makalah prinsip-prinsip belajar

23
Setelah mengkaji bagian ini diharapkan kita memiliki kompetensi : 1. Menjelaskan maksud prinsip-prinsip belajar 2. Menjelaskan beberapa prinsip belajar yang esensial. 3. Mengemukakan beberapa contoh penerapan prinsip-prinsip belajar. 4. Menjelaskan implikasi prinsip-prinsip belajar dalam pembelajaran. A. PRINSIP-PRINSIP BELAJAR Agar aktivitas yang dilakukan guru dalam proses pembelajaran terarah pada upaya peningkatan potensi siswa secara komprehensip, maka pembelajaran harus dikembangkan sesuai dengan prinsip-prinsip yang benar, yang bertolak dari kebutuhan internal siswa untuk belajar. Davies (1991:32), mengingatkan beberapa hal yang dapat menjadikan kerangka dasar bagi penerapan prinsip-prinsip belajar dalam proses pembelajaran, yaitu : 1. Hal apapun yang dipelajari murid, maka ia harus mempelajarinya sendiri. Tidak seorangpun yang dapat melakukan kegiatan belajar tersebut untuknya. 2. Setiap murid belajar menurut tempo (kecepatannya) sendiri dan untuk setiap kelompok umur, terdapat variasi dalam kecepatan belajar. 4

Upload: renny-semangat

Post on 24-Apr-2015

434 views

Category:

Documents


2 download

TRANSCRIPT

Page 1: Makalah Prinsip-Prinsip Belajar

Setelah mengkaji bagian ini diharapkan kita memiliki kompetensi :

1. Menjelaskan maksud prinsip-prinsip belajar

2. Menjelaskan beberapa prinsip belajar yang esensial.

3. Mengemukakan beberapa contoh penerapan prinsip-prinsip belajar.

4. Menjelaskan implikasi prinsip-prinsip belajar dalam pembelajaran.

A. PRINSIP-PRINSIP BELAJAR

Agar aktivitas yang dilakukan guru dalam proses pembelajaran terarah pada

upaya peningkatan potensi siswa secara komprehensip, maka pembelajaran harus

dikembangkan sesuai dengan prinsip-prinsip yang benar, yang bertolak dari kebutuhan

internal siswa untuk belajar. Davies (1991:32), mengingatkan beberapa hal yang dapat

menjadikan kerangka dasar bagi penerapan prinsip-prinsip belajar dalam proses

pembelajaran, yaitu :

1. Hal apapun yang dipelajari murid, maka ia harus mempelajarinya sendiri. Tidak seorangpun yang dapat melakukan kegiatan belajar tersebut untuknya.

2. Setiap murid belajar menurut tempo (kecepatannya) sendiri dan untuk setiap kelompok umur, terdapat variasi dalam kecepatan belajar.

3. Seorang murid belajar lebih banyak bilamana setiap langkah segera diberikan penguatan (reinforcement).

4. Penguasaan secara penuh dari setiap langkah-langkah pembelajaran, memungkinkan murid belajar secara lebih berarti.

5. Apabila murid diberikan tanggung jawab untuk mempelajari sendiri, maka ia lebih termotivasi untuk belajar, dan ia akan belajar dan mengingat lebih baik.

Prinsip belajar menunjuk kepada hal-hal penting yang harus dilakukan guru

agar terjadi proses belajar terhadap siswa sehingga proses pembelajaran yang

dilakukan dapat mencapai hasil yang optimal. Prinsip-prinsip belajar juga memberikan

4

Page 2: Makalah Prinsip-Prinsip Belajar

arah tentang apa saja yang sebaiknya dilakukan oleh guru agar para siswa dapat

berperan aktif di dalam proses pembelajaran, sehingga terbentuk kepribadian yang

katif, mandiri dan cerdas.

B. PRINSIP - PRINSIP BELAJAR DAN IMPLIKASI PRINSIP-PRINSIP

BELAJAR DALAM PEMBELAJARAN

1. Prinsip perhatian dalam motivasi

a.Perhatian dan Motivasi

Perhatian mempunyai peranan yang penting dalam kegiatan belajar. Dari kajian teori

belajar pengolahan informasi terungkap bahwa tanda adanya perhatian tak mungkin

terjadi belajar (Gage dan Berline,1984 : 335). Perhatian terhadap pelajaran akan timbul

pada siswa apabila bahan pelajaran sesuai dengan kebutuhannya.

Motivasi adalah tenaga yang menggerakkan dan mengarahkan aktivitas seseorang.

Motivasi mempunyai peranan penting dalam kegiatan belajar. Motivasi mempunyai

kaitan yang erat dengan minat. Siswa yang memiliki minat terhadap sesuatu bidang

studi tertentu cenderung tertarik perhatiannya dan demikian timbul motivasinya untuk

mempelajari bidang tersebut.Motivasi dapat bersifat internal artinya dating dari dirinya

sendiri, dapat juga bersifat eksternal yakni dating dari orang lain, dari guru, orang tua,

teman dan sebagainya.

Motivasi ada dua jenis yaitu motif intrinsic dan ekstrinsik. Motif inteinsik adalah tenaga

pendorong yang sesuai dengan perbuatan yang dilakukan. Motif ekstrinsik adalah

tenaga pendoring yang ada diluat perbuatan yang dilakukknya tetapi menjadi

penyertanya

Perhatian dan motivasi merupakan dua aktivitas yang memiliki keterkaitan yang sangat

erat. Untuk menumbuhkan perhatian diperlukan adanya motivasi. Sejumlah hasil

penelitian bahwa hasil belajar pada umumnya meningkat jika anak memiliki motivasi

yang kuat untuk belajar.

5

Page 3: Makalah Prinsip-Prinsip Belajar

Hamalik (2001), mengemukakan bahwa motivasi adalah suatu perubahan energi di

dalam pribadi seseorang yang ditandai dengan timbulnya afektif (perasaan dan reaksi

untuk mencapai tujuan). Perubahan energi di dalam diri seseorang tersebut kemudian

membentuk suatu aktivitas nyata dalam bebagai bentuk kegiatan.

Motivasi terkait erat dengan kebutuhan. Semakin besar kebutuhan seseorang akan

sesuatu yang ingin ia capai, maka akan semakin kuat motivasi untuk mencapainya.

Kebutuhan yang kuat terhadap sesuatu akan mendorong seseorang untuk mencapainya

dengan sekuat tenaga. Hanya dengan motivasilah anak didik dapat tergerak hatinya

untuk belajar bersama teman-temannya yang lain (Djamarah, 2006:148).

Motivasi dapat bersifat internal dan eksternal. Beberapa penulis atau ahli yang lain

seperti pada paparan di atas menyebutnya motivasi intrinsik dan ekstrinsik. Motivasi

internal atau motivasi intrinsik adalah dorongan dari dalam diri individu untuk

melakukan suatu aktivitas. Motivasi eksternal adalah dorongan yang berasal dari luar

diri individu. Motivasi eksternal melalui proses belajar dan interaksi individu dengan

lingkungannya dapat berubah menjadi motivasi internal. Proses perubahan dari

motivasi ekstrinsik menjadi motivasi intrinsik pada seseorang disebut “transformasi

motif” (Dimyati dan Mudjiono, 1994:41).

Penerapan prinsip-prinsip motivasi dalam proses pembelajaran akan dapat

berlangsung dengan baik, bilamana guru memahami beberapa aspek yang berkenaan

dengan dorongan psikologis sebagai individu dalam diri siswa sebagai berikut :

a. Setiap individu tidak hanya didorong oleh pemenuhan aspek biologis, sosial dan

emosional, akan tetapi individu perlu juga dorongan untuk mencapai sesuatu

yang lebih dari yang ia miliki saat ini.

b. Pengetahuan tentang kemajuan yang dicapai dalam memenuhi tujuan

mendorong terjadinya peningkatan usaha.

c. Motivasi dipengaruhi oleh unsr-unsur kepribadian.

6

Page 4: Makalah Prinsip-Prinsip Belajar

d. Rasa aman dan keberhasilan dalam mencapai tujuan cenderung meningkatkan

motivasi belajar.

e. Motivasi bertambah bila para pelajar memiliki alasan untuk percaya bahwa

sebagian besar dari kebutuhannya dapat dipenuhi.

f. Kajian dan penguatan guru, orang tua dan teman seusia berpengaruh terdapat

motivasi dan perilaku.

g. Insentif dan hadiah material kadang-kadang berguna dalam situasi kelas,

memang ada bahayanya bila anak bekerja karena ingin mendapat hadiah dan

bukan karena memang ingin belajar.

h. Kompetisi dan insentif dalam waktu tertentu dapat meningkatkan motivasi.

i. Sikap yang baik untuk belajar dapat dicapai oleh kebanyakan individu dalam

suasana belajar yang memuaskan.

j. Proses belajar dan kegiatan yang dikaitkan kepada minat pelajar saat itu dapat

mempertinggi motivasi.

Agar motivasi belajar siswa dapat tumbuh dengan baik maka guru harus berusaha :

Merancang atau menyiapkan bahan ajar yang menarik.

Mengkondisikan proses belajar aktif.

Menggunakan metode dan teknik pembelajaran yang menyenangkan.

Mengupayakan pemenuhan kebutuhan siswa di dalam belajar (misalnya

kebutuhan untuk dihargai, tidak merasa tertekan, dsb)

Meyakinkan siswa bahwa mereka mampu mencapai suatu prestasi.

Mengoreksi sesegera mungkin pekerjaan siswa dan sesegera mungkin

pula memberitahukan hasilnya kepada siswa.

Memberitahukan nilai dari pelajaran yang sedang dipelajari siswa dan

menghubungkannya dengan kehidupan nyata sehari-hari.

7

Page 5: Makalah Prinsip-Prinsip Belajar

Implikasi prinsip-prinsip belajar bagi siswa

Perhatian

1. Siswa harus membangkitkan perhatian nya kepada segala pesan yang di

pelajari, baik dalam bentuk rangsangan suara, warna, gerak.dll.

2. Siswa dapat melatih indra nya untuk memperhatikan rangsangan yang

muncul dalam proses pembelajaran.

Motivasi

1. Di sadari nya oleh siswa bahwa motivasi belajar haruz di kembangkan terus

menerus.

2. Dapat menentukan target/ sasaran penyelesaian tugas belajar dan perilaku

sejenis nya

b. Prinsip Balikan dan Penguatan

Prinsip belajar yang berkaitan dengan balikan dan penguatan terutama ditekankan oleh

belajar Operant Conditioning dari B.F. Skinner, kalau pada teori conditioning yang

diberi kondisi adalah stimulus, maka pada opetant conditioning yang diperkuat adalah

terponsnya.

Prinsip balikan dan penguatan pada dasarnya merupakan implementasi dari teori

belajar yang dikemukakan oleh Skiner melalui Teori Operant Conditioning dan salah

satu hukum belajar dari Thorndike yaitu “law of effect”. Menurut hukum belajar ini,

siswa akan belajar lebih bersemangat apabila mengetahui dan mendapatkan hasil yang

baik. Hasil belajar, apalagi hasil yang baik merupakan balikan yang menyenangkan

dan berpengaruh positif bagi upaya-upaya belajar berikutnya. Namun dorongan

belajar, menurut Skinner tidak hanya muncul karena penguatan yang menyenangkan,

akan tetapi juga terdorong oleh penguatan yang tidak menyenangkan, dengan kata lain

penguatan positif dan negatif dapat memperkuat belajar.

8

Page 6: Makalah Prinsip-Prinsip Belajar

Memberi penguatan (reinforcement) merupakan tindakan atau respon terhadap suatu

bentuk perilaku yang dapat mendorong munculnya peningkatan kualitas tingkah laku

pada waktu yang lain.

Sumantri dan Permana (1999:274) mengemukakan secara khusus beberapa tujuan dari

pemberian penguatan, yaitu:

a. Membangkitkan motivasi belajar peserta didik.

b. Merangsang peserta didik berpikir lebih baik.

c. Menimbulkan perhatian peserta didik.

d. Menumbuhkan kemampuan berinisiatif secara pribadi.

e. Mengendalikan dan mengubah sikap negatif peserta didik dalam belajar ke arah

perilaku yang mendukung belajar.

Terdapat beberapa jenis penguatan yang dapat dilakukan guru:

1) Penguatan verbal, yaitu penguatan yang diberikan guru berupa kata-

kata/kalimat yang diucapkan, seperti: “bagus”, “baik”, “smart”, “tepat” dan

sebagainya.

2) Penguatan gestural, yaitu penguatan berupa gerak tubuh atau mimik muka yang

memberi arti/kesan baik kepada peserta didik. Penguatan gestural dapat berupa;

tepuk tangan, acungan jempol, anggukan, tersenyum, dan sebagainya.

3) Penguatan dengan cara mendekati, yaitu perhatian guru terhadap perilaku

peserta didik dengan cara mendekatinya. Penguatan dengan cara mendekati ini

dapat dilakukan ketika peserta didik menjawab pertanyaan, bertanya,

berdiskusi atau sedang melakukan aktivitas-aktivitas lainnya.

9

Page 7: Makalah Prinsip-Prinsip Belajar

4) Penguatan dengan cara sentuhan, yaitu penguatan yang dilakukan guru dengan

cara menyentuh peserta didik, seperti menepuk pundak, menjabat tangan,

mengusap kepala peserta didik, atau bentuk-bentuk lainnya.

5) Penguatan dengan cara memberikan kegiatan yang menyenangkan.

Memberikan penghargaan kepada kepada kemampuan peserta didik dalam

suatu bidang tertentu, seperti peserta didik yang pandai bernyanyi diberikan

kesempatan untuk melatih vokal pada temannya.

6) Penguatan berupa tanda atau benda, yaitu memberikan penguatan kepada

peserta didik berupa simbol-simbol atau benda-benda. Penguatan ini dapat

berupa komentar tetulis atas karya peserta didik, hadiah, piagam, lencana, dan

sebagainya.

Ketepatan pemberian dan penggunaan penguatan harus mendapat perhatian

guru. Bilamana penguatan dipergunakan pada situasi dan waktu yang tidak tepat, maka

hal itu dapat kehilangan keefektifannya. Sebaliknya bilamana penguatan itu

dipergunakan secara tepat, maka akan memberikan pengaruh yang positif terhadap

aktivitas belajar peserta didik.

Implikasi prinsip-prinsip balikan dan penguatan bagi guru antara lain;

memberikan balikan dan penguatan secara tepat, baik tenik, waktu maupun

bentuknya.

memberikan kepada siswa jawaban yang benar.

mengoreksi dan membahas pekerjaan siswa.

memberikan catatan pada hasil pekerjaan siswa baik berupa angka maupun

komentar-komentar tertentu.

memberikan lembar jawaban atau kerja siswa.

mengumumkan atau menginformasikan peringkat secara terbuka,

memberikan penghargaan.

10

Page 8: Makalah Prinsip-Prinsip Belajar

Implikasi prinsip- prinsip balikan dan penguatan bagi siswa

1. siswa akan lebih semangat dalam belajar bilamana setiap langkah selalu diberi

penguatan, hal ini karena adanya kesadaran akan kebutuhan untuk memperoleh

balikan.

c. Prinsip Keaktifan

Keaktifan belajar ditandai oleh adanya keterlibatan secara optimal, baik intelektual,

emosional dan fisik jika dibutuhkan. Pandangan mendasar yang perlu menjadi

kerangka pikir setiap guru adalah bahwa pada prinsipnya anak-anak adalah makhluk

yang aktif. Individu merupakan manusia belajar yang aktif dan selalu ingin tahu. Daya

keaktifan yang dimiliki anak secara kodrati itu akan dapat berkembang ke arah yang

positif bilamana lingkungannya memberikan ruang yang baik untuk tumbuh suburnya

keaktifan itu.

Menurut teori belajar Kognitif, belajar menunjukkan adanya jiwa yang sangat aktif,

jiwa mengolah informasi yang kita terima, tidak sekedar menyimpannya saja tanpa

mengadakan transformasi.

Pengetahuan bukanlah suatu barang yang dapat ditransfer begitu saja dari pikiran

orang yang mempunyai pengetahuan ke pikiran orang yang belum mempunyai

pengetahuan. Bahkan bila seorang guru bermaksud mentransfer konsep, ide dan

pegertian kepada seorang murid, pemindahan itu harus diinterpretasikan dan

dikonstruksikan oleh si murid lewat pengalamannya (Glasersferld dalam Battencourt,

1989).

Dalam proses konstruksi itu menurut Glasersferld, diperlukan beberapa kemampuan;

kemampuan mengingat dan mengungkapkan kembali pengalaman,

kemampuan membandingkan, mengambil keputusan (justifikasi) mengenai

persamaan dan perbedaan, dan

11

Page 9: Makalah Prinsip-Prinsip Belajar

kemampuan untuk lebih menyukai pengalaman yang satu daripada pengalaman

yang lain.

Implikasi prinsip keaktifan atau aktivitas bagi guru di dalam proses pembelajaran

adalah:

a. Memberi kesempatan, peluang seluas-luasnya kepada siswa untuk berkreativitas dalam prose pembelajarannya.

b. Memberikan kesempatan melakukan pengamatan, penyelidikan atau inkuiri dan eksperimen.

c. Memberikan tugas individual dan kelompok melalui kontrol guru.

d. Memberikan pujian verbal dan non verbal terhadap siswa yang memberikan respons terhadap pertanyaan-pertanyaan yang diajukan.

e. Menggunakan multi metode dan multi media di dalam pembelajaran.

Implikasi prinsip keaktifan bagi guru

1. terwujud nya sikap yang aktif dalam segala hal, terutama keiginan untuk terlibat langsung dalam proses pembelajaran.

d. Prinsip Tantangan

Deporter (2000:23) mengemukakan bahwa studi-studi menunjukkan bahwa siswa

lebih banyak belajar jika pelajarannya memuaskan, menantang serta ramah, dan

mereka memiliki peran di dalam pengambilan keputusan. Bilamana anak merasa

tertantang dalam suatu pelajaran, maka ia dapat mengabaikan aktivitas lain yang dapat

mengganggu kegiatan belajarnya. Mihaly Csikszentmihalyi, psikolog dari Universitas

Chicago dikenal karena penelitiannya dalam mendokumentasikan suatu “keadaan

dimana seseorang sangat terlibat dalam sebuah kegiatan sehingga hal lain seakan tak

berarti lagi”. Goleman menjelaskan tentang keadaan flow ini. Jika tuntunan terlalu

sedikit, orang akan menjadi bosan. Jika tuntutan terlalu besar untuk diatasi, mereka

akan menjadi cemas. Flow terjadi di daerah genting antara kebosanan dan kecemasan.

12

Page 10: Makalah Prinsip-Prinsip Belajar

Kurt Lewin dalam sebuah teori yang dinamakannya “Teori Medan” (Field Theory),

mengemukakan bahwa siswa di dalam suatu situasi belajar berada dalam suatu medan

atau lapangan psikologis.

Beberapa bentuk kegiatan berikut dapat dijadikan sebagai acuan bagi guru untuk

menciptakan tantangan dalam kegiatan belajar, yaitu :

1) Merancang dan mengelola kegiatan inquiry dan eksperimen.

2) Memberikan tugas-tugas pemecahan masalah kepada siswa.

3) Mendorong siswa untuk membuat kesimpulan pada setiap sesi pembelajaran.

4) Mengembangkan bahan-bahan pembelajaran yang menarik.

5) Membimbing siswa menemukan fakta, konsep, prinsip, dan generalisasi.

6) Merancang dan mengelola kegiatan diskusi.

Implikasi prinsip tantangan bagi siswa

1. siswa mampu lebih mandiri dan termotivasi dalam menyelesaikan segala

tantangan pembelajaran diantaranya melakukan eksperimen, melaksanakan

tugas bimbingan maupun mandiri, atau mencari tahu pemecahan suatu masalah.

e. Prinsip Pengulangan

Teori belajar klasik yang memberikan dukungan paling kuat terhadap prinsip belajar

pengulangan ini adalah teori psikologi daya. Berdasarkan teori ini, belajar adalah

melatih daya-daya yang ada pada manusia yang meliputi daya berpikir, mengingat,

mengamati, manghafal, menanggapi dan sebagainya. Melalui latihan-latihan maka

daya-daya tersebut semakin berkembang. Sebaiknya semakin kurang pemberian

latihan, maka daya-daya tersebut semakin lambat perkembangannya.

13

Page 11: Makalah Prinsip-Prinsip Belajar

Di samping teori psikologi daya, prinsip pengulangan ini juga didasari oleh teori

Psikologi Asosiasi atau Connecsionisme yang dipelopori oleh teori Thorndike dengan

salah satu hukum belajarnya “Low of exercise” yang mengemukakan bahwa belajar

adalah pembentukan hubungan stimulus dan respons. Pandangan psikologi

condisioning juga memberikan dasar yang kokoh bagi pentingnya proses latihan.

Psikologi ini berpandangan bahwa munculnya respons, tidak saja disebabkan oleh

adanya stimulus, akan tetapi lebih banyak disebabkan karena adanya stimulus yang

dikondisikan.

Stephen R. Covey, pengarang buku The 7 Habits of Effective People, mengemukakan

bahwa kebiasaan sebagai titik pertemuan dari pengetahuan, keterampilan dan

keinginan. Pengetahuan adalah paradigma teoritis, apa yang harus dilakukan dan

mengapa. Keterampilan adalah bagaimana melakukannya. Dan keinginan adalah

motivasi, keinginan untuk melakukan. Agar sesuatu bisa menjadi kebiasaan dalam

hidup kita, kita harus mempunyai ketiga hal tersebut. Pandangannya ini digambarkan

sebagai berikut:

Pengetahuan(apa yang harus dilakukan, mengapa)

Keterampilan

(bagaimana melakukan)

Pola Terbentuknya KebiasaanKEBIASAAN

Keinginan

(mau melakukan)

Implikasi prinsip-prinsip pengulangan bagi guru adalah:

a. Memilah pembelajaran yang berisi pesan yang membutuhkan pengulangan.

14

Page 12: Makalah Prinsip-Prinsip Belajar

b. Merancang kegiatan pengulangan.

c. Mengembangkan soal-soal latihan.

d. Mengimplementasikan kegiatan-kegiatan pengulangan yang bervariasi.

Sedangkan implikasi prinsip belajar pengulangan pada siswa

1. sangat dituntut untuk memiliki kesadaran yang mendalam agar bersedia melakukan

pengulangan latihan-latihan baik yang ditugaskan oleh guru maupun atas inisiatif

dan dorongan diri sendiri demi kemajuan hasil dari proses pembelajaran yang

ada..

f. Prinsip Perbedaan Individual

Hasil sejumlah riset menunjukkan bahwa keberagaman faktor, seperti sikap siswa,

kemampuan dan gaya belajar, pengetahuan serta memberikan dan konteks

pembelajaran merupakan komponen yang memberikan dampak sangat penting

terhadap apa yang sesungguhnya harus siswa-siswa pelajari (Killen, 1998:5).

Dalam pandangan DePorter & Hernacki (2001:117) terdapat tiga karakteristik atau

modalitas belajar siswa yang perlu diketahui oleh setiap pendidik dalam proses

pembelajaran, yaitu:

a. Orang-orang yang visual, yang sering kali ditandai suka mencoret-coret ketika

berbicara di telpon, berbicara dengan tepat, lebih suka melihat peta daripada

mendengar penjelasan.

b. Orang-orang yang auditorial, yang sering ditandai suka berbicara sendiri, lebih

suka mendengarkan ceramah atau seminar daripada membaca buku, lebih suka

berbicara daripada menulis.

15

Page 13: Makalah Prinsip-Prinsip Belajar

c. Orang-orang yang kinestetik, yang sering ditandai berpikir lebih baik ketika

bergerak atau berjalan, banyak menggerakkan anggota tubuh ketika berbicara, sulit

untuk duduk dan diam.

Peserta didik adalah individual yang memiliki keunikan, berbeda satu sama lain dan

tidak satupun yang memiliki ciri-ciri persis sama meskipun mereka itu kembar. Setiap

individu pasti memiliki karakteristik yang berbeda dengan individu lainnya. Perbedaan

individual ini merupakan kodrat manusia yang bersifat alami.

Pembelajaran yang bersifat klasikan yang mengabaikan perbedaan-perbedaan

individual dapat diperbaiki dengan beberapa cara. Cara-cra yang dapat ditempuh oleh

guru antara lain penggunaan metode atau pendekatan secara bervariasi sehingga

semakin besar memberikan peluang tumbuhnya perhatian siswa di dalam latar

belakang perbedaan individual. Upaya lain yang dapat dilakukan guru adalah dengan

menambah waktu belajar bagi siswa-siswa yang memiliki kemampuan rendah, atau

memberikan pengayaan bagi siswa-siswa yang memiliki kemampuan lebih dari yang

lain.

Implikasi atau penerapan prinsip-prinsip perbedaan individual dalam proses

pembelajaran, terdapat beberapa hal yang perlu diperhatikan guru sebagai berikut:

1) Para siswa harus dapat dibantu untuk memahami kekuatan dan kelemahan dirinya

dan untuk selanjutnya mendapat perlakuan dan layanan kegiatan belajar yang

mereka butuhklan.

2) Para siswa harus terus didorong memahami potensi dirinya dan untuk selanjutnya

mampu merencanakan dan melaksanakan kegiatan.

3) Peserta didik membutuhkan variasi layanan, tugas, bahan dan metode yang selaras

dengan minat, tujuan, dan latar belakang mereka. Hal ini terutama disebabkan para

pesrta didik cenderung memilih kegiatan belajar yang sesuai dengan pengalaman

masa lampau yang mereka rasakan bermakna untuk dirinya.

16

Page 14: Makalah Prinsip-Prinsip Belajar

4) Para siswa harus dapat dibantu untuk memahami kekuatan dan kelemahan dirinya

serta pemenuhan kebutuhan belajar maupun bimbingan yang berbeda dengan siswa-

siswa yang lain.

5) Kesempatan-kesempatan yang tersedia untuk belajar dapat lebih diperkuat bilamana

para siswa tidak merasa terancam oleh proses yang ia ikuti serta lingkungannya

sehingga mereka memiliki keleluasan untuk berpartisipasi secara efektif dalam

kegiatan belajar.

Implikasi nya bagi siswa

1. Para siswa yang telah memahami kekuatan dirinya dibandingkan teman-teman

yang lain akan lebih cenderung memiliki dorongan dan minat untuk belajar secara

lebih sungguh-sungguh.

g. Prinsip Keterlibatan Langsung

Sejumlah hasil penelitian membuktikan lebih dari 60% sesuatu yang diperoleh dari

kegiatan belajar didapatkan dari keterlibatan langsung. Edgar Dale dalam

penggolongan pengalaman belajarnya yang dituangkan di dalam kerucut pengalaman

belajar mengemukakan bahwa belajar yang paling baik adalah belajar melalui

penglaman langsung. Keterlibatan langsung siswa memberi banyak sekali manfaat yang

langsung dirasakan pada saat terjadinya proses pembelajaran tersebut.

Implikasi prinsip keterlibatan langsung bagi guru adalah:

a. Mengaktifan peran individual atau kelompok kecil di dalam penyelesaian tugas.

b. Menggunakan media secara langsung dan melibatkan siswa untuk melakukan berbagai percobaan atau eksperimen.

c. Memberi keleluasaan kepada siswa untuk melakukan berbagai percobaan atau eksperimen.

d. Memberikan tugas-tugas praktek.

17

Page 15: Makalah Prinsip-Prinsip Belajar

Bagi siswa, implikasi prinsip keterlibatan langsung ini adalah:

siswa harus terdorong aktif untuk mengalami sendiri dalam melakukan aktivitas

pembelajaran.

siswa dituntut untuk aktif mengerjakan tugas-tugas sendiri tanpa bantuan orang

lain, sehingga dalam hal praktek atau belajar di luar kelas siswa dapat terjun

langsung menyaksikan bagaimana proses sehingga mndapatkan pengalaman yang

tentu nya bermanfaan untuk siswa tersebut..

18

Page 16: Makalah Prinsip-Prinsip Belajar

DAFTAR PUSTAKA

Aunurrahman. 2009. Belajar Dan Pembelajaran. Alfabeta: Bandung.

Dimyati dan Mudjiono. 2009. Belajar Dan Pembelajaran. Rieneka Cipta: Jakarta.

Wikipedia Indonesia.(2011). Pembelajaran Elektronok. (online).

Tersedia:http://Wikipedia.org/witi/pembelajaran_elektronok

19