makalah pbl blok 6

Download Makalah Pbl Blok 6

If you can't read please download the document

Upload: antonius-joo

Post on 30-Sep-2015

89 views

Category:

Documents


5 download

DESCRIPTION

neuroscience ukrida blok 6

TRANSCRIPT

Faktor-Faktor yang Dapat Mempengaruhi Ingatan ManusiaAntonius Jonathan*NIM 102011182Mahasiswa Fakultas Kedokteran UKRIDA, Jakarta

Pendahuluan

Otak manusia adalah organ yang unik dan luar biasa. Tempat diaturnya proses berpikir, berbahasa, kesadaran, emosi dan kepribadian, secara garis besar, otak terbagi dalam 3 bagian besar, yaitu korteks cerebri, sistem limbik dan batang otak, yang berkerja secara simbiosis. Bagian koteks cerebri berfungsi untuk berpikir, berhitung, memori, bahasa, sedangkan sistek limbik berfugsi dalam mengatur emosi dan memori emosional, dan kemudian batang otak mengatur fungsi vegetasi tubuh antara lain denyut jantung, aliran darah, kemampuan gerak atau motorik, Ketiganya bekerja bersama saling mendukung dalam waktu yang bersamaan, tapi juga dapat bekerja secara terpisah. Tanpa otak tubuh tidak dapat bekerja karena tidak ada rangsangan yang berupa perintah untuk tubuh sehingga dapat menjalankan fungsinya. Otak berperan untuk memberikan rangsangan-ransangan saraf yang nanti akan di salurkan melalui sistem-sistem saraf seperti sistem saraf pusat dan sistem saraf tepi. Salah satu peranan otak dalam kehidupan manusia yaitu dalam hal penyimpanan memori. Memori merupakan suatu ingatan yang di simpan dalam otak. Penyimpanan memori merupakan salah satu fungsi dari serebrum, Ingatan adalah penyimpanan pengetahuan yang didapat untuk dapat diingat kembali kemudian. Tanpa mekanisme ini, individu tidak dapat merencanakan interaksi yang berhasil dan secara sengaja menghindari keadaan-keadaan tidak menyenangkan yang seharusnya dapat di prediksi.1 Memang untuk menjelaskan hal ini merupakan hal yang abstrak karena memori tidak memiliki bentuk pasti, memori hanya berupa ingatan yang dapat di ungkap kembali ataupun di simpan begitu saja dalam pikiran. Dalam hal ini memori dapat di bagi menjadi dua jenis, memori jangka panjang dan jangka pendek. Namun ada beberapa hal yang dapat menyebabkan proses penyumpanan ingatan tersebut terganggu, oleh karena itu akan dibahas lebih lanjut pada pembahasan berikut ini.

*Alamat Korespondensi:Fakultas Kedokteran Universitas Kristen Krida WacanaArjuna Utara No. 6 Jakarta 11510Telephone: (021) 5694-2061 (hunting),Fax: (021) 563-1731Email: [email protected] dan MikroskopikOtak terdiri dari 2 belahan otak serebrum yang dihubungkan oleh struktur seperti jembatan yang disebut corpus callosum, 2 belahan serebelum di hubungkan oleh vermis, dan batang otak yang dari bawah ke atas terdiri dari medulla oblongata, pons varoli, mesencephalon dan diencephalon. Ke atas, diencephalon menyambung ke otak besar. medulla oblongata ke bawah menyambung ke medulla spinalis.2 Otak yang berperan untuk melakukan berbagai tindakan pada manusia, salah satu nya adalah daam suatu proses mengingat yang dimana dalam suatu proses pembentukan memori tidak ada sauatu pusat ingatan tunggal di otak. Neuron-neuron yang berperan dalam jejak ingatan tersebar luas di seluruh daerah subkorteks dan korteks otak. Bagian-bagian otak yang diperkirakan paling berperan dalam ingatan adalah hipokampus dan struktur terkait di lobus temporalis medial, sistem limbik, serebelum, koterks prafrontalis, dan bagian-bagian lain korteks cerebri.1Otak dilindungi oleh lapisan pelindung otak yang terdiri dari rangka tulang bagian luar dan tiga lapisan jaringan ikat yang disebut meninges. Lapisan meningeal terdiri dari pia mater yang merupakan lapisan terdalam yang halus dan tipis, serta melekat erat pada otak. Lapisan ini mengandung banyak pembuluh darah untuk mensuplai jaringan saraf. Kemudian lapisan paling atas yang menempel pada calvaria adalah lapisan duramater, lapisan terluar yang sampai tertanam ke dalam fissura otak dan terlipat kembali ke arahnya untuk membentuk bagian bagian seperti falks serebrum, falks serebelum, tentorium serebelum, dan sela diafragma. Pada bagian tengah yang merupakan ruang sub-araknoid memisahkan lapisan araknoid dari pia mater dan mengandung cairan serebrospinalis, pembuluh darah, serta jaringan penghubung seperti selapu yang mempertahankan posisi araknoid terhadap pia mater di bawahnya, pada ruang ini di isi oleh cairan serebrospinalis, yang dimana menjaga otak dari benturan dengan kata lain cairan serebrospinalis ini berfungsi seperti bantalan, sehingga dapat meminimalisir kerusakan yang terajadi bila terjadi benturan.3Otak dan sumsum tulang belakang mempunyai 3 materi esensial yaitu:3badan sel yang membentuk bagian materi kelabu (substansi grissea)

serabut saraf yang membentuk bagian materi putih (substansi alba)

sel-sel neuroglia, yaitu jaringan ikat yang terletak di antara sel-sel saraf di dalam sistem saraf pusat

Walaupun otak dan medulla spinalis mempunyai materi sama tetapi susunannya berbeda. Pada otak, materi kelabu terletak di bagian luar atau kulitnya (korteks) dan bagian putih terletak di tengah. Pada medulla spinalis bagian tengah berupa materi kelabu berbentuk huruf H, sedangkan bagian korteks berupa materi putih.

Korteks cerebri menutup total hemispherium cerebri. Struktur ini terdiri dari substantia grisea. Daerah permukaan korteks luas akibat adanya penonjolan-penonjolan atau gyrus yang dipisahkan oleh fissura atau sulcus. Bagian fungsional korteks cerebri terutama terdiri dari satu lapisan tipis neuron dengan tebal 2 sampai 5 mm, yag menutupi permukaan semua lipatan serebrum dan mempunyai luas total kira-kira seperempat meter persegi. korteks cerebri total mengandung kira-kira 100 biliun neuron. Sebagian besar neuron korteks termasuk dalam satu dari tiga kategori berikut yaitu granular, fusiformis, atau piramidalis. Sel granular adalah neuron sirkuit lokal berakson pendek yang menggunakan glutamat (eksitatorik) atau GABA (inhibitorik) sebagai neurotransmitter. Sebaliknya, neuron fusiform dan piramid memiliki akson panjang yang berproyeksi agak jauh dari korteks. Sel fusiform berproyeksi ke talamus sementara neuron piramid berproyeksi ke lokasi lain di hemisfer yang sama atau berbeda dan ke berbagai lokasi subkorteks, misalnya nukleus rubra, pons basilar, dan medulla spinalis.4-7

Gambar 1. Korteks serebri8Lalu, pada korteks serebri terdapat lapisan-lapisan yang khas yaitu:6Lapisan Pleksiformis (molekuler). Lapisan paling superfisial ini terutama mengandung dendrit dan akson dari neuron kortikal yang paling bersinaps. Terdapat serabut saraf yang berasal dari talamus dan berhubungan dengan serabut-serabut commissura kadang-kadang sel horizontal cajal terdapat pada serabut ini. Selain itu terdapat serabut saraf yang berasal dari talamus berhubungan dengan serabut-serabut commissura.

Lapisan Granula Eksterna. Populasi padat sel-sel piramidal dan sel stelata membentuk lapisan tipis ini yang juga mengandung berbagai akson dan hubungan dendrit dari lapisan yang lebih dalam.

Lapisan Sel Piramidal. Sel-sel piramidal dengan ukuran sedang mendominasi lapisan yang lebar ini, ukuran sel bertambah besar pada lapisan yang lebar ini, ukuran sel bertambah besar pada lapisan yang lebih dalam.

Lapisan Granula Interna. Lapisan ini terdiri terutama dari sel-sel stelata yang tersusun padat. Terdapat banyak serabut yang tersusun horizontal yang secara bersama-sama dikenal sebagai pita bailarger eksterna.

Lapisan Ganglion. Sel-sel piramidal besar dan sel-sel stelata dalam jumlah lebih sedikit disertai dengan sel Martinotti membentuk lapisan ini. Nama dari lapisan ini berasal dari sel-sel piramidal Betz (ganglion) besar dari korteks motoris. Sel ini berjumlah sekitar 3% dari serabut proyeksi tractus cortispinalis atau tractus pyramidalis.

Lapisan Sel Multiformis. Lapis ini disebut demikian karena banyaknya variasi bentuk morfologi yang ditemukan pada lapisan ini. Lapisan ini mengandung berbagai sel piramidal kecil dan sel-sel Martinotti, juga sel stelata, terutama di superfisial, dan sel fusiformis di bagian yang lebih dalam. Banyak serabut saraf yang memasuki atau keluar dari substansia alba di bawahnya.

Gambar 2. Lapisan korteks cerebri

Gambar 3. Lobus-lobus pada korteks serebri8Trdapat beberapa jenis lobus-lobus pada korteks serebri. Pada masing-masing hemisfer serebral, terdapat celah yang membagi korteks ke dalam empat daerah atau lobus yang berbeda:9Lobus oksipital: terletak di bagian belakang bawah otak. Bagian ini antara lain mengandung korteks visual, tempat di mana sinyal-sinyal visual diproses. Kerusakan pada korteks visual dapat mengakibatkan gangguan penglihatan atau kebutaan

Lobus parietal: terletak di bagian paling atas dari otak. Lobus parietal mengandung korteks somatosentrik, yang berfungsi menerima informasi mengenai tekanan, sakit, sentuhan, dan temperature dari seluruh tubuh. Area dari korteks somatosentrik yang menerima sinyal dari tangan dan wajah memiliki ukuran yang luar biasa besar karena bagian tubuh ini secara khusus sensitive.

Lobus temporal: terletak di bagian tepi otak, di atas telinga, dan di belakang pelipis. Lobus temporal terlibat dalam ingatan, persepsi dan emosi. Lobus temporal mengandung korteks auditori yang bertugas memproses suara. Bagian kiri dari lobus temporal disebut area Wernicke, sebuah area yang berperan dalam pemahaman bahasa.

Lobus frontal: terletak di bagian depan otak, di bawah tulang tengkorak pada area kening. Lobus frontal mengandung korteks motorik, yang memberikan perintah-perintah kepada 600 otot tubuh yang menghasilkan gerakan volunteer. Pada sisi kiri lobus frontal terdapat area yang disebut area Broca, yang berperan dalam kemampuan berbicara. Dalam tugas-tgas ingatan jangka pendek, area-area dalam lobus frontal secara khusus aktif. Lobus frontal juga terlibat dalam emosi dan kemampuan membuat perencanaan, berpikir secara kreatif, dan mengambil inisiatif

Sistem limbik adalah kombinasi sirkuit-sirkuit neuron yang mengontrol perilaku emosional dan dorongan motivasional. Sisterm limbik digunakan secara bebas untuk sekelompok struktur yang terletak di area perbatasan antara korteks cerebri dan hipotalamus. Sebagai hasil penelitian saat ini di ketahui bahwa sistem limbik terlibat dengan berbagai struktur lain di luar area perbatasan untuk mengendalikan emosi, prerilaku, dan dorongan, sistem ini tampaknya juga penting untuk memori. Secara anatomi, struktur-struktur limbik meliputi, gyrus subvallosus, gyrus cinguli, dan gyrus parahippocampalis, formatio hippocampi, nucleus amygdala, corpus mammilare, dan nucleus anterior thalami. Alveus, fimbria, fornix, tractus mammillothalamicus, dan stria terminalis membentuk jaras-jaras penghubung sistem ini. Hipotalamus adalah sumber output terpenting, struktur ini berkomunikasi dengan nukleus-nukleus batang otak melalui berkas otak depan sebelah medial, yang menyalurkan sinyal dalam dua arah, yaitu ke arah batang otak dan kembali ke otak depan.5-7Talamus adalah massa substansia grisea yang besar dan berbentuk oval yang membentuk bagian utama diencephalon. Talamus merupakan daerah fungsional yang penting dan berperan sebagai pusat seluruh sistem sensorik utama, kecuali jaras olfactorius. Talamus terletak di setiap sisi ventriculus tertius. Talamus merupakan pusat sel yang penting dan menerima tractus-tractus sensorik utama (kecuali jaras olfactorius). Struktur ini dianggap sebagai pusat yang menintegrasikan dan menyalurkan berbagai informasi dari korteks cerebri dan berbagai regio subkortikal lainnya. Talamus juga berperan penting untuk mengintegrasikan fungsi viseral dan somatik.2,6Hipotalamus adalah bagian diencephalon yang terbentang dari darah chiasma opticum ke tepi kaudal corpus mammilare. Struktur ini terletak dibawah sulcus hypothalamicus pada dinding lateral ventriculus tertius. Hipotalamus secara anatomi merupakan area kecil otak yang terletak sangat dekat dengan sistem limbik, talamus, tractus-tractus asendens dan desendens, secara hipofisis. Hipotalamus berkaitan dengan dorongan-dorongan kelangsungan hidup individu maupun spesies misalnya, lapar, haus, emosi, seks, dan reproduksi. Hipotalamus mengatur suhu tubuh dengan memicu timbulnya keringat atau menggigil. Di samping itu hipotalamus juga mengontrol tugas yang kompleks dari sistem saraf otonomik. Hipotalamus memiliki jam biologis yang mengontrol ritme tubuh sehari-hari. Yang menggantung dari hipotalamus, yang dihubungkan oleh batang pendek, terdapat kelenjar endokrin sebesar buah ceri yang disebut kelenjar hipofisis (pituitary gland). Kelenjar hipofisis sering juga disebut dengan istilah master gland karena hormon-hormon yang dikeluarkannya mempengaruhi berbagai kelenjar endokrin lainnya. Meskipun demikian, kelenjar ini hanya bertindak sebagai supervisior. 2,6,9Hipokampus bagian medial lobus temporalis yang memanjang dan merupakan bagian dari sistim limbik, berperan vital dalam ingatan jangka pendek yang melibatkan integrasi berbagai rangsangan terkait serta penting bagi konsolidasi ingatan tersebut menjadi ingatan jangka panjang. Hipokampus dipercayai menyimpan ingatan jangka panjang baru hanya sesaat dan kemudian memindahkannya ke bagian korteks lain untuk penyumpanan yang lebih permanen. Hipokampus dan daerah sekitarnya berperan penting dalam ingatan deklaratif-ingatan apa tentang orang, tempat, benda, data, dan kejadian spesifik yang dapat dikemukakan dalam suatu pernyataan seperti saya melihat tugu monas tahun lalu. atau mengingat kembali suatu gambaran dalam ingatan. Ingatan deklaratif memerlukan pemanggilan kembali secara sadar. Hipokampus dan struktur temporalis/limbik terkait sangat penting dalam mempertahankan ingatan tentang kejadian-kejadian sehari-hari dalam waktu yang memadai.1,9Amygdala. nucleus amygdala terletak di lobus temporalis berdekatan dengan uncus. Nucleus amygdala merupakan bagian dari sistem limbik. Nucleus amygdala di namakan demikian karena berbentuk seperti almond. Nukleus ini sebagian terletak di anterior dan sebagian di posterior ujung cornu inferior verntriculus lateralis. Struktur ini berfusi dengan ujung cauda nucleus caudatus yang berjalan ke anteriror di atap cornu inferior ventriculus lateralis. Stria terminalis muncul dari aspek posteriornya. Amygdala bertanggung jawab atas pengevaluasian informasi-informasi sensorik, menentukan secara tepat arti pentingnya sesuatu secara emosional, dan berkontribusi dalam pengambilan keputusan awal untuk mendekati atau menjauhi sesuatu. Sebagai contoh, ketika ditodong maka akan secara cepat dapat menilai ancaman atau bahaya. Amigdala juga memainkan peranan penting dalam menengahi kecemasan dan depresi. Struktur ini juga memainkan peranan dalam ingatan yang bersifat emosional.6Secara mikroskopik jaringan saraf disusun atas sel-sel saraf atau neuron. Setiap neuron/sel saraf terdiri atas badan sel saraf, cabang dendrit dan cabang akson. Pada neuron, ada dua sifat protoplasma yang berkembang tinggi sifat itu yaitu iritabilitas, yang merupakan kapasitas untuk memberikan jawaban (respons) terhadap rangsangan fisik dan zat-zat kimia dengan permulaan suatu implus, dan konduktifitas, yaitu kemampuan yang menghantarkan implus tersebut. Jadi neuron mudah terangsang dan beeaksi terhadap rangsangan, sering oleh rangsangan atau hambatan dari lain neuron yang berkontak dengannya. Kontak-kontak khusus demikian antar neuron-neuron disebut sinaps.3,4

Sinaps merupakan titik pertemuan satu neuron dengan neuron berikutnya. Fibril, yang membentuk akson, mempunyai ujung yang tipis dan melebar, yang disebut end feet yang dekat dengan dendrit atau badan sel neuron lain, namun tidak menyentuhnya. Fibril tersebut memungkinkan hantaran impuls saraf pada satu arah saja. Impuls saraf juga dapat dihantar hanya dalam satu arah kedalam neuron melalui badan sel atau dendrit dan keluar melalui akson. Pada sinaps, ada jarak pendek yang memungkinkan pesan kimia dilepaskan untuk mengisi celah di antara pertemuan dua neuron sehingga impuls dapat melewati neuron berikutnya.3

Gambar 4. Bagian struktural neuron4Neuron merupakan jaringan dasar sistem saraf. Bentuk yang paling besar merupakan badan sel. Mempunyai ukuran yang bervariasi sesuai posisi sel dan fungsinya. Setiap sel memiliki bentuk nukleus yang tetap dan protoplasmanya bergranula. Sel-sel saraf membentuk badan abu-abu (grey matter) otak dan medulla spinalis. Sel-sel tersebut mengalami beberapa proses: dendrit merupakan percabangan pendek tempat impuls saraf masuk ke dalam sel dan akson (silinder aksis) merupakan serat tunggal tempat impuls keluar dari sel. Panjang akson bervariasi dari beberapa millimeter sampai beberapa sentimeter dan menghubungkan sel ke bagian ujung. Serabut saraf membentuk badan putih (white matter) pada otak dan medulla spinalis.3 berikut adalah bagian-bagian yang menjadi komponen dalam satu neuron:3,10,11Badan sel, secara relatif lebih besar dan mengelilingi nukleus yang di dalamnya terdapat nukleolus. Di sekelilingnya terdapat perikarion yang berisi neurofilamen yang berkelompok yang disebut neurofibril. Di luarnya terhubungkan dengan dendrit dan akson yang memberikan dukungan terhadap proses-proses fisiologis.

Dendrit adalah tonjolan yang menghantarkan informasi menuju badan sel. Merupakan bagian yang menjulur keluar dari badan sel dan menjalar ke segala arah. Khususnya di korteks serebri dan serebellum, dendrit mempunyai tonjolan-tonjolan kecil bulat, yang disebut tonjolan dendrit. Neuron tertentu juga mempunyai akson fibrosa yang panjang yang berasaal dari daerah yang agak tebal di badan sel, yaitu akson hillock (bukit akson).

Akson adalah tonjolan tunggal dan panjang yang menghantarkan informasi keluar dari badan sel. Dendrit dan akson, secara kolektif sering disebut sebagai serabut saraf atau tonjolan saraf. Kemampuan untuk menerima, menyampaikan, dan meneruskan pesan-pesan neural disebabkan sifat khusus membrane sel neuron yang mudah dirangsang dan dapat menghantarkan pesan elektrokimia.

Neuron yang memiliki banyak cabang, yang muncul dari badan sel, disebut neuron multipolar. Tipe lain memiliki tonjolan dan bercabang dua, satu menuju ke sistem saraf pusat, yang disebut akson, dan yang lain menghantarkan impuls dari organ ke sel. Ini disebut neuron unipolar. Neuron bipolar memiliki dua tonjolan di setiap ujung sel, salah satunya ialah dendrit yang membawa impuls ke sel dan yang lain ialah akson yang membawa impuls dari sel. Akson dan beberapa dendrit dikelilingi oleh lapisan lemak tipis, yang tersusun atas mielin yang terdapat di dalam lapisan luar jaringan penyambung yang disebut neurilema. Lapisan mielin tertekan pada bagian interval dan disini neurilema masuk ke dalam serabut saraf. Bagian yang menyempit ini disebut nondus Ranvier. Pada keadaan ini, serabut saraf mengalami kontak dengan cairan di sekitarnya, di mana terjadi pertukaran nuterin dan bahan sisa.

Gambar 5. Macam-macam bentuk neuron4Mielin merupakan suatu kompleks protein lemak berwarna putih yang mengisolasi tonjolan saraf. Mielin menghalangi aliran ion natrium dan kalium melintasi membrane neuronal dengan hampir sempurna. Selubung mielin tidak kontinu di sepanjang tonjolan saraf, dan terdapat celah-celah yang tidak memiliki mielin, yang disebut nodus ranvier. Tonjolan saraf pada SSP dan SST dapat bermielin atau tidak bermielin. Lapisan mielin juga melindungi serabut saraf dari tekanan dan cedera. Serabut saraf yang demikian disebut serabut saraf bermielin. Serabut saraf tidak bermielin ditemukan di dalam sistem saraf otonom dan di beberapa bagian otak dan di medula spinalis. Sel saraf mudah rusak akibat kekurangan oksigen, toksin, dan bahan berracun. Apabila mati, sel saraf tak bisa diganti dan fungsinya tidak dapat diambil alih oleh sel lain.

Neuroglia adalah sel penyokong untuk neuron-neuron SSP, sedangkan sel Schwan menjalankan fungsi tersebut pada SST. Neuroglia meyusun 40% volume otak dan medula spinalis. Neuroglia jumlahnya lebih banyak dari sel-sel neuron dengan perbandingan sekitar sepuluh banding satu. Ada empat sel neuroglia yang berhasil diidentifikasi yaitu: mikroglia, ependymal, astroglia (astrosit), dan oligodendroglia (oligodendrosit). Sel schwann membentuk meilin maupun neurolema saraf tepi. Membran plasma sel schwann secara konsentris mengelilingi tonjolan neuron SST.

NeurotransmitterNeurotransmiter merupakan zat kimia yang disintesis dalam neuron, yang membantu transmisi informasi ke seluruh tubuh. Neurotransmiter memicu atau menstimulasi aksi di dalam sel atau menghambat atau menghentikan aksi. Neurotransmiter cocok dengan sel reseptor khusus yang melekat di membrane dendrit. Setelah neurotransmitter dilepas ke dalam sinaps dan menyampaikan pesan ke sel reseptor, neurotransmitter dibawa kembali dari sinaps ke akson untuk disimpan dan digunakan kemudian atau dimetabolisme dan dibuat tidak aktif oleh enzim.12Neurotransmitter asetilkolin memiliki tempat pada otak kita. Yaitu terdapat di sistem saraf pusat (korteks serebral, hipokampus, struktur limbik, basal ganglia). Fungsi dari asetilkolin yaitu pengatur tidur, bangun presepsi nyeri, dan pergerakkan memori. Lalu, Dopamin terdapat pada korteks frontal, sistem limbik, basal ganglia, talamus, hipofisis posterior, dan medulla spinalis. Yang implikasinya menurunkan derajat penyakit parkinson dan depresi. Fungsi dari dopamin yaitu; pergerakkan dan koordinasi, emosional, penilaian, pelepasan prolactin.13Kemudian, terdapat Serotonin yang terdapat pada Hipotalamus, talamus, sistem limbik, korteks serebral, serebelum, medulla spinalis. Yang implikasinya adalah menurunkan derajat depresi dan meningkatkan derajat kecemasan. Fungsi dari serotonin yaitu; tidur, bangun, libdo, nafsu makan, perasaan, agresi persepsi nyeri, koordinasi dan penilaian. Dan yang terakhir adalah neurotransmitter dari Norepinefrin yang terdapat pada Sistem saraf otonom terminal saraf post sinapsis simpatis, lalu sistem saraf pusat; talamus, sistem limbik, hipokampus, serebelum, korteks serebri. Yang implikasinya menurunkan derajat depresi. Dan fungsi dari norepinefrin yaitu; pernafasan, pikiran, presepsi, daya penggerak, fungsi kardiovaskuler, tidur dan bangun.13 MemoriIngatan atau memori adalah penyimpanan pengetahuan yang didapat untuk dapat diingat kembali kemudian. Belajar dan mengingat merupakan dasar bagi individu untuk mengadaptasikan perilaku mereka dengan lingkungan eksternal tertentu. Tanpa mekanisme ini, individu tidak dapat merencanakan interaksi yang berhasil secara sengaja menghindari keadaan-keadaan tidak menyenangkan yang seharusnya dapat di prediksi.1 Memori menghubungkan masa lalu dengan masa kini. Memori membuat kita mampu menginterpretasi dan bereaksi terhadap persepsi yang baru dengan mengacu kepada pengalaman lampau. Ada banyak klasifikasi ingatan berdasarkan durasi, alam, dan pengambilan sesuatu yang diinginkan. Pada dasarnya ingatan dapat dibagi pada dua kategori yaitu ingatan eksplisit dan implisit.14,5Ingatan eksplisit meliputi penginderaan, semantik, episodik, naratif, dan ingatan otobiografi. Kegunaan dari ingatan eksplisit adalah untuk informasi sosial dan identitas, penggambaran otobiografi, aturan sosial, norma, harapan. Beberapa ciri dari ingatan eksplisit adalah:15Berkembang belakangan / bias kortikal

Bias hemisfer kiri

Hippocampal / dorsal lateral

Memiliki konteks atau sumber ingatan yang jelas

Ingatan implisit meliputi penginderaan, emosi, ingatan prosedural, pengkondisian rangsang - respon. Kegunaan dari ingatan implisit adalah tempat skema kelekatan, transference, dan super ego. Beberapa ciri dari ingatan implisit adalah:15Berkembang lebih awal / bias subkortikal

Bias hemisfer kanan

Berpusat pada Amygdala

Bebas dari konteks atau tidak memiliki sumber atribusi atau pelabelan

Pemprosesan informasi yang diterima melalui indra penglihatan, pendengaran, dan indra yang lain ke dalam memori manusia berlangsung dalam tiga tahap, yaitu memori sensoris (sensory memory) atau ingatan dalam jangka waktu yang sangat pendek, memori jangka pendek (short term memory), dan memori jangka panjang (long term memory), berikut penjelasannya:1,5,6 Ingatan sensorisIngatan sensoris berarti kemampuan untuk menyimpan isyarat sensoris di dalam daerah sensoris otak untuk interval waktu yang sangat singkat setelah pengalaman sensoris yang sebenarnya. Biasanya isyarat ini tetap tersedia untuk analisis selama beberapa ratus milidetik tetapi di gantikan oleh isyarat sensoris baru dalam waktu kurang dari satu detik. Meskipun demikian, bila informasi sensoris yang seketika itu juga masih ada di dalam otak selama interval waktu yang singkat ia dapa terus digunakan untuk pengelolahan selanjutnya, yang terpenting adalah ia dapat diteliti untuk memilih hal-hal penting. Jadi ini merupakan stadium awal proses ingatan.

Ingatan jangka pendek Ingatan jangka pendek atau yang disebut juga ingatan primer adalah ingatan mengenai beberapa fakta, kata, bilangan, huruf, atau keterangan-keterangan kecil lainnyaselama beberapa detik sampai satu menit atau lebih pada suatu waktu. Ini ditunjukkan dengan ingatan seseorang mengenai angka-angka nomor telepon untuk suatu periode waktu singkat setelah ia melihatnya di dalam buku penunjuk telepon. Jenis ingatan ini biasanya terbatas pada kira-kira tujuh keterangan kecil dan bila keterangan-keterangan kecil baru dimasukkan ke dalam simpanan jangka pendek ini, beberapa informasi yang lebih lama digantikan. Jadi, jika orang melihat nomor telepon kedua, yang pertama biasanya dilupakan. Salah satu segi terpenting dari ingatan jangka pendek adalah bahwa informasi dalam simpanan ingatan ini segera tersedia sehingga orang tersebut itdak perlu mencari-cari hal tersebut di dalam ingatannya seperti yang dilakukannya ketika ia mencari informasi yang telah disimpan di dalam simpanan ingatan jangka panjang.

Ingatan jangka panjang.Ingatan jangka panjang merupakan simpanan informasi di dalam otak yang dapat diingat kembali pada suatu waktu di masa yang akan datang entah itu bermenit-menit, berjam-jam, berhari-hari, berbulan-bulan, atau bertahun-tahun kemudian. Jenis ingatan ini telah disebut ingatan pasti, ingatan permanen, dan dengan beberapa nama lainnya. Ingatan jangka panjang biasanya juga dibagi menjadi dua jenis berbeda, ingatan sekunder dan ingatan tersier

Ingatan sekunder adalah ingatan jangka panjang yang disimpan dengan jejak ingatan yang lemah atau hanya sedang. Karena itu ia mudah dilupakan dan kadang-kadang sulit diingat kembali. Lagi pula, waktu yang diperlukan untuk mencari informasi dalam pikiran relatif lama.

Ingatan tersier adalah ingatan yang telah menjadi sedemikian melekat di dalam pikiran sehingga ingatan tersebut biasanya dapat bertahan seumur hidup. Lagi pula, sangat kuatnya jejak ingatan pada jenis ingatan ini membuat informasi yang disimpan tersedia dalam sekejap mata. Jenis ingatan ini ditujukan oleh pengetahuan seseorang mengenai namanya sendiri, oleh kemampuannya untuk segera mengingat kembali angka-angka dari 1 sampai 10, huruf abjad, dan kata-kata yang digunakannya dalam pembicaraan, dan juga oleh ingatan mengenai struktur fisiknya sendiri dan mengenai keadaan sekitarnya yang sangat akrab.

Mekanisme ingatan jangka pendek. Ingatan jangka pendek memerlukan suatu mekanisme neuronal yang dapat mempertahankan sinyal informasi spesifik selama beberapa detik sampai paling lama satu menit atau lebih. Beberapa mekanisme seperti itu adalah sebagai berikut:1,5,13Teori Sirkuit Reverberasi untuk ingatan jangka pendek. Bila suatu rangsang listrik tetani langsung dikenakan pada permukaan korteks serebri dan kemudian dihilangkan setelah satu detik atau lebih, daerah setempat yang dirangsang oleh rangsangan ini trus memancarkan potensial aksi berirama selama priode waktu yang singkat. Efek ini disebabkan oleh sirkuit reverberasi setempat, sinyal tersebut berjalan melalui suatu sirkuit neuron berstadium banyak dalam daerah korteks setempat atau mungkin pada bolak-balik diantara korteks talamus. Dipostulasikan bahwa sinyal sensoris yang mencapai korteks serebri dapat mengadakan osilasi reverberasi yang sama dan bahwa ini dapat menjadi dasar bagi ingatan jangka pendek. Kemudian, ketika sirkuit baru menunggu reverberasi tersebut, ingatan jangka pendek itu menghilang. Salah satu pengamatan utama yang mendukug teori ini adalah bahwa faktor apa pun yang menyebabkan salah satu gangguan umum dalam fungsi otak, seperti ketakutan, suatu bunyi sangat keras yang terjadi secara tiba-tiba, atau pengalaman sensoris lainnya yang menarik perhatian seseorang segera menghapus ingatan jangka pendek ingatan tersebut tidak dapat diingat kembali bila gangguan itu berakhir kecuali sebagian ingatan ini telah dimasukan kedalam simpanan jangka panjang.

Teori Penguatan Pasca-Tetani untuk ingatan jangka pendek. Dalam kebanyakan bagian sistem saraf, bahkan termasuk motoneuro anterior dimedula spinalis, perangsangan tetanik suatu neuron selama beberapa detik kemudian menyebabkan peningkatan eksitabilitas neuron termasuk selama beberapa detik sampai beberapa jam. Jika selama waktu ini neuron tersebut dirangsang lagi, ia berespons dengan jauh lebih kuat daripada biasa, suatu fenomena yang disebut penguatan pasca-tetanik. Ini merupakan sejenis ingatan yang tergantung pada perubahan eksitabilitas neuron yang terlibat dan ia dapat menjadi dasar bagi ingatan jangka pendek. Kemungkinan besar fenomena ini disebabkan oleh suatu perubahan sinaps neuron untuk sementara waktu.

Teori Potensial DC untuk ingatan jangka pendek. Perubahan lain yang sering terjadi di dalam neuron setelah suatu periode ekstasi adalah suatu penurunan yang lama dalam potensial membran neuron seperti itu disebut potensial DC atau kadang-kadang potensial elektronik. Pengukuran-pengukuran di dalam korteks serebri memperlihatkan bahwa potensial seperti ini terutama terjadi di dalam lapisan dendrit superfisial dari korteks, yang menunjukan bahwa proses ingatan jangka pendek dapat disebabkan oleh perubahan-perubahan dalam potensial membran dendrit.

Mekanisme Ingatan Jangka Panjang. Peningkatan fasilitas penghataran sinaptik. Ingtan jangka panjang berarti kemampuan sistem saraf untuk mengingat kembali pikiran lama setelah berakhirnya pikiran awal. Kita mengetahui bahwa ingatan jangka panjang tidak tergantung pada kegiatan sistem saraf yang terus menuerus, karena otak dapat dinonaktifkan sama sekali dengan pendinginan, sengan anestesis umum, dengan hipoksia, dengan iskemia, atau dengan metode lain apapun, namun ingtan yang sebelumnya telah tersimpan masih terpelihara bila otak tersebut menjadi aktif kembali. Oleh karena itu diduga bahwa ingatan jangka panjang harus disebabkan oleh beberapa perubahan sebenarnya pada sinaps, baik secara fisik maupun kimiawi. Teori sekarang ini yang paling tepat menjelaskan ingatan jangka panjang adalah bahwa suatu perubahan fisik atau kimia yang sebenarnya terjadi didalam bongkol sinaptik itu sendiri atau di dalam neuron pasca-sinaps, perubahan-perubahan ini secara tetap mempermudah penghantaran implus pada sinaps. Jika semua sinaps dipermudah dalam suatu sirkuit pikiran, sirkuit ini dapat dirangsang kembali oleh salah satu dari bermacam-macam sinyal yang masuk di kemudian hari, dengan demikian menyebabkan ingatan. Seluruh sirkuit yang difasilitasi itu disebut engram ingtan atau jejak ingatan:1,5,13 Konsolidasi ingatan jangka panjang. Jika suatu ingatan harus bertahan dalam otak sehingga ia dapat diingat kembali berhari-hari kemudian, ia harus menjadi terkonsilidasikan didalam sirkuit neutron. Proses ini memerlukan waktu 5 sampai 10 menit untuk konsolidasi minimal dan satu jam atau lebih untuk konsolidasi maksimal. Misalnya, jika suatu kesan sensoris kuat dibuat pada otak tetapi kemudian diikuti dalamkira-kira satu menit oleh suatu konvulsi otak yang diinduksi dengan aliran listrik, pengalaman sensoris tersebut tidak akan diingat sama sekali. Demikian pula, konkusio otak, dilakukannya anestesi umum yang didalam secara tiba-tiba dan efek-efek lain yang untuk sementara waktu terblokir ungsi dinamik otak dapat merintangi konsolidasi. Tetapi, jika rangsang sensoris yang sama menimbulkan kesan pada otak dan syok listrik yang kuat ditunda selama lebih dari 5 sampai 10 menit, paling tidak sebagian jejak lingkaran tersebut telah dibuat. Jika syok itu ditunda selama satu jam atau lebih, ingatan tersebut telah terkoordinasikan sepenuhnya. Proses konsolidasi ini dan waktu yang diperlukan bagi konsolidasi mungkin dapat dijelaskan dengan fenomena pengulangan ingatan jangka pendek sebagai berikut:

Peranan Pengulangan dalam Pemindahan Ingatan Jangka Pendek ke dalam Jangka Panjang. Pengulangan informasi yang sama secara berulang ulang mempercepat dan memperkuat tingkat pemindahan ingatan jangka pendek ke dalam ingatan jangka panjang, dan oleh karena itu juga mempercepat dan memperkuat proses koordinasi. Otak mempunyai kecendrungan alamiah untuk mengulang informasi yang baru ditemukan dan terutama untuk mengulang informasi yang baru ditemukan yang menarik perhatian pikiran. Oleh karena itu, selama suatu periode waktu tertentu segi-segi penting dari pengalaman sensoris menjadi makin terfiksasi didalam simpanan ingatan jangka panjang. Ini menjeaskan mengapa orang dapat mengingat sejumlah besar informasi yang dipelajari hanya secara superfisial. Dan ia juga menjelaskan mengapa orang yang sadar sepenuhnya akan mengkonsolidasikan ingatan dengan jauh lebih baik daripada orang yang berada dalam keadaan kelelahan mental.

Penyusun Ingatan Selama Proses Konsilidasi. Salah satu segi terpenting dari proses konsolidasi adalah bahwa ingatan yang harus disimpan secara permanen kedalam gedung ingatan jangka panjang ini mula-mula disusun ke dalam berbagai golongan informasi. Selama proses ini informasi yang serupa kembali dari tempat penyimpanan jangka panjang dan digunakan untuk membantu mengolah informasi baru tersebut. Yang baru dan yang lama, dibandingkan perbedaan dan persamaannya, dan sebagian proses penyimpanan itu untuk menyimpan informasi mengenai persamaan dan perbedaan ini bukan hanya sekedar menyimpan informasi yang belum diolah. Jadi, selama proses konsolidasi, ingatan baru tidak disimpan secara sembarangan didalam pikiran, tetapi malahan disimpan dalam asosiasi langsung dengan ingatan lain dari jenis yang sama. Ini jelas diperlukan jika orang harus dapat meneliti simpanan ingatan tersebut di kemudian hari untuk mendapatkan informasi yang diperlukan.

Peranan hipocampus untuk pengulangan, penyusunan, dan konsilidasi ingatan. Orang yang gyrus hipocampusnya telah diangkat pada dasarnya mempunyai ingatan normal untuk informasi yang disimpan didalam otak sebelum pengangkatan hipicampus tersebut. Tetapi setelah hilangnya gyrus ini, orang tersebut mempunyai kemampuan sangat kecil untuk memindahkan ingatan jangka pendek ke dalan ingtan jangka panjang. Yaitu mereka tidak mempunyai kemampuan utuk memisahkan informasi penting, untuk menyusunnya, untuk mengulangnya, dan untuk mengkordinasikannya ke dalam simpanan ingatan jangka panjang.

Faktor-faktor yang mempengaruhi memori atau daya ingat, yaitu:9,12,15a) Informasi yang tidak relevan dan tidak penting.Informasi yang tidak relevan dan tidak penting tidak akan mendapat perhatian dari individu. b) Interfensi atau gangguan. Jika ada gangguan pada saat individu ingin memasukkan informasi ke dalam memori maka informasi yang dimasukkan akan kacau. Contoh, kebisingan.c) Tidak fokus. Jika banyak informasi yang muncul pada saat kita ingin memasukkan suatu informasi ke dalam memori maka hal ini mengakibatkan perhatian terpecah.d) Keadaan mental. Keadaan mental yang mempengaruhi memori adalah emosi. Keadaan emosi akan mempengaruhi proses kognitif, seperti proses belajar. Memori juga tergantung akan emosi yang terdiri dari dua komponen, yaitu fisik dan mental. Komponen-komponen tersebut meliputi kognitif (kesadaran akan sensasi), afek (perasaan akan sesuatu), konatif (dorongan untuk berperilaku), dan perubahan fisik (seperti hipertensi, berkeringat, dll). Mood merupakan pengalaman emosi yang bertahan cukup lama. Mood yang positif sangat berperan dalam proses pemahaman. Hal-hal yang membangkitkan emosi akan merangsang sistem endokrin untuk mengeluarkan hormon. Hormon tersebut akan menyebabkan peningkatan kadar glukosa pada otak yang berfungsi untuk meningkatkan memori. Pada proses belajar yang menjadi fokus perhatian adalah emosi positif. Emosi positif dapat menimbulkan arousal yang akan berdampak pada pemanggilan informasi.e) Fisik yang lelah. Kondisi fisik yang lelah juga sangat berpengaruh terhadap daya serap informasi dan akan berpengaruh terhadap memori. Pikiran dan tubuh saling mempengaruhi, saat pikiran sedang kacau maka kondisi tubuh akan terpengaruh.f) Pengaruh zat kimia tertentu. Ada kebiasaan hidup yang kurang mendukung kerja otak, misalnya kebiasaan mengkonsumsi alkohol dan obat-obatan tertentu, biasanya obat terlarang. Alkohol akan mempangaruhi memori jika dikonsumsi dalam jumlah yang banyak dan secara konsisten.g) Faktor usia, ingatan paling tajam pada diri manusia kurang-lebih pada masa kanak-kanak (10-14 tahun) dan ini berlaku untuk ingatan yang bersifat mekanis yakni ingatan untuk kesan-kesan penginderaan. Sesudah usia tersebut kemampuan untuk mencamkan dalam ingatan juga dapat dipertinggi akan tetapi untuk kesan-kesan yang mengandung pengertian (daya ingatan logis) dan ini berlangsung antara usia 15-50 tahun.PenutupBerdasarkan pembahasan tersebut, dapat ditarik suatu kesimpulan bahwa kemampuan ingat seseorang dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor, dan dalam skenario ini terdapat satu faktor pendukung yaitu faktor usia, yang dimana usia dari laki-laki tersebut sudah memasuki usia rawan yang dimana ketika kemampuan otak tidak digunakan dengan optimal maka dapat menimbulkan degenerasi pada kemampuan untuk berpikir, dan hal ini akan berdampak pada saat akan mengingat. Kondisi fisik yang lelah juga sangat berpengaruh terhadap daya serap informasi dan akan berpengaruh terhadap memori. Selain beberapa faktor yang telah disebutkan, memori tersebut juga dapat dipengaruhi oleh gangguan-gangguan yang saling berhubungan antara yang satu dengan yang lainnya. Hal ini dikarenakan pada saat proses penyimpanan memori, terjadi korelasi antar masing-masing komponen struktural pada otak. Sehingga hal ini menjadi seperti satu kesatuan yang dapat terpengaruh jika terjadi hambatan pada satu sisi. Oleh karena itu memori dapat dipengaruhi oleh beberapa hal seperti masalah mengenai struktural, proses, maupun faktor-faktor lainnya.

DAFTAR PUSTAKASherwood L. Fisiologi manusia dari sel ke sistem. 6th ed. Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran EGC; 2012.h.171-180.

Markam S. Pengantar neuro-psikologi. 2nd ed. Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia; 2010.h.1-10.20-4.99.

Sloane E. Anatomi dan fisiologi untuk pemula. Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran EGC; 2004.h.166-204.

Martin JH. Neuroanatomy text and atlas. USA: McGraw Hill; 2004.p.107-130.

Snell RS. Neuroanatomi klinik. 5th ed. Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran EGC; 2007.h.278-350.

Guyton A. Fisiologi manusia dan mekanisme penyakit. 3Rded. Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran EGC; 2012.h.

Gay WR, Rothenburger A. Atlas berwarna dan teks fisiologi. Jakarta: Hipokrates; 2000.h.290-5.446-60.

Putz R, Pabst R. Sobotta atlas of human anatomy. Vol 1. 14th ed. Munich: Urban & Fischer verlag; 2006.p.287-301

Wade C, Tavris C. Psikologi jilid 1. Ed. 9. Jakarta: Erlangga; 2008.h.129-35.

Fawcett D. Buku ajar histologi. 12th ed. Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran EGC; 2002.h.293-303.

Batticaca FB. Asuhan keperawatan klien dengan gangguan system persarafan. Jakarta: Salemba Medika; 2008.h.6.18-22.

Videbeck SL. Buku ajar keperawatan jiwa. Jakarta: EGC; 2008.h.23.

Guyton C, Hall JE. Buku ajar fisiologi kedokteran. 11th edition. Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran EGC; 2010.h.921-941.

Lumbantobing SM. Neurologi klinik periksaan fisik dan mental. Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia; 2011.h.176.

Cozolino, L. The Neuroscience of human relationships attacehment and the developing social brain. London: W.W.Norton & Company; 2006.p.37-40