteliti. Kajian tersebut dapat berasal dari

beberapa sumber tertentu seperti buku teks, jurnal, makalah seminar, internet, compact,

disertasi, tesis, laporan penelitian.

Pada bagian ini juga harus dikemukakan temuan-temuan penelitian sebelumnya yang

relevan dengan masalah yang sedang dikaji, terutama yang menunjukkan keterkaitan antara

peubah yang diteliti.

B.     KERANGKA PIKIR

Bagian ini menguraikan hubungan logis antara peubah berdasarkan pembahasan

teoritis dan empiris yang akan menjadi dasar dalam perumusan hipotesis penelitian.

Sedangkan untuk penelitian peubah tunggal berisi uraian atau deskripsi hal-hal yang

berkaitan/berhubungan dengan peubah atau masalah yang diteliti, yang menjadi dasar dalam

merumuskan pertanyaan penelitian.

C.     HIPOTESIS

Hipotesis memuat pernyataan singkat yang disimpulkan dari landasan teori atau

tinjauan pustaka dan merupakan jawaban sementara (dugaan) terhadap permasalahan yang

diteliti. Karena diangkat dari landasan teori, maka hipotesis merupakan “kesimpulan teoritik”

(hasil perenungan teoritis) yang perlu diuji dengan kenyataan empirik. Hipotesis masih perlu

diuji kebenarannya, maka isi hipotesis harus bersifat dapat diuji atau dapat dikonformasikan.

13

Page 14: Makalah Proposal Pnelitian Kel 3

BAB III

METODE PENELITIAN

Bab ini memuat uraian tentang metode dan langkah-langkah penelitian secara

operasional yang menyangkut pendekatan penelitian, kehadiran peneliti, lokasi penelitian,

sumber data, prosedur pengumpulan data, analisis data, pengecekan keabsahan data dan

tahap-tahap penelitian.

A.    PENDEKATAN DAN JENIS PENELITIAN

Pada bagian ini, peneliti perlu menjelaskan bahwa pendekatan yang digunakan adalah

pendekatan kualitatif, dan menyertakan alasan-alasan singkat mengapa pendekatan ini

digunakan. Selain itu, juga dikemukakan orientasi teoretik, yaitu landasan berpikir untuk

memahami makna suatu gejala, misalnya fenomenologis, interaksi simbolik, kebudayaan,

etnometodologis, atau kritik seni . peneliti juga perlu mengemukakan jenis penelitian

kualitatif yang digunakannya.

B.     KEHADIRAN PENELITI

Dalam bagian ini perlu disebutkan bahwa peneliti bertindak sebagai instrumen

sekaligus pengumpul data. Instrument selain manusia dapat pula digunakan, tetapi fungsinya

terbatas sebagai pendukung tugas peneliti sebagai instrumen. Kehadiran peneliti harus

dilukiskan secara eksplisit dalam proposal penelitian. Perlu dijelaskan apakah peran peneliti

sebagai partisipan penuh, pengamat partisipan, atau pengamat penuh,. Perlu pula disebutkan

apakah kehaidran peneliti diketahui statusnya sebagai pneeliti atau subjek atau informan.

C.     LOKASI PENELITIAN

Uraian lokasi penelitian diisi dengan identifikasi karakteristik lokasi dan alas an

memilih lokasi serta bagaimana peneliti memasuki lokasi tertentu. Lokasi hendaknya

diuruaikan secara jelas, misalnya letak geografis, bangunan fisik, struktur organisasi, program

dan suasana sehari-hari pemilihan lokasi harus di dasarkan pada pertimbangan-pertimbangan

kemenarikan, keunikan, dan kesesuaian dengan topik yang dipilih. Dengan pemilihan lokasi

ini, peneliti diharapkan menemukan hal-hal yang bermakna dan baru. Peneltiti kurang tepat

jika mengutarakan alasan-alasan seperti dekat dengan rumah peneliti, peneliti pernah bekerja

di situ, atau peneliti telah mengenal orang-orang kunci.

D.    SUMBER DATA

Pada bagian ini dilaporkan jenis data, sumber data, teknik penjaringan data dengan

keterangan yang memadai. Uraian tersebut meliputi data apa saja yang dikumpulkan,

bagaimana karakteristiknya, siapa yang dijadikan subjek dan informan penelitian, bagaimana

cirri-ciri subjek dan informan itu, dan dengan cara bagaimana data dijaring, sehingga

14

Page 15: Makalah Proposal Pnelitian Kel 3

kredibilitasnya dapat dijamin. Misalnya data dijaring dari informan yang dipilih dengan

teknik bola salju (snowball sampling).

Dalam penelitian kualitatif tujuan pengambilan sampel adalah untuk mendapatkan

informasi sebanyak mungkin, bukan untuk melakukan rampatan (generalisasi).

E.     PROSEDUR PENGUMPULAN DATA

Dalam penelitian kualitatif, peneliti adalah instrument. Berbeda dengan penelitian

kuantitatif dimana data yang akan diperoleh lebih tergantung kepada daftar pertanyaan yang

telah dirancang dan dibatasi sedemikian rupa - dan daftar pertanyaan tersebut bisa saja

disampaikan ke responden melalui kurir, post atau telefon - dalam penelitian kualitatif

kepiawaian seorang peneliti lapangan lah yang menentukan keberhasilan proses pengumpulan

data.

Sejalan dengan pandangan human-as-instrument ini, metode pengumpulan data dalam

penelitian kualitatif merupakan perpanjangan dari kegiatan yang lazim di-lakukan manusia

dalam kesehariannya seperti membaca, melihat, mendengar, berbicara, dst. Dalam bahasa

metodologis, kegiatan seperti ini disebut observasi dan interviu. Kedua jenis metode ini

merupakan aktifitas utama yang pada umumnya dilakukan peneliti dalam proses

pengumpulan data kualitatif.

F.      ANALISIS DATA

Pada bagian analisis data diuraikan proses pelacakan dan pengaturan secara sistematis

transkrip-transkrip wawancara, catatan lapangan dan bahan-bahan lain agar peneliti dapat

menyajikan temuannya. Analisis ini melibatkan pengerjaan, pengorganisasian, pemecahan

dan sintesis data serta pencarian pola, pengungkapan hal yang penting, dan penentuan apa

yang dilaporkan.

Dalam penelitian kualitatif, analisis data dilakukan selama dan setelah pengumpulan

data, dengan teknik-teknik misalnya analisis domain, analisis taksonomis, analisis

komponensial, dan analisis tema. Dalam hal ini peneliti dapat menggunakan statistik

nonparametrik, logika, etika, atau estetika. Dalam uraian tentang analisis data ini supaya

diberikan contoh yang operasional, misalnya matriks dan logika.

Adapun tahapan analisis data yaitu reduksi data, penyajian data, kesimpulan dan

verifikasi. Ketiga alur tahapan tersebut terjadi secara bersamaan, konsekuensinya adalah

pengumpulan data dan analisisnya harus selalu berjalan pada waktu yang bersamaan.

15

Page 16: Makalah Proposal Pnelitian Kel 3

G.    PENGECEKAN KEABSAHAN TEMUAN

Bagian ini memuat uraian tentang usaha-usaha peneliti untuk memperoleh keabsahan

temuannya. Agar diperoleh temuan dan interpretasi yang absah, maka perlu diteliti

kredibilitasnya dengan mengunakan teknik-teknik perpanjangan kehadiran peneliti di

lapangan, observasi yang diperdalam, triangulasi(menggunakan beberapa sumber, metode,

peneliti, teori), pembahasan sejawat, analisis kasus negatif, pelacakan kesesuaian hasil, dan

pengecekan anggota. Selanjutnya perlu dilakukan pengecekan dapat-tidaknya ditransfer ke

latar lain (transferrability), ketergantungan pada konteksnya (dependability), dan dapat-

tidaknya dikonfirmasikan kepada sumbernya (confirmability) .

H.    TAHAP-TAHAP PENELITIAN

Bagian ini menguraikann proses pelaksanaan penelitian mulai dari penelitian

pendahuluan, pengembangan desain, penelitian sebenarnya, sampai pada penulisan laporan.

BAB IV

ORGANISASI PENELITIAN DAN JADWAL PENELITIAN

A.       Organisasi Penelitian

Dalam penelitian yang dilakukan oleh tim, organisasi ini perlu dikemukakan kepada

tim. Masing-masing personal mempunyai uraian tugas dan waktu yang tersedia.

B.        Jadwal Penelitian

Jadwal penelitian berisi aktivitas yang akan dilakukan dengan menentukan waktunya,

agar penelitian dapat berjalan sesuai dengan waktu yang direncanakan.

BAB V

BIAYA YANG DIPERLUKAN

Biaya merupakan hal yang sangat penting dalam penelitian. Jumlah biaya yang

dibutuhkan disesuaikan dengan kebutuhan di lapangan. Semua biaya yang dibutuhkan perlu

diuraikan secara rinci, agar organisasi keuangan dapat berjalan secara efektif sampai

penelitian berakhir.

16

Page 17: Makalah Proposal Pnelitian Kel 3

DAFTAR RUJUKAN

Sugiyon. 2013. Metode Penelitian Pendidikan (Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D).

Bandung : Alfabeta

Tim Penyusun. 2010. Pedoman Penulisan Karya Ilmiah. Edisi kelima. Malang : UM

Sukmadinata, Nana S. 2013. Metode Penelitian Pendidikan. Bandung : PT. Remaja Rosdakarya

Triweko, Robertus Wahyudi. 2010. Menyusun Proposal Penelitian, (online),

(http://www.academia.edu/6052148/MENYUSUN_PROPOSAL_PENELITIAN_Triweko)

diakses tanggal 25 Februari 2014.

17