makalah pondasi

38
MAKALAH PONDASI Untuk memenuhi tugas kuliah Menggambar Rekayasa Yang dibimbing oleh Hj. Andi Marini, ST. Oleh : Riswan Gunawan Tri Handoko Alfani Wida Pratama Hasanudin Damanik Maulana Ishak Ivan Susanto

Upload: yeremia-ivan

Post on 04-Aug-2015

1.952 views

Category:

Documents


264 download

TRANSCRIPT

Page 1: Makalah Pondasi

MAKALAH PONDASI

Untuk memenuhi tugas kuliah Menggambar Rekayasa

Yang dibimbing oleh Hj. Andi Marini, ST.

Oleh :

Riswan Gunawan

Tri Handoko

Alfani Wida Pratama

Hasanudin Damanik

Maulana Ishak

Ivan Susanto

UNIVERSITAS BALIKPAPAN

FAKULTAS TEKNIK SIPIL DAN PERENCANAAN 2012

Page 2: Makalah Pondasi

Pondasi bangunan adalah kontruksi yang paling terpenting pada suatu

bangunan. Karena pondasi berfungsi sebagai ”penahan seluruh beban (hidup

dan mati ) yang berada di atasnya dan gaya–gaya dari luar.”

Pondasi merupakan bagian dari struktur yang berfungsi meneruskan beban

menuju lapisan tanah pendukung dibawahnya. Dalam struktur apapun, beban yang

terjadi baik yang disebabkan oleh berat sendiri ataupun akibat beban rencana

harus disalurkan ke dalam suatu lapisan pendukung dalam hal ini adalah tanah

yang ada di bawah struktur tersebut.

Pengertian umum untuk Pondasi adalah Struktur bagian bawah bangunan

yang berhubungan langsung dengan tanah, atau bagian bangunan yang terletak di

bawah permukaan tanah yang mempunyai fungsi memikul beban bagian

bangunan lainnya di atasnya. Pondasi harus diperhitungkan untuk dapat menjamin

kestabilan bangunan terhadap beratnya sendiri, beban-beban bangunan (beban isi

bangunan), gaya-gaya luar seperti: tekanan angin,gempa bumi, dan lain-lain.

Disamping itu, tidak boleh terjadi penurunan level melebihi batas yang diijinkan.

Secara umum, terdapat dua macam pondasi, yaitu pondasi dangkal dan

pondasi dalam. Pondasi dangkal digunakan bila bangunan yang berada di atasnya

tidak terlalu besar. Rumah sederhana misalnya. Pondasi ini juga bisa dipakai

untuk bangunan umum lainnya yang berada di atas tanah yang keras. Yang

termasuk dalam pondasi dangkal ialah pondasi batu kali setempat, pondasi lajur

batu kali, pondasi tapak/pelat setempat (beton), pondasi lajur beton, pondasi

strouspile dan pondasi tiang pancang kayu.

Bentuk pondasi ditentukan oleh berat bangunan dan keadaan tanah disekitar

bangunan, sedangkan kedalaman pondasi ditentukan oleh letak tanah padat yang

mendukung pondasi. Jika terletak pada tanah miring lebih dari 10%, maka

pondasi bangunan tersebut harus dibuat rata atau dibentuk tangga dengan bagian

bawah dan atas rata.

Page 3: Makalah Pondasi

Dilihat dari sistem penyaluran ada tiga jenis pondasi :

1. Pondasi setempat, penyaluran beban dengan sistem titik.

2. Pondasi memanjang, penyaluran beban dengan sistem garis / beban merata.

3. Pondasi tiang, penyaluran beban dengan sistem bidang.

MACAM PONDASI DALAM

Pondasi dalam adalah pondasi yang kedalamannya lebih dari 2 meter dan

biasa digunakan pada bangunan-bangunan bertingkat.

A. Pondasi Terucuk

Pondasi ini digunakan jika ingin mendirikan bangunan diatas tanah

berawa, atau tanah bekas timbunan tempat sampah. Trucuk mempunyai

fungsi untuk memadatkan tanah. Trucuk ada berbagai jenis, ada yang dari

bambu, kayu, beton, baja, dan lain-lain. Trucuk dari bambu bisa lebih kuat

daripada beton jika sebelum pemasangannya diberi lapisan-lapisan tertentu.

Contoh Pondasi Trucuk

Page 4: Makalah Pondasi

B. Pondasi Bore Pile

adalah pondasi yang kedalamannya lebih dari 2 meter.Digunakan

untuk pondasi bangunan-bangunan tinggi. Sebelum memasang bore pile,

permukaan tanah dibor terlebih dahulu dengan menggunakan mesin bor.

Hingga menemukan daya dukung tanah yang sangat kuat untuk menopang

pondasi.Setelah itu tulang besi dimasukan kedalam permukaaan tanah yang

telah dibor, kemudian dicor dengan beton.Pondasi ini berdiameter 20 Cm

keatas. Dan biasanya pondasi ini terdiri dari 2 atau lebih yang diatasnya

terdapat pile cap.

Bentuk Tiang :

a. Bulat

Bentuk ini sangat cocok untuk tiang yang dipancang sampai tanah

keras karena efektif memikul beban. Selain itu tiang ini mampu

memikul gaya lateral yang besar disebabkan momen inersia yang

besar.

b. Bentuk Segitiga

Contoh Tiang Bor Bentuk Segitiga

Page 5: Makalah Pondasi

c. Bujur Sangkar

Bentuk ini sangat cocok untuk tiang yang dipancang sampai tanah

keras karena efektif memikul beban.

Contoh Tiang Bor Bentuk Bujur Sangkar

d. Bentuk H

Tiang bentuk ini mempunyai luas selumut yang besar, oleh karena

itu cocok untuk tiang yang mengandalkan friksi (geser).

Proses Pembuatan Pondasi Tiang Bor :

a. Pengeboran

Ini merupakan proses awal dimulainya pengerjaan pondasi tiang

bor, kedalaman dan diameter tiang bor, juga terdapatnya batuan atau

material dibawah permukaan tanah menjadi parameter utama

dipilihnya alat-alat bor. Ini perlu diantisipasi sehingga bisa disediakan

metode, dan peralatan yang cocok. Kalau asal ngebor, bisa-bisa mata

Page 6: Makalah Pondasi

bornya stack di bawah. Ini contoh mesin bor dan auger dengan

berbagai ukuran siap ngebor.

Proses Pengeboran

Setelah mencapai suatu kedalaman yang mencukupi untuk

menghindari tanah di tepi lubang berguguran maka perlu di pasang

casing, yaitu pipa yang mempunyai ukuran diameter dalam kurang

lebih sama dengan diameter lubang bor.

Pemasangan Casing

Page 7: Makalah Pondasi

Perhatikan mesin bor-nya beda, tetapi pada prinsipnya cara

pemasangan casing sama: diangkat dan dimasukkan pada lubang bor.

Tentu saja kedalaman lubang belum sampai bawah, secukupnya.

Kalau nunggu sampai kebawah, maka bisa-bisa tanah berguguran

semua dan lubang bisa tertutup lagi. Jadi pemasangan casing penting.

Proses Pengeboran

Setelah casing terpasang, maka pengeboran dapat dilanjutkan.

Gambar di bawah, mata auger sudah diganti dengan Cleaning Bucket

yaitu untuk membuang tanah atau lumpur di dasar lubang.

Page 8: Makalah Pondasi

Pekerjaan Cleaning Bucket

Cleaning Bucket dan Belling Tools, setelah beberapa lama dan

diperkirakan sudah mencapai kedalaman rencana maka perlu

dipastikan terlebih dahulu apakah kedalaman lubang bor sudah

mencukupi, yaitu melalui pemeriksaan manual.

Pemeriksaan Kedalaman Lubang

Page 9: Makalah Pondasi

Perlu juga diperhatikan bahwa tanah hasil pemboran perlu juga

dichek dengan data hasil penyelidikan terdahulu. Apakah jenis tanah

sama seperti yang diperkirakan dalam menentukan kedalaman tiang

bor tersebut. Ini perlu karena sampel tanah sebelumnya umumnya

diambil dari satu dua tempat yang dianggap mewakili. Tetapi dengan

proses pengeboran ini maka secara otomatis dapat dilakukan prediksi

kondisi tanah secara tepat, satu persatu pada titik yang dibor.

Penyelidikan Tamah

Apabila kedalaman dan juga lubang bor telah siap, maka

selanjutnya adalah penempatan tulangan rebar.

Page 10: Makalah Pondasi

Penempatan Tulangan

Jika perlu, mungkin karena terlalu dalam maka penulangan harus

disambung di lapangan. Mengangkatnya dengan cara bertahap.

Penyambungan Tulangan

Page 11: Makalah Pondasi

Kondisi Lubang Tiang Bor

b. Pengecoran Beton

Setelah proses pemasangan tulangan baja maka proses selanjutnya

adalah pengecoran beton. Ini merupakan bagian yang paling kritis

yang menentukan berfungsi tidaknya suatu pondasi. Meskipun proses

pekerjaan sebelumnya sudah benar, tetapi pada tahapan ini gagal maka

gagal pula pondasi tersebut secara keseluruhan. Pengecoran disebut

gagal jika lubang pondasi tersebut tidak terisi benar dengan beton,

misalnya ada yang bercampur dengan galian tanah atau segresi dengan

air, tanah longsor sehingga beton mengisi bagian yang tidak tepat.

Adanya air pada lobang bor menyebabkan pengecoran memerlukan

alat bantu khusus, yaitu pipa tremi. Pipa tersebut mempunyai panjang

yang sama atau lebih besar dengan kedalaman lubang yang dibor.

Page 12: Makalah Pondasi

Pemasangan Pipa Tremie

Foto di bawah disebut pipa tremi. Ujung di bagian bawah agak

khusus, tidak berlubang biasa tetapi ada detail khusus sehingga

lumpur tidak masuk kedalam tetapi beton di dalam pipa bisa

mendorong keluar. Yang terlihat di bawah adalah corong beton yang

akan dipasang di ujung atas pipa tremi, tempat memasukkan beton

segar. Foto di bawah ini pekerjaan pengecoran pondasi tiang bor di

bagian lain, terlihat mesin bor (warna kuning) yang difungsikan crane-

nya(mata bornya tidak dipasang, mesin bor non aktif).

Page 13: Makalah Pondasi

Pemasangan Corong Beton di Pipa Tremie

Posisi sama seperti yang diatas, yaitu pipa tremi siap dimasukkan

dalam lobang bor.

Proses Pemasangan Corong Beton

Page 14: Makalah Pondasi

Pipa tremi sudah berhasil dimasukkan ke lubang bor. Perhatikan

ujung atas yang ditahan sedemikian sehingga posisinya terkontrol

(dipegang) dan tidak jatuh. Corong beton dipasang. Pada kondisi pipa

seperti ini maka pengecoran beton siap. Truk readymix siap mendekat.

Pipa Tremi Sudah Masuk di Corong Beton

Pada tahap pengecoran pertama kali, truk readymixed dapat

menuangkan langsung ke corong pipa tremi seperti kasus di atas.

Ready Mix Siap di Lokasi Pekerjaan

Pipa tremi yang dipasang tadi perlu dicabut lagi. Kalau beton yang

dituang terlalu banyak maka pencabutan pipa yang tertanam menjadi

susah. Sedangkan jika terlalu dini mencabut pipa tremi, beton pada

bagian bawah belum terkonsolidasi dengan baik, maka bisa-bisa

terjadi segresi, tercampur dengan tanah. Jadi perlu feeling yang tepat

Page 15: Makalah Pondasi

untuk melakukan proses ini. Pengalaman kerja sangat menentukan

disini. Jika salah, pondasi gagal, cost-nya akan bertambah besar.

Proses Pengecoran 1

Jangan sepelekan aba-aba seperti di samping. Belum tentu seorang

sarjana teknik sipil yang baru lulus dengan IP 4.0 bisa mengangkat

tangan ke atas secara tepat. Karena untuk itu perlu pengalaman. Jadi

menjadi seorang engineer tidak cukup hanya ijazah sekolah formil,

perlu yang lain yaitu pengalaman yang membentuk mental engineer.

Proses Pengecoran 2

Page 16: Makalah Pondasi

Jika beton yang di cor sudah semakin ke atas (volumenya semakin

banyak) maka pipa tremi harus mulai ditarik ke atas. Perhatikan

bagian pipa tremi yang basah dan kering. Untuk kasus ini karena

pengecoran beton masih diteruskan maka diperlukan bucket karena

beton tidak bisa langsung dituang ke corong pipa tremi tersebut.

Proses Pengecoran 3

Adanya pipa tremi tersebut menyebabkan beton dapat disalurkan ke

dasar lubang langsung dan tanpa mengalami pencampuran dengan air

atau lumpur. Karena BJ beton lebih besar dari BJ lumpur maka beton

makin lama-makin kuat untuk mendesak lumpur naik ke atas. Jadi

pada tahapan ini tidak perlu takut dengan air atau lumpur. Gambar

foto di atas menunjukkan air / lumpur mulai terdorong ke atas, lubang

mulai digantikan dengan beton.

Page 17: Makalah Pondasi

Proses Penyecoran 4

Proses pengecoran ini memerlukan supply beton yang continuous,

bayangkan saja bila ada keterlambatan beberapa jam. Jika sampai

terjadi setting maka pipa treminya bisa tertanam dibawah dan tidak

bisa dicabut. Sedangkan kalau keburu dicabut maka tiang beton bisa

tidak continue. Jadi bagian logistik / pengadaan beton harus

memperhatikan.

Proses Pengecoran 5

Page 18: Makalah Pondasi

Jika pengerjaan pengecoran dapat berlangsung dengan baik, maka

pada akhirnya beton dapat muncul dari kedalaman lobang. Jadi

pemasangan tremi mensyaratkan bahwa selama pengecoran dan

penarikan maka pipa tremi tersebut harus selalu tertanam pada beton

segar. Jadi kondisi tersebut fungsinya sebagai penyumbat atau

penahan agar tidak terjadi segresi atau kecampuran dengan lumpur.

C. Pondasi Bor Beton Poros Lurus

Pondasi bor tanam langsung untuk tiang tunggal.

Gambar Iulstrasi Pondasi Bor Poros Lurus

D. Pondasi Cakar Ayam

Pondasi cakar ayam terdiri dan plat beton bertulang dengan ketebalan

10-15 cm, tergantung dari jenis konstruksi dan keadaan tanah di bawahnya.

Di bawah plat beton dibuat sumuran pipa-pipa dengan jarak sumbu

antara 2-3 m. Diameter pipa 1,20 m, tebal 8 cm, dan panjangnya tergantung

dari beban di atas plat serta kondisi tanahnya. Untuk pipa dipakai tulangan

tunggal, sedangkan untuk plat dipakai tulangan ganda.

Page 19: Makalah Pondasi

Sistem pondasi ini bisa diterapkan pada tanah lunak maupun tanah

keras. Tapi menurut pengalaman, lebih ekonomis bila diterapkan atas tanah

yang berdaya dukung 1,5 sampai 4 ton per meter persegi.

Dasar pemikiran Iahirnya pondasi cakar ayam ialah memanfaatkan

tekanan tanah pasif, yang pada sistem pondasi lain tak pernah dihiraukan.

Plat beton yang tipis itu akan mengambang di permukaan tanah, sedangkan

kekakuan plat ini dipertahankan oleh pipa-pipa yang tetap berdiri akibat

tekanan tanah pasif. Dengan demikian maka plat dan konstruksi di atasnya

tidak mudah bengkok.

Pada sistem pondasi lain, yang menggunakan plat beton dengan balok

pengaku, maka kekakuan itu berasal dan konstruksinya sendiri. Sedangkan

pada sistem pondasi cakar ayam, kekakuan didapat dari tekanan tanah pasif.

ini berarti dengan daya dukung yang sama, volume beton pada cakar ayam

akan berkurang, dan konstruksinya bisa lebih ekonomis.

Telapak beton, pada pondasi cakar ayam sangat baik untuk beban

yang merata. Sistem pondasi ini mampu mendukung beban 500-600 ton per

kolom. Dalam hal ini, di bagian bawah kolom dibuatkan suatu telapak

beton, untuk mengurangi tegangan geser pada plat beton.

Jika beban itu terpusat, maka tebal plat beton di bawah pusat beban

ditentukan oleh besarnya daya geser, bukan oleh besarnya momen, untuk ini

dilakukan penambahan pertebalan plat beton dibawah kolom bersangkutan.

MACAM PONDASI DANGKAL

Pondasi dangkal adalah pondasi yang digunakan pada kedalaman 0.8-1

meter, karena daya dukung tanah telah mencukupi. Pondasi dangkal juga sering

disebut pondasi langsung/ stahl. Pondasi langsung dipakai pada kondisi tanah

baik, yaitu dengan kekerasan tanah atau sigma tanah = 2 Kg/Cm2, dengan

kedalaman tanah keras lebih kurang = 1,50 Cm, kondisi air tanah cukup dalam.

Page 20: Makalah Pondasi

Bahan material yang dipergunakan untuk pondasi jenis ini biasanya

dipakai : batu kali, batu gunung, atau beton tumbuk, sedangkan bahan

pengikatnya digunakan semen dan pasir sebagai bahan pengisi.

Pada umumnya bentuk pondasi batu kali dibuat trapesium dengan lebar

bagian atas paling sedikit 25 cm, karena bila disamakan dengan lebar dinding

dikhawatirkan dalam pelaksanaan pemasangan pondasi tidak tepat dan akan

sangat mempengaruhi kedudukan dinding pada pondasi sehingga dapat dikatakan

pondasi tidak sesuai lagi dengan fungsinya.

Sedangkan untuk lebar bagian bawah trapesium tergantung perhitungan dari

beban di atasnya, tetapi pada umumnya dapat dibuat sekitar 70-80 cm.

A. Pondasi Rollag Bata

Pada awalnya pondasi batu bata merupakan pondasi yang diaplikasikan

untuk menopang berat beban pada bangunan. Namun, pada saat ini pondasi

rollag bata telah lama ditinggalkan. Selain mahal, pemasangannya pun

membutuhkan waktu yang lama serta tidak memiliki kekuatan yang bisa

diandalkan. Akan tetapi, pondasi ini tetap digunakan untuk menahan beban

ringan, misalnya pada teras.

Pondasi rollag merupakan pondasi yang memiliki daya tahan terhadap

beban ringan. Oleh karena itu, pondasi rollag hanya digunakan untuk

pondasi pada teras.

Pondasi Rollag Bata

Page 21: Makalah Pondasi

B. Pondasi Batu Kali

Pondasi batu kali sering kita temukan pada bangunan-bangunan rumah

tinggal. Pondasi ini digunakan, karena selain kuat juga masih termasuk

murah. Bentuknya yang trapesium dengan ukuran tinggi 60-80 Cm, lebar

pondasi bawah 60-80 Cm dan lebar pondasi atas 25-30 Cm.

Pondasi batu kali berfungsi sebagai pondasi lajur, yang menopang sloof

diatasnya. Pada bangunan yang telah memakai pondasi setempat,

sebenarnya tidak perlu lagi menggunakan pondasi batu kali. Namun proses

pembangunan yang tidak sesuai kriteria seperti pemasangan dinding pada

sloof dengan beton yang belum matang dapat mengakibatkan patahnya

sloof. Untuk meminimalisasi kemungkinan tersebut, maka digunakanlah

pondasi batu kali sebagai penopang sloof.

Batu kali yang dipasang hendaknya sudah dibelah dahulu besarnya

kurang lebih 25 cm, ini dengan tujuan agar tukang batu mudah mengatur

dalam pemasangannya, di samping kalau mengangkat batu tukangnya tidak

merasa berat, sehingga bentuk pasangan menjadi rapi dan kokoh.

Pada dasar konstruksi pondasi batu kali diawali dengan lapisan pasir

setebal 5-10 cm guna meratakan tanah dasar, kemudiandipasang batu

dengan kedudukan berdiri (pasangan batu kosong) dan rongga-rongganya

diisi pasir secara penuh sehingga kedudukannya menjadi kokoh dan

sanggup mendukung beban pondasi di atasnya.

Susunan batu kosong yang sering disebut aanstamping dapat berfungsi

sebagai pengaliran (drainase) untuk mengeringkan air tanah yang terdapat

disekitar pondasi.

Page 22: Makalah Pondasi

Pondasi Batu Kali

C. Pondasi Sumuran (Cyclop Beton)

Pondasi sumuran atau cyclop beton menggunakan beton berdiameter 60-

80 Cm dengan kedalaman 1-2 meter. Di dalamnya dicor beton yang

kemudian dicampur dengan batu kali dan sedikit pembesian dibagian

atasnya. Pondasi ini kurang populer sebab banyak kekurangannya, di

antaranya boros adukan beton dan untuk ukuran sloof haruslah besar.Hal

tersebut membuat pondasi ini kurang diminati.

Pondasi sumuran dipakai untuk tanah yang labil, dengan sigma lebih

kecil dari 1,50 kg/cm2. Seperti bekas tanah timbunan sampah, lokasi tanah

yang berlumpur.

Pondasi untuk kedalaman tanah keras 2-6 meter dibawah permukaan

tanah. Pondasi sumuran mempunyai bis beton berdiameter 60, 100, 120 atau

150 cm. Bis beton berdiameter 60 cm biasanya dibor atau dikerjakan dengan

bor jatuh, sebab di dalamnya tidak dapat digali. Jarak antar pondasi sumuran

adalah 4-7 meter. Ujung atas pondasi sumuran selanjutnya dihubungkan

dengan sloof yang menghubungkan antar pondasi sumuran dan sekaligus

menerima beban dinding dan gedung. Diaplikasikan pada tanah bekas

timbunan sampah atau tanah berumpur.

Page 23: Makalah Pondasi

Pondasi Sumuran

D. Pondasi Foot Plat

Adalah pondasi yang berdiri sendiri dalam mendukung kolom. Pondasi

footplat dipergunakan pada kondisis tanah dengan sigma antara : 1,5-2,00

kg/cm2. Pondasi foot plat ini biasanya dipakai untuk bangunan gedung 2-4

lantai, dengan kondisi tanah yang baik dan stabil. Bahan dari pondasi ini

dari beton bertulang. Untuk menetukan dimensi dari pondasi ini dengan

perhitungan konstruksi beton bertulang.

Digunakan untuk tanah dengan daya dukung 1,5 - 2 kg/m2, bangunan 2-4

lantai, kondisi tanah stabil dan berbahan beton bertulang. Perbandingan

campuran beton 1PC : 3PS : 5KR atau 1PC : 2PS : 3KR, sedangkan untuk

beton kedap air 1PC : 1½PS : 2½KR. Besar diameter tulangan ǿ13-ǿ16 mm

Page 24: Makalah Pondasi

dengan jarak 10-15cm, sedangkan arah memanjang dipasang tulangan yang

membagi berdiameter ǿ6-ǿ8mm dengan arak 20 -25cm. Lantai kerja

perletakan dipasang beton campuran 1PC : 3PS : 5KR setebal 6 cm.

Gambar Pondasi Telapak

E. Pondasi Umpak

Pondasi ini diletakan diatas tanah yang telah padat atau keras. Sistim dan

jenis pondasi ini sampai sekarang terkadang masih digunakan, tetapi

ditopang oleh pondasi batu kali yang berada di dalam tanah dan sloof

sebagai pengikat struktur, serta angkur yang masuk kedalam as umpak kayu

atau umpak batu dari bagian bawah umpaknya atau tiangnya.

Pondasi ini membentuk rigitifitas struktur yang dilunakkan, sehingga

sistim membuat bangunan dapat menyelaraskan goyangan-goyangan yang

terjadi pada permukaan tanah, sehingga bangunan tidak akan patah pada

tiang-tiangnya jika terjadi gempa.

Gampar Pondasi Umpak

Page 25: Makalah Pondasi

F. Pondasi Sarang Laba-Laba

Memiliki teknologi pembangunan yang dirancang terdiri dari plat tipis

yang diperkaku dengan rib-rib tipis dan tinggi yang saling berhubungan

membentuk segitiga-segitiga yang diisi dengan perbaikan tanah sehingga

menjadi satu kesatuan komposit konstruksi beton bertulang dan tanah.

Gambar Pondasi Sarang Laba-Laba

G. Talud

Prinsip talud :

Mampu menahan gaya geser.

Perbanyak lubang airnya. Lubang pada talud berfungsi untuk

mengalirkan air dalam tanah. Untuk lubang pada talud digunakan

paralond.

Page 26: Makalah Pondasi

Gambar Talud

Pada pembesian talud, diberi lapisan kedap air. Lapisan kedap ini ada 2

jenis, cair dan plembaran. Fungsinya supaya beton tidak terkena air, karena

kekuatan dan daya tahan beton akan berkurang jika terkena air.

H. Talud Bronjong

Bronjong banyak digunakan pada tebing-tebingb tanah untuk menahan

tanah agar tidak longsor, juga tebing untuk mengatasi gerusan air sungai

yang deras.

Gambar Talud Bronjong

Page 27: Makalah Pondasi

Tegangan Tanah Sebagai Dasar Pertimbangan Memilih Jenis Pondasi :

Kesimpulan :

Page 28: Makalah Pondasi