makalah promosi kesehatan

Upload: agungderiandriyansyah

Post on 14-Oct-2015

51 views

Category:

Documents


1 download

DESCRIPTION

makalah promosi kesehatan

TRANSCRIPT

MAKALAH PROMOSI KESEHATANDisusun Untuk Memenuhi Tugas PerkuliahanPromosi Kesehatan

Disusun oleh :Agung Deri A12.002Devi Hardiati12.007

AKADEMI KEPERAWATANRUMAH SAKIT DUSTIRA CIMAHI

JL. Rumah Sakit No. 1 Telp 022-6632358 Fax. 022-6632358e-mail : [email protected]

KATA PENGANTAR

Segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan nikmat serta hidayah-Nya terutama nikmat kesempatan dan kesehatan sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah mata kuliah Promosi Kesehatan. Kemudian shalawat beserta salam kita sampaikan kepada Nabi besar kita Muhammad SAW yang telah memberikan pedoman hidup yakni al-quran dan sunnah untuk keselamatan umat di dunia.Makalah ini merupakan salah satu tugas mata kuliah Promosi kesehatan di semester ganjil dua Akper RS Dustira. Guna melengkapi nilai indifidu dalam semester ini.Akhirnya penulis menyadari bahwa banyak terdapat kekurangan-kekurangan dalam penulisan makalah ini, maka dari itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang konstruktif dari pembimbing dan para pembaca demi kesempurnaan makalah.

BAB IPENDAHULUAN

1. Latar Belakang

Kesehatan adalah keadaan sejahtera dari badan,jiwa, dansosialyang memungkinkan setiap orang hidupproduktifsecara sosial danekonomis.Pemeliharaan kesehatan adalah upaya penaggulangan dan pencegahan gangguan kesehatan yang memerlukan pemeriksaan, pengobatan dan/atau perawatan termasuk kehamilan dan persalinan.Salah satutujuan nasionaladalah memajukan kesejahteraanbangssa, yang berarti memenuhi kebutuhan dasar manusia, yaitu pangan,sandang,pangan,pendidikan, kesehatan,lapangankerja dan ketenteraman hidup.Tujuan pembangunan kesehatan adalah tercapainya kemampuan untuk hidup sehat bagi setiap penduduk, jadi tanggung jawab untuk terwujudnyaderajatkesehatan yangoptimalberada di tangan seluruh masyarakat indonesia,pemerintahdanswastabersama-sama.Salah satu usaha pemerinyah dalam menyadarkan masyarakat tentang hidup sehat dan pelaksanaany abagaimanan car ahidup sehat adalah dengan car amelakukan pendidikan kesehatan yang tidak hanya didapat dibangku sekolah tapi juga bias dilakukan dengan cara penyuluhan oleh tim medis. Yang biasa disebut dengan promosi kesehatan ataupun penyuluhan kesehatan.Mengingat tugas kita sebgaai tim medis adlaah salah satunya memperkanalkan bagaimana cara hidup sehat dengan masyarakat maka didalam makalah ini kami akanmembahas tentang Promosi Kesehatan

BAB IIPEMBAHASAN

1.Definisi Pendidikan KesehatanPromosi kesehatan/pendidikan kesehatan merupakan cabang dari ilmu kesehatan yang mempunyai dua sisi, yakni sisi ilmu dan sisi seni.Dilihat dari sisi seni, yakni aplikasi pendidikan kesehatan adalah merupakan penunjang bagi program-program kesehatan lain. Ini artinya bahwa setiap program kesehatan yang telah ada misalnya pemberantasan penyakit menular/tidak menular, program perbaikan gizi, perbaikan sanitasi lingkungan, upaya kesehatan ibu dan anak, program pelayanan kesehatan dan lain sebagainya sangat perlu ditunjang serta didukung oleh adanya promosi kesehatanMenurut WHO Promosi Kesehatan adalah proses untuk meningkatkan kemampuan masyarakat dalam memelihara dan meningkatkan kesehatannya. Selain itu untuk mencapai derajat kesehatan yang sempurna, baik fisik, mental, dan sosial, maka masyarakat harus mampu mengenal serta mewujudkan aspirasinya, kebutuhannya, dan mampu mengubah atau mengatasi lingkungannya (lingkungan fisik, sosial budaya dan sebagainya).Menurut Australian Health Foundansion Promosi kesehatan adalah program-program kesehatan yang dirancang untuk membawa perubahan (perbaikan), baik di dalam masyarakat sendiri, maupun dalam organisasi dan lingkungannya.Promosi kesehatan adalah kombinasi berbagai dukungan menyangkut pendidikan, organisasi, kebijakan dan peraturan perundangan untuk perubahan lingkungan dan perilaku yang menguntungkan kesehatan (Green dan Ottoson,1998).Pendidikan kesehatan adalah proses membantu sesorang, dengan bertindak secara sendiri-sendiri ataupun secarakolektif, untuk membuat keputusan berdasarkan pengetahuan mengenai hal-hal yang memengaruhi kesehatan pribadinya dan orang lain.Promosi kesehatan adalah ilmu dan seni membantu masyarakat menjadikan gaya hidup mereka sehat optimal. Kesehatan yang optimal didefinisikan sebagai keseimbangan kesehatan fisik, emosi, sosial, spiritual, dan intelektual. Ini bukan sekedar pengubahan gaya hidup saja, namun berkairan dengan pengubahan lingkungan yang diharapkan dapat lebih mendukung dalam membuat keputusan yang sehat.

2.Tujuan Pendidikan kesehatanPerhatian utama dalam promosi kesehatan adalah mengetahui visi serta misi yang jelas. Dalam konteks promosi kesehatan Visi merupakan sesuatu atau tujuan apa yang ingin dicapai dalam promosi kesehatan sebagai salah satu bentuk penunjang program-program kesehatan lainnya.Tentunya akan mudah dipahami bahwa visi dari promosi kesehatan tidak akan terlepas dari koridor Undang-Undang Kesehatan Nomor 23 tahun 1992 serta organisasi kesehatan dunia WHO(World Health Organization).Adapun visi dari promosi kesehatan adalah sebagai berikut : Meningkatnya kemampuan masyarakat untuk memelihara dan meningkatkan derajat kesehatan, baik fisik, mental, dan sosialnya sehingga produktif secara ekonomi maupun sosial.Pendidikan kesehatan disemua program kesehatan, baik pemberantasan penyakit menular, sanitasi lingkungan, gizi masyarakat, pelayanan kesehatan, maupun program kesehatan lainnya dan bermuara pada kemampuan pemeliharaan dan peningkatan kesehatan individu, kelompok, maupun masyarakat.

Dalam mencapai visi dari promosi kesehatan diperlukan adanya suatu upaya yang harus dilakukan dan lebih dikenal dengan istilah Misi . Misi promosi kesehatan merupakan upaya yang harus dilakukan dan mempunyai keterkaitan dalam pencapaian suatu visi.Secara umum Misi dari promosi kesehatan adalah sebagai berikut :

1.Advokasi(Advocation) Advokasi merupakan perangkat kegiatan yang terencana yang ditujukan kepada para penentu kebijakan dalam rangka mendukung suatu isyu kebijakan yang spesifik. Dalam hal ini kegiatan advokasi merupakan suatu upaya untuk mempengaruhi para pembuat keputusan (decission maker) agar dapat mempercayai dan meyakini bahwa program kesehatan yang ditawarkan perlu mendapat dukungan melalui kebijakan atau keputusan-keputusan.

2.Menjembatani(Mediate) Kegiatan pelaksanaan program-program kesehatan perlu adanya suatu kerjasama dengan program lain di lingkungan kesehatan, maupun lintas sektor yang terkait. Untuk itu perlu adanya suatu jembatan dan menjalin suatu kemitraan (partnership) dengan berbagai program dan sektor-sektor yang memiliki kaitannya dengan kesehatan. 3.Kemampuan/Keterampilan(Enable) Masyarakat diberikan suatu keterampilan agar mereka mampu dan memelihara serta meningkatkan kesehatannya secara mandiri. Adapun tujuan dari pemberian keterampilan kepada masyarakat adalah dalam rangka meningkatkan pendapatan keluarga sehingga diharapkan dengan peningkatan ekonomi keluarga, maka kemapuan dalam pemeliharaan dan peningkatan kesehatan keluarga akan meningkat.

3.Komunikasi dalam Pendidikan Kesehatan.Advocacy/advokasi di bidang kesehatan mulai digunakan dalam program kesehatan masyarakat pertama kali oleh WHO pada tahun 1984 sebagai salah satu strategi global Pendidikan atau Promosi Kesehatan.WHO merumuskan bahwa dalam mewujudkan visi dan misi Promosi Kesehatan secara efektif menggunakan 3 strategi pokok,yaitu :1). Advocacy,2). Social support,3). Empowerment.Advokasi diartikan sebagai upaya pendekatan terhadap orang lain yang dianggap mempunyai pengaruh terhadap keberhasilan suatu program atau kegiatan yang dilaksanakan.Oleh karena itu yang menjadi sasaran advokasi adalah para pemimpin atau pengambil kebijakan( policy makers) atau pembuat keputusan(decision makers) baik di institusi pemerintah maupun swasta.Dalam advokasi peran komunikasi sangat penting,sehingga komunikasi dalam rangka advokasi kesehatan memerlukan kiat khusus agar komunikasi efektif.Kiat-kiatnya antara lain sebagai berikut :1.Jelas ( clear )2.Benar ( correct )3.Konkret ( concrete )4.Lengkap ( complete )5.Ringkas ( concise )6.Meyakinkan ( Convince )7.Konstekstual ( contexual )8.Berani ( courage )9.Hati hati ( coutious )10. Sopan ( courteous )Prinsip dasar Advokasi tidak hanya sekedar melakukan lobby politik,tetapi mencakup kegiatan persuasif ,memberikan semangat dan bahkan sampai memberikan pressure atau tekanan kepada para pemimpin institusi.

Tujuan advokasi yaitu : Komitmen politik ( Political commitment )Komitmen para pembuat keputusan atau penentu kebijakan sangat penting untuk mendukung atau mengeluarkan peraturan-peraturan yang berkaitan dengan kesehatan masyarakat,misalnya untuk pembahasan kenaikan anggaran kesehatan,contoh konkrit pencanangan Indonesia Sehat 2010 oleh presiden. Untuk meningkatkan komitmen ini sangat dibutuhkan advokasi yang baik.

Dukungan kebijakan ( Policy support )Adanya komitmen politik dari para eksekuti,maka perlu ditindaklanjuti dengan advokasi lagi agar dikeluarkan kebijakan untuk mendukung program yang telah memperoleh komitmen politik tersebut.

Penerimaan sosial (Social acceptance )Penerimaan sosial artinya diterimanya suatu program oleh masyarakat. Suatu program kesehatan yang telah memperoleh komitmen dan dukungan kebijakan,maka langkah selanjutnya adalah mensosialisasikan program tersebut untuk memperoleh dukungan masyarakat.

Dukungan sistem ( System support )Agar suatu program kesehatan berjalan baik maka perlunya sistem atau prosedur kerja yang jelas mendukung.Metode atau cara dan teknik advokasi untuk mencapai tujuan ada bermacam-macam, yaitu :1.Lobi politik ( political lobying )2.Seminar/presentasi3.Media4.Perkumpulan

Ada 8 unsur dasar advokasi,yaitu :1.Penetepan tujuan advokasi2.Pemanfaatan data dan riset untuk advokasi3.Identifikasi khalayak sasaran4.Pengembangan dan penyampaian pesan advokasi5.Membangun koalisi6.Membuat presentasi yang persuasif7.Penggalangan dana untuk advokasi8.Evaluasi upaya advokasi.

Ada 5 pendekatan utama advokasi,yaitu :1.Melibatkan para pemimpin2.Bekerja dengan media massa3.Membangun kemitraan4.Memobilisasi massa5.Membangun kapasitas.

LANGKAH-LANGKAH ADVOKASI1. Tahap PersiapanPersiapan advokasi yang paling penting adalah menyusun bahan/materi atau instrumen advokasi.Bahan advokasi adalah: data- informasi bukti yang dikemas dalam bentuk tabel,grafik atau diagram yang mnjelaskan besarnya masalah kesehatan,akibat atau dampak masalah, dampak ekonomi, dan program yang diusulkan/proposal program.2. Tahap pelaksanaanPelaksanaan advokasi tergantung dari metode atau cara advokasi.3. Tahap Penilaian

4. Sasaran Promosi KesehatanBerdasarklan pentahapan upaya promosi kesehatan, maka sasaran dibagi dalam tiga kelompok sasaran, yaitu :1. Sasaran Primer (primary target)Sasaran umumnya adalah masyarakat yang dapat dikelompokkan menjadi, kepala keluarga untuk masalah kesehatan umum, Ibu hamil dan menyusui anak untuk masalah KIA (Kesehatan Ibu dan Anak) serta anak sekolah untuk kesehatan remaja dan lain sebagianya. Sasaran promosi ini sejalan dengan strategi pemberdayaan masyarakat (empowerment).

2. Sasaran Sekunder (secondary target)Sasaran sekunder dalam promosi kesehatan adalah tokoh-tokoh masyarakat, tokoh agama, tokoh adat, serta orang-orang yang memiliki kaitan serta berpengaruh penting dalam kegiatan promosi kesehatan, dengan harapan setelah diberikan promosi kesehatan maka masyarakat tersebut akan dapat kembali memberikan atau kembali menyampaikan promosi kesehatan pada lingkungan masyarakat sekitarnya.

3. Sasaran Tersier (tertiary target)Sasaran tersier dalam promosi kesehatan adalah pembuat keputusan (decission maker) atau penentu kebijakan (policy maker). Agar kebijakan-kebijakan atau keputusan yang dikeluarkan oleh kelompok tersebut akan memiliki efek/dampak serta pengaruh bagi sasaran sekunder maupun sasaran primer dan usaha ini sejalan dengan strategi advokasi (advocacy).

BAB IIIPENUTUP

1.KesimpulanMenurut WHO Promosi Kesehatan adalah proses untuk meningkatkan kemampuan masyarakat dalam memelihara dan meningkatkan kesehatannyavisi dari promosi kesehatan adalah sebagai berikut : Meningkatnya kemampuan masyarakat untuk memelihara dan meningkatkan derajat kesehatan, baik fisik, mental, dan sosialnya sehingga produktif secara ekonomi maupun sosial.Ruang Lingkup Promosi Kesehatan Menurut Prof.Dr. Soekidjo Notoadmodjo, ruang lingkup promosi kesehatan dapat dilihat dari 2 dimensi yaitu:a).dimensi aspek pelayanan kesehatan, danb).dimensi tatanan (setting) atau tempat pelaksanaan promosi kesehatan.Advocacy/advokasi di bidang kesehatan mulai digunakan dalam program kesehatan masyarakat pertama kali oleh WHO pada tahun 1984 sebagai salah satu strategi global Pendidikan atau Promosi Kesehatan.WHOBerdasarklan pentahapan upaya promosi kesehatan, maka sasaran dibagi dalam tiga kelompok sasaran, yaitu :1. Sasaran Primer ,2. Sekunder,3. tersier