makalah pbl blok 9

34
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Dalam rangka kegiatan belajar terarah, dilaksanakan sebuah program based learning. Pada kegiatan ini, mahasiswa diarahkan untuk memperdalam bahan yang dipelajarinya dalam bentuk pembahasan suatu kasus. Oleh sebab itulah makalah ini dibuat untuk menunjang proses belajar mahasiswa. 1.2 Tujuan Makalah ini dibuat untuk membahas sejumlah bahan maupun bagian yang perlu diperhatikan lebih dalam dari kasus yang diberikan, yaitu konsumsi lemak dan karbohidrat yang berlebihan, serta kurangnya konsumsi serat dan vitamin. 1

Upload: kevin-mitnick

Post on 14-Feb-2015

337 views

Category:

Documents


5 download

DESCRIPTION

Makalah ini berisi tentang pembahasan kasus skenario yang dibahas dalam tutorial PBL

TRANSCRIPT

Page 1: Makalah Pbl Blok 9

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar belakang

Dalam rangka kegiatan belajar terarah, dilaksanakan sebuah program based learning.

Pada kegiatan ini, mahasiswa diarahkan untuk memperdalam bahan yang dipelajarinya dalam

bentuk pembahasan suatu kasus. Oleh sebab itulah makalah ini dibuat untuk menunjang

proses belajar mahasiswa.

1.2 Tujuan

Makalah ini dibuat untuk membahas sejumlah bahan maupun bagian yang perlu

diperhatikan lebih dalam dari kasus yang diberikan, yaitu konsumsi lemak dan karbohidrat

yang berlebihan, serta kurangnya konsumsi serat dan vitamin.

1

Page 2: Makalah Pbl Blok 9

BAB II

ISI

2.1 Identifikasi istilah

2.2 Rumusan masalah

- konsumsi lemak dan karbohidrat yang berlebihan, serta kurangnya konsumsi serat dan

vitamin.

2.3 Analisi masalah

2.4 Hipotesis

-sistem pencernaan melibatkankerja organ, kerja enzim, dan kelenjar saliva.

2.5 Sasaran pembelajaran

- Struktur makroskopis dan mikroskopis

- Kelenjar saliva

- Mekanisme

- Enzim pencernaan

2.6 Belajar mandiri

2

System digestivus

Struktur makroskopis dan mikroskopis

mekanisme

Enzim pencernaan

- Lemak- Karbohidrat- protein

Page 3: Makalah Pbl Blok 9

Struktur makroskopis1

Organ Pencernaan secara Makroskopis

Organ pencernaan, dibedakan menjadi 2 bagian :

1. Saluran Cerna bagian Atas

2. Saluran Cerna bagian Bawah

1. Saluran Cerna Bagian Atas

Mencakup :

a. Cavum oris

b. Kelenjar-kelenjar Ludah

c. Pharynx

d. Oesophagus

A. Cavum Oris

Selain merupakan sistem pencernaan, rongga mulut juga berfungsi sebagai rongga yang

dilalui oleh udara pernapasan dan juga penting untuk pembetukkan suara.

Rongga mulut dibagi dalam:

1. Vestibulum oris

2. Cavum oris proprium

1. Vestibulum Oris

Merupakan daerah diantara bibir dan pipi di sebelah luar dan gigi-geligi.

Selaput lendir melapisi vestibulum oris sebelah dalam.

Terdapat glandulae buccales et labiales.

Setinggi geraham molar 2 atas ditemukan suatu tonjolan, yaitu papila salivaria

buccalis, yang merupakan muara ductus parotidicus.

Pendarahan : Aa. Labiales superiores et inferiores, cabang a.fascialis dan a.

Temporalis superficialis.

Pembuluh balik : V. Facialis anterior et posterior, yang bergabung menjadi v.

Facialis communis yang bermuara ke v. Jugularis interna.

Persarafan :

3

Page 4: Makalah Pbl Blok 9

o Kulit wajah oleh cabang-cabang N. Trigeminus V

o Otot-otot wajah oleh cabang-cabang N. Facialis VII

2. Cavum Oris Proprium

a. Gigi-geligi

Terletak pada processus alveolaris, yang dilapisi oleh selaput lendir.

Setiap orang memiliki 16 gigi rahang atas maupun rahang bawah, yang terdiri atas :

2 gigi seri (dens incisivus)

1 gigi taring ( dens caninus )

2 geraham depan ( dens premolaris )

3 geraham belakang ( dens molaris )

Pada gigi dapat dibedakan :

Corona ( tajuk )

Collum ( leher )

Radix ( akar )

Didalam gigi terdapat suatu rongga ( Cavum ) yang melalui canalis radicis berhubungan dengan

dunia luar.

Pendarahan :

Pembuluh nadi

a. Gigi geligi atas : cabang a. Facialis dan a. Infra orbitalis

b. Gigi-geligi bawah a. Alveolaris inferior

c. Gigi sisi lingual oleh a. Palatini major, sedangkan sisi labial oleh a. Buccalis

Pembuluh balik

a. Rahang atas ke v. Facialis

b. Rahang bawah mel. V. Alveolaris inferior ke dalam v. Maxillaris

Persarafan :

Rahang atas:

a. Gigi-geligi : nn. Alveolares superiores anteriores medii, post

b. Gingiva : sisi labial oleh nn. Alveolares sup. Dan sisilingual daerah incisicus

oleh nn. Nasopalatini

4

Page 5: Makalah Pbl Blok 9

c. Daerah lain oleh n. Palatini major

Rahang bawah :

o Gigi-geligi : nn. Alceolaris inferior

o Gingiva : sisi labial nn. Mentales dan buccalis, sisi lingual N. Lingualis

b. Palatum

Palatum terdiri palatum durum (tulang) dan palatum molle (otot)

Palatum durum adalah suatu sekat yang terbentuk oleh proc. Palatinus ossis maxillae dan proc.

Horizontalis ossis palati.

Tulang-tulang ini dilapisi olehn selaput lendir di sisi sup. Dan inf.

Palatum molle, terdiri atas suatu aponeurosis yang merupakan tempat lekat bagi beberapa otot.

Terdiri dari beberapa otot :

1. M. Tensor veli palatini, berfungsi menegangkan palatum molle dan membuka tuba

auditiva

2. M. Levator veli palatini, berfungsi menutup tuba auditiva

3. Mm. Uvulae, befungsi memendekan uvula dan mengangkatnya ke arah postero-kranial

4. M. Palatoglossus, berfungsi memperkecil istmus faucium

5. M. Palatopharyngeus, memperkecil isthmus fausium dan menarik larynx ke atas

c. Diaphragma oris

Di dasar mulut terdapat m. Geniohyoideus untuk membuka ,ulut.

d. Istmus faucium

Adalah hubungan antara mulut dan oropharynx.

e. Lidah

Organ yang sangat lentur, terutama berfungsi bila berbicara.

B. Kelenjar-kelenjar ludah

5

Page 6: Makalah Pbl Blok 9

Ada 3 macam :

1. Glandula parotis

2. Glandula Submandibularis

3. Glandula Sublingualis

C. Pharynx

Merupakan penghubung antara rongga mulut dan kerongkongan. Berasal dari bahasa

yunani yaitu Pharynk.

Didalam lengkung faring terdapat tonsil ( amandel ) yaitu kelenjar limfe yang banyak

mengandung kelenjar limfosit dan merupakan pertahanan terhadap infeksi, disini terletak

bersimpangan antara jalan nafas dan jalan makanan, letaknya dibelakang rongga mulut dan

rongga hidung, didepan ruas tulang belakang

Tekak terdiri dari; Bagian superior =bagian yang sangat tinggi dengan hidung, bagian

media = bagian yang sama tinggi dengan mulut dan bagian inferior = bagian yang sama

tinggi dengan laring.

Bagian superior disebut nasofaring, pada nasofaring bermuara tuba yang

menghubungkan tekak dengan ruang gendang telinga,Bagian media disebut orofaring,bagian

ini berbatas kedepan sampai diakar lidah bagian inferior disebut laring gofaring yang

menghubungkan orofaring dengan laring

D. Oesophagus

Kerongkongan adalah tabung (tube) berotot pada vertebrata yang dilalui sewaktu

makanan mengalir dari bagian mulut ke dalam lambung. Makanan berjalan melalui

kerongkongan dengan menggunakan proses peristaltik. Sering juga disebut esofagus

Esofagus bertemu dengan faring pada ruas ke-6 tulang belakang.

6

Page 7: Makalah Pbl Blok 9

2. Saluran Cerna bagian Bawah

a. Gaster

Mempunyai 2 muara

Cardia : oesophagus –gaster

Pylorus : gaster – duodenum

Bagian-bagian gaster :

1. Fundus

2. Corpus

3. Pylorus, dibedakan menjadi anthrum dan canalis pylorus

Lapisan dinding lambung :

Tunica mucosa, selaput lendir yang berlipat-lipat, dan juga lipatan yang berjalan dari

cardia sampai pylorus disebut magenstrase waldeyer(muara kelenjar-kelenjar mukosa

lambung yang menghasilkan HCL dan pepsin)

Tunica Submucosa, jar. Ikat yang kuat dan terdapat pemb. Darah

Tunica muskularis

b. Duodenum

Terdiri dari :

1. Pars superior duodeni

2. Pars descendens duodeni

3. Pars inferior duodeni

4. Pars ascendes duodeni

7

Page 8: Makalah Pbl Blok 9

c.Hepar

Menepati sebagian besar rongga abdomen kakan atas.

Hepar dilapisi peritonium,kecuali yang melekat langsung pada diaphragma (bare area)

Dibedakan menjadi 2 lobus, kanan dan kiri. Secara anatomi dan fungsional batas lobus kanan

dan kiri sesuai bidang yang melalui alur yang dibentuk oleh kantung empedu dan VCI.

Pembuluh nadi

A. Hepatica communis, cabang a. Coeliaca

A. Hepatica propria, cabang a. Hepatica communis

A. Hepatica dextra dan sinistra, cabang a. Hepatica propria

Pembuluh balik

Menampung darah balik dari alat-alat gastro intestinal melalui v. Porta

d. Vesica fellea(kantung empedu)

Saluran empedu(ductus cysticus), mukosanya mempunyai lipatan berbentuk spiral.

Pendrahannya oleh a. Cystica

e. Lien(limpa)

Lebih lembek dari pada hepar, dan dapat berkontraksi

Mempunyai 2 permukaan

1. Facies diaphragmatica, yang menghadap dinding perut

8

Page 9: Makalah Pbl Blok 9

2. Facies viceralis yang menghadap rongga perut

Fungsi lien :

Membersihkan darah

Reseroir darah

Alat reticulo endothelial

Pendarahan oleh a. Lienale, v. Lienale.

f. Intestinum

Dibedakan menjadi 2

1. Intestinum tenue

a. 2/5 bagian jejenum

b. 3/5 bagian ileum

Terletak intra peritoneal dan berkelok-kelok.

Ada 4 lapis :

Tunica mucosa, berlipat-lipat sehingga permukaan usus menjadi lebih luas

Tunica submukosa, terdpat pembuluh darah dan saraf

Tunica muscularis, longitudinalis dan circularis

Tunica serosa, meliputi seluruh intestinum tenuae

Pendarahan oleh aa. Jejunales et ilei, cabang dari a. Mesenterica sup

Pembuluh baliknya vv. Jejunales et ilei dan v. Mesenterika superior.

9

Page 10: Makalah Pbl Blok 9

2. Intestinum crassum

Berbentuk seperti huruf u terbalik

Terdiri dari, coecum, colon ascendens, flexura coli dextra, colon transversum, flexura coli

sinistra, colon descendens, colon sigmoideum, rectum anus.

Dinding intestinum crassum terdiri dari 4 lapis:

Tunica mucosa, tidak mempunyai villi

Tunica submucosa, terdiri dari jaringan ikat longgar

Tunica muskularis, circularis dan longitudinalis

Tunica serosa, mempunyai kantung-kantung peritonium dan berisi jaringan lemak.

3. Coecum

Terletak pada fossa iliaca dextra dan diproyeksikan pada dinding abdomen pada pertengahan

SIAS kanan. Pada coecum bermuara :

Ileum

Appendix vermiformis/processus vermiformis

Pendarahan oleh a. Ileo colica dan a. Coecalis ant dan post.

4. Colon ascendens

Dimulai pada junctura iliocoecalis sampai flexura coli dextra.

Pendarahan oleh a. Colica dextra(cabang a. Mesenterica superior)

5. Appendix vermiformis

Sering dianggap usus yang tidak mempunyai fungsi. Pendarahan oleh aa. Appendiculares cabang

a. Ileocolica.

6. Colon Transversum

Di bawah bidang transpyloric, menyilang pars descendens duodeni. Pendarahan oleh a. Colica

media dan a. Colica sinistra.

7. Colon Descendens

8. Colon sigmoideum

Menyerupai huruf s dan memanjang dari crista iliaca sampai vertebrae s2-3. Pendarahan oleh aa.

Sigmoidae(2-4buah).

10

Page 11: Makalah Pbl Blok 9

g. Rectum

Panjang 12-15 cm, merupakan lanjutan dari colon sigmoideum yang memanjang dari vertebra s3

sampai anus. Bagian-bagian rectum berdasarkan bentuknya

Pars ampularis recti (melebar)

Pars analis recti (menyempit)

Lapisan dinding rectum :

Tunica muscularis

o Tunica muscularis longitudinalis, diperkuat serabut-serabut m. Levator dan pada

waktu kontraksi dapat mengkerut.

o Tunica muscularis circularis, merupakan bagian otot usus yang diurus oleh saraf

otonom m. Sphincter ani externus.

Tunica mucosa,

Pendarahan oleh a. Rectalis sup, med dn inf. Saling beranastomosis dan membentuk circulasi

collateral. Vena rectalis superior, media dan inferior.

Struktur mikroskopis sistem digestive2-4

Cavum oris

Terdapat bagian-bagian

Labium oris

Buccal

Dent

Gingivae

Linguae

Pallatum molle dan durum

Labium oris

Dibagi dalam 3 area :

1. Area cutanea, struktur kulit tipis

2. Area merah bibir, ep. Berlapis gepeng tidak bertanduk

3. Area oral mukosa, ep. Berlapis gepeng tidak bertanduk

11

Page 12: Makalah Pbl Blok 9

Lingua, semua permukaan dorsal merupakan papil-papil lidah, ep. Berlapis gepeng bertanduk

atau tidak.

Terdapat papil-papil :

1. Papila filiformis, terbanyak diseluruh permukaan dorsal, 2/3 anterior lidah dan tidak ada

taste buds.

2. Papilla fungiformis, tersebar diantara papila filliformis, ep. Berlapis gepeng tidak/sedikit

bertanduk.

3. Papila foliata, beberapa taste buds di dinding sumur

4. Papila circumvallata, mirip papila fungiformis.

Taste buds, terdapat 3 sel, reseptor, sustentakular, basal.

Gigi, terdapat beberapa lapisan dari luar ke dalam :

1. Ep. Email luar

2. Saluran stelatum

3. Stratum intermedium

4. Ameloblas

5. Email

6. Dentin

7. Predentin

8. Ondotoblas

9. Pulpa dentis

Saluran Cerna

Beberapa sifat umum dinding saluran cerna :

1. T. mukosa, epitel mukosa

2. T. submukosa, merupakan jar. Ikat padat, terdapat pembuluh darah, limfe dan saraf.

3. T. Muskularis eksterna, sirkular dan longitudinal

4. T. Adventisia, jar. Ikat longgar, dan sering kali terdapat banyak jar. Lemak.

Oesophagus

T. Mukosa, berlapis gepeng tanpa tanduk

T. Submukosa, terdapat kelenjar mukus tubulosa

T. Muskularis,

12

Page 13: Makalah Pbl Blok 9

o 1/3 prox. Otot lurik

o 1/3 tengah campuran otot polos dan lurik

o 1/3 distal otot polos

Gaster, seluruh permukaan gaster terdapat foveola gastrica.

3 daerah, cardia, fundus dan pilorus. Lapisan otot tebal mengelilingi/mecampur makanan.

Mensekresikan enzim-enzim tertentu.

Intinya oval, terdapat kelenjar cardia, fundus dan pilorus di lamina proprianya.

Kelenjar cardia dan pilorus

o Tubulosa simplex, mukus

o Jumlah sedikit

Kelenjar fundus

o Simplex tubulosa bercabang

o Kelenjar terbagi atas bagian leher, korpus dan fundus

o Ada 4 macam sel

Chief sel, sel terbanyak, pyramid, mengandung pepsinogen.

Parietal sel, menghasilkan HCl dan faktor intrinsik lambung.

Mucous neck sel, bentuk kubus, lebih pucat dari chief sel

Enterochromafin cell

Usus halus

Dibagi dalam 3 bagian : duodenum, jejenum dan ileum. Epitel selapis torak dan goblet.

Terdapat vili intestinal(untuk memperbesar penyerapan)

Duodenum, terdapat kelenjar brunner, komplex tubulosa bercabang mukus

Jejunum, tidak terdapat kel. Brunner ataupun agmina peyeri

Ileum, terdapat agregat limfonodus(agmina peyeri) di lamina propria meluas ke t.

Submukosa

Colon

T. Mukosa tidak mengandung plica sirkularis dan vili intestinal

Sel goblet banyak diantara sel epitel

T. M. Longitudinal membentuk 3 pita longitudinal.

Appendix

Evaginasi dari usus besar

13

Page 14: Makalah Pbl Blok 9

Panjangnya 2-18 cm

Lumen sempit

Anus

T. Submukosamengandung banyak pemb. Darah, saraf dan badan vater pacini

T.m. sirkular menebal pada ujungnya

Mekanisme system kerja digestive5,6

Sistem pencernaan melaksanakan 4 proses pencernaan dasar :

1. Motilitas,

Mengacu kepada kontraksi otot yang mencampur dan mendorong isi saluran pencernaan.

Otot polos di dinding saluran pencernaan terus-menerus berkontraksi dengan kekuatan rendah

dikenal sebagai tonus.

motilitas pencernaan :

Propulsive, gerakan memajukan makanan dengan kecepatan yang berbeda disetiap

regionya

Mencampur, dengan getah pencernaan untuk mencerna makanan dan membantu

menyerap makanan.

2. Sekresi

Sejumlah getah pencernaan disekresikan ke dalam lumen saluran pencernaan oleh kelejar-

kelenjar eksokrin. Sekresi pencernaan berupa air, elektrolit, enzim, garam empedu dan mucus.

3. Pencernaan

Proses penguraian makanan dari struktur kompleks diubah menjadi satuan yang lebih kecil yang

dapat dicerna oleh enzim-enzim dalam system pencernaan.

4. Penyerapan

Memeindahkan hasil pencernaan + air, vit dan elektrolit dari lumen saluran pencernaan ke

darah/limfe.

14

Page 15: Makalah Pbl Blok 9

Dinding pencernaan

Mukosa

Dibagi menjadi 3 bagian :

1. Membrane mukosa

a. Lap. Epitel bagian dalam berfungsi sebagai permukaan protektif

b. Mengalami modifikasi di daerah-daerah tertentu untuk sekresi dan absorbs

i. Sel eksokrin : Sekresi getah pencernaan

ii. Sel endokrin : Sekresi hormone saluran pencernaan

iii. Sel epitel : penyerapan nutrient

2. Lamina Propria

a. Tempat epitel melekat

b. Dilewati pemb. Darah, limfe dan searat saraf

c. Mengandung GALT(gut associated lymphoid tissue) untuk pertahanan melawan

bakteri usus

3. Mukosa Muskularis

a. Lap. Otot polos di sebelah luar : sebelah lapisan mukosa

Submukosa

o Lapisan tebal jar ikat yang menyebabkan saluran pencernaan mempunyai

elastisitas dan distensibilitas

o Punya pemb darah, limfe yang lebih besar

o Terdapat jaringan saraf

Muskularis Eksterna

o Lapisan otot polos utama di sal. Pencernaan yang mengelilingi submukosa

o Terdiri dari 2 lapisan

Sirkuler dalam, kontraksinya menyebabkan kontriksi atau penurunan garis

tengah lumen di titik kontraksi

Lap. Longitudinal luar, kontraksinya menyebabkan saluran memendek

Serosa

15

Page 16: Makalah Pbl Blok 9

o Mengeluarkan cairan serosa encer yang melumasi dan mencegah gesekan antara

organ-organ pencernaan dan visera di sekitarnya

Reseptor pada saluran pencernaan

1. Kemoreseptor, komponen-komponen kimia

2. Mekanoreseptor, peregangan dan ketegangan dalam lumen

3. Osmoreseptor, osmolaritas isi lumen.

Mulut

a. Lidah, untuk memandu makanan waktu mengunyah dan menelan. Tertanam taste buds

b. Faring, saluran bersama untuk pencernaan dan pernafasan.

Mastikasi/mengunyah,bertujuan

Menggiling dan memecah makanan menjadi lebih kecil

Mencampur makanan dengan saliva

Merangsang papil pengecap

c. Gigi, pemotongan, perobekan, penggilingan dan pencampuran

d. Saliva, 99,5% H2o, 0,5% protein dan lektrolit

Untuk pencernaan karbohidrat di mulut

Mempermudah proses menelan makanan

Efek antibakteri

Pelarut molekul-molekul yang merangsang taste buds

Peningkatan sekresi saliva

1. Refleks saliva sederhana, ada bolus di mulut

2. Refleks saliva didapat, melihat, mencium dan mendengar

e. Esofagus

Tahapan

16

Page 17: Makalah Pbl Blok 9

1. Orofaring

a. Berlangsung 1 detik

b. Perpindahan dari mulut mel faring masuk esophagus

c. Trakea tertutup, esophagus terbuka

2. Esofagus

Trakea tertutup, menyebabkan otot-otot faring mendorong bolus ke esophagus

Lambung

Fungsi lambung :

Menyimpan makanan yang masuk untuk dialirkan ke usus halus

Mensekresikan hcl dan enzim-enzim yang memulai pencernaan protein

Mencampur makanan dengan sekresi lambung (kimus)

4 aspek motilitas lambung :

1. Pengisian lambung, dalam keadaan kosong50ml, bisa mengembang samapai 1 l

2. Penyimpanan lambung, disimpan sampai batas lambung 1,5 l

3. Pencampuran lambung, makanan bercampur dengan sekresi lambung

4. Pengosongan lambung, kontraksi peristaltic antrum(gaya pendorong pengosongan

lambung)

Asam

Kimus di lambung + HCL amsuk ke duodenum dinetralisasi oleh natrium bikarbonat

yang dihasilkan pancreas

Bila asam tidak dinetralkan dapat mengiritasi mukosa duodenum dan menghambat

pengosongan lambung.

Motilitas lambung juga dipengaruhi emosi dan nyeri

Sedih, nyeri dan takut menurunkan motilitas

Marah dan agresi meningkatkan motilitas

17

Page 18: Makalah Pbl Blok 9

HCL, disekresikan oleh sel parietal ke lumen lambung

Fungsi :

1. Mengaktifkan pepsinogen menjadi pepsin dan mengaktifkan lingkungan asam, untuk

kerja pepsin

2. Membantu penguraian makanan yang lebih besar menjadi lebih kecil

3. Bersama saliva mematikan mikroorganisme

Pepsinogen, disintesi di reticulum endoplasma, untuk mencerna protein

Mukus, mengatasi cedera pada mucus lambung

Faktor intrinsic, penting untuk penyerapan vit. B12(untuk pembentukan eritrosit)

Gastrin, merangsang sekresi HCL

Pancreas dan hati

Pancreas eksokrin, mensekresi natrium bikarbonat

3 jenis enzim : (bekerja dalam suasana netral)

1. Enzim proteolitik pancreas

a. Tripsinogen

b. Kimotripsin

c. Prokarboksipeptidase

2. Amilase pancreas

a. Mengubah polisakarida menjadi disakarida

b. Disekresikan dalam bentuk aktif karena tidak berbahaya

3. Lipase pancreas

a. Mencerna lemak

b. Menghidrolisis trigliserida, monogliserida + as lemak bebas

c. Disekresikan dalam bentuk aktif

Hati

Fungsi :

1. Sekresi garam empedu yang penting untuk system pencernaan

2. Pengolahan metabolic, karbohidrat, lemak prtein

18

Page 19: Makalah Pbl Blok 9

3. Detoksikasi senyawa asing

4. Sintesi prot. Plasma

5. Penyimpanan glikogen, lemak, besi, vitamin

6. Ekskresi kolesterol dan bilirubin

Usus halus

Motilitas, diinisiasi oleh sel pacemaker intrinsic

1. Segmentasi

Segmentasi, mencampur dan mendorong kimus secara perlahan

Diantara segmen-segmen yang berkontraksi ada daerah yang berisi kimus kecil

Fungsi dari pencampuran adalah, mencampur kimus dengan getah pencernaan dan

memaparkan seluruh kimus ke permukaan absorptive usus halus

2. Peristaltic(mendorong)

Mendorong kimus di usus halus, sangat lambat 1 cm/menit

Motilitas diantara waktu makan

Gel. Berawal dilambung, migrasi ke usus halus dan perlu waktu kurang lebih 100-

150 menit sampai ke bagian akhir usus halus

Setiap kontraksi menyapu sisa makanan, bakteri ke arah kolon

Sekresi enzim mucus :

1. Peptidase

2. Sukrase, maltase, isomaltase, lactase

3. Lipase intestinum

Sel epitel usus halus mengandung 3 kategori enzim

1. Enterokinase, mengaktifkan tripsinogen

2. Disakarida

3. Aminopeptidase,.

Intestinal vilii melakukan bebeapa penyerapan

19

Page 20: Makalah Pbl Blok 9

Penyerapan air, melalui difusi(osmosis)

Penyerapan ion Na(untuk membantu penyerpan Kh dan prot)

Penyerapan Cl, duodenum dan yeyenum

Ion bikarbonat

Vitamin, diserap secara pasif bersama air

Fe dan Ca, membentuk hemoglobin

Usus besar

Terdiri dari :

1. Kolon

a. Ascenden

b. Transversum

c. Descenden

2. Sigmoid

3. Sekum

4. Apendiks

5. Rectum

Fungsi utama kolon

Penyerapan air dan elektrolit

Menyimpan feses sebelum defekasi

o ½ bag proximal untuk penyerapan

o ½ bag distal untuk penimbunan

Motilitas usus besar :

1. Gerakan mencapur, seperti segmentasi tapi sangat jarang, maju mundur mengaduk isi

kolon

2. Gerakan massa, mendorong isi kolon ke bagian distal ususu besar, terjadi 3-4 kali setelah

makan

Defekasi

20

Page 21: Makalah Pbl Blok 9

Gerakan masa di kolonmendorong isi kolon ke rectum, terjadi peregangan rectum,

merangsang reseptor regang di dinding rectum dan memicu reflex defekasi

Bila defekasi ditunda, dinding rectum akan melemas, keinginan untuk buang air besar

mereda sampai gerakan massa berikutnya mendorong lebih banyak feses ke rectum

Pencernaan usus besar

Tidak terjadi pencernaan karena tidak terdapat enzim pencernaan

Bakteri kolon mampu mencerna sebagian selulosa untuk kepentingan metabolism mereka

sendiri

Penyerapan usus besar:

Dalam keadaan normal terdapat penyerapan garan dan air

Na plg aktif diserap, cl mengikuti dan air melalui osmosis

Dengan penyerapan air dan garam, terbentuklah feses padat

Pencernaan Kimiawi7

Pencernaan makanan secara kimiawi terjadi dengan bantuan zat kimia tertentu. Enzim

pencernaan merupakan zat kimia yang berfungsi memecahkan molekul bahan makanan yang

kompleks dan besar menjadi molekul yang lebih sederhana dan kecil. Molekul yang sederhana

ini memungkinkan darah dan cairan getah bening (limfe) mengangkut ke seluruh sel yang

membutuhkan.

Secara umum enzim memiliki sifat : bekerja pada substrat tertentu, memerlukan suhu

tertentu dan keasaman (pH) tertentu pula. Suatu enzim tidak dapat bekerja pada substrat lain.

Molekul enzim juga akan rusak oleh suhu yang terlalu rendah atau terlalu tinggi. Demikian pula

enzim yang bekerja pada keadaan asam tidak akan bekerja pada suasana basa dan sebaliknya.

Macam-macam enzim pencernaan yaitu :

1. Pencernaan dalam mulut

Saliva

Mengandung air : 99.5% ph : 6,8

21

Page 22: Makalah Pbl Blok 9

Bahan padat ; albumin dan globulin, musin

Enzim : amylase saliva yang bekerja pada ikatan glikosidik.yang

mengkatalisa hidrolisis polisakarida jadi maltose.

Tidak aktif pada ph asam (lambung)

2. Enzim Lambung

a) Protein + Hcl lambung terjadi denaturasi : struktur tersier protein hilang

karena penghancuran ikatan hydrogen sehingga enzim protelitik dapat

bekerja.

b) Pepsin : sel chief menghasilkan proenzim pepsinogen + Hcl akan menjadi

pepsin. Yang mencernakan protein menjadi proteosa dan pepton. Pepsin

spesifik untuk ikatan peptide yang dibentuk oleh asam amino aromatic dan

asam amino dikarboksilat.

c) Rennin : - hanya pada labung bayi, untuk koagulasi susu (kasein susu + Ca

rennin jadi Ca parakaseinat.)

d) Lipase : hidrolisis triasilgliserol . fungsi lipolitiknya tidak penting karena

Ph optimalnya 7,5, tidak sesuai denga Ph lambung.

3. Enzim getah pancreas

a) Tripsin : tripsinogen = enzim proteolitk disekresi sebagai zimogen.

Diaktifkan dalam duodenum oleh enterokinase jadi tripsin. Protease +

tripsin jadi polipeptida. Pepton dihidrolsis pada ikatan peptide yang

mengandung asam amino lysun / arginin.

b) Kimotripsin : adalah enzim proteolitik mencerna proteosa dan pepton jadi

polipeptida. Kemotripsinogen diaktifkan menjadi kemotripsin oleh tripsin

c) Karboksi peptidase : katalisis hidrolisa pada ikatan peptide di ujung

molekul di sisi karboksil bebas polipeptida jadi asam amino.

d) Amylase pancreas : menghidrolisis pati jadi maltose.

e) Lipase pancreas : hidrolisis lemak jadi asam lemak , gliserol, mono dan di

gliserida.

f) Kolesterol esterase : menghidrolisis koleterol ester jadi kolesterol bebas

dan asam lemak.

22

Page 23: Makalah Pbl Blok 9

g) RNase dan DNase : katalisa asam nukleat (RNA dan DNA) jadi

nukelotida.

4. Enzim usus

a) Aminopeptidase : ubah polipeptida jadi asam amino dan peptide yang

lebih pendek.cara kerjanya : menghidrolisis ikatan peptide di ujung

molekul di sisi yang mengandung gugus amino bebas.

b) Dipeptidase : peptide jadi asam amino.

c) Disakaridase ; disakarida jadi monosakarida.

d) Fosfatase : lepaskan fosfat dari senyawa fosfat organic yang berasal dari

makanan seperti hexosefosfat, gliserofosfat nukleotida.

e) Polinukleotidase : asam nukleat jada nukleotida.

f) Nukleotidase : nukleosida (purin ) jadi fosfolisasi pentose. Mukleosida

(pirimidin) jadi uridin, sistidin, dan timidin.

g) Lesitinase : lesitin jadi gliserol, asam lemak, asam fosfat, dan kolin.

5. Empedu

Fungsi : emulsifikasi, netralisasi, ekskresi, metabolism pigmen empedu.

Pencernaan dan penyerapan karbohidrat, protein, lemak5,6

• Karbohidrat

Karbohidrat makanan disajikan ke usus halus untuk diserap terutama dalam bentuk

disakarida. Disakaridase dalam brush border usus halus selanjutnya menguraikan disakarida

menjadi monosakarida.

Glukosa dan galaktosa diserap oleh transportasi aktif sekunder, sementara pembawa

kotranspor di batas luminal mengangkut monosakarida dan Na dari lumen ke dalam interior sel

usus. Operasi pembawa kotranspr ini , yang tidak secara langsung menggunakan energi ,

bergantung pada gradien konsentrasi Na yang diciptakan oleh pompa Na-K yang memerlukan

energi. Glukosa , setelah dikumpulkan di dalam sel oleh pembawa kotranspor, keluar dari sel

mengikuti penrunan gradien konsentrasi untuk masuk ke dalam darah di dalam vilus. Fruktosa

diserap ke dalam darah semata-mata melalui difusi terfasilitasi.

• Protein

23

Page 24: Makalah Pbl Blok 9

Protein yang disajikan ke usus halus untuk diserap terutama dalam bentuk asam amino

dan beberapa fragmen peptida kecil. Asam amino diserap menembus sel usus melalui

transportasi aktif sekunder, serupa dengan penyerapan glukosa dan galaktosa. Dengan demikian ,

glikosa, galaktosa, dan asam amino semuanya memperoleh tumpangan gratis dari transportasi

natium yang menggunakan energi, peptida kecil masuk melalui bantuan pembawa lain dan

diurikan menjadi konstituen -konstituen asam amino nya oleh aminopeptidase di brush

border.seperti monosakarida, asam amino masuk ke jaringan kapiler yang ad dalam vilus.

• Lipid

Sebagian besar pencernaan lemak terjadi di dalam usus halus. Langkah pertama, proses

pengolahan asam lemak netral (trigliserida) yang terdapat melimpah pada makanan oleh garam-

garam empedu. Garam-garam empedu memecah globula lemak ke dalam bentuk droplet-droplet

yang berdiameter 1 µm. Droplet bercampur dengan garam empedu membentuk gumpalan yang

disebut micelles. Langkah kedua, enzim yang disekresi oleh getah pankreas yaitu pancreatic

lipase menghidrolisis setiap molekul lemak menjadi asam lemak dan monogliserida yang

merupakan produk akhir pencernaan lemak. Absorpsi Lipids dalam Usus Halus Absorpsi lipids

terutama terjadi dalam jejenum (bagian tengah usus halus). Lipids diabsorpsi oleh usus halus

dalam bentuk monogliserida, asam lemak rantai pendek dan asam lemak rantai panjang.

BAB III

KESIMPULAN

sistem pencernaan melibatkankerja organ dan enzim.

24

Page 25: Makalah Pbl Blok 9

DAFTAR PUSTAKA

1. Winasi Wong, kindangan K, inggriani Y. buku ajar traktus digestivus. Edisi 2.jakarta :

fakultas kedokteran Ukrida; 2010.

2. Burkitt HG, Young B, Heath JW. Buku ajar & atlas wheater histology fungsional. Edisi

3. Jakarta : EGC; 1995.

3. Junqueira LC, carneiro J, Kelley RO. Histologi dasar. Edisi ke 8. Jakarta : EGC; 1997.

25

Page 26: Makalah Pbl Blok 9

4. Gunawijaya FA, katrawiguna E, penuntun praktikum kumpulan foto mikroskopik

histology.jakarta : universitas trisakti.

5. Sherwood L. Fisiologi manusia dari sel ke system. Edisi ke 2. Jakarta : EGC; 2001.

6. Guyton AC, Hall JE.Fisiologi kedokteran.Edisi ke 11.Jakarta:EGC;2008.

7. Murray RK, granner DK, rodwell VW. Biokimia harper. Edisi ke 27. Jakarta: EGC;

2009.

26