makalah pengendalian mikroorganisme

55

Click here to load reader

Upload: stelamaliki

Post on 18-Nov-2015

1.782 views

Category:

Documents


302 download

TRANSCRIPT

MAKALAH PENGENDALIAN MIKROORGANISME

Disusun oleh :Stela Prida MalikiAsbar

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATANBINA MANDIRI GORONTALOPROGRAM DIPLOMA TIGA (DIII) ANALIS KESEHATANTAHUN 2014

KATA PENGANTAR

Puji syukur senantiasa kita ucapkan kehadirat Allah SWT, karena berkat rahmat dan karunia yang telah diberikan, kami dapat menyusun makalah mengenai Komunikasi Pengedalian Mikroorganisme. Makalah ini merupakan hasil dari membaca berbagai referensi.Semoga makalah ini dapat memberikan kontribusi positif dan bermakna dalam proses belajar dan dalam kehidupan sehari-hari khusunya di bidang pelayanan kesehatan.Dari lubuk hati yang paling dalam,saya sangat menyadari bahwa makalah ini masih belum sempurna. Oleh sebab itu, kritik dan saran membangun sangat kami harapkan. Tak lupa saya ucapkan terima kasih kepada dosen mata kuliah yang telah memberikan masukan dalam membuat makalah ini, serta semua orang yang telah membantu kelancaran pembuatan makalah ini.Amin.

Gorontalo, Maret 2015

Penyusun

BAB IPENDAHULUAN1.1 Latar BelakangPada abad ke-19, operasi sangat berisiko dan berbahaya, dan bahkan banyak pasien yang menjalani operasi sangat beresiko tinggi terkena infeksi.Hal ini disebabakan karena operasi tidak dilakukan dalam kondisi aseptik.Ruang operasi, tangan dokter bedah, dan instrumen bedah yang terkontaminasi dengan mikroba menyebabkan tingginya tingkat infeksi dan kematian.Ahli bedah di pertengahan 1800-an sering melakukan praktek operasi mengenakan pakaian sehari-hari, tanpa mencuci tangan.Para ahli bedah juga sering menggunakan benang jahit biasa untuk menjahit luka, dan secara tidak sengaja jarum terkena kerah mantel mereka ketika mengopersi pasien.Padahal pakaian bedah mereka biasanya terbuat dari kapas atau rami yang tidak digunakan dari lantai pabrik kapas.Hal inilah yang merupakan latar belakang ilmuwan Perancis Louis Pasteur menunjukkan bahwa mikroba yang tidak terlihat dapat menyebabkan penyakit.Teman kerja Pasteur terpengaruh oleh ahli bedah Inggris Joseph Lister, yang menerapkan teori Pasteur tentang kuman penyakit dalam operasi, sehingga mencipatakan operasi antiseptik modern.Untuk desinfeksi, Lister menggunakan larutan asam karbol (fenol), yang disemprotkan di sekitar ruang operasi dengan botol semprot.Teknik Lister efektif dalam meningkatkan tingkat operasi yang lebih aman, tetapi teori-teorinya dianggap kontroversial karena banyak ahli bedah abad ke-19 tidak mau menerima sesuatu yang tidak bisa dilihat oleh mereka.Juga mungkin alasan mereka sulit untuk menerima metode Lister adalah karena selama operasi mereka harus bernapas dengan bau aerosol yang menjengkelkan dari fenol.1.2 PermasalahanPengendalian pertumbuhan mikroba diperlukan dalam situasi praktis. Kemajuan yang signifikan di bidang pertanian, kedokteran, dan ilmu makanan telah melalui dari pembahasan mikrobiologi.Pengendalian pertumbuhan mikroba pada prinsipnya adalah menghambat atau mencegah pertumbuhan mikroorganisme.Pengendalian mikroorganisme berdasarkan dua hal: (1) dengan membunuh mikroorganisme atau (2) dengan menghambat pertumbuhan mikroorganisme.Pengendalian pertumbuhan mikroorganisme biasanya secara fisika dan secara kimia baik membunuh atau mencegah pertumbuhan mikroorganisme.Agen yang membunuh sel-sel yang diistilahkansidal,agen yang menghambat pertumbuhan sel-sel (tanpa membunuh mereka) yang disebut sebagai statis.Dengan demikian,bakterisidaberarti membunuh bakteri, dan bakteriostatikberarti menghambat pertumbuhan sel-sel bakteri. Bakterisidaberarti membunuh bakteri,fungisidaberarti membunuh jamur, dan sebagainya.Dalam mikrobiologi, istilahsterilisasi sangat erat berkaitan dengan pengendalian pertumbuhan mikroorganisme yangmerupakan penghancuran secara sempurna atau penghapusan semua organisme yang terdapat di dalam atau pada suatu zat yang akan disterilkan.Prosedur Sterilisasi melibatkan penggunaan panas, radiasi atau bahan kimia, dan juga penghancuran sel secara fisika.1.3 TujuanPengendalian mikroorganisme bertujuan untuk menekan reproduksi mikroba. Sehingga dengan pengendalian mikroorganisme kita dapat mencegah penyebaran penyakit dan infeksi, membasmi mikroorganisme pada inang yang terinfeksi, dan mencegah pembusukan dan perusakan bahan oleh mikroorganisme. Dengan cara membunuh mikroorganisme atau membuat kondisi yang membuat mikroorgenisme tidak dapat tumbuh. Membunuh dan membatasi pertumbuhan mikroorganisme khususnyan sangat penting dalam penyediaan dan pemeliharaan untuk keamanan makanan. Pengendalian mikroorganisme juga merupakan praktek medis modern dan antimikroba untuk mencegah dari infeksi dan menurunkan penyebaran mikroorganisme.Mikroorganisme dapat dikendalikan dengan beberapa cara, dapat dengan diminimalisir, dihambat dan dibunuh dengan sarana atau proses fisika atau bahan kimia.Dalam pengendalian mikroorganisme umumnya dikenal :A. Secara Fisika.1. Pemanasan suhu tinggi.a. Pendidihanb. Pasteurisasic. Tyndalisasid. Autoklaf2. Pendinginan dan pembekuan.3. Pengeringan (pengangkatan H2O)4. Radiasia. Radiasi Ultravioletb. Cahaya Ultravioletc. Radiasi sinar-X dan pengion lainnya5. Filtrasia. Filter bakteriologisb. Filter udara6. Secara Kimiaa. Antimikroba1) Antiseptik2) Desinfektanb. Pengawetc. Antibiotikd. Antimikrobal inhibisi

BAB IIPEMBAHASAN2.1 Istilah Dalam Mengendalikan Jumlah Populasi Mikroorganisme.istilah dalam mengendalikan jumlah populasi mikroorganisme, diantaranya adalah sebagai berikut :2.1.1 Cleaning (kebersihan) dan Sanitasi.Cleaning dan Sanitasi sangat penting di dalam mengurangi jumlah populasi mikroorganisme pada suatu ruang/tempat. Prinsip cleaning dan sanitasi adalah menciptakan lingkungan yang tidak dapat menyediakan sumber nutrisi bagi pertumbuhan mikroba sekaligus membunuh sebagian besar populasi mikroba.2.1.2 Desinfeksi.Adalah proses pengaplikasian bahan kimia (desinfektans) terhadap peralatan, lantai, dinding atau lainnya untuk membunuh sel vegetatif mikrobial. Desinfeksi diaplikasikan pada benda dan hanya berguna untuk membunuh sel vegetatif saja, tidak mampu membunuh spora.2.1.3 Antiseptis.Merupakan aplikasi senyawa kimia yang bersifat antiseptis terhadap tubuh untuk melawan infeksi atau mencegah pertumbuhan mikroorganisme dengan cara menghancurkan atau menghambat aktivitas mikroba.2.1.4 Sterilisasi.Proses menghancurkan semua jenis kehidupan sehingga menjadi steril. Sterilisasi seringkali dilakukan dengan pengaplikasian udara

2.2 Pengendalian Mikroorganisme.Dalam pengendalian mikroorganisme dibagi dalam teknologi fisika maupun kimia yang banyak digunakan untuk mengendalikan pertumbuhan mikroba (tertentu), walaupun mungkin tidak sampai sempurna steril.Namun umumnya mencegah pembusukan makanan atau menyembuhkan penyakit menular merupakan tujuan utama.2.2.1 Secara Fisika.Beberapa cara fisika dapat digunakan untuk mengendalikan populasi mikroba. Misalnya seperti temperatur tinggi dan radiasi ionisasi. Metode Pengendalian Mikroorganisme secara fisika adalah teknik mematikan mikroorganisme dengan tujuan menghilangkan semua mikroorganisme yang ada pada bahan atau alat dengan proses dan sarana fisik. Dengan cara fisika mikroorganisme dapat dikendalikan, yaitu dibasmi, dihambat atau ditiadakan dari suatu lingkungan.2.2.1.1 Pemanasan Suhu Tinggi.Pada suhu-suhu tertentu mikroorganisme dapat dimatikan.Waktu yang diperlukan untuk membunuh tergantung pada jumlah organisme, spesies, sifat produk yang dipanaskan, pH, dan suhu.Autoklaf merupakan instrumen yang digunakan untuk membunuh semua mikroorganisme dengan panas, umumnya digunakan dalam proses pengalengan, pembotolan, dan prosedur pengemasan steril.A. Pendidihan.Pendidihan 100oselama 30 menitdengan cara merebus bahan yang akan disterilkan(memerlukan waktu lebih banyak di ketinggian). Membunuh semua mikroorganismeyang patogen maupun non patogenkecuali beberapa endospora dan dapat menonaktifkan virus.Untuk keperluan air minum murni, 100oselama lima menit adalah "standar" untuk di pegunungan "meskipun ada beberapa laporan yang mengatakan Giardia kista dapat bertahan proses ini di Teluk namun waktu pendidihan yang lebih panjang lebih direkomendasikan.Biasanya dapat dilakukan pada alat-alat kedokteran gigi, alat suntik, pipet, dll.B. PasteurisasiPasteurisasi adalah penggunaan panas yang ringan dengansuhu terkendaliuntuk mengurangi jumlah mikroorganismepatogen dengan berdasarkan waktu kematian termal bagi tipe patogen yang paling resisten untuk dibasmidalam produk atau makanan.Dalam kasus pasteurisasi susu, waktu dan suhu tergantung tujuan untuk membunuh jenis potensial yang patogen yang terdapat dalam susu yang diinginkan. Misalnya, staphylococcus, streptococcus,Brucella abortusdanMycobacterium tuberculosis.Akan tetapi setelah pasteurisasi akan banyak terjadi pembusukan mikroorganisme yang telah terbunuh, dan karenanya untuk meningkatkan kualitas susu harus pada suhu dingin (2 C).Dalam proses pasteurisasi yang terbunuh hanyalah bakteri patogen dan bakteri penyebab kebusukan namun tidak pada bakteri lainnya. Pasteurisasi biasanya dilakukan untuk susu, rum, anggur dan makanan asam lainnya.Susu pasteurisasi dengan pemanasan biasanya pada suhu 63 C selama 30 menit (metode batch) atau pada 71 C selama 15 detik (metode flash), untuk membunuh bakteri dan menjaga kualitas susu.Selama prosesultrapasteurisasi,juga dikenal sebagai ultra high-temperature (UHT) pasteurisasi, susu dipanaskan sampai suhu 140 C.Pada metode langsung, susu dikonttakkan langsung dengan uap pada suhu 140 C selama satu atau dua detik.Sebuah film tipis susu dimasukkan melalui sebuah kamar tekanan uap tinggi, sehingga terjadi pemanasan susu seketika.Susu lalu didinginkan oleh dengan sedikit vakum yang bertujuan ganda menghilangkan kelebihan air dalam susu dari kondensasi uap.Dalam metode tidak langsung ultrapasteurisasi, susu dipanaskan dalam sebuah pelat penghantar panas.Butuh beberapa detik untuk suhu susu mencapai 140 C, dan selama waktu itu susu yang terpapar panas.Jika ultrapasteurisai ini dibarengi dengan kemasan aseptik, hasilnya adalah produk yang tahan lama tanpa memerlukan pendinginan.C. TyndalisasiPemanasan yang dilakukan biasanya pada makanan dan minuman kaleng. Tyndalisasi dapat membunuh sel vegetatif sekaligus spora mikroba tanpa merusak zat-zat yang terkandung di dalam makanan dan minuman yang diproses. Suhu pemanasan adalah 65oC selama 30 menit dalam waktu tiga hari berturut-turut.

D. AutoklafAutoklaf adalah alat sterilisasi yang mempergunakan uap dan tekanan yang diatur. Autoklaf merupakan ruang uap berdinding rangkap yang diisi dengan uap jenuh bebas udara dan dipertahankan pada suhu serta yang ditentukan selama periode waktu yang dikehendaki. Pada alat ini bahan-bahan yang akan disterilkan dipanaskan sampai 121oC selama 15 sampai 20 menit pada tekanan uap 15 pon per inci persegi (kirakira 1,5 atmosfir). Uap air jenuh memanaskan bahan-bahan tadi sehingga dengan cepat disterilkan dengan melepaskan panas yang laten. Dengan kondensasi sejumlah 1600 ml uap pada 100oC dan tekanan 1 atmosfir, akan terjadi embun sejumlah 1 ml dengan melepaskan 518 kalori. Air yang mengembun tadi akan menyebabkan keadaan lembab yang cukup utuk membunuh kuman.Udara merupakan penghatar panas yang buruk, oleh sebab itu harus dikeluarkan dari ruangan otoklaf. Rongga di dalam otoklaf tidak boleh terlalu penuh diisi dengan benda-benda yang akan disterilakan supaya dapat terjadi aliran uap yang cukup baik. Autoklaf dipergunakan untuk mensterilkan pembenihan, barang-barang dari karet, semperit, baju, pembalut dan lain-lain. Kontrol sterilisasi : (1) Bacillus sterothermophilus (II) Tabung Brownes (III) Pita otoklaf (IV) Thermocouple.

2.2.1.2 Pendinginan dan pembekuan.Umumnya mikroorganisme hanya tumbuh sangat sedikit atau tidak sama sekali pada suhu 0oC.Makanan akan tahan lama jika disimpan di temperatur rendah untuk memperlambat laju pertumbuhan dan pembusukan akibat adanya mikroorganisme (misalnya susu).Tetapi suhu rendah tidak berarti bebas bakteri. Kasus psychrotrophs, dari psychrophiles memang benar merupakan penyebab pembusukan yang biasa pada makanan pada makanan yang didinginkan.Meskipun beberapa mikroba masih dapat tumbuh dalam suhu sangat dingin serendah minus 20oC, unutuk kebanyakan makanan diawetkan untuk mencegah pertumbuhan mikroba dalam freezer rumah tangga.2.2.1.3 Pengeringan(pengangkatan H2O).Sebagian besar mikroorganisme tidak dapat tumbuh pada keadaan kekurangan air(Aw