makalah pbl blok 6

19
Tinjauan Pustaka ___________________________________________________________ Gangguan pada Mekanisme Pendengaran yang Menyebabkan Penurunan Fungsi Pendengaran Abstrak Indera pendengar dan keseimbangan terdapat di dalam telinga. Telinga manusia terdiri atas tiga bagian, yaitu telinga luar, yang menerima gelombang suara, telinga tengah, dimana gelombang suara dipindahkan dari udara ke tulang dan oleh tulang ke telinga dalam, telinga dalam, dimana getaran ini diubah menjadi impuls saraf spesifik yang berjalan melalui nervus akustikus ke susunan saraf pusat. Untuk memeriksa pendengaran diperlukan pemeriksaan hantaran melalui udara dan melalui tulang dengan memakai garpu tala atau audiometer nada murni. Kelainan hantaran melalui udara menyebabkan tuli konduktif, berarti ada kelainan di telinga luar atau telinga tengah, seperti atresia liang telinga, eksostosis liang telinga, serumen, sumbatan tuba eustachius serta radang telinga tengah. Kata kunci: indera, pendengar, gelombang, suara, telinga. Abstract Auditory and balance contained in the ear. The human ear consists of three parts, the outer ear, which receives 1

Upload: wandy-khowanto

Post on 16-Jan-2016

30 views

Category:

Documents


3 download

DESCRIPTION

Gangguan pada Mekanisme Pendengaran yang Menyebabkan Penurunan Fungsi Pendengaran

TRANSCRIPT

Page 1: Makalah pbl blok 6

Tinjauan Pustaka

___________________________________________________________

Gangguan pada Mekanisme Pendengaran yang Menyebabkan Penurunan Fungsi Pendengaran

Abstrak

Indera pendengar dan keseimbangan terdapat di dalam telinga. Telinga manusia terdiri atas tiga bagian, yaitu telinga luar, yang menerima gelombang suara, telinga tengah, dimana gelombang suara dipindahkan dari udara ke tulang dan oleh tulang ke telinga dalam, telinga dalam, dimana getaran ini diubah menjadi impuls saraf spesifik yang berjalan melalui nervus akustikus ke susunan saraf pusat. Untuk memeriksa pendengaran diperlukan pemeriksaan hantaran melalui udara dan melalui tulang dengan memakai garpu tala atau audiometer nada murni. Kelainan hantaran melalui udara menyebabkan tuli konduktif, berarti ada kelainan di telinga luar atau telinga tengah, seperti atresia liang telinga, eksostosis liang telinga, serumen, sumbatan tuba eustachius serta radang telinga tengah.

Kata kunci: indera, pendengar, gelombang, suara, telinga.

Abstract

Auditory and balance contained in the ear. The human ear consists of three parts, the outer ear, which receives sound waves, the middle ear, where sound waves are transferred from the air to the bone and by bone to the inner ear, the inner ear, where the vibrations are transformed into nerve impulses that travel through nerve specific acoustic to the central nervous system. To check the required examination hearing by air conduction and bone by using a tuning fork or a pure tone audiometer. By air conduction abnormalities causing conductive deafness, meaning there are abnormalities in the outer ear or middle ear, such as ear canal atresia, eksostosis ear canal, wax, eustachian tube obstruction and inflammation of the middle ear.

Keywords: sense, the listener, the waves, the sound, ears.

1

Page 2: Makalah pbl blok 6

Pendahuluan

Setiap makhluk hidup di bumi diciptakan berdampingan dengan alam, karena alam

sangat penting untuk kelangsungan makhluk hidup. Karena itu setiap makhluk hidup,

khususnya manusia harus dapat menjaga keseimbangan alam. Untuk dapat menjaga

keseimbangan alam dan untuk dapat mengenali perubahan lingkungan yang terjadi,

Tuhan memberikan indera kepada setiap makhluk hidup. Indera ini berfungsi untuk

mengenali setiap perubahan lingkungan, baik yang terjadi di dalam maupun di luar

tubuh. Indera yang ada pada makhluk hidup, memiliki sel-sel reseptor khusus. Sel-sel

reseptor inilah yang berfungsi untuk mengenali perubahan lingkungan yang terjadi.

Kemudian kitapun sebagai manusia membutuhkan informasi berupa rangsangan dari

lingkungan luar sekitar untuk dapat menjalani hidupnya dengan baik. Agar

rangsangan yang berasal dari luar tubuh dapat ditangkap dibutuhkan alat-alat tubuh

tertentu yang bernama indera. Kelima alat indera itu adalah mata, hidung, telinga /

kuping, kulit dan lidah. Setiap orang normalnya memiliki lima / panca indera yang

berfungsi dengan baik untuk menangkap rangsangan sehingga dapat memberikan

respon sesuai dengan keinginan atau sesuai dengan insting kita. Dalam makalah ini

akan dibahas secara mendetail pada indera pendengaran kita yaitu telinga.

Tujuan penulisan makalah ini adalah :

1. Makalah ini dibuat dengan tujuan agar mahasiswa dapat mengetahui

dan memahami struktur telinga pada manusia

2. Makalah ini dibuat dengan tujuan mengetahui dan memahami

mekanisme yang terjadi pada pendengaran, dan

3. Makalah ini dibuat dengan tujuan agar dapat memahami gangguan

yang terjadi dalam indera pendengaran kita yaitu telinga

2

Page 3: Makalah pbl blok 6

Pembahasan

Skenario kasus :

” Tuan A, umur 65 tahun mengeluh sejak kurang lebih 2 minggu yang lalu

pendengaran telinga kiri terasa kurang jelas dibandingkan telinga kanan. Kemudian ia

berobat ke puskesmas oleh dokter Puskesmas dilakukan test ketajaman pendengaran.

Ketajaman pendengaran dengan garpu penala pada telinga kiri didapat hasil sebagai

berikut : Test cara Rinne (+), cara weber : Lateralisasi (+) ke kanan, cara schwabach :

memendek. Kemudian ia disarankan ke dokter THT untuk pemeriksaan lebih lanjut.”

A. Struktur Telinga

Telinga merupakan organ sensoris yang sensitif menerima dan mengubah suara

menjadi impuls saraf yang diinterpretasi di pusat auditori otak. Menurut anatomi

dan fungsi, telinga dapat dibagi menjadi telinga luar, telinga tengah, dan telinga

dalam. Telinga luar menangkap bunyi, menghantarnya, dan memperkuat kira-

kira 15dB pada sekitar 2,5 kHz dan menentukan arah datangnya bunyi. Telinga

tengah mengubah getaran suara menjadi gelombang cairan. Kemudian telinga

dalam mengubah getaran cairan itu menjadi rangsangan saraf.1

Secara Makroskopis

Telinga dibagi menjadi 3 bagian, yaitu telinga luar, telinga tengah, dan

telinga dalam. Sepertiga telinga luar tersusun atas kartilago, yaitu tulang

rawan fibrosa yang dilapisi oleh kulit dan dua pertiga proksimalnya

tersusun atas osteon, yaitu Meatus Akustikus Externus pada Os.

Temporale pada Basis Cranii. Di sepertiga bagian luar telinga terdapat

rambut dan banyak kelenjar serumen yang berasal dari modifikasi

kelenjar keringat/kelenjar cerumenosa.2 Namun, kelenjar serumen hanya

sedikit sekali dijumpai pada duapertiga bagian dalam liang telinga.

Telinga tengah tersusun atas 4 dinding (dinding lateral, dinding medial,

dinding anterior, dinding posterior), atap, dan dasar:3

1. Dinding lateral Membrana timpanika. Pada lapisan tengahnya tertanam

manubrium maleus. Struktur ini disilang oleh korda timpani yang di atasnya terletak pars flaccida.

3

Page 4: Makalah pbl blok 6

Resesus epitimpanicus (atticus), yaitu bagian rongga telinga tengah pada superior membrana timpanika.

Ossicle (tulang-tulang kecil) yang terdiri atas maleus, inkus, stapes. Stapes berhubungan dengan fenestra vestibuli. Tulang-tulang kecil ini berfungsi menghantarkan getaran dari membrana ke telinga dalam.

2. Dinding medial Promontorium, yaitu tonjolan yang dibentuk oleh lekukan

pertama koklea. Fenestra vestibuli. N. Fasialis berjalan menuju arah anterior pons, terletak persis

pada sisi lateral neuron VI. Mengandung ganglion genikulatum. 3. Dinding anterior

Terdapat tuba auditorius atau disebut juga saluran Eustachii yang bermuara ke dinding anterior dan arahnya turun ke nasofaring. Fungsinya adalah untuk menyamakan tekanan pada telinga tengah dan faring.

4. Dinding posterior Aditus mengarah ke antrum mastoideum, suatu rongga dalam

Os. Mastoid yang mengarah ke selulae mastoideae.5. Atap

Terdapat tegmen timpani, yaitu suatu lempeng tulang tipis yang memisahkan telinga tengah dengan fossa cranii media.

6. Dasar Memisahkan telinga tengah dari A. Karotis interna dan V.

Jugularis interna.

Telinga dalam berfungsi sebagai pendengaran dan keseimbangan. Telinga bagian dalam terdiri atas dua komponen, yaitu:3

Labirin osseus yang terdiri atas vestibulum, kanalis semisirkularis, dan koklea. Labirin ini merupakan rongga-rongga pada Os. Temporale petrosa dan berisi labirin membranosa.

Labirin membranosa terdiri atas utrikulus dan sakulus (dalam

vestibulum), ductus semisircularis (dalam canalis semisircularis), dan

ductus koklea (dalam koklea). Utrikulus dan sakulus berperan dalam

sensasi posisi dan ductus semisircularis berperan dalam sensasi gerak.

Ductus koklearis adalah organ pendengaran. Semuanya dipersarafi oleh

N. Vestibulokoklearis (auditorius).

Secara Mikroskopis

4

Page 5: Makalah pbl blok 6

1. Telinga Luar

Helix atau aurikula (daun telinga) terdiri dari tulang rawan

elastin yang berkelok-kelok dilapisi kulit. Disini terdapat kelenjar

sebasea dan kelenjar keringat. Pada lobulus erdapat tulang rawa

tanpa jaringan lemak. Telinga luar (pinna) terdiri atas kulit tipis

dengan sedikit rambut, kelenjar keringat dan kelenjar sebasea,

diatas dari tulang rawan elastic. Meatus akustikus eksternus,

sepertiga bagian luarnya berdinding tulang rawan elastic dan dua

pertiga bagian dalamnya adalah tulang kompakta. Yang dilapisi

kulit berambut dengan kelenjar sebasea dan kelenjar serumen.

Kelenjar serumen adalah kelenjar jenis apokrin yang terdiri atas

tubuli lebar dilapisi oleh epitel selapis gepeng atau kubis atau

torak dan mengeluarkan lilin, yang nantinya akan bermuara ke

permukaan melalui saluran-saluran pendek yang dilapisi oleh

epitel berlapis kubis. Membrane timpani diluar ditutupi epidermis

tipis sebelah dalam oleh epitel selapis kubis dari rongga telinga

tengah. Bagian tengahnya adalah jaringan ikat dengan serat-serat

kolagen tersusun dalam lapisan radier luar dan sirkular dalam.

Tangkai maleus melekat pada aspek dalam membrane ini.

2. Telinga Tengah

Meatus akustikus eksternus (liang telinga luar) merupakan

saluran yang terbentang antara aurikula sampai ke membrane

timpani dengan panjang kira-kira 2,5 cm. terbagi menjadi 2,

yaitu 1/3 luar dasarnya tulang rawan elastin dan 2/3 dalam

dasarnya tulang temporal. Rongga telinga tengah(timpanium)

dilapisi oleh epitel selapis gepeng sampai kubis diatas lamina

propria tipis yang bersatu dengan periosteum tulang temporal.

Tulang-tulang pendengaran, maleus, inkus dan stapes terdiri

atas tulang kompakta tanpa rongga sumsum. Tangkai maleus

melekat pada membrane timpani. Lempeng atas stapes

mempunyai sendi fibrosa melingkar yang menghubungkannya

5

Page 6: Makalah pbl blok 6

pada tepi fenestra ovalis. Sendi synovial menghubungkan

maleus dengan inkus dan inkus dengan stapes. Muskulus tensor

timpani dan stapedius adalah otot skelet dan melekat oleh

tendo-tendo masing-masing pada tangkai maleus dan leher

stapes. Lempeng atlas stapes memisahkan kavum timpani

berisikan udara dari perilimfe dalam vestibulum koklea.

Fenestra rotundu tertutup suatu membrane elastic. Membrane

timpani sekunder memisahkan udara dalam timpanium dari

perilimfe skala timpani koklea.

3. Telinga Dalam

Berbagai komponen telinga dalam mengisi sederetan

rongga penghubung dalam bagian petrosus tulang temporal, yang

bersama-sama membentuk labirin oseosa.4 Telinga dalam terdiri

atas labirin tulang, labirin membranosa dan system perilimfatik.

Labirin tulang seluruhnya terpendam dalam os petrosum dan

terdiri atas vestibulum dan koklea. Vestibulum, suatu ruangan

yang didalamnya terdapat utrikulus dan sakulus yang merupakan

bagian labirin membranosa. Koklea, terletak anteromedial

terhadap vestibulum, di dalamnya terdapat labirin membranosa

yang berisi organ corti. Koklea pada potongan melalui

sumbunya(madiolus) terlihat sebagai untaian kiri kanan modiolus,

makin keatas makin kecil dan satu lingkaran dipuncaknya.

Modiulus terdiri atas jaringan ikat dan jaringan saraf. Dalam

koklea terdapat skala vestibule, skala timpani dan skala media.

Skala media ditempati oleh organ corti. Skala timpani dan skala

vestibule menyatu dipuncak koklea membentuk helikotremma.

Tiga kanalis semisirkularis keluar dari vestibulum yang

pangkalnya melebar membentuk ampula. Labirin membranosa

merupakan isi tulang yang terdiri atas duktus koklearis yang

terletak didalam koklea, utrikulus yang terletak didalam

vestibulum, sakulus yang terletak didalam vestibulum, ampula dan

duktus semisirkularis yang mengisi kanalis sirkularis. Semua

6

Page 7: Makalah pbl blok 6

bangunan berisi endolimf dan berhubungan satu dan lainnya.

Labirin membranosa terdiri atas dinding jaringan ikat dilapisi

epitel. Sebagian besar epitel adalah selapis gepeng tapi pada

beberapa tempat dapat kubis atau torak. Pada enam tempat, epitel

itu diganti oleh pusat reseptor neuroepitelial dengan bentuk yang

unik dan fungsi yang khusus. Keenam itu adalah Krista dalam,

masing-masing dari ketiga kanalis semisirkularis, macula dalam

utrikulus dan sakulus, dan organ corti dalam skala media dari

koklea. Organ corti dari luar kedalam tersusun atas sel hensen

yang bentuk selnya panjang-panjang, sel falangs luar yang

langsing dan tinggi, sel rambut luar, antara sel hensen yang

disebelah lateral dan sel falangs luar terdapat trowongan luar, sel

tiang luar bersama sel falangs luar yang termedial membentuk

ruang nuel, sel tiang dalam, dan sel batas(border cells). Organ ini

terletak pada dasar duktus koklearis dan duduk diatas membrane

basilar yang terentang antara mina spiralis osea dan ligament

spiralis. Yang terdiri atas sel-sel rambut dan sel-sel

sustentakular.Pilar corti tersusun berupa dua baris sel-sel (pilar

dalam-pilar luar) yang bagian-bagian asalnya berinti sanat lebar

diatas membrane basilar dan apeksnya saling berentuhan. Dengan

demkian pilar-pilar itu membenuk ruangan segitiga, terowongan

dalam, yang mengandung substansia gelatin dan yang dilalui serat-

serat saraf koklear halus secara melintang. Pilar-pilar corti diapit

sel-sel rambut, satu baris dalam dan tiga sampai lima baris luar.

Sel-sel rambut terpisah dari membrane basilar oleh sel-sel

penyokong(deiters). Ramut-rambut (mikrovili) tebenam dalam

membrane tektoria, massa gelatin yang melekat pada lamina

spiralis osea. Ada dua macam sel rambut, tipe satu berbentuk labu

dan dibugkus oleh ujung saraf yang berbentuk mangkok. Sel

rambut tipe dua berbentuk torak dan memiliki sejumlah ujung-

ujung saraf halus. Ganglion spiralis terdiri atas sel-sel ganglion

bipolar yang akson-aksonya membentuk cabang koklear dari

nervus cranial ke delapan. Dendrit-dendritnya bercabang-cabang

halus sekitar dasar-dasar sel rambut dalam organ corti.

7

Page 8: Makalah pbl blok 6

B. Mekanisme Pendengaran

Gelombang suara dikumpulkan oleh telinga luar dan disalurkan sepanjang saluran telinga ke gendang telinga. Dampak memukul suara gendang telinga menciptakan getaran yang menyebabkan tiga tulang di telinga tengah - maleus, inkus, dan stapes (martil, landasan dan sanggurdi) - untuk bergerak. Terkecil, stapes, cocok ke jendela oval antara telinga tengah dan dalam. Ketika jendela oval bergetar, cairan di telinga dalam mengirimkan getaran ke organ pendengaran, disebut koklea. Pusat ini menerjemahkan impuls ke otak suara bisa mengenali. Setelah getaran memukul gendang telinga, reaksi berantai adalah berangkat. gendang telinga yang lebih kecil dan lebih tipis daripada kuku di jari kelingkingnya, mengirimkan getaran ke tiga tulang terkecil dalam tubuh.5 Pertama palu, kemudian landasan, dan akhirnya, sanggurdi. sanggurdi yang melewati mereka getaran sepanjang bak melingkar di telinga bagian dalam yang disebut koklea. Di dalam koklea terdapat ribuan ujung saraf rambut seperti, silia. Ketika Cochlea bergetar, gerakan silia. Otak akan dikirim pesan-pesan ini (diterjemahkan dari getaran oleh silia) melalui saraf pendengaran. Otak kemudian menerjemahkan semua itu dan memberitahu Anda apa yang Anda dengar.

Cara kerja telinga adalah sebagai berikut.Getara suara > daun telinga > saluran telinga > gendang telinga > tiga tulang pendengaran > rumah siput > sel-sel rambut dalam organ korti > sel saraf audiotori > otak.

C. Fungsi Alat Pendengaran

Telinga adalah alat indra yang memiliki fungsi untuk mendengar suara yang ada di sekitar kita.Telinga merupakan indra pendengaran yang menerima rangsang berupa suara (fonoreseptor). Selain berungsi sebagai indra pendengaran, telinga juga  sebagai alat keseimbangan. Telinga tersusun atas telinga bagian luar, telinga bagian dalam, telinga bagian tengah.Indra pendengar adalah telinga yang terdiri dari :2,6

1). Telinga bagian luar yaitu daun telinga, lubang telinga dan liang pendengaran2). Telinga bagian tengah terdiri dari gendang telinga, 3 tulang pendengar ( martil, landasan dan sanggurdi) dan saluran eustachius.3). Telinga bagian dalam terdiri dari alat keseimbangan tubuh, tiga saluran setengah lingkaran, tingkap jorong, tingkap bundar dan rumah siput (koklea)

Fungsi bagian-bagian indra pendengar :

8

Page 9: Makalah pbl blok 6

a. Daun telinga, lubang telinga dan liang pendengaran berfungsi menangkap dan mengumpulkan gelombang bunyi.b. Gendang telinga berfungsi menerima rangsang bunyi dan meneruskannya ke bagian yang lebih dalam.c. Tiga tulang pendengaran ( tulang martil, landasan dan sanggurdi) berfungsi memperkuat getaran dan meneruskannya ke koklea atau rumah siput.d. Tingkap jorong, tingkap bundar, tiga saluran setengah lingkaran dan koklea (rumah siput) berfungsi mengubah impuls dan diteruskan ke otak. Tga saluran setengah lingkaran juga berfungsi menjaga keseimbangan tubuh.e. Saluran eustachius menghubungkan rongga mulut dengan telinga bagian luar.

D. Pemeriksaan PendengaranGangguan pendengaran biasanya dibagi menjadi dua jenis yang

mempunyai etiologi dan terapi yang berbeda.7

1. Tuli Konduktif yang disebabkan oleh gangguan hantaran getaran udara

ke telinga dalam.

2. Tuli Sensorineural yang disebabkan oleh penyakit yang timbul dimana

saja antara organ corti dengan otak. Kombinasi gangguan ini lazim

ditemukan.

Kedua jenis tuli ini dapat dibedakan dengan garpu tala, meskipun

untuk menentukan kelainan yang pasti diperlukan pemeriksaan

audiometrik.

Tes rinne dilakukan dengan cara menggerakkan garpu tala 512 Hz

( putaran per detik ). Letakkan dasar penala pada suatu prosesus

mastoideus dan minta pasien untuk memberikan tanda apabila dia

sudah tidak lagi mendengar dengungan. Setelah pasien tidak

mendengar bunyinya, segera pindahkan garpu tala ke depan meatus

akustikus eksternus pasien. Tes Rinne positif jika pasien masih dapat

mendengarnya. Sebaliknya tes rinne negatif jika pasien tidak dapat

mendengarnya.

9

Page 10: Makalah pbl blok 6

Gambar 2. Tes Rinne8

Tes Weber dilakukan dengan memegang dasar garpu tala yang

bergetar pada garis tengah tulang tengkorak dan meminta pasien untuk

menunjukkan dimana ia menerima suara. Respon normal adalah ketika

pasien menjawab “di tengah” atau “di seluruh kepala saya”. Tetapi jika

pasien dengan jelas mendengar suara hanya pada salah satu telinga

atau medengar suara yang lebih jelas pada telinga lainnya, maka tes

Weber dikatakan mengalami lateralisasi karena adanya abnormal.

Tujuan dari tes cara Rinne dan tes Weber adalah untuk membantu

membedakan antara tuli hantaran dan tuli sensorineural9.

Gambar 3. Tes Weber10

Tes schawabach bertujuan untuk membandingkan pendengaran pasien

dengan pemeriksa. Tes ini dilakukan dengan cara garputala dibunyikan

dan ditempatkan di dekat liang telinga pasien. Setelah pasien tidak

mendengar bunyi garputala tersebut, garputala ditempatkan dekat liang

telinga pemeriksa. Apabila masih terdengar bunyi oleh pemeriksa,

maka dikatakan Schwabach lebih pendek ( untuk konduksi udara ).11

10

Page 11: Makalah pbl blok 6

Kesimpulan

Telinga merupakan indera pendengaran, dengan susunan makroskopik telinga

adalah telinga luar, telinga tengah, dan telinga dalam. Sebagai indera pendengaran

telinga juga memiliki fungsi lain untuk menunjang system keseimbangan tubuh.

Secara fisiologis suara diterima oleh telinga kemudian disalurkan melalui saraf

menuju ke area auditorik. Secara fisiologis juga dapat terjadi gangguan yaitu tuli

konduktif, perseptif, dan campuran. Untuk mengetahui kondisi telinga maka dapat

diguanakan berbagai macam tes yaitu tes rinne, weber dan swabach.

11

Page 12: Makalah pbl blok 6

Daftar Pustaka

1. Iskandar N. Buku saku ilmu kesehatan tenggorok, hidung, dan telinga.

Jakarta: EGC; 2009.

2. Sloane E.Anatomi dan fisiologi utnuk pemula.Jakarta:EGC;2003.h.189-195.

3. Eroschenko V.Atlas histologi difiore.Jakarta:EGC;2008.h.516-8.

4. Bloom, Fowcett. Buku ajar histologi. Jakarta:EGC;2003.h.826

5. Struktur dan Fungsi Alat Indera Pendengaran.Diunduh dari: http://www.bukupr.com/2012/12/struktur-dan-fungsi-alat-indera_4.html.

6. Janquiera.Histologi dasar teks dan atlas.Jakarta:EGC;2007.h.415-429.

7. Lukmanto H. Diagnosis fisik. Jakarta: EGC; 2005.

8. Gambar Test Rinne. Diunduh dari: http://www.google.co.id/search?

hl=id&site=imghp&tbm=isch&source=hp&biw=1138&bih=553&q=tes+rinne

&oq=tes+rinne&gs_l=img.3..0j0i24l4.575.3087.0.3238.11.7.1.3.4.0.144.876.0

j7.7.0...0.0...1ac.1.9.img.Q0qx5YA7Hvk#imgrc=FQMQayClOI0cQM%3A

%3BkuUfkv9DvfHOxM%3Bhttp%253A%252F

%252Fwww.clinicaljunior.com%252Fimages%252Frinnes.jpg%3Bhttp

%253A%252F%252Fwww.clinicaljunior.com%252Fenttuningforktests.html

%3B800%3B344

9. Willms.J.L,Schneiderman.H,Algranati.P.S.Diagnosis fisik.edisi pertama.

Jakarta : EGC.2005.h.126.

10. Gambar Test Webber. Diunduh dari: http://www.google.co.id/search?

q=tes+weber&noj=1&source=lnms&tbm=isch&sa=X&ei=4oZ2UbuaFMrqrA

es9IHgAg&ved=0CAoQ_AUoAQ&biw=1138&bih=553#imgrc=UiyfmZgKH

CBInM%3A%3BymhbOYR4RttS8M%3Bhttp%253A%252F

%252F1.bp.blogspot.com%252F-0cVyGrrorEc%252FTzXueGbFHsI

%252FAAAAAAAAANg%252FnK0T1KfkOiE

%252Fs1600%252Fwebers.jpg%3Bhttp%253A%252F

%252Famelohamelia.blogspot.com%252F2012%252F02%252Fpemeriksaan-

telinga.html%3B580%3B499

11. Satyanegara.Ilmu bedah saraf.edisi keempat.Jakarta:Gramedia Pustaka

Utama.2010.h.133.

12

Page 13: Makalah pbl blok 6

13