makalah pendidikan agama islam 1

21
MAKALAH PENDIDIKAN AGAMA ISLAM 1 “MACAM-MACAM AKHLAK” KELOMPOK 1 GILANG ZAINUL IRVAN (20150110045) KARTIKA WULANDARY (20150110047) M. RISKY (20150110044) NUR ALAM (20150110043) RENITA HUSNA (20150110046) SOFYAN (20150110043) FAKULTAS TEKNIK JURUSAN TEKNIK SIPIL KELAS A 2015 UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA 2015

Upload: mazikim

Post on 19-Feb-2016

83 views

Category:

Documents


3 download

DESCRIPTION

Matkul Agama Islam

TRANSCRIPT

Page 1: Makalah Pendidikan Agama Islam 1

MAKALAH PENDIDIKAN AGAMA ISLAM 1

“MACAM-MACAM AKHLAK”

KELOMPOK 1

GILANG ZAINUL IRVAN (20150110045)

KARTIKA WULANDARY (20150110047)

M. RISKY (20150110044)

NUR ALAM (20150110043)

RENITA HUSNA (20150110046)

SOFYAN (20150110043)

FAKULTAS TEKNIK

JURUSAN TEKNIK SIPIL

KELAS A 2015

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA

2015

Page 2: Makalah Pendidikan Agama Islam 1
Page 3: Makalah Pendidikan Agama Islam 1

i

KATA PENGANTAR

Puji syukur kami ucapkan kehadirat Allah SWT karena atas berkat rahmat dan

karunia-Nya kami dapat menyelesaikan makalah Pendidikan Agama Islam 1 ini. Kami

berharap dengan adanya makalah ini dapat menambah wawasan bagi kita semua tentang

macam-macam akhlak yang sangat penting untuk karakter putera puteri bangsa Indonesia.

Kami juga berterimakasih kepada Bapak Miftakhul haq, M.Si. selaku dosen pembimbing

dalam mata kuliah Pendidikan Agama Islam 1 yang telah memberi tugas makalah ini kepada

kami.

Makalah ini jauh dari kesempurnaan, oleh karena itu kami minta maaf jika ada

kesalahan dalam penulisan makalah ini dan kami sangat mengharapakan masukan, kritik dan

saran demi kesempurnaan makalah ini.Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi kami sendiri

dan pihak lain yang membacanya.

Yogyakarta, 10 November 2015

Penulis

Page 4: Makalah Pendidikan Agama Islam 1

ii

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR .................................................................................................... i

DAFTAR ISI ................................................................................................................... ii

BAB 1 PENDAHULUAN

A. Latar Belakang .................................................................................................... 1

B. Rumusan Masalah ............................................................................................... 2

C. Tujuan ................................................................................................................. 2

BAB 2 PEMBAHASAN

A. Pengertian Akhlak Mahmudah dan Akhlak Mazmumah .................................... 4

1. Pengertian Akhlak Mahmudah ..................................................................... 4

2. Pengertian Akhlak Mazmumah..................................................................... 4

B. Macam-macam Akhlak Mahmudah dan Akhlak Mazmumah ............................ 5

1. Macam-macam Akhlak Mahmudah .............................................................. 5

2. Macam-macam Akhlak Mazmumah ............................................................. 6

C. Kriteria Akhlak ................................................................................................... 7

1. Akhlak kepada Allah..................................................................................... 7

2. Akhlak kepada Diri Sendiri .......................................................................... 8

3. Akhlak kepada Keluarga ............................................................................... 8

4. Akhlak kepada Sesama Manusia .................................................................. 9

D. Contoh Macam-macam Akhlak .......................................................................... 12

1. Contoh Akhlak Mahmudah ........................................................................... 12

2. Contoh Akhlak Mazmumah .......................................................................... 14

BAB 3 PENUTUP

A. Simpulan ............................................................................................................. 15

B. Kritik dan Saran .................................................................................................. 15

Page 5: Makalah Pendidikan Agama Islam 1
Page 6: Makalah Pendidikan Agama Islam 1
Page 7: Makalah Pendidikan Agama Islam 1

1

BAB 1

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Ada dua pendekatan untuk mendefenisikan akhlak, yaitu pendekatan linguistik

(kebahasaan) dan pendekatan terminologi (peristilahan). Kata “Akhlak” berasal dari

bahasa arab, jamak dari khuluqun خلقyang menurut bahasa berarti budi pekerti,

perangai, tingkah laku atau tabiat. Kata tersebut mengandung segi-segi persesuaian

dengan perkataan khalqun خلقyang berarti kejadian, yang juga erat hubungannya

dengan khaliq خالق yang berarti pencipta; demikian pula dengan akhluqun مخلوق yang

berarti yang diciptakan.

Secara epistemologi atau istilah akhlak bisa diartikan berbagai perspektif sesuai

dengan para ahli tasawuf diantaranya :

1. Ibnu Maskawaih memberikan definisi sebagai berikut:

وروية حال للنفس داعية لها الى افعالها من غير فكر

Artinya:

“Keadaan jiwa seseorang yang mendorongnya untuk melakukan perbuatan-

perbuatan tanpa melalui pertimbangan pikiran (lebih dahulu)”.

2. Imam Al-Ghozali mengemukakan definisi Akhlak sebagai berikut:

فس راسخة عنها تصدر الفعال بسهولة ويسرمن غير حاجة الى فكر وروية الخلق عبارة عن هيئة فى الن

Artinya:

“Akhlak ialah suatu sifat yang tertanam dalam jiwa yang daripadanya timbul

perbuatan-perbuatan dengan mudah, dengan tidak memertrlukan

pertimbangan pikiran (lebih dahulu)”.

3. Prof. Dr. Ahmad Amin memberikan definisi, bahwa yang disebut akhlak “Adatul-

Iradah” atau kehendak yang dibiasakan. Definisi ini terdapat dalam suatu tulisannya

yang berbunyi:

اة بالخلق عرف بعضهم الخلق بأنه عادة الرادة يعنى أن الرادة اذا اعتادت شيأ فعادتها هي المسم

Artinya:

Page 8: Makalah Pendidikan Agama Islam 1

2

“Sementara orang membuat definisi akhlak, bahwa yang disebut akhlak ialah

kehendak yang dibiasakan. Artinya bahwa kehendak itu bila membiasakan

sesuatu, maka kebiasaan itu dinakamakan akhlak”.

Makna kata kehendak dan kata kebiasaan dalam penyataan tersebut dapat

diartikan bahwa kehendak adalah ketentuan dari beberapa keinginan manusia setelah

bimbang, sedang kebiasaan ialah perbuatan yang diulang-ulang sehingga mudah

melakukannya. Masing-masing dari kehendak dan kebiasaan ini mempunyai kekuatan,

dan gabungan dari kekuatan dari kekuatan yang besar inilah dinamakan Akhlak.

Sekalipun ketiga definisi akhlak diatas berbeda kata-katanya, tetapi sebenarnya

tidak berjauhan maksudnya, Bahkan berdekatan artinya satu dengan yang lain.

Sehingga Prof. Kh. Farid Ma’ruf membuat kesimpulan tentang definisi akhlak ini

sebagai berikut:

“Kehendak jiwa manusia yang menimbulkan perbuatan dengan mudah karena

kebiasaan, tanpa memerlukan pertimbangan pikiran terlebih dahulu”.

Akhlak yang baik adalah segala tingkah laku yang terpuji (mahmudah) juga bisa

dinamakan fadhilah (kelebihan). Al-Ghazali menggunkan perkataan munjiyat yang

berarti segala sesuatu yang memberikan kemenangan atau kejayaan. Akhlak yang baik

dilahirkan oleh sifat-sifat yang baik. Sebagai contoh, dalam berusaha manusia harus

menunjukan tingkah laku yang baik, tidak bermalas-malasan, tidak menunggu tetapi

segera mengambil keputusan. Dalam mencari rizki juga demikian, harus menunjukan

akhlak yang baik. Di samping akhlak terpuji (mahmudah) ada juga akhlak tercela

(mazmumah), yaitu segala tingkah laku yang tidak terpuji.

Untuk mengetahui lebih dalam tentang pengertian akhlak mahmudah dan

akhlak mazmumah sertah macam-macamnya, akan dibahas dan dijelaskan pada

pembahasan makalah ini.

B. Rumusan Masalah

1. Pengertian akhlak mahmudah dan akhlak mazmumah

2. Macam-macam akhlak Mahmudah dan akhlak Mazmumah

3. Kreteria akhlak mahmudah dan akhlak Mazmumah

4. Contoh-contoh akhlak mahmudah dan akhlak mazmumah

C. Tujuan

1. Memahami pengertian akhlak mahmudah dan akhlak mazmumah

2. Mengetahui macam-macam akhlak Mahmudah dan akhlak Mazmumah

Page 9: Makalah Pendidikan Agama Islam 1

3

3. Mamahami kreteria akhlak mahmudah dan akhlak mazmumah

4. Mengetahui contoh-contoh akhlak mahmudah dan akhlak mazmumah

Page 10: Makalah Pendidikan Agama Islam 1

4

BAB 2

PEMBAHASAN

A. Pengertian Akhlak Mahmudah dan Akhlak Mazmumah

1. Pengertian akhlak mahmudah

“Baik” dalam arab disebut “khair”, dalam bahasa inggris disebut “good”. Dari

beberapa kamus dan ensiklopedia diperoleh pengertian “baik” sebagai berikut :

a. Baik berarti sesuatu yang telah mencapai kesempurnaan.

b. Baik berarti yang menimbulkan rasa keharuan dalam keputusan, kesenangan

persesuaian, dst.

c. Baik berarti sesuatu yang mempunyai nilai kebenaran atau nilai yang

diharapkan dan member keputusan.

d. Sesuatu yang dikatakan baik, bila ia mendatangkan rahmat, member

perasaan senang atau bahagia, bila ia dihargai secara positif

Jadi, akhlakul karimah berarti tingkah laku yang terpuji yang merupakan

tanda kesempurnaan iman seseorang kepada Allah. Akhlakul karimah

dilahirkan berdasarkan sifat-sifat yang terpuji. Orang yang memiliki akhlak

terpuji ini dapat bergaul dengan masyarakat luas karena dapat melahirkan sifat

saling tolong menolong dan menghargai sesamanya. Akhlak yang baik bukanlah

semata-mata teori yang muluk-muluk, melainkan ahklak sebagai tindak tanduk

manusia yang keluar dari hati. Akhlak yang baik merupakan sumber dari segala

perbuatan yang sewajarnya.

2. Pengertian akhlak mazmumah

Akhalak mazmumah ialah perangai atau tingkah laku yang tercermin pada diri

manusia yang cenderung melekat dalam bentuk yang tidak menyenangkan

orang lain.

Dalam beberapa kamus dan ensiklopedia dihimpun pengertian “buruk” sebagai

berikut:

a. Rusak atau tudak baik, jahat, tidak menyenangkan, tidak elok, jelek.

Page 11: Makalah Pendidikan Agama Islam 1

5

b. Perbuuatan yang tidak sopan, kurang ajar, jahat, tidak menyenangkan.

c. Segala yang tercela, lawan baik, lawan pantas, lawan bagus, perbuatan yang

bertentangan dengan norma-norma atau agama, adat istiadat, dan

masyarakat yang berlaku.

B. Macam-Macam Akhlak Mahmudah dan Akhlak Mazmumah

1. Macam-macam akhlak mahmudah

a. Bersifat baik

b. Bersifat benar

Benar ialah memberitahukan (menyatakan) sesuatu yang sesuai dengan

apa-apa yang terjadi.

c. Bersifat amanah

Amanah ialah kesetiaan, ketulusan hati, kepercayaan atau kejujuran.

d. Bersifat adil

Sesuatu bisa dikatakan adil apabila seseorang mengambil haknya dengan

cara yang benar atau memerikan hak orang lain tanpa mengurangi haknya.

e. Bersifat kasih sayang

Pada dasarnya sifat kasih sayang (ar-rahman) adalah fitrah yang

dianugerahkan Allah kepada makhlukNya. Ruang lingkup ar-rahman dapat

diutarakan dalam beberapa tingkatan, yaitu:

o Kasih sayang dalam lingkungan keluarga

o Kasih sayang dalam lingkungan tetangga dan masyarakat

o Kasih sayang dalam lingkungan bangsa

o Kasih sayang dalam lingkungan keagamaan

f. Bersifat hormat

Hormat (al-iqtishad) ialah mengguanakan segala sesuatu yang tersedia

berupa harta benda, waktu, dan tenaga menurut ukuran keperluan.

Mengambil jalan tengah, tidak kurang dan tidak berlebihan.

g. Bersifat berani

Berani bukanlah semata-mata berani berkelahi di medan laga, melainkan

suatu sikap mental seseorang, dapat menguasai jiwanya dan berbuat

menurut semestinya.

Page 12: Makalah Pendidikan Agama Islam 1

6

h. Bersifat kuat

Kuat termasuk dalam rangkaian fadhilah akhlakul karimah yaitu kekuatan

pribadi manusia yang meliputi kekuatan fisik dan jasmani, kekuatan jiwa

dan akal.

i. Bersifat malu

Malu adalah malu terhadap Allah dan malu kepada dirinya sendiri apabila

melanggar peraturan-peraturan Allah.

j. Menjaga kesucian diri

Menjaga kesucian diri adalah menjaga diri dari segala tuduhan, fitnah, dan

perbuatan keji lainnya. Hal ini dapat dilakukan mulai dari memelihara hati

(qalbu) untuk tidak membuat rencana dan angan-angan yang buruk.

k. Menepati janji

Janji ialah suatu ketetapan yang dibuat dan disepakati oleh seseorang untuk

orang lain atau dirinya sendiri untuk dilaksanakan sesuatu ketetapannya.

2. Macam-macam akhlak mazmumah

a. Sifat dengki

Dengki menurut bahasa (etmologi) berarti menaruh perasaan marah karena

sesuatu yang amat sangat kepada kekurangan orng lain.

b. Sifat iri hati

Iri berarti merasa kurang senang melihat kelebihan orang lain, kurang

senang melihat orang lain beruntung , cemburu dengan keberuntungan

orang lain, tidak rela apabila orang lain mendapat nikmat dan kebahagiaan.

c. Sifat angkuh

Sombong yaitu menganggap dirinya lebih dari orang lain sehingga ia

berusaha menutupi dan tidak mau mengakui kekurangan dirinya, selalu

Page 13: Makalah Pendidikan Agama Islam 1

7

merasa lebih besar, lebih kaya, lebih pintar, lebih dihormati, dan lebih

beruntung dari yang lainnya.

d. Sifat riya

Riya yaitu berbuat amal karena didasarkan ingin mendapat pujian dari

orang lain, agar dipercayai orang lain, agar ia dicintai orang lain, karena

ingin dilihat orang lain.

C. Kriteria Akhlak

1. Akhlak kepada Allah

Beberapa akhlak yang sudah menjadi kewajiban bagi kita sebagai mahluk kepada

kholiq-Nya, diantaranya:

a. Beribadah kepada Allah, yaitu melaksanakan perintah Allah untuk

menyembah-Nya sesuai denganperintah-Nya. Seorang muslim beribadah

membuktikan ketundukkan terhadap perintah Allah.

b. Berzikir kepada Allah, yaitu mengingat Allah dalam berbagai situasi dan

kondisi, baik diucapkan dengan mulut maupun dalam hati. Berzikir kepada

Allah melahirkan ketenangan dan ketentraman hati.

c. Berdo’a kepada Allah, yaitu memohon apa saja kepada Allah. Do’a

merupakan inti ibadah, karena ia merupakan pengakuan akan keterbatasan

dan penerapan akhlak dalam Kehidupan.

d. Tawakal kepada Allah, yaitu berserah diri sepenuhnya kepada Allah dan

menunggu hasil pekerjaan atau menanti akibat dari suatu keadaan.

e. Tawaduk kepada Allah, yaitu rendah hati di hadapan Allah. Mengakui

bahwa dirinya rendah dan hina di hadapan Allah Yang Maha Kuasa, oleh

karena itu idak layak kalau hidup dengan angkuh dan sombong, tidak mau

memaafkan orang lain, dan pamrih dalam melaksanakan ibadah kepada

Allah.

Seorang muslim harus menjaga akhlaknya terhadap Allah swt, tidak mengotorinya

dengan perbuatan syirik kepada-Nya. Sahabat Ismail bin Umayah pernah meminta

nasihat kepada Rasulullah saw, lalu Rasulyllah memberinya nasihat singkat dengan

mengingatkan, “Janganlah kamu menjadi manusia musyrik, menyekutukan Allah

Page 14: Makalah Pendidikan Agama Islam 1

8

swt dengan sesuatupun, meski kamu harus menerima resiko kematian dengan cara

dibakar hidup-hidup atau tubuh kamu dibelah menjadi dua“. (HR. Ibnu Majah).

2. Akhlak kepada Diri Sendiri

Adapun Kewajiban kita terhadap diri sendiri dari segi akhlak, di antaranya:

a. Sabar, yaitu prilaku seseorang terhadap dirinya sendiri sebagai hasil dari

pengendalian nafsu dan penerimaan terhadap apa yang menimpanya. Sabar

diungkapkan ketika melaksanakan perintah, menjauhi larangan dan ketika

ditimpa musibah.

b. Syukur, yaitu sikap berterima kasih atas pemberian nikmat Allah yang tidak

bisa terhitung banyaknya. Syukur diungkapkan dalam bentuk ucapan dan

perbuatan. Syukur dengan ucapan adalah memuji Allah dengan bacaan

Alhamdulillah, sedangkan syukur dengan perbuatan dilakukan dengan

menggunakan dan memanfaatkan nikmat Allah sesuai dengan aturan-Nya.

c. Tawaduk, yaitu rendah hati, selalu menghargai siapa saja yang dihadapinya,

orang tua, muda, kaya atau miskin. Sikap tawaduk melahirkan ketenangan

jiwa, menjauhkan dari sifat iri dan dengki yang menyiksa diri sendiri dan

tidak menyenangkan orang lain.

3. Akhlak kepada keluarga

Akhlak terhadap keluarga adalah mengembangkann kasih sayang di

antara anggota.

Keluarga yang diungkapkan dalam bentuk komunikasi. Akhlak kepada

ibu bapak adalah berbuat baik kepada keduanya dengan ucapan dan perbuatan.

Berbuat baik kepada ibu bapak dibuktikan dalam bentuk-bentuk perbuatan

antara lain : menyayangi dan mencintai ibu bapak sebagai bentuk terima kasih

dengan cara bertutur kata sopan dan lemah lembut, mentaati perintah,

meringankan beban, serta menyantuni mereka jika sudah tua dan tidak mampu

lagi berusaha.

Komunikasi yang didorong oleh rasa kasih sayang yang tulus akan

dirasakan oleh seluruh anggota keluarga. Apabila kasih sayang telah mendasari

komunikasi orang tua dengan anak, maka akan lahir wibawa pada orang tua.

Demikian sebaliknya, akan lahir kepercayaan orang tua pada anak oleh karena

Page 15: Makalah Pendidikan Agama Islam 1

9

itu kasih sayang harus menjadi muatan utama dalam komunikasisemua pihak

dalam keluarga.

Dari komunikasi semacam itu akan lahir saling keterikatan

batin,keakraban, dan keterbukaan di antara anggota keluarga dan

menghapuskan kesenjangan di antara mereka. Dengan demikian rumah bukan

hanya menjadi tempat menginap, tetapi betul-betul menjadi tempat tinggal yang

damai dan menyenangkan, menjadi surga bagi penghuninya. Melalui

komunikasi seperti itu pula dilakukan pendidikan dalam keluarga, yaitu

menanamkan nilai-nilai moral kepada anak-anak sebagai landasan bagi

pendidikan yang akan mereka terima pada masa-masa selanjutnya.

4. Akhlak kepada Sesama Manusia

Berakhlak baik terhadap sesama pada hakikatnya merupakan wujud dari

rasa kasih sayang dan hasil dari keimanan yang benar, sebagaimana sabda

Rasulullah saw, “Mukmin yang paling sempurna imanya ialah yang paling baik

akhlaknya. Dan yang paling baik diantara kamu ialah mereka yang paling baik

terhadap isterinya“. (HR. Ahmad).

a. Akhlak kepada sesama muslim

Diantara akhlak terpenting terhadap sesama Muslim adalah :

1. Memberi bantuan harta dan memenuhi kebutuhan-kebutuhannya.

Rasulullah SAW bersabda :

“ Barangsiapa berada dalam kebutuhan saudaranya, maka

Allah berada dalam kebutuhannya, dan barangsiapa menghilangkan

satu kesusahan dari oarng Muslim dari berbagai kesusahan dunia,

maka Allah menghilangkan darinya satu kesusahan dari berbagai

kesusahan pada hari kiamat.”

2. Menyebarkan salam

Rasulullah SAW bersabda :

“ Kalian tidak masuk surga sehingga kalian beriman, dan

kalian tidak beriman sehingga kalian saling mencintai. Maukah

kuberitahukan sesuatu kepada kalian, jika mengerjakannya kalian

saling mencintai ? Sebarkanlah salam.” (HR. Muslim)

Page 16: Makalah Pendidikan Agama Islam 1

10

3. Menjenguknya jika ia sakit

Rasulullah SAW bersabda :

“ Jenguklah orang yang sakit, berikanlah makanan kepada

orang yang kelaparan serta bebaskanlah kesukaran orang yang

mengalami kesukaran.” (Diriwayatkan Bukhari)

4. Menjawabnya jika ia bersin

Rasulullah SAW bersabda :

“ Jika salah seorang diantara kalian bersin, hendaklah

mengucapkan, ‘Alhamdulillah’, dan hendaklah saudara atau

sahabatnya menjawab, ‘Yarhamukallah’, dan hendaklah dia (yang

bersin) mengucapkan. ‘ yahdikumullah wa yuslihu balakum’.”

5. Mengunjunginya karena Allah

Rasulullah SAW bersabda :

“ Barangsiapa menjenguk orang sakit atau mengunjungi

saudaranya karena Allah, maka ada penyeru yang menyerunya,

‘Semoga engkau bagus dan bagus pula perjalananmu, serta engkau

mendiami suatu tempat tinggal di surga’.” (HR. Ibnu Majah dan At-

Tirmidzi)

6. Memenuhi undangannya jika dia mengundangmu

Rasulullah SAW bersabda :

” Hak orang Muslim atas Muslim lainnya ada lima :

Menjawab salam, mengunjungi yang sakit, mengiring jenazah,

memenuhi undangan, dan menjawab orang yang bersin.” (HR. Asy-

Syaikhani)

Tambahan dari HR. Muslim “apabila ia minta nasihat, maka

berilah dia nasihat”

7. Tidak menyebut-nyebut aibnya dan menggunjingnya, secara terang-

terangan atau sembunyi-sembunyi

Rasulullah SAW bersabda :

Page 17: Makalah Pendidikan Agama Islam 1

11

“ Setiap Muslim atsa Muslim lainnya haram darahnya,

hartanya, dan kehormatannya.”

8. Berbaik sangka kepadanya.

Rasulullah SAW bersabda :

“ Jauhilah persangkaan, karena persangkaan itu perkataan

yang paling dusta.” (Muttafaq Alaihi)

b. Akhlak kepada non muslim

Ada tiga hadits tentang hal ini. Hadits Pertama, sabda Rasulullah

Shallallahu ‘alaihi wa sallam

ل لسرل ن

“…. Sesungguhnya para utusan (duta) itu tidak boleh dibunuh”

[Hadits Riwayat Abu Dawud]

Maksudnya adalah, para utusan yang dikirim oleh orang-orang kafir

sebagai duta dan penghubung antara kaum muslimin dengan kaum kafir.

Keadilan dan kasih sayang Islam tidak memperbolehkan untuk membunuh

dan menyakiti mereka. Karena, dalam Islam terdapat ajaran (agar menjaga

dan mentaati) perjanjian dan ikatan janji. Ini diantara gambaran cara

bergaul tingkat tinggi dari kaum muslimin, atau dari agama Islam, atau dari

Nabi Islam kepada orang-orang kafir, non Islam.

Hadits Kedua, yaitu dalam wasiat Nabi Shallallahu ‘alaihi wa

sallam kepada Mua’dz bin Jabal Radhiyallahu ‘anhu, beliau Shallallahu

‘alaihi wa sallam bersabda.

ل خ قل ل لخ سلنل نلس ق ل

“…. Dan pergaulilah manusia dengan akhlak yang baik” [Hadits

Riwayat Ahmad, Tirmidzi, Darimi]

Page 18: Makalah Pendidikan Agama Islam 1

12

Dalam hadits ini, Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam tidak

mengatakan “Pergaulilah kaum muslimin, atau orang-orang yang shalih,

atau orang-orang yang mengerjakan shalat”, akan tetapi beliau mengatakan

“ … dan pergaulilah manusia dengan akhlak yang baik”.

Maksudnya adalah semua menusia, yang kafir, yang muslim, yang

mushlih (yang melakukan perbaikan), yang faajir (jahat) dan yang shalih,

sebagai bentuk keluasan rahmat dan kelengkapannya dengan akhlak din

(agama). Hadits Ketiga, yaitu hadits tentang seorang Yahudi, tetangga Nabi

Shallallahu ‘alaihi wa sallam yang sering menyakiti beliau Shallallahu

‘alaihi wa sallam. Suatu ketika, Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam

mengetahui bahwa orang yang selalu menyakitinya ini memiliki seorang

anak yang sedang sekarat. Maka Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam datang

berkunjung ke rumahnya dan mengajaknya menuju jalan Rabb-nya, dengan

harapan semoga Allah memberikan petunjuk dan memperbaiki keadaan

orang ini.

1. Saling toleransi dalam hal masalah agama (ibadah)

2. Melindunginya kalau mereka meminta pertolongan

3. Jangan saling menyakiti

Di dalam hadits Qudsi Allah SWt berfirman :

“ Siapa yang menyakiti orang kafir (dzimmy), maka Aku akan jadi

musuhnya di hari kiamat.” (HR. Muslim).

D. Contoh Macam-macam Akhlak

1. Contoh-contoh akhlak mahmudah:

a. Ikhlas

Kata ikhlas mempunyai beberapa pengertian. Menurut al-Qurtubi,

ikhlas pada dasarnya berarti memurnikan perbuatan dari pengaruh-

pengaruh makhluk. Abu Al-Qasim Al-Qusyairi mengemukakan arti ikhlas

dengan menampilkan sebuah riwayat dari Nabi Saw, “Aku pernah bertanya

kepada Jibril tentang ikhlas. Lalu Jibril berkata, “Aku telah menanyakan hal

itu kepada Allah,” lalu Allah berfirman, “(Ikhlas) adalah salah satu dari

Page 19: Makalah Pendidikan Agama Islam 1

13

rahasiaku yang Aku berikan ke dalam hati orang-orang yang kucintai dari

kalangan hamba-hamba-Ku.”

b. Amanah

Secara bahasa amanah bermakna al-wafa’ (memenuhi) dan wadi’ah

(titipan) sedangkan secara definisi amanah berarti memenuhi apa yang

dititipkankan kepadanya. Hal ini didasarkan pada firman Allah SWT:

“Sesungguhnya Allah memerintahkan kalian untuk mengembalikan titipan-

titipan kepada yang memilikinya, dan jika menghukumi diantara manusia

agar menghukumi dengan adil…” (QS 4:58).

c. Adil

Adil berarti menempatkan/meletakan sesuatu pada tempatnya. Adil

juga tidak lain ialah berupa perbuatan yang tidak berat sebelah. Para Ulama

menempatkan adil kepada beberapa peringkat, yaitu adil terhadap diri

sendiri, bawahan, atasan/ pimpinan dan sesama saudara.

d. Bersyukur

Syukur menurut kamus “Al-mu’jamu al-wasith” adalah mengakui

adanya kenikmatan dan menampakkannya serta memuji (atas) pemberian

nikmat tersebut.Sedangkan makna syukur secara syar’i adalah :

Menggunakan nikmat AllahSWT dalam (ruang lingkup) hal-hal yang

dicintainya. Lawannya syukur adalah kufur.Yaitu dengan cara tidak

memanfaatkan nikmat tersebut, atau menggunakannya pada hal-hal yang

dibenci oleh Allah SWT.

e. Berani atau Pemberani

adalah Sikap pantang menyerah. Salah satu sifat yang dikaruniakan

oleh Allah SWT kepada setiap manusia, meskipun dalam hatinya merasa

takut namun tetap maju meskipun rasa takut menyelimutinya. meski

pertama mengalami kegagalan ia akan selalu memikirkan bagaimana

kegagalan tersebut tidak terulang untuk yang kesekian kalinya

f. Malu

Malu adalah akhlak (perangai) yang mendorong seseorang untuk

meninggalkan perbuatan-perbuatan yang buruk dan tercela, sehingga

mampu menghalangi seseorang dari melakukan dosa dan maksiat serta

mencegah sikap melalaikan hak orang lain.

Page 20: Makalah Pendidikan Agama Islam 1

14

g. jujur

Jujur dapat diartikan bisa menjaga amanah. Jujur merupakan salah

satu sifat manusia yang mulia, orang yang memiliki sifat jujur biasanya

dapat mendapat kepercayaan dari orang lain. Sifat jujur merupakan salah

satu rahasia diri seseorang untuk menarik kepercayaan umum karena orang

yang jujur senantiasa berusaha untuk menjaga amanah. Amanah adalah

ibarat barang titipan yang harus dijaga dan dirawat dengan sungguh-

sungguh dan penuh tanggung jawab. Berhasil atau tidaknya suatu amanat

sangat tergantung pada kejujuran orang yang memegang amanat tersebut.

2. Contoh Akhlak mazmumah

a. Sombong

Sombong atau istilah bahasa Arabnya Al-Bathar, dalam kamus Lisan Al

Arab dikatakan, bahwa arti dari kata Bathar sama dengan Tabakhtur

(takabur). Dan ada juga yang mengatakan arti sombong di kala mendapat

nikmat atau sombong karena kaya. Orang yang sombong berarti tidak

mensyukuri nikmat yang dianugerahkan kepadanya.

b. Angkuh, Yaitu suka memandang rendah orang lain

c. Egois,Yaitu selalu mementingkan diri sendiri, dan cenderung kurang

bersosialisasidengan sesama

d. Pembenci, Yaitu sifat yang kurang bisa memaafkan kesalahn orang lain

e. Pendusta, Yaitu selalu berkata bohong

Page 21: Makalah Pendidikan Agama Islam 1

15

BAB 3

PENUTUP

A. Simpulan

Akhlakul karimah adalah tingkah laku yang terpuji yang merupakan tanda

kesempurnaan iman seseorang kepada Allah. Di antaranya yaitu ikhlas, sabar,

istiqamah, dll.

Akhalak mazmumah ialah perangai atau tingkah laku yang tercermin pada diri manusia

yang cenderung melekat dalam bentuk yang tidak menyenangkan orang lain. Di

antaranya yaitu sombong, iri hati, su’udhon, dll.

B. Kritik dan Saran

Demikian makalah yang dapat kami sampaikan. Kami berharap semoga

makalah ini bermanfaat bagi kelompok kami dan semua kalangan. Kami menyadari

bahwa dalam makalah ini masih jauh dari kesempurnaan, maka kami mengharapkan

kritik, saran dari pembaca guna pengembangan lebih lanjut makalah ini.