makalah pengantar pendidikan

24
UPAYA PENGEMBANGAN TENAGA PENDIDIK DAN KEPENDIDIKAN Disusun untuk memenuhi salah satu tugas Mata kuliah : Pengantar pendidikan Dosen pembimbing : sonedi DISUSUN OLEH : Kelompok 1 1. RISKI UMI KULSUM (12.22.13630) 2. ENDAH SARWENDAH (12.22.14043) 3. YAYUK RETNOWATI (12.22.14053) 4. NURLYANI (12.22.14339) UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PALANGKARAYA

Upload: michant-lhoo

Post on 11-Apr-2017

15.590 views

Category:

Education


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: Makalah Pengantar Pendidikan

UPAYA PENGEMBANGAN TENAGA PENDIDIK DAN KEPENDIDIKAN

Disusun untuk memenuhi salah satu tugasMata kuliah : Pengantar pendidikan

Dosen pembimbing : sonedi

DISUSUN OLEH :

Kelompok 11. RISKI UMI KULSUM (12.22.13630)

2. ENDAH SARWENDAH (12.22.14043)3. YAYUK RETNOWATI (12.22.14053)

4. NURLYANI (12.22.14339)

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PALANGKARAYA

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN EKONOMI

2012

Page 2: Makalah Pengantar Pendidikan

KATA PENGANTAR

Puji dan Syukur Kami Panjatkan ke Hadirat Tuhan Yang Maha Esa karena berkat limpahan Rahmat dan Karunia-Nya lah kami dapat menyusun makalah ini yang berjudul “UPAYA PENGEMBANGAN TENAGA PENDIDIK DAN KEPENDIDIKAN” tepat pada waktunya.

Kami menyadari bahwa didalam pembuatan makalah ini berkat bantuan dan tuntunan Tuhan Yang Maha Esa dan tidak lepas dari bantuan berbagai pihak, untuk itu dalam kesempatan ini penulis menghaturkan rasa hormat dan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada semua pihak yang membantu dalam pembuatan makalah ini.

Akhir kata semoga makalah ini dapat memberikan manfaat kepada para pembaca. Penulis menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kesempurnaan baik dari bentuk penyusunan maupun materinya. Kritik dan saran dari pembaca sangat penulis harapkan untuk penyempurnaan makalah selanjutnya.

Palangka Raya, Desember 2012

Penulis

Page 3: Makalah Pengantar Pendidikan

DAFTAR ISI

Halaman Isi

KATA PENGANTAR………………………………………………....... i

DAFTAR ISI.…………………………………………………................. ii

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang ………………………………………………. 1B. Rumusan Masalah.……………………………………………. 1C. Maksud dan Tujuan Penulisan...………………………………

2

BAB II PEMBAHASANA. Pengertian Tenaga Kependidikan dan Pendidik

……………… 3

B. Peran Tenaga Kependidikan dan Pendidik ................................4

C. Strategi Pengembangan Tenaga Kependidikan dan Pendidik di Indonesia... -

D. Upaya Pengembangan Tenaga Kependidikan dan Pendidik.................... -

BAB III PENUTUPA. Kesimpulan …………………………………………………... -B. Saran …………………………………………………………. -

Daftar Pustaka......................................................................................... -

Page 4: Makalah Pengantar Pendidikan

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional

menyatakan bahwa pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan

membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan

kehidupan bangsa. Sedangkan tujuan pendidikan nasional adalah untuk mengembangkan

potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang

Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri dan menjadi warga negara

yang demokratis serta bertanggung jawab.

Pendidikan nasional di Indonesia yang berdasarkan Pancasila dan UUD 1945

diharapkan dapat mempersiapkan peserta didik menjadi warga negara yang memiliki

komitmen kuat dan konsisten untuk mempertahankan Negara Kesatuan Republik Indonesia.

Upaya perbaikan dibidang pendidikan merupakan suatu keharusan untuk selalu

dilaksanakan agar masyarakat dapat maju dan berkembang seiring dengan kemajuan ilmu

pengetahuan dan teknologi. Beberapa upaya dilaksanakan antara lain penyempurnaan

Page 5: Makalah Pengantar Pendidikan

kurikulum, peningkatan kompetensi guru melalui penataran-penataran, perbaikan sarana-

sarana pendidikan, dan lain-lain. Hal ini dilaksanakan untuk meningkatkan mutu pendidikan

dan terciptanya sumber daya manusia yang berkualitas. Pendidikan pada dasarnya ditujukan

untuk menyiapkan manusia menghadapi masa depan agar hidup lebih sejahtera, baik sebagai

individu maupun secara kolektif sebagai warga masyarakat. Upaya perbaikan dibidang

pendidikan merupakan suatu keharusan untuk selalu dilaksanakan agar suatu bangsa dapat

maju dan berkembang seiring dengan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi. Beberapa

upaya pun dilakukan untuk meningkatkan mutu pendidikan bangsa dan tercipatanya manusia

Indonesia seutuhnya.

B.     Rumusan Masalah

            Dalam makalah ini kami mengidentifikasi masalah sebagai berikut:

1.      Pengertian Pendidik dan kependidikan

2.     Peranan tenaga pendidik dan kependidikan

3. Strategi pengembangan tenaga kependidikan dan pendidik di indonesia

4.   Upaya pengembangan tenaga kependidikan dan pendidik

5. Permasalahan-permasalahan yang di hadapi tenaga kependidikan dan tenaga pendidik

serta pemecahan nya

C.    Maksud dan Tujuan Penulisan

Dengan adanya rumusan masalah diatas kami dapat membuat suatu tujuan masalah:

1.      Untuk mengetahui pengertian tenaga kependidikan dan pendidik

2.      Untuk mengetahui peranan tenaga kependidikan dan pendidik

3.      Untuk mengetahui bagaimana strategi pengembangan pendidik dan kependidikan

Page 6: Makalah Pengantar Pendidikan

4.      Untuk mengetahui upaya pengembangan tenaga kependidikan dan pendidik

5. Untuk mengetahui permaasalahan-permasalahan yang dihadapi tenaga kependidikan dan

pendidikserta pemecahannya.

BAB II

PEMBAHASAN

A. PENGERTIAN TENAGA KEPENDIDIKAN DAN PENDIDIK

Pengertian pendidik dan tenaga kependidikan yang tertuang dalam Undang-Undang RI

Nomor 20 tentang Sistem pendidikan Nasional Pasal 39 ayat (1) dan (20) adalah sebagai

berikut:

1. Tenaga kependidikan bertugas melaksanakan administrasi, pengelolaan,

pengembangan, pengawasan, dan pelayanan teknis untuk menunjang proses

pendidikan pada kesatuan kependidikan.

2. Pendidik merupakan tenaga professional yang bertugas merencanakan dan

melaksanakan proses pembelajaran, menilai hasil pembelajaran, melakukan

pembimbingan dan pelatihan, serta melakukan penelitian dan pengabdian kepada

masyarakat, terutama bagi pendidik pada perguruan tinggi.

Dari pengertian diatas, terlihat bahwa fungsi tenaga pendidik dan kependidikan saling

menunjang satu sama lain. Suatu pendidikan tidak akan berjalan dengan baik tanpa ditunjang

oleh tenaga pendidik dan kependidikan yang professional.

Pendidikan merupakan usaha orang dewasa dalam pergaulan dengan anak-anak untuk

memimpin jasmani dan rohani kearah kedewasaan. Secara fungsional, pendidikan ditujukan

Page 7: Makalah Pengantar Pendidikan

untukmenyiapkan manusia menghadapi masadepan agar hidup lebih sejahtera, baik secara

individu maupun secara kolektif sebagai masyarakat, bangsa maupun antar bangsa.

B. PERAN TENAGA KEPENDIDIKAN DAN PENDIDIK

Menurut PP Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan (SNP),

pengertian Standar Pendidik dan dan Tenaga Kependidikan adalah kriteria pendidikan

prajabatan dan kelayakan fisik maupun mental serta pendidikan dalam jabatan.

Pendidik harus memiliki kualifikasi akademik dan kompetensi sebagai agen

pembelajaran, sehat jasmani dan rohani,serta memiliki kemampuan untuk mewujudkan

tujuan pendidikan nasional. Kualifikasi akademik adalah tingkat pendidikan minimal yang

harus dipenuhi oleh seorang pendidik yang dibuktikan dengan ijazah/serifikat keahlian yang

relevan sesuai ketentuan perundangan yang berlaku. Kompetensi adalah tingkat kemampuan

minimal yang harus dipenuhi seorang pendidik untuk dapa berperan sebagai agen

pembelajaran meliputi kompetensi pedagogik, kompetensi kepribadian, kompetensi

professional, dan kompetensi social sesuai Standar Nasional Pendidikan (SNP), yang

membuktikan dengan sertifikat profesi guru sesuai ketentuan perundang-undangan yang

berlaku (Direktorat Jendral Manajemen Pendidikan Dasar dan Menengah Departemen

Pendidikan Nasional Tahun 2006).

Kompetensi pedagogik merupakan kemampuan mengelola pembelajaran peserta didik

yang meliputi pemahaman terhadap peserta didik, perancangan dan pelaksanaan

pembelajaran, evaluasi hasil belajar, dan pengembangan peserta didik untuk

mengaktualisasikan berbagai potensi yang dimiliknya.

Kompetensi kepribadian mencerminkan kepribadian yang mantap, stabil, dewasa, arif,

berwibawa, menjadi teladan bagi peserta didik, dan berakhlak mulia. Sedangkan kompetensi

profesional merupakan penguasaan materi pembelajaran secara luas dan mendalam yang

memungkinkan membimbing peserta didik memenuhi standar kompetensi yang ditetapkan

SNP.

Kompetensi social merupakan kemampuan pendidik sebagai bagian dari masyarakat

untuk berkomunikasi dan bergaul secara efektif dengan peserta didik, sesama pendidik,tenaga

kependidikan, orang tua/wali peserta didik,dan masyarakat disekitar.

Page 8: Makalah Pengantar Pendidikan

Tenaga kependidikan terdiri atas kepala sekolah, tenaga administrasi, tenaga

perpustakaan,tenaga laboratorium, tenaga kebersihan, dan tenaga keamanan.

Tenaga pendidik dan kependidikan merupakan faktor penentu keberhasilan pendidikan.

Karena penilaian kesuksesan pendidikan harus dilihat dari berbagai sudut pandang. Mulai

dari pengaturan jadwal pembelajaranyang teratur, kelengkapan sarana prasarana sekolah yang

memadai dan memenuhi standar, kebersihan dan kenyamanan lingkungan sekolah yang harus

terjaga, manajemen sekolah yang tegas dan ketat,dan tentunya proses pembelajarna yang

berkualitas. Semua faktor tersebut adalah peran strategis tenaga pendidik dan kependidikan.

C. STRATEGI PENGEMBANGAN TENAGA PENDIDIK DAN KEPENDIDIKAN DI INDONESIA

Secara umum ada beberapa langkah strategi yang dapat diimplementasikan dalamupaya mengembangkan profesionalisme tenaga pendidik dan kependidikan. Strategi tersebut diantaranya sebagai berikut :

1. Self Assessment (Evaluasi diri):Melakukan diri melalui acara rapat dengan melakukan brain storming (curhat pendapat) yang diikuti oleh kepala sekolah, guru, staf, anggota komite, atau juga pihak yayasan. Kegiatan evaluasi ini merupakan refleksi/mawas diri untuk membangkitkan kesadaran/keprihatinan akan pentingnya pendidikan yang bermutu, sehingga menimbulkan komitmen bersama untuk meningkatkan mutu,sehingga menimbulkan komitmen bersama untuk meningkatkan mutu (sense of quality).

2. Perumusan Visi, Misi dan Tujuan:Perumusan visi dan misi serta tujuan merupakan langkah awal yang harus dilakukan untuk menjelaskan kemana arah pendidikan yang ingin dituju oleh parapendiri/penyelenggara pendidikan.

3. Perencanaan :Sekolah harus membuat perencanaan yang teliti (mulai dari seberapa besar lingkup cakupan kuantitatif dan kualitatif yang akan dikerjakan, waktu pelaksanaannya, sampai kepada perkiraan biayanya) secara tertulis untuk menetapkan hal yang harus dilakukan,prosedurnya, serta metode pelaksanaannya untukmencapai tujuan yang diharapkan.

4. Pelaksanaan :

Page 9: Makalah Pengantar Pendidikan

Proses dimana dilakukan pengorganisasian, pengarahan/pergerakan atau pemimpinan dan control/pengawasan serta evaluasi. Dan juga proses kegiatan merealisasikan semua yang direncanakan.

5. Evaluasi :Evaluasi merupakan kegiatan yang penting untuk mengetahui kemajuan ataupun hasil yang dicapai oleh sekolah/institusi dalam melaksanakan fungsinya sesuai rencana yang telah dibuat.

6. Pelaporan :Pelaporan merupakan pemberian atau penyampaian informasi tertulis dan resmi kepada pihak yang berkepentingan (stake holders) mengenai aktivitas manajemen satuan pendidikan dan hasil yang dicapai dalam kurun waktu tertentu berdasarkan rencana dan aturan yang telah ditetapkan sebagai bentuk pertanggung jawaban atas tugas dan fungsi yang diemban oleh satuan pendidikan tersebut.

D. UPAYA PENGEMBANGAN TENAGA PENDIDIK DAN KEPENDIDIKAN

Keluar UU No.22 tahun1999 tentang pemerintah daerah dan PP No.25 tahun 2000 tentang kewenangan pemerintah dan kewenangan propinsi sebagai Daerah Otonomi, UU No.25 Tahun 2000 tentang Propenas dan Kepmemdiknas No. 122/U/2001 tentang Rencana Strategis Pembangunan Pendidikan, Pemuda, dan Olahraga tahun 2000-2004, serta UU Sisdiknas Tahun 2003 memberikan landasan hukum yang kuat untuk diterapkannya peningkatan mutu pendidik tenaga kependidikan sebagai sebuah inovasi pendidikan untukmencapai mutu pendidiknya dan tenaga kependidikannya. Upaya peningkatan mutu pendidikan tidak akan memenuhi sasaran yang diharapkan tanpa dimulai dengan peningkatan mutu pendidik dan tenaga kependidikannya.

Adapun upaya-upaya yang dilakukan pemerintah dalam pengembangan tenaga pendidik dan kependidikan sebagai berikut :

Peningkatan gaji dan kesejahteraan guru (pendidik).

Langkah pertama ini dinilai sangat penting dan strategis untuk meningkatkan mutu pendidik dan kependidikan. Ada dua alasan penting, pertama, dari lima syarat pekerjaan dapat disebut sebagai profesi, yang belum terpenuhi adalah gaji dan kompensasi dari pelaksaan peran sebagai profesi. Kelima syarat pekerjaan sebagai profesi adalah

a. Bahwa pekerjaan itu memiliki fungsi dan signifikansi bagi masyarakat.b. Bahwa pekerjaan itu memerlukan bidang keahlian tertentu.c. Bidang keahlian itu dapat dicapai dengan melalui cabang pendidikan tertentu (Body

of knowledge).d. Bahwa pekerjaan itu memerlukan organisasi profesi dan adanya kode etik tertentu.e. Bahwa pekerjaan tersebut memerlukan gaji atau kompensasi yang memadai agar

pekerjaan itu dapat dilaksanakan secara professional.

Page 10: Makalah Pengantar Pendidikan

Prasyarat yang harus dipenuhi untuk dapat melaksanakan langkah pertama ini dengan baik, jika standar gajiyang akan diberikan itu cukup tinggi, maka kenaikan gaji dapat dilakukan dengan standar kompetensi yang tinggi pula. Yang akan diberikan kenaikan gaji adalah para pendidik dan tenaga kependidikan yang telah mencapai standar kompetensi yang telah ditetapkan. Oleh karena saat ini terdapat brbagai pangkat golongan pegawai, maka kenaikan gajinya juga diselaraskan dengan pangkat dan golongan pegawai tersebut. Dengan demikian, uji kompetensi harus dilakukan dahulu secara jujur dan transparan. Untuk itu, maka instrument uji kompetensi harus disiapkan secara matang. Jangan ada kecurangan dalam proses uji kompetensi ini.kah pertama ini akan berjalan dengan lebih mantap jika sistem pembayaran gajinya telah dilaksanakan melalui Bank.

Page 11: Makalah Pengantar Pendidikan

Alih tugas profesi dan rekruitmen guru untuk menggantikan guru dan pendidik yang dialih tugaskan ke profesi lain.

Upaya kedua ini merupakan konsekuensi dan kesinambungan dari langkah pertama. Para pendidik yang tidak memenuhi standar kompetensi harus dialihtugaskan kepada profesi lain.

Pengalihtugasan tersebut dilakukan dengan syarat sebagai berikut:

a. Mereka telah diberi kesempatan untukmenikuti diklat dan pembinaan secara intensif, tetapi tidak menujukkan adanya pembagian yang signifikan,,

b. Guru tersebut memang tidal menunjukkan adanya perubahan kompetensi dan juga tidal ada indikasi positif untuk meningkatkan kompetensinya. Jika syarat tersebut telah dilakukan, maka mereka harus rela dan pantas untuk dialih tugaskan dari profesi guru menjadi tenaga lain yang sesuai, misalnya tenaga administrasi.

Untuk mengganti tenaga pendidik yang telah dialih tugaskan ke profesi lain tersebut perlu diadakan seleksi (rekruitmen) secara jujur dan trasnparan, sesuai standar kualifikasi yang telah ditetapkan. Alasan seperti ini karena tereciptanya pekerjaaan-pekerjaan dan kegiatan-kegiatan baru, dimana sekolah mempunyai rancangan program baru dan diperlukan guru yang ditugaskan dalam program tersebut sehingga membutuhkan calon guru baru, dan juga karena adanya guru di sekolah yang berhenti karena pensiun atau sudah lanjut usia, tidak mungkin untuk melanjutkan kegiatan proses belajar mengajar disekolah. Untuk itu sekolah perlu melakukan proses rekruitmen guru baru karena rekruitmen merupakan hal yang sangat penting, dengan melalui proses rekruitmen sekolah akan mendapatkan sumber daya manusia (SDM) yang berkualitas.

Rekruitmen guru merupakan satu aktivitas manajemen yang mengupayakan didapatkannya seorang atau lebih calon pegawai yang betul-betul potensial untuk menduduki posisi tertentu di sebuah lembaga. Tujuan aktivitas rekrekruitmen dalam proses penyusunan pegawai jelas terlihat untuk mencapai tujuan-tujuan aktivitas rekruitmen membutuhkan pemahaman yang tidak hanya pelamar mengidentifikasi dan memilih tawaran pekerjaan, tetapi bagaimana mengelolanya. Sehingga tujuan aktivitas rekruitmen dapat berjalan dengan baik. Sedangkan yang menjadi tujuan diselenggaranya rekruitmen yaitu mengemban keinginan-keinginan tertentu atau memikat para pelamar kerja, yang harus dipenuhi agar sekolah tersebut dapat maju.

Membangun sistem sertifikasi pendidik dan tenaga kependidikan, serta sistem penjaminan mutu pendidikan.

Sertifikasi merupakan proses mendapatkan sertifikat profesi. Sertifikasi guru

dilaksanakan melalui pendekatan prajabatan dan dalam jabatan. Sertifikasi prajabatan

merupakan kegiatan sertifikasi bagi calon guru, sedangkan sertifikasi guru dalam jabatan

dilaksanakan bagi guru-guru yang sudah berdinas.  Pelaksanaan sertikasi guru dalam

Page 12: Makalah Pengantar Pendidikan

jabatan diatur dalam Peraturan Menteri Pendidikan Nasional No. 18 tahun 2007. Menurut

Permen ini, sertifikasi bagi guru dalam jabatan adalah proses pemberian sertifikat

pendidik untuk guru dalam jabatan. Program ini diikuti oleh guru dalam jabatan yang

telah memiliki kualifikasi akademik sarjana (S1) atau diploma empat (D-IV). Program ini

diselenggarakan oleh perguruan tinggi yang menyelenggarakan program pengadaan

tenaga kependidikan yang terakreditasi dan ditetapkan oleh Menteri Pendidikan Nasional.

Khusus bagi guru dalam jabatan, sertifikasi dilaksanakan melalui uji kompetensi

untuk memperoleh sertifikat pendidik. Uji kompetensi dimaksud dilakukan dalam bentuk

penilaian portofolio. Penilaian portofolio merupakan pengakuan atas pengalaman

profesional guru dalam bentuk penilaian terhadap kumpulan dokumen yang

mendeskripsikan kualifikasi akademik, pendidikan dan pelatihan, pengalaman mengajar,

perencanaan dan pelaksanaan pembelajaran, penilaian dari atasan dan pengawas, prestasi

akademik, karya pengembangan profesi, keikutsertaan dalam forum ilmiah, pengalaman

organisasi di bidang kependidikan dan sosial, dan penghargaan yang relevan dengan

bidang pendidikan.

Sertifikasi guru bertujuan untuk:1. Menentukan kelayakan guru dalam melaksanakan tugas sebagai agen pembelajaran

dan mewujudkan tujuan pendidikan nasional

2. Peningkatan proses dan mutu hasil pendidikan,

3. Peningkatan profesionalisme guru. Manfaat sertifikasi guru dapat dirinci seperti

berikut ini:

a) Pertama, melindungi profesi guru dari praktik-praktik yang tidak kompeten,

yang dapat merusak citra profesi guru.

b) Kedua, melindungi masyarakat dari praktik-praktik pendidikan yang tidak

berkualitas dan tidak profesional.

c) Ketiga, menjaga lembaga penyelenggara pendidikan tenaga kependidikan

(LPTK) dari keinginan internal dan tekanan eksternal yang menyimpang dari

ketentuan-ketentuan yang berlaku.

Sebagaimana diamanatkan dalam PP Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar

Nasional Pendidikan, pembangunan sistem sertifikasi pendidik dan tenaga Kependidikan

serta sistem penjamin mutu pendidikan merupakan langkah yang amat besar, yang akan

memberikan dukungan bagi pelaksanaan langkah pertama, yang juga sangat berat, karena

terkait dengan anggaran belanja negara yang sangat besar. Penataan sistem sertifikasi

Page 13: Makalah Pengantar Pendidikan

pendidik dan tenaga kependidikan tidak boleh tidak harus dilakukan untuk menjamin

terpenuhinya berbagai standar nasional pendidikan yang telah ditetapkan.

Prasyarat yang harus dipenuhi sebagai berikut;

a) Pendidik yang akan diangkat menjadi PNS harus diterapkan standar minimal

kualifikasi pendidikan.

b) Sementara bagi guru yang sudah memiliki pengalaman tidak perlu dituntut untuk

memenuhi standar ijazah . Yang diperlukan bagi mereka adalah pendidikan profesi

dan sistem diklat berjenjang yang harus dihargai setara dengan kualifikasi pendidikan

tertentu.

Jika sistem sertifikasi ini telah mulai berjalan, maka sistem kenaikan pangkat bagi

pendidik dan tenaga kependidikan sudah waktunya disesuaikan. Kenaikan pangkat pendidik

dan tenaga kependidikan bukan semata-mata sebagai proses administrasi semata-mata,

melainkan lebih merupakan proses penting dalam sertifikasi yang berdasarkan kompetensi.

 Pelaksanaan sertifikasi guru dilakukan dengan prinsip objektif, transparan, dan

akuntabel. Objektif yaitu mengacu kepada proses perolehan sertifikat pendidik yang

impartial, tidak diskriminatif, dan memenuhi standar pendidikan nasional. Transparan yaitu

mengacu kepada proses sertifikasi yang memberikan peluang kepada para pemangku

kepentingan pendidikan untuk memperoleh akses informasi tentang pengelolaan pendidikan,

yang sebagai suatu sistem meliputi masukan, proses, dan hasil sertifikasi. Akuntabel

merupakan proses sertifikasi yang dipertanggungjawabkan kepada pemangku kepentingan

pendidikan secara administratif, finansial, dan akademik.

Membangun satu standar pembinaan karir (Career Development Path).

Seiring dengan pelaksanaan sertifikasi tersebut, disusunlah satu standar pembinaan karier.

Sistem itu harus dalam bentuk dokumen yang disyahkan dalam bentuk undang-undang atau

setidaknya berupa peraturan pemerintah yang harus dilaksanakan oleh aparat otonomi daerah.

Sebagai contoh, untuk menjadi instruktur, atau menjadi kepala sekolah, atau pengawas,

seorang pendidik harus memiliki standar kompetensi yang diperlukan, dan harus melalui

proses pencapaian yang telah baku. Standar pembinaan karir ini akan dapat dilaksanakan

dengan matap apabila memenuhi prasyarat antara lain jika sistem sertifikasi pendidik dan

tenaga kependidikan telah berjalan dengan lancar. Selain itu, langkah ketiga ini akan berjalan

lancar jika sistem kenaikan pangkat pegawai berdasarkan sertifikasi sudah berjalan.

Page 14: Makalah Pengantar Pendidikan

Peningkatan kompetensi yang berkelajutan.

Sebagaimana dijelaskan pada langkah sebelumnya, proses rekruitmen guru baru harus

dilaksanakan secara jujur dan transparan, dan dengan menggunakan standar kualifikasi yang

telah ditetapkan. Standar kualifikasi tersebut tidak dapat ditawar-tawar. Sementara itu, untuk

para pendidik yang sudah berpengalaman perlu diberikan kesempatan untuk mengikuti

penataran yang dilaksanakan oleh lembaga inservice training yang juga sudah terakreditasi.

Selain itu, mereka juga disyaratkan untuk mengikuti pendidikan profesi yang dapat

dilaksanakan oleh lembaga tenaga kependidikan (LPTK) yang juga harus terakreditasi.

Upaya peningkatan kompetensi bagi pendidik dan tenaga kependidikan harus

dilaksanakan secara terencana dan terprogram dengan sistem yang jelas. Proses pembelajaran

merupakan suatu proses yang mengandung serangkaian perbuatan guru dan siswa atas dasar

hubungan timbal balik yang berlangsung dalam situasi edukatif untuk mencapai tujuan

tertentu. Dalam proses tersebut tersirat adanya satu kesatuan kegiatan yang tak terpisahkan

antara siswa yang belajar dan guru yang menjadi fasilitator. Agar proses pembelajaran dapat

dilaksanakan secara efektif dan efisien, maka guru mempunyai tugas dan peranan yang

penting dalam mengantarkan peserta didiknya mencapai tujuan yang diharapkan. Oleh karena

itu, sudah selayaknya guru mempunyai berbagai kompetensi yang berkaitan dengan tugas dan

tanggungjawabnya. Dengan kompetensi tersebut, maka akan menjadikan guru profesional,

baik secara akademis maupun non akademis.

Di antara kriteria-kriteria kompetensi guru yang harus dimiliki meliputi:

1.      Kompetensi kognitif, yaitu kompetensi yang berkaitan dengan intelektual.

2.      Kompetensi afektif, yaitu kompetensi atau kemampuan bidang sikap, menghargai pekerjaan

dan sikap dalam menghargai hal-hal yang berkenaan dengan tugas dan profesinya.

3.      Kompetensi psikomotorik, yaitu kemampuan guru dalam berbagai keterampilan atau

berperilaku.

Kegiatan Pembinaan guru dilakukan dalam kerangka pembinaan profesi dan karier,

seperti pembinaan profesi guru meliputi pembinaan kompetensi pedagogik, kompetensi

kepribadian, kompetensi profesional, dan kompetensi sosial. Pembinaan karier sebagaimana

dimaksud pada meliputi penugasan dan promosi. Seperti disebutkan di atas, aktivitas

pengembangan profesi guru bersifat terus-menerus, tiada henti, dan tidak ada titik puncak

kemampuan profesional yang benar-benar final. Di sinilah esensi bahwa guru harus menjalani

proses pengembangan profesional berkelanjutan (PPB) atau continuing professional

development (CPD).

Page 15: Makalah Pengantar Pendidikan

PPB atau CPD bermakna sebagai semua inisiatif individu dan kegiatan

pengembangan profesional yang tersedia untuk mendukung pengembangan kompetensi guru,

kepala sekolah, dan pengawas sekolah. Dalam konteks interaksi kepengawasan sekolah atau

kepengawasan pembelajaran, sentral utama pembinaan adalah guru. PPB atau CPD adalah:

1.   Semua program dan kebijakan pengembangan profesional yang tersedia untuk mendukung

pengembangan kompetensi guru, kepala sekolah, dan pengawas sekolah.

2.   Aktivitas reflektif yang dirancang untuk meningkatkan kemampuan, pengetahuan,

pemahaman, dan keterampilan seseorang. CPD menunjang kebutuhan seseorang dan

memperbaiki praktek-praktek profesionalnya.

3.   Cara setiap anggota asosiasi profesi memelihara, memperbaiki, dan memperluas pengetahuan

dan keterampilan mereka dan mengembangkan kualitas diri yang diperlukan dalam

kehidupan profesional mereka.

Dengan demikian PPB atau CPD memuat tiga istilah utama. Yaitu continuing,

professional, dan development. Disebut continuing (berkelanjutan) karena belajar tidak

pernah berhenti tanpa memperhatikan usia maupan senioritas. Disebut professional

(profesional) karena CPD difokuskan pada kompetensi-kompetensi profesional dalam sebuah

peran profesional. Disebut development (pengembangan) karena tujuannya adalah untuk

memperbaiki kinerja seseorang dan untuk memperkuat kemajuan karir seseorang yang jauh

lebih luas dari sekedar pendidikan dan pelatihan formal biasa.

Page 16: Makalah Pengantar Pendidikan

BAB III

PENUTUP

a. Kesimpulan

Fungsi tenaga pendidik dan kependidikan saling menunjang satu sama lain. Suatu

pendidikan tidak akan berjalan dengan baik tanpa ditunjang oleh tenaga pendidik dan

kependidikan yang professional.

Pendidik harus memiliki kualifikasi akademik dan kompetensi sebagai agen

pembelajaran, sehat jasmani dan rohani,serta memiliki kemampuan untuk mewujudkan

tujuan pendidikan nasional. Kualifikasi akademik adalah tingkat pendidikan minimal

yang harus dipenuhi oleh seorang pendidik yang dibuktikan dengan ijazah/serifikat

keahlian yang relevan sesuai ketentuan perundangan yang berlaku. Kompetensi adalah

tingkat kemampuan minimal yang harus dipenuhi seorang pendidik untuk dapa berperan

sebagai agen pembelajaran meliputi kompetensi pedagogik, kompetensi kepribadian,

kompetensi professional, dan kompetensi social sesuai Standar Nasional Pendidikan

(SNP).

Adapun upaya-upaya yang dilakukan pemerintah dalam pengembangan tenaga

pendidik dan kependidikan sebagai berikut :

1. Peningkatan gaji dan kesejahteraan guru (pendidik).

2. Alih tugas profesi dan rekruitmen guru untuk menggantikan guru dan pendidik

yang dialih tugaskan ke profesi lain.

3. Membangun sistem sertifikasi pendidik dan tenaga kependidikan, serta sistem

penjamin mutu.

4. Membangun satu standar karir (Career Development Path).

5. Peningkatan kompetensi yang berkelanjutan.

b. Saran

       Pemerintah diharapkan konsisten dengan program peningkatan mutu pendidikan

dalam upaya pengembangan tenaga pendidik dan tenaga kependidikan, khususnya

untuk masalah perekrutan , juga adanya evaluasi dan monitoring ke lapangan  yang

harus dilakukan secara terus menerus dan berkesinambungan, serta mengoptimalisasi

sistem diklat di lembaga inservice training dan pendidikan profesi di LPTK

Page 17: Makalah Pengantar Pendidikan

DAFTAR PUSTAKA

>>> http://tpmuntirta.blogspot.com/2011/10/peranan-pemerintah-dalam-upaya.html

>>>